Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang
signifikan bahkan menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Faktor yang mempengaruhinya antara lainnya faktor medis, faktor kesadaran masyartakat tentang pemeliharaan kesehatan serta faktor budaya. Bidan desa, perawat dan petugas kecamatan cibitung pada pukul 08.00 sudah berkumpul di dermaga cikasih untuk menuju ke desa ciroyong untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, kegiatan ini dilaksanakan setiap bulannya 2 kali dengan membawa obat-obatan dan alat kesehatan. Desa ciroyong merupakan desa paling ujung di kecamatan Cibitung, kabupaten Sukabumi. Para tenaga medis untuk menuju desa ciroyong lebih memilih melalui sungai cikasuh dengan menyewa perahu yang hanya bisa menampung untuk 12 orang dan waktu yang ditempuh selama 1,5 jam, apabila dengan jalur darat harus melewati hutan dan jalan yang berbatuan selama 2 jam. Sesampainya di lokasi tidak ada dermaga, perahu bersandar disemak – semak dan petugas kesehatan harus melepas alas kaki agar tidak terendam lumpur sungai. Faktor penghambat tentang pertolongan persalinan yaitu akses yg cukup jauh dengan tenaga kesehatan sehingga menyebabkan persalianan tidak 100 % dibantu oleh tenaga kesehatan. Pada tahun 2007 -2008 persalinan masih banyak dibantu oleh dukun beranak karena kurang tahu betapa pentingnya persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan. Para petugas kesehatan menjalin kerjasama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat karena petuah tokoh agama setempat lebih mudah untuk diterima oleh warga agar persalinan dibantu oleh bidan. Banyak diantara warga yang tetap melahirkan dirumah dengan alasan nasihat keluarga dan suami. Bantuan bidan dan rumah sakit cukup sulit dilaksanakan karena medan yang harus melewati sungai terlebih dulu. Kehamilan cukup rapat merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan kematian ibu hamil. Otoritas pemerintah memahami pengambilan keputusan medis bagi ibu hamil masih banyak dipengaruhi faktor budaya. Pemerintah selalu mengupayakan memberikan pemahaman yang baik tetapi pola pikir banyak anak banyak rezeki masih menjadi kebiasaan warga. Upaya menekan kematian ibu melahirkan memerlukan partsipasi bukan hanya dari pemangku kebijakan dan tenga kesehatan melainkan dari kesadaran masyakat.