Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Umum
Setelah proses pembelajaran mahasiswa/i mampu mendefenisikan,
menjelaskan dan mampu memberikan asuhanan keperawatan yang tepat kepada klien
yang mengalami anoreksia nervosa.
2. Khusus
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa/i mampu :
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
pengatur nafsu makan di hipotalamus, yang mengendalikan mekanisme neurokimia
khusus untuk makan dan kenyang.Serotonin dianggap terlibat dalam patofisiologi
gangguan makan.
Studi tentang anoreksia nervosa menunjukkan bahwa gangguan tersebut
cenderung terjadi dalam keluarga.Oleh karena itu, kerentanan genetik mungkin
muncul yang dipicu oleh diet yang tidak tepat atau stress emosional.Kerentanan
genetik ini mungkin muncul karena tipe kepribadian tertentu atau kerentaan umum
terhadap gangguan jiwa atau kerentanan genetik mungkin secara langsung mencakup
disfungsi hipotalamus.
2. Perkembangan
Anoreksia nervosa biasanya terjadi selama masa remaja dan diyakini bahwa
penyebabnya berhubungan dengan perkembangan pada tahap kehidupan.Perjuangan
untuk mengembangkan otonomi dan pembentukan indentitas yang unik adalah 2
tugas yang penting.Keterlibatan faktor kepribadian dinyatakan oleh fakta bahwa
penderita anoreksia cenderung wanita tertentu, muda, berkulit putih dan dari keluarga
kalangan atas yang menekankan pada pencapaian. Jenis latar belakang ini
menyebabkan tuntutan dan harapan keluarga yang menimbulkan stress, dan dalam
konteks ini, penolakan wanita untuk makan mungkin tampaknya tanpa disadari
sebagai cara menunjukan kendali.
Kemungkinan lain yang lebih jarang disebutkan adalah penderita anoreksia
memiliki gangguan pada seksualitas. Selain tidak mengalami menstruasi, wanita
mengalami underweight parah tidak memilki karakteristik seksual lain, seperti
feminin yang sesunguhnya.
3. Lingkungan
Berbagai factor lingkungan dapat mempengaruhi individu untuk mengalami
gangguan makan.Lingkungan keluarga dengan konnflik juga memicu adanya
anoreksia nervosa.
4. Psikologis
Kebanyakan pasien yang mengalami gangguan makan menunjukkan
sekelompok gejala psikologis seperti rigiditas, ritual risme, kehati – hatian,
perfectsionisme serta control infuse yang buruk.Aspek psikologis anoreksia nervosa
3
yang mendominansi adalah keinginan yang kuat untuk menguruskan berat badan dan
takut gemuk, biasanya didahului oleh periode 1 atau 2 tahun gangguan mood dan
perubahan perilaku.Penurunan berat badan biasanya dipicu oleh krisis yang khas
pada remaja seperti awitan menstruasi atau kecelakaan interpersonal traumatic yang
memicu perilaku diet yang serius dan berlanjut sampai tidak terkontrol.
Sering kali terdapat kesalahpahaman yang berlebihan terhadap penyimpanan
lemak normal yang merupakan karakteristik periode remaja awal , atau komentar
orang lain bahwa remaja putri terlihat gemuk. Remaja memasuki fase pertumbuhan
pubertas ketika akumulasi lemak biologis yang normal, terutama rentan untuk
muncul. Tuntutan dewasa ini untuk memiliki tubuh ramping merupakan faktor yang
sangat penting. Standar kecantikan ditunjukkan oleh tinggi badan, kerampingan,
payudara yang kecil seperti model – model yang ditampilkan oleh semua bentuk
media.
Pada beberapa situasi remaja mengalami stress keluarga yang parah seperti
perpisahan atau perceraian orang tua. Pada kondisi ini atau lainnya remaja
mengalami kehilangan kontrol diri, keputusan untuk sabar atau tidak makan menjadi
sebuah area yang dapat melatih kontrol individu.
5. Sosio kultural
Pada budaya yang menerima atau mengahargai kemontokkan, jarang terjadi
gangguan makan.Lingkungan sosiokultural pada remaja dan wanita muda di Amerika
Serikat juga sangat menekankan kelangsingan dan pengendalian terhadap tubuh
seseorang menjadi indicator untuk evaluasi diri.Di Amerika serikat kelebihan berat
badan dianggap sebagai tanda kemalasan, kurang control diri atau mendapatkan
tubuh yang sempurna disamakan dengan cantik.
Orang yang mengalami anoreksia sering kali tidak makan lebih dari 500 –
700 kalori dalam sehari dan mungkin mencerna sebanyak 200 kalori, namun mereka
merasa yang dimakan sudah cukup memadai untuk kebutuhan hidup mereka .
Beberapa indivu yang mengalami anoreksia mungkin tidak makan selama seharian.
Walaupun melakukan pembatasan, banyak penderita anoreksia mengalami
preokupasi atau terobsesi oleh makanan dan sering masak untuk keluarga. Individu
4
yang mengalami gangguan makan dapat melakukan berbagai perilaku pengurasan
termasuk latihan olahraga yang berlebihan. Menggunakan diuretic yang diresepkan
dan di jual bebas, pil diet, laksatif dan steroid. Banyak pasien yang mencari bantuan
untuk menangani gangguan makan juga mengalami gangguan jiwa seperti depresi ,
gangguan obsesif–konflusif dan gangguan kepribadian.
1. Terapi psikologi/ psikoterapi
Campur tangan medis membantu menghilangkan masalah fisik yang
berhubungan dengan anorexia, namun biasanya juga perlu diiringi dengan
pengubahan tingkah laku.Psychotherapy berperan penting dalam membantu
penderita anorexia untuk memahami dan memulihkan diri. Berbagai jenis
psychotherapy akan digunakan, tergantung dari situasi masing-masing penderita.
Secara umum, target dari psychotherapy adalah untuk membantu mengembangkan
sikap yang sehat dari pasien terhadap tubuh mereka dan makanan. Ini mungkin
melibatkan pencarian akar masalah yang jadi penyebab tingkah laku anorexia, juga
cara mengatasinya.
Beberapa jenis psychotherapy yang telah sukses dalam merawat
anorexia adalah sebagai berikut:
1. Cognitive behavior therapy (CBT) di design untuk mengubah
pemikiran dan perasaan mengenai tubuh dan tingkah lakunya terhadap
makanan, namun tidak membahas kenapa pemikiran dan perasaan itu timbul.
5
2. Penyembuhan total
Beberapa upaya yang dilakukan agar pasien kembali stabil,
menghilangkan kebiasaan dan pikiran-pikiran yang dapat menimbulkan
gangguan makan kembali
3. Mengurangi atau menghapuskan perilaku atau pemikiran yang
awalnya mengarah ke makan tidak teratur.
Untuk menyembuhkan anoreksia nervosa diperlukan kesabaran.
Hal-hal yang dapat dilakukan adalah konseling bersama dengan anggota
keluarga, serta edukasi tentang nutrisi, psikoterapi, dan kesehatan. Si
penderita sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dan orang-orang
terdekat. Jika ada salah satu anggota keluarga anda yang menderita
kelainan ini, jangan berhenti mendukungnya untuk sembuh.
4. Psikofarmakologi
Beberapa kelas obat-obatan telah diteliti, tetapi sedikit yang
menunjukkan keberhasilan secara klinis. Amitriptilin (Elavil) dan
siproheptadin antihistamin dalam dosis tinggi (sampai 28mg/hari). Dapat
meningkatkan penambahan berat badan pasien rawat inap dengan
anoreksia nervosa.(Sheila L. Videbeck, 2008)
a. Pemeriksaan Diagnostik
Anoreksia nervosa seringkali didiagnosis dengan mengesampingkan
penyakit-penyakit medis dan psikiatrik lainnya yang berhubungan dengan
penurunan berat badan. Pada saat ini kriteria AN yang jelas dan dapat
dipercaya telah diformulasikan berdasarkan tanda dan gejala-gejalanya
(Soetjiningsih, 2010).
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejal-
gejala dari AN adalah sebagai berikut :
6
3. Kadar urea, elektrolit, kreatinin serum (pada kasus berat, dipantau
setiap 3 bulan) dapat menunjukkan kadar nitrogen urea darah
(NUD) yang rendah akibat dehidrasi dan jumlah asupan protein
yang tidak adekuat; alkalosis metabolik dan hipokalemia karena
muntah
7
c. Perubahan menstruasi sampai akhirnya tidak menstruasi.
d. Detak jantung tidak teratur.
e. Gangguan fungsi hati, sistem cardiovascular dan organ dalam lainnya.
f. Terjadinya pelemahan otot dan disfungsi sistem imun.
g. Ketidakseimbangan hormon.
h. Terganggunya proses pertumbuhan tubuh.
i. Osteoporosis.
j. Kematian.
c. Prognosis
8
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan makan yang paling banyak
terjadi pada anak gadis remaja dan wanita muda dan disebabkan oleh berbagai faktor
seperti biologi, sosial dan psikososial, diperlukan terapi yang menyeluruh dalam
penatalaksanaan anoreksia nervosa termasuk didalamnya hospitalisasi, psikoterapi
dan terapi biologis.Tanda dan gejala yang sering timbul pada penyakit ini adalah
berat badan turun secara drastic,diet berkelanjutan,ketakutan bertambah berat badan
atau menjadi gemuk, bahkan ketika berat badannya dibawah rata rata,gejala yang
tidak semestinya pada bentuk atau berat badan dalam evaluasi diri,sibuk menghitung
kalori makanan dan nutrisi,lebih memilih makan sendirian, latihan berlebih,selain itu
penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11