Você está na página 1de 9

ANALISA CACAT CORAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA MAGANG

DI

PT. BOMA BISMA INDRA

Disusun Oleh :

NAMA : ARIF MUSTOFA

NIM : 213102034

KELAS : 3A

POLITEKNIK MANUFAKTUR CEPER (POLMAN CEPER)

PROGRAM PENDIDIKAN D3 Amd

ANGKATAN KE XI TAHUN AJARAN 2015/2016


1
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
1. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui jenis-jenis cacat coran dan menganalisa penyebabnya.
1.2 Tujuan Khusus
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi cacat coran pada benda-benda
produksi.
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab cacat pada coran.
 Mahasiswa mampu menanggulangi cacat coran berdasarkan ciri-ciri dari
cacat itu sendiri.

2. DASAR TEORI
Cacat coran merupakan indikator suatu kesalahan. Analisa cacat coran
umumnya dilaksanakan setelah jumlah cacat yang terjadi sedemikian rupa
sehingga melampaui ambang batas yang diijinkan. Dengan demikian kesalahan
yang merugikan pasti telah terjadi bahkan mungkin sudah sejak perancangan
ataupun pada proses pengerjaan.
Untuk menemukan masalah ini, agar dapat dilakukan perbaikan dengan
tepat, diperlukan metode analisa yang efektif serta dilaksanakan oleh sumber
daya manusia yang memiliki kualifikasi cukup serta objektif. Prosedur analisa
cacat sebagaimana disarankan oleh The American Foundrymen’s Society.

1. Identifikasi cacat.
Identifikasi cacat dilakukan untuk memastikan jenis cacat yang
ditemukan pada produk cor, sebab suatu pernyataan yang benar, konsisten
dan lengkap tentang kesalahan ini, tidak berbeda dengan telah melakukan
suatu pemecahan masalah. Dengan demikian pengamatan, pengukuran,

2
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
maupun pengujian secara cermat perlu dilakukan agar jenis cacat dapat
dinyatakan dengan tanpa keraguan.
Upaya identifikasi ini seharusnya merupakan faktor terbesar pada
analisa cacat coran baik dari waktu, biasya maupun pemikiran karena
memang demikianlah harga untuk suatu pernyataan yang tidak terbantahkan.

2. Pengumpulan data
Data menjadi bagian yang penting dalam menerapkan prosedur analisa
cacat. Oleh karenanya data yang lengkap serta memiliki mampu telusur yang
baik (treaceable) menjadi suatu keharusan.
Gambaran-gambaran berdasarkan data yang ada akan memberikan
ilustrasi cacat umum untuk mendiagnosa cacat cor, yang mana terkadang
cacat yang berbeda bisa terlihat sama. Jadi kita tidak bisa hanya
menggunakan satu fakta/data dalam menduga penyebab cacat tersebut
karena mungkin terdapat berbagai alasan lain sebagai penyebab masalah itu.

3. Penelitian (penelusuran) data


Meneliti data memiliki tujuan untuk menemukan perbedaan ataupun
penyimpangan yang telah terjadi sehingga dapat diduga menjadi sumber
cacat. Penelitian dilkaukan dengan cara memilih serta membandingkan fakta
dengan referensi, baik kajian ilmiah maupun praktis berdasarkan proses-
proses yang pernah dilakukan.

4. Perumusan masalah
Bila langkah 2 dan 3 berhasil dituntaskan, maka perumusan menuju ke
pemecahan masalah yang tepat baru dapat dilakukan. Perumusan harus
dilakukan seobjektif mungkin berdasarkan temuan-temuan dari data. Fakta-
fakta baru yang muncul pada tahap ini sebaiknya dihindari. Sebab bila
demikian berarti tahap 3 belum berhasil dituntaskan.
3
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
5. Percobaan penanggulangan
Pada kebanyakan usaha, justru tahap ini sering menjadi awal langkah
tanpa landasan pengetahuan yang mendasar pada masalah yang sedang
dihadapi. Prosedur analisa cacat coran mewajibkan kita untuk patuh
terhadap tahap-tahap yang ditentukan sebagaimana telah diuraikan.
Berdasarkan prosedur diatas, pada akhirnya akan ditemukan pokok
kesalahan dengan beberapa alternatif kemungkinan penganggulangan yang
saluruhnya harus dicoba-terapkan. Hasil dari suatu uji coba belum tentu akan
segera memecahkan masakah sehingga perlu dilakukan coba pemecahan
lainnya.

6. Langkah antisipasi
Terkadang banyak yang langsung melakukan langkah ini tanpa melalui
tahap 1 sampai dengan 5. dan sebagai akibat adalah akan pemborosan atau
membuang biaya. Perubahan yang umumnya merupakan perbaharuan
proses, hanya boleh dilakukan pada bagaian akhir prosedur serta merupakan
tahap pemecahan masalah, bukan diawal.

SUMBER CACAT

4
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
Sumber cacat adalah penyebab paling mendasar dari timbulnya suatu cacat.
Yang menjadi sumber timbulnya berbagai macam cacat coran ada sepuluh sumber,
antara lain:
1. konstruksi coran
2. pola serta kelengkapannya
3. rangka cetak
4. perangcangan coran
5. pasir cetak/inti
6. pembuatan inti
7. pembuatan cetakan
8. komposisi bahan
9. proses peleburan
10. penuangan, dll.

Data Analisa cacat coran

Nama produk : Pipe Smelting


Customer : PT SMELTING
Berat produk : 900kg
Material : Fc 25
Temp Tapping : 1500°C
Time pouring : 230 S

CASTING DEFECT :

5
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
CACAT SALAH ALIR Logam cair tidak cukup mengisi rongga
cetakan.umumnya terjadi penyumbatan akibat logam cair terburu membeku sebelum
mengisi rongga cetak secara keseluruhan.

CIRI-CIRI:

 Permukaan halus dan berkilat,


 Tepi - tepi permukaan beradius,
 Terjadi di bagian tipis.

PENYEBAB:

 Coran terlalu tipis / hambatan aliran,


 Suhu cor terlalu rendah,
 Sistem saluran tidak tepat,
 Kesalahan penempatan chill
 Assembly core yang kurang sempurna{Cairan metal masuk ke celah assembly
core dan masuk ke pipa penahan core}
 Sistim penambah yang tidak sempurna

PENANGGULANGAN:
1. Memperbesar diameter lubang ventilasi
2. Temperatur pouring diijinkan antara 1250°C-1350°C
3. Pada saat assembly core harus benar-benar di chek dan pastikan cairan
tidak bisa masuk ke celah assembly core sehingga Cairan metal tidak
masuk ke celah assembly core dan masuk ke pipa penahan core
4. Menyempurnakan sistim penambah

6
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
Gambar Cacat pada bagian flange

Hasil setelah ditanggulangi :

7
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
DINYATAKAN OK TIDAK REJECT

8
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA
KESIMPULAN

- Sebelum menentukan jenis cacat yang terjadi, sebaiknya mengidentifikasi


penyebabnya terlebih dahulu, sehingga hasil yang di dapat lebih akurat dan
tepat. Serta penanggulangannya pun lebih terarah kepada penyebabnya.
- Untuk memutuskan suatu pemecahan masalah, penilaian secara obyektif
terhadap masalah mutlak diperlukan dan yakin bahwa usaha yang
dilakukan secara team work akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
- Untuk mencapai target produksi. Koordinasi yang baik akan memudahkan
terselesikannya pekerjaan secara cepat dan hasilnya baik, serta
menghasilkan kondisi kerja yang nyaman.

9
LAPORAN ANALISA CACAT COR
DI PT BOMA BISMA INDRA

Você também pode gostar