Você está na página 1de 2

Kista adalah sebuah rongga patologis yang berisi cairan, semi-cair atau materi seperti

gas dan tidak dibentuk dalam pengumpulan nanah. Sering dibatasi epitel tetapi tidak selalu.
(Kramer,1974).
Duktus nasopalatinus adalah saluran yang menghubungkan rongga hidung dengan
daerah anterior maksila. Terletak pada garis tengah dan palatum ke bagian atas maksila.
Selama perkembangan janin, saluran secara bertahap menyempit sampai satu atau dua celah
sentral dan akhirnya terbentuk pada garis tengah rahang atas yang hasilnya adalah
pembentukan kanal insisivus yang membawa saraf dan pembuluh, serta sisa epitel dari duktus
nasopaltinus yang terdegenerasi.
Kista duktus nasopalatinus pertama kali dijelaskan pada tahun 1914 oleh Meyer.
Kista ini juga juga dikenal dengan nama lain seperti anterior middle cyst, maxillary midline
cyst, anterior middle palatine cyst, dan incisor duct cyst yang dianggap sebagai kista
fissural. Saat ini, menurut klasifikasi World Health Organization (WHO), lesi ini
dianggap sebagai kista epitel, nonodontogenik dan berhungungan dengan perkembangan dari
maksila, bersama dengan kista nasolabial.
Patogenesis yang diyakini sebelumnya adalah kista duktus nasopalatinus
berasal dari epitel yang terperangkap selama fusi dari proses embriologis. Konsep ini telah
dihapus, dan saat ini kista duktus nasopaltinus diperkirakan berkembang dari sisa-sisa epitel
duktus nasopalatinus yang ada dalam kanal insisivus (kanal Stenson). Kista ini unik karena
berkembang hanya dalam satu lokasi, yang merupakan garis tengah anterior rahang atas,
dalam hubungan dekat dengan kanal nasopalatinus. Penyebab kista duktus nasopalatinus pada
dasarnya tidak diketahui. Trauma, infeksi, dan retensi mukus dalam saluran kelenjar
saliva disebutkan sebagai kemungkinan faktor pemicu. Adanya kelenjar mukus diantara
proliferasi epitel dapat memberikan pembentukan kista sekunder oleh sekret musin dalam
struktur yang tertutup (enclosed srtucture). Namun, sebagian besar percaya bahwa degenerasi
kistik spontan dari sisa epitel duktus merupakan etiologi yang paling mungkin dan beberapa
faktor genetik telah diusulkan. Kista duktus nasopalatinus dapat terbentuk dalam kanal
insisivus yang lokasinya pada tulang palatum dan dibelakang prosessus alveolar dari insisivus
sentral rahang atas atau pada jaringan lunak palatum yang menutupi foramen disebut kista
insisivus papilla.

GAMBARAN KLINIS
Pasien dengan kista duktus nasopalatinus mungkin asimtomatik, dengan lesi yang
terdeteksi pada radiografi rutin, namun akan hadir dengan satu atau lebih gejala. Keluhan
yang sering ditemukan adalah pembengkakan, biasanya di daerah anterior garis tengah
palatum. Pembengkakan juga terjadi di garis tengah pada aspek labial dari alveolar ridge.
Dalam sejumlah kasus, pembengkakan juga dihubungkan dengan rasa sakit, drainase dan
gatal. Pasien akan mengeluhkan rasa nyeri akibat kompresi struktur yang berdekatan dengan
kista, terutama ketika infeksi berlanjut, atau pada pasien yang memakai gigi palsu akan
menekan daerah kista tersebut. Semakin kaudal lokasi kista, gejala semakin cepat pula
muncul. Hal ini biasanya bermanifestasi sebagai proses inflamasi yang terkadang
menghasilkan asimetri wajah, karena pertumbuhan atau ekspansi intraoral (palatum).
Manifestasi klinis yang juga mungkin muncul disebabkan peradangan, diantaranya nyeri,
gatal, ulser, infeksi lokal dan/atau adanya fistula.
Beberapa kista mungkin juga benar-benar tanpa gejala dan ditemukan oleh dokter
gigi selama pemeriksaan radiologi rutin. Vitalitas gigi seharusnya tidak
terpengaruh, namun tidak jarang terlihat gigi dengan perawatan endodontik karena biasanya
terjadi kesalahan diagnosis kista duktus nasopalatinus sebagai kista periapikal atau
granuloma.
GAMBARAN RADIOGRAFI

Kista duktus nasopalatinus banyak ditemukan di foramen atau kanal


nasopalatinus pada anterior maksila. Kista terletak apikal pada akar gigi insisivus rahang
atas dan jarang menyebabkan resorpsi akar. Namun, apabila kista ini memanjang
ke arah posterior dan melibatkan palatum keras, sering disebut sebagai kista median palatal.
Jika memanjang ke arah anterior antara gigi insisivus sentral dan meyebabkan gigi
menyimpang, sering disebut sebagai kista median anterior maksilaris. Posisi kista ini
tidak selalu simetris.
Kista ini berbatas jelas dan terkortikasi serta berbentuk bulat atau oval.
Bayangan tulang hidung sering mengalami superimposisi dengan kista sehingga
menghasilkan gambaran bentuk seperti hati.

Gambaran radiografi kista nasopalatina

Você também pode gostar