Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A DENGAN
POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DEXTRA
DI RUANG SERUNI
RS PROF DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
Disusun Oleh:
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 9 Agustus 2008
Jam : 13.00 WIB
a. Identitas
Nama : Tn. A
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Karang Klesem rt 01 rw V, Purwokerto Selatan
No. Reg : 017335
Diagnosa medis : Post Op ORIF Fraktur femur dextra
b. Riwayat kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit pada luka bekas operasi ( paha bagian kanan )
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bahwa pada hari minngu pada tanggal 31 Agustus
2008 ia sedang membantu tetangganya yang sedang membenahi
rumah(sambatan), ketika ia bersama-sama tetangga yang lain sedang
menggotong rumah, tiba tiba dari bagian atap rumah ada yang jatuh dan
menimpa pasien, dan pasien tidak sempat menghindarinya. Pasien juga
mengatakan bahwa ada satu lagi tetangganya yang juga tertimpa bagian
atap rumah pada waktu yang sama dan meninggal. Sedangkan pasien saat
itu juga oleh keluarga dan tetangga-tetangganya langsung di bawa ke
rumah sakit margono soekardjo purwokerto, dan oleh dokter jaga bersama
dengan perawat langsung di tangani, setelah di rontgen ternyata pasien
mengalami patah tulang paha kanan ( fraktur femur dextra ), setelah di
observasi beberapa saat kemudian pasien di pindahkan ke ruang seruni
kamar 8 karena pasien menggunakan JPS.
d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tanda Vital : TD 130/80 mmHg, Nadi: 90 x/mnt, R: 20 x/mnt, S: 36
°C
Head To Toe
1. Kepala/leher
Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam, ikal, bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata : Conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, bentuk
simetris.
Hidung : Bentuk simetris, dan tidak ada polip
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Mulut dan gigi : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, mukosa
lembab
2. Dada (jantung/paru)
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Jantung : tidak ada suara gallop/murmur, tidak ada bising jantung
Paru : tidak ada suara ronkhi/wheezing pada paru, paru-paru
simetris kanan dan kiri
3. Payudara : -
4. Abdomen (pemeriksaan obstetrik) :
Supel dan datar
5. Genitalia : Tidak terpasang kateter
6. Ekstremitas :
Atas : terpasang infus RL di tangan kanan
Bawah : paha kanan patah
Varises : Tidak ada varises pada ekstremitas bawah
7. Refleks : Normal, + /+.
e. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
3 September Hematologi
Darah lengkap :
2008
Hemoglobin 8,1 L : 14-18 P: 13-16 g/dl
Lekosit 7300 5000-10000 ul
Hematokrit 23 L : 40-48 P : 37-43 %
Eritrosit 3,06 L 4,5-5,5 P : 4-5 juta/ul
Trombosit 200.000 150.000-400.000/ul
MCV 76,2 80-97 fl
MCH 26,4 26-32 pgr
MCHC 34,6 31-36 %
Hitung Jenis
Basofil 1 0-1%
Eosinofil 5 1-4%
Batang 0 2-5%
Segmen 67 40-70%
Limfosit 21 19-48%3-9%
Monosit 6 3-9%
Faal hemostatis
PT 12,2 10,8-14,4 detik
APTT 30,4 24-36 detik
f. Terapi
1. Infus RL 12 tts/mnt
2. Cefotaxime 2x1 1 gr
3. Kalk 2x1 tablet
4. Asam Mefenamat 2x1 tablet
B. ANALISA DATA
No Tanggal Data Problem Etiologi
1 9 September 2008
DS : pasien mengatakan Nyeri Agen cidera
nyeri di daerah
bekas operasi /
femur dextra
DO :
Ada luka bekas
operasi yang masih
tertutup di bagian
femur dextra
Ekspresi wajah
pasien menahan sakit
Wajah meringis jika
sedikit bergerak
Pasien tertidur
terlentang di ranjang
ruang seruni no 8.
TD : 130/80 mmHg,
N: 90x/menit, RR :
20x/menit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungn dengan agen cidera
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan sekunder tidak adekuat.
D. NCP
Tanggal/jam No. Tujuan Intervensi
Dx
9 September 2008 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan PAIN MANAGEMENT
selama 3x24 jam, nyeri berkurang dengan (Manajemen Nyeri)
indikator sebagai berikut: Lakukan pengkajian nyeri
1. Selalu menunjukan secara komprehensif
2. Sering menunjukan termasuk lokasi,
3. Kadang-kadang menunjukan karakteristik, durasi,
4. Jarang menunjukan frekuensi, kualitas dan
5. Tidak pernah menunjukan faktor presipitasi
Indikator Awal Tujuan Observasi reaksi nonverbal
1 2 3 4 5 dari ketidaknyamanan
Kontrol lingkungan yang
Melaporkan 2 √
adanya nyeri dapat mempengaruhi nyeri
Frekuensi nyeri 2 √ seperti suhu ruangan,
Perubahan pada 3 √ pencahayaan dan
frekuensi kebisingan
pernafasan, nadi, Kurangi faktor presipitasi
tekanan darah nyeri
Menggunakan 3 √ Pilih dan lakukan
Metode non- penanganan nyeri
analgetik untuk (farmakologi, non
mengurangi
farmakologi dan inter
nyeri
personal)
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
2
9 September 2008 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Intervensi :
selama 3x24 jam menunjukan Monitoring vital sign
tingkatmobilitas, ditandai dengan indikator sebelm/sesudah latihan dan
sebagai berikut : lihat respon pasien saat
1. Ketergantung latihan
an Konsultasikan dengan terapi
2. Membutuhka fisik tentang rencana
n bantuan orang lain dan alat ambulasi sesuai dengan
3. Membutuhka kebutuhan
n orang lain Bantu klien untuk
4. Mandiri menggunakan tongkat saat
dengan pertolongan alat bantu berjalan dan cegah terhadap
5. Mandiri cedera
penuh Ajarkan pasien atau tenaga
Indikator Awal Tujuan kesehatan lain tentang
1 2 3 4 5 teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien
Penampilan 3 √ dalam mobilisasi
yang seimbang
Latih pasien dalam
Penampilan 3 √
posisi tubuh pemenuhan kebutuhan
Pergerakan sendi 3 √ ADLs secara mandiri sesuai
dan otot kemampuan
Melakukan Dampingi dan Bantu pasien
perpindahan saat mobilisasi dan bantu
Ambulasi 3 √ penuhi kebutuhan ADLs ps.
(miring kanan Berikan alat Bantu jika klien
kiri, duduk dan memerlukan.
berjalan) Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan