Você está na página 1de 5

Ananta Legian Hotel, Bali

Ananta Legian terletak di belakang Pantai Legian, dan karena kurangnya area yang cukup,
dibangun di situs yang panjang dan sempit yang dikelilingi oleh pemukiman lokal dan bangunan
hostel. Keadaan ini membuat hotel hampir tersembunyi oleh bangunan lain, membuatnya tidak
terlihat dari pantai. Akibatnya, pemandangan laut sulit dinikmati dari area hotel dan, meskipun hotel
ini berada dalam jarak berjalan kaki dari pantai, aksesnya tidak mudah. Tetapi kesulitan dalam
mengakses area hotel diimbangi dengan gedung lobi mewah yang menyambut pengunjung di area
drop-off sebelum kendaraan mereka menuju ke area parkir basement.

 Analisa Desain Arsitektural

Ananta dalam bahasa Sansekerta berarti tidak pernah berakhir, mencerminkan filosofi Hotel sendiri
yang menawarkan kesenangan yang tidak pernah berakhir dengan kemewahannya yang khas dan
layanan yang ramah dalam suasana hangat, pesona dan relaksasi.

Lobi adalah bangunan seperti piramida dengan bagian atas tumpul terinspirasi oleh bentuk
dan karakteristik kerajinan kaca Bali, dan ornamen tradisional Bali. Untuk menciptakan rasa
kesakralan dan makna filosofis, ornamen diubah menjadi elemen tradisional yang ditekankan oleh
Patra Sari — lukisan karya I Wayan Lungguh, memiliki makna yang kuat pada keilahian, kehidupan,
dan keabadian.

Desain unik dan arsitektur Ananta Lobby menggabungkan harmoni estetika tradisional dan
filosofi klasi Bali yang mendalam dengan gaya hidup modern. Dibentuk sebagai Gapura (gerbang)
dengan relief emas mengkilap, Lobby menampilkan tiga Bali Patra Sari (simbol suci), yang Padma
(kekudusan), Cupu Manik (hidup) dan Karang (bumi).
Padma
Padma (Lotus) melambangkan Kekudusan dan Kemuliaan Tuhan, mewakili
Ananta Legian Hotel sebagai oase kedamaian dan ketenangan di tengah
kehidupan modern yang sibuk.

Cupu Manik

Cupu Manik melambangkan Sumber Kehidupan dan Energi, mencerminkan


Ananta Legian Hotel sebagai tempat untuk beristirahat dan relaksasi
menyegarkan harmoni dan energi kehidupan.

Karang
Karang melambangkan Bumi. Ananta Legian Hotel adalah dunia yang unik
tersendiri dengan kebahagiaan, kesenangan dan kegembiraan yang tiada
akhir.

 Analisa Sistem Sturktur

Lukisan-lukisan ini diubah menjadi ukiran buatan tangan dengan bahan Fiber Glass
Reinforced Concrete (GRC) dan diterapkan di seluruh lobi sebagai kulit sekunder yang
membantu mengurangi panas dari matahari. Bangunan lobi dibangun dengan struktur rangka
baja untuk menyematkan dua lapisan, kaca di dalamnya dan ukiran di luar.

Sturktur Baja Rangka

Lapisan-lapisan ini dipisahkan oleh ruang selebar 50 sentimeter antara kaca dan ukiran
untuk kebutuhan pemeliharaan. Sistem layering ini menciptakan efek tiga dimensi estetika pada
ukiran GRC, dan suasana yang teduh dan ringan di dalam gedung. Untuk mencegah overheating
di bagian dalam gedung, itu dirancang dengan gerbang terbuka dan lapisan kaca berfungsi
sebagai ventilasi alami.
 Analisa Bentuk Massa

Bangunan hotel diatur dalam bangunan berbentuk U sederhana dengan sudut di sisi kiri
untuk menciptakan rasa ruang yang lebih dinamis. Kurangnya pemandangan diselesaikan
dengan membuat tampilan untuk tamu yang datang dan untuk tamu yang sudah berada di hotel.
Ruang terbuka yang terletak di tengah-tengah area hotel bertindak sebagai latar-ruang terbuka
di rumah tradisional Bali. Di area ini, ruang terbuka berfungsi sebagai fasilitas umum yang
dilengkapi dengan kolam renang, restoran, kedai kopi, dan ruang pertemuan.

ENTRANCE

View
Pantai

 Analisa View & Hubungan antar ruang

Kolam renang terletak tepat di sumbu lobi, membuat pengunjung merasa disambut dengan
air yang mencerminkan suasana sekitarnya. Kolam renang dan paviliun lobi dirancang
sedemikian rupa sehingga menciptakan pemandangan yang mengesankan.

Semi Basement

Sebuah tangga besar juga terletak di sumbu yang sama untuk menghubungkan lobi dan
fasilitas umum di lantai semi-basement. Tangga ini dirancang untuk membawa pengunjung
merasakan suasana 'upacara' yang biasanya disediakan untuk pedanda — imam besar di Bali.
Elemen air, seperti kolam dengan empat pohon
kamboja dan air terjun buatan, juga menonjol di
seluruh ruang terbuka. Elemen-elemen ini
menciptakan pengalaman ruang kontinyu yang
lebih kuat di situs yang sempit ini. Untuk
melunakkan dinding masif yang mengelilingi
ruang terbuka, kerangka logam ditutupi dengan
tanaman merambat diterapkan untuk membuat
dinding hijau. Akibatnya, ruang terbuka ini
menciptakan suasana santai dan hangat bagi
para tamu, menjadi pemandangan untuk
dinikmati para tamu.

Você também pode gostar