Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PERCOBAAN II
OLEH :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang
dihasilkan dari buah kelapa tua yang segar, bukan terbuat dari kopra
seperti minyak kelapa yang banyak dikenal. VCO yang beraroma gurih
dan lembut memiliki nilai komersial lebih tinggi karena memiliki banyak
manfaat dan khasiat, yaitu selain digunakan untuk bahan baku industri
pangan dan kosmetik untuk perawatan tubuh (hand body lotion), juga
dapat meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh dan dapat
menanggulangi berbagai penyakit, karenanya dijadikan bahan obat-
obatan tradisional.
VCO mengandung medium chain trygliserida (MCT) yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mempercepat
penyembuhan. Selain itu adanya MCT dalam tubuh tidak mendorong
terjadinya kegemukan atau obesitas. VCO juga mengandung asam
laurat yang sangat tinggi (40-45%), suatu asam lemak jenuh berantai
sedang (C = 12) yang biasa disebut dengan medium chain fatty acid
(MCFA), yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh.
B. Tujuan Percobaan
Untuk membuat sediaan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan berbagai
metode
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Tanaman
1. Klasifikasi Tanaman Kelapa
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
2. Klasifikasi Tanaman Pepaya
Kingdom : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L
B. Landasan Teori
1. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil
pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari
tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat
diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah
kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak
goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa,
yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra
(Suhardiyono, 1995).
Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux indica,
al djanz al kindi, ganz ganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon
kehidupan. Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari
genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi ratarata 12,3 meter dan
sejak ditanam sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa
membutuhkan waktu 12 bulan (Suhardiyono, 1993).
2. Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil
adalah minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses
secara higienis tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia
tambahan.
Dilihat dari warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening
seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil,
serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni
mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan
tubuh.
Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak
menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti
ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang
unik. Jika minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni.
Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening ). Minyak kelapa
murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya
tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila
kualitas VCO rendah proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air dan mikroba
yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam
VCO menjadi komponen lain.
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan
bahwa di dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain.
Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada
gumpalan berwarna putih. Keberadaan air ini akan mempercepat
proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut kemungkinan juga
merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya.
Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap
kualitas VCO.
3. Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Setiaji, B dan Surip, P, 2006)
Membuat VCO tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan,
teknologi pembuatan VCO telah dilakukan oleh nenek moyang kita
secara turuntemurun. Namun, cara tradisional perlu dibenahi agar
kualitas VCO yang dihasilkan lebih baik. Disamping teknologi yang
diterapkan sangat sederhana, bahan baku pun tersedia melimpah di
Indonesia. Oleh karenanya pembuatan VCO sangat memungkinkan
untuk diterapkan oleh petani di pedesaan sekalipun.
Kandungan kimia yang paling utama (tinggi) dalam sebutir
kelapa yaitu air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut
merupakan jenis emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Emulsi
adalah cairan yang terbentuk dari campuran dua zat atau lebih yang
sama, di mana zat yang satu terdapat dalam keadaan terpisah secara
halus atau merata di dalam zat yang lain. Sementara yang dimaksud
dengan emulgator adalah zat yang berfungsi untuk mempererat
(memperkuat) emulsi tersebut. Dari ikatan tersebut protein akan
mengikat butirbutir minyak kelapa dengan suatu lapisan tipis sehingga
butir butir minyak tidak akan bisa bergabung, demikian juga dengan
air. Emulsi tersebut tidak akan pernah pecah karena masih ada
tegangan muka protein air yang lebih kecil dari protein minyak. Minyak
kelapa (VCO) baru bisa keluar jika ikatan emulsi tersebut dirusak.
Untuk merusak emulsi tersebut banyak sekali cara, yaitu dengan
sentrifugasi, pengasaman, enzimatis, dan pancingan. Masingmasing
cara tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara
umum teknologi tersebut sangat aplikatif.
4. Manfaat VCO
Minyak kelapa murni (VCO) mempunyai banyak manfaat
terutama dalam bidang kesehatan (anonim, 2009) diantaranya :
a. Merupakan antibakteri ,antivirus , antijamur dan antiprotozoa
alamiah
b. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.
c. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit
osteoporosis.
d. Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
e. Membantu mencegah penyakit liver.
f. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
g. Membantu mencegah penyakit kanker
h. Membantu menurunkan berat badan
i. Mencegah stamina tubuh
j. Memelihara kesehatan kulit dan rambut
C. Uraian Bahan
Aquadest (Depkes RI, 1979 Halaman 96)
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Data Pengamatann
Tabel Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1
4.
7.
9.
10.
Diberikan masing-masing perlakuan
yang berbeda pada 4 kolompok santan
11.
13
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum bioteknologi kali ini kami membuat Virgin Coconut Oil
(VCO). Pada proses fermentasi ini digunakan mikroba penghasil enzim
tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau
karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi
oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi
krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-
senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim
santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan
sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pada proses fermentasi ini
dapat menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah
protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak
dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat
terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa.
Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun
emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan
sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber
energi dalam metabolisme sel.
Pada praktikum ini dari kelompok 1 (Fermipan yang mengandung
bakteri Saccharomyces sp), 2 (Ragi Tape yang mengandung bakteri
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor
sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp .), 3
(Enzim Papain), dan 4 (Tanpa Bakteri dan Enzim melainkan dengan
menggunakan metode pengadukan mekanik)
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum pembuatan VCO dengan empat perlakuan didapat
kesimpulan bahwa :
1. VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua
segar sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau
dengan pemanasan terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53%
asam laurat.
2. VCO yang terbaik diperoleh dari perlakuan keempat yaitu
menggunakan metode mekanik dengan diperoleh 240 ml.
3. Sedangkan pembuataan VCO menggunakan fermipan/ragi roti (yang
mengandung bakteri Saccharomyces Sp.) diperoleh VCO sebanyak
118 ml.
4. Faktor kesalahan pada pembuatan VCO ini disebaknan karena tidak
higenisnya pembuatan VCO yang dilakukan pada perlakuan 2 dan 3.
Serta kandungan air pada santan kelapa lebih banyak.
B. Saran
Diharapkan agar alat dilaboratorium lebih dilengkapi lagi agar
memudahkan praktikan untuk melakukan praktikum. Diharapkan juga agar
asisten labotatorium agar membimbing mahasiswa lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Penerbit
Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta.
Palungkun, R., 1993, Aneka Produk Olahan Kelapa, PT. Penerbit Swadaya,
Jakarta.
Rindengan, B., dan Hengky, N., 2004, Pembuatan & Pemanfaatan Minyak
Kelapa Murni, Penebar Swadaya, Jakarta.
Sarwono, B., 2000, Membuat Tempe dan Oncom, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Setiaji, B dan Surip Prayugo, 2006, Membuat VCO Berkualitas Tinggi,
Penebar Swadana, Jakarta.
Suhardiyono, L, 1993, Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya,
Kanisius, Yogyakarta.
Wahyudi, Anang S., dan Wahyuni, 2005, Pembuatan Minyak Kelapa Murni (
Virgin Coconut Oil ), Tugas Akhir Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Wahyuni, Mita Ir., 2000, Bertanam Kelapa Kopyor, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Wijayanti, D.D., dan Sugiyarti, L., 2008, Pembuatan Minyak Kelapa Murni (
Virgin Coconut Oil ) Menggunakan Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai
Sumber Asam, Tugas Akhir Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta