Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
dr. Putu Ngurah Arya Darmawan
Pembimbing:
dr. Sri Yeni Trisnawati G.S., M.Biomed, Sp.S
FUNGSI LUHUR
1. ATENSI DAN KONSENTRASI
3. FUNGSI BAHASA
4. MEMORI
5. VISUOSPATIAL
6. FUNGSI EKSEKUTIF
Sidiarto, K. 2002
Komunikasi
Fungsi kognitif
Fungsi luhur
Sidiarto, K. 2002
FUNGSI HEMISFER
Hemisfer Dominan Hemisfer Non-
(Kiri) Dominan (Kanan)
• Berbahasa • Persepsi 3 dimensi
• Berbicara • Bernyanyi
• Menulis • Bermain musik
• Kalkulasi • Instrumen
Sidiarto, K. 2002
SINDROM HEMISFER
Hemisfer Non-Dominan
Hemisfer Dominan (Kiri)
(Kanan)
• Afasia
• Gangguan atensi dan emosi
• Apraksia
• Gangguan visuospasial
• Aleksia
• Apraksia konstruksional
• Agrafia
• Apraksia berpakaian
• Disorientasi kanan-kiri
• prosopagnosia
• Akalkulia
• Agnosia jari
Sidiarto, K. 2002
Paul Broca Karl Wernicke
Korbinian Brodmann
BROADMAN AREA,
http://1.bp.blogspot.com/-
ZW42TV4h2tE/TaBL8R6WggI/A
AAAAAAAAOM/8o55Ayt95uo/s1
600/brodmann.gif
Anatomi & Fisiologi
The major language centers of the brain. The motor and sensory areas
are presented as landmarks. Interconnecting functional pathways are
indicated by letters:
– A) The connection between Wernicke's and Broca's areas, mediating
expression of language utterances in speech;
– B) The connection between Broca's area and the primary motor area;
– C) Connection between primary auditory perception and Wernicke's
area;
– D) Connection between vision and Wernicke's area, mediating reading
ability;
– E) Connection between somatosensory perception (tactile, pain,
cold/hot, position sense) and Wernicke's area, this would mediate
language comprehension by tracing letters on the skin or reading braille.
Campbell, 2005
EVALUASI MODALITAS BERBAHASA
• Harus diperiksa dengan berurutan.
• Meliputi:
1. Spontaneous speech
2. Comprehension
3. Repetition
4. Naming and word finding
5. Reading
6. Writing
Tes kelancaran
• Bicara lancar: lancar, spontan, • Menemukan kata (sejumlah kata
dalam periode waktu tertentu)
tanpa tertegun untuk mencari kata penderita disuruh menyebutkan
yang diiinginkan nama benda atau hewan yang
berawalan huruf tertentu.
• Kelancaran bahasa verbal: Dipengaruhi usia, intelegensia dan
refleksi efesiensi penemuan kata tingkat pendidikan
• Tujuan untuk mendeteksi • Dikatakan normal bila:
masalah berbahasa ringan pada • 69 tahun 20 nama hewan dalam 1
menit (normal)
lesi otak yang ringan atau • 70 tahun 17
dimensia dini • 80 tahun 15,5
Sidiarto, K. 2002.
2. COMPREHENSION
• Percakapan: kemampuan memahami pertanyaan dan
suruhan yang diberikan pemeriksa
• Suruhan: serentetan suruhan (sederhana – sulit)
• Yes/No question
• Menunjuk: menunjuk benda tertentu
AFASIA WERNICKE
AFASIA BROCA
AFASIA ANOMIK
AFASIA KONDUKSI
Ya... ah... Senin... ng... Ayah dan Peter H... (namanya), dan Ayah.... ng... rumah sakit... dan... ah... Rabu... Rabu,
jam sembilan... dan oh... Kamis... jam sepuluh, ah dokter... dua... dan dokter... dan ng... gigi... yah." Tentorium Neurologi Universitas Indonesia; PERDOSSI, 2008
AFASIA
Sidiarto,1992 ; Campbell, 20
Terapi Afasia
• Terapi yg intensif
• Terapi dimulai dari awal
• Makin muda usia makin baik hasilnya
• Derajat pemulihan bervariasi
• Pemulihan tergantung motivasi pasien, ekstroversi, &
kesadaran diri
• Farmakologi
– Sistem dopaminergik
• Tingkat I
– Stimulus : menggumam melodi 2 kali dgn
ketukan tangan
– Respon : menggumam bersama ketukan
tangan, pelatih mengurangi partisipasinya ttp
meneruskan ketukan tangan
Reni Dharmaperwira-prins. 2001
• Tingkat II
– Langkah 1 :
• Stimulus : menggumam melodi dgn ketukan, kmd menyanyikan
kalimat dgn ketukan
• Respon : menyanyikan kalimat dgn ketukan tangan
– Langkah 2
• Stimulus : sama seperti langkah 1
• Respon : pelatih mengurangi partisipasinya, kecuali ketukan
tangan
– Langkah 3 :
• Stimulus : menyanyikan kalimat dgn ketukan tangan
• Respon : mengulang
– Langkah 4 :
• Stimulus : apa yg dikatakan ? / Tadi bilang apa ?
• Respon : mengulang kalimat
• Tingkat I
– Langkah 1 : lat menjiplak ( tangan dan benda) , mencocokkan
gambar dgn benda sebenarnya
– Langkah 2 : menyamakan objek pd gambar ukuran besar
– Langkah 3 : menyamakan pd gambar ukuran kecil
– Langkah 4 : lat. menggunakan benda ( peragakan & tirukan)
– Langkah 5 : latihan dgn perintah gambar aksi
– Langkah 6 : mengikuti perintah gambar aksi dgn memakai benda
– Langkah 7 : peragaan gerak pantomim
– Langkah 8: mengenal gerak pantomim
– Langkah 9 : latihan gerak pantomim
– Langkah 10 : melakukan gerak pantomim
– Langkah 11 : latihan gerak penggunaan objek yg absen
– Langkah 12 : latihan langkah 11
• Tunjuk benda yg dijabarkan dgn kalimat ( “mereka sangat sibuk” …. Gambar orang
membangun rumah )
2. levodopa
– Untuk afasia non fluen yg sedang – berat
– Mempengaruhi sistem frontal - subkortikal
Reni Dharmaperwira-prins. 2001
DAFTAR PUSTAKA
Ardila Alfredo, 2014. Aphasia Handbook. Departement of communication sciences and
disorders florida International. Florida.
A.L.Benton, et. Al, 1994. Multilingual Aphasia Examination manual, 3rd Edition. Departement of
neurology and psychology, university of lowa.
Berthier, MD. 2009. Memantine and Constraint – induces aphasia therapy in chronoc postroke
aphasia. American neurogical association.
Campbell,W. 2005. De Jong,s The Neurologic Examination. USA: Lippincott.
Nathali Ortega Riveros, 2010. Aphasia. Departement of neurology, Portiand VA Medical Center.
Origon sciences university.
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders,2009. MD USA.
Reni Dharmaperwira-prins. 2001. TADIR (Tes Afasia Untuk Diagnosis Informasi Rehabilitasi).
Jakarta: indomedika
Tentorium Neurologi Universitas Indonesia; PERDOSSI, 2008
Sidiarto, K. 2002. Afasia Gangguan Berbahasa. FK Univ . Indonesia.
TERIMA KASIH