Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ALIF GHAZALI
R1D1 15 012
KENDARI
19 APRIL 2018
KATA PENGATAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN BATUBARA
B. SEJARAH SINGKAT PERTAMBANGAN BATUBARA DI
INDONESIA
C. DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
PERTAMBANGAN
D. GAMBARAN UMUM INDUSTRI BATUBARA INDONESIA
A. GENESA BATUBARA
B. FASIES BATUBARA
C. LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA
D. KELAS BATUBARA
E. ENDAPAN BATUBARA DI INDONESIA
F. POTENSI SUMBERDAYA BATU BARA
Gambar 10. Sekuen Vertikal endapan Lower Delta Plain (Horne, 1978) Sekuen
mengkasar ke atas
Gambar 11.Sekuen Vertikal endapan Lower Delta Plain (Horne, 1978) Sikuen
yang sama di potong oleh Creavasse Splay deposit.
Tabel 11. kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia
Tabel 12. kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Miosen di Indonesia.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. PENGERTIAN BATUBARA
b. Tahap eksplorasi
Tahap ini dilakukan apabila dari penyelidikan umum menunjukkan
adanyakandungan batubara yang layak dikelola secara ekonomis. Kontraktor
harus menyerahkan laporan penyelidikan umum wilayah yang terdapat
kandungan batubara dan selanjutnya mengajukan permohonan tertulis kepada
pemerintah untuk melakukan kegiatan eksplorasi pada lokasi tertentu. Tahap
eksplorasi ini meliputi kegiatan-kegiatan penyelidikan geologi dan geofisika
secara rinci termasuk pemboran, pembuatan sumur-sumur uji dan pengambilan
contoh batubara untuk keperluan uji teknis dan pemasaran.
d. Tahap Konstruksi
Setelah mendapatkan persetujuan atas rancangan dan jadwal
kegiatankonstruksi, kontraktor dapat membangun berbagai fasilitas yang
diperlukan dalam pertambangan batubara. Pada tahap ini kontraktor dapat mensub
kontrakkan kegiatan-kegiatannya kepada perusahaan lain. Beberapa fasilitas yang
akandibangun dalam tahap ini meliputi: fasilitas peralatan pertambangan
batubara, peralatan untuk meningkatkan kualitas batubara, pelabuhan dan terminal
bongkarmuat, perbengkelan. Daerah-daerah penimbunan dan gudang-gudang
sertafasilitas-fasilitas transportasi dan komunikasi.
e. Tahap Operasi
Setelah semua fasilitas dibangun, kontraktor harus segera memulai
kegiatanoperasi di wilayah pertambangan. Pada bulan pertama tahap operasi,
produksirata-rata harian sekurang-kurangnya mencapai 70% dari kapasitas
produksi yangdirencanakan. Pada tahap operasi, kontraktor diharuskan
menyerahkan laporan bulanan tentang statistik produksi dan penjualan yang
dilakukan. Laporan triwulanan yang memuat antara lain :
1.wilayah-wilayah yang terdapat endapan batubara
2.uraian operasi pertambangan beserta produksi komersialnya dan tenagakerja
yang terlibat
3.laporan tahunan yang memuat jumlah total volume batubara,
menurut jenisnya, jumlah yang diangkut ke tempat tujuan dan yang ditempuh dari
penambangan serta jumlah yang telah dijual.
b) Reklamasi Pertambangan
c) Ketentuan Perpajakan
2. Undang-Undang
UUD 1945;
UU Gangguan (Hinderordonnantie) 1926;
UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing;
UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan;
UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara;
UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah;
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Menteri
7. Lain-lain
adalah kelompok yang lahir dari hasil kebijakan pemerintah Indonesia dalam
mendorong pengusahaan batubara melalui upaya mengundang investasi asing
secara agresif. Tambang – tambang PKP2B memberikan kontribusi yang besar
dalam menggenjot jumlah produksi batubara Indonesia yang meningkat secara
drastis sekarang ini. PTBA memiliki tambang terbuka skala besar di Tanjung
Enim, Sumatera Selatan, serta tambang bawah tanah di Ombilin, Sumatera Barat.
Adapun tambang – tambang berstatus KP umumnya adalah tambang investasi
dalam negeri, sedangkan tambang – tambang KUD biasanya berskala kecil.
8. UU Minerba Baru
A. GENESA BATUBARA
Batubara adalah sedimen (padatan) yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa
tumbuhan yang terhumifikasi, berwarna coklat sampai hitam yang selanjutnya
terkena proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun hingga
mengakibatkan pengkayaan unsur C (wolf, 1984 dalam Anggayana, 2002).
Cook (1999) menerangkan bahwa batubara berasal dari sisa tumbuhan
yang terakumulasi menjadi gambut yang kemudian tertimbun oleh
sedimen, setelah pengendapan terjadi peningkatan temperature
dan tekanan yang nantinya mengontrol kualitas batubara.Pembentukan tanaman
menjadi gambut dan batubara melalui dua tahap, yaitu tahap diagenesa gambut
(peatilification) dan tahap pembatubaraan (coalification).Tahap diagenesa gambut
disebut juga dengan tahap biokimia dengan melibatkan perubahan kimia dan
mikroba, sedangkan tahap pembatubaraan disebut juga dengan tahap geokimia
atau tahap fisika-kimia yang melibatkan perubahan kimia dan fisikaserta batubara
dari lignit sampai antracit (Cook, 1982)
Penggambutan (Peatification)
Pembatubaraan (Coalification )
B. FASIES BATUBARA
3.Lingkungan pengendapan.
a. Eutrofik
b. Mesotrofik
c. Oligotrofik
6. Temperatur
Pada iklim yang hangat dan basah membuat bakteri hidup dengan baik
sehinggaproses kimia akibat bakteri bisa berjalan baik. Temperatur permukaan
gambut memegang peranan penting pada proses dekomposisi primer. Pada iklim
yang hangat dan basah membuat bakteri hidup dengan lebih baik sehingga proses-
proses kimia dapat berjalan dengan baik. Temperatur tertinggi untuk
bakteripenghancur sellulosa pada gambut adalah 35 – 40 C.
C. LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA
Gambar 11.Sekuen Vertikal endapan Lower Delta Plain (Horne, 1978) Sikuen
yang sama di potong oleh Creavasse Splay deposit.
Transisional Lower Delta Plain: Tebal dapat lebih dari 10m, sebaran
luas cenderung memanjang sejajar jurus pengendapan, kemenerusan lateral sering
terpotong channel,di tandai splitting akibat adanya Channel kontemporer dan
Washout oleh Channel subsekuen dan kandungan sulfur agak rendah.
Zona di antara lower dan upper delta plain di tandai zona transisi yang
mengandung karakteristik litofasies keduanya.
Sikuen Bay Fill tidaklah sama dengan sikuen litologi yang berbutir
halus,lebih tipis (1,5-7,5m) dari lower delta plain. Namun sikuen Bay Fill
tidaklah sama dengan sikuen upper delta, zona ini mengandung fauna air payau
yang menunjukkan kenampakan migrasi lateral lapian point bar accretion menjadi
upper delta plain, channel pada transisi delta plain ini berbutir halus dari upper
delta plain, Penampang lingkungan pengendapan pada bagian Transitional Lower
Delta Plain dapat dilihat pada (Gambar 12)
Lapisan batubara pada umumnya tersebar meluas dengan
kecenderunganagak memanjang sejajar dengan jurus pengendapan. Seperti pada
batubara upper delta plain, batubara di transisi ini berkembang split di daerah
channel Kontemporer dan oleh washout yang di sebabkan oleh aktivitas channel
subsekuen.
Lapisan batubara pada daerah Transitional Lower Delta Plain terbentuk
pada daerah transisi antara Upper Delta Plain dan Lower Delta Plain dan
merupakan yang paling tebal dan penyebarannya juga paling luas karena
perkembangan rawa yang ekstensif pada pengisian yang hampir lengkap dari teluk
yang interdistribusi.
Upper delta plain-fluvisl : tebal dapat mencapai lebih dari 10 meter, sebara
luas cenderung memanjang sejajar jurus pengendapan, kemenerusan lapisan
lateral sering terpotong channel, di tandai splitting akibat channel kontemporer
dan washout oleh channel subsekuen dan kandungan sulfur rendah.
Endapannya didominasi oleh bentuk linier, tubuh pasir lentikuler, pada
tubuhpasir dapat gerusan pada bagian bawahnya, permukaan terpotong tajam,
tetapi secara lateral pada bagian atas bagian batupasir ini melidah dengan serpih
abu-abu,batulanau dan lapisan batubara. Diatas bidang gerusan terdapat kerikil
lepas danhancuran batubara yang melimpah pada bagian bawah, semakin ke atas
butiran semakin menghalus pada batupasir. Sifat khas tersebut menunjukkan
energi yang besar pada channel pada sekitar rawa kecil dan danau-danau, dari
bentuk batupasir dan pertumbuhan lapisan point bar menunjukkan bahwa hal
ini dikontrol oleh meandering.
Sikuen endapan backswap dari atas ke bawahterdiri dari seat earth,
batubara ,dengan serpih dengan fosil tanaman yang melimpah dan jarang
pelecupoda air tawar, batubara secara lateral menebal dan akhirnya bergabung
dengan tubuh utamabatupasir, batupasirnya tipis (1,5-4,5m), berbutir halus,
mengkasar ke atas, sikuen tipe ini merupakan endapan pada tubuh air terbuka,
mungkin rawa dangkal ataudanau,Penampang lingkungan pengendapan bagian
Upper Delta Plain dapat dilihat pada(gambar 13).
Lapisan batubara pada endapan upper delta plain cukup tebal (lebih
dari10m), tetapi secara lateral tidak menerus, lapisan pembentuk endapan
fluvial plain cenderung lebih tipis dibandingkan dengan endapan upper delta
plain, Lapisan batubara cenderung sejajar dengan kemiringan pengendapan, tetapi
sedikit yang menerus dibandingkan dengan fasies lower delta plain, karena bagian
yang teratur sedikit jumlahnya yang mengikuti channel sungai maka lapisan-
lapisannya sangat tebal dengan jarak yang relatif pendek dengan sejumlah split
yang berkembang dan dalam hubungannya dengan endapan tanggul yang
kontemporer.
D. KELAS BATUBARA
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit,
bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
1. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
2. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
4. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
5. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsurkarbon (C) dengan
kadar air kurang dari 8%.
Gambar 14. Kelas batubara
Kad Kada
Kad Zat
ar r air Nilai
ar terba Belera
Tamban Cekun Perusah air inher energi
abu ng ng
g gan aan total en (kkal/kg)
(%a (%ad (%ad)
(%a (%ad (ad)
d) )
r) )
PT
Asam- Arutmin 10.0
Satui 7.00 8.00 41.50 0.80 6800
asam Indonesi 0
a
PT
Arutmin 15.0
Senakin Pasir 9.00 4.00 39.50 0.70 6400
Indonesi 0
a
PT BHP
11.0 12.0
Petangis Pasir Kendilo 4.40 40.50 0.80 6700
0 0
Coal
Ombili PT Bukit 12.0 <8.0 0.50 -
Ombilin 6.50 36.50 6900
n Asam 0 0 0.60
PT
10.0
Paramba Ombili Allied 37.30 0.50
4.00 - 0 6900 (ar)
han n Indo (ar) (ar)
(ar)
Coal
Tabel 11. kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.
PT
Kaltim
Prima Kutai 9.00 - 4.00 39.00 0.50 6800 (ar)
Prima
Coal
PT
Kaltim 13.0
Pinang Kutai - 7.00 37.50 0.40 6200 (ar)
Prima 0
Coal
PT
Roto Kideco 24.0
Pasir - 3.00 40.00 0.20 5200 (ar)
South Jaya 0
Agung
PT Berau 24.6
Lati Tarakan 16.00 4.30 37.80 0.90 5800 (ad)
Coal 0
Sumate
Air ra PT Bukit 24.0
- 5.30 34.60 0.49 5300 (ad)
Laya bagian Asam 0
selatan
Paringi PT 24.0
Barito 18.00 4.00 40.00 0.10 5950 (ad)
n Adaro 0
Tabel 12. kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Miosen di Indonesia
(ar) - as received, (ad) - air dried,
Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
F. POTENSI SUMBERDAYA BATU BARA
A. KLASIFIKASI BATUBARA
Ada 3 macam Klasifikasi yang dikenal untuk dapat memperoleh beda
variasi kelas / mutu dari batubara yaitu :
• 2 group Lignit coal dengan moist nilai kalor di bawah 8.300 Btu/lb yaitu :
a) Lignit (8.300-6300)
b) Brown Coal (<6.300)
B. MANFAAT BATUBARA
Batu bara merupakan salah satu hasil dari alam yang memberikan banyak
kontribusi bagi kehidupan manusia. Batu bara adalah salah satu sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui dan penggunaannya dapat dilakukan dalam
berbagai bidang. Batu bara merupakan hasil alam yang dibutuhkan oleh orang
banyak dalam kehidupan sehari- hari. Bahkan sumber energi yang paling baik
yang dapat kita dapatkan dengan sumber yang mudah adalah batu bara. Beberapa
manfaat dari batu bara antara lain sebagai berikut:
Minyak merupakan salah satu bahan bakar yang dibutuhkan oleh orang
banyak dan persediaannya akan cepat habis apabila digunakan dengan boros.
Minyak (baca: Negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia) berasal dari fosil
binatang dan manusia zaman purba. Maka dari itulah untuk menunggu persediaan
minyak kembali dibutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.
Batubara ternyata bisa juga dijadikan bahan bakar berbentuk cair yang bisa
menggantikan bahan bakar minyak. Pada dasrnya pengolahan batubara menjadi
bahan bakar yang berbentuk cair akan merubah batubara bubuk atau bongkahan
yang kemudian dilarutkan dalam suhu yang tinggi.
Produk batubara yang cair ini dapat dimurnikan dengan proses ulang dan
dapat menghasilkan bahan bakar minyak yang kualitasnya super, bahkan
kualitasnya ini lebih baik dari bahan bakar minyak yang kita dapatkan dari kilang-
kilang minyak pada umumnya secara langsung. Namun sayangnya proses
penggunaan batu bara menjadi sumber bahan bakar ini belum banyak diterapkan
oleh banyak negara. Benua yang baru menerapkan bahan bakar alternatif batubara
ini barulah di Afrika Maka dari itulah di Afrika sudah bisa mengatasi kekurangan
minyak bumi dengan energi alternatif batubara ini. Dengan demikian satu langkah
sudah dicapai dengan aman untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari- hari.
Salah satu manfaat terpenting dari batubara adalah sebagai sumber tenaga
pembangkit listrik. Umumnya kita mengetahui sumber energi pembangkit listrik
yang umum adalah pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap,
pembangkit listrik tenaga surya, dan ada lagi pembangkit listrik tenaga batubara.
Ada beberapa negara yang menjadikan batubara sebagai sumber energi utama
pembangkit listrik, diantaranya adalah China, India, Jepang, Australia, Jerman,
dan lain sebagainya. Untuk menghasilkan listrik, maka batubara ini dikonversikan
ke dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga yang menghasilkan listrik.
Untuk menghasilkan listrik ini akan melalui beberapa tahapan atau proses terlebih
dahulu. Beberapa tahapan atau prosesnya antara lain sebagai berikut:
Baja adalah salah satu bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Dari baja, bisa dihasilkan berbagai macam barang yang bisa membantu kehidupan
manusi a sehari- hari seperti peralatan kesehatan, peralatan pertanian, peralatan
transportasi, bahkan juga mesin- mesin yang digunakan dalam rumah tangga.
Industri baja sangat penting keberadaannya. Dan iperlu kita ketahui bersama
bahwa industri baja ini sangat bergantung pada ketersediaan batubara. Yang
biasanya batubara digunakan sebagai bahan bakar, dalam industri baja ini
batubara berperan sebagai bahan yang sangat penting. Produksi baja mentah
banyak menggunakan metalurgi batubara dari bahan batubara kokas. Produksi
baja ini melibatkan karbon dan juga bahan besi. Karbon ini sangat diperlukan
untuk memanaskan bahan besi dan akan mengubahnya menjadi baja. Karbon yang
dibuat dari batubara akan menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga
mendukung produksi baja. Panas yang dihasilkan dari batubara ini memang
sangat dasyat sehingga sangat mendukung dalam kegiatan perindustrian.
Kertas terbuat dari komponen utama yang berupa serat sel dari kayu. Sel
serat dari kayu ini akan bisa didapatkan setelah melalui serangkaian proses yang
sangat rumit. Proses yang sangat rumit tersebut pada akhirnya akan mampu
memisahkan bagian serat dengan ukuran tertentu. Batubara sangat mumpuni
dalam hal ini karena panas yang dihasilkan batubara sangat stabil di dalam satu
mesin pengolahan serat yang digunakan untuk industri bahan baku kertas. Jika
kita menggunakan bahan bakar selain batubara, mungkin beberapa produk dari
kertas tidak akan bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari- hari.
Hasil dari olahan batubara menjadi sumber energi dapat menghasilkan suatu
bubuk batubara yang bertekstur sangat halus dengan ukuran yang sangat kecil.
Produk bubuk batubara yang sangat kecil ini bisa digunakan untuk membuat
berbagai macam bahan lain, misalnya adalah cairan fenol dan juga benzena. Fenol
d an juga benzena ini sangat penting untuk beberapa industri kimia. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa industri kimia sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia.
9. Industri Farmasi
Hal ini berhubungan dengan ekspor impor batubara. Kegiatan ekspor dan
impor batubara akan meningkatkan kerjasama kedua belah pihak. Dengan
demikian akan menjalin kerjasama serta meningkatkan persahabatan diantara dua
Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Arda, Ngurah. 2017. Teknologi Mineral dan Batubara. volume 13, nomor 3,
September 2017. Yogyakarta
MUCHJIDIN (2006), Pengendalian mutu dalam industri batu bara. Penerbit ITB,
Bandung, 2006