Você está na página 1de 28

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 09 Mei 2018

Pertemuan : Ke-1 (pertama)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien :

DS : -

DO : -

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus

a. Ekspresi wajah bersahabat

b. Mau berjabat tangan

c. Ada kontak mata

d. Menunjukan rasa senang

e. Mau menyebutkan nama

f. Mau menjawab salam

g. Mau duduk berdampingan dengan perawat

h. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi


4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik

1) Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal

2) Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat perkenalan

3) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang dimiliki klien

4) Buat kontrak yang jelas

5) Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi

6) Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya

7) Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

b. Bimbing klien untuk mengungkapkan perasaannya

c. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien

d. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

B. Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi pak”

b. Memperkenalkan diri

Perkenalkan nama saya Nindy Silfia Permata Dewi, saya senang

dipanggil Nindy. Saya mahasiswa Akper RS.Dustira. Saya akan berdinas

di ruangan ini selama 5 hari kedepan mulai pukul 07.00 WIB sampai
pukul 14.00 WIB. Ini dengan Bapak siapa? Bapak senang dipanggil

siapa?

(Mengeluarkan tangan sambil tersenyum menunjukkan sikap terbuka).

c. Membuka pembicaraan dengan topic umum

“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?

Apakah Bapak sudah minum obat?”

(Memberikan sentuhan dengan perlahan serta menunjukkan sikap

empati).

d. Evaluasi / validasi kontrak (waktu, tempat dan topic)

“bagaimana pak kalau kita bercakap tentang perasaan dan masalah yang

Bapak rasakan saat ini? Berapa lama kita akan bercakap-cakap?

Bagaimana kalau 15 menit? Dimana kita akan bercakap-cakap pak?

Bagaimana kalau diruang tengah saja?

2. Tahap Kerja

“Pak apa yang ibu rasakan saat ini? Bagaimana pengalaman Bapak selama

di rawat disini? Apakah Bapak masih ingat, ada kejadian apa di rumah

sehingga Bapak bisa dibawa kesini? Siapa yang membawa Bapak kesini?

3. Terminasi

a. Evaluasi perasaan klien setelah bercakap-cakap

“bagaimana perasaan Bapak sekarang setelah kita bercakap-cakap”


b. Evaluasi isi materi

“barusan kita bercakap-cakap tentang apa Pak? Bisa Bapak sebutkan

kembali?”

c. Tindak lanjut

“baiklah coba nanti Bapak ingat-ingat kembali apa saja yang Bapak

lakukan saat masalah yang Bapak utarakan tadi muncul”

d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topic)

“berhubung waktu sudah 15 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi,

bagaimana kalau nanti siang kita lanjutkan lagi bercakap-cakapnya,

apakah Bapak bersedia? Nanti kita membicarakan tentang hal-hal yang

berhubungan dengan Bapak. Pukul berapa kita akan bercakap-cakap lagi

Pak? Bagaimana kalau setelah makan siang? Tempatnya mau dimana

Pak? Bagaimana kalau SPTK


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 09 Mei 2018

Pertemuan : Ke-2 (dua)

SP I

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien :

DS :

a. Klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit “marah-marah dan

memukul orang proyek yang ada di desa saya, pada hari senin (30

April 2018), kemudian orang tua saya bersama Pak RT membawa

saya ke sini dengan kendaraan mobil siaga dari desa”.

b. Klien mengatakan “saya sering melakukan tindakan kekerasan seperti

waktu masih duduk di bangku SMP saya pernah memukuli teman saya

hingga meninggal dunia dan masih banyak lainnya, saya juga sering

menyaksikan dan menjadi korban dari tindakan kekerasan”.

DO :

a. Berdasarkan data rekam medik ditemukan bahwa keluarga klien (ayah

klien) mengatakan, klien ±10 hari sebelum klien dibawa ke rumah

sakit jiwa klien menunjukan gejala gelisah, tidur kurang, bicara keras

dengan nada tinggi, dan mudah tersinggung. Kemudian keluarga

membawa klien berobat langsung ke IGD RSJ Prov. Jabar dan klien
dirawat di ruang Rajawali selama 2 hari dari tanggal 30 April 2018 – 2

Mei Mei 2018, kemudian dipindahkan ke ruang tenang Ruang Merak.

b. Dari faktor Presipitasi, berdasarkan hasil pengkajian, dari data rekam

medik keluarga klien mengatakan ±10 hari sebelum dibawa ke rumah

sakit jiwa ini klien sempat beradu mulut dan berantem dengan

pengurus proyek karena membela masyarakat dan beranggapan bahwa

pengurus proyek telah berkorupsi, setelah kejadian itu klien menjadi

marah-marah dan emosinya tidak terkontrol.

c. Pembicaraan klien tampak cepat, nada tinggi dan keras, dan

pembicaraan lebih mendominasi.

d. Pada saat dilakukan pengkajian interaksi selama wawancara klien

mudah tersinggung, dan defensif.

e. Pada saat dilakukan pengkajian wawancara dengan perawat proses

pikir klien mengalami sirkumtansial.

f. Pada saat dilakukan wawancara klien melihat ke satu sisi

(Konsenterasi klien mudah teralihkan).

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

b. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan


c. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

d. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

e. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan

f. Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik I

g. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Identifikasi tanda-tanda yang menunjukkan perilaku kekerasan

b. Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada

perilaku kekerasan

c. Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik

d. Tangani kondisi kegawatdaruratan dengan isolasi dan fiksasi

B. Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi Pak bagaimana kabarnya hari

ini?”

“Masih ingat dengan saya yang tadi pagi berbincang-bincang dengan

bapak?”

“Benar sekali pak”


b. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaannya sekarang pak?”

“Bagaimana tadi makan siangnya pak habis?”

“Apakah tadi tidur siang pak? Nyenyak tidurnya pak?”

c. Kontak

Topik : “Bapak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang penyebab,

tanda dan gejala, akibat dari perilaku kekerasan serta latihan

tarik nafas dalam”

Waktu : “Sesuai dengan kontrak waktu kita tadi pagi kita mulai saja ya

pak untuk berbincang-bincangnya selama 15 menit apakah

bapak siap?”

Tempat : “Tempatnya mau disini atau mau d itempat lain pak?”

2. Tahap Kerja

“Sekarang Bapak bisa mulai menceritakan apa yang menyebabkan Bapak

memukul dan berantem dengan sekelompok orang proyek yang ada di desa

Bapak? Apa yang Bapak rasakan saat ini?”

(Dengarkan ungkapan kemarahan klien dan tetap bersikap empati selama

klien mengungkapkan kemarahannya, selain itu lakukan observasi terhadap

tanda-tanda perilaku kekerasan yang menunjukkan selama klien

mengungkapkan perasaan marahnya).

“Apakah Bapak mengetahui tanda dan gejala ketika emosi?”


“Apa yang biasa Bapak lakukan jika Bapak merasa kesal / marah seperti

ini?”

“Bagaimana menurut Bapak akibat dengan tindakan tersebut?”

“Sekarang saya akan melatih untuk mengontrol amarah Bapak yaitu dengan

tarik nafas dalam caranya yaitu tarik nafas dari hidung tahan selama 3 detik

keluarkan lewat mulut sambil menyebut lafad Allah. Lakukan sebanyak 3

kali atau lebih secara berulang-ulang sampai Bapak merasa tenang”

“Coba Bapak ulangi apa yang saya katakana tadi?”

“Sekarang coba Bapak telah menyebutkannya, kalau begitu coba sekarang

Bapak praktikkan cara tersebut sebanyak 3 kali”

“Benar sekali caranya seperti itu. Bapak pintar dapat menyebutkan dan

mempraktikannya lansung”

3. Terminasi

“Bagaimana perasaannya Pak setelah kita berbincang-berbincang dengan

saya?”

a. Evaluasi klien (Subjektif)

Setelah 15 menit berbincang-bincang, klien mengatakan “Saya senang

karena telah berbincang-bincang dan belajar tarik nafas dalam”

b. Evaluasi Klien (Objektif)

Selama berinteraksi klien sangat kooperatif dapat menjawab dan

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya, serta Klien dapat


menyebutkan kembali cara tarik nafas dalam, mempraktikkan kembali

tarik nafas dalam dan mau melakukan tarik nafas dalam.

c. Tindak lanjut

“Baiklah Pak berhubung kita telah berbincang-bincang selama 15 menit

sesuai kontrak kita, kita akhiri saja untuk pertemuan kali ini. Bapak bisa

melanjutkan aktivitas selanjutnya ya Pak”

d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topic)

Topik : “Bapak setelah kita berbincang-bincang tentang penyebab, tanda

dan gejala serta akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan

dan telah mempraktikkan latihan tarik nafas dalam, bagaimana

kalu besok kita berbincang-bincang tentang latihan fisik yang ke

II yaitu cara menyalurkan emosi atau amarah dengan memukul

kasu atau bantal”.

Waktu : “Bagaimana kalau waktunya pukul 10.00 WIB?”

Tempat : “Tempatnya disini lagi Pak? Atau dimana Pak?”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 10 Mei 2018

Pertemuan : Ke-3 (Dua)

SP 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien:

DS:

- Klien mengatakan “Saya mau melakukan dan belajar cara fisik 2”

DO:

- Klien tampak kooperatif

- Klien tampak tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab tanda perilaku kekerasan

b. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

c. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah

dilakukan

d. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang

dilakukan
e. Klien dapat menyebutkan cara mencegah/mengendalikan perilaku

kekerasan

4. Tindakan Keperawatan

Mengevaluasi SP 1(latihan nafas dalam), melatih cara

mencegah/mengontrol kekerasan secara fisik 2, melatih cara fisik 2

(pukul bantal/kasur), menyusun jadwal harian cara ke 2.

B. Strategi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam Teurapetik

“Assalammualaikum wr.wb, selamat pagi pak masih ingat dengan

saya?”

“Bagaimana kabar bapak hari ini?”

b. Evaluasi/Vasilidasi

“Bagaimana perasaan bapak sekarang?”

“Bagaimana tadi makan paginya habis pak?”

“Apakah tadi tidur malamnya nenyak?”

c. Kontak

Topik : “Bapak seperti janji kita kemarin kita akan berbincang-

bincang mengenai cara mengendalikan marah dengan

kegiatan fisik yang ke2”

Waktu : “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa lama?”


“Bagaimana kalau 15 menit?”

Tempat : “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?”

“Bagaimaa kalau disini saja?”

2. Tahap Kerja

“Bapak masih ingat kemarin tetang mengontrol emosi dengan fisik 1?”

“Hebat bapak masih mengintat tentang cara mengontol emosi dengan

cara fisik 1 yaitu dengan cara tarik nafas dalam ?”

“Nah pak sekarang kita akan belajar bagaimana cara mengontrol emosi

dengan cara fisik 2 yaitu melampiaskan amarah dengan cara memukul

bantal/kasur”

“Baik bapak bisa melakukannya jadi jika bapak marah bapak bisa

melakukan tarik nafas dalam dan jika amarahnya belum terkontrol

bapak bisa melakukan memukul kasur”

“Baik pak, bapak sudah mengerti”

3. Terminasi

“Bagaimana perasaan bapak setelah bapak berbincang-bincang dengan

saya?”

a. Evaluasi Klien (Subjuktif)

Setelah 15 menit berbincang-bincang klien mengatakan “Saya

senang dapt berbincang-bincang dan saya akan melakukan

kegiatan tersebut ketika saya sedang marah


b. Evaluasi Klien (Objektif)

Selama wawancara klien tampak kooperatif dapat menjawab dan

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya. serta klien dapat

menyebutkan kembali cara mengontrol emosi fisik 2.

c. Tindak Lanjut

“Baiklah pak berhubung kita telah berbincang-bincang selama 15

menitsesuai kontrak kita di awal, kita akhiri saja sampai disini,

bapak bisa melanjutkan kegiatan bersama teman-teman yang lain”

d. Kontrak yang akan Datang (Waktu, Tempat dan Topik)

Topik : “Bapak setelah kita berbincang-bincang tetang mengontrol

emosi dengan cara fisik 2, bagai mana kalu besok kita

berbincang-bincang tetang bagai mana cara meminta dan

menolak dengan baik?”

Waktu : “Bagaimana kalau waktunya pukul 11.00 WIB, ira-kira

berapa lama kita akan berbincang-bincang lagi?”

“Bagaimana kalau 15 menit lagi?”

Tempatnya: “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?”

“Bagaimana kalau di disini lagi?”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 11 Mei 2018-05-21

Pertemuan : Ke-3 (Dua)

SP 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien:

DS:

- Klien mengatakan “Saya kemarin sudah mempraktekan cara 1 dan

2 pada pagi hari dan sore hari”

DO:

- Klien tampak kooperatif

- Klien tampak tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab tanda perilaku kekerasan

b. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

c. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah

dilakukan

d. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang

dilakukan
e. Klien dapat menyebutkan cara mencegah/mengendalikan perilaku

kekerasan

4. Tindakan Keperawatan

a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)

b. Latih cara sosial/verbal

 Menolak dengan baik

 Meminta dengan baik

c. Mengungkapkan dengan baik

d. Masukan dalam jadwal harian pasien

B. Strategi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam Teurapetik

“Assalammualaikum wr.wb, selamat pagi pak masih ingat dengan

saya?”

“Bagaimana kabar bapak hari ini?”

b. Evaluasi/Vasilidasi

“Bagaimana perasaan bapak sekarang?”

“Bagaimana tadi makan paginya habis pak?”

“Apakah tadi tidur malamnya nenyak?”


c. Kontak

Topik : “Bapak seperti janji kita kemarin kita akan berbincang-

bincara mengenai bagaimana cara meminta, menolah dan

mengungkapkan dengan baik”

Waktu : “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa lama?”

“Bagaimana kalau 15 menit?”

Tempat : “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?”

“Bagaimaa kalau disini saja?”

2. Tahap Kerja

“Bapak masih ingat kemarin kita membahas tentang apa?”

“Baik bapak lupa ya saya ingatkan kembali ya pak kemarin kita

mebahas tentang penyebab, tanda dan gejala serta bagaimana teknik

mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan memukul

bantal/kasur, bapak masih ingat penyebab, tanda dan gejaala serta

bagai mana cara mengontrol marah dengan teknik nafas dalam

dan memukul bantal/kasur?”

“Iya bapak masih ingat ia ya pak”

“Nah pak sekarang kita akan belajar bagaimana cara meminta, dan

menolak serta mengunkapkan secara baik, saya contohkan terlebih

dahulu ya pak”

“Saya contohkan yang meminta dulu ya pak. Seperti ini pak, bapak

tolong tutup pintunya. Bapak mengerti cara meminta dengan baik,

coba bapak ulang”


“Sekarang saya contohkan menolak dengan baik, maaf saya tidak mau

merusak barang-barang lagi, itu contoh cara menolak dengan baik.

Coba sekarang bapak peragakan”

“ Bapak pintar dapat melakukannya dengan baik”

“Nanti kalau bapak mau minta tolong atau mau mau menolak sesuatu

bapak bisa seperti tadi ya pak, tidak dengan emosi”

3. Terminasi

“Bagaimana perasaan bapak setelah bapak berbincang-bincang dengan

saya?”

a. Evaluasi Klien (Subjuktif)

Setelah 15 menit berbincang-bincang klien mengatakan “Saya

senang dapt berbincang-bincang dan saya akan melakukan

kegiatan tersebut ketika meminta tolong atau menolak sesuatu”

b. Evaluasi Klien (Objektif)

Selama wawancara klien tampak mooperatif dapat menjawab dan

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya., serta klien dapat

menyebutkan kembali cara meminta dan menolak dengan baik.

c. Tindak Lanjut

“Baiklah pak berhubung kita telah berbincang-bincang selama 15

menitsesuai kontrak kita di awal, kita akhiri saja sampai disini,

bapak bisa melanjutkan kegiatan bersama teman-teman yang lain”

d. Kontrak yang akan Datang (Waktu, Tempat dan Topik)


Topik : “Bapak setelah kita berbincang-bincang bagai mana cara

meminta dan menolak dengan baik, bagaimana kalau

besok kita berbincang-bincang tentang mengontrol

amarah dengan spritual, apa bapak bersedia?”

Waktu : “Bagaimana kalau waktunya pukul 11.00 WIB, ira-kira

berapa lama kita akan berbincang-bincang lagi?”

“Bagaimana kalau 15 menit lagi?”

Tempatnya: “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?”

“Bagaimana kalau di disini lagi?”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 12 Mei 2018-05-21

Pertemuan : Ke-4 (Dua)

SP 4

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien:

DS :

Klien mengatakan “Saya kemarin sudah mempraktekan cara 1 dan 2 pada

pagi hari dan sore hari”

DO:

- Klien tampak kooperatif

- Klien tampak tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mencegah Perilaku Kekerasannya dengan cara Spiritual

b. Klien dapat mengendalikan Perilaku Kekerasannya dengan cara Spiritual

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

SP 4

a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, SP 2 dan SP 3)

b. Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual


c. Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada

perilaku kekerasan

d. Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik

e. Tangani kondisi kegawat daruratan dengan isolasi dan fiksasi

B. Strategi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam Teurapetik

“Assalammualaikum wr.wb, selamat pagi pak masih ingat dengan saya?

Bagaimana kabar bapak hari ini?”

b. Evaluasi/Vasilidasi

“Bagaimana perasaannya sekarang pak?”

“Bagaimana tadi makan siangnya pak habis?”

“Apakah tadi tidur siang pak? Nyenyak tidurnya pak?”

e. Kontak

Topik : “Bapak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara lain

untuk mencegah rasa amarah yaitu dengan cara berdzikir,

berdo’a, berwudlu dan sholat? Apa bapa bersedia?”

Waktu : “Sesuai dengan kontrak waktu kita tadi pagi kita mulai saja ya

pak untuk berbincang-bincangnya selama 15 menit apakah

bapak siap?”

Tempat : “Tempatnya mau disini atau mau ditempat lain pak?”


4. TahapKerja

“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapa lakukan! Bagus, yang

mana yang mau di coba?”

“Nah, kalau bapa sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik

nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika

tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat”.

“bapa bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.”

“Coba bapa sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba

sebutkan caranya?

5. Terminasi

“Bagaimana perasaannya Pak setelah kita berbincang-berbincang dengan

saya?”

a. Evaluasi Klien (Subjektif)

Setelah 15 menit berbincang-bincang, klien mengatakan “Saya

senang karena telah berbincang-bincang dengan suster apalagi membahas

tentang spiritual”

b. Evaluasi Klien (Objektif)

Selama berinteraksi klien sangat kooperatif dapat menjawab dan

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya, serta Klien dapat

menyebutkan kembali cara sholat, mempraktikkan kembali bagaimana

sholat dan mau melakukan sholat 5 waktu.


c. Tindak Lanjut

“Baiklah Pak berhubung kita telah berbincang-bincang selama 15 menit

sesuai kontrak kita, kita akhiri saja untuk pertemuan kali ini. Bapak bisa

melanjutkan aktivitas selanjutnya ya Pak”

d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topic)

Topik : “Bapak setelah kita berbincang-bincang tentang bagimana

meredakan amarah dengan cara sholat dan berdoa , bagaimana

kalu besok kita berbincang-bincang tentang penggunaan obat

secara rutin”.

Waktu : “Bagaimana kalau waktunya pukul 09.30 WIB?”

Tempat : “Tempatnya disini lagi Pak? Atau dimana Pak?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Tanggal : 13 Mei 2018

Pertemuan : Ke–5 (Dua)

SP 5

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien:

DS :

Klien mengatakan “Saya kemarin sudah mempraktekan cara 1, 2 dan 3 (cara

sosial/verbal) pada pagi hari dan sore hari”

DO:

- Klien tampak kooperatif

- Klien tampak tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mencegah Perilaku Kekerasannya dengan cara terapi

psikofarmaka (Patuh minum obat).

b. Klien dapat mengendalikan Perilaku Kekerasannya dengan cara terapi

psikofarmaka (Patuh minum obat).

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian


5. Tindakan Keperawatan

a. Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan patuh minum obat.

b. Bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar (benar

pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu dan benar

dosis obat).

c. Bantu klien disertai penjelasan guna minum obat dan akibat berhenti

minum obat, susun jadwal minum obat secara teratur).

d. Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada

perilaku kekerasan.

e. Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik

f. Tangani kondisi kegawat daruratan dengan isolasi dan fiksasi.

B. Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi Pak bagaimana kabarnya hari

ini?”

“Masih ingat dengan saya bapak?”

“Benar sekali pak”

b. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaannya sekarang pak?”

“Bagaimana tadi makan siangnya pak habis?”

“Apakah tadi tidur siang pak? Nyenyak tidurnya pak?”


c. Kontak

Topik : “Bapak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara lain

untuk mencegah rasa amarah yaitu dengan cara berdzikir,

berdo’a, berwudlu dan sholat? Apa bapa bersedia?”

Waktu : “Sesuai dengan kontrak waktu kita tadi pagi kita mulai saja ya

pak untuk berbincang-bincangnya selama 15 menit apakah

bapak siap?”

Tempat : “Tempatnya mau di sini atau mau ditempat lain pak?”

2. TahapKerja

“bapak sudah dapat obat dari dokter?”

“Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja? Bagus, jam

berapa bapak minum? Bagus”

“Obatnya ada 2 macam pa, yang warnanya kuning namanya clozapine

gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya depakote agar rileks dan

tidak tegang. Semuanya ini harus bapak minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1

siang, dan jam 7 malam”

“Bila terasa berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan

beraktivitas dulu”.

“Nanti sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah

benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam

berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar?

Disini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya”.
“Jangan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan

dokternya, karena dapat terjadi kekambuhan.”

“ Sekarang kitamasukkan waktu minum obat kedalam jadwal apa”

3. Terminasi

“Bagaimana perasaannya Pak setelah kita berbincang-berbincang dengan

saya?”

a. Evaluasi Klien (Subjektif)

Setelah 15 menit berbincang-bincang, klien mengatakan “Saya senang

karena telah berbincang-bincang dengan suster dan belajar tentang

penggunaan obat”

b. Evaluasi Klien (Objektif)

Selama berinteraksi klien sangat kooperatif dapat menjawab dan

menjelaskan apa yang menjadi masalahnya, serta klien dapat

menyebutkan kembali kegunaan obat dan bahaya bila berhenti minum

obat, ketika sudah ada jam minum obat klien meminum obatnya dan

tidak buang.

c. Tindak Lanjut

“Baiklah Pak berhubung kita telah berbincang-bincang selama 15 menit

sesuai kontrak kita, kitaa khiri saja untuk pertemuan kali ini. Bapak bisa

melanjutkan aktivitas selanjutny aya Pak”


d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topic)

Topik : “Bapak setelah kita berbincang-bincang tentang bagimana

meredakan amarah dengan cara berdzikir, berdo’a, berwudlu dan

sholat, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang

penggunaan obat secara rutin”.

Waktu : “Bagaimana kalau waktunya pukul 10.00 WIB?”

Tempat : “Tempatnya disinil agi Pak? Atau dimana Pak?”

Você também pode gostar