Você está na página 1de 2

1. Apa syarat pemberian calsitriol, apa saja yang perlu diperiksa?

2. Berapa nilai BMD normal? Apa nama skornya?


3. Apa beda T-score dan Z-score pada hasil pemeriksaan BMD?
4. Pasien datang dengan benjolan di leher. Apa yang anda lakukan, langkah-
langkahdiagnostik?
5. Kasus: Pada pasien ini ada keton pada UL apa sebabnya? Bagaimana mekanismenya?
6. Kasus: PAsien DM, sudah terapi insulin. Saat ini apa terapi yang anda sarankan,
lanjutkan atau bagaimana?
7. Adrenal disease

 Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD


8. Jelaskan aksis hipotalamus-hipofise-organ target! Contoh pada metabolisme hormon
tiroid.
9. Makna pemeriksaan laboratorium hormon tiroid
10. Pemeriksaan dexamethasone supression test
11. Bagaimana penyakit graves?
12. Bagaimana pendekatan BS 220?
13. Diagnosis DM
14. Bagaimana pendekatan diagnosis poliuria?

 Dr. dr. Wira Gotera, Sp.PD-KEMD


15. Klasifikasi DM
16. Apa glibenklamid dan metformin boleh pada DM gestational ?
17. Nodul tiroid
18. Mengapa cenderung hipoglikemia pada gangguan ginjal?
19. Kriteria DM 2015
20.Tiroid
21.Pemberian insulin kasus berat
22. Bila dikonsulkan penderita wanita, 27 tahun, hamil trimester II, dengan GDS 146
tanpa ada keluhan, apa tindakan selanjutnya? (ilustrasi kasus) (topic mengenai
diabetes gestasional)
23. Kriteria diagnosis diabetes gestasionalmenurutPerkeni.
24. Terapi diabetes gestasional.
25. Apakahpada diabetes gestasional dapat diberikan OAD? (jawab: tidak boleh diberikan
metformin atau sulfonilurea pada wanita hamil)
26. Soal cerita, pasien dikonsul bagian bedah, pasien laki-laki dengan peritonitis dan
ruptur lien, gula darah 30. Bagaimana cara menjawab konsulnya? Jawab: untuk live
saving, tindakan operasi tidak boleh ditunda, gula darah dapat diregulasi cepat.
 dr. Pande Dwipayana, Sp.PD-KEMD
27. Pendekatan pasien dengan BS 210
28. Bagaimana pendekatan nodul tiroid?
29. Grave disease
 Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD
30. Bagaimana cara memilih obat untuk pasien DM? (berdasarkan ada tidaknya obesitas,
A1c, long standing DM, gangguan fungsi ginjal dll)
31. Kalau ada pasien dengan penyakit jantung, mana yang dipilih golongan DPP apa
SGLT-2? (SGLT-2, profile untuk outcome CVD lebihbagus)

Tropik-Infeksi
 Prof. Dr. dr. Tuti Parwati, Sp.PD-KPTI
32. Diagnosis kandidiasis esofagus
33. Profilaksis malaria
34. Tentang pengembangan vaksin dengue di pediatri, bagaimana seharusnya pembuatan
vaksin dengue?
35. Apa beda VCT dan PITC?(VCT: pasien datang sendiri)
36. Bagaimana dasar pengobatan HIV?
37. Bagaimana terapi cairan pada DHF dan sepsis?
38. Jelaskan tentang demam dan tatalaksananya
39. Diagnosis HIV
40. Apa yang harus disyukuri dari terapi HIV?
41. Soal cerita, pasien datang dengan keluhan demam. Apalagi anamnesis yg perlu
ditanyakan, apa pemeriksaan fisik yg perlu dikerjakan dan apa hasil yg diharapkan
(cara menjawab seperti ujian board MEQ). Apa DD nya? (NB karena penanya dr
tropik, kita terfokus ke HIV/AIDS, seharusnya berpikir luas, pasien bisa saja hanya
faringitis). (NB walau takut, pasrah aja, nilai ttp gede, yg penting nggak pingsan di
depan beliau)

 dr. I Made Susila Utama, Sp.PD-KPTI


42. Patogenesis severe malaria, diagnosis dan terapinya
43. Apa kelebihan &kekurangan stik malaria dengan pengecatansmear malaria
44. ODHA dengan nyeri menelan, obatnya apa?
45. Jelaskan tentang Leptospira?
46. Bagaimana pendekatan diagnosis dan tatalaksana malaria berat? Bagaimana
profilaksis malaria?
47. Jelaskan tentang IRIS dan prinsip pengobatannya!

 dr. I Ketut Agus Somia, Sp.PD-KPTI


48. Beda DF dan DHF
49. Penanganan DHF
50. Bagaimana kriteria malaria serebral dan pengobatannya?
51. Jelaskan tentang malaria dan sepsis!
52. Indikasi ARV, gagal terapi ARV, Komorbid HIV dengan TB, Hepatitis B
53. Patofisiologi tifus sampai terjadi perforasi
54. Jelaskan mengenai penanganan rabies!
o Kenapa luka harus dicuci dengan sabun?
o Dimana disuntikkan SAR?
o Prinsip vaksinasi.
o Jenis luka pada rabies.
55. Jelaskan mengenai vaksinasi pada usia lanjut!
56. Bagaimana cara penyuntikan vaksin pneumokokus?
57. Patogenesis terjadinya malaria cerebral, tatalaksana. Profilaksis malaria pada ibu
hamil

Você também pode gostar