Você está na página 1de 6

Medical Laboratory Technology Journal

Medical Laboratory Technology Journal


3 (1), 2017, 87-92
Received 2016-11-16; Received in revised form 2017-01-23; Accepted 2017-06-30
Available online at : http://ejurnal-analiskesehatan.web.id

CEMARAN BAKTERI GRAM NEGATIF PADA JAJANAN SIOMAY


DI KOTA KENDARI
Reni Yunus, Ruth Mongan, Rosnani

Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari


Jl. Jend. A.H. Nasution. No. G.14 Anduonohu, Kota Kendari
e-mail: reni_yunus@yahoo.co.id

Abstract: Foodborne disease caused by food infection is one of health concern which cause of
consumption of contaminated foods that containing living microorganisms. There are several
kinds of microorganisms that can cause food infection, one of them is Salmonella sp, a nega-
tive Gram basil shaped-bacteria as the cause typhoid and paratyphoid diseases. The purpose
of this study is isolate and identify negative Gram bacteria on snacks in the traditional market
Anduonuhu Kendari. This research is a descriptive study with dumplings samples which sale
on the traditional Market Anduonohu as population. Samples were taken as a total sampling
with pour plate method was used for bacterial isolation. All 10 samples were shown positive re-
sult which growth in Brain Heart Infusion Broth media as 7 of them are positively grow in Sal-
monella Shigella Agar with negative Gram basil-shaped bacteria was found under the micro-
scope after Gram staining, suspected as negative Gram baceria. It can be concluded that 7
(70%) out of of 10 dumplings samples were contaminated negative Gram bacteria. This re-
search can be continued by identifying other pathogenic bacteria which are the bacteria that
cause food borne disease.
Keywords: Gram-negative bacteria ; Siomay

Abstrak: Penyakit bawaan makanan disebabkan oleh infeksi makanan adalah salah satu
masalah kesehatan akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi mengandung
mikroorganisme. Ada beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
makanan, salah satunya adalah Salmonella sp, bakteri berbentuk batang Gram negatif yang
dapat menyebabkan tipus dan penyakit paratifoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Gram negatif pada jajanan siomay yang dijual di
pasar tradisional Anduonuhu Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
sampel sioamay yang dijual di Pasar tradisional Anduonohu tradisional. Sampel penelitian
diambil secara total sampling dengan metode pour plate digunakan untuk isolasi bakteri.
Keseluruhan 10 sampel menunjukkan pertumbuhan yang positif di media Brain Hearth Infusion
Broth, dan terdapat 7 yang positif tumbuh pada media Salmonella shigella agar yang
merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang dari pengamatan di bawah mikroskop
setelah pewarnaan Gram. Dapat disimpulkan bahwa 7 (70%) dari 10 sampel siomay
terkontaminasi dengan bakteri Gram negatif. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
melakukan identifikasi bakteri lain yang patogen yang merupakan bakteri penyebab food borne
disease.
Kata kunci: bakteri Gram negatif; siomay

Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879


Medical Laboratory Technology Journal

PENDAHULUAN orang pada semua usia. Di kota Kendari


Penyakit bawaan makanan (Foodborne sendiri kasus penyakit tifus pada tahun 2013
disease) adalah penyakit yang di timbulkan dilaporkan sebanyak 664 kasus (Profil Dinkes
oleh makanan yang terkontaminasi (Arlita Y, Kota Kendari, 2013).
2013).Volk dan Wheller (1993) menyatakan Jajanan siomay merupakan salah satu
bahwa foodborne disease yang disebabkan makanan yang banyak diminati oleh
oleh bakteri dapat dibagi menjadi dua masyarakat dan dijual bebas di pasar
kelompok besar, yaitu infeksi makanan dan tradisional. Makanan ini rentan terkontaminasi
keracunan makanan. Indonesia merupakan oleh berbagai bakteri penyebab food borne
negara berkembang dengan angka kejadian disease karena makanan ini dijual bebas
penyakit infeksi yang tinggi yang didominasi tanpa memperhatikan lingkungan tempat
oleh infeksi saluran nafas dan infeksi saluran penjualannya. Kurangnya hygiene sanitasi
cerna, kemudian infeksi lainnya seperti infeksi jajanan siomay yang dijual di Pasar Andonuhu
saluran kemih, kulit, bahkaninfeksi sistemik. memungkinkan adanya kontaminasi bakteri
Salah satu faktor yang meningkatkan Salmonella sp (Adin S, 2015).
kemungkinan terjadinya infeksi adalah Analisis mikrobiologi penting dalam
kecenderungan untuk tidak menjaga menentukan keamanan dan kualitas dari
kebersihan, terutama dalam masalah ma- suatu makanan, oleh sebab itu pada
kanan dan minuman (Wijaya,2011). penelitian ini dimaksudkan untuk
Makanan dan minuman dapat mengindentifikasi bakteri Gram negatif pada
terkontaminasi oleh berbagai macam jajanan siomay yang dijual di Pasar
mikroorganisme yang dapat mencemari Anduonuhu Kecamatan Poasia Kota Kendari.
makanan, diantaranya adalah Salmonella sp.
Bakteri ini merupakan agen penyebab BAHAN DAN METODE
salmonellosis. Pada beberapa tahun terakhir Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
ini, peranan Salmonella sp sebagai agen untuk mengidentifikasi bakteri Gram negatif
penyebab Food Borne Disease menjadi pada jajanan siomay yang dijual di Pasar
perhatian dunia, karena peningkatan kejadian Anduonuhu Kecamatan Poasia Kota Kendari,
salmonellosis baik pada hewan maupun dengan melakukan pengujian di
manusia (Narumi E, 2009). Laboratorium.
Resiko penularan mikroorganisme Tempat pengambilan sampel di Pasar
dapat terjadi, apabila pengolahan makanan Andounuhu Kecamatan Poasia Kota Kendari
yang tidak bersih, hal ini dapat menjadi awal Provinsi, dan tempat pemeriksaan sampel
mula terdapatnya mikroba pada makanan. dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan
Berdasarkan UU Makanan No. 7 tahun 1996, Poltekkes Kendari. Populasi dalam penelitian
keamanan makanan adalah kondisi dan ini adalah seluruh jajanan siomay yang dijual
upaya yang diperlukan untuk mencegah di Pasar Anduonuhu Kecamatan Poasia Kota
makanan dari kemungkinan cemaran biologis, Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Sampel
kimia dan benda lain yang dapat dalam penelitian ini adalah jajanan siomay
mengganggu, merugikan dan membahayakan yang dijual di pasar Anduonuhu sebanyak 50
kesehatan manusia. Bakteri dalam makanan/ Gram siomay yang diambil dari 10 penjual
minuman diakibatkan oleh penjualan siomay. Teknik pengambilan sampel dalam
makanan yang tidak memperhatikan penelitian yaitu dengan menggunakan total
kebersihan dan keamanannya (Arlita Y, dkk, sampling.
2013). Alat penelitian ini adalah autoclave,
Dari data Kejadian Luar Biasa ( KLB) erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, rak
keracunan pangan oleh BPOM tahun 2011 tabung, tabung reksi, Sendok tanduk, batang
menunjukkan bahwa telah terjadi 128 KLB pengaduk, lampu spiritus, pipet ukur dan
keracunan pangan diIndonesia, 38 kasus karet, Mikroskop, karet pengisap, ose,
(29,69%) KLB keracunan pangan tersebut timbangan analitik, lampu spiritus, pipet tetes,
diakibatkan oleh cemaran mikroba, 19 kasus objek glass. Bahan yang digunakan dalam
(14,84%) akibat keracunan cemaran kimia, penelitian ini adalah media Brain Heart
dan 7 1 kasus (55,47%) tidak diketahui Infusion Broth (BHIB), media Salmonella
penyebabnya (Putriana,dkk, 2012). Lebih Shigella Agar (SSA), Indikator pH,aquadest,
lanjut telah dilaporkan bahwa pada tahun kapas, NaCL 0,96%, kertas label, Gentian
2000, kasus infeksi Salmonella sp berjumlah violet, Lugol 3 %, Alkohol 96 %, air fuchsin, oil
1.487 orang pada usia dewasa dan 3.310 imersi.
Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879
Medical Laboratory Technology Journal

Prosedur Pemeriksaan Laboratorium digoreskan.Media Salmonella Shigella Agar


Alat–alat yang digunakan terlebih (SSA) tersebut selanjutnya diinkubasi selama
dahulu disterilkan dalam autoclave untuk 1x24 jam pada suhu 370C di incubator.
membebaskan tiap benda atau substansi dari Kemudian diamati ciri koloni yang tumbuh
semua kehidupan dalam bentuk apapun. pada Media Salmonella Shigella Agar (SSA)
Sebelum sterilisasi terlebih dahulu diperiksa kemudian lakukan pewarnaan Gram.Jika tid-
air pada autoklaf kemudian dimasukan alat ak ada pertumbuhan koloni pada Media Sal-
dan bahan yang sudah dibungkus rapi monella Shigella Agar (SSA) maka tidak
dengan kertas kemudian tutup autoklaf skrup dilakukan pada pewarnaan Gram.
pengaman. Sterilisasi dilakukan selama 15 Pewarnaan Gram dilakukan dengan
menit pada suhu 121o C, tekanan 1 atm. cara diteteskan 1 tetes Nacl 0,96% di atas
Pembuatan Media Brain Heart Infusion objek glass kemudian diratakan dengan
Broth (BHIB) merk Oxoid dengan cara media ose.Kemudian biarkan hingga kering lalu
BHIB sebanyak 4,44 Gram dimasukkan fiksasi di atas nyala api kecil.Kemudian
kedalam erlenmeyer 250 mL dan diletakan preparat pada jembatan pewarnaan,
dilarutkandengan aquadest sebanyak 120 lalu lakukan pewarnaan Gram. Selanjutnya
mL, buat sesuai kebutuhan dan ukur pH preparatditetesi dengan larutan gentian violet
dengan indicator pH 7,4 ±0,2. Selanjutnya selama 1 -2 menit kemudian bilas dengan air
dipanaskan sampai larut dengan baik, setelah mengalir.Selanjutnya, ditetesi dengan larutan
itu, disterilisasi dengan autoclave pada suhu lugol selama 1 menit. Kemudian bilas dengan
1210C selama 15 menit. air mengalir.Kemudian ditetesi dengan
Pembuatan MediaSalmonella Shigella larutan alkohol 96% selama 30 detik dan bilas
Agar (SSA) merk oxoid dengan cara media dengan air mengalir. Kemudian ditetesi
Salmonella Shigella Agar(SSA) 10,2 Gram dengan larutan air fuchsin selama 20 detik
diimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL dan dan bilas dengan air. Selanjutnya dibiarkan
dilarutkan dengan aquadest sebanyak 170 kering, lalu diamati di bawa mikroskop
mL, kemudian diukur pH dengan indikator pH dengan perbesaran 100x dengan
7,4 ±0,2.Kemudian dipanaskan sampai larut menggunakan minyakemersi.
dengan baik, setelah itu, dibiarkan hingga Interprestasi Hasil pada Media Brain
dingin kemudian dipanaskan kembali lalu Heart Infusion Broth (BHIB) yaitu Positif (+):
dituang kedalam cawan petri, biarkan hingga terjadi kekeruhan pada Media Brain Heart
padat. Infusion Broth (BHIB). Negatif (-) : tidak terjadi
Inokulasi sampel siomay Pada Media kekeruhan pada Media Brain Heart Infusion
Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dilakukan Broth (BHIB)
dengan cara sampel siomay dengan bumbu Interpretasi hasil pada media SSA yaitu
kacang ditimbang sebanyak 5 Gram Positif (+) Ada pertumbuhan koloni dengan
kemudian dihaluskan dan ditambahkan ciri koloni kecil, smooth, tak berwarna
dengan aquadest sebanyak 45 mL aquadest, (bening) dengan inti hitam, permukaan
lalu di homogenkan dan di isolasi pada media cembung dengan tepian halus (Brooks dkk,
Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dengan 2005). Negatif (-) Tidak ada pertumbuhan
perbandingan 9:1 dimana 9 ml untuk media koloni dengan ciri koloni kecil, smooth, tak
Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dan 1 ml berwarna (bening) dengan inti hitam, per-
untuk sampel. Selanjutnya diinkubasi media mukaan cembung dengan tepian halus
Brain Heart Infusion Broth (BHIB) tersebut (Brooks dkk, 2005).
selama 1x24 jam pada suhu 370C di Interprestasi hasil pada pewarnaan
inkubator.Jika terjadi kekeruhan pada Media Gram yaitu Positif (+) ditemukan bakteri Gram
Brain Heart Infusion Broth (BHIB), dilanjutkan negatif berbentuk batang berwarna merah.
pada media selektif yaitu media SSA.Jika Negatif (-) tidak ditemukan bakteri Gram
tidak terjadi kekeruhan pada media Brain negatif berbentuk batang berwarna merah.
Heart Infusion Broth (BHIB), tidak di lanjutkan
Pada Media Salmonella Shigella Agar (SSA). HASIL DAN PEMBAHASAN
Inokulasi Bakteri Pada Media Salmonel- terdapat 10 sampel yang mengalami
la Shigella Agar (SSA) dilakukan dengan cara kekeruhan pada media Brain Heart Infusion
bakteri tersangka pada media Brain Heart Broth (BHIB). Hasil kultur pada media Brain
Infusion Broth (BHIB), diambil dengan Heart Infusion Broth semua menunjukan
menggunakan ose yang sudah di terjadi kekeruhan yang berarti ada bakteri
fiksasi.Diinukolasikan pada media Salmonella yang hidup dimedia tersebut.
Shigella Agar (SSA) dengan cara
Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879
Medical Laboratory Technology Journal

Tabel. 1 Hasil pemeriksaan sampel


siomay yang diperoleh dari Pasar
Anduonohupada media Brain Heart Infusion
Broth (BHIB)

Pada media selektif Salmonella Shigella


Agar (SSA), terdapat 7 sampel yang menun-
jukkan pertumbuhan koloni bakteri dengan
bentuk koloni ciri koloni kecil, smooth, tak
berwarna (bening) dengan inti hitam, per-
mukaan cembung dengan tepian halus yang
Pada sampel penelitian yang berjumlah diduga sebagai koloni bakteri Salmonella sp,
10 sampel menunjukan semua sampel positif dan 3 sampel tidak ditumbuhi koloni (Brooks
(+) keruh yang berarti sampel tersebut di- dkk, 2005). Tujuh koloni yang tumbuh pada
tumbuhi bakteri. Pengujian ini diawali denganmedia Salmonella Shigella Agar (SSA) di-
inokulasi sampel pada media Brain Heart periksa lebih lanjut dengan pewarnaan Gram.
Infusion Broth (BHIB) kemudian media
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C, Tabel.3 Hasil pewarnaan Gram dari 7
hasil pada media Brain Heart Infusion Broth isolat bakteri yang positif tumbuh pada media
(BHIB ) terjadi perubahan warna dari kuning SSA
jernih menjadi keruh yang teramati secara vis-
ual, hal ini menandakan bahwa terjadi
pertumbuhan bakteri pada media Brain Heart
Infusion Broth (BHIB), dimana media BHIB
berfungsi sebagai media penyubur yang
mempunyai pH 7,4 dan mengandung sumber
nutrisi.Berdasarkan hasil diatas dapat
dikatakan bahwa semua sampel telah
tercemar mikroorganisme, kemudian
dilanjutkan pada media selektif Salmonella
Shigella Agar (SSA) dengan cara digores.

Tabel 2. Pengamatan hasil inokulasi


pada media Salmonella Shigella Agar (SSA)
dengan melihat pertumbuhan koloni.

Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879


Medical Laboratory Technology Journal

Tabel 3 menunjukan bahwa sampel Selain Salmonella sp, Kelompok bakteri


S.1, sampel S.3, sampel S.4, sampel S.5, Proteus sp dan Enterobacter sp juga
sampel S.7, sampel S.9, dan sampel S.10 memperlihatkan koloni yang sama pada
memperlihatkan morfologi bakteri batang media SSA.
Gram negatif . Hasil identifikasi tersebut Dengan ditemukannya bakteri Gram
menunjukkan bahwa ke 7 isolat tersebut negatif yang tersangka Salmonella sp pada
adalah bakteri Gram negatif. Hal ini berarti siomay tersebut, menunjukkan bahwa
bahwa frekuensi cemaran bakteri Gram lingkungan disekitar tempat penjualan siomay
negatif sebanyak 70 % diperoleh hasil positif kurang hygienis. Berdasarkan hasil observasi
dan 30 % negatif diketahui bahwa lingkungan tempat berjualan
Pertumbuhan bakteri pada media SSA dekat lods ikan, ayam dan tempat sampah,
dengan ciri koloni yang kecil, smooth, tak makanan dijajakan tidak berpenutup dan
berwarna (bening) dengan inti hitam, per- pedagang tidak mencuci tangan terlebih
mukaan cembung dengan tepian halus dahulu sebelum menyiapkan makanan,
diduga sebagai koloni bakteri Salmonella sp. sehingga dapat menyebabkan kontaminasi
Menurut Edi (2012) pertumbuhan Salmonella salmonella sp pada makanan. Hal lain yang
pada media SSA memperlihatkan dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi
pertumbuhan koloni yang tak berwarna bakteri adalah wadah penyimpanan siomay
(Edi,2012). dan bumbu kacang siomay dalam keadaan
terbuka ketika siomay sedang dijajakan
Media SSA merupakan media selektif kepada pembeli.
untuk bakteri Salmonella sp, sehingga Menurut Wahab (2011) Peranan
pertumbuhan bakteri lain yang non salmonelle lingkungan serta proses pengolahan sampai
dapat dihambat. Selanjutnya dilakukan penjualan sangat erat kaitanya dengan jumlah
pengamatan mikroskop pada pewarnaan dan jenis bakteri yang ditemukan pada
Gram untuk mengetahui bentuk atau morfolo- siomay. Makanan dan minumanyang ter-
gi dari bakteri Salmonella sp. Pengamatan kontaminasi bakteri Salmonella sp dalam
yang dilakukan pada penelitian diperoleh hasil jumlah kecil, tidak terlalu menimbulkan
positif (+) bentuk morfologi batang berwarna perubahan dalam hal warna, bau maupun
merah pada 7 sampel dari jumlah sampel rasa dari makanan yang tercemar Salmonella
adalah 10 sampel penelitian. Berdasarkan spkecuali jika bahan makanan mengandung
dari hasil penelitian secara bakteriologis pada Salmonella sp dalam jumlah besar maka akan
10 sampel jajanan siomay diperoleh hasil terjadi perubahan warna dan bau. Semakin
positif bakteri Gram negatif berjumlah 7 sam- tinggi jumlah bakteri salmonella sp di dalam
pel. suatu makanan, maka semakin besar
Pertumbuhan bakteri pada media timbulnya gejalah infeksi pada orang yang
SSA dengan ciri koloni yang kecil, smooth, menelan makanan tersebut.Infeksi, yaitu
tak berwarna (bening) dengan inti hitam, per- suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroba
mukaan cembung dengan tepian halus yang hidup dan berkembang biak pada
diduga sebagai koloni bakteri Salmonella sp. tempat tterjadinya peradangan. Mikroba ma-
Media SSA merupakan media selektif untuk suk kedalam saluran pencernaan manusia me-
bakteri Salmonella sp, sehingga pertumbuhan lalui makanan dan minuman, yang kemudian
bakteri lain yang non salmonelle dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Dalam
dihambat. Selanjutnya dilakukan pengama- kondisi yang sesuai, mikroba patogen akan
tan mikroskop pada pewarnaan Gram untuk berkembang biak didalam saluran pencernaan
mengetahui bentuk atau morfologi dari bakteri sehingga menyebabkan gejala penyakit
Salmonella sp. Pengamatan yang dilakukan (Yuswananda, 2010).
pada penelitian diperoleh hasil positif bentuk Bakteri yang terdapat dalam makanan,
morfologi batang berwarna merah pada 7 salah satunya adalah bakteri Salmonella sp.
sampel dari jumlah sampel adalah 10 sampel Bakteri Salmonella sp adalah kuman batang
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, pada bergerak, Gram negatif, fakultatif aerob
10 sampel jajanan siomay diperoleh hasil karena habitat aslinya berada didalam usus
positif tersangka bakteri Salmonella ber- manusia maupun hewan. Salmonella sp
jumlah 7 sampel. Koloni Salmonella sp memiliki ukuran 1-3,5µm x 0,5-0,8, berbentuk
berwarna hitam karena mampu menghasilkan batang, tidak berspora dan sebagian besar
H2S. Namun demikian, bakteri Salmonella isolat bersifat motil dengan flagel peritriks
bukan satu-satunya bakteri yang (peritrichous flagella).
memperlihatkan koloni berwarna hitam.
Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879
Medical Laboratory Technology Journal

Salmonella sp umumnya menghasilkan DAFTAR PUSTAKA


H2S. Organisme ini dapat bertahan pada air Adin, S. (2015). Membuat Siomay Bandung
yang beku dalam waktu yang lama. Sederhana dan Lezat. Resep makanan.
Alam, C. (2012). Identifikasi Bakteri Pada Ikan
Asin Yang Beredar Dipasar Baruga.
Akademi Analis Kesehatan Binahusada
Bakteri Kendari.
Salmonella tumbuh pada suhu 150C-410C Arlita, Y. (2013). Identifikasi Bakteri E.coli dan
(suhu optimum 37,50C dengan pH 6-8). Salmonella sp pada Makanan Jajanan
Perkembangan bakteri Salmonella spterbilang Bakso Tusuk dikota Manado. Universi-
sangat cepat dan menakjubkan, setiap selnya tas Sam Ratulangi Manado.
mampu membelah diri setiap 20 menit sekali Brooks, Geo, F., Busel, Janet, S., Morse, &
pada suhu hangat dan pada media tumbuh Stephen, A. (2005). Mikrobiologi Kedok-
yang mengandung protein tinggi. satu sel teran. Jakarta: Salemba medica.
bakteri bisa berkembang menjadi 90.000 Depkes RI. (2003). Keputusan Menteri
hanya dalam waktu 6 jam (Brooks, dkk. 2010). Kesehatan RI, Nomor : 942/Mankes/SK/
Salmonella spdapat menimbulkan pen- VII/2003, tentang persyaratan Hygiene
yakit pada tubuh manusia yang disebut Sanitasi Makanan Jajanan.
dengan salmonellossis.Salmonellosis di aki- Edi. (2012). Bakteriologi online.
batkan oleh makanan yang tercemar oleh Sal- Isyana, F. (2010). Studi Tingkat Higiene dan
monella spdikonsumsi oleh manusia. Salmo- Cemaran Bakteri Salmonella sp pada
nellosis ditandai dengan gejala demam yang Pembuatan Dangke Susu Sapi Dikeca-
timbul secara akut, nyeri abdominal, diare, dan matan Cendana Kabupaten Enrekang.
terkadang muntah. Secara klinis Salmonella Universitas Hasanuddin Makassar.
spdi bedakan menjadi dua macam yaitu Sal- Jay, J.M. (2005). Modern Food Microbiology.
monella tifoid yang menyebabkan demam en- 6th Edition. Maryland: Aspen Publish-
terik atau demam tifoid dan Salmonella non ers.Inc.
tifoid yang menyebabkan gastro enteritis Kesehatan Dinas Kota Kendari. (2013). Profil
(Yuswananda, 2010: 27). Dinkes Kota Kendari. Kendari.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Narumi, E. (2009). Deteksi Pencemaran Bak-
Arlita, dkk (2013) yang dilakukan di Manado teri Salmonella sp. pada Udang Putih
yang menunjukan adanya bakteri Salmonella (Penaeus Merguiensis) Segar di Pasar
sp pada jajanan bakso tusuk yang dijual di Tradisional Kotamadya Surabaya.
Manado. Begitu pula penelitian yang Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
dilakukan oleh Yuswananda (2015) di Jakarta Airlangga.
pada makanan jajanan di Masjid fathulla Nindya, Y. permata. (2010). Identifikasi bak-
ciputat yang menunjukan adanya bakteri teri Salmonella sp pada Makanan Ja-
Salmonella sp pada makanan jajanan. janan Dimesjid Fahtullah Ciputat Tahun
2015. Universitas Islam Negeri Syarif
KESIMPULAN Hidayatullah.
Berdasarkan hasil penelitian cemaran Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian
bakteri pada jajanan siomay didapatkan hasil Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
7 sampel siomay sudah tercemar bakteri Putriana. (2012). Pengaruh Konsentrasi
Gram negatif yang tersangka sebagai bakteri Garam dan Lama Penyimpanan ter-
Salmonella sp. dari 10 sampel yang diperiksa, hadap Kandungan Mikroba Telur Asin.
yang ditandai dangan adanya kekeruhan Universitas Hasanuddin Makassar.
pada media BHIB, adanya pertumbuhan Wahab, A. (2011). Uji Cemaran Bakteri dan
pada media SSA, dan pewarnaan bakteri Identifikasi Escherichia Coli pada
yang menunjukkan bahwa 7 sampel siomay Siomay yang Dijual Dibeberapa Tempat
yang diperiksa merupakan bakteri Gram Dikota Kendari. Akademi Analis
negatif. Kesehatan Binahusada Kendari.

SARAN
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
melakukan identifikasi bakteri lain yang
patogen yang merupakan bakteri penyebab
food borne disease.

Copyright © 2017, MLTJ, ISSN 2461-0879

Você também pode gostar