Você está na página 1de 3

Clinical Reasoning Tatalaksana

Instruksi Awal Dokter :

1. Infus D5 ½ NS 360/15/5 tpm

 Infus D5 ½ NS untuk mempertahankan kebutuhan cairan dan kalori anak.

2. Injeksi ampicilin 300 mg/ 8 jam I.V

 Injeksi ampicilin digunakan sebagai antibiotik profilaksis preoperative untuk mencegah

terjadinya infeksi karena tindakan operasi.

3. Peroral : propanolol 5 mg/ 12 jam

 Propanolol diberikan untuk mencegah dan mengendalikan episode hipoksemia pada anak

dengan TOF, terutama untuk anak yang sedang menunggu operasi dan disarankan untuk

melanjutkan terapi sampai sebelum diinduksi anestesi. Dengan menurunkan kontraktilitas

jantung, propanolol dapat mengurangi obstruksi infundibulum ventrikel kanan.

Tatalaksana lanjutan : Kateterisasi

 Pada pasien TOF, kateterisasi jantung digunakan untuk menilai anatomi, ukuran, dan

distribusi arteri pulmonalis perifer. Selain itu, kateterisasi dapat membantu untuk

memvisualisasikan pirau jantung dan arteri pulmonalis.

Pediatric Nutrition Care :

1. Kebutuhan cairan dengan perhitungan Holiday Segar adalah 1425 ml.

2. Kebutuhan kalori anak perempuan usia 10 tahun adalah 50-60 kkal/kgBB.

3. Kebutuhan protein anak perempuan usia 10 tahun adalah 1 gr/kgBB.

4. BB sekarang adalah 18,5 kg. BB ideal adalah 33 kg.

Jenis Cairan (1425 Kalori (1980 Protein (33

ml) kkal) g)

D5 ½ NS (1000 ml = 170 kkal) 360 ml 61,2 kkal -

3 x Nasi (522 kkal; 17,9 gr 150 ml 1566 kkal 53,7 gr


protein)

3 x Susu Pediasure (100 kkal; 2,9 600 ml 600 kkal 17,4 gr

gr protein)

Air putih 600 ml - -

1710 (120%) 2227,2 (112,5%) 71,1 (215%)

Tabel 1. Syarat pemberian nutrisi pada anak penyakit jantung bawaan.

Syarat pemberian nutrisi pada anak penyakit jantung bawaan


1. Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160 kkal/kgBB
aktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB aktual dikalikan
kebutuhan energi sesuai RDA (Recommended Dietary Allowance) sesuai usia tinggi.
2. Protein tinggi 10% - 15% dari kalori total atau 3 – 4 g/kgBB/hari, protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung. Pada keadaan gagal jantung, protein diberikan rendah
1-2 g/kgBB/hari
3. Lemak 35% - 50% dari kalori total dan sebaiknya mengandung MCT (Medium Chain
Trygliceride), yang dapat langsung diserap di usus halus.
4. Karbohidrat sebesar 35% - 55% dari kalori total, sebaiknya diberikan karbohidrat yang
mengandung glukosa polimer, oleh karena mempunyai osmolaritas yang rendah dan
menghasilkan kalori yang lebih banyak.
5. Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pada bayi ± 2 mEq/kgBB/hari
untuk mencegah hiponatremia dan gangguan pertumbuhan. Sedangkan bayi dengan PJB
yang berat dan gagal jantung kronik diberikan formula rendah Na, dan pada anak yang
lebih besar diberikan diet padat (makanan biasa) yang rendah garam.
6. Kalium (K) : perlu penambahan kalium bila mendapatkan pengobatan diuretik untuk
menjaga keseimbangan K dan mencegah hipokalemia.
7. Cairan (bersifat individual) berdasarkan derajat kelainan jantung, terapi diuretik, dan
intoleransi.
8. Multivitamin perlu diberikan sesuai AKG untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan
mineral.
9. Serat diberikan sesuai kebutuhan untuk memudahkan defekasi.

Pemantauan yang perlu dilakukan mengenai pemberian diet pada PJB, yaitu:
1. Memastikan kalori dan protein yang cukup untuk memfasilitasi kenaikan berat badan
2. Hindari pemberian cairan yang berlebihan pada keadaan yang memerlukan pembatasan
cairan
3. Memantau kebutuhan dan asupan natrium
4. Pemantauan elektrolit

Sumber

Você também pode gostar