Você está na página 1de 5

POTENSI SENYAWA GOLONGAN FLAVONOID EKSTRAK TANAMAN BAWANG

PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI PENANGKAL RADIKAL BEBAS

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH :
UMI ZAHROTUN NI’MAH
162210101086

BAGIAN LABORATORIUM BIOLOGI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018

1
PENDAHULUAN memiliki aktivitas antioksidan tinggi
dengan perbandingan apabila vitamin C
memiliki kandungan antioksidan 1 maka
Radikal bebas merupakan suatu kuersetin memiliki aktivitas atioksidan
molekul yang memiliki muatan elektron 4,7Sejauh ini banyak peneliti meneliti
bebas (tidak berpasangan) pada orbital kandungan kuersetin pada bawang merah
kulit terluar sehingga menyebabkan (Allium sativum), bisa dikatakan belum ada
molekul tersebut bersifat reaktif dan tidak peneliti yang meneliti kandungan kuersetin
stabil. Dalam kehidupan sehari-hari pada bawang putih. Hal ini melandasi
oksigen yang masuk ke tubuh manusia peneliti untuk meneliti kandungan senyawa
95%-98% yang termetabolisme secara golongan flavonoid khususnya flavonolol
aerobik, 2%-5% sisanya akan berubah (kuersetin) pada bawang putih (Allium
menjadi senyawa radikal bebas endogen. sativum) sebagai antioksidan yang lebih
[ CITATION Sim12 \l 1057 ] Antioksidan poten daripada vitamin C dan vitamin E.
merupakan senyawa yang dapat berfungsi Maka dari itu penelitian ini harus
sebagai proteksi tubuh terhadap kerusakan dilakukan untuk mencapai inovasi dari
sel oksidatif. Antioksidan dapat mencegah, antioksidan yang lebih poten daripada
mengurangi, dan memperlambat proses vitamin C da vitamin E.
oksidasi sel.

Flavonoid merupakan golongan METODOLOGI PENELITIAN


senyawa metabolit sekunder yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Tempat dan Waktu Penelitian
Flavonoid merupakan golongan senyawa Penelitian ini dilakukan di
besar yang terdiri dari antosianidin, laboratorium biologi fakultas
biflavon, flavon, flavanon, katekenin, dan farmasi Universitas Negri Jember
pada bulan november 2018 hingga
flavonolol. Salah satu senyawa golongan
Desember 2019
flavonolol yaitu kuersetin. Kuersetin
merupakan senyawa yang dipercayai Alat dan Bahan Penelitian
Digunakan alat Blender, Rotatory
evaporator, Kertas saring, Corong
buchner, Tabung reaksi, Seperangkat
alat KLT, Spektrofotometer UV-Vis,
penampak noda UV-Vis.

Digunakan bahan sampel 500 gram HCl pekat, n-heksana, Etil asetat,
bawang putih yang sudah dihaluskan, Vitamin C, Serium (IV) Sulfat, H2SO4
Pelarut metanol, Serbuk magnesium, pekat,dan Aquade

PROSEDUR KERJA yang bagus (tidak ada bopeng) kemudian


dicuci dengan air yang mengalir hingga
Preparasi Sampel bersih. Kemudian bawang putih tersebut
Sampel diperoleh dari pembelian dihaluskan dengan mesin penghancur
dan pemilihan yang ketat. Bawang putih (blender).
sejumlah 500 gram dikupas dan dipilih
2
ektraksi sampel Identifikasi Flavonoid
Metode yang digunakan dalam Pemisahan senyawa flavonoid bawang putih
proses ekstraksi ini adalah metode dilakukan dengan metode kromatografi lapis
maserasi. 500 gram bawang putih yang tipis (KLT). KLT yang digunakan terbuat
telah dihaluskan direndam dengan 4L dari silika gel dengan ukuran 10 cm x 10 cm
pelarut metanol di wadah yang cukup F254, sedangkan eluen yang digunakan adalah
selama 24 jam kemudian hasil rendaman campuran n-heksana : etil asetat dengan
disaring menggunakan kertas saring. perbandingan 6 : 4. Plat KLT yang akan
Residu dari penyaringan di remaserasi, digunakan diaktifasi terlebih dahulu dengan
ditambahkan 2L pelarut metanol setiap cara dioven pada suhu 100°C selama 1 jam
harinya selama 7 hari kemudian setiap untuk menghilangkan kandungan air yang
filtrat disaring menggunakan kertas saring. terdapat pada plat KLT. Ekstrak yang
menunjukkan positif flavonoid kemudian
Filtrat pada hari ke-7 dipekatkan
ditotolkan sepanjang plat pada jarak 1 cm
menggunakan vacum rotatory evaporator
dari garis bawah dan 1 cm dari garis atas.
pada suhu 700 C dengan kecepatan 40 rpm Selanjutnya dielusi dengan menggunakan
selama uap dari pelarut sudah tidak eluen.
menetes lagi dan diperoleh sampel yang
pekat. Pengujian Aktivitas Antioksidan
partisis dengan n-heksana Larutan ekstrak kulit bawang putih dibuat
berbagai konsentrasi yaitu 0,25, 0,5 dan 1
Ekstrak pekat kulit bawang putih ppm. Antioksidan alami Vitamin C
ditambahkan dengan aquades sebanyak digunakan sebagai pembanding dan kontrol
100 mL, kemudian dipartisi dengan n- positif, dibuat dengan cara dilarutkan dalam
heksana dan etil asetat secara berturut-turut pelarut metanol dengan konsentrasi sama
dengan konsentrasi larutan sampel. Larutan
sebanyak 100 mL dan dipisahkan dengan
Serium (IV) Sulfat 0,002 M dibuat dengan
menggunakan corong buchner. melarutkan serbuk Serium(IV) Sulfat
sebanyak 0,0809 gram dan dilarutkan dengan
25 mL aquades. Setelah itu, larutan
ditambahkan dengan 17 mL H2SO4 98% dan
Uji Wilstatter kemudian larutan tersebut ditetapkan
volumenya dengan aquades sampai 100 mL.
Sebanyak 1 mL ekstrak dimasukkan ke Larutan ekstrak dan larutan Vitamin C
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan masing-masing diambil sebanyak 2 mL
serbuk magnesium dan 2-4 tetes HCl pekat. kemudian dimasukkan ke dalam tabung
Kemudian campuran dikocok. Terbentuknya reaksi dan ditambahkan 2 mL larutan
warna jingga menunjukkan adanya flavonoid Serium(IV) Sulfat dan ditetapkan volumenya
golongan flavonol dan flavanon. sampai 10 mL dengan aquades. Masing-
masing campuran diinkubasi pada suhu 37°C
Uji Bate-Smith dan Metcalf selama 30 menit, lalu diukur serapannya
Sebanyak 1 mL ekstrak dimasukkan ke dengan menggunakan spektrofotometer UV-
dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan Vis dengan aquades sebagai blanko.
dengan HCl pekat beberapa tetes. Kemudian Kemudian diukur absorbansinya untuk
campuran dipanaskan selama 15 menit di melakukan perhitungan Kapasitas Reduksi.
atas penangas. Terbentuknya warna merah Dengan perhitungan inilah aktivitas
menunjukkan adanya flavonoid golongan antioksidan dapat dihitung, formulasinya
antosianidin. adalah sebagai berikut,
|.|kontrol−|.|sampel
Kapasitas reduksi =
|.|kontrol
x 100%
3
Hipotesis partisi dengan n-heksana
Nilai konsentrasi dan persen kapasitas Pada prosedur partisi n-heksana
reduksi ekstrak ataupun antioksidan Vitamin diharapkan 3 fraksi kental yang terbentuk
C diplot masing-masing pada sumbu x dan y tidak kurang 5 ml.
pada persamaan regresi linear.
Hipotesis pengujian fitokimia
Pada prosedur pengujian fitokimia
PREDIKSI HASIL flavonoid akan terkandung di dalam fraksi
kental dari air dan etil asetat.
Hipotesis Ekstraksi Sampel
Pada preparasi sampel diharapkan Hipotesis KLT ekstrak
hasil dari penghalusan sampel 500 gram Pada prosedur KLT akan terbentuk
umbi bawang putih. Kemudian sampel noda berwarna pada masing-masing
diekstraksi dengan metode maserasi sampel fraksi (Air dan etil asetat).
diharapkan hasil dari maserasi ini tidak Hipotesis Spektrofotometer UV-Vis
kurang dari 10 L. Kemudian ekstrak dari Hasil dari absorbansi
maserasi dipekatkan dengan cara spektrofotometer terdapat pita yang
menguapkan pelarut sampel dengan alat terbentuk dari fraksi air dan etil asetat pada
vacum rotatory evaporator diharapkan panjang gelombang 250—280 nm dan
sampel pekat yang didapatkan tidak kurang panjang gelombang 350-385 nm.
dari 40 gram.

Você também pode gostar