Você está na página 1de 13

P3M Politeknik Pariwisata Makassar

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

KAJIAN PENAWARAN (SUPPLY) DAN PERMINTAAN (DEMAND)


DALAM PARIWISATA

Oleh :
OTTO R. PAYANGAN
Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstrak

Kajian tentang penawaran dan permintaan dalam konteks pariwisata merupakan


aspek yang sangat penting untuk diperhatikan oleh mereka yang merupakan
pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata. Kedua aspek tersebut saling
berkaitan dan karena itu, akan berdampak pada kemampuan destinasi untuk mampu
menarik wisatawan berkunjung. Permintaan dan penawaran merupakan dua istilah
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ketika mengunjungi destinasi wisata,
wisatawan mengharapkan pengalaman positif sehingga penawaran dan permintaan
menjadi salah satu faktor penentu dalam memberikan kesan positif tersebut. Tulisan
ini merupakan kajian teoretis yang menelaah secara komprehensif mengenai aspek
penawaran (supply) dan permintaan (demand).

Kata kunci: Permintaan, penawaran, pariwisata

Abstract
Study on supply and demand has been considered as the most important element that
needs attention by different stakeholders. These aspects are interconnected directly
and influence each other. Supply and demand are important elements in attracting
tourists visit a destination. They are related each other and are linked to the positive
experience by tourists in a destination. When visiting destination, tourists require
positive experience and thus, it is essential to pay attention on supply and demand of
tourism. This paper is a review of literature focusing on the understanding of suppy
and demand of tourism as well as the importance of supply and demand in tourism
perspective.

Keywords : Supply, demand, tourism

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


69
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

PENDAHULUAN isu flu burung yang berasal dari


Pariwisata merupakan fenomena daratan Cina.
global yang memerlukan pemahaman Pelbagai kasus pengeboman
dan persiapan segenap kemampuan yang terjadi belakang ini di Indonesia,
lokal maupun Nasional dan seperti yang terjadi di Bali, Hotel J.W
Internasional untuk mengantisipasi Merriot dan daerah-daerah lainnya di
segala perubahan dan dampak yang Indonesia. Melihat fenomena global
menyertainya. Industri pariwisata yang terjadi di pelbagai belahan dunia,
banyak memiliki keterkaitan dengan maka dipandang perlu untuk mengkaji
pelbagai isu yang populer di dunia, aspek-aspek yang menyangkut sisi
sebagai salah satu sektor yang penawaran dan permintaan yang dapat
bergerak pada bidang jasa, isu-isu mempengaruhi arus kunjungan
yang ada memiliki pengaruh yang wisatawan baik domestik maupun
besar terhadap keyakinan konsumen, internasional yang tentunya dapat
yaitu wisatawan terutama dalam memberikan efek ekonomi pada
kaitannya dengan motivasi perjalanan pelbagai sektor lapangan pekerjaan
pada suatu destinasi isu yang negatif dan penerimaan devisa bagi suatu
akan cenderung berakibat negatif Negara. Oleh karena itu kedua aspek
terhadap penilaian konsumen, Supply dan Demand perlu dikaji
sementara isu-isu yang positif secara mendalam sehingga
berdampak pada penilaian yang positif pengambilan keputusan yang
dari wisatawan. menyangkut keparawisataan oleh
Beberapa isu pariwisata semua stakeholder’s dan wisatawan
internasional yang diperkirakan cukup pada semua destinasi dapat menjadi
mempengaruhi industri kepariwisataan efektif untuk mencapai sasaran dan
dunia, antara lain, a) Keamanan dunia, tujuan yang diinginkan dalam
Terorisme, dan Hak Asasi Manusia, b) memajukan industry pariwisata.
Pergeseran kecenderungan dari
Pariwisata c) Massal menuju PEMBAHASAN
Pariwisata Minat khusus (Special Penawaran Pariwisata (Supply Of
Interest Tourism), d) Pembangunan Tourism): Batasan dan Pengertian
Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Menurut Salah Wahab (1976),
Tourism Development), e) pada umumnya, penawaran pariwisata
Pembangunan yang Memberdayakan mencakup yang ditawarkan oleh
dan melibatkan Masyarakat destinasi pariwisata kepada wisatawan
(Community Based Development), f) yang real maupun yang potensial.
Semakin terbukanya Pergerakan dan Penawaran dalam pariwisata
Perjalanan Manusia Lintas Batas menunjukkan khasanah atraksi wisata
Negara dan Wilayah (Borderless alamiah dan buatan manusia, jasa-jasa
Tourism), g) Perlindungan konsumen maupun barang-barang yang kira-kira
yang semakin ketat (Consumer Right), akan menarik orang untuk
h) Era Perdagangan Bebas dan mengunjungi suatu negara tertentu.
Liberalisasi Industri, i) Isu-isu sars dan
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
70
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Penawaran pariwisata ditandai Penawaran pariwisata dapat berupa


oleh 3 (tiga) ciri khas utama : A) alamiah atau buatan manusia,
Merupakan “Penawaran Jasa-jasa”. kekayaan alam yang ditawarkan: a)
Dengan demikian apa yang ditawarkan sumber-sumber alam : 1) iklim :
itu tidak mungkin ditimbun dan harus udara lembut, bersinar matahari,
dimanfaatkan dimana produk itu kering, dan bersih, 2) tata letak tana
berbeda. Dengan kata lain, mustahil dan pemandangan alam : dataran,
mengangkutnya, dan oleh sebab itu pegunungan yang berpanorama indah,
produk tersebut berbeda dari produk- danau, sungai, pantai, bentuk-bentuk
produk lain yang ditawarkan, dalam yang unik, pemandangan yang indah,
arti bahwa konsumen harus air terjun, daerah gunung berapi, gua
mendatangi apa yang ditawarkan itu dan lain-lain, 3) unsur-unsur rimba :
untuk diteliti, B) Yang ditawarkan itu hutan-hutan lebat, pohon-pohon
sifatnya kaku (Rigid) dalam arti bahwa langka, dan sebagainya, 4) flora dan
dalam usaha pengadaannya untuk fauna : tumbuhan aneh, barang-barang
keperluan wisata, sulit sekali untuk yang beragam jenis dan warna,
mengubah sasaran penggunaannya di kemungkinan memancing, berburu dan
luar pariwisata, C) Karena pariwisata bersafari binatang buas, taman
belum menjadi kebutuhan pokok nasional dan taman suaka binatang
manusia, maka penawaran pariwisata buas, 5) pusat-pusat kesehatan :
harus bersaing ketat dengan penawaran sumber air mineral alam, kolam
barang-barang dan jasa jasa lainnya. lumpur berkhsiat untuk mandi, sumber
Dalam hal ini “Hukum air panas alam untuk penyembuhan
Substitusi” sangat kuat berlaku. penyakit,
Lohmann dan Kaim (1999), Hasil karya buatan manusia yang
menguraikan dalam “Tourism ditawarkan: 1) Yang berciri sejarah,
Framework” bahwa faktor supply dan budaya dan agama: a) Monumen-
demand dari barang dan jasa dapat monumen dan peninggalan-
mempengaruhi perubahan reaksi peninggalan bersejarah dari peradaban
terhadap industri kepariwisataan. masa lalu, b) Tempat-tempat budaya
Terdapat lima factor para syarat dalam seperti museum, gedung kesenian,
keparawisataan yang perlu diketahui tugu peringatan, perpustakaan, pentas-
sebagai suatu daerah tujuan wisata, pentas budaya rakyak. Industri seni
yaitu : daya tarik, amenitas, atau dan kerajinan tangan, dan lainlain, c)
fasilitas, Holloway, (1994) dan Perayaan-perayaan tradisional :
aksessiblitas dan kemampuan biro pameran-pameran, eksebisi, karnaval,
perjalanan memberikan motivasi untuk upacara-upacara adat, siarah-siarah
bepergian terhadap wisatawan, dan sebagainya, d) Bangunan-
Lohmann, dkk. (1999). bangunan raksasa dan biara-baiara
keagamaan. 2) Prasarana-prasarana,
Unsur-Unsur Penawaran Pariwi- yaitu: a) Prasarana umum yang
sata meliputi sistem penyediaan air bersih,
kelistrikan, jalur lalu lintas, sistem
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
71
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

pembangunan limbah, sistem Gambar 1


telekomunikasi dan lain-lainnya, b) Major Components of Tourism
Kebutuhan pola hidup modern Supply Policy
misalnya : rumah sakit apotik, bank,
pusat-pusat perbelanjaan, rumah- Physical Resources Policy
rumah penata rambut, toko-toko bahan
makanan dan lain-lain, c) Prasarana Human Resources Policy
wisata yang meliputi: 1) Tempat-
Financial Resources Policy
tempat penginapan wisatawan: hotel,
motel, rumsh susun, kamar keluarga Information Resources Policy
yang disewakan, bangunan-banguna
wisata sosial (desa wisata, tempat- Program/Activity Resources Policy
tempat kemah, tempat karavan,
pondok remaja dan sebaganya), rumah Kemudian oleh Taylor (1980) :
katering (restoran, kedai-kedai menguraikan suatu model Plant-
minuman, warung-warung), 2) Market Match Model di dalam sistem
Tempat-tempat menemui wisatawan : “Perencanaan Pariwisata” (Tourism
seperti untuk pengurusan perjalanan Planning) di bawah ini sebagai berikut.
(agen-agen perjalanan, usaha
menyewah kendaraan), kemudian Existing and
untuk menyampaikan informasi dan Future
propaganda (kantor penerangan wisata, Supply Demand

pintu masuk negara, kota dan daerah Essential


tertentu, 3) Tempat-tempat rekreasi GIVEN
Macro Level
Information
GIVEN

dan sport seperti fasilitas sport untuk Particular A Location and


musim dingin dan panas, fasilitas Market Segmen
Demand Macro
Desired Market
Segment
pelengkapan sport darat dan air, 4) Expenses Level
PRODUCES
Matching PRODUCE

Sarana pencapaian dan alat Locations with System Plant


transportasi penunjang meliputi : Rest Match Improvements
Required

pelabuhan udara, laut bagi negara yang GIVEN GIVEN

Overall Market A Specified Area


berbatasan dengan laut, sungai atau Requirements

danau multinasional, kereta api dan PRODUCES PRODUCE

alat transportasi darat lainnya, kapal- Overall Assessment


Of Plant Match
Market
Segments most
kapal, sistem angkutan udara, likely to be
attracted
angkutan di pegunungan. 4. Sarana Essential Micro
Level Information

pelengkap, seperti: Sarana


Micro Level
pelengkapan berbeda menurut keadaan Matching System
Specific Project
Proposal

perkembangan suatu negara.


Menurut Charles R Goeldner, Market
Share
Financial Assessment
of Investment
Impact On
Region
(2000), et.al, menguraikan “major Analysis

components of tourism supply policy”, Economic


Assessment
sebagai berikut.
Sumber : Taylor (1980)

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


72
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Permintaan Pariwisata (Demand of dari pengamatan dan studi-studi


Tourism) statistik mengenai lalu lintas wisata
Permintaan untuk pariwisata selama beberapa tahun. Permintaan
dilakukan tidak hanya oleh mereka pariwisata terdiri atas 3 (tig)
yang berpartisipasi, tetapi juga bagi komponen, yaitu : a) Permintaan
mereka yang tidak bepergian. Sebagai yang efektif atau actual, adalah jumlah
contohnya adalah kecenderungan sebenarnya peserta pariwsata, mereka
melakukan perjalanan merupakan yang sesungguhnya melakukan
suatu indikator yang berguna dari perjalanan, hal ini merupakan bagian
partisipasi pariwisata, hal itu permintaan yang sangat umum dan
memberikan proporsi masyarakat yang mudah diukur dan kebanyakan statistik
benar-benar bergabung dalam kegiatan pariwisata merupakan permintaan
pariwisata. Perjalanan sering terkait yang efektif, b) Permintaan Tersamar,
pada jumlah rata-rata perjalanan yang yaitu masyarakat yang tidak bepergian
dilakukan oleh mereka yang untuk beberapa alasan. Permintaan
berpartisipasi dalam pariwisata, selama tersamar dapat dibedakan menjadi :
periode tertentu.Jadwal permintaan pertama, permintaan potensial
menandai hubungan antara permintaan mengarah pada mereka yang akan
pariwisata dan pengaruh khsusus, bepergian pada beberapa hari
seperti harga. mendatang, jika mereka mengalami
Menurut Mathieson dan Wall, keadaan perubahan, dan kedua jika
(1982) : mendefinisikan permintaan dikarenakan terjadi perubahan
pariwisata merupakan sejumlah orang lingkungan, seperti faktor keamanan,
bepergian atau menginginkan cuaca, iklim, dan isu terorisme, c)
perjalanan, atau menggunakan fasilitas Tidak ada Permintaan, tergolong bagi
pariwisata atau mendapatkan mereka yang tidak menginginkan
pelayanan pada tempat-tempat di bepergian.
tempat daerah tujuan wisata (DTW). Pengkajian-pengkajian perminta-
Dari sudut pandang kuantitatif, cukup an di berbagai pasaran wisata telah
masuk akal untuk berasumsi bahwa menunjukkan bahwa permintaan
semakin besar jumlah penduduk wisata menurut Salah Wahab (19976),
negara sumber wisatawan, semakin ditandai dengan ciri-ciri khas tertentu,
banyak tentunya jumlah wisatawan yaitu : Pertama, Kekenyalan
yang akan bepergian, seandainya (Elasticity), kekenyalan permintaan
faktor-faktor lain seperti kelebihan wisata berarti seberapa jauh tingkat
pendapatan,, situasi politik tetap stabil. kelenturannya terhadap perubahan-
Tetapi ditinjau dari segi daerah tujuan perubahan struktur harga atau
wisata yang ada , faktor-faktor lain perubahan macam-macam keadaan
seperti pendeknya jarak dan faktor ekonomi di pasaran. Titik awal
kemudahan pencapaian (accessibility) munculnya permintaan wisata dengan
tetap akan sangat berpengaruh. Inilah keadaan ekonomi sedemikian rupa,
gejala konsekuensi wisatawan ke suatu sehingga memungkinkan orang-orang
tempat tertentu, yang telah terbukti memiliki kelebihan pendapatan dan
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
73
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

lamanya hari-hari libur yang tetap Karakteristik Permintaan Wisa-


dibayar. Karena pengeluaran wisata tawan
merupakan penyisihan sebagian Yoety (1996) menguraikan
anggaran pribadi dan keluarga, yang beberapa karakteristik dari permintaan
bersaing dengan barang-barang wisatawan, sebagai berikut : 1)
keperluan lainnya, seperti mobil baru, Demandnya sangat Elastis, Pada
alat-alat rumah tangga atau bahkan barang-barang yang sifatnya konkrit
untuk membeli rumah kedua di biasanya permintaan selalu
pegunungan, maka dapat dipahami dipengaruhi oleh faktor harga. Harga
mengapa permintaan wisata turun permintaan bertambah, dan
menunjukkan elastisitas langsung sebaliknya harga naik, maka
dengan jumlah pendapatan di satu permintaan menjadi berkurang. Jadi
pihak dengan biaya dipihak lain. elastisitas demand menunjukkan
Akibatnya, elastisitas permintaan ini sampai di mana suatu macam barang
sangat penting bagi para pejabat untuk terpengaruh oleh perubahan harga.
pengambilan keputusan di negara- Demand dalam kepariwisataan
negara tujuan wisata, karena mereka dikatakan sangat elastis sekali, namun
harus mengetahui faktor korelasi permintaannya tidak dipengaruhi oleh
antara suatu lonjakan harga dan suatu harga saja, tetapi juga oleh banyak
penurunan permintaan dan sebaliknya. faktor lainnya. Jadi harga bukan satu-
Kedua, Kepekaan (Sensitivity), satunya faktor yang menentukan.
permintaan wisata sangat peka Orang belum tentu akan
terhadap kondisi social politik dan berkunjung ke suatu Negara di mana
terhadap perubahan metode penjualan. harga-harga menjadi murah, bilamana
Situasi politik ini terjadi baik pada daya tarik untuk berkunjung ke sana
sumber wisatawan maupun di Negara tidak ada atau ada hal lain yang
tujuan wisata yang menjadi factor menyebabkan orang tidak senang ke
penentu berwisata. Ketiga, Perluasan sana, 2) Demandnya sangat Sensitif ,
(Expansi), pengaruh ekonomi di Demand dalam kepariwisataan sangat
Negara-negara sumber wisatawan sensitive sekali terhadap kondisi
yang memungkinkan semakin luas sosial, politik yang dapat merubah
kesempatan bagi rakyatnya untuk turut keinginan orang untuk melakukan
serta dalam kegiatan wisata. Keempat, perjalanan pariwisata. Adanya gejolak
Musim (Season), baik Negara asal sosial, seringnya terjadinya
sumber wisatawan maupun dengan demonstrasi, perubahan-perubahan
Negara tujuan atau DTW sering politik suatu Negara akan dapat
mengalami fluktuasi yang berlebihan. menimbulkan keengganan orang-orang
untuk mengunjungi Negara tersebut.
Keadaan yang dimaksudkan tidak
hanya selama dalam perjalanan, tetapi
yang terpenting adalah pada Negara
yang merupakan “Tourist Generating
Countries” yang mempunyai hubungan
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
74
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

baik dengan “Tourist Receiving yaitu: a) pendapatan (income), b) harga


Countries”. Dengan demikian (price), c) kualitas (quality), d)
wisatawan akan merasa aman di hubungan politik antara dua Negara
tempat yang dikunjunginya dan (political relationship between two
mendapat sambutan baik (welcome) countries), e) hubungan ekonomi antar
oleh penduduk setempat. Bila Negara, f) hubungan sosio-budaya
penduduk setempat bersikap tidak antar Negara, d) perubahan cuaca dan
bersahabat dengan pendatang, maka iklim, g) Faktor hari libur, h) peraturan
dengan sendirinya sukar bagi pemerintah, i) adanya “foreign
wisatawan untuk bersenang-senang di exchange restriction” yang dilakukan
tempat yang dikunjunginya, 3) oleh beberapa Negara akan
Tergantung Waktu, mempengaruhi keinginan orang-orang
Dalam kepariwisataan yang melakukan perjalanan pariwisata, dan
terpenting adalah adanya waktu j) teknologi pengangkutan.
senggang (leisure time) bagi seseorang Banyak faktor-faktor lain yang
untuk melakukan perjalanan dapat mempengaruhi orang-orang
pariwisata. Walau seseorang cukup untuk melakukan perjalanan
banyak uang, keadaan fisik cukup pariwisata, seperti adanya bencana
sehat, tetapi tidak ada waktu, maka alam, peperangan, kepadatan
perjalanan apa saja tidak mungkin penduduk, tingkat urbanisasi, krisis
dilakukan, 4) Dipengaruhi oleh energi, keadaan cuaca dan lain-lain.
musim, Suatu hal yang penting dalam Oleh sebab itu, kontinuitas demand
“Tourist Demand” adalah faktor perlu dijaga atau dipelihara.
musim (season) yang dapat Sedangkan menurut Charles R
mempengaruhi orang untuk melakukan Goeldner, dkk. (2000), antara lain : a)
perjalanan. Oleh karena itu, kita perbedaan ekonomi, b) perbedaan
melihat adanya waktu ramai (peak budaya, c) biaya pelayanan, d) kualitas
sesason) dan waktu sepi (off-season), pelayanan, e) faktor musim.
5) Demand terpusat pada tempat- Sedangkan menurut Salah Wahab
tempat tertentu, bila kita dalam bukunya “Tourism
memperhatikan ilmu bumi pariwisata ( Marketing”yang dikutip oleh Gomang
geography of tourism), baik di dalam (2003), faktor-faktor yang
maupun di luar negeri, kegiatan mempengaruhi orang melakukan
pariwisata terkonsentrasi pada tempat- perjalanan pariwisata, antara lain
tempat tertentu, khususnya pada adalah : a) kelebihan pendapatan, b)
daerah-daerah “tourist resort”. situasi social politik, c) aksesibilitas,
d) jarak.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurut Yoety (1996), bila kita
Permintaan Wisatawan membandingkan antara demand
Banyak faktor-faktor yang dengan supply, maka secara terperinci
mempengaruhi orang-orang untuk dapat dilihat perbedaannya sebagai
melakukan perjalanan pariwisata, berikut.
menurut Yoety (1996), di antaranya,
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
75
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Tabel 1
Perbedaan Demand Dan Supply

Permintaan
Penawaran (Supply)
(Demand)
1. Terkonsentrasi 1. Pada waktu-waktu
menurut Musim tertentu tanpa ada
2. Elastisitasnya tinggi penawaran
3. Berubah-ubah 2. Elastisitasnya
karena itu sesuai rendah
dengan motivasi 3. Bersifat capital
individu insentive,
4. Terkonsentrasi pada investasinya relative
beberapa daerah, besar
waktu tujuan 4 Pada waktu peak
tertentu season luar biasa,
sebaliknya off
season terjadi
pengangguran.

Sumber : Yoeti (1996)

Oleh Morley’s Model (1990), mengatakan


terdapat 3 (tiga) unsur atau elemen yang
terdapat dalam pemodelan Morley
yaitu:Tourist, Tour and other Parties
sebagai suatu dimensi karakteristik yang
mendasar di dalam Model of Tourism
sistem kepariwisataan dan sebagai dasar
“Teoritical Construct”, for general
tourism dapat diuraikan sebagai berikut:

Source : Morley (1990), The


Psychology of Tourism.

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


76
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Sedangkan menurut Charles R Menurut A Loockwood dan S Medlik


Goeldner, (2000), et.al, menguraikan “ (2001: 286) menguraikan Framework
Major componentsof Tourism Tourism abad 21, sebagai berikut.
Policy”, sebagai berikut.

GAMBAR 4
MAJOR COMPONENTS OF
TOURISM POLICY
PRIMARY COMPONETS
Destination Positioning ECONOMY
in the Market Place Spare time Values,attitutes Landscape Accomodatio
Disposabl Fashior,trends Nature n Transport
e Motives,demands Weather Catering Distributio
Income Sociodemography Culture Infrastructure n

STRUCTURE
Property Culture background History Services
Strategic Target Health Working,living Man-made Features
Mobility &Conditions
Market Selection
Abilit Motivatio Attractiv
Amenities Acces
y to n to eness
sibility
Travel

Level of Marketing
DEMAN OFFER
Expenditure

SECONDARY COMPONENTS

SOCIETY
TECHNOLOGY

Advertising / Promotion Policy


FILTER

Level Image Communication Image


Theming
Timing

Pricing
Policy
(re) (re)
RESULT

TOURISM
Packaging and Distribution
Policy

Demography Politics

Sumber : Charles R Goeldner, (2000), et.al. Source : A. Lockwood,et.al, 2001, (


Tourism and Hospitality in the 21
Century)

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


77
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Loockwood, menguraikan Tourism melaksanakan kegiatan yang secara


Framework dalam tiga tingkatan yaitu: kultural terlarang untuk dilakukan di
Struktur, Filter (Penyaringannya), dan kediaman mereka, d) Motivasi
Hasil (Result). Kemudian Tingkatan Sebagai Tujuan Terkelompok, hal ini
tersebut dipengaruhi oleh pelbagai merupakan kategori yang luas, dan
faktor antara lain : faktor Economy, tujuan utamanya perjalanan
Society, Politics, Technology. merupakan motivator untuk
Kesemuanya mempengaruhi supply melakukan perjalanan tersebut.Tujuan
dan demand, di mana hasil yang dapat berupa mengunjungi teman dan
dicapai bergantung pada komunikasi keluarga, menikmati kegiatan santai
(filtering) nya. atau belajar, e) Tipologi Motivasi,
Pendekatan ini secara internal dibagi
Studi Motivasi Dalam Kepariwisata- kedalam tipologi-tipologi perilaku
an seperti mencari sesuatu yang lebih
Studi motivasi banyak baik daripada tersedia dirumah dan
diturunkan dari banyak dsiplin ilmu keinginan untuk mengalami sesuatu
yang menuju ke suatu pendekatan yang baru yang belum pernah dicoba
yang berbeda. Dalam kepariwisataan, seperti yang dikatakan oleh Gray, dan
Dann (1981), menyatakan bahwa ada tipologi yang memfokuskan pada
tujuh elemen dalam motivasi, yaitu : a) dimensi peranan wisatawan, f)
Perjalanan sebagai respon terhadap Motivasi dan Pengalaman Wisatawan,
sesuatu yang kurang namun pendekatan ini ditandai dengan silang
diinginkan. Pedekatan ini pendapat tentang keaslian pengalaman
menunjukkan bahwa wisatawan wisatawan dan hal ini tergantung pada
termotivasi oleh keinginan untuk keyakinan mengenai tipe pengalaman
menikmati fenomena yang berbeda wisatawan tersebut, g) Motivasi
dengan yang ada di lingkungan Sebagai Defenisi dan Arti yang Berdiri
mereka, b) Daya Tarik Tujuan sebagai Sendiri, hal ini menunjukkan cara
Respon Terhadap Dorongan Motivasi. wisatawan mendefinisikan situasi
Motivasi wisatawan secara individu mereka akan memberikan pemahaman
dianalisa dari segi tingkat keinginan yang lebih besar mengenai motivasi
(dorongan) dan daya tarik tujuan mereka daripada sekedar
motivasi, c) Motivasi sebagai mengobservasi perilaku mereka.
Khalayan, Merupakan bagian dari Wisatawan mempunyai motivasi
dua faktor sebelummnya dan yang beraneka ragam,Chafid Fandeli,
menunjukkan bahwa wisatawan (2003), hal ini dapat dilihat pada tabel
melakukan perjalanan untuk sebagai berikut:

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


78
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

TABEL
MOTIVASI KEGIATAN WISATAWAN

No Kategori Motivasi Wisatawan

a. Menyegarkan kembali badan dan jiwa


b. Istirahat karena Kesehatan Olahraga
1. Motivasi Fisik c. Rekreasi bersenang-senang, berpacaran,
berbelanja, melihat pertunjukan
kesenian

a. Ingin mengetahui budaya, seni, musik,


arsitektur, sejarah Negara lain
b. Peristiwa penting (Olahraga,Pekan
Perdagangan, event nasional dan
2. Motivasi Kebudayaan internasional

a. Mengunjungi keluarga, teman atau


mencari teman baru
b. Perjalanan Bersenang-senang
3. Motivasi Individu
c. Kunjungan spiritual : ziarah
d. Mencari pengalaman baru pada
lingkungan baru (fisik dan social)

a. Penyaluran Hobi
b. Melanjutkan belajar
Motivasi Prestasi dan c. Menghadiri Konferensi, seminar
4.
Status d. Pertemuan untuk menjalin hubungan
personal

Sumber: Chafid Fandeli (2003)

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


79
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

KESIMPULAN menyukseskan permintaan wisata di


Berdasarkan pembahasan kajian daerah tujuan wisata (DTW) yang
teoritis di tas maka selanjutnya dapat dikunjungi oleh para wisatawan.
ditarik beberapa kesimpulan sebagai 4. Pemahaman terhadap perilaku
berikut : wisatawan hedaknya menjadi
1. Bahwa”supply” dalam penawaran proses pembelajaan bagi para
pariwisata (supply of tourism) stakeholder DTW karena
diharapkan memberikan hasil yang merupakan aspek kunci
memuaskan kepada parawisata baik keberhasilan manarik kunjungan
mancanegara maupun wisatawan wisata.
domestik
DAFTAR PUSTAKA
2. Faktor sisi supply memiliki Crouch, Geoffrey I . 1994a. A Study of
pengaruh positif dalam International Toruism Demand: a
meningkatnya jumlah objek wisata Survey of Practice, Journal of
daerah yang ditawarkan, pelayanan Travel Reseacrh, : XXXIII(4):
jasa transporasi, paket wisata, dan 41-45.
masalah infrastruktur yang Crouch, Geoffrey I, 1994a. A Study
memadai, dan kondisi lingkungan of International Tourism
yang kondusif akan mampu Demand: a Review of Findings,
menyerap wisatawan baik dalam Journal of Travel Reseacrh, :
negeri maupun luar negeri tentunya XXXIII(1): 12-23.
memerlukan strategi atau Cavamagh John, Chair Co,dkk.
perencanaan yang matang.Oleh Alternatives to Economic
sebab itu diperlukan adanya suatu Globalization.2002 :( A better
jaringan kerjasama (networking) World is Possible, A Report of
yang dapat menarik wisatawan the International Forum on
datang berkunjung ke Sulawesi Globalization)
Selatan, seperti strategi yang Cooper, Chris. dkk . Kepariwisataan
digunakan oleh beberapa travel Prinsip-Prinsip dan
agent bekerjasama dengan travel Pelaksanaan.1993: Kementerian
agent yang ada diluar negeri dan Kebudayaan dan Pariwisata.
dalam negeri, seperti yang Certo C Samuel, Peter Paul J. 1991.
digunakan oleh WIRA Tour’s and Strategic Management Concepts
Travel dalam memberikan and Applications :by McGraw
informasi paket-paket wisata Hill, Inc.
melalui jasa Guide Book yang Chimeli B Ariaster, Braden B John.
terdapat website yang ada di Eropa Journal “Economic Growth and
sebagai pasar utama. Kemudian the Dynamics of Environmental
sales promotion yang dilakukan quality”.2002 :Colombia
oleh beberapa Tour Operator. University.
3. Faktor sisi demand sangat penting Cravens W. David. Strategic
keberadaannya untuk Marketing, 2000 :International
Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81
80
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168

Edition, The Mc Graw-Hill Supplier-Customer


Companies. Systems.2002 :Vol.22. No.1.
Ernie Heath dan Geoffrey. Marketing Evans Nigel, Campbell and
Tourism Destination, A Strategic Stonehouse,. Strategic
Planning Approach, 1992 :John Management for Travel and
Wiley & Sons, Inc, New York. Tourism.2003.
Efstathiou J and Sivadasan S. Journal Engel, James F Roger D. Black Well,
An Information-Theoretic and Paul W Miniard. Consumer
Methodology For Measuring the Behavior.1995.
Operational Complexity of

Jurnal Kepariwisataan, Volume 11, No. 01 Februari 2017, Halaman 69-81


81

Você também pode gostar