Você está na página 1de 8

ASAM URAT

Penyakit asam urat adalah bentuk arthritis (peradangan pada sendi) yang dikenal
masyarakat dengan istilah encok. Kondisi ini sangat menyakitkan karena terlalu banyak kadar
purin di dalam tubuh. Purin adalah protein yang ada diproduksi di dalam tubuh dan juga
terkandung pada banyak makanan. Semakin banyak makan makanan yang mengandung
purin, semakin besar juga tubuh memproduksi asam urat atau uric acid. Penyakit ini umum
terjadi, terutama pada orang dewasa yang berusia sekitar 40 sampai 50 tahun. Namun,
orang berusia sekitar 20 tahun atau lebih dilaporkan juga bisa memiliki kondisi ini.

Ada empat tahapan penyakit asam urat yang perlu Anda ketahui, yaitu:

 Hiperurisemia asimptomatik. Kondisi ini menandakan terlalu banyak kadar asam


urat di dalam darah. Meskipun begitu, kondisi ini tidak menimbulkan gejala asam
urat apa pun.
 Penyakit asam urat akut. Kondisi ini menandakan hiperurisemia asimptomatik yang
tidak ditangani sehingga akan membentuk kristal yang menumpuk pada sendi.
Anda mungkin akan merasakan gejala nyeri selama 3 sampai 10 hari.

 Penyakit asam urat interval. Kondisi ini disebut juga dengan asam urat interkis,
yang rasa sakitnya akan terjadi secara tiba-tiba. Anda akan merasa sehat, tapi nanti
tiba-tiba muncul sakitnya.

 Chronic tophaceous gout. Kondisi ini terjadi akibat penyakit asam urat yang tidak
diobati, kurang lebih butuh waktu 10 tahun untuk berkembang. Pada tahap ini,
bukan hanya rasa sakit, nodula juga akan terbentuk, Nodula adalah pembengkakan
disertai kemerahan pada kulit dan jaringan lunak lainnya yang bisa menyebabkan
kerusakan permanen pada sendi.

Sama seperti penyakit lainnya, tidak semua orang akan merasakan gejala asam urat yang
sama. Namun, gejala asam urat yang umumnya sering terjadi, meliputi:

 Nyeri sendi mendadak


 Pembengkakan pada sendi (efusi sendi)

 Kesulitan untuk melakukan kegiatan karena gerakan terbatas


 Area yang nyeri dan membengkak akan terasa panas

 Kemerahan pada kulit di sekitar sendi

 Muncul nodul (pembengkakan parah yang memerah di kulit)

Biasanya gejala asam urat hanya memengaruhi satu sendi, misalnya asam urat pada kaki.
Rasa sakit yang semakin parah menandakan bahwa peradangan pada sendi juga semakin
memburuk.

Area yang paling sering mengalami rasa sendi adalah jempol kaki dan dikenal dengan istilah
podagra (peradangan pangkal ibu jari kaki). Banyak orang yang merasakan asam urat pada
kaki atau tangan, namun kondisi ini sebenarnya bisa terjadi hampir di semua sendi yang ada
pada tubuh.

1. Makanan dan minuman

Penyebab asam urat yang paling umum berasal dari makanan atau minuman. Sebab
banyak makanan atau minuman yang mengandung purin tinggi sehingga produksi uric
acid akan jadi lebih banyak untuk menyimbangkan kedua zat tersebut. Berikut
berbagai makanan yang bisa jadi penyebab asam urat:

Alkohol

Orang yang sering minum alkohol memiliki risiko terkena asam urat lebih tinggi. Itulah
sebabnya, dokter akan melarang Anda minum alkohol bila Anda memiliki kondisi ini.
Alkohol tidak hanya memicu produksi asam urat lebih banyak, tapi juga membuat
ginjal harus bekerja ekstra keras untuk membuang asam tersebut.

Minuman bersoda

Minum minuman bersoda memang sangat menyegarkan. Namun, jangan salah, terlalu
banyak minum minuman ini bisa jadi penyebab asam urat. Minuman bersoda
cenderung mengandung gula tambahan yang bisa memicu produksi asam urat lebih
banyak. Jika terus terjadi, asam urat bisa menumpuk, mengkristal, dan menyebabkan
peradangan pada sendi.

Sayuran hijau tertentu


Makan sayur itu sehat. Sayangnya, bagi orang dengan asam urat, beberapa sayuran
bisa jadi penyebab asam urat kambuh. Untuk itu, mereka perlu menghindari beberapa
sayuran tertentu.

Sayuran seperti kembang kol, bayam, dan jamur memiliki kandungan purin yang lebih
tinggi dibanding sayuran lainnya. Walaupun risikonya tidak sebanding dengan daging
merah, Anda tetap harus memperhatikan seberapa banyak Anda mengonsumsi
sayuran ini.

Daging hewan dan makanan laut

Dibanding sayuran, protein yang paling lengkap terdapat pada daging. Baik itu daging
putih, seperti daging ayam atau ikan, maupun daging merah, seperti daging sapi. Akan
tetapi, faktanya terlalu banyak mengonsumsi daging dapat menyebabkan berbagai
penyakit, salah satunya penyebab asam urat.

Cukup konsumsi maksimal 6 ons daging per hari, dengan batas 3 ons per porsi
makanan. Selain itu, makanan laut seperti kerang, kepiting, udang, dan lobster juga
mengandung purin yang tinggi. Jika dikonsumsi sembarangan, risiko penyakit asam
urat jadi lebih besar.

2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Mengonsumsi obat diuretik jangka panjang telah dikaitkan dengan risiko terkena
penyakit asam urat yang semakin tinggi. Kenapa? Obat jenis ini bisa membuat Anda
lebih sering buang air.

Kondisi tersebut bisa mengurangi jumlah cairan yang ada di dalam tubuh. Namun,
cairan yang tersisa kemungkinan besar akan mengendap, mengkristal, dan akhirnya
menyebabkan penyakit asam urat di kemudian hari.

3. Memiliki kondisi medis tertentu

Secara alami, ginjal memang akan menyeimbangkan kadar purin yang ada di dalam
tubuh. Namun, proses itu bisa berjalan lambat pada orang dengan beberapa kondisi
medis, seperti:
 Obesitas (kelebihan berat badan)
 Hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif)

 Psoriasis

 Insufisiensi ginjal (ketidakmampuan ginjal untuk menyaring zat sisa)

Penyakit asam urat bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko terkena penyakit
ini jauh lebih besar pada orang-orang dengan kondisi seperti berikut:

 Sudah berusia 40 sampai 50 tahun


 Laki-laki cenderung lebih mungkin terkena penyakit ini dibanding wanita

 Wanita pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi

 Memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini

 Memiliki gaya hidup yang tidak sehat; kelebihan berat badan, sering minum alkohol,
atau suka makanan berlemak

 Menggunakan obat-obatan tertentu

 Memiliki masalah kesehatan yang meneyebabkan kadar purin cenderung tinggi

 Pernah mengalami cedera atau operasi pada sendi

Selain rasa sakit yang membuat Anda sulit untuk bergerak, penyakit asam urat juga
menyebabkan komplikasi, seperti:

 Asam urat terus kambuh. Beberapa orang mungkin pernah mengalami kondisi
ini dan sembuh tanpa kekambuhan. Terutama jika mereka menerapkan gaya
hidup sehat dan menjauhi pantangan. Namun, ada juga yang asam urat yang
kambuh dan gejalanya bertambah parah.
 Asam urat kronis. Menyepelekan gejala serta melanggar pantangan bisa
membuat asam urat menjadi semakin parah. Bahkan, menimbulkan nodul yang
lambat laun akan merusak sendi.

 Batu ginjal. Asam yang mengkristal bukan hanya meradang pada sendi tapi
bisa terkumpul pada saluran kemih dan menyebabkan batu ginjal. Kondisi ini
bisa menyebabkan gejala sakit pinggang, darah dalam urine, serta mual dan
muntah.
Untuk mendapatkan diagnosis penyakit asam urat dengan tepat, dokter akan
merekomendasikan pasien untuk melakukan beberapa tes kesehatan, seperti:

 Tes cairan pada sendi. Pemeriksaan cairan sendi akan dilakukan


menggunakan jarum kecil. Cairan tersebut kemudian diperiksa lebih dalam
mengenai kadar asam uratnya.
 Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam
darah.

 Pencitraan X-ray memeriksa lebih dalam pada sendi dan menyingkirkan


penyebab lain dari peradangan pada sendi.

 Dual energy CT scan untuk mengetahui dan mendeteksi keberadaan asam


yang mengkristal dan jadi penyebab asam urat. Canggihnya, alat ini dapat
mendeteksi kristal yang bahkan tidak menyebabkan peradangan sendi.

Selain obat asam urat yang diresepkan oleh dokter, beberapa obat alternatif juga memiliki
potensi untuk meningkatkan kesehatan orang dengan asam urat. Namun, konsultasikan
terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari efek samping, kontraindikasi, dan alergi.
Beberapa obat asam urat alternatif tersebut antara lain:

1. Jus seledri dan suplemen ekstrak biji seledri

Seledri kaya antioksidan lengkap dengan asam fenolik dan quecetin yang
bisa melindungi tubuh dari peradangan, termasuk pada bagian sendi. Selain itu, biji
seledri juga memiliki potensi untuk mengurangi penumpukan asam urat. Anda bisa
mendapatkan manfaatnya dari seledri yang dibuat jus atau minum suplemen ekstrak
seledri.

2. Jus ceri

Tidak berbeda jauh dengan seledri, buah ceri juga memiliki manfaat yang
sama pada kesehatan tubuh, yaitu melindungi tubuh dari peradangan. Pengguaan
obat allopurinol dengan tambahan jus ceri dapat menurunkan risiko penyakit asam
urat sebesar 75 persen.

3. Minyak ikan dan suplemen magnesium


Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3 yang sangat penting untuk
mencegah peradangan dan meningkatkan kesehatan otak. Semenetara, magnesium
dapat memperlambat produksi uric acid pada tubuh. Keduanya sama-sama
melindungi tubuh dari peradangan dan menjaga kadar asam urat di dalam tubuh
Anda.

Walaupun obat merupakan cara paling efektif menyembuhkan berbagai penyakit, jika gaya
hidup tetap buruk, tentu bisa menyebabkan gejala akan terus kambuh. Oleh karena itu, agar
penderita asam urat dapat hidup sehat, mengubah gaya hidup adalah kuncinya.

Berikut langkah-langkah untuk membantu Anda memperoleh kualitas hidup yang lebih baik:

 Membatasi minuman alkohol dan makanan tinggi gula. Sudah tahu kan, alkohol
dan makanan tinggi gula bisa jadi penyebab asam urat? Nah, agar gejala tidak
kambuh, menghindari dua hal ini sangat penting. Sebaliknya, Anda harus
memperbanyak minum air putih dan makan buah-buahan yang segar tanpa
tambahan gula.
 Batasi makanan tinggi purin. Mengonsumsi makan tinggi purin sebenarnya tidak
apa, asal jangan terlalu banyak. Jika Anda khawatir gelaja akan kambuh, memilih
alternatif makanan sehat lain juga bisa Anda lakukan.

 Olahraga rutin. Menjaga tubuh Anda tetap aktif dengan olahraga menyehatkan
tubuh secara keseluruhan. Selain itu, berat badan Anda menjadi lebih terkendali
dengan olahraga, jadi risiko terkena penyakit asam di kemudian hari juga bisa
menurun. Yang terpenting adalah pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda
dan buat jadwal olahraga supaya Anda tetap disiplin.
Mengatasi gejala asam urat pada lansia
supaya tidak gampang kambuh

1. Kendalikan berat badan

Diet rendah lemak bisa membantu Anda menurunkan berat badan dengan
lebih teratur. Tapi jangan terlalu banyak makan daging, jeroan, dan seafood.
Ketiganya kaya akan kandungan purin yang bisa menaikkan kadar asam
urat. Batasi juga minum minuman keras, terutama bir. Alkohol dapat
mengurangi kerja ginjal melepas asam urat ke dalam urin, sehingga
menyebabkan penumpukan asam urat berlebih di tubuh Anda.

Yang perlu diingat, jangan makan terlalu sedikit kalori atau justru
melakukan diet puasa (intermittent). Pola makan yang rendah kalori benar-
benar dapat memicu serangan asam urat kambuh kembali. Minumlah
setidaknya 10 gelas air setiap hari.

2. Olahraga rutin

Orang yang kelebihan berat badan lebih rentan terkena asam urat. Jadi,
menjaga berat badan yang sehat sangat penting bagi lansia yang menderita
encok. Rutin berolahraga bisa mencegah encok kambuh di kemudian hari.
Olahraga dapat menunjang program diet sehat Anda untuk menurunkan
berat badan demi mengendalikan kadar asam urat dalam darah.

3. Teruskan minum obat yang diresepkan dokter

Obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk mengatasi gejala asam urat


termasuk kortikosteroid oral atau injeksi (misalnya prednisone), pereda nyeri
(seperti colchicine), xanthine oxidase inhibitor (seperti allopurinol dan
febuxostat), dan obat uricosuric (seperti acetazolamide, probenesid,
dan losartan).

Teruskan minum obat yang diresepkan oleh dokter sesuai dosis dan
petunjuk penggunaannya. Tapi jika Anda tidak atau belum pernah
diresepkan obat-obatan ini sebelumnya, jangan minum tanpa
sepengetahuan dokter begitu serangan encok datang. Obat-obatan ini
hanya berlaku untuk asam urat kronis, dan tidak akan efektif meredakan
nyeri akut. Yang ada, keluhan Anda mungkin malah bertambah buruk.

Beritahu dokter tentang semua obat dan vitamin yang Anda minum. Dokter
dapat memberi tahu Anda apakah ada obat-obatan yang Anda pakai
berpotensi meningkatkan risiko hiperurisemia. Hiperurisemia adalah
pembentukan asam urat dalam darah, suatu kondisi yang dapat
menyebabkan encok.

4. Bekali diri dengan langkah-langkah mengatasi gejala asam urat ketika


kambuh

Mencegah terjadinya encok mungkin tidak selalu dapat dilakukan, namun ada
beberapa hal yang bisa Anda lakukan selama serangan encok terjadi untuk
mengatasi rasa sakitnya.

 Kompres dingin atau es begitu serangan dimulai untuk mengurangi peradangan


dan pembengkakan. Tapi jangan dikompres lebih dari 20 menit. Beri jeda 10
menit setelah pengompresan pertama sebelum mengulanginya lagi (jika perlu).
 Angkat bagian tubuh yang terserang encok lebih tinggi dari jantung Anda hingga
rasa sakitnya mereda, dan berikan penyangga/pelindung di sekitar daerah yang
terkena dampak untuk mengurangi tekanan

 Cobalah untuk mengistirahatkan daerah yang terserang encok.


Direkomendasikan untuk tidak terlalu banyak menggerakkan sendi yang encok
selama 24 jam setelah serangan.

 Minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofren, naproxen, dan indometachin.


Namun hindari menggunakan aspirin untuk meredakan rasa sakit. Aspirin bisa
memperparah gejala asam urat.

Você também pode gostar