Você está na página 1de 17

STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA


PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Oleh :

SITI NURUL FATIMAH


2009310229

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2013
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Siti Nurul Fatimah

Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 22 September 1991

N.I.M : 2009310229

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Manajemen

Judul : Studi Penerapan dan Pelaporan Corporate Social

Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Indonesia

(Persero)Tbk

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal : .........................

(Dr.Dra. Rovila El Maghviroh,Ak.,M.Si.CMA)

Ketua Program Studi S1 Akuntansi,


Tanggal : .........................

(Supriyati, SE.,Ak.,M.Si)
STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk

Siti Nurul Fatimah


STIE Perbanas Surabaya
E-mail : 2009310229@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT
Company as a business entity that live and thrive in the community, can not be
separated from social responsibility to the community. Philosophy of social responsibility but
a voluntary contrary to its implementation in state-owned enterprises due to the mandatory
elements in the form of government policy. PT. Semen Gresik as a state-based raw materials
mined certainly has its own motivation in implementing Corporate Social Responsibility
(CSR). PT. Semen Gresik can not dodge to perform reporting CSR activities as execution
transparency.
The method used in this research is descriptive qualitative, selected in accordance
with the research objectives to be describing and outlining the application as well as on a
company's CSR reporting in accordance with the actual situation and what it is.
The results showed that the PT. Semen Gresik in implementing CSR refers to PER-
05/MBU/2007 and SE-04/MBU.S/2007. Motive comes despite normatively derived from
consciousness but can not be separated from the need for the existence and corporate image.
Evaluation stage can not accommodate the growth data due to limited human resources
trained partners. Reporting is done is very important because it involves the constituent
principles of transparency and reporting is Sexy administrative and financial problems
Partnership which also contained a no division of functions. It refers to the form of reporting
and also minister of state regulations were modified.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Implementation, Reporting, Social Accounting,


Qualitative Descriptive

PENDAHULUAN
Keterkaitan perusahaan dengan daerah perusahaan secara keseluruhan berasal dari
lingkungan sosialnya menuntut lingkungan dan akan kembali di konsumsi
dipenuhinya pertanggungjawaban social juga oleh lingkungan oleh karena itu
perusahaan (Corporate Social terjadi interaksi antara perusahaan dan
Responsibility). Tanggung jawab sebuah lingkungan. Dengan CSR sebuah
perusahaan bukan hanya tanggung jawab perusahaan diharapkan dapat
ekonomi kepada shareholders tentang meningkatkan perhatian terhadap
bagaimana memperoleh profit yang tinggi lingkungan, kondisi tempat kerja,
dan menaikkan harga saham atau tanggung hubungan perusahaan dengan masyarakat,
jawab legal kepada pemerintah . investasi sosial perusahaan, dan pencitraan
Operasional sebuah perusahaan akan perusahaan di mata publik menjadi baik,
secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kinerja keuangan
berinteraksi dengan lingkunganya. Sumber perusahaan dan akses kapital.
sumber ekonomi yang digunakan oleh

1
Wujud penerapan CSR di PT. berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Semen Indonesia (Persero) Tbk di dasari hidup.
regulasi pemerintah kemudian di tuangkan Permasalahan yang muncul terhadap
dalam Program Kemitraan dan Bina penerapan CSR mengimplikasikan pada
lingkungan (PKBL). Unit PKBL sebagai tahap penyusunan laporan ( reporting )
pelaksana program CSR berwenang dalam sebagai salah satu unsur transparansi
mengelola dan melaporkan aktivitas sosial dalam penerapan CSR. Dimana diharapkan
yang terjadi di perusahaan pada jangka laporan tersebut dapat menjadi evaluasi
waktu tertentu. Oleh karena itu PKBL terhadap pengakomodasian unsur
memiliki kedudukan yang mandiri dan tanggung jawab sosial di PT. Semen
memiliki kewajiban untuk menyajikan Indonesia (Persero) Tbk terhadap
laporan keuangan perusahaan serta manajemen yang telah memberikan dana
memiliki tanggung jawab atas aktivitas untuk CSR.
ekonomi dan pengendalian administrasi Berdasarklan latar belakang yang telah
atas program PKBL tersebut. saya uraikan di atas, serta gambaran
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk lengkap mengenai Pertanggung Jawaban
merupakan perusahaan BUMN yang Sosial (Corporate Social
pertama go public dan perusahaan yang Responsibilit),hal-hal tersebut menarik
telah menerapkan dan menjalankran untuk diteliti dan dicermati, terutama
program CRS. PT. Semen Indonesia karena konsep CSR yang merupakan
(Persero) Tbk menerapkan kebijakan CSR sesuatu yang baru di dalam dunia bisnis
yang terdiri dari tiga pilar yaitu , Sosial , nasional dan sedang berkembang
Ekonomi dan Lingkungan.Berdasarkan pelaksanaanya. Oleh karena itu, penulis
tiga pilar tersebut CSR pada PT. Semen bermaksud untuk melakukan penelitian
Indonesia (Persero) Tbk diterapkan dalam dengan judul “Studi Penerapan dan
berbagai bentuk, yaitu yang pertama dari Pelaporan Corporate Social
Bidang Sosial PT. Semen Indonesia Responsibility (CSR) Pada PT.Semen
bertanggung jawab dan komitmen Indonesia (Persero) Tbk”
Perseroan dalam bidang sosial yang
bertujuan untuk menciptakan positive RERANGKA TEORITIS DAN
emotional relation dengan masyarakat HIPOTESIS
secara berkesinambungan. Oleh karena itu Sejarah Corporate Social Responsibility
BUMN berperan sangat penting untuk Matias Siagian & Agus Suriadi,
membantu meningkatkan kehidupan Op. Cit. hal. 22-23. Banyak perusahaan
ekonomi dan sosial masyarakat. Yang beroperasi pada lahan yang bersentuhan
kedua pada Bidang Ekonomi tanggung langsung dengan hajat hidup orang
jawab sosial Perseroan dalam bidang banyak. Kerusakan lingkungan yang
ekonomi di fokuskan pada upaya diakibatkan eksploitasi yang berlebihan
pengembangan pola pendampingan usaha terhadap sumber daya alam tanpa
kecil dan koperasi, baik yang terkait memperhatikan dampak yang ditimbulkan
maupun tidak terkait dengan bisnis PT. terhadap lingkungan ternyata bertentangan
Semen Indonesia. Secara teknis, tanggung dengan budaya masyarakat setempat.
jawab dilakukan dengan menyalurkan dana Secara khusus budaya masyarakat lokal ini
pebinaan secara berkesinambungan, yang oleh pakar antropologi dipopulerkan
mengedepankan aspek kemandirian, dengan konsep kearifan lokal atau kearifan
kemandirian, etika dan profesionalitas. tradisional. Keberadaan kearifan lokal
Kemudian yang ketiga pada Bidang menunjukkan masyarakat Indonesia di
Lingkungan, program CSR pada Perseroan semua lingkungan atau daerah memiliki
dalam bidang lingkungan bertujuan sikap yang cukup arif dalam rangka
menunjang pembangunan masyarakat yang melestarikan lingkungan.

2
Kesadaran akan keadaan tersebut pelaksanaan CSR untuk kategori
menimbulkan dorongan pada pelaku discretionaryresponsibilities) dapat dilihat
usaha untuk lebih memperhatikan tujuan dari dua perspektif yang berbeda. Pertama,
dan kepentingan yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR memang merupakan
pemeliharaan lingkungan dan praktik bisnis secara sukarela
kesejahteraan masyarakat setempat. (discretionary business practice) artinya
Perhatian ini dimaksudkan untuk pelaksanaan CSR lebih banyak berasal dari
menggantikan peluang dan kebebasan inisiatif perusahaan dan bukan merupakan
melakukan aktivitas ekonomi yang hilang aktivitas yang dituntut untuk dilakukan
akibat kehadiran perusahaan. Oleh karena perusahaan oleh peraturan perundang-
itu, masyarakat setempat senantiasa undangan yang berlaku di negara Republik
melakukan respon atau umpan balik Indonesia. Kedua, pelaksanaan CSR bukan
berupa protes atas kerusakan lingkungan lagi merupakan discretionary
yang terjadi akibat perilaku pelaku usaha. businesspractice, melainkan
Mereka menuntut perusahaan agar pelaksanaannya sudah diatur oleh undang-
memberikan perhatian yang baik dan undang (bersifat mandatory). Sebagai
berkesinambungan atas pemeliharaan contoh, Badan Usaha Miilik Negara
lingkungan. Menghadapi protes (BUMN) memiliki kewajiban untuk
masyarakat atas kerusakan lingkungan menyisihkan sebagian laba yang diperoleh
sebagai dampak aktivitas ekonomi pelaku perusahaan untuk menunjang kegiatan
usaha, maka pada proses selanjutnya sosial seperti pemberian modal bergulir
antara masyarakat setempat dan pelaku untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
usaha terlibat musyawarah. Kadangkala (Ismail Solihin, 2008 : 161)
musyawarah itu melibatkan pemerintah
lokal dalam suatu masalah yang ada. Komponen CSR
Dalam pertemuan yang terjadi ada kalanya Standard on Social Responsibility ISO
pelaku usaha menyadari bahwa selain telah 2006 menyebutkan bahwa tanggung jawab
mengakibatkan kerusakan atas lingkungan, sosial mencakup 7 isu pokok yaitu:
praktik ekonomi mereka ternyata juga pengembangan masyarakat, konsumen,
telah menghilangkan peluang masyarakat praktek kegiatan institusi yang sehat,
setempat dalam melakukan aktivitas lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi
pelaku usaha. Padahal selama ini mereka manusia, dan governance organisasi
dengan bebas melakukan aktivitas (Daniri dalam Rongiyati 2009)
ekonomi tanpa gangguan dan pembatasan
dari pihak manapun. Implementasi CSR
Agung Nurmansyah (2008) menyatakan
Pengertian CSR bahwa bermacam-macam CSR yang telah
Menurut Ati Harmoni dan Ade mengakibatkan munculnya beragam
Andriyani (2008), CSR mengandung pendekatan implementasi CSR maupun
makna bahwa, seperti halnya individu, cara pengukurannya. Umumnya,
perusahaan memiliki tugas moral untuk implementasi CSR membutuhkan
berlaku jujur, mematuhi hukum, komunikasi aktif antara badan publik,
menjunjung integritas, dan tidak korup. bisnis dan komunitas. Tipe topik yang
CSR menekankan bahwa perusahaan harus didiskusikan antar pendekatan adalah pada
mengembangkan praktik bisnis yang etis tipe informasi apa yang harus
dan berkesinambungan (sustainable) diungkapkan, format pelaporan harus
secara ekonomi, sosial dan lingkungan. digunakan secara konsisten oleh semua
Perkembangan Corporate Social pihak, pihak ketiga yang otonom untuk
Responsibility (CSR) untuk konteks melakukan verifikasi informasi tersebut.
Indonesia (terutama yang berkaitan dengan

3
Program CSR merupakan satu bentuk tanggung jawab
Menurut Sofyan Syafri Harahap yang harus dicapai oleh sebuah
(2207,405), tanggung jawab sosial dan perusahaan, bahkan mainstream ekonomi
etika perusahaan di Indonesia tak perlu yang dijadikan filosofi operasional
diragukan lagi sebenarnya. Hal ini terbukti perusahaan, karena profit merupakan
dari keterlibatan perusahaan, baik secara orientasi utama perusahaan. People,
langsung maupun melalui jalur pemerintah merupakan lingkungan masyarakat
atau badan-badan sosial dalam mengatasi (community) dimana perusahaan itu
penyakit sosial, seperti : menseponsori berada. Mereka adalah pihak yang
kegiatan olahraga, pembersihan polusi dan dipengaruhi dan mempengaruhi
air limbah, membantu korban bencana perusahaan. Planet, merupakan lingkungan
alam, mendirikan sarana pendidikan, fisik memiliki signifikasi terhadap
kesehatan, membatu/melaksanakan eksistensi perusahaan. Lingkungan
kegiatan keagamaan seperti pengajian, merupakan tempat dimana perusahaan itu
MTQ, perkabaran injil, beasiswa dan beroprasi. Satu konsep yang tidak bisa
pengembangan karier. diniscayakan adalah hubungan perusahaan
dengan alam yang bersifat sebab-akibat.
Tujuan CSR Kerusakan lingkungan, eksploitasi tanpa
Pada pasal 74 di Undang-Undang batas keseimbangan, cepat attau lamabat
Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi: akan menghancurkan perusahaan dan
Perseroan yang menjalankan kegiatan masyarakat.
usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib Kerangka Pemikiran
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Penelitian ini dilakukan untuk
Lingkungan. mengetahui bagaimana penerapan CSR
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa keterlibatan secara langsung
merupakan kewajiban Perseroan yang maupun melalui yayasan/organisasi,
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai bermitra dengan pihak lain, maupun
biaya Perseroan yang pelaksanaannya membentuk atau bergabung dalam suatu
dilakukan dengan memperhatikan organisasi.
kepatutan dan kewajaran. Dari penelitian ini penulis melihat
Perseroan yang tidak melaksanakan program PKBL yang diberikan kepada
kewajiban sebagaimana dimaksud pada mitra binaan UKM apakah semua program
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan yang dilakukan sudah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. tahapan penerencanaan, penerapan dan
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung pelaporan CSR. Hal itu yang membuat
Jawab Sosial dan Lingkungan diatur peneliti ingin mengetahui lebih dalam
dengan Peraturan Pemerintah. tentang program CSR yang dilakukan oleh
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang
Pelaporan CSR berfokus pada program kemitraan PKBL.
Menurut Nor Hadi, 2011 : 56-58,
konsep pelaporan atau yang biasa disebut
triplr bottom line nampaknya cukup
mendapat sambutan baik dari banyak
kalangan karena mengandung strategi
integral dengan memadukan antara social
motive dan economic motive. Profit , .

4
Gambar 1
Rerangka Pikir
Corporate Social
ResponsibilityBUMN

Corporate Social Responsibility


PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk

Perencanaan Penerapan Pelaporan

Evaluasi

Kemitraan yaitu program UKM yang telah


METODE PENELITIAN dijalankan oleh masyarakat yang
Rancangan Penelitian menerima pinjaman modal dari PT.Semen
Ditinjau dari tipe pertanyaan Indonesia (Persero) dan Program Bina
penelitianya, kontrol yang luas dimiliki Lingkungan lainya yang dijalankan
peneliti dan fokus terhadap peristiwa perusahaan.
kontemporer (masa kini) yang ada dalam
konteks kehidupan nyata, penelitian ini Ruang Lingkup Penelitian
adalah studi kasus. Studi kasus merupakan 1. Membahas program CSR yang
penelitian yang digunakan untuk dijalankan oleh PT.Semen Indonesia
menyelidiki fenomena di dalam konteks (Persero) Tbk
kehidupan nyata apabila batas – batas atara 2. Melihat pelaporan CSR yang
fenomena dan konteks yang tidak nampak dilakukan oleh PT. Semen Indonesia
jelas. Studi kasus merupakan strategi yang (Persero) Tbk
cocok bila pokok pertanyaan dengan how 3. Sampel penelitian pada bidang
dan why. (Robert K.Yin, 2009:01) kemitraan yang ada di bina
lingkungan yang mengikuti program
Unit Analisis PKBL (Program Kemitraan Bina
Unit analisis ini secara fundamental Lingkungan) yang telah dijalankan
berkaitan dengan masalah penentuan apa oleh masyarakat yang menerima
yang dimaksudkan dengan “kasus” dalam pinjaman modal dari PT. Semen
penelitian yang bersangkutan dimana suatu Indonesia (Persero) Tbk.
problema yang telah menggangu banyak
penelitian di awal studi kasusnya (Robert Keabsahan Data
K.Yin, 2009 : 30). Unit analisis dalam Langkah awal dalam penelitian adalah
penelitian ini adalah Penerapan dan teknik pengumpulan data , karena tujuan
pelaporan program CSR pada mitra utama dari penelitian adalah mendapatkan
binaan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk, data. Tanpa adanya teknik pengumpulan
dalam penelitian ini program CSR yang data, maka peneliti tidak akan
peneliti ambil adalah tentang Program mendapatkan data yang memenuhi standar
5
sata yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009 arsip tentang laporan CSR (PKBL) yang
: 401). Berdasarkan sumbernya, data telah dijalankan pada periode 2012.
dijgunakan dalam penelitian ini
dikelompokan menjadi dua jenis yaitu data
Dokumentasi
primer dan data sekunder.
Peneliti melihat, mencatat,
Metode Pengumpulan Data mempelajari dokumen-dokumen
Interview / Wawancara perusahaan yang berkaitan dan mendukung
a. Sejak kapan PT.Semen Indonesia sebagai kejelasan informasi yang
(Persero) Tbk melaksanakan program digunakan dalam penelitian ini. Dokumen
CSR (PKBL) ? – dokumen mengenai penerapan dan
b. Apa tujuan dan harapan dari program pelaporan CSR di dapat dari pihak – pihak
CSR yang dilakukan oleh PT.Semen perusahaan yang bersangkutan.
Gresik (Persero) Tbk ?
c. Dampak apa yang dirasakan oleh Teknik Analisis Data
UKM mitra binaan PT.Semen Dengan menggunakan merode
Indonesia (Persero) Tbk dengan kualitatif deskriptif yang merupakan
adanya program yang perusahaan penyajian dari data yang didaptkan sebagai
berikan ? hasil penelitian dengan memberikan
d. Daerah mana sajakah yang gambaran menurut apa adanya sesuai
menjadapat bantuan PKBL dari PT. kenyataan pada saat peneliti melakukann
Semen Indonesia (Persero) Tbk penelitian. Teknik yang digunakan adalah
mengingat operasional dan kegiatan sebai berikut :
perusahaan sekarang terpusat di Tuban 1. Reduksi Data,adalah membuat
? rangkuman, memilih hal-hal pokok
a. Program CSR (PKBL) seperti apa yang fokus pada hal-hal penting,
yang sudah saudara terima ? mencari tema dan pola, serta
b. Sejak kapan saudara menerima membuang informasi yang dirasa
bantuan pinjaman modal dari program tidak perlu. Pada penelitian ini,
CSR (PKBL) yang diberikan oleh peneliti akan memperoleh data secara
PT.Semen Indonesia )Persero) Tbk ? langsung dari hasil wawancara kepada
c. Dari pinjaman yang anda terima masyarakat yang menerima program
memberikan dampak seperti apa CSR (PKBL) yang telah dilaksanakan
terhadap usaha yang anda jalankan ? oleh PT.Semen Indonesia (Persero)
d. Setelah menerima bantuan PKBL dari Tbk. Dri data yang di peroleh peneliti
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk akan mengidentifikasi dan mengamati
memberikan dampak seperti apa apakah CSR (PKBL) yang telah
terhadap kelangsungan kehidupan dijalankan PT.Semen Indonesia
anda ? (Persero) Tbk kepada. Peneliti juga
memperoleh data tentang CSR
Observasi (PKBL) yang sudah dijalankan
perusahaan, kemudian peneliti
Pada penelitian ini memerlukan mencocokan hasil dari data laporan
observasi langsung ke masyarakat yang yang telah diperoleh tersebut dengan
telah memperoleh bantuan program hasil wawancara yang diperoleh dari
kemitraandan bina lingkungan yang telah
masyarakat.
dio berikan oleh perusahaan. Selain itu
2. Penyajian Data, data yang telah di
peneliti juga akan melakukan observai
reduksi selanjutnya data disajikan.
langsung ke PT.Semen Indonesia (Persero)
Penyajian data diarahkan agar data
Tbk untuk memperoleh dokumen atau
hasil reduksi terorganisasi, tersusun

6
dalam sebuah pola, sehingga akan program CSR (PKBL) sejak Semen Gresik
mudah dipahami. Penyajian data bisa berdiri CSR sudah dijalankan oleh
dalam bentuk naratif, bagan, perusahaan. Kalau CSR zaman dahulu
hubungan antar kategori, diagram alur yang dijalankan perusahaan saat bulan
dll. Pada penelitian ini penyajian data Ramadhan bagi-bagi buka bersama dan
berupa tabel yang berisi tentang memberikan takjil dan sifat CSR pada
program CSR (PKBL) yang zaman dahulu bersifar folenter, charity dan
dijalankan PT. Semen Indonesia kesukarelaan. Tujuan dan harapan dari
(Persero) Tbk kepada masyarakat. program CSR yang dilakukan adalah untuk
3. Pembahasan , pembahasan harus di mememlihara kelestarian lingkungan,
sesuaikan dengan keseluruhan hasil meningkatkan kualitas dan taraf hidup
yang diperoleh saat pengumpulan masyarakat, serta mengembangkan pola
data. Kemudian seluruh temuan pembinaan UKM dan koperasi, baik yang
penelitian didiskripsikan dan terkait dengan bisnis semen maupun tidak.
disimpulkan. Harapanya apa yang telah perusahaan
berikan memiliki manfaat untuk
HASIL ANALISA DAN masyarakat sekitar dan bisa meningkatkan
PEMBAHASAN perekonomian para mitra binaan. Selain
itu juga ada dampak yang dirasakan oleh
Reduksi Data
UKM mitra binaan PT.Semen Indonesia
Analisis data ini adalah membuat (Persero) Tbk dengan adanya program
rangkuman, memilih hal-hal pokok, yang perusahaan. Dengan adanya program
difokuskan pada hal-hal penting, mencari CSR (PKBL) sangat memberikan dampak
tema dan pola, serta membuang yang positif bagi masyarakat, khususnya bagi
dianggap tidak perlu. Pada penelitian ini mereka yang telah menerima bantuan dari
difokuskan pada program CSR (PKBL) penyaluran dana yang dikeluarkan
yang telah dijalankan PT. Semen Indonesia perusahaan. Dampak yang sangat jelas
(Persero) Tbk terutama program terlihat saat ini adalah meningkatnya taraf
kemitraan.Peneliti memilih fokus pada hidup dan perekonomian dengan adanya
program tersebut karena bagi perusahaan pinjaman modal kerja, investasi serta hibah
kegiatan tersebut mempunyai dampak untuk pembiayaan, pendidikan/pelatihan,
positif yaitu, tingkat keberlanjutan yang pemagangan, dan promosi.
cukup bagi masyarakat yang menerimanya Daerah yang menjadapat bantuan
untuk bisa tumbuh dan berkembang dari yaitu perusahaan membagi daerah menjadi
pemberian pinjaman maupun hibah yang tingkatan yaitu, ring 1, ring 2 dan ring 3.
yang diberikan sebagai modal UKM yang Ring 1 merupakan daerah yang terkena
diajalankan mitra. dampak secara langsung terhadap kegiatan
Pada penelitian ini, peneliti telah operasional pabrik, daerah yang berada
memperoleh data langsung dari hasil dekat dengan pabrik dan daerah yang
wawancara kepada Kasi Bina Lingkungan berada di sekitar tempat penambangan
Tuban PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk bahan baku. Ring 2 yaitu daerah sekitar
Bapak Suntoro dan dua orang mitra binaan pabrik yang tidak terkena dampak secara
yang telah memperoleh bantuan berupa langsung dengan operasional perusahaan,
hibah dan pinjaman lunak dari perusahaan. daerah yang dilewati atau terkena fasilitas
Bapak Suntoro selaku Kasi Bina pabrik, serta daerah yang terkena program
Lingkungan Tuban tentang program CSR perluasan daerah penambangan. Ring 3
yang dijalankan perusahaan menberikan adalah daerah yang tidak terkena dampak
informasi tentang program CSR yang secara langsung dan tidak terkena dampak
dijalankan oleh Perusahaan. PT.Semen perluasan daerah penambangan tetapi
Indonesia (Persero) Tbk melaksanakan merupakan jalan transportasi untuk

7
keperluan perusahaan. Selain hasil memeberikan pendapat tentang program
wawancara dari perusahaan peneliti juga yang dijalankan perusahaan. Ibu Winarti (
memperoleh data tentang Laporan Pemilik Toko Merancang dan pakaian)
Tahunan PKBL yang telah dijalankan adalah mintra binaan yang menerima
perusahaan khususnya selama tahun 2011. pinjaman lunak dari semen gresik dengan
Masyarakat penerima bantuan bunga ringan dengan jaminan sertifikat
hibah program CSR yang dijalankan tanah. Beliau memperoleh pinjaman lunak
perusahaan memeberikan pendapat tentang tiga kali pencairan. Jumlah dana yang saya
program yang dijalankan perusahaan. Ibu terima pada setiap periode pencairan
Siti Chanipah ( Ketua dalam pelaksanaan berbeda jumlahnya. Mengalami
usaha pembuatan abon ikan Temaji Jaya) peningkatan sesuai yang saya ajukan dan
dengan 20 orang warga Temaji lainya sesuai dengan proses pembayaran saya
sebelumnya diberikan pelatihan tentang pada periode sebelumnya apakah
pembuatan abon ikan oleh semen gresik. pembayaranya tepat waktu. Jika tepat
Setelah itu masing-masing dari menerima waktu maka dalam pengajuan berikutnya
uang Rp 100.000,- dan keseluruhan akan dinaikan nilai pinjamanya hal itu juga
kumpulkan menjadi Rp 2.000.000,-. Untuk melihat perkembangan tempat usaha.
hal ini kelompok usaha ini tidak menerima Dampak terhadap usaha yang and jalankan
pinjaman, lebih tepatnya mereka yang dari pinjaman yang diberikan sangat
mengikuti pelatihan diberikan modal membantu usaha saya karena bisa
cuma-cuma tanpa ada kewajiban memberikan nilai tambah untuk modal
mengembalikan pinjaman (hibah). usaha yang saya jalankan. Tapi pada
Dampak seperti apa terhadap usaha yang pencairan ke 4 ini sampai sudah hampir 6
anda jalankan usaha ini terbentuk karena bulan saya melunasi pinjaman saya
adanya pelatihan yang diberikan pinjaman berikutnya tidak kunjung lunak.
perusahaan maka modal yang diberikan Karena pinjaman lunak yang diterima
tadi di atur dengan sedemikian rupa untuk sering diundang untuk mengikuti pelatihan
melakukan produksi abon tersebut. tentang manajemen pemasaran, pembuatan
Dampaknya adalah bisa memberikan laporan keuangan sehingga bukan hanya
lapangan pekerjaan kepada ibu-ibu yang mendapatkan pinjaman namun juga ilmu.
semula tidak bekerja namun sekarang bisa Pelatihan itu diadakan sebagai wujud agar
membantu dalam proses pembuatan abon mitra binaan bisa membuat laporan
tersebut. Setelah menerima bantuan PKBL keuangan yang sewaktu-waktu diminta dan
dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dipantau oleh perusahaan. Dampaknya
memberikan dampak seperti apa terhadap adalah menguntungkan untuk
kelangsungan kehidupan bagi kita yang kelangsungan kehidupan saya karena
terpenting bisa membayar upah pekerja modal usaha saya jadi bertambah.
sudah merupakan keuntungan bagi kita.
Kami sebagai anggota belom merasakan
Perencanaan Program Corporate Social
laba, karena uangnya terus berputar untuk
Responsibility PT. Semen Indonesia
usaha, samapi saat inipun saya tidak tau
(Persero) Tbk
perkembangan keuangan karena tidak PT. Semen Indonesia berkomitmen
pernah melakukan pencatatan. Usaha ini melaksanakan segenap tindakan
belom dibuat secara masal karena ini pencegahan sebagai salah satu bentuk
hanya merupakan usaha sampingan, pemenuhan tanggung jawab sosial kepada
namun kedepanya ada rencana untuk masyarakat, khususnya yang berkaitan
membuat usaha ini menjadi produksi dengan pengelolaan resiko yang
masal. ditimbulkan dari pengembangan operasi
Masyarakat penerima bantuan kredit lunak perusahaan. Fokus utama perusahaan pada
program CSR yang dijalankan perusahaan pembangunan pabrik di PT. Semen Gresik

8
(Persero) Tbk, PT. Semen Tonasa Prinsip dasar yang menopang pola
(Persero), dan PT. Semen Padang pendampingan Perseroan yang
(Persero). Upaya tindakan pencegahan didasari dengan Tridaya, yaitu daya
dipenuhi setiap Perseroan dengan tahan, daya tarik dam daya saing dari
menyusun Analisa Mengenai Dampak kekuatan ekonomi komunitas. Melalui
Lingkungan (AMDAL), sebagai dokumen pendampingan tridaya itu diharapkan
yang menyertai pembangunan fasilitas kelompok usaha lokal yang berbasis
pabrik baru Tuban IV di PT. Semen komunitas yang mengelola sumber
Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, daya yang ada dan masuk kepada
Indrarung VI di PT. Semen Padang penataan kemitraan baru dengan
(Persero), dan Tonasa V di PT. Semen Perseroan, atau diantara mereka
Tonasa (Persero) Tbk. sendiri menciptakan pekerjaan baru
yang merangsang kegiatanm ekonomi
Bentuk Program Corporate Social wilayah. Ciri utama dari
Responsibility PT.Semen Indonesia pendampingan Perseroan kepada
(Persero) Tbk kekuatan ekonomi lokal
CSR PT. Semen Indonesia dititikberatkan pada “endogenous
(Persero) Tbk terdiri dari tiga pilar utama development”, yaitu menggunakan
yaitu Ekonomi, Lingkungan dan Sosial potensi sumber daya manusia,
yang memiliki nilai pertumbuhan yang institutional, dan fisik masyarakat
berkelanjutan bagi stakeholder setempat.
(Community Development PT. Semen 2. Bidang Lingkungan
Indonesia (Persero) Tbk) . Tiga pilar Tujuan dari CSR perusahaan bidang
utama itu adalah : lingkungan adalah memberikan solusi
1. Bidang Ekonomi dalam mengelola/mengendalikan
Tujuan utama pada bidang ekonomi dampak negatif secara fisik terhadap
adalah menghasilkan kinerja keuangan lingkungan. Perusahaan sangat
yang selalu tumbuh untuk mendukung menyadari bahwa pencapaian kinerja
kelanjutan operasi dan pengembangan finansial dan sosial, tidak akan efektif
perusahaan kedepanya. Tanggung tanpa didukung dengan kepedulian
jawab sosial dalam bidang ini di untuk menjaga keberlanjutan
fokuskan pada upaya pengembangan lingkungan. Atas kesadaran itu,
pola pendampingan usaha kecil dan Perusahaan telah mengambil inisiatif
koperasi yang terkait maupun yang untuk memadukan berbagai fungsi
tidak terkait dengan dengan bisnis untuk pelestarian lingkungan hidup
Semen Indonesia. Secara teknis yang terintregrasi kedalam kebijakan
tanggung jawab dalam bidang perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut
ekonomi ini dilakukan dengan yaitu penataan, pemanfaatan,
penyaluran dana dan pembinaan mitra pengembangan, pemeliharaan,
secara berkesinambungan, yang pemulihan dan pengendalian
mengedepankan aspek kemandiriaan, lingkungan hidup sebagai wujud
pemerataan, profesionalitas, dan etika. kepedulian perusahaan terhadap
Berkembangnya pola pendampingan lingkungan.
usaha kecil dan koperasi tersebut Perusahaan menyadari bahwa
diharapkan akan memacu potensi keberhasilan pengelolaan lingkungan
usaha-usaha mikro dan kecil untuk merupakan pilar utama dari
berkembang menjadi tangguh dan perwujudan pembangunan yang
mandiri dan masuk menjadi usaha berkelanjutan. Perusahaan telah
yang layak berhubungan dengan bank mengambil prakarsa sadar dan
dalam pengelolaan financial usahanya. terencana untuk memadukan

9
lingkungan hidup termasuk sumber Pedoman Kegiatan Program Corporate
daya, ke dalam proses bisnis untuk Social Responsibility PT.Semen
menjamin kemampuan, kesejahteraan, Indonesia (Persero) Tbk
dan mutu hidup generasi masa kini Kegiatan CSR Semen Indonesia
dan generasi masa depan. Program- berpedoman dan berladasan hukum pada :
program CSR bidang lingkungan yaitu 1. Undang-undang No 19 tahun 2003
: Penghijauan dan Program Green Belt tentang Badan Usaha Milik Negara
3. Bidang Sosial 2. Undang-undang No.40 tahun 2007
Tujuan CSR di bidang sosial adalah tentang Perseroaan Terbatas
mengambangkan dampak positif 3. Anggaran Dasar PT. Semen Indonesia
sosial. Sebagai BUMN yang berada di (Persero) Tbk, yang mana termuat
lingkungan masyarakat PT. Semen dalam Berita Negara Republik
Indonesia merasa bertanggung jawab Indonesia No.47 tanggal 11 Juni 1999,
dan memiliki komitmen terhadap tambahan Berita Negara No 157
masyarakat sekitar. Wilayah aktivitas tanggal 11 Juni 1999.
CSR Perusahaan dalam bidang sosial 4. Program Kemitraan dan Bina
mencakup penyediaan sarana dan Lingkungan (PKBL) diatur dalam
prasarana umum, keagamaan, peraturanm Mentri BUMN nomer
pendidikan, kesejahteraan sosial, PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April
kesehatan, penghijauan, dan tanggap 2007 tentang Program Kemitraan
darurat bencana. BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan dan SE-
04/MBU.S/2007 tentang penerapan
Azas dan Tujuan Program Corporate
Pedoman Akuntansi Program
Social Responsibility PT. Semen
Kemitraan dan Bina Lingkungan
Indonesia (Persero) Tbk
BUMN. Hal ini dikarenakan Pedoman
Tanggung jawab sosial atau CSR
Akuntansi PKBL yang digunakan saat
PT. Semen Indonesia memiliki Visi yaitu,
ini sudah tidak sesuai sengan Standar
terwujudnya hubungan yang harmonis
Akuntansi Keuangan, khususnya SAK
antara perusahaan dan masyarakat, dan
50 dan SAK 55.
dicapainya usaha kecil dan koperasi yang
5. SE-02/MBU/Wk/2012 tentang
mandiri, tangguh dan berdaya saing serta
Penetapan Pedoman Akuntansi
tetap mempertahankan penyerapan tenaga
Program Kemitraan dan Bina
kerja melalui pengelolaan yang
Lingkungan berlaku mulai tahun
profesional. Sedangkann Misi Comunity
2012. PT. Semen Indonesia (Persero)
Development PT. Semen Indonesia adalah
Tbk menerapkan pedoman tersebut
memelihara kelestarian lingkungan hidup,
mulai tahun 2012.
serta membantu meningkatkan kualitas
6. Undang-undang nomor 25 Tahun
hidup masyarakat, yang meliputi
2004 tentang Sistem Perencanaan
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Pembangunan Nasional.
Misi yang kedua yaitu mengembangan
pola pikir prmbinaan usaha kecil dan
koperasi, baik terkait atau tidak dengan Penyusunan dan Pengesahan Rencana
bisnis Semen Indonesia melalui Kerja dan Anggaran (RKA) Program
penyaluran dana dan pembinaan Corporate Social Responsibility
kesinambungan, dengan mengedepankan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
aspek pemerataan, kemandirian,
menggarkan penyaluran dana Program
profesional dan etika.
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang
berupa pinjaman lunak dan hibah dan
pengalokasian dana program tersebut di

10
tentukan pada Rapan Umum Pemegang Perseroan menyalurkan dana Program
Saham Tahunan/Luar Biasa. Persetujuan Kemitraan sebesar Rp150,09 miliar,
laporan keuangan tahunan, pengesahan dengan jumlah mitra binaan meningkat
perhitungan tahunan dan penggunaan laba 31,9% dari 18.027 unit menjadi 23.452
bersih tahun buku sebelumnya ditetapkan unit. Mitra binaan tersebar dibeberpa
untuk pendanaan Program Kemitraan dan daerah mulai dari Jawa Timur, Jawa
Bina Lingkungan tahun berikutnya. Tengah, Bali, Daerah Istimewa
Alokasi dana PKBL diambil dari beberapa Yogyakarta. Binaan usaha yang dibina
persen laba bersih perusahaan, namun yaitu : pedagang alat sekolah, onderdil
mulai tahun 2013 terjadi perubahan kendaraan, sandang panagn, bahan
masalah pengalokasian dana CSR BUMN bangunan, perancangan, perternakan sapi,
yang semula diambilkan dari prosentase domba, itik dan ayam, kerajinan batuk,
laba bersih sekarang dianggarkan menjadi sarung, songkok, tas tempurung, anyaman
biaya. Karena adanya perubahan anggaran bambu, bordir, sulam, kerajinan
pendanaan, program PKBL pada tahun emas/perak perabah, industri pakan ternak,
2013 ini masih simpang siur mau dibawa pengolahan kayu, sepatu, alat rumah
dan diangggarkan yang seperti apa atas tangga, mainan anak, genteng/beton, jasa
adanya perubahan tersebut. perbengkelan, penjahitan, vercrom,
angkutan cleaning service, perikanan,
Sumber Dana Program Corporate photography, koperasi umum serta jasa
Social Responsibility PT. Semen percetakan/sablon, salon kecantikan,
Indonesia (Persero) Tbk pembuatan kue dan makan ringan, industri
Sejak dulu, penyaluran dana PKBL coconut oil, kerajina pasir, pengolahan
dilakukan BUMN masing-masing dari ikan laut, perdagangan bahan bangunan,
alokasi laba perusahaan. Namun dari industri sarung tenun dan lain-lain.
penyaluran tersebut, ada BUMN yang
tidak bisa atau tidak mampu mengelola Kualitas Pinjaman Program Kemitraan
dana PK (Program Kemitraan). Sehingga dan Bina Lingkungan
kredit macet (NPL/Non Performing loan) Pengaruh PKBL terhadap
dari beberapa perusahaan menjadi tinggi. masyarakat sekitar sanagat dirasakan, hal
Sekarang penganggaran pendanaan ini terlihat dari semakin tumbuh dan
program PKBL direncanak akan berkembangnya kegiatan ekonomi di
dianggarkan sebagai biaya oleh sekitar perusahaan. Berbagai usaha dengan
perusahaan. Sehingga Menteri BUMN bermacam-macam sektor muncul seiring
Dahlan Iskan tengah menyiapkan dengan semakin meningkatnya roda
Peraturan Menteri (Permen) terkait perekonomian daerah sekitar pabrik.
penyaluran dana Program Kemitraan dan Melalui kegiatan Program Kemitraan,
Bina Lingkungan (PKBL) dari perusahaan mitra binaan mendapatkan manfaat di
BUMN. Saat ini perusahaan BUMN masih bidang ekonomi yang berdampak pada
menyetop penyaluran PKBL dan taraf hidup. Sedangkan kegiatan Bina
menunggu peraturan baru keluar. Lingkungan difokuskan pada pelaksanaan
tanggung jawab bidang sosial dan
Pelaksanaan Program Corporate Social lingkungan yang telah dapat dirasakan
Responsibility PT. Semen Indonesia ,bahwa antara perusahaan dengan
(Persero) Tbk masyarakat sekitar menjadi lebih
Program Kemitraan dan Bina harmonis. Hilangnya gejolak-gejolak
Lingkungan sosial masyarakat selama ini telah
Kegiatan Program Kemitraan memberikan rasa aman bagi perusahaan
difokuskan pada pelaksanaan tanggung dan masyarakat itu sendiri.
jawab di bidang ekonomi. Pada tahun 2012

11
Proses Penyaluran Dana Program kegiatan operasional perusahaan.
Kemitraan dan Bina Lingkungan Pelaporan ini merupakan pelaporan
Bentuk Penyaluran Dana Program berkesinambungan yang setiap tahun
Kemitraan dan Bina Lingkungan diterbitkan dan dipublikasisikan oleh
Pencapaian tanggung jawab sosial Perseroan.
dalam bidang ekonomi diperlihatkan Laporan tahunan PKBL bagian 1
dengan pertumbuhan Perseroan yang lebih berisi tentang kondisi umum kegiatan
baik. Laba bersih meningkat sehingga PKBL yang mencakup jumlah penyaluran
Perusahaan dapat membayar deviden yang dilaksanakan, perkembangan jumlah
kepada pemegang saham dan memenuhi dana yang dikelola, perkembangan jumlah
seluruh kewajiban normatifnya terhadap mitra binaan, perkembangan PKBL
karyawan. Bertambahnya keuntungan juga tehadap masyarakat sekitar, kondisi
memberikan kontribusi terhadap negara piutang mita binaan, dan masalah yang
melalui pembayaran pajak maupun dihadapi PKBL. Pada bagian ini juga
penerimaan negara bukan pajak. Selain itu dijabarkan tentang gambaran singkat
juga mempengaruhi besaran dana yang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
disisihkan sebagai kewajiban untuk Lingkungan, landasan hukum serta
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, struktur organisasi PKBL. Bagian 2 berisi
sesuai dengan undang-undang. tentang pelaksanaan PKBL yang
mencakup mrencana kerja dan realisasi
Demikian pula pencapaian PKBL, alokasi dana PKBL, penyaluran
tanggung jawab sosial Perusahaan di BUMN peduli, kegiatan mitra binaan,
bidang sosial. Serangkaian penyaluran perkembangan kinerja dan kisah sukses
dana Program Kemitraan yang sudah mitra binaan dan program bina lingkungan.
dilaksanakan, secara langsung memberikan Bagian 3 yaitu penutup yang berisi tentang
pengaruh pada penguatan ekonomi hal0hal yang perlu mendapatkan perhatian
masyarakat melalui pemberdayaan usaha dalam keputusan RUPS. Selain bagian-
kecil dan menengah. Selama ini bagian tersebut Laporan PKBL juga
perusahaan menyalurkan pinjaman dan menyertakann foto-foto penghargaan yang
hibah pembinaan yang dimanfaatkan diperoleh PKBL dan yang paling penting
ribuan pelaku UKM untuk perusahaan juga menyertakan laporan
mengembangkan usaha mereka, sehingga keuangan PKBL yang telah diaudit pada
menciptakan efek berantai pada ekonomi bagian lampiran.
lokal termasuk penyerapan tenaga kerja.
Pembahasan
Penyelenggaraan program sosial
Pelaporan Program Corporate Social pada rumusan kebijakan PT. Semen
Responsibility PKBL PT. Semen Indonesia mengacu pada regulasi atau
Indonesia (Persero) Tbk kebijakan dari Menteri baik yang tertuang
PT. Semen Indonesia (Persero) dalam Peraturan Menteri No. PER-
Tbk. bersama anak perusahaan, yakni PT 05/MBU/2007 maupun petunjuk
Semen Padang dan PT Semen Tonasa pelaksanaannya SE-04/MBU.S/2007. Sifat
terus berupaya untuk memenuhi program imperatif dan perusahaan hanya
pelaksanaan tanggung jawab sosial sebagai pelaksana kebijakan semata,
perusahaan dengan memperhatikan nilai- sehingga tidak memerlukan ketentuan
nilai keberlanjutan. Untuk itulah, tambahan di tingkat perusahaan ataupun
perusahaan menyusun dan menerbitkan dalam rumusan kibijakan yang dibuat.
Laporan keberlanjutan sebagai pelaporan Namun dalam praktiknya, terdapat adanya
pelaksanaan tanggung jawab sosial inovasi-inovasi yang dilakukan oleh PT.
perusahaan dalam kurun waktu satu tahun Semen Indonesia misalnya proporsi

12
alokasi bantuan per bidang, penambahan memberikan beasiswa, memebantu korban
bidang bantuan, penetapan lingkar bencana alam, khitanan masal dan yang
prioritas penerima bantuan (sistem ring), utama adalah menghijaukan kemballi
dan sebagainya yang tidak dinyatakan ke bekas lokasi penambangan kapur.
dalam suatu kebijakan tertulis. Dengan Pemberian hibah pada tiap wilayah
adanya perubahan regulasi yang tertentu berbeda, hal ini disesuaikan
merupakan unsur mandatory dari Menteri dengan dampak operasional perusahaan
BUMN maka terjadi juga berbagai yang dirasakan oleh masyarakat wilayah
perubahan yang dilakukan ditubuh PKBL tersebut. Perusahaan membagi daerah
dari sebelum adanya Keputusan menteri menjadi tingkatan yaitu, ring 1, ring 2 dan
yang khusus mengatur tentang PKBL ring 3. Ring 1 merupakan daerah yang
sampai muncul wadah berupa KEP- terkena dampak secara langsung terhadap
236/MBU/2003 yang kemudian kegiatan operasional pabrik, daerah yang
disempurnakan oleh PER-05/MBU/2007. berada dekat dengan pabrik dan daerah
Berdasarkan SE-04/MBU.S/2007 yang berada di sekitar tempat
tentang asumsi kemandirian PKBL penambangan bahan baku. Ring 2 yaitu
dijelaskan “bahwa unit PKBL dianggap daerah sekitar pabrik yang tidak terkena
sebagai unit ekonomi yang bertanggung dampak secara langsung dengan
jawab atas aktifitas ekonomi dan operasional perusahaan, daerah yang
pengendalian administrasinya. Unit PKBL dilewati atau terkena fasilitas pabrik, serta
bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva daerah yang terkena program perluasan
dan sumber daya untuk kepentingan daerah penambangan. Ring 3 adalah
yuridiksi tugas pokoknya”. Uraian tersebut daerah yang tidak terkena dampak secara
menjelaskan posisi PKBL yang langsung dan tidak terkena dampak
diasumsikan sebagai entitas yang berdisi perluasan daerah penambangan tetapi
sendiri dan mempunyai kewenangan atas merupakan jalan transportasi untuk
segala aktifitas ekonomi yang dilakukan. keperluan perusahaan.
Aktifitas PKBL bisa dilakukan dengan Tahap pelaporan (reporting)
cepat tanpa harus melakukan koordinasi diartikan sebagai tahap/fase akhir dari
dengan induk dikarenakan kewenangan penerapan CSR, setelah dilakukan
yang telah diberikan meliputi pengelolaan serangkaian proses panjang sejak desain
keuangan, melakukan pelaporan dan juga atau perencanaan program, pelaksanaan
pemanfaatan SDM. Kebutuhan untuk program hingga evaluasi prlaksanaan
melakukan aktifitas CSR yang telah program sehingga dilakukan reporting
terpenuhi tersebut memungkinkan aktifitas sebagai bahan evaluasi dan juga sebagai
dapat dilakukan secara cepat, tapi masih alat komunikasi dengan shareholder dan
terdapat masalah pada SDM yang dimiliki stakeholder. Sehingga dari reporting
PBKL sehingga untuk melakukan tersebut diharapkan bisa dijadikan wujud
aktifitasnya PKBL memperbantukan SDM penerapan CSR yang transparan,
diluar unit PKBL. bertanggungjawab dan akuntabilitasnya
Program Kemitraan lebih ke arah terjamin.
memeberi pinjaman dengan bunga ringan
kepada masyarakat yang memiliki usaha PENUTUP
kecil menengah. Presentasi pemberian Kesimpulan
pinjaman 80%, sisanya 20% merupakan Setelah mengamati dan
hibah dimana perusahaan tidak mewawancara informan dari PT. Semen
mengharapkan pengembalian dari dana Indonesiatelah melakukan semua aktifitas
yang diberikan. Program Bina Lingkungan CSR yang dibagi dalam 3 bidang tersebut.
100% dana bersifat hibah. Misalnya saja Pada bidang sosial dengan penyediaan
perusahaan membantu mendirikan sekolah, sarana dan prasarana umum, keagamaan,

13
pendidikan, kesejahteraan sosial, Saran
kesehatan, penghijauan, tanggap bencana. Agar penelitian ini dipergunakan
Pada bidang ekonomi difokuskan dengan sebagaimana mestinya yaitu sebagai
adanya program kemitraan dan penunjang langkah pemecahan, maka
pendampingan mitra binaan. Pada bidang penulis menyarankan beberapa masukan
lingkungan dengan diadakanya antara lain :
penghijauan dan green belt. 1. Bagi Perusahaan
Pelaporan kegiatan CSR PKBL a. Diharapkan perusahaan lebih
yang dilakukan PT. Semen Indonesia meningkatkan pengendalian
berdasarkan Sustainability Report, piutang dagangnya agar tercapai
perusahaan lebih fokus menjelaskan efisiensi dan efektivitas piutang
tentang pelaksanaan CSR secara umum, dagang sehingga piutang dapat
khususnya perusahaan dengan pihak ditagih tepat pada waktunya dan
stakeholder. Sedangkan pelaporan dapat menunjang kelancaran
ter[perinci tentang semua kegiatan PKBL kegiatan operasional perusahaan.
dilaporkan dalam bentuk Laporan Tahunan b. Bila ada Mitra Binaan baru yang
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. ingin mengajukan kredit kepada
Dalam laporan tersebut perusahaan telah Perusahaan seharusnya perusahaan
menyamampaikan secara rinci mulai dari memberikan peraturan yang
pemetaan masyarakat penerima CSR disiplin untuk mengantisipasi
sampai dengan laporan keuangan auditan Mitra Binaan yang tidak disiplin
bagian PKBL itu sendiri. akan pembayaran angsuran
Kondisi piutang Mitra Binaan pada pinjaman. Saat surve usaha Mitra
tahun 2011 mencapai skor 3 (tiga) atau Binaan baru perusahaan harus
72%, namun perusahaan tetap melakukan benar-benar memastikan usaha
upaya-upaya terhadap pituang yang masih Mitra Binaan.
mempunyai kendala dalam pengembalian c. Perusahaan seharusnya lebih intens
pinjaman terutama pinjaman macet dan melakukan pelatihan tentang
yang bermasalah. Mitra Binaan yang telah pembuatan laporan keuangan
mendapatkan kucuran pinjaman lunak kemajuan usaha Mitra Binaan
dalam melakukan pembayaran tidak sesua supaya perusahaan juga mudah
dengan yang diprasyaratkan, sehingga memantau perkembangan usaha
pembayaran yang seharusnya bisa Mitra Binaan dengan dana yang
diketahui penyetornya, tidak dapat diberikan.
diidentifikasi. Selain itu perusahaan juga 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
tidak bisa memantau perkembangan usaha a. Bagi peneliti selanjutnya
Mitra Binaan yang tidak menyetorkan diharapkan lebih melihat dari
laporan keuangan perkembngan usahanya. pihak penerima CSR (Mitra
Hal itu terjadi karena banyak Mitra Binaan Binaan) akan lebih bagus
yang masi awam dan tidak mengerti fenomena yang muncul dan akan
dengan laporan keuangan dan pencacatan lebih memahami akan sumber
keuangan yang harusnya dilakukan untuk permasalaahn kredit macet yang
mengetahui perkembangan usaha. Untuk dialami perusahaan.
menyiasati hal itu perusahaan sering b. Diharapkan agar memanfaatkan
melakukan pelatihan untuk memberi tahu waktu yang telah perusahaan
Mitra Binaan akan pentinganya laporan berikan dengan baik. Jika ingin
tersebut. Banyaknya proposal fiktif dengan melakukan wawancara dengan
usaha fiktif juga menyebabkan banyaknya pihak yang berwenang akan CSR
kredit macet. pada perusahaan untuk mencari
waktu yang benar-benar tepat.

14
DAFTAR PUSTAKA Sofyan Syafiri Harahap. 2008. Teori
Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta. PT.
Agung Nurmansyah. 2008. “Corporate Raja Grafindo Persada
Social Responsibility: Isu dan Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Implementasinya”. Jurnal Kajian Bandung : Alfabeta.
Bisnis. Vol. 14, No. 1, Januari-April Solihin Ismail. 2008. Corporate Social
2008 hal 87-98. Responsibility from Charity to
Azhar Maksum dan Azizul Kholis. 2003. Sustansibility. Jakarta. Salemba
“Analisis tentang Pentingnya Empat.
TanggungJawab dan Akuntansi Tantra Nepti Atut Winanta. 2011. “Studi
Sosial Perusahaan”. Simposium Kasus Penerapan dan Pelaporan
Nasional Akuntansi VI. Surabaya Corporate Social Responsibility
16-17 Oktober 2003. (CSR) Pada PT. Perkebunan
Eddy Rismandang Sembiring. 2005. Nusantara X”. Sripsi Sarjana
“Karateristik Perusahaan dan diterbitkan : STIE Perbanas
Pengungkapan Tanggungjawab Surabaya.
Sosial”. Simposium Nasional Undang-Undang Republik Indonesia
Akuntansi VIII Solo, 15-16 Nomer 40 Tahun 2007 Perseroan
September 2005. Terbatas.
Hendrik Budi Untung. 2008. Corporate Undang-Undang Perseroan Terbatas pasal
Social Responsibility. Jakarta. Sinar 74 2007 tentang pelaksanaan
Grafika. tanggung jawab perusahaan. 2007.
Mardiyah dan Widyastuti, 2007, Pengaruh Jakarta. Asa Mandiri.
Stakeholder Terhadap Tanggung Untung Hendrik Budi. 2008. Corporate
Jawab Sosial Dan Akuntansi Sosial, Social Responsibility. Jakarta : Sinar
Simposium Riset Ekonomi III, Grafika
Universitas PETRA Surabaya, hal 1- Yin, Robert K. 2009. Studi Kasus (Desain
23 dan Metode). Jakarta PT.Raja
Mirfazli dan Nurdiono 2007, Evaluasi Grafindo Persada.
Pengungkapan Informasi Yusuf Wibisono. 2007. Membedah
Pertanggung Jawabab Sosial Pada Konsep dan Aplikasi CSR
Laporan Tahunan Perusahaan Dalam (Corporate Social Responsibility).
Kolompok Aneka Industri Yang Go Gresik : Fascho Publishing.
Publik di BEJ, Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, Vol. 12 No.1,
januari 2007, hal 1-11.
Nor Hadi. 2011. Corporate Social
Responsbility. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER– 05/MBU/2007 Tentang
Program kemitraan Badan Usaha
Milik Negara Dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan
Soemanto, Bakdi, 2007, Sustainable
Corporation (Implikasi Hubungan
harmonis Perusahaan dan
masyarakat), PT.Semen Indonesia
(Persero) Tbk, Gresik

15

Você também pode gostar