Você está na página 1de 6

1.

Outline Title
“Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Perkembangan Self-Concept
pada Diri Anak Usia 6-12 Tahun di SDI Raudlatul Jannah”
2. Introduction
Dewasa ini, perkembangan anak adalah suatu proses yang tidak
boleh dilepaskan dari perhatian. Setiap perkembangan anak merupakan
suatu proses yang kompleks dan tidak dapat terbentuk hanya dari dalam diri
anak saja. Namun lingkungan juga memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan diri anak.
Lingkungan yang utama dan pertama berpengaruh adalah lingkungan
keluarga. Peran orang tua sangat diharapkan bisa maksimal terhadap
perkembangan anak.
Masa depan anak sangat tergantung dari pengalaman yang didapat
anak termasuk faktor pendidikan, dan pola asuh orang tua. Pola asuh Orang
tua yang berhasil akan berdampak baik kepada konsep diri anak, seorang
anak akan lebih mandiri dalam mengahadapi permasalahannya sendiri.
Namun sebaliknya, apabila pola asuh orang tua yang gagal juga akan
berdampak pada konsep diri anak. Dampak yang yang dialami anak adalah
memiliki rasa percaya dirinya tidak berkembang dengan baik. Konsep diri
inilah yang pentinguntuk dibentuk dan dikembangkan secara positif pada
diri anak. Jika konsep diri anak tidak dibentuk sejak usia dini, maka
pengalaman belajar dan pengalaman sosial-emosinya akan mengalami
masalah.
3. Objectives
Adapun tujuan yang diinginkan
i. Knowledge
Peserta dapat mengenal hubungan pola asuh dengan konsep diri anak
dan kaitannya dengan kepercayaan diri anak usia Sekolah dasar.
ii. Understanding
Peserta pelatihan akan memahami proses bagaimana pola asuh orang
tua bisa berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri anak
iii. Skill
Peserta pelatihan akan memiliki kepekaan kepada perkembangan
konsep diri anak, sehingga akan bermanfat di kemudian hari.
iv. Value
Peserta pelatihan akan bisa menerapkan pengamatan ini dan cara-
cara untuk mengetahui perkembangan konsep diri anak untuk diri
sendiri maupun orang lain
4. Assessment
Untuk mengetahui seberapa besar tujuan yang diinginkan dalam
pelatihan tercapai, di akhir sesi akan dilakukan Sharing/diskusi.
5. Training Activities
Opening :
Salam Pembuka
Ice breaking (Lempar spidol)
Special Events :
o Exploring
Tanya jawab tentang hasil pengamatan yang dilalui dilanjutkan
dengan penjelasan materi pola asuh kaitannya dengan konsep diri
anak
o Planning
Menyiapkan cara-cara untuk bisa mencegah atau membantu anak
yang mengalami permasalahan terkait penelitian ini.
o Doing
Memberikan contoh cara penanganan kepada anak yang memiliki
permasalahan pada konsep diri.
o Communicating
Menceritakan hal-hal yang menarik pada diri anak selama
pengamatan penelitian berlangsung
o Relfecting
Peserta Pelatihan akan dibentuk kelompok-kelompok untuk
memecahkan suatu contoh kasus tentang pola asuh dan konsep diri
anak
6. Summary of Training Material
 Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua
memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan
serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga
kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh
masyarakat pada umumnya. Dan pola asuh orang tua itu merupakan
suatu proses interaksi antara orang tua dan anak, yang meliputi
kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing serta
mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
 Konsep diri adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik,
karakter individu, dan motivasi diri. Pandangan diri atau konsep diri ini
mencakup berbagai kekuatan individual dan juga kelemahannya,
bahkan termasuk kegagalannya. Konsep diri (self concept) adalah inti
dari kepribadian dalam diri seseorang. Inti kepribadian individu punya
peranan yang sangat penting dalam menentukan dan mengarahkan
perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di tengah-tengah
masyarakat. Secara sederhana, pengertian konsep diri adalah
pandangan, penilaian atau pandangan seseorang pada dirinya sendiri.
Salah satu dari para ahli seperti Atwater membagi konsep diri menjadi
tiga bentuk, antara lain;
 Body image, kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya
sendiri
 Ideal self, harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya sendiri
 Social self, bagaimana ia berpikir orang lain melihat dirinya

 Konsep diri sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, mulai


dari sosial hingga lingkungan pekerjaan sekalipun. Seseorang memiliki
konsep diri negatif bila memandang dirinya tidak berdaya, lemah,
malang, gagal, tidak disukai, tidak kompeten dan sebagainya.
 Sehingga semua aspek memiliki peran bagi anak (orang tua harus selalu
mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima
kehadirannya). Tapi sayangnya, anak tidak selalu mendapatkan itu
semua. Sehingga orang tua harus paham tentang kondisi sekolah anak,
teman sepermainanya, dlsb.
 Sedangkan karakteristik perkembangan anak usia 6-12 tahun Menurut
Hurlock sebagai berikut:
a. Masa berkelompok dimana perhatian utama anak-anak tertuju pada
keinginan diterima kelompoknya;
b. Proses penyesuaian diri dengan standar yang disetujui
kelompoknya
c. Usia kreatif, menunjukkan bahwa anak ketika tidak dihalangi oleh
rintangan-rintangan lingkungan, kritik, cemoohan dari orang
dewasa maka anak akan mengerahkan tenaganya dalam kegiatan -
kegiatan yang kreatif
d. Usia bermain karena luasnya minat anak.
 Menurut Erikson, anak usia 6-12 tahun akan memasuki tahap Industrial
vs Inferioritas. Kalau sebelumnya anak banyak berada di lingkungan
keluarga, pada tahap ini anak akan banyak keluar ke lingkungan
sekolah.
7. Method
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
Metode pelatihan ini menggunakan 3 jenis cara yaitu yang pertama
adalah metode ceramah dalam menjelaskan materi umum, yang kedua
adalah metode diskusi dimana peserta pelatihan akan diberikan satu contoh
kasus untuk dipecahakan bersama-sama, dan yang ketiga adalah tanya
jawab antara peserta dan pemateri untuk mengupas lebih jauh tentang
penelitian ini.
8. Enclosure
o Pernyataan Integritas akademik
o Dokumentasi siswa sebagai subjek penelitian
Dokumentasi Subjek Penelitian
Biodata Penulis

Donny Rezha Akbari, S.Pd


Email : doni.reza47@gmail.com
(089677548884)

Penulis Bernama Donny Rezha Akbari ini Lahir di Surabaya, 11 Mei 1994. Anak
ketiga dai 3 bersaudara yang lahir dari pasangan suami istri soeisman dan utami.
Penulis sekarang bertempat tinggal di Perumahan Deltasari Indah BC/24,
Kecamatan Waru Sidoarjo. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Wates
3 Kota Mojokerto dan lulus pada tahun 2007, Kemudian melanjutkan ke SMPN 2
Kota Mojokerto dan lulus pada tahun 2009, kemudian masuk SMAN 3 Kota
Mojokerto dan lulus pada tahun 2012. Dan melanjutkan Studi Di Universitas Negeri
Surabaya Jurusan Bimbingan dan Konseling dan lulus pada tahun 2016.
Pengalaman saat kuliah pernah mengajar di beberapa sekolah swasta dan negeri di
Surabaya. Serta pernah ikut dalam lembaga tes psikologi milik salah satu dosen
Psikologi Unair Surabaya.
Saat ini penulis tinggal bersama Istri di Deltasari indah dan bekerja di Sekolah
Dasar Islam Raudlatul Jannah sebagai Guru Bimbingan dan Konseling dan
mengampu siswa-siswa putra jenjang atas.
“Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Perkembangan Self-Concept pada
Diri Anak Usia 6-12 Tahun di SDI Raudlatul Jannah”

Você também pode gostar