Você está na página 1de 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam

manajemen perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian

kegiatan untuk menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik

berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga

dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan

pengadaan perbekalan dari kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan

sampai dengan penerimaan perbekalan. Setiap tahap dan langkah kegiatan

pengadaan perbekalan tersebut harus mendapat perhatian secara proporsional

guna mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung efektivitas dan

efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Dalam kegiatan pengadaan perbekalan terdapat berbagai macam alternatif

maupun sistem yang dapat ditempuh. Di sisi lain, ada berbagai macam

pertimbangan yang harus diperhatikan untuk menentukan dan menetapkan

pilihan atas cara dan sistem yang hendak dilaksanakan. Di samping itu,

terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan untuk menentukan

dan menetapkan tindakan dalam rangka pengadaan perbekalan. Pengadaan

perbekalan dengan cara pembelian merupakan cara yang paling sering

dilakukan oleh suatu organisasi pada umumnya.

Dalam setiap usaha kerjasama mencapai tujuan selalu terdapat seorang yang

benar-benar bertanggung jawab agar tujuan tercapai dengan seefisien

1
2

mungkin. Setiap orang yang terlibat di dalamnya harus memperhitungkan

dirinya supaya menunaikan tugas masing-masing dengan baik (tepat guna dan

daya guna) Peranan pimpinan adalah menggerakan orang-orang agar

melakukan perbuatan yang menuju ke arah tercapainya tujuan, serta

mengerahkan fasilitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan dalam usaha

kerjasama tersebut agar tercapai daya guna setinggi-tingginya. Pimpinan

harus memilki pengetahuan dalam masalah perbekalan, dan yang pokok

adalah bahwa material harus tersedia apabila dibutuhkan dan ditempat dimana

barang tersebut digunakan. jika tidak tersedia maka akan mengalami

kebangkrutan.

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya

manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan.

Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang

berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan

perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa

sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan

dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia

akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan

perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan

sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan

dinamika lingkungan yang selalu berubah. Manajemen persediaan juga

merupakan masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk


3

mendukung kelancaran produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

kelancaran pemenuhan permintaan konsumen maka manajemen harus selalu

berusaha menjamin ketersediaan bahan. Manajemen persediaan

mengharuskan adanya pengelolaan persediaan untuk merencanakan dan

mengendalikan persediaan pada tingkat yang optimum, menentukan kualitas

persediaan yang wajar untuk memenuhi kebutuhan pengolahan/produksi atas

suatu dasar yang terjadwal dan sesuai dengan order pelanggan. Tujuan dari

manajemen persediaan tidak hanya mempertimbangkan biaya pemesanan,

biaya penyimpanan dan biaya transportasi, tetapi pertimbangan lain yang

harus dilakukan adalah tingkat layanan (service level) bagi pelanggan. Istilah

perbekalan juga biasa disebut dengan beberapa istilah seperti logistik, barang,

material, peralatan, perlengkapan dan sarana prasarana. Oleh karena itu,

manajemen perbekalan pun lazim disebut dengan beberapa istilah seperti

manajemen logistik, administrasi perbekalan, manajemen barang,

administrasi barang, manajemen material ataupun administrasi material.

Berdasarkan batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen perbekalan

merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan

pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian,

penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan perbekalan guna mendukung

efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen Perbekalan sangat penting bagi setiap kantor maupun organisasi.

Karena kegiatan yang dilakukan di kantor yang berkaitan dengan perbekalan

mulai dari perencanaan pengadaan dan penyimpanan barang perlu diatur.


4

Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas,saya tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Hubungan Administrasi Perbekalan dengan

Pengelolaan Barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah

yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

1. Seberapa baik administrasi perbekalan di PT. Maha Agung Desa

Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo?

2. Seberapa baik pengelolaan barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo?

3. Seberapa besar hubungan administrasi perbekalan dengan pengelolaan

barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan Pammana

Kabupaten Wajo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Baiknya administrasi perbekalan di PT. Maha Agung Desa Simpursia

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

2. Baiknya pengelolaan barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

3. Besarnya hubungan administrasi perbekalan dengan pengelolaan barang di

PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.


5

D. Manfaat Hasil Penelitian

Terselenggaranya penelitian “Hubungan Administrasi Perbekalan dengan

Pengelolaan Barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo” sesungguhnya dapat memberikan berbagai

manfaat antara lain:

1. Manfaat praktis

Menjadi informasi kepada staf yang bertugas dalam pemberian pelayanan

pada masyarakat tentang manfaat administrasi perbekalan dengan

pengelolaan barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo, dan dijadikan bahan evaluasi yang telah

dilakukan.

2. Manfaat teoritis

Menjadi bahan masukan atau informasi, dan dijadikan pedoman dalam

penelitian selanjutnya tentang hubungan administrasi perbekalan dengan

pengelolaan barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Administrasi Perbekalan

a. Pengertian Administrasi

Meskipun pengetian administrasi secara luas bukan lagi merupakan hal

baru, namun demi sistematisnya pembahasan materi administrasi

perbekalan dan sebagai pedoman dalam pembahasannya, maka di

bawah ini dirasa perlu untuk mengetengahkan beberapa pengertian dari

para ahli tentang administrasi yang dikutip dalam

http://www.sepengetahuan.com/2015/03/8-pengertian-administrasi-

menurut-para-ahli-terlengkap.html sebagai berikut:

1) Soewarno Handayaningrat, Mengungkapkan bahwa administrasi

adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari berbagai kegiatan

seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau yang lainnya

dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan.

Sedangkan dalam arti yang sempit, menurutnya administrasi

merupakan kegiatan catat mencatat atau pembukuan, surat menyurat

atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.

2) Menurut W.H. Evans, Administrasi merupakan fungsi yang

berkaitan dengan manajemen dan pengarahan segala tahap operasi

perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan keterangan,

komunikasi dan juga ingatan organisasi.


7

3) Menurut Ulbert, Menurutnya administrasi ini merupakan istilah lain

dari tata usaha dimana sebagian penyusunan dan pencatatan data

serta informasi secara sistematis baik internal atau eksternal dengan

tujuan menyediakan keterangan dan memudahkan dalam

memperoleh data baik sebagian maupun secara menyeluruh.

4) Menurut George Terry, Mengemukakan bahwa administrasi

merupakan sebuah proses perencanaan, pengendalian,

pengorganisasian, dan penggerakkan kepada orang-orang yang

melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5) Menurut Sondang Siagian, Administrasi ialah keseluruhan rangkaian

dari proses kerjasama antara beberapa orang yang didasarkan pada

asas rasionalitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

6) Menurut The Liang Gie, Administrasi merupakan serangkaian

kegiatan yang dilakukan suatu kelompok berkenaan dengan

hubungan kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.

7) Menurut Ordway Tead (1953), Administrasi merupakan usaha yang

luas yang mencakup semua bidang untuk memimpin. mengusahakan,

mengatur kegiatan kerjasama manusia yang dtujukan pada tujuan

dan maksud tertentu.

Dalam rumusan administrasi seperti tersebut diatas dan masih banyak

lagi rumusan yang senada yang dikemukakan oleh para pakar, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa Administrasi adalah rangkaian


8

kegiatan penataan dalam rangka kerja sama sekelompok orang untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Pengertian Administrasi Perbekalan

Berikut ini dapat diikuti beberapa pengertian maupun pendapat

administrasi perbekalan menurut beberapa ahli yang dikutip dalam

http://melkifounso.blogspot.com/2017/11/makalah-mata-kuliah-

administrasi.html yaitu; Administrasi perbekalan adalah proses

pengelolahan perbekalan barang melalui kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan,

pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan

penghapusan perbekalan guna mendukung efektifitas dan efisiensi

dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Istilah pembekalan juga

biasa di sebut dengan beberapa istilah seperti logistik, barang, material.

Oleh karena itu manajemen perbekalan pun lazim disebut dengan

beberapa istilah seperti manajemen logistik, administrasi perbekalan,

manajemen barang, adminitrasi barang, manajemen material ataupun

administrasi material.

Administrasi perbekalan dalam istilah asing juga dikenal dengan

sebutan supply manajeman yaitu proses kegiatan dari fungsi-fungsi

yang merupakan perpaduan dalam bidang perkiraan kebutuhan,

anggaran, pengadaan, penyiapan, distribusi,pemeliharaan dan

penghapusan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini dikemukakan beberapa

pendapat dari para ahli yang dikutip dalam


9

http://dunsarwere.blogspot.com/2016/03/administrasi-perbekalan-

menurut-para.html, sebagai berikut:

1) Handi (2007) mengemukakan pengertian administrasi perbekalan

adalah penilitian dan penentuan kebutuhan dan perbekalan kerja,

pembukuan dan perincian kerja-kerja, proses pembelian barang,

pencatatan dan pengurusan harta benda, teknik penyimpanan dan

perawatan barang, prosedur penyingkiran benda yang tidak

diperlukan lagi, pengurusan dan pemeliharaan gedung dan

penyusunan tata ruang kantor.

2) Widodo (dalam Mustadjar, 2004 : 9) mengemukakan bahwa

administrasi perbekalan adalah aktifitas yang bersangkut paut

dengan masalah penilitian, penyediaan, penggunaan, penyimpanan,

dan pemeliharaan barang-barang serta benda-benda dalam suatu

usaha kerjasama.

3) Menurut Bowersox (2002:14) administrasi perbekalan adalah

“tanggung jawab manajerial mendesain dan mengurus suatu sistem

untuk mengawasi arus dan penyimpangan yang strategis bagi

materil, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat

maksimum bagi perusahaan.”

Beberapa pendapat dari para ahli yang dikutip dalam Buku

Implementasi Administrasi Perbekalan, 2003 : 3, oleh Prof.DR.H.Imran

Ismail.MS dan Drs.Masdar,M.Si sebagai beikut:


10

1. Menurut Drs. Sudiyono, Administrasi perbekalan adalah proses yang

berkenaan dengan penyediaan, mengatur, penggunaan, penyiapan,

dan pemeliharaan benda atau barang yang diperlukan dalam suatu

usaha kerja sama serta menyingkirkannya jika tidak diperlukan lagi.

2. Menurut Drs. Hamsah Yacub, dengan memberi istilah kebendaan

yang berarti suatu proses kegiatan dari fungsi-fungsi yang

merupakan perpaduan dalam barang-barang perkiraan anggaran

pengadaannya, penyimpanan, distribusi, pemeliharaan dan

penghapusannya.

3. Menurut Drs. The Liang Gie, mengatakan bahwa administrasi

perbekalan adalah rangkaian aktivitas merencanakan, mengadakan,

mengatur pemakaian, penyimpanan, mengendalikan, merawat dan

menyingkirkan barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerja

sama yang bersangkutan.

Dari berbagai definisi tersebut yang menjadi titik tolak dalam

pembahasan selanjutnya, maka dapat disimpulkan bahwa administrasi

perbekalan adalah aktivitas perpaduan yang bersangkut paut dengan

masalah penelitian, penyediaan, pemeliharaan serta penghapusan

barang dalam suatu usaha kerja sama. Dikatakan aktivitas yang

bersangkut paut dengan masalah perpaduan, karena aktivitas tersebut

saling terkait antara satu dengan lainnya dalam bidang-bidang tersebut.

Berdasarkan batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen

perbekalan dalam http://melkifounso.blogspot.com/2017/11/makalah-


11

mata-kuliah-administrasi.html merupakan serangkaian kegiatan

perencanaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan,

dan penghapusan perbekalan guna mendukung efektifitas dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi. Manajemen logistic dalam lingkungan

gudang dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengolahan secara

strategis terhadap pengadaan, penyimpanan, penyimpanan,

pendistribusian, serta pemantauan persediaan bahan serta pementauan

persediaan bahan serta bahan (stock, material, supplies, inventory dan

lain-lain) yang diperlukan bagi produksi jasa gudang. Manajemen

logistik khususnya di lingkungan gudang perlu di laksanakan secara

efisien dan efektif dalam arti bahwa segala macam barang, bahan

ataupun peralatan harus dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan,

dalam jumlah yang cukup, tidak kurang atau lebih, dan yang paling

penting adalah ketersediaannya dengan mutu yang memadai.

c. Tujuan Administrasi Perbekalan

Administrasi perbekalan yang dalam istilah asing juga dikenal dengan

sebutan supply manajeman yaitu proses kegiatan dari fungsi-fungsi

yang merupakan perpaduan dalam bidang perkiraan kebutuhan,

anggaran, pengadaan, penyiapan, distribusi, pemeliharaan dan

penghapusan. Menurut penulis, tujuan administrasi perbekalan yang

dikutip dalam http://melkifounso.blogspot.com/2017/11/makalah-mata-

kuliah-administrasi.html adalah :
12

1) Ketersediaan administrasi perbekalan baik jumlah, jenis, kualitas

dan waktu. Pengelolaan administrasi perbekalan diarahkan untuk

menyediakan kebutuhan administrasi perbekalan sesuai dengan

jumlah, jenis, kualitas dan waktu yang tepat ketika pelayanan

dikerjakan.

2) Meningkatkan efisiensi administrasi perbekalan yang tidak di kelola

dengan baik akan menyebabkan kehilangan persediaan atau terjadi

pemborosan yang akan menganggu pelayanan. Pengelolaan

administrasi perbekalan diarahkan untuk meningkatkan efisiensi.

3) Mencegah kekosongan administrasi perbekalan yang tidak dikelola

dengan baik akan menyebabkan kehilangan persediaan atau terjadi

pemborosan yang akan menganggu pelayanan. Pengelolaan

perbekalan diarahkan untuk mencegah kekosogan persediaan

sehingga pelayanan dapat terus dipertahankan kelangsungannya.

4) Mencegah terhambatnya pelayanan administrasi perbekalan yang

tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kehilangan

persediaan atau terjadi pemborosan yang akan menganggu

pelayanan. Pengelolaan administrasi perbekalan diarahkan untuk

mencegah terhambatnya pelayanan kesehatan.

Kegiatan logistik secara umum ada 3 (tiga) tujuan yakni :

a) Tujuan operasional adalah agar supaya tersedia barang serta

bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai


13

b) Tujuan keuangan meliputi pengertian bahwa upaya tujuan

operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah –

rendahnya

c) Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu

oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian

dan penyusutan yang tidak wajar lainya, serta nilai persediaan

yang sesungguhnya dapat tercermin di dalam sistem akuntansi

Sehubung dengan hal itu maksud dan tujuan manajemen

administrasi perbekalan adalah untuk :

a) Mampu menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik

berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu maupun

tempat di butuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber

yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak,

serta dengan memberikan pelayanan yang baik.

b) Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan

perbekalan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk

pengawasan dan pengendalian perbekalan serta dapat digunakan

sebagai instrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan

tindakan - tindakan manajemen perbekalan, seperti pengadaan

perbekalan.

c) Mampu menyediakan logistik yang siap pakai (ready for use) ke

unit-unit kerja maupun personal dalam suatu organisasi melalui


14

penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi secara

optimal

d) Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis daya guna

dan daya hasil perbekalan, baik secara prefentif maupun represif

secara optimal guna mendukung optimalitas fungsional maupun

umur barang

e) Mampu melakukan pengakhiran fungsi perbekalan dengan

pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang

dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran

pelaksanaan aktivitas maupun tugas, serta mencegah tingkat

pemborosan

f) Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap

berbagai tindakan penyimpangan dalam setiap kegiatan

pengelolaan maupun pengunaan logistik sehingga selain menekan

pengeluaran biaya, baik berkaitan finansial, tenanga, waktu,

material, maupun pikiran juga mendukung,kelancaran

pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi

g) Mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja

maupun personal sehingga setiap unit kerja mampu personal

dapat menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal

h) Mampu membangun budaya penggunaan perbekalan secara

bertanggungjawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi


15

sehingga data dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan

maupun pemborosan

d. Manfaat Administrasi Perbekalan

Menurut penulis manfaat administrasi perbekalan yang dikutip dalam

http://melkifounso.blogspot.com/2017/11/makalah-mata-kuliah-

administrasi.html adalah :

1) Mencegah tertundanya pelayanan, pelayanan yang dibutuhkan

pelanggan kadang tidak dapat disajikan secara sempurna saat

pelayanan diberikan. Pengelolaan administrasi yang baik akan

membantu intitusi perbekalan menyediakan pelayanan yang

optimal. Dengan pengetahuan dan keterampilan administrator, maka

petugas menjadi mudah dalam penyelesaian pekerjaan.

2) Peningkatan kepuasan konsumen, salah satu permasalahan dalam

pelayanan adalah ketidakpuasan pelanggan akan jasa perbekalan.

Mereka merasakan jasa yang di terima dari pelayanan perbekalan

belum sesuai keinginan mereka. Misalnya kekosongan barang,

fungsi administrator akan membantu menyelesaikan masalah yang

terjadi kemudian menginspirasi berulangnya kesalahan dimana

datang dengan menciptakan solusi yang tepat.

3) Aspek lain yang menjadi permasalahan dalam pelayanan perbekalan

adalah masih tingginya angka pemborosan sumber daya yang

digunakan dalam pelayanan perbekalan. Tingginya pemborosan

diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan petugas


16

dalam mengelolah sumberdaya secara efisien. Dengan adanya ilmu

administrasi, petugas memperoleh pengetahuan dan memudahkan

mereka mengelolah administrasi perbekalan.

2. Konsep Pengelolaan Barang

a. Pengertian Pengelolaan Barang

Pengertian pengelolaan yang dikutip dalam

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/161/jbptppolban-gdl-rejarudian-

8048-3-bab2--5.pdf pengelolaan berasal dari kata kelola, dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenny

Salim (2002, hal. 695), berarti memimpin, mengendalikan, mengatur

dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta

bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu.

1) Menurut Soewarno Handayaningrat (1997:9) pengelolaan juga bisa

diartikan penyelengaaran suatu kegiatan. Pengeloaan bisa diartikan

manajemen yaitu proses kegiatan yang dimulai dari pencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan-penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditentukan.

2) Menurut T.Hani Handoko, (1991:8) pengelolaan adalah proses yang

membantu merumuskan suatu kebijakan dan tujuan organisasi atau

proses yang memberikan pengawasan pada suatu yang terlibat dalam

pelaksanaan dan pencapaian tujuan.


17

3) Pengelolaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan organisasi dalam

rangka penertiban, pemeliharaan, pengatuan secara sistematika

sumber-sumber yang ada dalam organisasi. Pengeloaan merupakan

tindakan pengusahakan pengorganisasian sumber-sumber yang ada

dalam organisasi denga tujuan agar sumber-sumber tersebut dapat

bermanfaat untuk kepentingan organisasi. Dengan demikian

pengeloaan senantiasa berhubungan dengan seluruh elemen yang

terdapat di dalam suatu organisasi, seperti pengeloaan berkaitan

dengan personal, administrasi, ketatausahaan, peralatan ataupun

prasarana yang ada di dalam organisasi. Pengelolaan bidang

keuangan/dana, bidang sumber daya manusia, bidang pemasaran dan

lainnya (Dekdipbud, 1995/1996:1-2).

4) Pegelolaan suatu sistem yang efektif untuk menginventirasi semua

usaha-usaha organisasi dalam mengoptimalkan tujuan hendak

dicapai. Sistem manajemen yang teratur dengan tepat akan

meningkatkan kualitas-kualitas sumber daya yang terdapat di dalam

organisasi.

5) Pengelolaan adalah proses yamg membantu merumuskan

kebijaksanaan dan tujuan memberikan pengawasan pada semua hal

yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan (Peter Salim

dan Yenny Salim, 2002:534).


18

Beberapa definisi pengelolaan barang yang dikutip dalam

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-pengelolaan-

menurut-para-ahli/ sebagai berikut:

1) Prajudi Atmosudirjo, 1982 mengemukakan bahwa pengeloaan

barang adalah kegiatan pemanfaatan dan pengendalian atas semua

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai ataupun

menyelesaikan tujuan tertentu.

2) Sondang P. Siagian, 1997 mengemukakan bahwa pengelolaan

barang adalah soft skill/keterampilan untuk mencapai suatu hasil

tertentu dengan menggunakan tenaga/bantuan orang lain.

3) George R. Terry mengemukakan bahwa pengelolaan barang adalah

pemanfaatan sumber daya manusia ataupun sumber daya lainnya

yang dapat diwujudkan dalam kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.

4) Harold Koonzt mengemukakan bahwa pengelolaan barang adalah

usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan

tenaga orang lain.

5) Andew F. Sikul mengemukakan bahwa pengelolaan adalah

serangkaian aktivitas-aktivitas koordinasi yang mencakup

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,

penempatan serta pengambilan keputusan untuk menghasilkan suatu

produk dan jasa yang efktif dan efisien.


19

6) Purwanto, 2019 mengemukakan bahwa pengertian pengelolaan

adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu

dengan menggunakan orang-orang sebagai pelakasanaannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengelolaan tidak akan terlepas

dari kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam suatu kantor atau

instansi, pengelolaan kegiatan ketatausahaan pada perguruan tinggi

swasta merupakan hal yang pokok dalam menjalan aktivitas perguruan

tinggi antara lain : memberikan pelayanan terhadap kegiatan yang

berghubungan dengan perguruan tinggi baik secara internal maupun

eksternal, menyusun program kerja ketatausahaan, melaksanakan

kegiatan pengelolaan keuangan perdana perguruan tinggi sesuai dengan

petunjuk atau pedoman dan peraturan yang berlaku untuk mencapai

tujuan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan sumber daya

manusia yang punya kemampuan, dedikasi kerja yang baik dan

mengerti dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar tujuan

dari perguruan tinggi tercapai.

b. Tujuan Pengelolaan Barang

Tujuan pengeloaan barang yang dikutip dalam

https://tiptiktak.com/teori-pengelolaan.html adalah agar segenap

sumber daya yang ada seperti, sumber daya manusia, peralatan atau

sarana yang ada dalam suatu organisasi dapat digerakkan sedemikian

rupa, sehingga dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu,

tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan


20

dibutuhkan dalam semua organisasi, karena tanpa adanya pengelolaan

atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan

lebih sulit. Berikut tujuan pegelolaan:

1) Untuk pencapaian tujuan organisasi berdasarkan visi dan misi.

2) Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan untuk menjaga

keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-

kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan

dalam suatu organisasi.

3) Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat

diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang

umum yaitu efisien dan efektivitas.

Tujuan pengelolaan akan tercapai jika langkah-langkah dalam

pelaksanaan manajemen ditetapkan secara tepat, Afifiddin (2010:3)

menyatakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan pengelolaan

berdasarkan tujuan sebagai berikut:

1) Menentukan strategi

2) Menentukan saran dan batasan bertanggungjawab

3) Menentukan target yang mencakup kriteria hasil, kualitas dan

batasan waktu

4) Menentukan pengukuran pengoperasian tugas dan rencana

5) Menentukan standar kerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi

6) Menentukan ukuran untuk menilai


21

7) Mengadakan pertemuan

8) Pelaksanaan

9) Mengadakan penilaian

10) Mengadakan review secara berkala

11) Pelaksanaan tahap berikutnya, berlangsung secara berulang-ulang.

Berdasarkan uraian di atas bahwa tujuan pengelolaan tidak akan

terlepas dari memanfaatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana

secara efektif dan efisien agar tujuan organisasi tercapai.

c. Fungsi Pengelolaan Barang

Berikut fungsi pengelolaan barang yang dikutip dalam

https://tiptiktak.com/teori-pengelolaan.html sebagai berikut:

1) Menurut Terry dalam Sobri, dkk (2009:1) mengartikan fungsi

pengeloalaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.

2) Menurut John D. Millet dalam Burhanuddin (1994:34) fungsi

pengeloaan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas

kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal

untuk mencapai tujuan.

3) Henry Fayol mengemukakan ada lima fungsi pengelolaan antara

lain: planning (perencanaan) organizing (pengorganisasian)

Commanding (pemberian perinrah) Coordinating (pengkordinasian)

Controlling (pengawasan).
22

4) George R. Terry (2006:342) menuliskan ada empat fungsi

pengelolaan yang dikenal dengan POAC antara lain: Planning

Organizing Actuating Controlling.

5) John F. Mee mengemukakan empat fungsi pengelolaan antara lain:

Planning Organizing Motivating Controlling Fungsi yang

dikemukakan John F. Mee sebenarnya hampir sama dengan konsep

fungsi pengelolaan George R. Terry, hanya saja Actuating diperhalus

menjadi Motivating yang kurang lebih artinya sama.

Dari beberapa definisi dan konsep pengelolaan di atas dapat dipahami

bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses

yang berhubungan dengan implementasi indikator fungsi-fungsi

pengelolaan atau pengelolaan manajemen yang berperan penting dan

efektif dalam menunjang tercapaianya tujuan individu, lembaga,

maupun organisasi atau perusahaan. Bagi suatu organisasi, pengelolaan

sumber daya manusia menyangkut keseluruhan urusan organisasi dan

tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur

yang ada di dalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai

aktivitasnya harus memfokuskan pada perencanaan yang menyangkut

penyusunan staf, penetapan program latihan jabatan dan lain

sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi

perkembangan jangka pendek dan jangka panjang dari suatu organisasi

tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber daya

manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber


23

daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari

lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat

mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

B. Kerangka Pikir.

Untuk mengkaji arah dan pedoman dalam permasalah yang diangkat dalam

penelitian ini, maka masalah yang akan diungkapkan sebagai kerangka atau

landasan berpikir dalam memahami materi penelitian sebagaimana Menurut

Drs. The Liang Gie (dalam Imran Ismail,dkk.2003:3) mengatakan bahwa

administrasi perbekalan adalah rangkaian aktivitas: a. merencanakan, b.

mengadakan, c. mengatur pemakaian, d. penyimpanan, e. mengendalikan, f.

merawat dan g. menyingkirkan barang-barang keperluan kerja dalam usaha

kerja sama yang bersangkutan.

Pada dasarnya administrasi perbekalan adalah aktivitas perpaduan yang

bersangkut paut, dikatakan aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah

perpaduan, karena aktivitas tersebut saling terkait antara satu dengan lainnya

dalam bidang-bidang tersebut yang antara lain termasuk :

1. Merencanakan

2. Mengadakan

3. Mengatur pemakaian

4. Penyimpanan

5. Mengendalikan

6. Merawat
24

7. Menyingkirkan barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerja

samayang bersangkutan.

Terkait dengan pengelolaan barang sebagaimana menurut George R. Terry

(2006:342). Pengelolaan barang yaitu pemanfaatan sumber daya manusia

ataupun sumber daya lainnya yang dapat diwujudkan dalam kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Pengelolaan tidak akan terlepas dari kegiatan sumber

daya manusia yang ada dalam suatu kantor atau instansi, pengelolaan

kegiatan ketatausahaan pada perguruan tinggi swasta merupakan hal yang

pokok dalam menjalan aktivitas perguruan tinggi antara lain : a. perencanaan,

b. pengorganisasian, c. pengarahan dan d. pengawasan.

Dari kerangka pikir diatas, maka dapat digambarkan dalam bentuk bagan

untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian dan pembahasan sebagai

berikut :

Administrasi Perbekalan
a. Merencanakan
b. Mengadakan
c. Mengatur pemakaian Pengelolaan Barang
d. Penyimpanan
e. Mengendalikan a. Perencanaan
f. Merawat b. Pengorganisasian
g. Menyingkirkan barang- c. Pengarahan dan
barang keperluan kerja dalam d. Pengawasan
usaha kerja sama yang George R. Terry
bersangkutan (2006:342)
Drs. The Liang Gie
(dalam Imran Ismail, dkk.2003:3)

Gambar 2.1. Alur Kerangka Pikir


25

C. Hipotesis.

Berdasarkan pendahuluan, tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Administrasi Perbekalan

berhubungan dengan Pengelolaan Barang di PT. Maha Agung Desa

Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

1. Terdapat hubungan administrasi perbekalan di PT. Maha Agung Desa

Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo?

2. Terdapat hubungan pengelolaan barang di PT. Maha Agung Desa

Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo?

3. Besarnya hubungan administrasi perbekalan dengan pengelolaan barang di

PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo?

Dengan hipotesis statistika sebagai berikut :

H0 : βo = 0

H1 : β1≠ 0
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo. Dalam melakukan penelitian ini waktu yang

direncanakan selama tiga (3) bulan.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis survey dengan pendekatan kuantitatif assosiatif

deskriptif, yang bermaksud menguji pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Yaitu Administrasi Perbekalan dengan Pengelolaan Barang di

PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

Menurut Zikmund pada tahun 1997, “metode penelitian survei merupakan

metode di dalam suatu bentuk dari suatu teknik penelitian yang mana

informasinya ini di kumpulakan dari beberapa sampel berupa orang,

mengumpulakannya dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang di jawab

langsung oleh orang tersebut” yang dikutip dalam http://hijauku.net/metode-

dan-jenis-penelitian-kuantitatif/.

Menurut Sugiyono (2014:55) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam

penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala yang dikutip

dalamhttp://repository.unpas.ac.id/5703/7/BAB%20III.pdf.

26
27

Menurut Sugiyono (2003:11) Penelitian diskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan

dengan variabel yang lain yang dikutip dalam

https://uas201142045grace.wordpress.com/tag/jenis-jenis-penelitian-menurut-

para-ahli/.

C. Variabel dan Definisi Operasional.

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah obyek penelitian atau apa

yang menjadi titik perhatian atau penelitian yang dikutip dalam

https://kacamata70.wordpress.com/2015/02/20/metode-penelitian/.

Sugiyono (2009: 60) Arti variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya yang

dikutip dakam http://digilib.unila.ac.id/6353/18/BAB%20III.pdf.

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan dua variabel yakni

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) yakni Administrasi

Perbekalan Sementara variabel terikatnya (Y) adalah Pengelolaan Barang

di PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten

Wajo.

a. Variabel Bebas (Independen) menurut Karlinger (2006: 58) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan


28

timbulnya variabel terikat yang dikutip dalam

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-variabel-penelitian.

b. Variabel Terikat (Dependen) menurut Karlinger (2006: 58) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel

bebas yang dikutip dalam http://www.sumberpengertian.co/pengertian-

variabel-penelitian.

2. Defenisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2012: 31), definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang

dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang

digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstrak yang lebih baik.

Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a) Administrasi Perbekalan

Administrasi perbekalan adalah aktivitas perpaduan yang bersangkut

paut dengan masalah penelitian, penyediaan, pemeliharaan serta

penghapusan barang dalam suatu usaha kerja sama. Dikatakan aktivitas

yang bersangkut paut dengan masalah perpaduan, karena aktivitas

tersebut saling terkait antara satu dengan lainnya dalam bidang-bidang

tersebut yang antara lain termasuk : a. merencanakan, b. mengadakan, c.

mengatur pemakaian, d. penyimpanan, e. mengendalikan, f. merawat


29

dan g. menyingkirkan barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerja

sama yang bersangkutan.

b) Pengelolaan Barang

Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengelolaan tidak akan terlepas

dari kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam suatu kantor atau

instansi, pengelolaan kegiatan ketatausahaan pada perguruan tinggi

swasta merupakan hal yang pokok dalam menjalan aktivitas perguruan

tinggi antara lain: a. perencanaan, b. pengorganisasian, c. pengarahan

dan d. pengawasan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya yang dikutip dalam

http://repository.upi.edu/11380/6/T_ADP_1202111_Chapter3.pdf.

Menurut Singarimbun (1995:152) populasi ialah jumlah keseluruhan dari

unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga yang dikutip dalam

http://digilib.unila.ac.id/19385/4/BAB%20III.pdf.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi adalah

seluruh pegawai pada PT. Maha Agung Desa Simpursia Kecamatan

Pammana Kabupaten Wajo sebanyak 60 orang.


30

Yang terdiri dari :

a. Pegawai : 30 orang

b. Pelanggan : 20 orang

c. Kalangan Penjual : 8 orang

d. Tokoh Masyarakat : 2 orang

Jumlah : 60 orang

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2007:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena dengan keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi

yang dikutip dalam http://repository.uin-

suska.ac.id/4038/4/BAB%20III.pdf.

Menurut Riduwan (2007: 56) sampel adalah bagian dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti yang dikutip

dalam http://endifebrianto.blogspot.com/2014/08/pengertian-sampel-

menurut-para-ahli.html.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 109) sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti yang dikutip dalam

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-populasi-dan-sampel.

Untuk keperluan penelitian, dari semua unit akan dipilih beberapa sampel
31

sekurang-kurangnya sebesar (n). Dimana untuk mendapatkan (n) dalam

populasi maka rumus yang digunakan adalah rumus Sloavin, seperti yang

diungkapkan dalam Rahmat (1995:85), maka sampel ditentukan sebagai

berikut:

n = ----------------

(N.d) (0,1) 2 + 1

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

d2= Presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 90%)

(0,1) 2 = Exsilon (tingkat kesalahan

1 = Angka konstan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sebagai berikut:

60

n = ---------------- =

(60).(0,1)2 + 1

n = 37,50

n = 38 ( dibulatkan)

Dengan menggunakan presisi 10%, maka hasil perhitungan sampel

minimal adalah sebesar 38 orang. Selanjutnya, untuk menentukan besarnya

sampel pada masing-masing tingkatan populasi ditentukan secara strata.


32

1. Pegawai :38/60 x 30 = 19

2. Pelanggan : 38/60 x 20= 13

3. Kalangan Penjual : 38/60 x 8= 5

4. Tokoh Masyarakat : 38/60 x 2 = 1

Jumlah : = 38 Orang

E. Instrumen Penelitian.

Menurut Sugiyono (2014: 92) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

suat alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati. Dengan demikian, penggunaan instrumen

penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu

masalah, fenomena alam maupun sosial yang dikutip dalam

http://eprints.rclis.org/29798/3/BAB%20III%20SKRIPSI%20ISMA.pdf.

Menurut Suharsimi Arikunto instrumen penelitian adalah alat bantu yang

dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah

olehnya yang dikutip dalam https://www.zonareferensi.com/pengertian-

instrumen-penelitian/.

Menurut Sugiyono (2011:92) digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti sehingga dapat diartikan bahwa instrumen adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati yang

dikutip dalam https://www.slideshare.net/srihandayanimath/instrumen-

penelitian-32314750. Jadi penelitian ini memerlukan 2 (dua) instrumen,

Administrasi Perbekalan (X) dan Pengelolaan Barang (Y).


33

Untuk memudahkan pengukuran terhadap konseptualisasi variabel, maka

variabel penelitian dioperasionalisasikan ke dalam dimensi dan indikator

sebagaimana tabel 3.1 berikut ini :

Tabel. 3.1 Kisi-kisi Instrument

No Variabel Dimensi Indikator Item


pertanyaan
1 Administras a. Merencanakan 1. Kebutuhan 1 s.d 9
i b. Mengadakan 2. Pesanan
Perbekalan c. Mengatur 3. Perjanjian
(Y) pemakaian 4. Jumlah masuk
Drs. The d. Penyimpanan 5. Anggaran
Liang Gie e. Mengendalikan 6. Jumlah Keluar
(dalam f. Merawat 7. Kelayakan
Imran g. Penghapusan 8. Pengelompokan
Ismail,dkk. 9. Penyaluran
2003:3) 10. Pengecekan
11. Kebersihan
12. Pengawasan
13. Kadaluarsa
14. Pengecekan

2 Pengelolaan a. Perencanaan 1. Fakta 1 s.d 7


Barang b. Pengorganisasian 2. Perkiraan
(Y) c. Pengarahan dan 3. Kegiatan
George R. d. Pengawasan 4. Penentuan
Terry 5. Penempatan
(2006:342) 6. Hubungan
7. Pengerakkan
8. Tearah
9. Pemborosan
10. Tujuan
11. Penilaian
12. Perbaikan
34

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data yang dikutip dalam

http://rayendar.blogspot.com/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-

2013.html.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, ditempuh

beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Observasi

Menurut Riduwan (2004) observasi merupakan teknik pengumpulan data,

dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan yang dikutip

dalam .

Suharsimi Arikunto observasi ialah suatu pengamatan langsung terhadap

lingkungan yang sedang berjalan meliputi seluruh aktivitas perhatian

terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan alat indranya. Atau

suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk

mengumpulkan data dan dilakukannya dengan cara sistematis dan sesuai

prosedurnya yang dikutip dalam

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-observasi-lengkap.

2. Kuesioner.

Menurut Arikunto (2006:151) angket adalah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan


35

tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono

(2008:199) angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab yang dikutip dalam

https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html .

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono, teknik penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai

suatu metode penelitian dengan landaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel.

Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik

pengumpulan data menggunakan instrumen metode penelitian kuantitatif,

analisa data yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji

hipotesis yang t ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7) yang dikutip dalam

https://pastiguna.com/teknik-analisis-data/.
36

Pada penelitian ini yang menggunakan paradigma kuantitatif, maka untuk

mendapatkan hasil yang akurat digunakan teknik analisis sebagai berikut :

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

umum terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dengan

menggunakan rumus,

𝑛
%= 𝑥100
𝑁

Keterangan :

n = skor yang diperoleh

N = skor ideal

% = persentase
37

H. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini yang menggunakan paradigma kuantitatif, maka untuk

mendapatkan hasil yang akurat digunakan teknik analisis sebagai berikut :

2. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

umum terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dengan

menggunakan rumus,

𝑛
%= 𝑥100
𝑁

Keterangan :

n = skor yang diperoleh

N = skor ideal

% = persentase

Menurut Arikunto( 2002:246 ), data yang sudah sampai ke persentase lalu

ditafsirkan dengan kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil

persentasenya itu dapat digolongkan sebagai berikut :

1. 76 % - 100% Sangat Benar

2. 56 % - 75 % Cukup Benar

3. 40 % - 55 % Kurang Benar

4. Kurang 40% Tidak Benar

3. Analisis Inferensial
38

Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan dan untuk menyatakan

bentuk hubungan antara variabel, maka digunakan statistik uji korelasi

sederhana sebagai berikut :

Uji korelasi sederhana digunakan untuk mencari hubungan fungsional

antara variabel X dengan variabel Y . Uji ini menggunakan rumus dengan

bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.

Uji korelasi sederhana digunakan untuk mencari hubungan antara variabel

X dengan variabel Y . Uji ini menggunakan rumus :

𝒏 ∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝒊 𝒚𝒊 − (∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝒊 )(∑𝒏𝒊=𝟏 𝒚𝒊 )


𝒓=
√[𝒏 ∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝟐𝒊 − (∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝒊 )𝟐 ][∑𝒏𝒊=𝟏 𝒚𝟐𝒊 − (∑𝒏𝒊=𝟏 𝒚𝒊 )𝟐 ]

Selanjutnya, untuk nilai rxy diperoleh dengan formulasi korelasi pearson

product moment maka hasilnya kita kategorikan ke dalam hubungan

yang sangat lemah, lemah, sedang, kuat, atau sangat kuat dengan interval

Indeks Kuat Hubungan sebagai berikut :

0,000 - 0,199 : Sangat lemah

0,200 - 0,399 : Lemah

0,400 - 0,599 : Sedang

0,600 - 0,799 : Kuat

0,800 - 1,000 : Sangat Kuat (Sugiyono, 2007).

Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan dan untuk menyatakan

bentuk pengaruh antara variabel, maka digunakan statistik uji Linieritas

Regresi sebagai berikut :


39

Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mencari hubungan

fungsional antara variabel X dengan variabel Y . Uji ini menggunakan

rumus dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 16.Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mencari

hubungan kausal antara variabel X dengan variabel Y . Uji ini

menggunakan persamaan :

̂ = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒙 + 𝜺
𝒀

Dimana :

𝒀 = Administrasi Perbekalan

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien regresi

X = Pengelolaan Barang

ε= Galat/error
40
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu PendekatanPraktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. (Edisi
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmodjo, S. 1992, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rivai, 2005, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Bandung

Imran Ismail,dkk. 2003, Implementasi Administrasi Perbekalan: diktat Mata


Kuliah Administrasi Perbekalan untuk Mahasiswa STIA
Puamgrimaggalatung,Sengkang.

Sedarmayanti,2011.”Tata Kerja dan produktivitas kerja” Mandar Maju.Bandung

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei, LP3ES.
Jakarta.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung ”Alfa Beta

B. Internet

http://melkifounso.blogspot.com/2017/11/makalah-mata-kuliah-administrasi.html,
Makalah Mata Kuliah Asministrasi, diakses 30 Juli 2018

https://brainly.co.id/tugas pengeloaan barang/14657595, Brainly, Tugas


Pengelolaan Barang, diakses 30 Juli 2018

https://www.academia.edu/12213778/ TEORI_PENGELOLAAN, Edu.2012.


Teori Pengelolaan, diakses 30 Juli 2018

41
42

http://www.sepengetahuan.com/2015/03/8-pengertian administrasi-menurut-para-
ahli-terlengkap.html, Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli, diakses
30 Juli 2018

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-pengelolaan menurut-para-
ahli/, Pengertian Pengelolaan Menurut Para Ahli, diakses 30 Juli 2018

http://dunsarwere.blogspot.com/2016/03/administrasi-perbekalan-menurut-
para.html, Administrasi Perbekalan Menurut Para Ahli, diakses 30 Juli
2018

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/161/jbptppolban-gdl-rejarudian-8048-3-
bab2--5.pdf, Teori Pengelolaan, diakses 30 Juli 2018

https://tiptiktak.com/teori-pengelolaan.html, Teori Pengelolaan, diakses 30 Juli


2018

http://hijauku.net/metode-dan-jenis-penelitian-kuantitatif/

http://repository.unpas.ac.id/5703/7/BAB%20III.pdf

https://uas201142045grace.wordpress.com/tag/jenis-jenis-penelitian-menurut-
para-ahli/

https://kacamata70.wordpress.com/2015/02/20/metode-penelitian/

http://digilib.unila.ac.id/6353/18/BAB%20III.pdf

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-variabel-penelitian

http://repository.upi.edu/11380/6/T_ADP_1202111_Chapter3.pdf

http://digilib.unila.ac.id/19385/4/BAB%20III.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/4038/4/BAB%20III.pdf.

http://endifebrianto.blogspot.com/2014/08/pengertian-sampel-menurut-para-
ahli.html

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-populasi-dan-sampel

http://eprints.rclis.org/29798/3/BAB%20III%20SKRIPSI%20ISMA.pdf
43

https://www.zonareferensi.com/pengertian-instrumen-penelitian/

https://www.slideshare.net/srihandayanimath/instrumen-penelitian-32314750

http://rayendar.blogspot.com/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-
2013.html

https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-observasi-lengkap

https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

https://pastiguna.com/teknik-analisis-data/
44

Lampiran 1.

Petunjuk Umum Pengisian Angket

1. Mohon angket diisi oleh bapak/ibu.sdr untuk menjawab seluruh

pertanyaan yangtelah disediakan.

2. Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan

keadaanyang sebenarnya.

3. Dalam menjawab Pertanyaan-pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang

salah. Olehsebab itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

4. Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak / ibu / sdr atas pastispasinya

gunamensukseskan penelitian ini.

Sengkang, 2018

KRISNAH BERUSLI.
45

Lampiran : 2

KUESIONER

( Daftar Pertanyaan )

Kepada

Yth, bapak/Ibu/saudara……………

Di……………………..

Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan proposal (S1) STIA Puangrimaggalatung

Sengkang, kami akan mengadakan penelitian tentang :Hubungan Administrasi

Perbekalan dengan Pengelolaan Barang di PT. Maha Agung Desa Simpursia

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. Dalam hal tersebut kami memerlukan

bantuan Bapak/Ibu/Saudara.

Berkaitan dengan kegiatan ini kami dengan segala kerendahan hati

memohon kesediaan bapak/Ibu/saudara dapat meluangkan waktu untuk mengisi

Angket ini berdasarkan kenyataan yang dialami dan dirasakan selaku

penanggungjawab, pelaksana, partisipasi Di PT Maha Agung Desa Simpusia

Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo..

Atas segala bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan terimah kasih.

Sengkang,………….2018

Krisnah Berusli.
46

Lampiran : 3

Kuesioner Administrasi Perbekalan( X )

Petunjuk pengisian angket ada 5 : sangat benar, 4: benar, 3: cukup benar, 2:

kurang benar, 1: sangat kurang benar

No 5 4 3 2 1
Pernyataan

A
Dimensi Merencanakan

1. PT. Maha Agung melakukan perencanaan


barang sesuai dengan kebutuhan.

2. PT. Maha Agung melakukan perencanaan


barang sesuai dengan pesanan.

B Dimensi Mengadakan

1. PT. Maha Agung mengadakan barang


dengan tepat waktu (sesuai perjanjian).

2. PT. Maha Agung menghitung jumlah barang


yang masuk.

C Dimensi Mengatur

1. PT. Maha Agung mengatur anggaran dengan


baik.

2. PT. Maha Agung mengatur jumlah barang


yang keluar

D Dimensi Penyimpanan

1. PT. Maha Agung menyimpan barang di


tempat yang layak.

2. PT. Maha Agung menyimpan barang dengan


mengelompokkan.
47

E Dimensi Mengendalikan

1. PT. Maha Agung melakukan penyaluran


barang sesuai jadwal yang ditentukan.

2. PT. Maha Agung melakukan pengecekan


barang secara berkala.

F Dimensi Merawat

1. PT. Maha Agung menjaga kebersihan


barang.

2. PT. Maha Agung melakukan pengawasan


barang secara rutin.

G Dimensi Penghapusan

1. PT. Maha Agung menghaouskan barang


yang kadaluarsa.

2. PT. Maha Agung melakukan pengawasan


barang yang tidak layak komsumsi.

Rata-rata
48

Lampiran : 4

KuesionerPengelolaan Barang (Y)

No Pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

A Dimensi Perencanaan

PT. Maha Agung memelih fakta barang


1.
yang dibutuhkan.

PT. Maha Agung melakukan pengunaan


2.
perkiraan barang yang dibutuhkan.

PT. Maha Agung merumuskan kegiatan


3
yang akan dilakukan.

B Dimensi Pengoganisasian

PT. Maha Agung menentukan yang akan


1.
dilakukan.

PT. Maha Agung menempatkan pegawai


2.
sesuai dengan kemampuannya

PT. Maha Agung menunjukkan hubungan


3.
yang baik antara atasan dan bawahan
49

C Dimensi Pengarahan

PT. Maha Agung menggerakkan anggota


1
dengan baik

PT. Maha Agung melakukan kegiatan


2.
secara tearah.

PT. Maha Agung mengurangi pemborosan


3.
kerja.

D Dimensi Pengawasan

PT. Maha Agung melakukan penentuan


1.
tujuan dengan baik

PT. Maha Agung rutin melakukan oenilaian


2.
terhadap kegiatan

PT. Maha Agung rutin melakukan


3.
perbaikan.

Rata-rata

Você também pode gostar