Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Waktu itu, aku baru masuk sekolah kelas tujuh. Awalnya aku tak mengenal siapa
pun. Akhirnya sedikit demi sedikit aku mulai kenal dan akrab dengan mereka. Aku
pun mulai nyaman di sekolah itu. Ada banyak esktakurikuler. Dan aku tertarik di
PKS, dan temanku pun bertambah lagi.
Di PKS aku jadi tau tata cara berlalu lintas, keamanan sekolah, nomor polisi. Aku
jadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Selain PKS, aku pun mengikuti kegiatan
kepramukaan setiap hari Jum’at dimana itu wajib bagi siswa kelas tujuh.
Pramukaan dimulai dari jam satu siang sampai jam tiga sore. Dua jam tersebut
digunakan untuk mengisi materi dan permainan. Pramukaan dimulai dengan apel
pembukaan dan diakhiri dengan apel penutupan.
Aku termasuk anak yang rajin pramukaan,sehingga nilai pramukaku A. Aku merasa
puas atas apa yang telah aku dapat pramuka, karena selain menambah teman aku
pun lebih banyak pengetahuan tentang alam.
Hari terus berlalu,semua berjalan baik-baik saja. Hingga akhirnya, aku pun naik
kelas delapan. Di kelas delapan aku mendapat teman baru lagi,aku juga sudah
jarang latihan PKS karna malas.
Aku lebih tertarik pada Dewan Penggalang, dan aku pun ikut organisasi itu. Awal
latihan aku merasa lelah karna sering panasan. Tapi, dua tiga kali pertemuan aku
sudah mulai terbiasa.
Di Dewan Penggalang, ada seksi P3K, seksi perlengkapan, seksi kegiatan, seksi
keamanan, seksi konsumsi, seksi humas,dll. Aku memilih seksi P3K,karna aku suka
cara kerjanya yang sederhana dan mengasikkan dibanding dengan seksi-seksi yang
lain.
Di P3K, aku belajar tentang berbagai obat-obatan, kadang juga bertugas di UKS
melayani yang sakit.
Setiap apel memulai pramukaan aku bertugas dibelakang, mengawasi adik-adik
bilamana ada yang sakit. Aku senang bisa membantu orang lain.
Di Dewan Penggalang aku memiliki banyak pengalaman, pengetahuanku
bertambah, aku jadi lebih berani, lebih disiplin, lebih peduli pada orang lain, lebih
mandiri.
Suatu saat, aku menjadi petugas apel pembukaan. Aku merasa malu, tapi aku
beranikan diri untuk bisa. Lama-lama aku pun terbiasa bicara/tampil di depan
banyak orang. Dan setiap hari kamis, kita kumpul untuk membahas persiapan di
hari Jum’at. Kita nentuin materi dan permainannya sampe jam tiga sore kita pulang.
Kadang kita juga hiking ke alam-alam. Waktu itu, kita hiking ke Curug Tapen. Selama
perjalanan, sangat panas dan jalannya bebatuan licin. Untuk sampai ke sana
memerlukan banyak perjuangan. Setelah sampai di sana, ada yang mandi-mandian,
ada yang makan, ada yang foto-foto terus, ada yang diam menikmati keindahan
curug.
Tak terasa, sembilan bulan berlalu. Dan akhirnya, hari ulang tahunku pun tiba.
Entah apa yang kurasa, tapi banyak yang ngucapin selamat padaku.
Semua seperti biasa, kita pramukaan di hari Jum’at. Namun, kali ini kita tak
langsung pulang. Kita kumpul dulu sebentar untuk mengevakuasi pramukaan siang
tadi.
Ternyata, mereka menyiapkan kejutan untuk ulang tahunku. Mereka menyiapkan
kue untukku. Aku sungguh terharu, hatiku senang tak karuan. Mereka sangat baik
padaku.
Akhirnya, aku pun naik kelas sembilan, dimana aku masih aktif dalam Dewan
Penggalang. Tak ada seleksi untuk mengikuti lomba Tingkat II. Dari sekian banyak
anak, hanya lama dibutuhkan 10 laki-laki yaitu
Wylie,Wahyu,Fikri,Friqli,Hadi,Rega,Gading,Abid,Adam, dan Dimas. Dan 10
perempuan yaitu Yuni,Elis,Aini,Vina,Dea,Attin,Hafsoh,Agista,Novita, dan aku.
Kita mulai latihan, mempersiapkan apa yang dibutuhkan. Ada materi keagamaan,
P3K, pioneering, haling rintang, semaphore, morse, kesenian, pidato, masak, PBB
bertongkat,dll. Setiap pulang sekolah kita latihan bersama, satu persatu kita
taklukan. Kita latihan hanya sampe jam setengah 4 sore.
Hal yang aku suka, saat kita bikin pionering. Awalnya susah, tangan pada merah,
kebetulan pioneringnya berbentuk pelontar. Tak cepat kita menyerah, kita coba
terus dan buktikan kita bisa jadi juaranya.
Hari mingguku dipakai untuk latihan, kita mencoba memasak empat sehat lima
sempurna dengan bantuan kaka-kaka Pembina. Dan iya, kita bisa. Selesai memasak
kita makan bersama. Selesai makan, kita lanjut tes keagamaan. Setelah itu kita
lanjut tes morse dan semaphore. Dan kita pulang jam setengah tiga.
Seninnya, setelah pulang sekolah kita lanjut latihan P3K yaitu membidai dan
membuat dragbar. Terus kita PBB. Aku belum terbiasa PBB memakai tongkat, tapi
aku terus belajar. Setiap mau mulai latihan, kita PBB dulu kurang lebih 10 menit.
Setelah itu, kita latihan kesenian dimana kita menampilkan seni tari dengan alat
musik gamelan dan lagu sue ora jamu. Dari 10 anak, empat anak memainkan alat
musik dan enam anak menari. Aku mendapat bagian sebagai yang nari. Aku tak bisa
sampai aku diejek sama anak laki laki dan aku pun menangis. Aku malu karna
gerakan Tariku begitu kaku.
Aku sempet menyerah dan tak ingin menari, tapi ada teman-temanku yang
menyemangatiku dan membuatku kembali semangat untuk terus belajar. Di rumah
aku terus belajar, perlahan-lahan aku merasa nyaman dan sedikit bisa. Kita terus
berlatih sampai waktunya tiba. H-7 kita mulai fokus menyiapkan persiapan buat
yang dilombakan.
Materi demi materi kita pelajari. H-5 kita belajar bikin pionering lagi. Namun,
diantara aku dan Hafsoh ada kesalah pahaman. Aku dan Hafsoh barentem, kita
marahan entah sebab apa.
Aku berpikiran untuk memundurkan diri namun aku tak ingin mengecewakan
kaka-kaka Pembina dan teman-teman yang lain. Aku sangat
sedih,bingung,perasaan campur aduk.
Aku terus menangis terdiam selama latihan. Perlombaan sudah semakin dekat. Aku
mencoba mengalah dan melupakan masalahku, karna aku tak ingin impian yang
telah kita persiapkan hancur hanya karna egoku. Perlahan kita mulai baikan, karna
kita tau untuk menjadi juara butuh perjuangan yang serius. H-3 kita menyiapkan
peralatan untuk dibawa ke bumi perkemahan.
H-2 kita latihan upacara pembukaan Lomba Tingkat II bersama Kwaran Cimanggu
di Lapangan Wanakrida. Dan H-1, kita mendirikan tenda di bumi perkemahan
.Nomor kapling kita yaitu 10. Di sana banyak yang aku tak kenal. Kita selesai
menyiapkan semuanya sampai jam lima sore.
Dan esok, tepatnya tanggal 4 Oktober 2018. Dan kita pun berangkat bersama untuk
berjuang mengharumkan nama sekolah. Kita telah siap dan yakin karna kita telah
berusaha dengan maksimal disertai doa. Di sana ada 13 regu laki-laki dan 12 regu
perempuan.
Mulai upacara pembukaan, setelah upacara selesai. Siap-siap untuk perlombaan
yang pertama yaitu Semaphoer. Hasilnya langsung diberi tau, dan regu kami
terpanggil untuk diadu lagi karna nilainya seri. Kita senang dan tetap fokus. Hasil
sudah ditentukan, Alhamdulillah regu kita yang menjadi juara satu.
Setelah itu, istirahat dan solat duhur berjamaah. Sehabis solat dilanjutkan
perlombaan yang kedua yaitu morse. Regu kita bergegas untuk mengikuti dengan
tertib. Namun sayang, kali ini kami gagal . Tapi kami tetap semangat dan yakin kita
pasti bisa.
Kemudian sehabis magrib dilanjut lomba pidato bahasa Indonesia, dimana setiap
regu mewakilkan satu anak. Perwakilan dari kita yaitu Novita . Sebelum dipanggil,
kita semua membantu dan menyuportnya. Dan akhirnya nomer kapling kita
terpanggil untuk menampilkan pidatonya. Dan kita menyaksikan Novita dari bawah
panggungg. Entah apa yang terjadi , dia lupa dengan teksnya itu. Dia turun dengan
perasaan kecewa, dia merasa bersalah, dan dia menangis.
Kami tetap meyakinkan dirinya untuk terus semangat, karna masih banyak
perlombaan yang lain. Setelah itu, kita tidur karna besoknya harus kembali vit
untuk lomba-lomba yang lainnya. Kita bangun jam lima dan segera bersiap-siap.
Kita senam pagi bersama di bumi perkemahan.
Kemudian dilanjut dengan kegiatan memasak. Regu kita memasak urab, ayam
goring, sayur tempe, tahu goreng, susu. Kali ini, kita mendapat juaranya kembali.
Semangat kita terus membakar. Terus tampilkan yang terbaik.
Setelah masak, kita istirahat sebentar. Kemudian dilanjutkan dengan membuat
pionering. Saat membuat pionering, kita tak kenal rasa sakit ataupun panas.
Menurutku bentuk pionering kita sederhana bagus juga kuat daripada dengan regu
yang lain.
Dan benar saat dicoba untuk melontar, lemparannya sejauh 28 meter. Pionering
kita juga kuat, tidak lepas saat digunakan untuk melontar seperti regu yang lain.
Kami sangat senang dengan hasil lemparan yang jauh danpionering yang kokoh.
Dan benar kita menjadi juaranya lagi.
Abis itu, dilanjutkan PBB bertongkat. Sebelum lomba kita latihan terlebih dahulu.
Entah mengapa, tiba-tiba aku meras tak enak badan. Aku jadi salah-salah terus. Aku
merasa takut,gelisah,tak percaya diri. Hingga akhirnya perlombaan dimulai, aku
masih merasa takut. Kita menampilkan yel-yel terlebih dahulu. Aku mulai semangat
dan percaya diri. Kita mencoba menampilkan yang terbaik. Namun, kita hanya
dapat menjadi juara 3.
Setelah PBB, dilanjutkan acara berikutnya. Kita wide game. Di pos pertama yaitu
keagamaan. Semua lancar, meski suara kita terdengar gugup. Kita kembali jalan,
diperjalanan kita menyanyikan yel-yel dimana itu bisa menambah semangat dan
kekompakan kita.
Akhirnya kita sampai di pos dua yaitu menaksir lebar sungai. Kita melakukan
dengan teliti dan tidak ada kesulitan dalam hal ini. Kita kembali jalan, perlahan kita
mulai lelah, karna jalannya yang naik turun. Kita coba hilangkan rasa cape ini
dengan mengobrol dan menyanyikan yel-yel. Tak terasa kita sampai di pos tiga
yaitu KIM(Kemampuan Indra Melihat). Obyek yang diamati adalah sejumlah uang
tunai. Saat menghitung kita kekurangan sedikit waktu. Tapi semuanya bisa teratasi.
Lanjut perjalanan, sampai di pos empat yaitu sandi rumput. Dengan mudah kita
menyelesaikan tugas itu. Kita lanjut jalan, di pos lima yaitu P3K, kita membidai dan
membuat dragbar. Hampir saja kita kekurangan waktu, tapi untung pas. Waktu
habis kita pas selesai.
Dari pos lima ini kita berjalan sambil mengerjakan peta pita sampai pos terakhir.
Sampai di pos enam yaitu halang rintang(meniti tambang). Kita cukup bagus
dalam pos ini, kita menyelesaikan dengan cukup cepat. Kita masih mengerjakan
peta pitanya.
Sampai di pos tujuh yaitu panorama. Pemandangan yang kita gambar yaitu
pesawahan dengan gunung dan pepohonan yang terlihat di sekitarnya. Pos tujuh
selesai, kita berjalan terus dan mengerjakan peta pita. Sampailah kita di pos
terakhir dimana itu pos peta pita.
Kita kembali ke tenda, kita mandi makan solat asar dan istirahat sampai magrib.
Sehabis solat magrib dilanjut acara berikutnya. Di malam ini, banyak orang yang
berkunjung ke bumi perkemahan. Ada kaka-kaka alumni yang menemani sampai
malam. Aku menunggu orangtuaku datang. Aku takut saat orangtuaku datang aku
tak ada di tenda.
Kemudian acara api unggun pun akan dimulai. Orangtuaku belum datang juga.
Sampai semua lampu dimatikan,suasana pun menjadi hening. Sambil
mengucapkan Dasa Darma api pun mulai menyala perlahan. Bersama-sama kita
menyanyikan lagu api unggun secara meriah. Suasana malam itu begitu indah dan
ramai.
Setelah api padam, dilanjut dengan perlombaan kesenian. Dan aku pun masih
belum bertemu dengan orangtuaku. Aku takut dan malu karna gerakan tarianku
yang kaku. Dan akhirnya nomer kapling kita terpanggil, kita bergegas menyiapkan
alat musik ke atas panggung. Di saat kita tampil, sedikit orang yang bertepuk
tangan. Di situ aku merasa malu, tapi aku tetap fokus. Karna tujuan kita bukan pada
penonton tapi pada juri.
Setelah turun dari panggung. Aku melihat orangtuaku dan aku pun langsung berlari
dan memeluk mereka. Aku mengajak mereka ke tenda, kita ngobrol-ngobrol. Dan
kata ibuku, tarian reguku bagus meski aku tak begitu percaya. Hari semakin malam,
orangtuaku pun bergegas untuk pulang.
Aku sangat senang dan berterimakasih karna telah meluangkan waktunya untukku.
Setelah acara selesai, kita pun tidur.
Pagi harinya kita senam bersama. Setelah senam, kita mandi, makan, dan persiapan
yang lain. Kemudian dilanjut dengan hasta karya . Kita memanfaatkan tutup kipas
angin untuk dijadikan tudung saji. Perwakilan lima anak setiap regunya. Dari regu
kita yaitu Yuni,Hafsoh,Elis, Dea,Novita. Aku tak ikut, aku beres-beres di tenda.
Setelah selesai, kita hiburan dulu. Kita menyanyi bersama sambil ada yang
memainkan alat musik. Hingga semua selesai, kita upacara penutupan. Sekolah kita
mendapat tugas menjadi paduan suara.
Kita ada tugas Seni Budaya untuk Ujian Praktek suruh memilih menggambar,nari,
ataupun vokal group. Aku,Jeni,Alfina,Ririn,Hafsoh,Heni,Sinta, dan Agung memilih
nari. Kita latihan di tempat Eyang di Cilempuyang. Kita jadi sering bareng dan
lebih akrab. Kita latihan nari setiap hari senin,rabu, dan sabtu. Setiap sebelum
latihan kita makan dan solat dulu. Dan kita mulai latian jam dua siang. Dan kita
pulang jam empat sore. Satu bulan berjalan, kita sudah jarang latihan nari karna
banyak tugas dari guru mapel. Kita sibuk dengan tugas masing-masing.
Aku pun semakin nyaman berada di kelas IXE. Sebenarnya meraka tidak senakal
seperti apa yang orang-orang pikir. Mereka baik dan asyik. Ada Deris sang ketua
yang tidak tegas, ada Rangga yang suka dipanggil otong, ada Dias yang biasa
disebut ustad, ada Adit yang kocak dengan jurus ula, ada Mei yang gendut, ada
Nafisah yang jenius, ada ada nur yang suara sangat kecil dan biasa dipanggil
Nurrani, ada Arya yang pinter main rubik dan biasa dipanggil Lemon, ada Joni
yang suka bernyanyi seperti artis, ada Riyan yang paling tinggi, ada Anis yang suka
tidur di kelas, ada Putri yang suka dijailin Adit dan dipanggil Lukman, ada Nazwa
yang diam-diam memendam kepinterannya, ada Fauzi yang suka dipanggil
Kosmos, ada Farhan yang sok jail ke anak perempuan, ada Alfina yang suka nagih
kas atau renternir kelas, ada Jeni yang suara menggelegar, ada Ririn yang sok
nangis tiba-tiba, ada Sinta yang semog, ada Hafsoh yang suka main sama anak
laki-laki, ada Agung yang so tau, ada Tieva yang tomboy, dan lain-lain.
Suatu hari aku,Alfina,Jeni,Ririn,Hafsoh,Lala,Fauzi,Farhan,Riyan,Rangga,Deris,
Agung, Adam,Joni,Rendi, kita main bareng ke rumah Ririn. Kita iuran untuk
membeli ayam, kita bakar-bakaran ayam bareng.
Meski gerimis kita tetep bakar ayam. Bagiku momen ini sangat indah, aku
merasakan solidaritas yang tinggi. Bukan tentang berapa banyak atau enaknya.
Tapi tentang bagaimana kita bisa meluangkan waktu untuk bermain bersama dan
membuat kenangan yang indah. Kita pulang sekitar jam empat sore.
Kelasku memang tidak begitu bagus. Tapi rasa kebersamaan kita kuat. Dan yang
membuatku nyaman di kelas yaitu anak-anaknya yang baik dan asik. Sewaktu jam
kosong, kita mengobrol, bermain, mengerjakan tugas bersama. Kadang aku suka
mainan rubik bareng Arya,Rifan,Rangga dan Alfina. Aku dan diapun semakin
dekat, kita sering main dan becanda bareng.
Aku dan Hafsoh,Heni,Sinta mulai jauh. Entah sebab apa kita bertengkar. Waktu itu
aku sangat sedih, aku sangat hancur, aku tak tau apa kesalahanku. Untung waktu
itu ada Alfina,Ririn,Jeni,Riyan,Adam,Adit yang menghiburku. Perlahan akupun
mulai lupa dan terhibur. Tapi meski seperti itu aku tetep saja kepikiran dan sedih.
Aku tak dianggap seakan aku tak ada di sana. Setelah dia ada temen baru aku pun
dilupakan. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku sangat hancur tapi aku
mencoba untuk tegar. Aku pun mencoba untuk menjauh.
Suatu hari, wali kelas kita Pak Hestu guru olahraga berulang tahun. Kita
merencanakan untuk memeberinya kejutan. Saat jam pelajarannya, kita
menyiapkan segalanya, kita menghias kelas sampai sedemikian rupa. Dan saat Pak
Hestu datang, semua sudah siap. Dari pintu sudah disambut dengan letusan balon
berisi kertas kecil-kecil. Kemudian kita menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Setelah itu, kita foto bareng dan memotong kue.
Kemudian, Pak Hestu bilang ada kabar baik dan buruk. Kabar buruknya adalah
uang kas yang dipegang Pak Hestu hilang saat Pak Hestu pergi ke Cilacap. Kita
pun ikut sedih. Tapi Pak Hestu bilang akan menggantikannya, anggap aja itu uang
Pak Hestu yang hilang dan uang kita masih tersimpan aman.
Dan kabar baiknya kita diundang makan bersama di rumah Pak Hestu minggu
depan.
Tapi, waktu itu Pak Hestu ada acara dengan keluarga, jadi makan-makannya pun
diundur. Kita tetap nunggu sampai minggu berikutnya. Dan itu gagal lagi. Terus
seperti itu.
Kita sibuk dengan acara masing-masing hingga hari itu belum terlaksana. Kita lupa
akan hal itu, kita mengerjakan tugas yang terus datang. Sampai akhirnya kita pun
PAS 1(Penilaian Akhir Semester 1)
Sampai di sini cerita dariku. Ku harap kalian menyukainya. Dari ceritaku itu aku
belajar arti perjuangan yang sesungguhnya, karna selagi kita ada usaha kita yakin
bisa menggapai apa yang kita inginkan. Yakinlah pada dirimu bahwa kamu bisa.
Karna semuanya tidak ada yang mustahil. Dan kebahagiaan itu ada pada diri kita
sendiri, jangan gantungkan kebahagiaanmu pada orang lain. Sebesar apapun
masalahmu teteplah tersenyum.
THE END
...............................................................