Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dinding sel dan membran sel, bagian-bagian yang terdapat dalam
Hematoxylen Eosin (HE). Selama interfase pada inti dapat dilihat membran inti,
biasanya terletak di tengah-tengah sel atau pada wilayah tertentu dan dikelilingi
oleh sitoplasma.
menyebabkan sel tetap hidup dan mengatur pertumbuhan dan pembelahan. Pesan-
pesan yang dikirim ke luar dari inti juga membantu mengarahkan respon seluler
b. Membran inti
membran retikulumendoplasma. Pada membran inti terdapat pori inti yang berfungsi
menseleksi transport molekul ked an dari sitosol. Membran terdiri dari dua lapis
membran yaitu : Lamina inti yang merupakan seludang tipis di bawah membran inti
sebelah dalam; dan filamen intermediet yang mengelilingi membran inti sebelah luar
gen-gen yang aktif mentranskripsi rRNA 18S dan 28S.Nukleus merupakan glanular
yang cukup besar pada inti, terlihat sebagai satu atau lebih bangun basofil, ukurannya
inti.Perbandingan jumlah kandungan RNA dan anak inti di dalam bagian inti lainnya
d. Kromosom / Kromatin
Selama interfase, di dalam inti dapat diamati adanya butir – butir basofil
dan dapat diwarnai dengan pewarna biasa. Butir-butir ini disebut dengan butir-butir
kromatin. Dengan pewarna HE akan tampak biru karena adanya molekul DNA.
Butir-butir ini tampak menyebar dalam cairan inti. Jika diamati lebih cermat, butir-
butir tersebut tidak berdiri sendiri tetapi dihubungkan dengan struktur seperti
benang sehingga butir-butir tadi disebut dengan benang kromatin. Pada saat
pembelahan sel, kromatin menjadi padat dan disebut sebagai kromatid. Kromosom
adalah dua kromatid simetris yang dilekatkan satu dengan lainnya oleh suatu
struktur yang disebut sebagai sentromer Sentromer juga merupakan bagian dari
kromosom yang melekat ke spindle mitosis. Pada sentromer melekat suatu protein
berbentuk cakram yang disebut dengan kinetokor. Kinetokor berfungsi sebagai pusat
pemasangan mikrotubul pada kromosom. Bagian kromosom yang dipisahkan oleh
Kromosom dapat diamati pada sel-sel yang aktif membelah, misalnya sel gamet,
sel meristematis, ujung akar, sumsum tulang, sel darah dan sel lainnya. Jumlah,
ukuran dan tipe kromosom ini sangat spesifik dan berbeda-beda untuk masing-
masing spesies sehingga dapat digunakan dalam filogeni dan taksonomi dan bidang
kedokteran.
susunan yang khas. Kromosom berperan dalam penentuan sifat kebakaan, mutasi,
variasi dan evolusi. Ukuran dan jumlahnya sangat bervariasi. Pada umumnya, bila
lebih besar dibandingkan dengan kromosom dikotil. Kromosom tanaman lebih besar
dari hewan, kecuali giant chromosome pada beberapa hewan. Dalam satu spesies,
jumlah dan bentuk kromosom tertentu, tetapi dapat pula mengalami perubahan yang
menimbulkan variasi. Variasi dapat terjadi pada aspek jumlah dan morfologi
kromosom.
Morfologi kromosom lebih baik dipelajari pada saat metaphase karena pada fase
1) Metasentrik, yaitu panjang kedua lengan kromosom sama atau hampir sama
2) Sub metasentrik, yaitu panjang salah satu lengan kromosom tidak sama dengan
lengan lainnya
3) Akrosentrik, yaitu salah satu lengan kromosom amat pendek dibandingkan
4) Telosentrik, yaitu sentromer terdapat pada salah satu ujung lengan kromosom
disusun berdasarkan panjang relatif kromosom, posisi sentromer, ada atau tidaknya
kontriksi sekunder dan satelit. Data kariotip ditampilkan dalam suatu diagram
contoh kariotipe yang disusun dari hasil pemotretan kromosom metafase mitosis sel
manusia
2. Patologi
a. Definisi
gambaran fisik dan masalah kesehatan yang sesuai dengan gambaran Down
Syndrome. Lejeun dan Jacobs, pada 1959, pertama kali menemukan bahwa kelainan
ini disebabkan oleh trisomi 21 (Soetjiningsih, 2014). Sebagian besar orang dengan
21) dan lahir dari orang tua dengan kariotipe normal (J McPhee, 2011).
b. Etiologi
tetapi sejak ditemukan pada 1995, perhatian lebih dipusatkan pada kelainan
1) Genetik.
Syndrome. Bila terdapat translokasi pada kedua orang tua, sebaiknya dilakukan
studi familial tambahan dan konseling untuk menentukan adanya karier atau
tidak. Kalau orangtuanya adalah karier, anggota keluarga lainnya juga harus
Setelah umur lebih dari 30 tahun, risiko Down Syndrome mulai meningkat,
dari 1:800 menjadi 1:32 pada umur 45 tahun, terutama pada tipe nondisjunction.
dari ayahnya, tetapi korelasinya tidak setinggi dengan ibu ( Djuantoro, 2014).
3) Radiasi.
Sekitar 30% ibu yang melahirkan anak Down Syndrome, pernah mengalami
radiasi didaerah perut sebelum terjadinya konsepsi, tetapi penelitian lain tidak
c. Patofisiologi
Down Syndrome, yang dikenal juga Trisomi 21, disebabkan oleh penyimpangan
dimana kromosom 21 mempunyai tiga salinan yang seharusnya hanya dua salinan.
Penyebab kromosom ekstra ini yang paling sering adalah non-disjunction. Meskipun
insiden non-disjuction meningkat sesuai usia maternal, kromosom ekstra berasal dari
ibu lebih dari 90% kasus. Sekitar 4% kasus, Down Syndrome diakibatkan oleh
Translokasi serta infuse lengan panjang kromosom 21 dan 14. Fenomena ini dikenal
pada beberapa kasus, kelainan diakibatkan oleh kerusakan oosit 7 yang disebabkan
oleh usia atau efek kumulatif dari faktor lingkungan, seperti radiasi dan virus.
kromosom normalnya memisah dalam suatu proses yang dikenal dengan disjunction.
distribusi kromosom yang tidak sama antara dua sel yang dihasilkan. Penambahan
d. Gejala Klinis
(Soetjiningsih, 2014).
1) Brakisefali
5) Hiperfleksibilitas
9) Hipotoni otot
a. Pemeriksaan fisioterapi
a) Pengertian
b) Tujuan
tahanan .
c) Penatalaksanaan
(1) Tes gerak aktif dilakukan oleh pasien dengan mengikuti instruksi
kemudian dinilai apakah ada nyeri dan keterbatasan gerak pada setiap
gerakan.
pasien. Tidak ada gerakan dalam tes ini, kemudian dinilai kekuatan
otot pasien dalam melawan tahanan dan apakah ada nyeri atau tidak .
2) Pemeriksaan spesifik
a) Skala Denver II
(1)Pengertian
(2)Tujuan
(1) Pengertian
Skala asworth adalah skala yang digunakan untuk mengukur tonus otot
(2)Tujuan
(3)Penatalaksanaan
c) Tes keseimbangan
(1) Pengertian
(2)Tujuan
Untuk menilai kemampuan pasien keseimbangan pasien agar dapat
(3)Penatalaksanaan
d) Pemeriksaan reflex
(1)Pengertian
(2)Tujuan
(3)Penatalaksanaan
a. Infrared
Infra Red merupakan alternatif terapi yang mempunyai penetrasi yang hanya berada
pada tingkat superfisial jaringan saja. Diharapkan agar terjadi efek analgesik,
efek anti imflamasi, efek sedatif, peningkatan suhu jaringan, efek rileksasi otot
sehingga intensitas spasme menurun, dan efek vasodilatasi agar terjadi
NDT atau Bobath adalah pendekatan problem solving dalam pemeriksaan dan
treatment pada individu yang mengalami gangguan fungsi gerak, postur dan
control tubuh akibat gangguan CNS dan dapat diimplementasikan pada individu
dari semua golongan usia dan derajat ketidak mampuan fisik dan fungsi (raine
2) Adanya pola gerak dan postur yang abnormal akibat tonus postural yang
abnormal
b. Filosofi NDT
c. Teknik NDT
1) Inhibisi
Suatu upaya untuk menghambat atau menurunkan atau menghentikan tonus otot
menghambat pola gerak abnormal menjadi sikap tubuh yang normal dengan
yang benar dengan tehnik KPO ( Key Point of Control ).Tujuan fasilitasi :
hari.
3) Stimulasi
dan taktil
Tujuannya :
b) memelihara posisi & pola gerak yg dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara
otomatis.
Jenis stimulasi :
Stimulasi berguling