Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kelompok 2 (3A)
Oleh :
Kelompok 3 (3A)
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER LUAR
BAB I PENDAHULUAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Foto Papan Nama Perawat Ratna Sari Maulidiyah Skep,. Ns.
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut data Depkes tahun 2017 jumlah perawat yang membuka praktik
diseluruh Indonesia ada 384.946 orang (perawat yang telah terregistrasi di PPNI
secara online/memiliki NIRA). Di daerah Jawa Timur merupakan provinsi paling
banyak perawat yang sudah memiliki NIRA PPNI sebanyak 56.906 orang.
Sedangkan di Kabupaten Pasuruan sendiri jumlah perawat yang membuka
praktik keperawatan sebanyak 30 orang.
2
bayi dapat lebih ditekankan. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah dapat
memiliki kehidupan yang lebih baik dan bisa mencari solusi bagi setiap masalah
kesehatan yang ada sehingga kesehatan mereka lebih terjaga dari pelayanan-
pelayanan kesehatan yang ada.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. UUD 1945 Pasal 28 H :(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
3
kewenangannya adalah PERAWAT atau bidan yang memberikan pelayanan
kedokteran dan/atau kefarmasian dalam batas tertentu.
4
kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui secara hukum untuk
menjalankan Praktik Keperawatan.
10. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan kepada Perawat yang
telah diregistrasi.
11. Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada
Perawat sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan Praktik
Keperawatan.
12. Perawat Warga Negara Asing adalah Perawat yang bukan berstatus
Warga Negara Indonesia.
13. Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang
menggunakan jasa Pelayanan Keperawatan.
14. Organisasi Profesi Perawat adalah wadah yang menghimpun Perawat
secara nasional dan berbadan hukum sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
15. Kolegium Keperawatan adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi
Profesi Perawat untuk setiap cabang disiplin ilmu Keperawatan yang
bertugas mengampu dan meningkatkan mutu pendidikan cabang disiplin
ilmu tersebut.
16. Konsil Keperawatan adalah lembaga yang melakukan tugas secara
independen.
Pada Pasal 2, dijelaskan azas Praktik Keperawatan, seperti
perikemanusiaan; nilai ilmiah; etika dan profesionalitas; manfaat; keadilan;
pelindungan; dan kesehatan dan keselamatan Klien. Pada Bab III, diatur tentang
pendidikan tinggi keperawatan. Pada bab IV, diatur tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Registrasi Ulang. Pada bab ini antara lain diatur (sebagaimana
tercantum pada Bagian Kedua Registrasi) pada Pasal 18, disebutkan antara lain:
5
d. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
e. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
2.1.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Hk.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Menimbang :
a. Bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum dan kebutuhan
pelayanan kesehatan
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/ I/2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443 1)
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6
e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637)
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737)
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585)
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 603)
2.2.1 Definisi
7
maupun sehat yang mencakup selursuh proses kehidupan manusia. Pelayanan
keperawatan yang di berikan berupa bantuan karena adaya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.
8
2. Pencegahan penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi
risiko penyakit, untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan
untuk mempertahankan fungsi individu secara optimal.
9
c. Ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab
penyakit karena stres.
4. Pemulihan kesehatan (Health Restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien
meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki masalah kesehatan
atau penyakit.
10
Tujuan Utama:
a. Standar I : Pengkajian
Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data ttg status kes.
Klien . Pengkajian ini hrs lengkap ,sistimatis dan berkelanjutan .
Kriteria pengukuran :
Kriteria pengukuran :
11
1) Hasil diambil dari Diagnosa
2) Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan yg dpt diukur
3) Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien,orang-orang
terdekat klien dan petugas kesehatan
4) Hasil hrs nyata (realitis) sesuai dg kemampuan /kapasitas klien
saat ini dan kemampuan potensial
5) Hasil yg diharapkan dapat dicapai sesui dg sumber-sumber yg
tersedia bagi klien
6) Hasil yg diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian
7) Hasil yg diharapkan memberi arah bagi kelanjutan perawatan
d. Standar IV : perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yg
menggambarkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yg
diharapkan
Kriteria pengukuran :
Kriteria pengukuran :
12
Kriteria pengukuran
13
BAB III
14
10. Cara promosi usaha : dari mulut ke mulut.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktik Keperawatan Mandiri merupakan salah satu peluang, tetap iharus
dicermati dengan diundangkannya undang – undang perlindungan konsumen
dan undang-undang praktik keperawatan, pelaksanaan praktik keperawatan
harus melaksanakan praktiknya dengan bertanggung jawab dan berkualitas,
sehingga dapat melindungi keselamatan klien, dan akan terhindar dari tuntutan.
4.2 Saran
Setiap perawat yang akan melakukan praktik keperawatan mandiri, harus
memenuhi kriteria dibawah ini:
4.2.1 Meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan
keperawatan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi
dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi. (sesuai RUU
tentang praktik keperawatan pasal 26).
4.2.2 Mempunyai keterampilan intelektual, keterampilan teknikal, dan
ketrampilan interpersonal yang dapat memberikan kesehatan secara
efektif dan terjangkau.
4.2.3 Dapat menjalankan perannya secara professional dalam praktik
keperawatan yaitu sebagai pemberiasuhan keperawatan, komunikasi,
16
kolaborasi, pendidik, advokat, konselor, pembawa perubahan, pemimpin,
manajemen dan peneliti.
17