Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik pada Pasien dengan HIV AIDS
1. Pengkajian (Anamnesa) a. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien memiliki riwayat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang positif mengidap HIV/AIDS, pasangan seksual multiple, aktivitas seksual yang tidak terlindung, seks anal, homoseksual, penggunaan kondom yang tidak konsisten, menggunakan pil pencegah kehamilan (meningkatkan kerentanan terhadap virus pada wanita yang terpajan karena peningkatan kekeringan/friabilitas vagina), pemakai obat-obatan IV dengan jarum suntik yang bergantian, riwayat menjalani transfuse darah berulang, dan mengidap penyakit defesiensi imun. 2) Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, sulit tidur, merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa bersalah, kehilangan kontrol diri, depresi, nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi, diare intermitten, terus- menerus yang disertai/tanpa kram abdominal, tidak nafsu makan, mual/muntah, rasa sakit/tidak nyaman pada bagian oral, nyeri retrosternal saat menelan, pusing, sakit kepala, tidak mampu mengingat sesuatu, konsentrasi menurun, tidak merasakan perubahan posisi/getaran, kekuatan otot menurun, ketajaman penglihatan menurun, kesemutan pada ekstremitas, nyeri, sakit, dan rasa terbakar pada kaki, nyeri dada pleuritis, nafas pendek, sering batuk berulang, sering demam berulang, berkeringat malam, takut mengungkapkan pada orang lain dan takut ditolak lingkungan, merasa kesepian/isolasi, menurunnya libido dan terlalu sakit untuk melakukan hubungan seksual. 3) Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat HIV/AIDS pada keluarga, kehamilan keluarga dengan HIV/AIDS, keluarga pengguna obat-obatan terlarang. b. Pengkajian Fisik 1) Aktivitas dan Istirahat Massa otot menurun, terjadi respon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan pada tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan pernafasan. 2) Sirkulasi Takikardi, perubahan tekanan darah postural, penurunan volume nadi perifer, pucat/sianosis, Capillary Refill Time meningkat. 3) Integritas Ego Perilaku menarik diri, mengingkari, depresi, ekspresi takut, perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, kontak mata kurang, gagal menepati janji atau banyak janji. 4) Eliminasi Diare intermitten, terus menerus dengan/tanpa nyeri tekan abdomen, lesi/abses rektal/perianal, feses encer dan/atau tanpa disertai mukus atau darah, diare pekat, perubahan jumlah, warna, dan karakteristik urine. 5) Makanan/Cairan Adanya bising usus hiperaktif, penurunan berat badan, parawakan kurus, menurunnya lemak subkutan/massa otot, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih dan perubahan warna, kurangnya kebersihan gigi, adanya gigi yang tanggal, edema. 6) Higiene Penampilan tidak rapi, kekurangan dalam aktivitas perawatan diri. 7) Neurosensori Perubahan status mental dengan rentang antara kacau mental sampai dimensia, lupa, konsentrasi buruk, kesadaran menurun, apatis, retardasi psikomotor atau respon melambat. Ide paranoid, ansietas berkembang bebas, harapan yang tidak realistis. Timbul refleks tidak normal, menurunnya kekuatan otot, gaya berjalan ataksia. Tremor pada motorik kasar/halus, menurunnya motorik fokalis, hemiparase, kejang. Hemoragi retina dan eksudat (renitis CMV). 8) Nyeri / Kenyamanan Pembengkakan sendi, nyeri tekan, penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan/pincang, gerak otot melindungi yang sakit. 9) Pernapasan Takipnea, distress pernafasan, perubahan bunyi nafas/bunyi nafas adventisius, batuk (mulai sedang sampai parah) produktif/nonproduktif, sputum kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum). 10) Keamanan Perubahan integritas kulit, terpotong, ruam, ekzema, eksantem, psoriasis, perubahan warna, ukuran / warna mola, mudah terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Rektum luka, luka- luka perianal atau abses. Timbulnya nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe pada dua/lebih area tubuh (leher, ketiak, paha). Penurunan kekuatan umum, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan. 11) Seksualitas Herpes, kutil atau rabas pada kulit genitalial. 12) Interaksi sosial Perubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat, aktivitas yang tak terorganisasi, perobahan penyusunan tujuan. 2. Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan Umum 1) Kesadaran : Dapat terjadi penurunan kesadaran hingga koma. 2) TD :- 3) Nadi : Penurunan/ peningkatan nadi. 4) Pernafasan : Penurunan/ peningkatan RR. 5) Suhu : Demam menetap > 4 minggu. 6) TB / BB : Pada stadium awal akhir akan mengalami penurunan berat badan secara progresif. b. Pemeriksaan Head to Toe 1) Kepala Sebhorroic dermatitis, gejala pneumocystis cranii, nyeri kepala menetap. 2) Kulit Infeksi kulit umum, herpes simplex, Papular pruritic eruption (PEE) pada lengan, tungkai dan bokong, turgor kulit tidak elastis, sarcoma kaposi. 3) Mata Retinitis. 4) Hidung - 5) Telinga - 6) Mulut a) Lesi pada mulut : Kaposi sarcoma. b) Candida oral : Plaque putih yang melapisi rongga mulut dan lidah (candidiasis). c) Candidiasis esophagus d) Hairy leukoplakia : Lesi/plaque atau seperti proyeksi rambut bergelombang pada bagian lateral lidah yang tidak nyeri, serta tidak dapat hilang dengan menggosoknya. e) Ginggivitis f) Angular chelitis 7) Leher Lymphadenopathy persistent 8) Dada / Pernapasan a) Sesak nafas (dispnea, takipnea). b) Batuk produktif dan batuk non produktif dengan SaO2 < 80% (PCP). c) Retraksi interkostalis. d) Infeksi saluran pernapasan atas yang berulang. e) Batuk menetap > 4 minggu. f) Gejala tuberculosis paru. 9) Abdomen/Gastrointestinal a) Anoreksia b) Muntah c) Diare kronis d) Inkontinen alvi e) Hepatosplenomegali 10) Sistem Reproduksi Adanya lesi atau keluaran dari genital (herpes simpleks). 11) Ekstremitas Atas/Bawah Wasting syndrome, Papular pruritic eruption (PPE) simetris. 12) Neurologis Ataxia, kurang koordinasi (ADC), kehilangan sensori, apasia, kehilangan konsentrasi, kehilangan memori (ADC – AIDS Dementia Complex), apatis, depresi, paralysis.