Você está na página 1de 28

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN “ISOLASI SOSIAL”

OLEH :
KELOMPOK 6
1. Dessy Kusuma (201603022)
2. Ira Yuniaristi (201603051)
3. Rusdiana Khoirulnisak (201603086)
4. Seftyan Adi Prima (201603089)
5. Shely Rohmatul L (201603090)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
KEDIRI
TAHUN AJARAN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Pasien Gangguan Jiwa


Dengan Diagnosa Keperawatan “Isolasi Sosial” Di Ruang Sedap Malam Rumah
Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Oleh:
KELOMPOK 6
1. Dessy Kusuma (201603022)
2. Ira Yuniaristi (201603051)
3. Rusdiana Khoirulnisak (201603086)
4. Seftyan Adi Prima (201603089)
5. Shely Rohmatul L (201603090)

yang telah disetujui dan disahkan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 23 Oktober 2018

Pembimbing Klinik Ketua Kelompok

( ) ( )

Mengetahui
Kepala Ruang

( )
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi


dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi
pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang
mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih
mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme kping
maladatif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau
penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih
banyak dan lebih buruk. (keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa
untuk peningkatan sosialisasi pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan
pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Namun kenyataannya pada
saat ini di rumah sakit jiwa menur Surabaya pengaruh TAK sosialisasi masih
diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah pasien dengan riwayat menarik
dari masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan.
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey
Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185
orang per 1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan
sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah
keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %),
halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah
(16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien
skizofrenia adalah; 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2)
Gangguan hubungan interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko
perubahan persepsi sensori (halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat
teratasi maka akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun
orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi modalitas keperawatan jiwa
dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis,yang merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi
optimal pasien. Dalam kegiatan aktifitas kelompok, tujuan ditetapkan
berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar
peserta. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar
belakang tersebut diatas penulis tertarik membuat penelitian untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
sosialisasi pada pasien skizofrenia dengan riwayat menarik diri.

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
b. Tujuan khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga kelompok
3. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain.
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
7. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan.
1.3 Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan.
c. Melakukan kontak mata pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
lakukan.
BAB 2
KONSEP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
(TAKS)

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan dengan masalah
hubungan sosial.

2.1 Definisi Tak (Terapi Aktivitas Kelompok)


Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.

2.2 Jenis – Jenis Tak (Terapi Aktivitas Kelompok)


Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang
paling banyak ditemukan dikelompok sebagai berikut :
a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai
pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara
fisik).
b. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori).
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol
halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita
dan sehat secara fisik).
d. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi).
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) .
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang
dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara
fisik).

2.3 Persiapan Lingkungan


1. Ventilasi baik
2. Penerangan cukup
3. Suasana tenang
4. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)

2.4 Aktivitas Dan Indikasi


Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan
hubungan sosial berikut :
a. Klien harga diri rendah yang cukup kooperatif
b. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi
verbal
c. Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain.
d. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid, dan lain-lain)

2.5 Setting
a. Setting Tempat
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran.
2) Ruangan yang nyaman dan tenang.
Petunjuknya Klien duduk melingkar bersama perawat.

O P

CL
P
P

L
F
P

P
F

P P
P F
OP

Keterangan :
L : Leader
Co : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien
2.6 Peran Dan Fungsi Terapis
1. Leader
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Menyampaikan Tata tertib TAK
e. Memimpin diskusi kelompok.
f. Menutup acara diskusi.
2. Co Leader
Tugas :
a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observer
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
5. Operator
Tugas :
a. Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan musik)
b. Timer (Mengatur waktu).

2.7 Pasien

1. Kriteria pasien

a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi


mulai menunjukkan kamauan untuk melakukan
interaksi interpersonal
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus yang diberikan.

2. Proses seleksi

a. Mengidentifikasi pasie yang masuk kriteria


b. Mengumpulkan pasien yang masukl kriteria

c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK,


meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana
kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok (Eko
prabowo, 2014: 243)

2.8 Susunan Pelaksaan


1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :

a. Leader : Seftyan Adi Prima

b. Co. Leader : Ira Yuniaristi

c. Fasilitator : Rusdiana Khoirulnisak

d. Observasi : Shely Rohmatul

e. Operator : Desy Kusuma

2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :


No Nama Masalah Keperawatan

2.9 Tata tertib Dan Antisipasi Masalah


1) Tata Tertib pelaksanaan TAKS

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.


b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.

c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.

d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama


kegiatan TAKS berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan .

g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.

h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS


telah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2) Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS

1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

a) Memanggil klien

b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk


menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:

a) Panggil nama klien

b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan

c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan


penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut

a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien


yang telah dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi peran pada permainan tersebut. (Eko prabowo,
2014: 243-245)

2.10 Metode Terapi AKtivitas Kelompok (TAK)


a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran atau stimulasi

2.11 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Sedap Malam

2.12 Media dan Alat


1. Botol
2. Laptop (MP3)
3. Speaker
4. Kartu nama
5.
2.13 Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik
diri
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
a) Pasien wajib datang 10 menit sebelum acara dimulai
b) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
c) Tidak boleh makan,minum atau merokok saat TAK
d) Jika ada yang membuat gaduh akan dikeluarkan dari TAK
e) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
f) Jika ingin Bicara acungkan tangan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh leader
g) Jika peserta ingin ketoilet beri kesempatan sebelum acara
dimulai
3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu music pada Laptop akan di hidupkan, serta
Botol diedarkan berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat Musik
di matikan, maka anggota kelompok yang memegang botol
memperkenalkan diri.
b. Hidupkan musik pada laptop dan edarkan btol berlawanan jarum
jam.
c. Pada saat music di hentikan, anggota kelompok yang memegang
botol mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap,
nama panggilan, hoby, dan asal di mulai dari terapis sebagai
contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan temple atau
pakai.
e. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi.
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
c. Rencana tindak lanjut.
d. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
e. Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien.
f. Kontrak yang akan datang.
g. Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
h. Menyiapkan waktu dan tempat

2.14 Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 6 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-
leader/operator, 4 fasilitator, 1 observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.
d. Tersedia botol
e. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria
dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya permainan.
d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.

3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 3
klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut ;
a. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
b. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak
mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.
c. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien
lain atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
d. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan
kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).
e. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan
lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat / klien lain).
2.15 Proses Keperawatan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TAKS – SESSI I


A. Tujuan

Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :

1. Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal


dan hobi.

2. Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama lengkap,


nama panggilan, asal dan hobi.(Eko prabowo, 2014:246)
B. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

C. Alat

1. Tape recorder

2. Kaset dengan lagu yang ceria

3. Bola tenis

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatam pasien

D. Metode

Dinamika kelompok

E. Langkah-langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis


2) Peserta dan terapis memakai name tag

b. Evalusi / validasi

1) Menanyakan perasaan pasien saat ini

2) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada


orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan

2) Menjelaskan aturan main lain:

a) Berkenalan dengan anggota kelompok

b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan


kelompok, harus minta izin pada pemimpin TAK.
c) Lama kegiatan 45 menit.

d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal


sampai akhir (Eko prabowo, 2014:246-
247)
3. Tahap kerja

a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola


tenis berlawanan dengan arah jarum jam

b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang


bola, mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota
kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
1) Memberi salam

2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan


hobi

3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan


hobi

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh


c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran

d. Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat
tape dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola
untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah
kananya kepada kelompok yaitu, nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran

f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok


dengan memberi tepuk tangan
4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih


memperkenalkan diri kepada orang lain dikehidupan
sehari-hari
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual
kegiatan harian pasien.
c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan


anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.

F. Evalusai dan
Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko prabowo, 2014:247-
248)
SESSI I – TAKS
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Kemampuan Verbal
No ASPEK YANG DINILAI nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama
Panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
JUMLAH

B. Kemampuan non Verbal


No ASPEK YANG DINILAI nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Mengunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dri awal
sampai akhir
JUMLAH
Petunjuk :

a. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang


ikut TAKS.
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan
tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak
ditemukan.
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada


catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi
1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal,dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di
ruang rawat (buat jadwal).
TAKS – SESSI II
KEMAMPUAN PASIEN BERKENALAN

A. Tujuan
1. Tujuan Umum

Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interersonal


anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan,
mampu berespon terhadap stimulasi yang diberikan.
2. Tujuan Khusus

Pasien dapat memperkenalkan rekannya (nama lengkap,


nama panggilan, asal, hobby)

B. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

C. Alat

1. Tape recorder

2. Kaset dengan lagu yang ceria

3. Bola tenis

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatam pasien

D. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran \ stimulasi

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Rabu, 24 Oktober 2018
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruangg Sedap Malam
F. Susunan Pelaksaan

Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :

a. Leader : Shely Rohmatul


b. Co. Leader : Seftyan Adi Prima
c. Fasilitator : Ira Yuniaristi
d. Observasi : Desy Kusuma
e. Operator : Rusdiana Khoirulnisak Desy Kusuma

G. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari


sebelumnya
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik


b. Salam dari terapis
c. Peserta dan terapis memakai papan nama

3. Evaluasi / validasi

a. Menanyakan perasaan pasien saat ini

b. Menanyakan apakah pasien telah mencoba


memperkenalkan diri pada orang lain
c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan


dengan anggota kelompok
2) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :

a). Jika ada peserta yang akan meninggalkan


kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
b). Lama kegiatan 45 menit

c). Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai


selesai

4. Tahap Kerja

TAK Aosialisasi sesi II

a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola


tenis berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang
memegang bola, mendapat giliran untuk berkenalan
dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan
dengan cara :
a. Memberi salam
b. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
d. Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran

f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok


b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih


memperkenalkan diri kepada orang lain dikehidupan sehari-
hari
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual
kegiatan harian pasien.
3) Kontrak yang akan datang

4) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan


anggota kelompok
5) Menyepakati waktu dan tempat.

5. Evalusai dan Dokumentasi Evaluasi


Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan
TAK. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan
pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.(Eko probowi, 2014: 250-
252)
SESSI 2 – TAKS

KEMAMPUAN BERKENALAN

A. Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi

Jumlah

B. Kemampuan non Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

Akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang


ikut TAKS.

2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi


dengan tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda
(x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan

4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ;


disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.

5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan


nilai 3 atau 4 disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK


pada catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai
pasien 7 untuk verbal dan 3 untuk non verbal, catatan
keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 2, pasien
mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan pasien
untuk berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal. (Eko prabowo,
2014).
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Isolasi sosial merupakan suatu sikap dimana individu menghindari
diri dari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk
membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan
tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain. Tujuan TAK
(Terapi Aktivitas Kelompok) isolasi sosial adalah klien mampu
memperkenalkan diri, klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga
kelompok, klien mampu bercakap–cakap dengan anggota kelompok,
klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan, klien
mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain, klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok, klien
mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya proposal ini para kelompok dapat
menerapkan yang telah diajarkan dan dilatih bersama untuk
mengantisipasi jika terjadinya resiko perilaku kekerasan padanya dan
dapat meningkatkan kemandiriannya.

Você também pode gostar