Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ANASTESI LOKAL
OLEH:
Rizaldy Zulham S
C111 13 579
1
1. Definisi
Anestesi lokal adalah obat yang menghasilkan blokade konduksi atau blokade
lorong natrium pada dinding saraf secara sementara terhadap rangsang transmisi
sepanjang saraf, jika digunakan pada saraf sentral atau perifer. Anestetik lokal
setelah keluar dari saraf diikuti oleh pulihnya konduksi saraf secara spontan dan
lengkap tanpa diikuti oleh kerusakan struktur saraf3. Persyaratan obat yang boleh
yang mencakup ester atau keterkaitan amida. Anestesi lokal basa lemah yang
biasanya membawa muatan positif pada kelompok amina tersier pada pH fisiologis.
Sifat rantai menengah adalah dasar dari klasifikasi bius lokal sebagai ester atau
Amida (Tabel 1). Sifat fisikokimia bius lokal tergantung pada substitusi di ring
2
Anastesi lokal dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok
sebagai berikut:
Adanya ikatan ester sangat menentukan sifat anastesi lokal sebab pada
degradasi dan inanaktivasi di dalam tubuh, gugus tersebut akan dihidrolosis.
Karena itu golongan ester umumnya kurang stabil dan mudah mengalami
metabolisme dibandingkan golongan amida. Anestesi lokal yang tergolong
dalam senyawa ester adalah kokain, benzokain (amerikain), ametocain,
prokain (Novocain), tetrakain (pontocain), kloroprokain (nesacaine).
b. Senyawa amida (-NHCO-)
Lidokain (xylocaine,lignocaine), mepivacaine (carbocaine), prilokain
(citanest), bupivacain (marcaine), etidokain (duranest), dibukain
(nupercaine), ropikaine (naropine), levobupivacaine (chirocaine).
c. Lainnya : fenol, benzilalkohol dan etil klorida.
Semua obat tersebut di atas adalah sintesis, kecuali kokain yang alamiah.
3
Table 1. Klasifikasi Serat saraf.
3.Mekanisme Kerja
peningkatan permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium, sehingga
terjadi depolarisasi pada selaput saraf dan hasilnya tak terjadi konduksi saraf.
4
Potensi dipengaruhi oleh kelarutan dalam lemak, makin larut makin poten. Ikatan
membrane sel saraf sehingga menghasilkan mula kerja cepat, alkalinisasi anestetika
Lama kerja dipengaruhi oleh: ikatan dengan protein plasma, karena reseptor
cepat, dan metabolit larut air akan dikeluarkan melalui urin. Prokain dan
5
enzim esterase, sehingga penghentian tindakan anestesi ester intrathecally
dalam aliran darah. Berbeda dengan anestesi ester lainnya, kokain sebagian
2) Amida
sirosis hati) atau hati aliran darah (misalnya, gagal jantung kongestif,
topikal ini akan diserap ke dalam sirkulasi darah sehingga dapat menimbulkan efek
samping yang toksik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jumlah
maksimum yang boleh digunakan pada suatu area yang akan di anestesi. Formula
6
topikal ini tidak boleh digunakan untuk daerah mukosa dan luka terbuka, karena
akan terjadi penyerapan yang cepat oleh tubuh dan dapat menyebabkan keracunan
sistemik. 5
digunakan untuk anestesi daerah hidung, nasofaring, mulut, tenggorok dan telinga.
Efek anestesi kokain dan lidokain muncul pada 2-5 menit ( 3-8 menit dengan
tetrakain ) setelah aplikasi dan akan bertahan sampai 30-45 menit ( 30-60 menit
luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Sifat kerja lidokain lebih cepat, lebih
kuat, lebih lama dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prilokain.
Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain
1. Anestesia Permukaan
pembedahan kecil seperti menjahit luka di kulit. Sediaan ini aman dan pada
7
2. Anestesia infiltrasi
jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya: pada praktek THT atau
pencabutan gigi
dengan ban pengukur tekanan darah dan selanjutnya anestetik lokal yang
4. Anestesi infiltrasi
5. Anestesi konduksi
anestesi paravertebral.
8
6. Obat Anestesi yang sering Digunakan
Beberapa jenis obat anestesi local yang sering digunakan sehari-hari akan
A. Prokain (novokain)
4. Absorbsi berlangsung cepat pada tempat suntikan, hidrolisis juga cepat oleh
berbahaya.
7. Tidak mempenetrasi kulit dan selaput lender/ mukosa. Jadi tidak efektif
Untuk infiltrasi: larutan 0,25-0,5 % dosis maksimum 1000 mg. Onset: 2-5
menit, durasi 30-60 menit. Bisa ditambah adrenalin (1: 100.000 atau 1:200.000).
9
larutan 1,5%. Spinal analgesia 50-200 mg, tergantung efek yang dikehendaki,
1. Lidokain adalah golongan amida. Sering dipakai untuk surface analgesi, blok
infiltrasi, spinal, epidural dan caudal analgesia dan nerve blok lainnya. Juga
lebih cepat, lebih kuat (intensea), lebih mahal dan durasi lebih lama. Potensi
C. Bupivakain (marcain).
tetrakain. Untuk infiltrasi dan blok saraf perifer dipakai larutan 0,25-0,75%.
Dosis maksimal 200mg. Duration 3-8 jam. Konsentrasi efektif minimal 0,125%.
Mula kerja lebih lambat dibanding lidokain. Setelah suntikan kaudal, epidural
menurun perlahan-lahan dalam 3-8 jam. Untuk anesthesia spinal 0,5% volum
antara 2-4 ml iso atau hiperbarik. Untuk blok sensorik epidural 0,375% dan
pembedahan 0,75%.
10
D. Kokain.
Hanya dijumpai dalam bentuk topical semprot 4% untuk mukosa jalan napas atas.
E. Kloroprokain (nesakain).
Campuran emulsi minyak dalam air (krem) antara lidokain dan prilokain
masing-masing 5%. EMLA dioleskan di kulit intak 1-2 jam sebelum tindakan untuk
mengurangi nyeri akibat kanulasi pada vena atau arteri atau untuk miringotomi pada
anak, mencabut bulu halus atau buang tato. Tidak dianjurkan untuk mukosa atau
kulit terluka.
isomer bagian kiri dari bupivakain yang dampak sampingnya lebih ringan
11