Você está na página 1de 1

ATASI INSOMNIA PADA LANSIA DENGAN TERAPI WUDHU

Noor Rochmah Ida Ayu Trisno Putri

Insomnia merupakan salah satu permasalahan kesulitan untuk beristirahat tidur yang sering
terjadi pada lansia. Insomnia membuat lansia susah untuk tidur dan membuat lansia menjadi
gelisah dan merasa belum puas untuk tidur, karena waktu tidur cenderung berkurang. Hal ini
akan berdampak pada kesehatan lansia baik secara fisik maupun emosional. Lansia yang
mengalami insomnia akan cenderung menjadi lebih cepat marah, perubahan mood atau
perasaan yang terjadi secaraa tiba-tiba, pelupa dan akan beresiko mengalami jatuh karena
mengantuk yang berlebihan di siang hari.

Terdapat 2 jenis insomnia yaitu insomnia tipe primer dan tipe sekunder. Insomnia primer
adalah kondisi dimana lansia mengalami kesulitan tidur yang tidak disertai dengan suatu
penyakit penyerta. Insomnia tipe sekunder adalah insomnia yang disebabkan karena adanya
komplikasi atau lansia mengalami masalah kesehatan lain seperti radang sendi, asma, maag,
atau dapat juga disebabkan karena konsumsi obat-obatan atau alkohol.

Penanganan insomnia dapat diatasi dengan terapi obat dan terapi non-farmakologi (tanpa
obat). Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat mengatasi kondisi insomnia adalah
dengan terapi wudhu. Terapi wudhu dapat mendinginkan syaraf yang ada di jari-jari dan
kepala sehingga membuat lansia merasa lebih rileks dan meningkatkan konsentrasi. Beberapa
penelitian juga menjelaskan bahwa terapi wudhu dapat menormalkan detak jantung,
mengurangi kecemasan, memberikan rasa rileks dan menciptakan kedamaian. Saat kondisi
dalam keadaan yang nyaman, rileks, maka akan mempermudah lansia untuk tidur.

Terapi wudhu yang dilakukan untuk mengatasi insomnia tidak berbeda dengan cara
berwudhu ketika ingin melakukan ibadah. Wudhu diawali dengan niat, berkumur, membasuh
muka, mengusap kepala, kedua tangan, kedua kaki hingga mata kaki di bawah air yang
mengalir. Gerakan – gerakan yang dilakukan saat wudhu seperti pada saat membasuh tangan
hingga menggosok sela-sela jari bermanfaat memperlancar aliran darah perifer sehingga
kebutuhan oksigen terpenuhi. Saat air mengenai bagian tubuh dalam kondisi mengalir, dapat
merangsang otak mengeluarkan hormon endorfin yang diketahui akan membawa kepada
kenyamanan, ketenangan dan pengendalian emosi. Terapi ini dapat dilakukan kapanpun
terutama pada saat lansia memasuki jam tidur.

Sumber :mukhtar-api.blogspot.com

Você também pode gostar