Você está na página 1de 13

MAKALAH

AUDITING II
SIKLUS PENGELUARAN :
TEST OF CONTROLS

DISUSUN OLEH :

1. INDAH PRATIWI (2216195)


2. SITI ROKHIMAH (2216177)

KELAS : AC5
PRODI : AKUNTANSI

UNIVERSITAS SELAMAT SRI


2018
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Berkat hidayah dan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Pengeluaran” yang kami buat
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Auditing 2.

Kami merasa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka kami membuka
selebar-lebarnya hati dan pikiran kami untuk kritik dan saran yang membangun dan
menyadari kesalahan kami. Semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa yang ingin
menggunakan makalah ini sebagai sumber pustakanya.

Kendal, 30 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….……………… 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….…….. 4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….….... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Tujuan Siklus Pengeluaran ……...…...………………………. 6
2.2 Aktivitas dalam Siklus Pengeluaran…..…………………………………… 7
2.3 Prosedur Pengendalian Siklus Pengeluaran………………………………… 10

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan……………………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 13

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada mata kuliah sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang apa saja prosedur-prosedur
yang harus dilakukan oleh seorang auditor dalam melakukan proses auditing. Lalu bagaimana
cara auditor mendapatkan bukti? Salah satu cara adalah dengan memperhatikan siklus
pengeluaran, khususnya transaksi pembelian dan pengeluaran. Auditor harus melakukan
pengujian substansi terhadap siklus pengeluaran ini, termasuk hutang usaha yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut.

Auditor harus menggunakan pengetahuan tentang bisnis dan industri klien untuk membahas
materialitas, menilai resiko inheren, melaksanakan prosedur analitis, dan menilai resiko
prosedur analitis untuk siklus pengeluaran. Lalu, bagaimana caranya bagi auditor yang belum
pernah mempelajari atau melihat kinerja perusahaan klien? Hal ini akan kita bahas pada
makalah ini.

Auditor juga harus memahami aspek-aspek pengendalian internal dan penilaian resiko
pengendalian untuk siklus pengeluaran. Penekanan dalam bagian ini akan ditujukan pada
pengendalian manajemen dan pengendalian terprogram. Dengan demikian kita bisa
mengetahui bagaimana kinerja manajemen perusahaan klien dan auditor dapat memberi saran
kepada klien agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Perancangan pengujian substantif rincian yang tepat untuk hutang usaha yang dilakukan oleh
klien juga merupakan hal yang sangat penting. Dimana pembayaran kewajiban ini bias di
selewengkan oleh karyawan perusahaan klien.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu siklus Pengeluaran? Bagaimana mengidentifikasi tujuan audit dalam siklus
pengeluaran?

2) Bagaimana pemahaman akan bisnis klien mempengaruhi keputusan auditor?

3) Bagaimana prosedur yang efektif dalam siklus pengeluaran?

4
1.3 Tujuan Makalah

1) Menguraikan sifat siklus pengeluaran dan mengetahui tujuan audit dalam siklus
pengeluaran

2) Mengetahui pengaruh pemahaman auditor atas bisnis klien terhadap keputusan


materialitas dan resiko inheren sebuah bukti

3) Mengetahui penggunaan atas pengetahuan yang diperoleh selama auditing untuk


memberi jasa tambahan bagi klien oleh auditor.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Tujuan Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran (Spending Cycle Atau Expenditure Cycle) adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.

Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian


bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasi
dan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyiapkan order pembelian, menerima
kiriman barang dan mencatat persediaan.

Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan
para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung
didalamnya meliputi :

1) Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan

2) Menerima seluruh barang yang dipesan dan memverifikasi bahwa barang tersebut
adalah valid dan benar

3) Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan

4) Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar

5) Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat

6) Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat
di dalam buku besar utang usaha

7) Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang


sudah diotorisasi

8) Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang


berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh

6
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :

1) Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut

2) Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang

3) Memastikan validitas kewajiban pembayaran

4) Menyiapkan pengeluaran kas

5) Mengelola utang usaha

6) Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum

7) Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

2.2 Aktivitas Dalam Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah (1)
membeli barang dan jasa – transaksi pembelian, dan (2) melakukan pembayaran – transaksi
pengeluaran kas. Pembelian dan pengeluaran kas mempunyai pengaruh pervasif terhadap
laporan keuangan. Makalah ini terutama akan memusatkan perhatian pada kedua transaksi
tersebut, pengendalian internal yang berkaitan dengan transaksi pembelian dan pengeluaran
kas, serta pengujian atas saldo utang usaha.

2.2.1 Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pembelian

 Dokumen dan Catatan yang Umum

Dokumen dan catatan yang sering ditemukan dalam sebagian besar sistem akuntansi transaksi
pembelian:

Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Laporan Penerimaan, Faktur Penjual, Voucher,


Laporan Pengecualian, Ikhtisar Voucher, Register Voucher, File induk pemasok yang telah
disetujui, File pesanan pembelian terbuka, File penerimaan, File transaksi pembelian, File
induk hutang usaha, File suspense atau penolakan

Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:


7
1) Pengajuan Pembelian

Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan
lain, yang meliputi:

a) Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui

b) Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa

c) Pembuatan pesanan pembelian

2) Penerimaan Barang Dan Jasa

Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup :

a) Penerimaan barang

b) Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan

c) Pengembalian barang ke pemasok

3) Pencatatan Kewajiban

Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:

a) Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban

b) Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat

 Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk
merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memiliki pemahaman yang cukup agar mampu
mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan merancang pengujian substantif. Sama
halnya dengan keempat komponen pengendalian internal lainnya, pemahaman tentang
aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan transaksi pembelian terutama diperoleh melalui
pengalaman sebelumnya dengan klien, Tanya jawab, observasi, dan inspeksi dokumen. Jika
auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau tinggi,
maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang keefektifan pengendalian yang

8
diperolehnya ketika memahami pengendalian internal. Auditor juga dapat menguji
keefektivan pengendalian manajemen seperti pengendalian anggaran dan review manajemen
atas transaksi yang menjadi tanggung jawabnya. Jika auditor merencanakan untuk menilai
risiko pengendalian pada tingkat rendah, maka ia harus: Menguji keefektifan pengendalian
umum; Menggunakan teknik audit berbantuan komputer (CAATs) untuk mengevaluasi
keefektifan pengendalian terprogram; Menguji keefektifan prosedur untuk menindaklanjuti
pengecualian yang diidentifikasi oleh pengendalian terprogram.

Beberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan secara berbarengan dengan perolehan


pemahaman pada tahap perencanaan audit. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan
bervariasi secara terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor.
Penilaian risiko pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten
daripada penilaian risiko pengendalian yang lebih tinggi.

2.2.2 Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pengeluaran Kas

 Dokumen dan Catatan yang Umum

Dokumen dan catatan penting yang umum digunakan dalam pengolahan transaksi
pengeluaran kas meliputi:

1) Cek→Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
namanya tertulis dalam perintah tersebut atau kepada pembawa.

2) Ikhtisar cek→Laporan yang berisi seluruh cek yang diterbitkan dalam suatu bacth
atau selama sehari.

3) File transaksi pengeluaran kas→Informasi tentang pengeluaran yang dilakukan


dengan menggunakan cek kepada pemasok atau pihak lainnya. Ini digunakan untuk
pembukuan ke utang dagang dan file induk buku besar.

4) Jurnal pengeluaran kas atau register cek→Catatan akuntansi formal mengenai cek
yang diterbitkan kepada pemasok atau pihak lain.

Fungsi pengeluaran kas adalah proses yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan
penerimaan barang dan jasa dari pihak lain. Fungsi pengeluaran kas biasanya meliputi

9
pembayaran utang dan pada saat yang bersamaan juga melakukan pencatatan pengeluaran
kas.

2.3 PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENGELUARAN

2.3.1 Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Pembelian

1. Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan atas permintaan pembelian, order


pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti kas keluar. Pengamatan ini untuk
memnbuktikan adanya pemisahan tiga fungsi pokok: fungsi operasi, fungsi penyimpana
dan fungsi akuntansi dalm penangana system pembelian.

Setiap transaksi pembelian dilaksanakan oleh lebih dari satu unit organisasi sehingga tercipta
adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi tersebut. Dalam pengamatan terhadap
pelaksanaan transaksi pembelian auditor melakukan pengamatan terhadap:

 Persetujuan pada surat permintaan pembelian yang dilaksanakan oleh fungsi gudang atau
fungsi pemakai.

 Persetujuan pada surat permintaan otorisasi investasi dan permintaan surat permintaan
reparasi oleh manajemen puncak.

 Penerimaan barang yang dilaksanakan oleh fungsi penerimann barang.

 Pencatatan kewajiban perusahaan kepada pemasok yang diklaksanakan oleh fungsi utang.

2. Mengambil sampel transaksi pembelian dariregister bukti kas keluar dan melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. Auditor mengambil sampel bukti kas keluar
yang belum dibayar dari arsip dokumen tersebut yang diselenggarakn oleh fungsi utang
dan bukti keluar yang telah dibayar dari arsip dokumen tersebut yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi biaya.

3. Memeriksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanngungjawaban


pemakaian formulir tersebut.

4. Mengambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan melakukan pengusutan ke
dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.

10
5. Memeriksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan
jurnal.

2.3.2 Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Pengeluaran Kas

1) Melakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pencatatan cek ke


dalam register cek.

2) Mengambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.

3) Memeriksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan


pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.

4) Mengambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan melakukan pengusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.

5) Memeriksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantuu dan


jurnal.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

11
Siklus Pengeluaran (Spending Cycle Atau Expenditure Cycle) adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan
para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung
didalamnya.
Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah 1). Membeli barang dan jasa – transaksi
pembelian. 2) melakukan pembayaran – transaksi pengeluaran kas.

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk
merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memiliki pemahaman yang cukup agar mampu
mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan merancang pengujian substantif.

Fungsi pengeluaran kas adalah proses yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan
penerimaan barang dan jasa dari pihak lain. Fungsi pengeluaran kas biasanya meliputi
pembayaran utang dan pada saat yang bersamaan juga melakukan pencatatan pengeluaran
kas.
Setiap transaksi pembelian dilaksanakan oleh lebih dari satu unit organisasi sehingga tercipta
adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

 Agoes, sukrisno.2004. Auditing. Fakultas Ekononomi Unniversitas Indonesia

12
 Agoes, sukrisno. 2006. Praktikum Audit buku 1. Jakarta: Salemba Empat

 Mulyadi. 2004. Auditing. Jakarta: Salemba Empat

 William C. Boyton,dkk. 2003. Modern Auditing. Jakarta:Erlangga

13

Você também pode gostar