Você está na página 1de 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER DAN PLC


“PLC ANALOG INPUT/ANALOG OUTPUT”

Disusun Oleh:
021600476
021600478
021600461
021600485

Dosen pengampu: Adi Abimanyu, M. Eng

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2018
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja analog input pada Super PLC
2. Memahami prinsip kerja analog output pada Super PLC
3. Membuat program sederhana untuk membaca data analog dan mengeluarkan data
analog output pada chanel Super PLc
4. Membuat program sederhana mengeluarkan data analog output pada channel 1
dan membacanya pada analog input channel 8.

II. DASAR TEORI


1. Overview Fx2424

Gambar 2.1 Layout Super PLC Fx2424

The Fx2424 PLC adalah generasi terbaru dari PLC seri F yang didesain
untuk menggantikan model F2424. Secara elektronik, FX2424 identik dengan
F2424 dengan perbedaan yang mencolok FX2424 mendukung tipe besaran floating
point. Layout super PLC Fx2424 ditunjukkan pada Gambar 2.1. Perintah TBASIC
tersedia pada perangkat lunak I-TRiLOGI versi 7 (TL7), yang versi sebelumnya
(TL6) hanya mendukung untuk besaran integer. Fx2424 didesain 100%

2
mendukung dan kompatibel dengan F2424 dan dapat juga deprogram
menggunakan TL6 maupun TL7. Hal ini berarti semua permasalahan user yang ada
pada F2424 dan mentransfer file .PC6 menjadi FX2424 yang tidak termodifikasi.

Perbedaan antara Fx2424 dan F2424 ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2.2 Perbedaan Fx2424 dan F2424

Fx2424 secara default terdiri dari 8 input analog (12-bit, 0-5VDC), 4 output
analog (12-bit, 0-5V DC), 24 Input digital, dan 24 output digital. Selain itu memiliki
satu port RS232 dan dua port RS485; semuanya dapat dikumunikasikan
menggunakan protokol MODBUS. Port LCD internal memungkinkan untuk
antarmuka yang sederhana ke modul LCD standar industri dari 8 karakter hingga

3
80 karakter. Fx2424 dapat diperluas hingga total 128 input digital dan 128 output
digital menggunakan modul ekspansi opsional EXP1616R dan EXP4040.

2. Port I / O Analog
8 saluran input analog dan 4 saluran output analog terpisah tersedia melalui
DB15 konektor pada bagian kiri PLC Fx2424. PLC Fx2424 juga menyediakan
analog + 5V referensi-tegangan output dan ground analog pada konektor DB15
female, seperti yang ditunjukkan Gambar 3.

Gambar 2.2 Pin Out DB15 Fx2424

3. Membaca Data Analog Input


8 sinyal input analog pada Fx2424 dibaca oleh perintah TBASIC ADC (1)
ke ADC (8). Fungsi ADC (n) akan mengembalikan angka antara 0 dan 4095
(resolusi 12-bit), yang sesuai dengan tegangan yang diukur pada salah satu input
analog n.
Resolusi ADC 12-bit adalah 1/4096, ini berarti untuk ADC 0-5V
jangkauan, resolusinya adalah 5 / 4096V = 1,22 mV. Itu berarti bahwa jika Anda
menerapkan 2,500V ke input analog PLC # 3, ADC (3) harus mengembalikan
nilai 2,500/5.000 × 4096 = 2048.

4
Perhatikan bahwa CPU hanya mengakses input analog #n ketika fungsi
TBASIC ADC (n) dipanggil. Karenanya, untuk memantau input analog, Anda
harus menjalankan fungsi ADC secara berkala. Frekuensi itu fungsi ADC disebut
dikenal sebagai "laju sampling" dan itu tergantung pada seberapa cepat data
analog perubahan.

III. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN 1


1. Modul praktikum Breadboard dan komponen
2. Super PLC Fx2424
3. Komputer yang telah terinstal software I-Trilogy
4. Multimeter
5. Power Supply 24 Volt
6. Kabel USB to Serial

IV. LANGKAH KERJA PERCOBAAN 1


 PERCOBAAN ANALOG INPUT
a. Persiapan
Susunlah rangkaian seperti Gambar 4.

Gambar 4.1 Rangkaian percobaan analog input

1. Hubungkan konektor USB Fx2424 ke Port USB komputer.


2. Buka Internet TriLogy Server Version 3.1, pilih Serial Port Setup seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.2

5
Gambar 4.2 Internet TriLogy Server Version 3.1

3 Buka device manager pada komputer untuk mengetahui Port yang digunakan
untuk komunikasi dengan Fx2424 dan atur baudrate menjadi 38300 bps.
4 Fx2424 siap digunakan.
b. Pelaksanaan
Buka program Trilogy
1. Buat program menggunakan ladder diagram seperti pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Ladder diagram membaca analog input

6
2. Pada bagian custom function Read ADC buatlah listing menggunakan bahasa
basic dengan cara klik 2x dan tuliskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.4.

Gambar 4.4 Penulisan listing program custom function baca analog input

2 Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.

3 Lakukan online monitoring dan amati hasil pembacaan analog input pada DM1.

4 Aturlah nilai tegangan input pada ADC8 dari 0-5 volt dengan variasi setiap 0,5
volt. Catatlah nilai pembacaannya pada lembar data.

5 Lakukan analisis hubungan tegangan input pada ADC8 terhadap data hasil
pembacaan pada DM1 dan tuliskan hubungannya!

6 Tambahkan listing program untuk mengkonversi nilai hasil pembacaan nilai


DM1 menjadi tegangan analog input!

7 Buat program untuk membaca tegangan analog output DAC1 pada ADC1.

 PERCOBAAN ANALOG OUT


a. Persiapan
1. Nyalakan dan posisikan multimeter pada pengukuran tegangan DC.

7
2. Hubungkan pin DAC1 dengan kutub positif multimeter dan kutub negative
multimeter dengan ground.
3. Buatlah program ladder dan custom fuction seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Ladder diagram dan custom function untuk analog output

4. Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.


5. Lakukan online monitoring dan amati hasil I analog output dan ukur nilai
tegangan analog pada pin DAC1 setiap kali digital input 1 dihubungkan ke ground.
6. Isikan nilai data pada lembar data.
7. Tuliskan hubungan antara nilai I analog output pada online monitoring dengan
tegangan analog yang terukur pada DAC1.

8
V. DATA PERCOBAAN

Tabel Percobaan 1 Percobaan analog input

No Tegangan pin ADC8 (volt) Data pada DM1


1. 0,5 420
2. 1,0 839
3. 1,5 1248
4. 2,0 1658
5. 2,5 2055
6. 3,0 2495
7. 3,5 2888
8. 4,0 3302
9. 4,5 3695
10. 5,0 4005

Tabel Percobaan 1 Percobaan analog output

No Nilai I Tegangan pada DAC1


1. 0 8,9
2. 200 244
3. 400 485
4. 600 729
5. 800 973
6. 1000 1218
7. 1200 1460
8. 1400 1705
9. 1600 1946
10. 1800 2189
11. 2000 2431
12. 2200 2675
13. 2400 2919
14. 2600 3164
15. 2800 3409
16. 3000 3650
17. 3200 3895
18. 3400 4130
19. 3600 4370
20. 3800 4610
21. 4000 4860

9
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum PLC kali ini, kami menggunakan modul Super PLC sebagai alat
peraga praktikum. Pada percobaan pertama, kami melakukan percobaan untuk
membaca besaran nilai input analog pada super PLC. Sensor yang kami gunakan
sebagai input besaran analog adalah potentiometer. Hal pertama yang dilakukan pada
percobaan pertama adalah memasang potentiometer sebagai sensor input analog.
Masing masing kaki potentiometer dipasang pada socket DB15 pada modul super
PLC yaitu :
 Kaki nomor 1 sebagai ground yaitu port nomor 9 pada socket DB15
 Kaki nomor 2 sebagai variabel input yaitu port A/D #1 yaitu port nomor 8
pada socket DB15
 Kaki nomor 3 sebagai input tegangan 5 V yaitu port nomor 9 pada socket
DB15

Pada percobaan 1 adalah membuat diagram ladder ADC pada aplikasi i-


TRiLOGI sebagai berikut :

Gambar 6.1 Diagram ladder ADC pada aplikasi i-TRiLOGI


Kemudian pada custom function kita tuliskan program atau membuat listing
menggunakan bahasa basic sebagai berikut :

10
Gambar 6.2 Program list bahasa basic
Program tersebut berfungsi untuk membaca besaran nilai Analog yang masuk ke
PLC ke dalam nilai besaran digital dan masuk ke Data Memory [1]. Nilai atau
besaran dari potentiometer yang berupa sudut putaran dirubah menjadi dalam
bentuk bit dalam PLC dimana bit maksimumnya apabila sesuai teori adalah 4096
atau 212. Untuk putaran maksimum atau input sebesar 5 V.
Dari data yang kami dapatkan, secara teori dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut
𝑉
Data DM1 = 𝑉 𝑖𝑛 𝑥𝑏𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑟𝑒𝑓

Karena bit maksimumnya adalah 212 dan Vref nya sebesar 5 V atau 5000 mV maka
rumus untuk mencari data digital DM1 secara teori adalah sebagai berikut :
𝑉
𝑖𝑛
Data DM1 = 5000 𝑥4096

Pada praktikum yang kami lakukan, bit maksimum yang kami dapatkan
adalah sebesar 4005 dan besar input maksimumnya adalah 4,96 V. Hal tersebut
tidak sesuai dengan teori. Hal tersebut dapat disebabkan beberapa hal diantaranya
adalah adanya tahanan pada perangkat pendukung praktikum seperti kabel,
potensio, dsb.

11
Hubungan ADC 8 dengan hasil pembacaan DM1 adalah dimana ADC 8
merupakan nilai besaran input dalam bentuk analog, yang selanjutnya diproses dan
dikonversi menjadi besaran digital dalam bentuk bit dengan bit maksimum 4005
untuk nilai masukan 4,96 V oleh modul PLC yang telah diprogram.

Gambar 6.3 Online monitoring ADC


Selanjutnya pada percobaan kedua dari praktikum PLC ini yaitu
tentang percobaan DAC dimana percobaan ini bertujuan untuk
mensimulasikan program diagram ladder dan program list bahasa basic DAC
pada PLC. Pada percobaan ini kami mengamati keluaran pada port D/A #1
pada socket DB15 yang berupa tegangan keluaran pada multimeter.
Langkah yang perlu dilakukan yang pertama adalah membuat diagram ladder
sebagai berikut :

12
Gambar 6.3 Diagram ladder DAC

Selanjutnya percobaan 2 adalah mengamati tegangan keluaran pada


DAC(1) tiap nilai I analog output pada online monitoring setiap kali digital input
1 dihubungkan ke ground. Program untuk melihat keluaran pada DAC(1) tiap
200bit adalah sebagai berikut:

Gambar 6.4 Program DAC


Pada program tersebut, I didefinisikan sebagai besaran dari bit
keluaran digital. Dimana pada program baris pertama, tertulis I = I + 200 yang
berarti bahwa pada tiap interval maka terjadi penambahan bit sebesar 200.
Kemudian pada baris kedua, ketika bit digital sudah mencapai nilai lebih dari
4095 maka akan kembali ke 0. Kemudian pada program baris ketiga, pin
digital to analog nomor 1 (D/A #1) yaitu pin socket DB15 nomor 14 kita
definisikan sebagai port keluaran dalam bentuk besaran analog yang hasilnya
nantinya bisa kita amati melalui multimeter dalam bentuk tegangan.

13
Kemudian kami menulis delay selama 1000 ms pada program agar terdapat
waktu jeda ketika kami melakukan trigger ke board SuperPLC sehingga
interval bit dapat bertambah secara runtut (+200) tidak melompat secara
langsung ke interval bit bit selanjutnya. Pemberian delay tersebut bertujuan
untuk memudahkan kami dalam mengambil data agar kami mempunyai
waktu untuk melakukan trigger tanpa takut interval bitnya melompat ke
interval selanjutnya.
Pada percobaan kedua ini hubungan antara I analog output dengan
tegangan analog yang terukur pada DAC1 adalah dimana pada I analog output
nilainya masih berbentuk digital atau dalam satuan bit, kemudian pada DAC1
besaran nilai keluarannya dalam bentuk tegangan dengan rentan 0-5000 mV.
Untuk perhitungan nilai DAC1 hasil dari konversi nilai bit dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑏𝑖𝑡 (𝐼 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔)
Voutput = 𝑥5000 𝑚𝑉
4096

Namun pada percobaan yang kami lakukan seperti pada data terlampir, untuk
nilai bit minimal yaitu pada nilai 0, tegangan keluaran yang terukur adalah
sebesar 8,9 mV. Dan untuk bit 4000 nilai tegangan keluaran yang terukur
adalah sebesar 4860 mV.
Pada percobaan ketiga, kami melakukan percobaan bagaimanakah
cara mengubah suatu besaran input dalam bentuk analog kemudian
dikonversi menjadi besaran digital dalam bentuk bit untuk kemudian
dikonversi lagi menjadi bentuk analog.. Secara ringkas pada percobaan yang
ketiga ini kami melakukan percobaan ADC sebagai input dan DAC sekaligus
sebagai output.
Pada input ADC kami menggunakan potentiometer sebagai sensor
besaran analog dan pada otput DAC kami menggunakan multimeter untuk
mengetahui nilai besaran output sesuai dengan besar nilai input yang kita
berikan.

14
Gambar 6.5 Diagram ladder ADC DAC

Gambar 6.6 Program bahasa basic ADC sebagai input

15
Gambar 6.7 Program bahasa basic DAC sebagai output DM[1]
Pada program ladder tersebut untuk custom function yang pertama
yaitu sebagai pembaca ADC dimana pada list program bahasa basic kita
tuliskan program untuk Data Memori 1 membaca nilai dari port A/D #1.
Dan pada custom function kedua yaitu sebagai converter besaran digital
(bit) dari Data Memori 1 menjadi besaran analog.
Dari data yang kami dapatkan besar nilai input dari ADC sama
dengan hasil output DAC. Seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.8 Online monitoring ADC DAC

16
Flowchart percobaan 3

START

INPUT
ADC

Input analog dirubah


mnjadi digital

Digital

Input analog dirubah


mnjadi digital

OUTPUT
ADC

STOP

17
VII. KESIMPULAN
1. Hubungan ADC 8 dengan hasil pembacaan DM1 adalah dimana ADC 8
merupakan nilai besaran input dalam bentuk analog, yang selanjutnya diproses
dan dikonversi menjadi besaran digital dalam bentuk bit
2. Hubungan antara I analog output dengan tegangan analog yang terukur pada
DAC1 adalah dimana pada I analog output nilainya masih berbentuk digital atau
dalam satuan bit, kemudian pada DAC1 besaran nilai keluarannya dalam bentuk
tegangan
3. Besar nilai input dari ADC sama dengan hasil output DAC

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Abimanyu, Adi. 2018. Analog Input/Analog Output. Yogyakarta: STTN-BATAN

Dosen/Asisten Praktikan

Adi Abimanyu, M.Eng

18

Você também pode gostar