Você está na página 1de 8

AUDIT KEUANGAN NEGARA

RMK KELOMPOK VII


MATERI 11

DISUSUN OLEH :

Siti Hajaranti 1502110669


Walfadilah Yurizal 1502110487

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2018

1
STATEMENT OF AUTORSHIP

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau
tugas pada mata kuliah lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Kuliah : Audit Keuangan Negara

Judul RMK/ Makalah/Tugas : Audit atas Transaksi Investasi dan Dana Cadangan

Tanggal : 04 Desember 2018

Dosen : Dr. H. M. Rasuli, S.E., M.Si., Akt., CA.

Nama / NIM : Siti Hajaranti 1502110669

Walfadilah Yurizal 1502110487

Siti Hajaranti Walfadilah Yurizal


1502110669 1502110487

2
‘’Audit Atas Transaksi Investasi dan Dana Cadangan”

I. SIFAT TRANSAKSI

1. Investasi

 Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik

seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

 Investasi jangka pendek merupakan kelompok asset lancer sedangkan investasi

jangka panjang merupakan kelompok asset non lancar. Investasi yang dapat

digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas :

a) Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat

diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);

b) Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah

pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

 Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu

permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang

yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi

Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki

secara tidak berkelanjutan.

 Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak

dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau

3
pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan

kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa :

a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional

dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;

b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan

pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

 Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:

a) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki

sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;

b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak

ketiga;

c) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan

modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;

d) Investasi nonpermanent lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki

pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk

penyehatan/penyelamatan perekonomian.

2. DANA CADANGAN

Dana Cadangan adalah

 Dana yang disisihkan untuk membiayai kebutuhan yang memerlukan dana yang

cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran ;

 Dana Cadangan dibukukan tersendiri, terpisah dari rekening Kas Daerah ;Untuk

pelaksanaan program/kegiatan maka Dana Cadangan dimaksud terlebih dahulu

dipindah bukukan keRekening penerimaan pembiayaan Dana Cadangan.

4
 Dana Cadangan disimpan di Bank Pemerintah dalam bentuk Deposito ;

 Penerimaan jasa bunga atas pendayagunaan Dana Cadangan menambah penerimaan

dan dibukukan pada rekening penerimaan pembiayaan Dana Cadangan.

Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari Dana Cadangan

diperlakukan sama dengan penatausahaan pelaksanaan program/kegiatan lainnya.

Saldoakhir Dana Cadangan pada akhir tahun anggaran berjalan dicatat sebagai saldo

awal pada tahun anggaran berikutnya pada rekening pembiayaan Dana Cadangan. Posisi

Dana Cadangan dilaporkan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan

pertanggungjawaban APBN/APBD.

Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah kecuali dana

alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lainnya yang penggunaannya dibatasi untuk

pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kontribusi Tahunan Penerimaan APBN/APBD yang akan disisihkan ke Dana

Cadangan dicantumkan dalam Peraturan tentang APBN/APBD. Dana Cadangan yang

terbentuk bersifat kumulatif sejak dilakukan penyisihan.

II. KEGIATAN PENGENDALIAN

Perancangan Program Audit Untuk kegiatan Pengendalian:

1) Fungsi terkait.

2) Dokumen.

3) Catatan Akuntansi.

4) Bagan alir Sistem Informasi Akuntansi.

5
5) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk

pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.

6) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.

7) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang

bersangkutan.

8) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang

bersangkutan.

III. MENDAPAT PEMAHAMAN DAN MENILAI RESIKO PENGENDALIAN

 Pemahaman faktor Lingkungan pengendalian relevan bagi audit atas siklus investasi
dan dana cadangan.

Contoh :wewenang dan tanggungjawab atas transaksi investasi dan dana cadangan

harus ditetapkan pada pejabat pemerintah seperti bendaharawan.

 Sistem informasi dan komunikasi : mencakup dan menyimpan semua data tentang

harga pokok, nilai wajar dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode

akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan dana cadangan,

baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan berikutnya.

IV. PENGUJIAN PENGENDALIAN

Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan

efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang

diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian)

6
Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut :

 Meminta keterangan dari personil klien

 Menguji dokumen, arsip, danl aporan

 Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian

 Melaksanakan kembali prosedur klien

Dua prosedur yang pertama sama dengan jenis bahan bukti yang diperoleh dalam

memahami struktur pengendalian intern. Sehingga, penetapan resiko pengendalian dan

pengujian atas pengendalian dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari prosedur audit yang

digunakan untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern. Perbedaan utama

adalah bahwa dengan pengujian atas pengendalian tersebut, tujuan menjadi lebih spesifik dan

pengujian menjadi ekstensif.

V. PROSEDUR ANALISIS

a) Hitung ratio-ratio :

 Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar. (Investasi Sementara / Total Aktiva

Lancar )

 Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar (Investasi Jk. Panjang / Tot. Akt.

Lancar)

 Rate of returns tiap-tiap golongan investasi (Pendapatan bunga / Rata•investasi

golongan investasi tertentu)

 Ratio dana cadangan.

b) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data

masalalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data lain nya.

7
VI. PENGUJIAN SUBSTANTIVE

Program pengujian substantive terhadap investasi berisi prosedur audit yang dirancang

untuk mencapai tujuan pemeriksaan seperti yang telah diuraikan di atas.

Prosedurawal

Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan oleh klien di dalam

neracanya sesuai dengan investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor

melakukan rekonsiliasi antara informasi investasi yang dicantumkan di neraca dengan catatan

akuntansi yang mendukungnya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit

berikut ini di dalam melakukan rekonsiliasi informasi investasi di neraca dengan catatan

akuntansi yang bersangkutan :

Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji lebih lanjut.

a. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca kesaldo akun investasi yang

bersangkutan dalam buku besar.

b. Hitung kembali saldo akun investasi di dalam buku besar.

c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam

akun investasi.

d. Usut saldo awal akun investasi kekertas kerja tahun yang lalu.

e. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi kedalam jurnal yang

bersangkutan.

f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar kebuku pembantu

investasi.

Você também pode gostar