Você está na página 1de 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

Nama : Yessiana Tanggal : 14 Februari 2017

NPM : 1614901110209 Ruangan : PDP/PDW

1. Identitas Klien : Tn. R, 41 tahun


2. Diagnosa medis : CKD
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Melakukan pemasangan oksigenasi nasal
kanul
4. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas b/d keletihan
5. Data :
Tn. R, 41 tahun dibawa kerumah sakit dengan diagnosa CKD, kesadaran compos
mentis, GCS (E:4, V:5, M:6), TD:140/90mmHg, N:87x/menit, R:21x/menit,
T:36,40C.
6. Prinsip tindakan dan rasional
Tindakan Rasional
 Tahap Pre Interaksi  Tahap Pre Interaksi
1. Melakukan feed back status klien 1. Ketepatan tindakan yang
2. Mencuci tangan akan dilakukan
2. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
 Tahap Orientasi
1. Memberi salam  Tahap Orientasi
2. Mendekatkan alat 1. Menerapkan etika islami
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur 2. Memudahkan saat tahap
serta meminta persetujuan klien kerja
3. Paisen memahami tujuan
 Tahap Kerja dilakukan tindakan dan
1. Menjaga privasi informed consend
2. Memastikan tabung masih berisi
oksigen  Tahap Kerja
3. Mengisi botol pelembab dengan 1. Memberikan privasi
aqua sesuai batas 2. Mengecek oksigen yang
4. Menyambungkan selang binasal diberikant ersedia
O2 dengan humidifer 3. Pelembab diperlukan untuk
5. Mengatur posisi semi fowler menjaga kelembaban Mukosa
6. Membuka flow meter dengan hidung
ukuran yang sesuai dengan 4. Selang binasal merupakan alat
kebutuhan transfortasi oksigen
7. Memastikan ada aliran udara 5. Posisi ini membantu
8. Memasang kanula pada hidung mempermudah dalam
pasien dengan hati-hati Penyaluran oksigen
9. Memperhatikan reaksi dan 6. Ukuran pemberian konsentrasi
menanyakan respon pasien oksigen tergantung alat yang
10. Merapikan pasien digunakan dan kebutuhan
oksigen pada klien
a. Keteter nasal : 1-6 L/mnt
(Konsentrasi 24-44%)
b. Kanul nasal : 1-6 L/mnt
(Konsentrasi 44%)
c. Sungkup sederhana : 5-8
L/mnt (Konsentrasi40-60%)
d. Sungkup muka dengan
kantong 8-12 L/mnt
(Konsentrasi 60-80%%)
e. Sungkup muka dengan
kantong Non rebreathing 8-
12 L/mnt (Konsentrasi 99%)
7. Aliran udara menunjukkan
adanya aliran oksigen yang siap
diberikan pada klien
8. Pemasangan yang tepat sangat
berpengaruh terhadap suplay
oksigen yang diberikan
9. Verifikasi perasaan klien
apakah sudah tepat oksigen
masuk dan dirasakan klien
 Tahap Terminasi 10. Membuat rasa nyaman pada
1. Merapikan alat klien
2. Menanyakan perasaan klien setelah
dilakukan skin test  Tahap Terminasi
3. Mendoakan kesembuhan klien 1. Etika kerapian
4. Berpamitan 2. Memvalidasi tindakan yang
5. Dokumentasi sudah dilakukan
6. Cuci tangan 3. Menerapkan etika islami
4. Menerapkan etika
keperawatan
5. Untuk pencatatan buku
status dan pencatatan hasil
6. Mencegah penyebaran
mikroorganisme

7. Tujuan tindakan
a. Memenuhi kekurangan oksigen
b. Mencegah hipoksia
c. Mengurangi beban kerja alat pernafasan dan jantung

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya


a. Pemberian menggunakan kateter nasal dapat terjadi distensi lambung, iritasi
selaput lender nasofaring, aliran lebih dari 6 L/mnt dapat menyebabkan nyeri
sinus dan mengeringkan mukosa hidung, dan keteter mudah tersumbat
Pencegahan: pastikan pemberian oksigen sesuai dengan kebutuhan
b. Pemberian menggunakan kanul nasal mudah lepas, karena kedalaman kanul
hanya 1cm, dapat mengiritasi selaput lender
Pencegahan: eratkan klem nasal kanul ke telinga atau ke belakan kepala
pasien agar kanul nasal tidak mudah lepas.
9. Analisa sintesa
Faktor pencetus serangan (olahraga yang berlebih)

Reaksi antigen dan antibody

Dikeluarkannya subtansi vasoaktif (histamine, bradikinin, anafilaksin)

Kontraksi otot polos

Bronkospasme

Suplai O2 menurun

Merangsang kemoreseptor sentral (spons dan medulla oblongata)

Hiperventilasi

Sesak

Ketidakefektifan pola nafas

Pemberian O2 nasal kanul

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


Hasil: Oksigen nasal kanul berhasil terpasang dan
Maknanya: Kebutuhan oksigen klien terpenuhi ditandai dengan klien merasa
nyaman untuk bernafas
Banjarmasin, Februari 2017

Ners muda,

Preceptor Klinik

(……………………………..)

Você também pode gostar