Você está na página 1de 7

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA

KELAS III SD BANGUNJIWO

Jamilatun Wicahyaningrum

Wahyu Kurniawati, M.Pd

Universitas PGRI Yogyakarta

Email: jamilatun71@gmail.com

Email: wahyu_nian@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran


puzzle terhadap pretasi belajar IPA siswa kelas III. Mengetahui peningkatan prestasi belajar yang
signifikan antara nilai pretes dan nilai postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penelitian ini dilakukan di SD Bangunjiwo kelas III semester gasal pada tahun pelajaran
2016/2017 dengan jumlah sampel 38 siswa yang terdiri dari 19 siswa kelas eksperimen dan 19
siswa kelas kontrol. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode eksperimen semu
(Quasi Eksperimental Design) dan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Variabel bebas
dari penelitian ini adalah media puzzle sedangkan variabel terikatnya adalah pretasi belajar IPA.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan kuesioner. Uji instrumen
soal tes menggunakan uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment dan uji
reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Soal pretes diperoleh 18 valid dan 7 soal tidak valid.
Soal postes diperoleh 16 soal valid dan 9 soal tidak valid. Uji reliabilitas pretes menunjukkan 0,793
> 0,70 dan uji reliabilitas postes menunjukkan 0,766 > 0,70. Jadi, reliabilitas atau tingkat keandalan
dari soal tes sudah reliabel. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil


penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang menunjukkan bahwa hasil nilai signifikansi adalah 0,002 < 0,05
sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar IPA antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Berdasarkan data tersebut dapat simpulkan bahwa media pembelajaran
puzzle efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa kelas III SD Bangunjiwo.

Kata kunci: Prestasi Belajar IPA, Media Puzzle.

1
ABSTRACT

This research aimed to know the effectiveness of use media puzzle learning to science
study achievement of III grade students, to learn the significant increasing of achievement between
pretest scores and posttest scores of experimental class and control class.
This research was done at III class, Bangunjiwo Elememtary School in odd semester in
the Academic Year 2016/2017 with samples of 38 students, consisted of 19 students from
exsperiment class and the others were 19 students from control class. This study was an
experimental study with a quasi-experimental method and design pretest-posttest control group
design. The independent variable of this research was the media puzzle while the dependent
variable was the science achievement. Data collection techniques used tests, interviews, and
questionnaires. Test instrument used validity test item by using product moment correlation and
reliability testing using Cronbach alpha. Problem pretest obtained 18 valid and 7 invalid. Problem
posttest obtained 16 valid questions and 9 invalid. Pretest reliability test showed 0,793 > 0,70 and
post-test reliability test showed 0,766 > 0,70. So, the reliability or the reliability of test questions has
been reliable. Data analysis used SPSS.
Hypothesis testing is done by using independent sample t-test. The results showed that
there were differences of student achievement experimental class and control class that the results
of significant score was 0,002 < 0,05 so Ho rejected. It means that there were differences in
learning achievement between class experiment with the controls. Based on these data, it can be
concluded that the puzzle learning media was effevtive seen from student achievement of III class
at Bangunjiwo Elementary School.

Keywords: Science Study Achievement, Media Puzzle.

PENDAHULUAN

Modal utama pembangunan suatu terlepas dari peran penting pendidikan yang
bangsa adalah adanya sumber daya ada pada negara tersebut. Pendidikan
manusia yang berkualitas. Sumber daya merupakan sarana yang sangat penting
manusia yang berkualitas dapat diciptakan untuk menunjang pertumbuhan,
melalui dunia pendidikan yang berkualitas perkembangan, dan kemajuan dari suatu
pula. Peraturan Pemerintah Republik bangsa.
Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Sekolah tingkatan SD merupakan
Pendidikan Pasal 67 ayat (3) menyebutkan tahap awal pendidikan bagi anak usia dini
bahwa: atau sebagai pondasi awal dalam mendidik
“Pendidikan dasar bertujuan anak. Umumnya usia anak-anak ini
membangun landasan bagi berkembangnya merupakan usia tumbuh kembang anak,
potensi peserta didik agar menjadi manusia mereka masih belajar sambil bermain.
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Seharusnya dalam mengajar guru
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan menjadikan siswanya aktif sedangkan guru
berkepribadian luhur; berilmu, cakap, kritis, hanya sebagai fasilitator sehingga terjadi
kreatif, dan inovatif; sehat, mandiri, dan students center.
percaya diri; dan toleran, peka sosial, Ketika usia anak-anak mereka
demokratis, dan bertanggung jawab.” diminta harus berdiam diri untuk
mendengarkan ceramah dan mengerjakan
Hal ini menjadikan jelas bahwa tugas, maka anak akan mengalami
maju dan mundurnya suatu bangsa tidak penurunan motivasi, sehingga prestasi

2
belajarnya rendah. Penggunaan media 3. Bagi peneliti
pembelajaran yang tepat akan menjadikan Sebagai sarana untuk
siswa senang dalam belajar, sehingga mengembangkan pengetahuan,
prestasi belajarnya dapat meningkat. ketrampilan, dan wawasan berpikir kritis
Penelitian ini didukung oleh guna melatih kemampuan memahami
penelitian yang pernah dilakukan oleh dan menganalisis masalah-masalah yang
Indrisari Sinthaputri dan Dhiniaty Gularso ada dalam dunia pendidikan dengan
tahun 2014 berjudul “Efektivitas Media sistematis dan mencari cara pemecahan
Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle permasalahan yang ada dengan baik.
Multimedia Ditinjau dari Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul KAJIAN TEORI
Tahun Pelajaran 2013/2014” yang
menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan Menurut E. Mulyasa (2012:82),
yang signifikan antara nilai pretest dan nilai efektivitas adalah adanya kesesuaian antara
postest dengan menggunakan media peta yang melaksanakan tugas dan sasaran
buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari tujuannya. Menurut Laedy Tamboto, dkk
prestasi belajar IPS siswa kelas IVA SD (2014:759), efektifitas berhubungan dengan
Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran derajat keberhasilan suatu tindakan,
2013/2014 dilihat dari nilai sig 0,000 (0,000 < sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa media jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh
pembelajaran puzzle dapat digunakan untuk besar terhadap sasaran yang telah
meningkatkan prestasi belajar siswa. ditetapkan.

Berdasarkan latar belakang yang Media memegang peranan yang


telah dikemukakan di atas, maka peneliti sangat penting dalam pembelajaran
ingin melakukan penelitian dengan judul sehingga tujuan dari pembelajaran yang
“Kefektifan Penggunaan Media telah direncanakan dapat tercapai dengan
Pembelajaran Puzzle terhadap Prestasi maksimal. Menurut Azhar Arsyad (2014:2-3),
Belajar IPA Kelas III SD Bangunjiwo”. media adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari suatu proses kegiatan belajar mengajar
Rumusan masalah dalam penelitian demi tercapainya tujuan pendidikan pada
ini adalah apakah penggunaan media umumnya dan tujuan pembelajaran di
pembelajaran puzzle terhadap prestasi sekolah khususnya. Puzzle di Indonesia
belajar IPA siswa kelas III SD Bangunjiwo sering disebut dengan nama permainan
lebih efektif dibanding dengan yang tidak bongkar pasang. Menurut Alfiatun N, dkk
menggunakan media puzzle? (2013:174), puzzle adalah permainan
menyusun potongan-potongan gambar agar
Manfaat yang diharapkan dari hasil tercipta suatu gambar yang utuh.
penelitian ini adalah:
1. Bagi sekolah Prestasi merupakan sesuatu yang
Memberikan masukan dalam dapat diukur dengan menggunakan tes.
penggunaan media pembelajaran yang Menurut Hamdani (2011:137), prestasi
dapat meningkatkan prestasi belajar adalah hasil suatu kegiatan yang telah
siswa. dikerjakan, diciptakan, baik secara individu
2. Bagi siswa maupun kelompok. Proses belajar terjadi
a. Memberi pengetahuan bahwa belajar karena adanya interaksi antara seseorang
IPA itu tidak sulit. dengan lingkungannya. Menurut Slameto
b. Memberikan pengetahuan bahwa (2013:2), belajar ialah suatu proses usaha
kegiatan pembelajaran dapat yang dilakukan seseorang untuk
mengasyikkan dengan menggunakan memperoleh perubahan tingkah laku yang
media pembelajaran yang tepat. baru secara keseluruhan, sebagai hasil

3
pengalamannya sendiri dalam interaksi normalitas dan uji homogenitas. Uji
dengan lingkungannya. Jadi, prestasi belajar normalitas data dilakukan untuk mengetahui
adalah hasil dari suatu perbuatan untuk apakah data dari masing-masing variabel
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berdistribusi normal atau tidak sebagai
baru dalam diri seseorang sehingga akan prasyarat pengujian hipotesis. Rumus yang
menimbulkan adanya perubahan tingkah digunakan dalam penelitian ini adalah rumus
laku dalam diri orang tersebut secara Kolmogorov-Smirnov menggunakan bantuan
berkelanjutan. Statistical Package for Social Science
Mata pelajaran IPA di sekolah (SPSS).
sangat diperlukan karena alam memegang Uji homogenitas dilakukan untuk
peranan yang sangat penting dalam mengetahui apakah sampel yang diambil
kehidupan manusia. Menurut Uus Toharudin, dalam penelitian ini berasal dari populasi
dkk (2011:28), IPA sering juga disebut sains yang bervarian homogen atau tidak. Menurut
yaitu suatu pengetahuan dengan pokok Sugiyono (2015:197), uji homogenitas dapat
bahasan alam dan segala isinya yang telah dilakukan menggunakan uji F dengan rumus
mengalami pengujian kebenaran melalui sebagai berikut.
metode ilmiah. Menurut Usman Samatowa
(2011:3), IPA atau science adalah ilmu yang
pokok bahasannya tentang alam. Ilmu yang Kriteria pengujian yang digunakan
mempelajari segala peristiwa di alam. untuk menentukan homogenitas varian
dalam penelitian ini adalah Ho diterima
METODE PENELITIAN apabila F hitung < F tabel (4,11).
Penelitian ini merupakan penelitian Perhitungan dilakukan dengan bantuan
kuantitatif eksperimen semu (Quasi Statistical Package for Social Science
Eksperimental Design). Desain penelitian (SPSS).
yang digunakan adalah Pretest-Posttest Uji hipotesis dilakukan dengan
Control Group Design. Variabel bebas dalam melakukan uji t. Menurut Sunarti dan Selly
penelitian ini adalah media pembelajaran Rahmawati (2013:94), rumus t-test untuk
puzzle (X). Variabel terikat dari penelitian ini sampel independen adalah sebagai berikut:
adalah prestasi belajar IPA (Y). Sample
diambil dengan metode nonprobability
sampling jenis sampling jenuh. Pengambilan √
sampling dengan cara ini dipilih karena Keterangan:
sample yang diambil adalah semua anggota T = Koefisien yang dicari
populasi yaitu kelas III SD Bangunjiwo. Kelas = Nilai rata-rata kelompok 1
IIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas IIIB = Nilai rata-rata kelompok 2
sebagai kelas kontrol. = Jumlah subjek
Teknik pengumpulan data yang = Taksiran varian
digunakan adalah tes, kuesioner, dan Kriteria pengambilan keputusan
wawancara. Sebelum dilakukan penelitian, yang digunakan adalah Ho diterima apabila
terlebih dahulu instrumen diuji validitas dan sig. (2-tailed) < 0,05. Perhitungan dilakukan
reliabilitas. Uji validitas dihitung dengan dengan bantuan Statistical Package for
rumus Product Moment Correlation dan uji Social Science (SPSS).
reliabilitas dilakukan dengan rumus alpha
cronbach menggunakan bantuan Statistical HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Package for Social Science (SPSS).
Sebelum uji hipotesis dalam Tes dilakukan sabelum dan
penelitian, maka diperlukan uji prasyarat sesudah dilakukan penelitian. Hasil
terlebih dahulu. Uji prasyarat yang dilakukannya tes tersebut adalah sebagai
digunakan dalam penelitian ini adalah uji berikut.

4
Tabel 1. Statistik Deskriptif Nilai Pretes Kelas Berdasarkan data di atas
Eksperimen menunjukkan bahwa nilai dari kelas kontrol
adalah 68,37.
N Min Max Mean
Sebelum pengujian hipotesis dalam
Nilai_Puzzle 19 40 73 52.95 penelitian, maka diperlukan uji prasyarat. Uji
prasyarat yang digunakan dalam penelitian
Valid N
19 ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas
(listwise)
yang dilakukan dengan bantuan Statistical
Package for Social Science (SPSS).
Berdasarkan data di atas Hipotesis yang diajukan untuk
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes mengukur normalitas data adalah:
kelas eksperimen adalah 52,95. Ho = Data berditribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Tabel 2. Statistik Deskriptif Nilai Pretes
Kelas Kontrol Tabel 5. Uji Normalitas

N Min Max Mean


Kolmogorov-Smirnova
Nlai_Gambar 19 20 73 53.32
Statistic df Sig.
Valid N
19 Nilai_Puzzle .183 19 .092
(listwise)
Nilai_Gambar .186 19 .081
Berdasarkan data di atas a. Lilliefors Significance Correction
menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari kelas
kontrol adalah 53,32. Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa harga Sig (2-tailed) pretes prestasi
Tabel 3. Statistik Deskriptif Nilai Postes belajar kelompok eksperimen yaitu 0,092
Kelas Eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
signifikansi 0,081 berarti lebih besar dari
alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Hal ini
N Min Max Mean berarti bahwa Ho diterima, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
Postes_Puzzle 19 67 100 85.89 membentuk distribusi normal terhadap
Valid N populasi.
19
(listwise) Hipotesis yang diajukan untuk
mengukur homogenitas data adalah:
Ho = Varian variabel sama (homogen)
Berdasarkan data di atas Ha = Varian variabel tidak sama (heterogen)
menunjukkan bahwa nilai rata-rata postes Kriteria pengujian yang digunakan
dari kelas eksperimen adalah 85,89. untuk menentukan homogenitas varian
dalam penelitian ini adalah Ho diterima
Tabel 4. Statistik Deksriptip Nilai Postes
apabila F hitung < F tabel (4,11).
Kelas Kontrol
Tabel 6. Uji Homogenitas
N Min Max Mean Test of Homogeneity of Variances
Postes_Gambar 19 20 100 68.37 Nilai_IPA
Valid N Levene Statistic df1 df2 Sig.
19
(listwise)
.478 1 36 .494

5
Berdasarkan tabel di atas terlihat Berdasarkan hasil nilai signifikansi
bahwa harga Sig. prestasi kelompok adalah 0,002 < 0,05 sehingga Ho ditolak.
eksperimen maupun kelompok kontrol Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
adalah 0,494. Hal ini berarti Ho diterima perbedaan prestasi belajar IPA antara
karena F hitung (0,494) < F tabel (4,11), kelompok eksperimen yang menggunakan
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa puzzle dengan
semua kelompok yang digunakan dalam kelompok kontrol yang menggunakan media
penelitian mempunyai variansi kelompok gambar.
yang sama atau homogen. Bedasarkan data diatas nilai rata-
Uji hipotesis dilakukan dengan uji t rata pretes siswa adalah 52,95 dan ketika
yang digunakan untuk menguji perbandingan diadakan postes nilai rata-ratanya menjadi
antara dua kelompok sampel yaitu kelompok 85,89. Sesuai dengan yang dikemukakan
eksperimen dengan kelompok kontrol. oleh Yanuar Brasista Amar Faishal, dkk
Hipotesis yang diajukan untuk menguji (2014:112), bahwa puzzle adalah segala
hipotesi adalah: sesuatu yang dapat digunakan untuk
Ho = Tidak ada perbedaan antara menyalurkan pesan atau informasi dari
kelompok eksperimen yang pengirim ke penerima melalui permainan
menggunakan media pembelajaran konstruksi, merangkai potong-potongan
berupa puzzle dengan kelompok gambar sehingga dapat merangsang pikiran,
kontrol yang menggunakan media perasaan, perhatian, motivasi, dan minat
gambar. siswa ketika proses belajar berlangsung.
Ha = Ada perbedaan antara kelompok Prestasi belajar IPA pada kelas
eksperimen yang menggunakan kontrol meningkat setelah dilakukan
media pembelajaran berupa puzzle pembelajaran IPA dengan menggunakan
dengan kelompok kontrol yang media pembelajaran berupa gambar. Hal ini
menggunakan media gambar. dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes dan
Kriteria pengambilan keputusan postes siswa. Nilai rata-rata pretes siswa
yang digunakan adalah Ho diterima apabila adalah 53,32 dan ketika diadakan postes
sig. (2-tailed) < 0,05. Perhitungan dilakukan nilai rata-ratanya menjadi 68,37.
dengan bantuan Statistical Package for Dilihat dari besarnya nilai rata-rata
Social Science (SPSS). pretes prestasi belajar IPA materi ciri-ciri dan
Tabel 7. Uji Independent kebutuhan makhluk hidup dapat diketahui
Sampels T-Test bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen
lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata
Levene's pretes kelas kontrol. Jika dilihat dari nilai
Test for rata-rata postes dapat diketahui bahwa nilai
Equality rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi
of t-test for Equality of dibandingkan nilai rata-rata postes kelas
Variances Means kontrol. Hal ini berarti bahwa penggunaan
t Sig. media pembelajaran puzzle lebih baik
(2- daripada penggunaan media pembelajaran
tailed berupa gambar.
F Sig. df )
Berdasarkan uraian di atas,
Skor Equal 3.35 penelitian ini tidak sepenuhnya sama dengan
variances 2.088 .157 2 36 .002 penelitian terdahulu. Tetapi, kedua penelitian
assumed ini mempunyai kesamaan yaitu dapat
Equal 3.35 meningkatkan prestasi belajar dengan
variances 2
25.941 .002 menggunakan media puzzle.
not
assumed Hasil kuesioner (angket) respon
siswa terhadap penggunaan media puzzle

6
dengan responden siswa kelas IIIA sebagai Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
kelas eksperimen dapat ditarik kesimpulan Bandung: CV Pustaka Setia.
bahwa semua siswa setuju menggunakan
media puzzle pada kegiatan pembelajaran. Laedy Tamboto, dkk. 2014. “Analisis
Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan Kemampuan Keuangan Daerah
persentase respon setiap siswa terhadap dalam Masa Otonomi Daerah pada
penggunaan media pembelajaran puzzle Kabupaten Minahasa Tenggara”.
menunjukkan persentase ≥ 50%. Persentase Jurnal EMBA, (online), Vol. 2, No. 2,
respon siswa paling rendah yaitu 50% yang (http://download.portalgaruda.org,
ditunjukkan oleh dua orang siswa, diunduh 2 April 2016).
sedangkan persentase respon paling tinggi
yaitu 100% ditunjukkan oleh tiga orang Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor
siswa. yang Mempengaruhi. Jakarta. PT.
Rineka Cipta.
Hasil wawancara penggunaan
media pembelajaran puzzle di kelas Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
eksperimen dengan guru kelas IIIA, bahwa Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
media pembelajaran yang digunakan cukup Bandung: Alfabeta.
menarik perhatian karena siswa terlibat aktif Usman Samatowa. 2011. Pembelajaran IPA
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
menjadikan respon siswa cukup baik. Hal ini
menjadikan prestasi belajar IPA menjadi Uus Toharudin, dkk. 2011. Membangun
meningkat tinggi. Literasi Sains Peserta Didik.
Bandung: Humaniora.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan Yanuar Brasista Amar Faishal, dkk. 2014.
pembahasan, maka peneliti dapat “Meningkatkan Interaksi Sosial
menyimpulkan bahwa media pembelajaran Melalui Layanan Penguasaan Konten
puzzle lebih efektif dibandingkan media dengan Media Puzzle pada Siswa
gambar dalam meningkatkan prestasi belajar Kelas X SMA Negeri 1
IPA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata Semarangtahun Pelajaran
postes prestasi belajar IPA kelas IIIA 2014/2015”. Jurnal Ilmu Pendidikan,
sebagai kelas eksperimen sebesar 85.89, (Online), Vol. 01, No. 01,
sedangkan kelas IIIB sebagai kelas kontrol (http://www.jurnal.unsyiah.ac.id,
memilki nilai rata-rata postes 68.37. diunduh 23 Februari 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Alfiatun N, dkk. 2013. “Efektivitas Kombinasi
Kooperatif Time Token dengan
Picture Puzzle Materi Sistem
Peredaran Darah”. Unnes Journal of
Biology Education, (Online), Vol. 02,
No. 02, (http://journal.unnes.ac.id,
diunduh 01Maret 2016).

Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

E. Mulyasa. 2012. Manajemen Berbasis


Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.

Você também pode gostar