Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2018
STATEMENT OF AUTORSHIP
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau
tugas pada mata kuliah lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Judul RMK/ Makalah/Tugas : Penyelesaian Audit Dan Tanggung Jawab Post Audit
PENDAHULUAN
Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat
penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang
diambil auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil audit yang optimal.
Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang
dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir atas
saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor
atas laporan keuangan secara keseluruhan. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap
penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:
Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini
diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin.
Meskipun waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan waktu yang tersedia
untuk membuat pertimbangan professional dan menyatakan pendapat sesuai keadaan yang
sebenarnya.
Dalam menyelesaikan audit, auditor seringkali menghadapi kendala waktu, terutama ketika
klien berusaha mendapatkan tanggal yang paling cepat untuk penerbitan laporan audit.
Auditor harus menggunakan waktu tersebut untuk membuat pertimbangan professional yang
baik dan menyatakan pendapat yang tepat dalam situasi bersangkutan. Tanggung jawab
auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori berikut ini:
2. Mengevaluasi temuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah pada tahap akhir
auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview kertas kerja yang
dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan
program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang
diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Untuk itu
dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik
untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah :
Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien tidak terbatas pada
pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hinggatanggal neraca. AU
560, Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor jugamempunyai tanggung jawab spesifik
atas peristiwa dan transaksi yang:
c. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta
laporan auditor
Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :
Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan
mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan keuangan. Peristiwa
jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.
Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi
muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebut memerlukan pengungkapan dalam
laporan, atau dalam kasus yang sangat material, menyertakan data pro-forma pada laporan
keuangan.
Jenis 1 Jenis 2
Realisasi aktiva akhir tahun yang dicatat, Penerbitan obligasi jangka panjang atau
seperti piutang usaha dan persediaan, saham preferen atau saham biasa.
pada jumlah yang berbeda dari yang
dicatat. Pembelian suatu perusahaan.
Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen untuk
menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditor dalam
memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa
kemudian perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam
laporan keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini:
1. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut telah ada
sebelum atau pada tanggal neraca? Jika “Ya”, maka auditor berkewajiban untuk mengusulkan
penyesuaian terhadap informasi yang bersangkutan kepada klien.
2. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak ada
sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh digunakan
untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.
Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebelum tanggal
neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan meskipun tidak
perlu penjelasan terhadap laporan keuangan klien. Berikut contoh peristiwa kemudian yang
memerlukan penjelasan di dalam laporan keuangan klien sebagai catatan kaki atau penjelesan
dalam laporan audit:
1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi sementara.
4. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah terhadap
penjualan suatu produk.
Perubahan undang-undang
Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal laporan
auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut:
a. Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantif akhir tahun
seperti pengujian pisah batas dan mencari kewajiban yang belum tercatat.
b. Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12 atau mendekati akhir
pekerjaan lapangan.
· Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal-hal keuangan dan
akuntansi mengenai:
§ Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal neraca atau tanggal
pertanyaan itu diajukan.
§ Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjang atau modal
kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.
§ Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya dipertanggungjawabkan atas dasar data
sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.
§ Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggal neraca.
· Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komite lainnya yang
sesuai.
· Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa kemudian yang menurut
pendapatnya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.
Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat peristiwa kemudian dalam
laporan keuangan akan menimbulkan penyimpangan dari laporan standar auditor.
Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti komite
keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai signifikansi audit.
Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan obligasi baru, pembelian saham
treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan segera setelah hal itu
tersedia, guna memberikan auditor kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi
auditnya. Misalnya: informasi yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor
untuk mengubah pengujian substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus
didokumentasikan dalam kertas kerja.
FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian
situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan keuntungan
(kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan hanya
akan menimbulkan masalah yang relatif kecil, sedangkan kontinjensi kerugian seringkali
merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban
yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim, dan lain-lain mempersyaratkan
bahwa kontinjensi kerugian harus:
c. Diabaikan
v Pertimbangan Audit
SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang:
AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan
sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA yang
diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh manajemen kepada setiap
ahli hukum yang telah ditugaskan oleh klien.
v Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor
Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan auditor. Yaitu,
auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Hal ini dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan penyelidikan yang
layak atas masalah yang dihadapi, terdapat:
Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari manajemen dalam
memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi
klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333,Management Representations,
menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti
penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu
pendapat. Representasi manajemen harus dapat :
Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus
termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup representasi mengenai :
a. Laporan keuangan
b. Kelengkapan informasi
d. Peristiwa kemudian
Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung representasi manajemen, maka
suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika ada keterbatasan pada lingkup
audit jika auditor tidak dapat :
Pembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dari laporan standar auditor
baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat.
Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review keseluruhan atas
laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuan dari review keseluruhan
adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review
keseluruhan, auditor membaca laporan keuangan dan catatan serta mempertimbangkan
kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta
tidak terduga yang :
Dalam melakukan reviewe keseluruhan atas kewajaran penyajian laporan keuangan, data
perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan
dinamika bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenai kinerja industri, dan (3)
data nonkeuangan yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah
karyawan.
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan entitas yang
dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas
efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran keseluruhan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui pengujian
substantif atas rincian transaksi dan saldo
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik sampling audit
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi oleh
prosedur audit lainnya
Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal sebagai salah saji yang mungkin,
sementara jumlah salah saji yang mungkin dalam semua akun disebut sebagai salah saji
agregat yang mungkin. Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin dapat
mencakup pengaruh dari semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama periode
sebelumnya terhadap laporan keuangan periode berjalan.
b. Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi risiko
salah saji yang material
AU 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang
substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama
suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan
keuangan yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan keraguan yang
substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan dengan ketidakmampuan entitas untuk
terus memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar
arah bisnis yang biasa, merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar,
atau melakukan tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin bahwa terdapat keraguan
yang substansial mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya, maka auditor harus :
Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang substansial, maka auditor tetap harus
mempertimbangkan kebutuhan akan pengungkapan. Beberapa informasi yang mungkin
diungkapkan mencakup:
§ Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian atas keraguan yang
substansial mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama
periode waktu yang layak.
§ Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan peristiwa itu serta setiap
faktor yang dapat mengurangi.
§ Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau jumlaj atau
klasifikasi kewajiban.
Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan terbuka, review
teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim audit. Daftar
periksa tersebut mencakup hal-hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari masing-masing
laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan yang disyaratkan.
Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh,
dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan atas kertas kerja
dapat dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Tingkatan review
yang dapat dilakukan dalam penyelesaian audit ditunjukkan dalam table berikut:
Partner yang bertanggung jawab atas Mereview kertas kerja yang disiapkan
penugasan oleh manajer dan mereview kertas kerja
lainnya atas dasar selektif.
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan kepastian
bahwa:
· Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada situasi
bersangkutan.
· Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang ditetapkan
dalam surat penugasan.
· Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang timbul
selama audit telah diselesaikan dengan tepat.
· GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah dipenuhi.
Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan komite audit dan
manajemen. Komunikasi komite audit membicarakan hal-hal berkenaan dengan:
b. Pelaksanaan audit
Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat manajemen.
Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pembagian laporan itu biasanya
harus dibatasi kepada komite audit, manajemen dan pihak lain di dalam organisasi. Akan
tetapi, apabila laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas pemerintah, maka rujukan khusus
harus dinyatakan dalam laporan itu. AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan yang
diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus :
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan dan
bukan memberikan kepastian tentang pengendalian internal
Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap bermanfaat untuk menulis
surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai surat manajemen, yang memuat rekomendasi
yang tidak termasuk dalam komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat
manajemen dapat mencakup komentar tentang:
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang
tercatat selama audit
1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.
2.4.1 Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan Laporan Auditor
SAS 1 (AU 530), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk
mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama periode
waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. Auditor dapat
menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit. Tanggal ganda merupakan praktik yang
paling umum karena member tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan memperluas
tanggung jawab auditor secara keseluruhan di luar penyelesaian pekerjaan lapangan.
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada setelah audit
pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU 561.04), menunjukkan bahwa jika (1) auditor
menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah
dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila
penyelidikan lebih lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa
informasi itu penting bagi mereka yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada
laporan keuangan, maka auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah
ketergantungan pada laporan audit itu di masa depan.
Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka auditor harus
memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan tersebut penyelidikan
yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi spesifik, auditor harus (1)
menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2) menyatakan bahwa jika informasi itu benar,
laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.
Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai kepentingan
hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung pendapat
yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05 menunjukkan jika auditor memutuskan
bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan auditor yakin bahwa orang-orang saat ini
mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan prosedur yang
dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas
pendapatnya.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan bukti-bukti
mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi.
Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada
tanggal laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor
harus mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari
bagian terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika
auditor tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor
dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.
BAB 3
KESIMPULAN
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan audit yang
berkualitas. Prosedur yang dilaksanakan dalam aktivitas ini mempunyai beberapa
karakteristik yang berbeda, yaitu: 1) prosedur itu tidak bersangkutan dengan siklus transaksi
atau akun-akun spesifik, 2) prosedur itu dilaksanakan sesudah tanggal neraca, 3) prosedur itu
melibatkan banyak pertimbangan subyektif oleh auditor, dan 4) prosedur itu biasanya
dilaksanakan oleh manajer audit atau anggota senior lainnya dari tim audit yang mempunyai
pengalaman yang luas dengan klien.
Dalam tahap penyelesaian audit, auditor melaksanakan pengujian tambahan atas penyajian
dan pengungkapan, termasuk mereview kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga
mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal
itu mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan komite audit dan
manajemen mengenai temuan yang penting dan persoalan lainnya.