Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
EFI IKA ELYARIZA
NIM. P1337420918042
1. BIODATA
a. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 33 tahun
c. Alamat : Pulisen RT 2/ RW 7 Pulisen, Boyolali
d. Pendidikan : D3
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Tanggal masuk : 9 November 2018
g. Diagnosa Medis : CHF
h. Nomer registrasi : 15498162
b. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 65 tahun
c. Alamat : Pulisen RT 2/ RW 7 Pulisen, Boyolali
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Hubungan dengan pasien : Ibu
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat penyakit sekarang
1) Keluhan utama: sesak napas
2) Kronologi penyakit saat ini
Pasien mengatakan datang ke RSUD Pandan Arang Boyolali diantar oleh
keluarganya pada tanggal 9 November 2018. Pasien mengatakan keluhan yang
sangat dirasakan saat ini adalah sesak napas. Pasien mengatakan keluhan sesak
napas disertai dengan mudah lelah dialami sejak bulan Agustus 2018, awalnya
pasien mengeluh sesak napas ketika melakukan pekerjaan yang berat, namun saat
ini keluhan sesak napas muncul hanya dengan melakukan aktivitas yang ringan.
3) Pengaruh penyakit sekarang terhadap pasien
Pasien mengatakan karena keadaannya saat ini jika beraktivitas pasien akan
mudah lelah dan kemudian sesak napas.
4) Harapan pasien
Pasien mengatakan ingin kondisinya semakin membaik agar dapat beraktivitas
seperti sebelum sakit.
c. Riwayat sosial
Pasien mengatakan tinggal di desa yang sehari-harinya pasien bekerja sebagai Ibu
Rumah Tangga. Pasien mengatakan sering mengikuti kumpulan-kumpulan acara dan
perkumpulan lain di desanya. Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti organisasi/
menjadi perangkat desa. Pasien mengatakan di lingkungan sekitar rumah ataupun
tempat dirinya bekerja tidak ada yang sedang mengalami penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, dan HIV.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan ayahnya pernah terkena penyakit DM dan anak pertamanya
meninggal ketika usianya masih bayi
Genogram
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah
□ 20 = Mandiri
□ 12 - 19 = ketergantungan ringan
□ 9 - 11 = ketergantungan sedang
□ 5-8 = ketergantungan berat
□ 0-4 = ketergantungan total
d. Personal hygiene
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mandi dan gosok gigi 2x/hari. Keluarga
mengatakan saat ini pasien badannya dibersihkan 2x sehari dengan menggunakan lap
basah, pasien gosok gigi 2x/ hari. Pasien mengatakan tidak dapat secara mandiri kekamar
mandi karena mudah lelah dan takut sesak nafas karena beraktivitas.
e. Cairan
Ada perbedaan sebelum dan setelah sakit, sebelum sakit pasien mangatakan banyak
minum air, pasien sebelumnya sehari bisa menghabiskan 2500 cc air/ hari.
Cairan yang masuk ketika pasien masuk rumah sakit:
1) Kebutuhan cairan 24 jam
Rumus : 50 cc / kg BB/ hari
KC = 50 cc x 52 kg / hari
KC = 2.600 ml/hari
2) Rute cairan masuk
Oral
Minum= sudah minum 1/2 botol minum 600 ml
= 300 cc
Makan = ± 200 cc / 8 jam
Enteral
RL 500 cc, kecepatan 8 tpm
= 500 cc/ 18 jam
= 223 cc/ 8 jam
SP Furosemide
1 A= 2 cc = 20 mg Furosemide
Order dosis = 2 mg / jam, diencerkan dengan 50 cc D5%
Sediaan 6 A
maka
1 amp = 20ml = 20mg
konsentrasinya = 120mg : 50 cc = 2,4 mg/cc
Rumus = dosis : konsentrasi = 2mg/jam : 2,4 mg/cc = 0,83 cc/jam
Jumlah dalam 8 jam = 6,64 cc
Output
IWL = 15cc x kgBB/hari
= 15 cc x 52 kg/ hari
= 780 cc/ hari
= 32,5 cc/ jam
= 260 cc/ 8 jam
Urine = 400 + 450
= 850 cc
Jumah output/8jam = 1.110 cc
h. Kardiovaskuler
Pasien mengatakan cepat lelah, jantung berdebar-debar dan rasa berat di dada, nyeri
menyebar sampai pusing. Kaki dan perutnya mulai membesar semenjak bulan
Agustustus 2018. Terdapat edema pada kedua ekstremitas bawah, abdomen tampak
acites, TD: 100/70 mmHg, N: 88 x/menit, suhu: 36,8oC, bunyi jantung I & II reguler,
murmur (-), gallop (-). Warna kulit pada telapak tangan kekuningan, konjungtiva an
anemis, membran mukosa mulut berwarna kebiruan. Pasien mendapatkan obat ISDN
3X1, CPG 1X1 Renapar 1x1, Digoxin 2x1, Angnitris 2x1.
i. Neurosensori
Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala akan tetapi kadang-kadang pusing, status mental
baik, kesadaran compos mentis, orientasi waktu, tempat dan orang: baik, pasien
kooperatif, memori saat ini dan masa lalu baik, penggunaan alat bantu baca (+), lensa
kontak (+), alat bantu dengar (-), pupil isokor, reflek pupil (+).
j.Seksualitas
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah MRS tidak ada gangguan fungsi seksual.
5. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a) Kesadaran : Composmentis GCS: E 4 V 5 M 6
b) Kondisi secara umum: tampak lemah
c) TTV
TD : 100/70 mmHg RR: 30x/menit SpO2: -
N : 88 x/menit S : 36,80C
Pertumbuhan fisik :
BB: 52 kg. TB: 156 cm
d) Keadaan kulit
Terdapat oedema pada kedua ekstremitas dan perut, turgor kulit kembali >2 detik.
2. Pemeriksaan cepalokaudal
a) Kepala
Kepala : berbentuk bulat, tidak ada benjolan massa, tidak ada kelainan
kulit, penyebaran rambut merata, kerontokan tidak ada, rambut berwarna
hitam sebahu.
Mata : kedua mata simetris, menggunakan alat bantu baca, pupil
isokor, reflek cahaya (+), sklera ikterik, konjungtiva an anemis.
Telinga: bentuk simetris, serumen (-), nyeri tidak ada, pendengaran
baik.
Mulut: kemampuan bicara lancar, bibir tampak kebiruan, stomatitis
(-), lidah bersih berwarna merah muda, gigi bersih, terdapat gigi tanggal 1
buah bagian depan.
b) Leher
Bentuk simetris, reflek menelan (+), gangguan menelan (-), diviasi trachea (-),
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, distensi vena jugularis (+).
c) Dada
Paru-paru
I : Simetris kanan dan kiri, ada retraksi dinding dada, lesi (-)
Pal : Benjolan (-), nyeri (-)
Per : Sonor kanan ics 2 – ics 5 pekak pada ics 6, sonor kiri ics 2 – ics 6 pekak pada
ics 7-8 saat ekspirasi
A : terdapat suara wheezing (+)
Jantung
I : Ictus Cordis tampak
Pal : Ictus Cordis bergeser ke lateral
Per : Batas kanan atas – bawah : pekak dari ics 3 parasternal dextra hingga ics 7
parasternal dextra
Batas kiri atas – bawah : pekak dari ics 3 parasternal sinistra hingga ics 8
mid axilla sinistra
A : BJ I&II reguler, bunyi jantung tambahan (-)
d) Abdomen
I : Simetris, benjolan(-), lesi (-), asites (+).
A : Bising usus ada 6 x/menit
Pal : Massa padat(+) pada quadran I teraba pembesaran hepar saat ekspirasi pada
abdomen kuadran I.
Per : Suara dulnes pada abdomen kuadran I
e) Genetalia, anus dan rectum
Pasien tidak terpasang kateter, keluhan nyeri tidak ada, tidak ada keluhan baik
eliminasi urin dan defek.
f) Ekstremitas
1. Atas: simetris kanan dan kiri, jari-jari lengkap, gerak aktif, oedema (-),
tangan kanan terpasang kateter intravena dengan terapi cairan RL 500 cc 8
tpm sudah terpasang pada tanggal 9 November 2018, tanda-tanda phlebitis
(-) ,tonus otot baik kuat melawan tekanan, tidak ada masalah dalam hal gerak,
deformitas (-), tremor (-).
2. Bawah: ekstremitas kanan dan kiri oedema (+), jari-jari lengkap, gerak
aktif, mampu berjalan tanpa alat bantu berjalan, tonus otot baik kuat melawan
tekanan, deformitas (-), tremor (-).
Kekuatan otot
5 5
5 5
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal 11 November 2018, pukul 18. 49 WIB
NILAI KETERANGA
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN N
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.6 L g/dl 12-16 Autocounter
Lekosit 1320 H /uL 4800-10800 Autocounter
LED 54 H /mm 0-20 Standart
Hitung Jenis Sel
Eosinofil % 3,5 H % 1-3 Giemsa
Basofil % 0.1 % 0-1 Giemsa
Neutrofil Batang % % 1-6 Giemsa
Neutrofil Segmen % 68.2 % 50-70 Giemsa
Limfosit % 19.9 L % 20-40 Giemsa
Monosit % 8.3 H % 2-8 Giemsa
Hematokrit 30.4 L % 37-47 Autocounter
Protein Plasma g/dl 6-8 Standart
Trombosit 332 10^3/uL 150-450 Autocounter
Eritrosit 3.09 H 10^6/uL E Impedence
MCV 98.3 fL 80-100 Standart
MCH 34.2 H pg 27-32 Standart
MCHC 34.8 g/dl 32-36 Standart
RDW 15,4 % Standart
KIMIA
Ureum 61 H mg/dl 10-50 Urease-UV
Creatinin 1.96 H mg/dl 0.6-1.1 Jaffe
SGOT 39 H U/L <31 IFCC
SGPT 7 U/L <31 IFCC
Gula Darah Sewaktu 158 H mg/dL 70-125 Hexokinase
Imunoserologi
HBsAg Non - Non Reaktif Rapid
Reaktif
NILAI KETERANGA
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN N
KIMIA
Albumin 3.9 gr/dl 3.8-5.4 Standart
ELEKTROLIT
Natrium 140 mmol/L 135-148 ISE
Kalium 4.0 mmol/L 3.5-5-3 ISE
Chloride 104 mmol/L 98-107 ISE
c. Radiologi
Foto Thorax (9 November 2018)
Foto Kecil A/Thorax
- Tampak corakan vaskuler meningkat dan mengabur di kedua pulmo
- Kedua sinus c.f lancip
- Kedua diafragma licin
- Cor; CTR > 0,5
- Sistema tulang yang tervisualisasi baik
Kesan:
Cardiomegali dengan oedem pulmonum
Cairan
RL 500 ml : 20 tpm
8. ANALISA DATA
12
2 DS: Gangguan Perubahan
November
Pasien mengatakan sesak napas disertai pertukaran gas membrane
2018
Pukul 14.30 dengan mudah lelah dialami semenjak alveolar-
WIB bulan Agustus 2018 kapiler
Sesak napas ketika melakukan
pekerjaan yang berat, namun saat ini
keluhan sesak napas muncul hanya
dengan melakukan aktivitas yang
ringan.
DO:
Penggunaan otot aksesori
pernapasan(+), pasien terpasang nasal
kanul 5 lpm, wajah tampak pucat, bibir
tampak kebiruan.
Per: Sonor kanan = kiri
wheezing (+)
RR:30x/menit
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi (9 November 2018)
Kesimpulan :
Oedem pulmonum
12
3 DS:
November
Pasien mengatakan kaki dan
2018
Pukul 14.30 perutnya mulai membesar semenjak
WIB bulan Agustus 2018
DO:
Terdapat edema pada kedua
Gangguan
ekstremitas bawah, abdomen tampak Kelebihan
mekanisme
acites volume cairan
regulasi
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (11 November 2018)
Hematologi
Creatinin: 1.96 mg/dl
Terapi :
SP Furosemide 2 mg / jam IV
12
4 DS:
November
Pasien mengatakan tidak ada
2018
Pukul 14.30 keluhan nyeri yang dirasakan sebelum
WIB sakit, akan tetapi saat sakit ini ia
mengeluh nyeri pada ulu hati menjalar
sampai ke bahu dan kepala dengan
pengkajian nyeri: Agens cedera
P: penyakit (CHF) Nyeri Akut
biologis
Q: Cekot-cekot
R: Ulu hati menjalar sampai ke kepala
S: Skala 6
T: Hilang timbul
DO:
Klien tampak sesekali meringis
menahan nyeri
12
5 DS:
November
Pasien mengatakan mengalami sesak
2018
Pukul 14.30 napas jika melakukan aktivitas berat,
Intoleransi Ketidakseimb
WIB namun semakin hari pasien sudah mulai
aktivitas angan antara
merasakan sesak napas ketika
suplai dan
melakukan aktivitas ringan seperti
kebutuhan
berjalan dan mengangkat yang ringan-
oksigen
ringan
DO:
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolar-
kapiler
3. Kelebihan volume carian berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
4. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
10. RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
12 November 1 Penurunan curah jantung Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Cardiac Care
2018 berhubungan dengan perubahan 24 jam, diharapkan tidak terjadi penurunan curah
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,
Pukul 15.00 WIB preload jantung pada pasien dengan kriteria hasil :
1. Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan lokasi, durasi)
darah, Nadi, respirasi) Catat adanya disritmia jantung
2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Catat adanya tanda dan gejala penurunan
kelelahan cardiac output
3. Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada Monitor status kardiovaskuler
asites Monitor status pernafasan yang menandakan
4. Tidak ada penurunan kesadaran
gagal jantung
Monitor abdomen sebagai indicator
penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek
pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelah
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu
dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk,
atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign
12 November 2 Gangguan pertukaran gas Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Airway Management
2018 berhubungan dengan perubahan 24 jam, diharapkan tidak terjadi penurunan curah Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Pukul 15.00 WIB membrane alveolar-kapiler jantung pada pasien dengan kriteria hasil : ventilasi
1. Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi Auskultasi suara nafas, catat area
dan oksigenasi yang adekuat
penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara
2. Tanda tanda vital dalam rentang normal
tambahan
Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan
usaha respirasi
Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
retraksi otot supraclavicular dan intercostal
Monitor pola nafas
Oxygen Therapy
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Atur peralatan oksigen
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
12 November 3 Kelebihan volume carian Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Fluid management
2018 berhubungan dengan gangguan 24 jam, diharapkan tidak terjadi kelebihan volume Monitor balance cairan
Pukul 15.00 WIB mekanisme regulasi cairan pada pasien dengan kriteria hasil: Pertahankan catatan intake dan output
1. Terbebas dari edema, efusi, anaskara yang akurat
2. Terbebas dari distensi vena jugularis
Monitor hasil laboratorium yang sesuai
3. Memelihara tekanan vena sentral, tekanan
dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
kapiler paru, output jantung dan vital sign
osmolalitas urin )
dalam batas normal
4. Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
Monitor masukan makanan / cairan dan
hitung intake kalori harian
kebingungan
Batasi masukan cairan
Monitor vital sign
Monitor indikasi retensi / kelebihan
cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena
leher, asites)
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor status nutrisi
Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
Fluid Monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminasi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan
Monitor berat badan
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan output
Monitor adanya distensi leher, eodem
perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
Beri obat yang dapat meningkatkan
output urin
12 November 4 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Pain Management
2018 agens cedera biologis 24 jam, diharapkan nyeri akut berkurang dengan Lakukan pengkajian nyeri secara
Pukul 15.00 WIB kriteria hasil:
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
durasi frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri, mampu menggunakan tehnik
presipitasi
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
Observasi reaksi nonverbal dan
mencari bantuan)
ketidaknyamanan
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
dengan menggunakan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, (farmakologi, non farmakologi dan inter
frekuensi dan tanda nyeri) personal)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri Ajarkan tentang teknik non farmakologi
berkurang Berikan anaIgetik untuk mengurangi
nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala
12 November 5 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Energy Management
2018 24 jam, diharapkan pasien mampu melakukan
dengan ketidakseimbangan antara Observasi adanya pembatasan klien
Pukul 15.00 WIB aktivitas dengan kriteria hasil:
suplai dan kebutuhan oksigen dalam melakukan aktivitas
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan Kaji adanya factor yang menyebabkan
RR
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari kelelahan
(ADLs) secara mandiri Monitor pasien akan adanya kelelahan
3. Mampu berpindah: dengan atau tanpa
fisik dan emosi secara berlebihan
bantuan alat.
Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
Monitor respon fisik, emosi, social dan
spiritual
11.TINDAKAN KEPERAWATAN
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
13 November 2018 1 Mengkaji adanya nyeri dada DS : Efi
Pukul 09.00-14.00 Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada tetapi nyeri pada bagian
( intensitas, lokasi, durasi)
WIB ulu hati menjalar sampai kepala
Memonitor status pernafasan yang O: -
Pemeriksaan Penunjang
EKG (9 November 2018)
Kesimpulan :
- Right Ventrikular Hyperthrophy
Foto Thorax (9 November 2018)
Kesan :
- Cardiomegali
Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR DO:
N : 88 x/menit S : 36,80C
Memonitor aliran oksigen DO: RR: 3 x/ menit, terpasang kanul oksigen 5 tpm
Mempertahankan posisi pasien
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancer
DS: Pasien mengatakan tetap nyaman dengan posisi semifowler
DO: posisi pasien semifowler
13 November 2018 3 Memonitor intake dan output cairan DO: Efi
Pukul 09.00-14.00 Intake Output
WIB Minum : 300 cc BAB: -
Makan : 200 cc BAK: 850 cc
Infus : 223 cc (8 jam) IWL : 260 cc
SP. Furosemide: 6,64 cc
Memonitor balance cairan AM : 87 cc (8jam)
BC= Intake – Output
BC= 817 cc – 1.110 cc
BC= -293 cc
Memonitor hasil laboratorium yang
sesuai dengan retensi cairan
Creatinin: 1.96 mg/dl
Membatasi masukan cairan
DS:
Pasien mengatakan sudah membatasi minumnya dan akan lebih
Monitor indikasi retensi / kelebihan banyak BAK
cairan (cracles, CVP , edema, distensi DS: Pasien mengatakan kedua kakinya bengkak dan perutnya
membesar
vena leher, asites)
Mengkaji lokasi dan luas edema
Memberikan obat yang dapat
DO: Oedem pada kedua kaki dan perut pasien tampak asites
meningkatkan output urin (SP.
Furosemid 2 mg/ jam) DO: Terpasang Syringepump Furosemide 2 mg/ jam
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
14 November 2018 1 Memonitor status pernafasan yang
DS:
Efi
Pukul 09.00-14.00
menandakan gagal jantung Pasien mengatakan masih sesak napas disertai dengan mudah lelah.
WIB
Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
DO:
N : 80 x/menit S : 36,50C
Memonitor aliran oksigen DO: RR: 22 x/ menit, terpasang kanul oksigen 5 tpm
Mempertahankan posisi pasien
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancar
DS: Pasien mengatakan tetap nyaman dengan posisi semifowler
DO: posisi pasien semifowler
14 November 2018 3 Memonitor intake dan output cairan DO: Efi
Pukul 09.00-14.00 Intake Output
WIB Minum : 300 cc BAB: - cc
Makan : 150 cc BAK: 1000 cc
Infus : 223 cc (8 jam) IWL : 260 cc
SP. Furosemide: 6,64 cc
Memonitor balance cairan AM : 87 cc (8jam)
BC= Intake – Output
BC= 760cc – 1260 cc
BC= -500 cc
Memonitor hasil laboratorium yang
sesuai dengan retensi cairan
Creatinin: 0,52 mg/dl
Membatasi masukan cairan
Monitor indikasi retensi / kelebihan DS:
cairan (cracles, CVP , edema, distensi Pasien mengatakan sudah membatasi minumnya dan lebih sering
BAK
vena leher, asites)
DS: Pasien mengatakan kedua kakinya sudah tidak begitu bengkak
Mengkaji lokasi dan luas edema dan perutnya juga sudah sedikit tidak membesar
Memberikan obat yang dapat
meningkatkan output urin (SP.
Furosemid 2 mg/ jam) DO: Oedem pada kedua kaki berkurang dan perut pasien masih
tampak asites
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
15 November 2018 1 Memonitor status pernafasan yang
DS:
Efi
Pukul 09.00-14.00
menandakan gagal jantung Pasien mengatakan masih sesak napas disertai dengan mudah lelah.
WIB
Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
DO:
Tanda – tanda vital:
N : 88 x/menit S : 36,50C
Memonitor irama pernapasan
Memberikan obat sesuai order dokter DO: Pernapasan reguler
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg DS:
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg Pasien mengatakan obat yang diberikan selalu diminum secara rutin
Angnitriz 2 x 35 mg
DO: Obat diminum
Memonitor aliran oksigen DO: RR: 24 x/ menit, terpasang kanul oksigen 3 tpm
Mempertahankan posisi pasien
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancar
DS: Pasien mengatakan tetap nyaman dengan posisi semifowler
DO: posisi pasien semifowler
15 November 2018 3 Memonitor intake dan output cairan DO: Efi
Pukul 09.00-14.00 Intake Output
WIB Minum : 300 cc BAB: 100 cc cc
Makan : 150 cc BAK: 900 cc
Infus : 223 cc (8 jam) IWL : 260 cc
SP. Furosemide: 6,64 cc
Memonitor balance cairan AM : 87 cc (8jam)
BC= Intake – Output
BC= 767 cc – 1260 cc
BC= -493 cc
Membatasi masukan cairan
DS:
Pasien mengatakan masih membatasi minumnya dan lebih sering
BAK
Monitor indikasi retensi / kelebihan
DS: Pasien mengatakan kedua kakinya sudah tidak bengkak dan
cairan (cracles, CVP , edema, distensi perutnya masih sedikit membesar
vena leher, asites)
Mengkaji lokasi dan luas edema
DO:
Kedua kaki pasien sudah tidak terlihat adanya oedem tetapi perut
pasien masih tampak asites
Memberikan obat yang dapat
meningkatkan output urin (SP. DO: Terpasang Syringepump Furosemide 2 mg/ jam
Furosemid 2 mg/ jam)
12. EVALUASI TINDAKAN
Waktu
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Tgl/jam
S: Pasien mengatakan masih sesak napas dan mudah lelah
O: Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital = TD: 100/70 mmHg, N : 70 x/ menit
13 November 2018
Pasien tampak lemah, mudah lelah
Pukul 15.00
A: Penurunan curah jantung
P: Lanjutkan intervensi
Penurunan curah jantung Memonitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
berhubungan dengan perubahan Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
preload Memonitor irama pernapasan
Memberikan obat sesuai order dokter
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg
Angnitriz 2 x 35 mg
S: Pasien mengatakan sesak napasnya berkurang
Gangguan pertukaran gas
O: Posisi tidur pasien semifowler
berhubungan dengan perubahan
Terpasang O2 nasal kanul 5 tpm
membrane alveolar-kapiler
RR: 26 x/ menit
Waktu
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Tgl/jam
S: Pasien mengatakan masih sesak napas
O: Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital = TD: 100/70 mmHg, N : 88 x/ menit
14 November 2018
A: Penurunan curah jantung
Pukul 15.00
P: Lanjutkan intervensi
Memonitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan
Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
preload Memonitor irama pernapasan
Memberikan obat sesuai order dokter
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg
Angnitriz 2 x 35 mg
S: Pasien mengatakan sesak napasnya berkurang setelah diberikan oksigen
Gangguan pertukaran gas
O: Posisi tidur pasien semifowler
berhubungan dengan perubahan
Terpasang O2 nasal kanul 5 tpm
membrane alveolar-kapiler
RR: 24 x/ menit