Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(Laporan)
Oleh :
Kelompok :7
Nama : 1. Ririn Fitiana (161411025)
2. Risnawati (161411026)
3. Rizaldy Ramadhan (161411027)
4. Rizka Khairiyyah Azzahra (161411028)
Kelas : 2A - D3 Teknik Kimia
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
Kertas ampelas
Larutan NaCl 3,56 gpl 1000 mL sebanyak enam buah
Asam nitrit 5% sebanyak 50 mL
Asam borax 1% sebanyak 50 mL
Larutan etanol
Mengamplas semua plat baja dari grade 500 sampai 1000 hingga bersih dari kotoran
Membersihkan lemak yang menempel di permukaan benda kerja dengan mencelupkan dalama
larutan ethanol selama 3 menit
Proses Korosi
Menimbang logam yanh sudah terkorosi dalam keadaan kering dan bebas produk korosi
Tanpa Aerasi
Keringka
n
Logam 2
Logam 1 Logam 3
Diamkan 7 hari
Menimbang (6gr)
Dengan Aerasi
Keringka
n
Logam 5
Logam 6 Logam 4
Menimbang (6gr)
3.3 Keselamatan Kerja
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
b. Dengan Aerasi
No. Logam Lingkungan Elektrolit Luas Permukaan Berat Logam Berat Logam
(dm2) Awal (amg) Akhir (bmg)
1. NaCl 0,091 10405,7 9085,4
2. NaCl + CaO 0,010 9210,5 9110,5
3. NaCl + Boraks 0,093 9073 8298,7
4. NaCl + Kromat 0,010 10052,1 9946,1
No Sebelum Sesudah Lingkungan Keterangan
1 Larutan Karat terbentuk
dan melapisi
Elektrolit : permukaan
NaCl logam dan
larutan menjadi
keruh oleh
produk korosi
berwarna
kecoklatan
(sebelumnya
bening)
4 Larutan Kondisi
terkorosi cukup
Elektrolit : parah, banyak
NaCl + Kromat sekali produk
karat pada
permukaan dan
daerah sekitar
logam. Larutan
menjadi coklat
keruh yang
semula kuning
jernih.
No Sebelum Sesudah Lingkungan Keterangan
1 Larutan Logam membentuk
Elektrolit : NaCl produk karat cukup
banyak sehingga
larutan menjadi
berwarna kuning dan
keruh oleh produk
korosi
r = 6410 mdd
r = 780,32 mdd
r = 3910 mdd
r = 907,88 mdd
Laju Korosi Logam dengan Aerasi
r = 2072,68 mdd
r = 1428,57 mdd
r = 1189,4 mdd
r = 1514,28 mdd
Effisiensi Logam Tanpa Aerasi
Grafik Harga Laju Korosi pada Berbagai Lingkungan tanpa aerasi dan dengan aerasi.
6000
5000
Laju Korosi (mdd)
4000
1000
0
NaCl NaCl + CaO NaCl + Boraks NaCl + Kromat
Lingkungan
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum Inhibitor Korosi bertujuan untuk memahami proses korosi logam baja dalam
larutan NaCl, memahami pengaruh Inhibitor kromat, borax dan CaO serta menghitung laju
korosi. Inhibitor korosi adalah penambahan suatu zat kimia ke dalam suatu lingkungan untuk
menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.
Pada praktikum ini digunakan 3 jenis zat inhibitor yang berbeda yaitu larutan boraks 1%
sebagai inhibitor anodik nonoksidator, larutan Kromat 5% sebagai inhibitor anodik oksidator dan
larutan CaO 5% sebagai inhibitor katodik. Terdapat dua variasi yang dilakukan dalam percobaan
ini yaitu korosi tanpa aerasi dan korosi dengan aerasi selama 20 menit. Larutan yang menjadi
media korosi adalah larutan NaCl 3,56 gpl.
Kemudian ion Fe2+ akan berikatan dengan ion OH- yang akan membentuk logam hidroksida dan
kemudian membentuk endapan berupa karat (Fe2O3. xH2O)dengan reaksi
Inhibitor CaO berperan sebagai inhibitor katodik berperan membentuk lapisan hidroksida
yang sukar larut. Sehingga mengubah CO2 yang agresif diubah menjadi garam bikarbonat yang
tidak agresif. CaO dengan air dapat membentuk Ca(OH)2. Inhibitor katodik ini akan langsung
membawa logam Fe ke daerah imun. Dari hasil perhitungan, Laju korosi dengan penambahan
inhibitor CaO dengan aerasi lebih besar dari pada inhibitor CaO tanpa aerasi dengan laju korosi
berturut-turut sebesar 1428,57 mdd dan 780,32 mdd.
Pada proses korosi tanpa aerasi, laju korosi paling besar terjadi pada logam yang
dicelupkan dalam larutan NaCl tanpa inhibitor yaitu sebesar 6410 mdd sedangkan laju korosi
paling kecil terjadi pada logam yang dicelupkan dalam larutan NaCl yang ditambahkan CaO
yaitu sebesar 780,32 mdd. Pada proses korosi dengan aerasi, laju korosi paling besar terjadi pada
logam yang dicelupkan dalam larutan NaCl tanpa inhibitor yaitu sebesar 2072,68 mdd dan laju
korosi paling kecil terjadi pada logam yang dicelupkan dalam larutan NaCl yang ditambahkan
lar. Boraks yaitu sebesar 1189,4 mdd.
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, dapat terlihat bahwa laju korosi dari setiap logam
berbeda-beda namun relatifnya, logam yang larutannya ditambah dengan inhibitor memiliki laju
korosi lebih kecil dari logam yang larutannya tidak ditambah inhibitor dan logam-logam yang
dikorosikan dengan proses aerasi memiliki laju korosi lebih besar daripada logam yang
dikorosikan tanpa proses aerasi. Hal ini dikarenakan kandungan Oksigen yang terlarut akan
memperparah proses korosi.
Selain itu, dilakukan pula perhitungan effisiensi untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari masing-masing inhibitor dan hasilnya, effisiensi paling tinggi dimiliki oleh boraks
pada proses korosi dengan aerasi dan CaO pada korosi tanpa aerasi. Effisiensinya berturut-turut
sebesar 42,6 dan 87,8. Hal ini berarti pada praktikum ini larutan boraks dan CaO merupakan
larutan yang paling baik untuk menghambat laju korosi logam baja pada larutan NaCl.
BAB VI
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA