Você está na página 1de 16

“ANALISIS KEUANGAN”

KELOMPOK 5
MATA KULIAH ANALISIS KEUANGAN & LAB
SEMESTER GANJIL 2017/2018
(DOSEN: Drs. DIHIN SEPTYANTO, ME)

DISUSUN OLEH :

1. WINDY ANGRAENI 20160102109


2. DEWI MARATUL ULYA 20160102230
3. HARIS G BASTIAN 20180102315

PROGRAM STUDI FAKULTAS ILKOMUNIKASI DAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS ESA UNGGULJl. Boulevard – Ecopolis SA Blok VD 02 Citra Raya,
Tangerang

i
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang analisis
keuangan.
Seperti yang telah kita ketahui “Analisis Keuangan ” sangat penting bagi perusahaan.
Semua akan dibahas pada makalah ini bagaimana Analisis Keuangan dapat memengaruhi
kinerja karyawan perusahaan dan kaitannya dengan kemajuan perusahaan.
Makalah ini penulis buat untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya analisis
keuangan dalam memotivasi karyawan atau suatu anggota organisasi. Semoga makalah yang
penulis buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu ikut serta memberikan saran dalam penyelesaian makalah ini.Atas perhatian dan
waktunya, saya ucapkan terima kasih.

Tangerang, 24 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG................................................................................................................. 4
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 4
TUJUAN ..................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Analisis Rasio .................................................................................................................... 5
B. Analisis Arus Kas .............................................................................................................. 11
BAB III ......................................................................................................................................... 16
PENUTUP..................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-
unsurnya yang bertujuan untuk menentukan kinerja dalam konteks tujuan dan strategi
perusahaan. Ada dua alat penting dalam analisis keuangan yaitu analisis rasio dan analisis arus
kas. Analisis rasio mencakup penilaian bagaimana berbagai pos dalam laoran keuangan saling
berhubungan satu sama lain. Analisis laporan arus kas memampukan analis untuk memeriksa
likuiditas perusahaan dan bagaimana perusahaan mengatur arus kas operasional, investasi dan
pendanaan.
Analisis keuangan digunakan dalam berbagai konteks, analisis rasio tentang kinerja
perusahaan terkini dan masa lalu member pondasi untuk membuat peramalan kinerja perusahaan
dimasa mendatang. Peramalan keuangan bermanfaat dalam penilaian perusahaan, evaluasi kredit,
prediksi tekanan keuangan, analisis sekuritas, analisis akuisisi, dan merger dan analisis kebijakan
keuangan korporat.

RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
karya tulis ini antara lain:
1. Apa itu Analisis Rasio?
2. Apa itu Analisis Arus Kas?
3. Apa saja formula yang ada di analisis rasio dan analisis arus kas?

TUJUAN

1. Menjelaskan arti dari Analisis Rasio


2. Menjelaskan arti dari Analisis arus kas
3. Menjelaskan formula-formula yang ada di analisis arus kas dana analisis rasio bserta
kegunaannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio
Nilai perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Pertumbuhan dan
prifitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh pasar produk dan strategi pasar keuangan. Strategi
pasar produk diimplementasikan melalui strategi kompetitif, kebijakan operasional, dan
keputusan investasi. Sementara strategi pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan
dan kebijakan dividen.

Jadi empat pengungkit manager yang dapat digunakan untuk mencapai target laba dan
pertumbuhannya adalah:
1. Manajemen operasional
2. Manajemen investasi
3. Strategi pendanaan
4. Kebijakan dividen

Tujuan analisis rasio adalah untuk mengevalusi keefektifan kebijakan perusahaan disetiap area
tersebut. analisis rasio yang efektif mencakup angka financial yang mendasari fakor bisnis
sedetail mungkin. Meski analisis rasio tidak bisa memberikan semua jawaban pada analisis
sehubungan dengan kinerja perusahaan, namun bisa membantu analisis menyusun kerangka
pertanyaan untuk analisis lebih lanjut.
Pada analisis rasio, analis dapat :
1. Membandingkan rasio perusahaan selama beberapa tahun (perbandingan runtun waktu).
2. Membandingkan rasio perusahaan dan perusahaan lainnya dalam satu industry
(perbandingan cross section).
3. Membandingkan rasio untuk beberapa tolak ukur yang absolute.
Pada perbandingan runtun waktu (time-series comparison), analis bisa menganggap faktor
spesifik perusahaan bersifat konstandan menguji keefektifan strategi perusahaan sepanjang
waktu. Perbandingan cross section (cross-section comparison) memungkinkan pengujian kinerja
relative perusahaan dalam industrinya dengan menganggap konstan faktor level industry.
Sebagian besar rasio tidak memiliki tolak ukur yang absolute, kecuali pengukuran tingkat imbal
hasi yang bisa dibandingkan dengan biaya modal investasinya. Contohnya, tingkat pengembalian
modal (ROE) dapat dibandingkan dengan biaya modal.

Mengukur profitabilitas keseluruhan perusahaan


Poin awal untuk analisis yang sistematis terkait dengan kinerja perusahaan dalah dengan
menghitung imbal hasil atau ekuitas dengan rumus :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑛𝑒𝑡𝑜
ROE =
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

ROE merupakan indicator kinerja perusahaan yang komprehensif karena mengindikasikan


seberapa baik manajer menggunakan dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham perusahaan
untuk menghasilkan imbal hasil. Dalam jangka panjang, nilai modal perusahaan ditentukan oleh
hubungan antara ROE dengan biaya modalnya.

Dekomposisi profitabilitas : Pendekatan Tradisional


ROE perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu asset ang digunakan dan seberapa besar asset
perusahaan disbanding investasi pemegang saham. Guna memahami efek dua faktor ini, ROE
akan diuraikan dalam ROA dan ukuran leverage keuangan sebagai berikut :
ROE = ROA x Leverage keuangan
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑒𝑡
= x
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

ROA menunjukkan berapa laba yang bisa dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap euro asset
yang dihasilkan. Laverage aste menunjukkan berapa euro asset yang bisa dihasilkan oleh setiap
euro yang diinvestasikan pemegang saham.
ROA dapat didekomposisi sebagai sebuah produk terhadap dua faktor :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛


ROE = x
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑒𝑡

Rasio laba neto terhadap penjualan dosebut margin laba (profit margin) atau imbal hasil
penjualan (ROS), sedangkan rasio penjualan terhadap asset disebut sebagai perputaran asset
(asset turnover). Rasio margin laba mengidentifikasikan kemampuan perusahaan
mempertahankan laba untuk setiap euro penjualan yang dilakukannya. Perputaran asset
mengidentifikasikan berapa euro penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap euro asset.

Dekomposisi profitabilitas : Pendekatan alternative


ROA operasional dapat didekomposisi kedalam margin NOPAT dan perputaran asset
operasional sbb:
𝑁𝑂𝑃𝐴𝑇 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
ROA operasional = x
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑛𝑒𝑡𝑜

Margin NOPAT mengukur bagaimana penjulan perusahaan dari perspektif operasional.


Perputaran asset operasional mengukur sejauh mana perusahaan mampu menggunakan asset
operasionalnya untuk menghasilkan penjualan.

Menilai manajemen operasional : Dekomposisi Margin Laba Neto


Margin laba neto perusahaan atau ROS menunjukkan profitabilitas aktivitas operasional
perusahaan. Dekomposisi ROE perusahaan memungkinkan analisuntuk menilai manajemen
operasional perusahaan. Alat yang paling sering digunakan untuk analisis ini adalahlaoran laba
rugi common sized yang setiap posnya dinyatakan sebagai rasio pendapatan penjualan.

Dekomposisi berdasarkan fungsi


Dekomposisi biaya operasional menurut fungsinya memiliki potensi untuk lebih informative
daripada dekomposisi menurut sifatnya. Selisish penjulan dengan harga pokok penjualan
meruoakan laba neto. Margin laba bruto adalah indikasi sejauh mana pendapatan perusahaan
melebihi biaya langsung yang berhubungan dengan penjualan, dihitung dengan rumus berikut :
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
margin laba bruto =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Dekomposisi menurut sifatnya :


Standar akuntansi internasional meminta seluruh perusahaan yang membuat laporan keungannya
berdasarkan IFRS untuk mengklasifikasikan dan mengungkapkan biaya operasional perusahaan
menurut sifatnya, dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan ats laporan keuangan
perusahaan.

Margin NOPAT dan margin EBITDA


𝑁𝑂𝑃𝐴𝑇
margin NOPAT =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎,𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘,𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑜𝑟𝑡𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
margin EBITDA =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Margin NOPAT menjadi indikasi yang komprehensif mengenai kinerja operasional perusahaan
karena mencerminkan seluruh kebijakan operasional dan mengeliminasi efek kebijakan utang.
Mmargin EBITDA memberikan informasi yang serupa, namun tanpa meyertakan biaya
depresiasidan amortisasi yang merupakan biaya operasional non kas yang jumlahnya signifikan.
Beberapa analis lebih suka menggunakan margin EBITDA karena lebih berfokus pada akun
operasional yang bersifat kas.

Evaluasi manajemen investasi : Dekomposisi perputaran asset


Ada dua area utama pada manajemen asset yaitu manajemen modal kerja dan manajemen asset
tidak lancer. Modal kerja didefinisikan sebagai selisih antara asset lancar dengan utang lancar
perusahaan. Alternative ukuran untuk membedakan komponen operasional dengan pendanaan
adalah modal kerja operasional.
Modal kerja operasional = (asset lancar – kas dan sekuritas yang dipasarkan) – (liabilitas lancar –
utang lancar dan bagianlancar dari utang tidak lancar)
Manajemen modal kerja
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Rasio modal kerja operasional terhadap penjulan = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran modal kerja operasional terhadap penjulan = 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
perputaran piutang dagang =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
Perputaran persediaan = atau
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
Perputaran utang dagang = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
Hari piutang = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Hari persediaan = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
Hari utang = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Perputaran modal kerja perasional mengindikasikan harga euro penjualan yang bisa dihasilkan
dari setiap euro yang diinvestasikan dalam modal kerja operasional. Perputaran piutang dagang,
perputaran persediaan, dan perputaran utang dagang memungkinkan analis untuk menguji
produktivitas tiga komponen utama modal kerja yang digunakan. Hari piutang, hari persediaan,
dan hari utang merupakan cara lain untuk mengevalusi efisiensi manajemen modal kerja
perusahaan.

Manajemen asset tidak lancar


Asset tidak lancar biasanya terdiri dari asset tetap neto, asset tak berwujud seperti goodwill, dan
asset lain-lain.
Investasi perusahaan pada asset tidak ancar dirumuskan sbb:
Asset tidak lancar neto = (total asset tidak lancar – liabilitas tidak lancar tanpa bunga)
Perputaran asset tidak lancar neto dirumuskan sbb :
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran asset tidak lancar, neto =
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑛𝑒𝑡𝑜
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran asset tetap =
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑛𝑒𝑡𝑜

Liabilitas lancar dan likuiditas jangka pendek


𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio lancar =
𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖
𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛+𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔 (𝑛𝑒𝑡𝑜)
Rasio cepat =
𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
Rasio kas =
𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Rasio arus kas operasional =
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Utang dan solvabilitas jangka panjang


𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑡𝑎𝑠
Rasio liabilitas terhadap ekuitas =
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟+𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


Rasio utang terhadap ekuitas =
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟+𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛


Rasio utang neto terhadap ekuitas = 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟+𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


Rasio utang neto terhadap ekuitas = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟+𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟+𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Rasio utang neto terhadap modal neto =


𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎−𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎−𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛+𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Meletakkan seluruh rasio bersamaan : menentukan tingkat pertumbuhan berkelanjutan


Analisis seringkali menggunakan konsep pertumbuhan berkelanjutan guna mengevaluasi
rasioperusahaan secara komprehensif. Tingkat pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth
rate) perusahaan dirumuskan sebagai :
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x (1 – rasio pembayarn dividen)
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑠
Rasio pembayarn dividen =
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑛𝑒𝑡𝑜

B. Analisis Arus Kas

Seluruh perusahaan yang laporannya berbasis IFRS diminta untuk mencantumkan laoran arus
kasnya dalam laporan keungannya menurut IAS 7. Pada laoran arus kas perusahaan membagi
arus kas nya dalam tiga kategori yaitu aru kas operasi, arus kas dari investasi, arus kas dari
aktivitas pendanaan. Arus kas operasional adalah kas yang dihasilkan perusahaan dari penjualan
barang dan jasa setelah dikurangi biaya input dan operasional. Arus kas dari investasi
menunjukkan kas yang dibayarkan untuk pengeluaran modal , investasi antar perusahaan,
akuisisi dank as yang diterima dari penjualan asset tidak lancar. Arus kas dari aktivitas
pendanaan menunjukkan kenaikan kas dari (pembayaran ke) pemegang saham perusahaan dan
pemberi utang.
Perusahaan menggunakan dua format laporan arus kas, yaitu format langsung dan tidak
langsung. Perbedaaan utama kedua format itu adalah caranya dalam melaporkan arus kas yang
berasal dari aktivitas operasional. Pada format langsung yang hanya digunakan pada sedikit
perusahaan, penerimaan dan pembayaran kasnya dilaporkan secara langsung. Sementara pada
format tidak langsung, perusahaan arus kas operasional diperoleh dari penyesuaian terhadap laba
neto. Format tidak langsung menghubungkan laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan
neraca sehingga analis dan manajer lebih menyukai fomat ini.

Analisis Informasi Arus Kas


Biaya bunga merupakan fungsi dari leverage keuangan sedangkan pendapatan bunga
dihasilkan dari aset keuangan bukan dari aset operasional. Manajemen modal kerja perusahaan
juga memengaruhi kemampuan menghasilkan arus kas positif. Menghimpun dana dari internal
ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangannya adalah manajer bisa saja menggunakan arus
kas bebas dari internal guna mendanai investasi yang tidak menguntungkan. Pengeluaran modal
semacam itu tidak akan terjadi jika manajer terpaksa menggunakan modal eksternal.
Ketergantungan pada pihak eksternal seperti pasar modal mempersulit manajer untuk melakukan
investasi jangka panjang yang berisiko jika tidak bisa mengomunikasikan manfaat investasi
tersebut pada pasar modal.

Setiap kelebihan arus kas setelah investasi jangka panjang merupakan arus kas bebas yang
tersedia bagi kreditur dan pemegang saham, mencakup pembayaran bunga dan pokok utang.
Perusahaan dengan arus kas bebas yang negatif harus meminjam dana tambahan untuk bisa
memenuhi kewajibannya pada kreditur atau mengurangi investasi dalam modal kerja atau
investasi jangka panjang, atau menerbitkan ekuitas tambahan. Situausi semacam ini sangat
berisiko bagi perusahaan.

Arus kas setelah pembayaran pada kreditur merupakan arus kas yang tersedia bagi
pemegang saham. Pembayaran pada pemegan saham terdiri dari pembayaran dividen dan
pembelian saham kembali. Jika perusahaan membayar dividen saat arus kas bebasnya negatif
maka perusahaan harus meminjam uang untuk membayar dividen. Meski hal ini memungkinkan
utnuk jangka panjang namun tidaklah aman bagi perusahaan untuk melakukan pembayaran
dividen kecuali jika ada arus kas bebas yang positif secara stabil. Di sisi lain, perusahaan yang
memiliki arus kas bebas yang benar setelah pembayaran kepada kreditur masih menghadapu
risiko dalam bentuk menyia-nyiakan uangnya pada investasi yang tidak produktif demi
kepentingan manajer. Oleh karena itu, analis harus berhati-hati saat memeriksa rencana investasi
perusahaan. Arus kas bebas yang tersedia untuk utang ekuitas dan arus kas bebas yang tersedia
untuk ekuitas merupakan input yang penting dalam penilaian aset dan ekuitas perusahaan
berbasis arus kas. Analisis arus kas tergantung pada laporan arus kas perusahaan. Titik awal
analisis rasio adalah ROE perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tiga pemicu
ROE yaitu margin laba neto, perputaran aset, dan leverage keuangan. Margin laba
mencerminkan manajemen operasional perusahaan. Perputaran aset mencerminkan manajemen
investasinya dan leverage keuangan mencerminkan manajemen utangnya. Setiap area tersebut
bisa digali lebih lanjut dengan memeriksa angka rasionya. Tingkat pertumbuhan berkelanjutan
perusahaan, suatu tingkat pertumbuhan perusahaan tanpa mengganggu kebijakan operasional,
investasi, dan pendanaan. Ditentukan oleh ROE dan kebijakan dividennya. Konsep pertumbuhan
berkelanjutan menyediakan cara untuk mengintegrasikan analisis rasio dan mengevaluasi apakah
strategi perusahaan akan bertahan. Jika rencana perusahaan adalah untuk tumbuh di atas tingkat
pertumbuhannya saat ini, analis dapat memeriksa apakah rasio perusahaan memiliki
kecenderungan untuk berubah di masa datang.

Analisis arus kas melengkapi analisis rasio dalam memeriksa aktivitas operasional
perusahaan, manajemen investasi, dan risiko keuangannya. Saat ini, perusahaan yang membuat
laporan berbasis IFRS diminta untuk melaporkan arus kasnya yang merupakan ringkasan dari
aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Analis sering kali menggunakan format standar
dalam menuangkan kembali data arus kas karena ada berbagai variasi cara dalam melaporkan
arus kas.

Pendekatan alternatif untuk dekomposisi ROE (alternative approach to ROE


decomposition)

Dekomposisi ROE dalam margin NOPAT, perputaran aset, spread keuangan dan leverage
keuangan neto. ROA operasional merupakan produk dari margin NOPAT dan perputaran aset.
Pendapatan leverage keuangan merupakan produk spread keuangan dan leverage keuangan.

NOPAT Penjualan Utang neto


ROE    Spread 
Penjualan Aset neto Ekuitas pemegang saham
Utang neto
 ROA operasi  Spread 
Ekuitas pemegang saham
di mana
Beban bunga neto setelah pajak
Spread  ROA operasi -
Utang neto

Analisis perputaran aset (asset turnover analysis)

Dekomposisi perputaran aset dalam komponennya dengan tujuan mengidentifikasi pemicu


(atau perubahan dalam) perputaran aset perusahaan dan menentukan efisiensi manajemen
investasi perusahaan. Analisis perputaran aset biasanya membedakan antara perputaran modal
kerja (piutang dagang persediaan, dan utan dagang) dengan perputaran aset tidak lancar
(properti, pabrik, peralatan dan aset tak berwujud).
Perbandingan cross section (cross-sectional comparism)

Perbandingan rasio satu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain dalam industri
yang sama.

Analisis leverage keuangan (financial leverage analysis)

Analisis risiko terkait dengan utang lancar perusahaan dan gabungan antara utang tidak
lancar dan ekuitas. Perhatian dalam analisis leverage keuangan adalah apakah strategi
perusahaan (1) sesuai dengan risiko bisnis perusahaan dan (2) menyeimbangkan risiko secara
optimal (misal risiko tekanan keuangan) dengan manfaatnya (misal, perlindungan pajak, disiplin
manajemen).

Analisis margin laba (profit margin analysis)

Dekomposisi margin laba ke dalam komponennya biasanya menggunakan laporan laba rugi
common-sized. Tujuan analisis margin laba adalah untuk mengidentifikasi pemicu (atau
perubahan dalam) margin perusahaan dan menilai efisiensi manajemen operasional perusahaan.
Biaya operasional yang berdampak pada margin laba bisa duraikan menurut fungsi (misalnya,
harga pokok penjualan, SG&A) dan menurut sifatnya (misalnya, biaya bahan, biaya personel,
depresiasi dan amortisasi)

Analisis rasio (ratio analysis)

Analisis rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi empat pemicu kinerja perusahaan :

1. Kebijakan operasional.

2. Kebijakan investasi.

3. Kebijakan pendanaan.

4. Kebiijakan dividen.
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth rate)

Tingkat pertumbuhan perusahaan dengan tetap menjaga profitabilitas dan tidak mengubah
kebijakan pendanaannya.

Pembayaran dividen kas


Tingkat pertumbuha n berkelanju tan  ROE  (1 - )
Laba neto

Perbandingan runtun waktu (time-series comparison)

Perbandingan rasio satu perusahaan sepanjang waktu

Pendekatan tradisional untuk dekomposisi ROE (traditional approach to ROE


decomposition)

Dekomposisi ROE ke dalam margin laba, perputaran aset, dan leverage keuangan:

Laba neto Penjualan Aset


ROE   
Penjualan Aset Ekuitas pemegang saham
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ada dua alat kunci untuk analisis keuangan yaitu analisis rasio dan analisis arus kas.
Keduanya memampukan analis untuk melakukan kinerja perusahaan dan kondisi keuangannya
sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan. Analisis rasio meliputi penilaian data laoran laba
rugi dan neraca (laporan posisi keuangan) perusahaan. Analisis arus kas tergantung pada laporan
arus kas perusahaan.
Titik awal analisis rasio adalah ROE perusahaan. Langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi tiga pemicu ROE yaitu margin laba neto, perputaran asset, dan laverage keuangan.
Margin laba neto mencerminkan managemen operasional perusahaan. Perputaran asset
mencerminkan management investasinya dan laverage keuangan mencerminkan management
utangnya. Setiap area tersebut bisa digali lebih lanjut dengan memeriksa angka rasionya.

Você também pode gostar