ANALISIS PENGARUH yang digunakan untuk memprediksi
FAKTOR PRODUKSI hasil produksi ikan lele, hasil ini
TERHADAP USAHA didukung dengan uji signifikansi TERNAK IKAN LELE DI KUBU pengaruh dengan menggunakan alat RAYA KALIMANTAN BARAT analisis uji F yang diketahui Fhitung > Fajrin Maulidin Ftabel. Berdasarkan kontribusi UNIVERSITAS TERBUKA Jl. ……… penghasilan usaha ternak terhadap pendapatan keluarga peternak, ABSTRAK diketahui memiliki nilai kontribusi yang cukup tinggi yaitu dengan nilai Penelitian ini bertujuan untuk rata-rata sebesar 77,64%, sehingga mengetahui pengaruh dari faktor usaha ternak ikan lele ini layak untuk produksi benih, pakan, tenaga kerja terus dijalankan. dan lahan terhadap produksi usaha ternak ikan lele dan besarnya sumbangan pendapatan usahaternak ikan lele terhadap pendapatan total keluarga peternak di Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap ikan lele digunakan analisis regresi linear berganda, sedangkan untuk mengetahui sumbangan usaha ternak ikan lele terhadap pendapatan keluarga peternak digunakan analisis kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari keseluruhan faktor-faktor produksi PENDAHULUAN pematang sawah. Oleh karena Peranan sub sektor perikanan itu, memelihara ikan lele dalam pembangunan nasional antara dianggap tidak menguntungkan, lain adalah menghasilkan bahan sehingga jarang orang yang mau pangan protein hewani bagi membudidayakan ikan lele di masyarakat,menciptakan kesempatan kolam. Ikan lele saat itu dianggap kerja, mendorong pertumbuhan agro tidak memiliki nilai kegunaan industri di dalam negeri melalui karena orang cenderung untuk penyediaan bahan baku, serta membudidayakan ikan jenis lain meningkatkan yang mudah memperoleh pendapatan dan taraf hidup peternak keuntungan. Ikan lele adalah ikan nelayan. Potensi perairan darat air tawar yang sudah dikenal Indonesia memiliki 655 jenis ikan air dikalangan masyarakat. Selain tawar tergolong ekonomis penting lezat, ikan lele juga dan hanya sekitar 13 jenis digemari karena tidak sulit dalam diantaranya dari jumlah tersebut mengolahnya dan sangat dibudidayakan. Salah satu jenis ikan ekonomis. air tawar yang mempunyai potensi Keunggulan yang dimiliki ikan dibudidayakan secara intensif di lele antara lain : Pertama, ikan kolam dan di perairan umum dalam ini dapat tumbuh lebih cepat dan keramba jaring apung lebih besar dalam waktu 24 (KJA) adalah ikan lele (Rukmana, minggu dan mencapai berat 2003). antara 2-3 kg. Kedua, telur ikan Beberapa tahun yang lalu ini lebih banyak sehingga dapat orang tidak pernah menginginkan menghasilkan benih yang lebih untuk menangkap atau banyak juga. Salah satu membudidayakan ikan lele di kebijakan dalam pengembangan taman, karena mempunyai budidaya perikanan adalah sepasang patil tajam dan beracun adalah pengembangan kawasan yang dianggap berbahaya. Selain untuk komoditas unggulan. sebagai ikan rucah, ikan lele Pengembangan dianggap sebagai perusak komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan disertai upaya efisiensi dalam budidaya sepuluh komoditas produksi. yang telah ditetapkan sebagai Sehubungan dengan hal tersebut, komoditas unggulan yang Direktorat Jenderal Perikanan memiliki kriteria antara lain: Budidaya memfasilitasi. Bernilai ekonomis tinggi; diselenggarakannya suatu forum Teknologi budidaya yang pengembangan budidaya lele dapat diterapkan telah sebagai salah satu upaya tersedia pembinaan terwujudnya Permintaan luar negeri dan komunikasi antar pembudidaya local tinggi lele pada berbagai kawasan Dapat dibudidayakan dan sentra budidaya lele dengan dikembangkan secara massal stakeholder terkait.
Salah satu komoditi unggulan Menyadari kian
budidaya yang akan lebih meningkatnya kebutuhan atau dikembangkan adalah ikan lele. permintaan akan ikan Ikan lele disamping sebagai salah lele, maka peternak belum siap satu sumber protein hewani bagi mensuplai ikan lele ke berbagai masyarakat, juga merupakan tempat dan kondisi ini menjadi komoditas yang dapat menunjang permasalahan yang perlu diatasi. ekonomi rumah tangga Hasil tangkapan dari alam pembudidaya khususnya di tidak mencukupi lagi, peternak pedesaan. Ikan lele mempunyai yang semula tidak menghiraukan tingkat serapan pasar yang cukup ikan lele mulai tertarik untuk baik, selain pasar dalam negeri memeliharanya secara intensif di juga terdapat peluang untuk pasar kolam ikan sekitar tempat tinggal ekspor. atau kolam pekarangan dengan teknik sederhana. Prakarsa Namun demikian untuk dapat peternak untuk mendapatkan memanfaatkan peluang tersebut benih ikan lele mulai berubah diperlukan jaminan kualitas, karena tidak mungkin hanya kuantitas sertakontinuitas yang mengandalkan benih dari alam Waktu penelitian dilakukan pada saja yang sangat terbatas bulan November sampai dengan jumlahnya, sedangkan dipihak bulan September 2018. Metode konsumen kebutuhan ikan lele dasar penelitian yang digunakan terus meningkat. Maka usaha berupa metode deskriptif. untuk membudidayakan yang Teknik pengambilan sampel semula hanya meliputi dilakukan dengan cara purposive pembesaran kini mulai sampling yaitu pengambilan mencoba membenihkan sendiri sampel/responden secara sengaja dan kalau mungkin menjadi karena memiliki keeratan produksinya. Atas dasar uraian hubungan permasalahan yang tersebut di atas maka diteliti (Arikunto, 2002). Sampel penelitian ini bertujuan untuk diambil sebanyak 10 responden mengetahui pengaruh dari faktor anggota kelompok ternak produksi benih, pakan, tenaga “Kampung Kapor” di Desa kerja dan lahan terhadap Kapur Kabupaten Kubu Raya. produksi usaha ternak ikan Untuk menganalisis data yang lele dan mengetahui besarnya diperoleh digunakan metode sumbangan pendapatan usaha analisis regresi linear berganda, ternak ikan lele terhadap yaitu: pendapatan total keluarga Y = a + b 1X1 + b2X2 + b3X3 + peternak di Desa Kapur, b4X4 Kabupaten Kuburaya. Keterangan : Y = produksi usahaternak ikan lele 1. Metode Penelitian (Kg). Penelitian dilaksanakan di Desa X1 = benih (ekor) Kapur Kabupaten kuburaya X2 = pakan(kg) dengan pertimbangan bahwa di X3 = tenaga kerja (HOK) daerah ini tedapat permasalahan X4 = lahan (m2) mengenai pengembangan sektor a = konstanta budidaya ikan lele dan banyak b = koefisien regresi dijumpai peternak ikan lele Sedangkan untuk mengetahui sebagai penghasilan keluarga. sumbangan usahaternak ikan lele terhadap pendapatan rumah kepemilikan lahan. karakteristik tangga peternak digunakan yang dimiliki oleh para peternak perhitungan sederhana, yaitu: ikan lele berbeda-beda sehingga 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛𝑖 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑙𝑒 X= 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘 × 100 ada sedikit perbedaan dalam mengelola usaha ternaknya. 2. Hasil dan Pembahasan Adapun karakteristik peternak Karakteristik peternak sebagai sample di Desa Kapur Kabupaten sampel penelitian adalah wujud Kuburaya dapat dilihat pada tabel gambaran tentang keadaan berikut. Tabel 1. Karakteristik usaha ternaknya. Karakteristik Responden. yang diambil adalah menurut umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan Tabel 1 Karakteristik Responden. NO Umur (th) Pendidikan Jumlah Luas Tanggungan Lahan(m2) 1 50 SMP 5 500 2 47 STM 4 380 3 42 SMA 2 400 4 52 SMP 4 500 5 57 SD 6 450 6 49 SMP 5 350 7 58 SMP 7 480 8 55 SMP 5 525 9 62 SD 8 375 10 59 SD 6 463 x 53,1 5 442,3 Sumber: Data Primer, 2018 Dari hasil analisa regresi linear saja yang dapat digunakan untuk berganda diperoleh bahwa variabel mengestimasi hasil produksi. Hasil modal kerja dalam analisis ini analisis regresi dapat dijelaskan harus dikeluarkan dari model sebagai berikut sebagai berikut : regresi atau termasuk dalam exluded Y =1441,328 – 0,000148X2 + 0,000109X3 + 0,00003X4 + 1,268859X5 variable (di luar model). Hal ini Berdasarkan hasil estimasi tersebut karena faktor produksi modal kerja maka dapat dijelaskan bahwa : yang digunakan untukmemprediksi a. Nilai a (konstanta) sebesar hasil produksi merupakan jumlah 1441,328 artinya apabila dari keseluruhan faktor produksi pengaruh yang ditimbulkan benih, faktor produksi pakan, oleh variabel faktor produksi faktor produksi tenaga kerja benih (X1), faktor produksi sehingga menimbulkan auto pakan (X2) faktor produksi korelasi yang tinggi oleh sebab itu tenaga kerja (X3), dan faktor dikeluarkan dari model. Dengan lahan (X4) memiliki nilai demikian berdasarkan analisa konstanta maka besarnya regresi hanya 4 (empat) variabel jumlah produksi ikan lele diartikan adanya peningkatan sebesar 1441,328kg. terhadap jumlah pakan dalam b. Nilai b1 (koefisien regresi upaya peningkatan hasil variabel faktor produksi produksi ikan lele secara benih) sebesar - 0,000148 bobot dengan satuan kilogram. artinya apabila terjadi d. Nilai b3 (koefisien regresi peningkatan variabel benih variabel faktor produksi maka akan mengakibatkan tenaga kerja) sebesar 0,00003 penurunan terhadap produksi artinya apabila terjadi ikan lele sebesar - 0,000148. peningkatan variabel tenaga Variabel faktor produksi benih kerja maka akan bernilai negative artinya mengakibatkan peningkatan bahwa variabel ini memiliki terhadap produksi ikan lele kapasitas berlebih, sehingga sebesar 0,00003. Variabel dapat mengakibatkan faktor produksi tenaga kerja penurunan pada variabel berpengaruh positif, artinya produksi ikan lele. Hasil penggunaan tenaga kerja yang ini dibuktikan dengan nilai optimal akan dapat negative yang diperoleh dari meningkatkan volume bobot koefisien regresi variabel produksi ikan lele faktor produksi benih. dalam satuan kilogram. c. Nilai b2 (koefisien regresi e. Nilai b4 (koefisien regresi variabel faktor produksi variabel faktor produksi luas pakan) sebesar 0,000109 lahan) sebesar 1,268859 artinya apabila terjadi artinya apabila terjadi peningkatan variabel pakan peningkatan variabel luas maka akan mengakibatkan kolam maka akan peningkatan terhadap produksi mengakibatkan peningkatan ikan lele sebesar 0,000109. terhadap produksi ikan lele Variabel faktor produksi sebesar 1,268859. Variabel pakan memberikan pengaruh faktor produksi luas lahan yang positif, hal ini dapat pada kolam ikan yang digunakan untuk pembesaran faktor produksi luas lahan) ikan lele tersebut berpengaruh dalam memprediksi hasil positif terhadap produksi ikan produksi ikan lele pada lele, hal ini memberikan usahaternak tersebut adalah pengertian bahwa usaha ternak berpengaruh secara signifikan. ikan lele yang saat ini Dengan demikian, hipotesis dijalankan memiliki proporsi yang menyatakan bahwa, yang sesuai antara luas lahan diduga terdapat pengaruh dari dengan hasil produksi. faktor-faktor produksi Selanjutnya,berdasarkan hasil terhadap produksi usahaternak analisis data yang diperoleh, ikan lele di Desa besarnya pengaruh yang Kapur Kabupaten Kuburaya, ditimbulkan oleh variabel diterima. Berdasarkan bebas (benih, pakan, tenaga pembahasan diatas kerja dan luas lahan) terhadap maka dapat dikatakan bahwa produksi ikan lele adalah dalam penelitian ini, signifikan berdasarkan uji F. usahaternak ikan lele di Hal ini dapat dilihat dari hasil Desa Kapur Kabupaten pengujian signifikansi Kuburaya terdapat berdasarkan Fhitung. Nilai yang ketidaksesuaian antara jumlah diperoleh dari uji Fhitung benih yang digunakan sebesar 73,973 dan Ftabel dalam usaha ini dengan (df1=4 dan df2=5) sebesar proporsi luas lahan, sehingga 5,192, hasil ini berarti proporsi jumlah benih signifikan karena nilai Fhitung > mempengaruhi pada Ftabel. Berdasarkan hasil penurunan hasil produksi. analisis tersebut maka dapat Dengan demikian, upaya dikatakan bahwa variabel usahaternak ini harus bebas yang digunakan (faktor memperhatikan proporsi produksi benih, faktor jumlah benih dengan luas produksi pakan, faktor lahan yang digunakan. produksi tenaga kerja dan Hasil penelitian ini dapat dipahami sebagai suatu umumnya pendapatan hasil indikasi terjadinya ketidak usaha ternak ikan lele seimbangan jumlah benih mendominasi pendapatan pada kapasitas lahan yang ada, keluarga. Hal ini menjelaskan sehingga usaha ternak ikan bahwa usaha ini baik untuk lele bisa memberikan produksi dijalankan karena menurun. kontribusinya yang cukup Perlu kiranya dipelajari signifikan terhadap bahwa pertimbangan kapasitas pendapatan keluarga. Dengan kolam ikan dengan jumlah demikian usaha ternak ikan benih yang disebar agar lebih lele di desa kapur berdasarkan proporsional sehingga faktor- kontribusi yang diperoleh faktor produksi lainnya seperti menjadi salah satu prioritas pakan dan tenaga kerja dapat utama. memberikan kontribusi yang 3. Kesimpulan dan Saran optimal terhadap hasil a. Kesimpulan produksi ikan lele tersebut. Berdasarkan hasil Jadi ukuran proporsional penelitian dan pembahasan jumlah benih dengan luas yang dilakukan pada usaha lahan idealnya 30-50 ekor/m2. ternak ikan lele di Desa Kontribusi rata-rata pada Kapur Kabupaten Kubu raya usahaternak ikan lele terhadap diperoleh hasil sebagai total pendapatan rumah tangga berikut : peternak sebesar 77,64% yang berarti bahwa pada umumya 1. Terdapat pengaruh yang pendapatan usaha ternak signifikan dari ikan lele mendominasi jumlah keseluruhan faktor-faktor pendapatan keluarga. produksi yang digunakan Selanjutnya dengan melihat untuk memprediksi hasil besarnya kontribusi usaha produksi ikan lele. ternak yang diperoleh, 2. Berdasarkan kontribusi diketahui bahwa pada penghasilan usaha ternak terhadap pendapatan hasilnya dapat lebih keluarga peternak, optimal dengan tetap diketahui memiliki nilai memperhatikan faktor- kontribusi yang cukup faktor produksi yang tinggi yaitu dengan sudah memiliki pengaruh nilai rata-rata sebesar positif. 77,64%, sehingga usaha 2. Kontribusi dari usaha ternak ikan lele ini ternak ikan lele layak untuk terus yang tinggi maka perlu dijalankan. dipertahankan tanpa b. Saran mengabaikan kontribusi 1. Hendaknya perlu dari usaha lain diluar pertimbangan dalam hal usahaternak ikan lele menentukan jumlah melalui cara intensifikasi benih dengan kapasitas dan ekstensifikasi kolam ikan yang budidaya ikan lele. digunakan untukbudidaya ikan lele tersebut, agar DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta: Jakarta.
Kustituanto,B.1988. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. BPFE: Yogyakarta.
Munir, Rozy. 1987. Lingkungan: Sumberdaya alam dan Kependudukan Dalam
Pembangunan. Universitas Indonesia : Jakarta.
Nurjana, Made L . Peternak Dianjurkan Tangkap Peluang Ekspor Ikan
Lele, dalam www.kompas.co.id. diakses pada 24 April 2008.
Prawiro, Ruslan H, 1981. Kependudukan Teori Fakta dan Masalah. Offset
Alumni: Bandung.
Rukmana.Rahmat. 2003. Lele Dumbo. Aneka Ilmu: Semarang.
Sudjana, 1996. Statistik untuk Ekonomi dan Niaga. Tarsito: Bandung.
Soekartawi. 1995. Prinsip Dasar Ekonomi Perternakan ; Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada: Jakarta.