Você está na página 1de 9

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN BURNOUT PERAWAT

PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. SOESELO


KABUPATEN TEGAL TAHUN 2018

Siska Utami Anggraeny1), Wisnu Widyantoro, S.Kp M.Kep2), Anisa Oktiawati,


S.Kep.,Ns3)
1)
Jurusan Keperawatan, Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal,
Indonesia 2) Dosen Pembimbing 1 STIKes Bhamada Slawi, 3) Dosen Pembimbing
2 STIKes Bhamada Slawi
Email : Siskau58@gmail.com

Abstrak

Metode tim salah satu metode asuhan keperawatan professional yang terdiri dari
beberapa tim yang terdapat kepala ruang, ketua tim dan anggota tim. Konsep
metode tim dapat berjalan lancar apabila tugas dan perannya dijalankan sesuai
dengan konsep. Metode tim jika tidak diterapkan secara maksimal maka
menimbulkan kerugian. Kerugian metode tim yaitu membutuhkan biaya yang
banyak,Metode tim tergantung dengan pengaturan pelaksanaannya, jika
pengaturannya tidak baik maka tidak efektif untuk dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penerapan metode tim
dengan burnout perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo
kabupaten Tegal tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross
sectional dengan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Sampel
pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menggunakan Chi Square
menunjukan hasil adanya hubungan penerapan metode tim dengan burnout
perawat pelaksana (p.value = 0,000, a = 0,02). Bagi perawat pelaksana sebaiknya,
melakukan tugas dan perannya sesuai dengan konsep metode asuhan keperawatan
professional metode tim sehingga dapat meminimalisir terjadinya burnout.

Kata kunci : Metode Tim, Burnout Perawat Pelaksana, Ruang Rawat Inap
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE IMPLEMENTATION OF TEAM
METHOD AND NURSE EXECUTIVE BURNOUT AT INPATIENT ROOM
OF RSUD Dr. SOESELO TEGAL 2018

Siska Utami Anggraeny 1) , Wisnu Widyantoro, S.Kp M.Kep 2) , Anisa Oktiawati ,


S.Kep., Ns 3)
1)
Student of Bachelor of Nursing, Stikes Bhakti
Mandala Husada Slawi 52416, Tegal, Indonesia 2) Supervisor 1,
STIKes Bhamada Slawi , 3) Supervisor 2, STIKes Bhamada Slawi

Email : Siskau58@gmail.com

Abstract

Team method is one of the nursing care methods


consisting from some teams like head room, chairman and member team. The
concept of team method can work well if its task and role are performed based on
the correct concept. If team method is not maximally applied, it will face the
disadvantages. The disadvantage of team method is that it needs cost a lot. Team
method depends on the implementation setting; if the setting is not good, it will
not be effective to be done. The study aimed to find out whether there was the
relationship between the implementation of team method and executive nurse
burnout at inpatient room of RSUD Dr. Soeselo Tegal 2018. The study used cross
sectional approach design with random sampling as a sampling technique. There
were 60 people as research sample. The research result research using Chi Square
showed that there was a relationship between team method and executive nurse
burnout ( p. value = 0.000, a = 0.02). The executive nurses should perform their
task and role based on the concept of professional nursing care method like team
method so that it could minimize the occurrence of burnout.

Keywords : Team Method, Executive Nurse Burnout, Inpatient Room


.
PENDAHULUAN manajemen diantaranya perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
Metode tim merupakan metode asuhan
pengawasan (Sitorus dan Panjaitan,
keperawatan professional yang
2011).
digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan terhadap pasien, yang
Berdasarkan studi pendahuluan melalui
terdiri dari beberapa tim dan masing
wawancara pada perawat pelaksana di
masing tim terdapat anggota yang
ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo
berbeda. Perawat yang ada di ruang
Kabupaten Tegal, rata rata setiap
rawat inap biasanya dibagi 2-3 tim/grup
ruangan menerapkan metode asuhan
yang terdiri dari tenaga professional,
keperawatan professional dengan
tenaga teknial, dan pembantu perawat
metode tim. Dimana setiap ruangan
yang saling membantu (Suarli, 2009).
terdapat kepala ruang, ketua tim, dan
perawat pelaksana. Pelaksanaan asuhan
Menurut Suyanto (2009), Pelayanan
keperawatan dibagi beberapa kelompok
keperawatan metode tim terdiri dari
yang di pimpin oleh masing-masing
kepala ruang, ketua tim, dan perawat
ketua tim. Tetapi, metode asuhan
pelaksana. Pelaksanaan proses
keperawatan professional metode tim
keperawatan mempunyai tanggung
tidak dilakukan secara maksimal.
jawab dan tugas masing-masing. Empat
Karena setiap ruang rawat inap tidak
tahap proses keperawatan yaitu
menggunakan metode tim murni.
pengkajian, penegakan diagnosa,
Pembagian pasien dibagi secara tim,
perencanaan, dan implementasi. Ketua
namun untuk tindakan keperawatan
tim mempunyai tugas dalam menyusun
pada pasien dilakukan oleh seluruh
rencana asuhan keperawatan pada
perawat yang sedang dinas di ruang
pasien, Dan harus mampu dalam
rawat inap. Disisi lain jumlah perawat
memprioritaskan masalah. Setelah ketua
yang dinas di ruang rawat inap lebih
tim merencanakan keperawatan yang
sedikit dari jumlah bed yang ada di
akan dilakukan pada pasien kemudian
setiap ruang rawat inap. Sedikitnya
perawat pelaksana mempunyai
jumlah tenaga perawat seringkali
tanggung jawab memberikan asuhan
perawat merasakan kelelahan dalam
keperawatan pada pasien. Ketua tim
bekerja, kurang bersemangat,
mempunyai peran dalam fungsi
kurangnya motivasi, karena setiap hari HASIL PENELITIAN
secara rutin melakukan kegiatan yang Tabel 4.1 Distribusi Responden
sama. Dengan adanya kondisi tersebut Berdasarkan Penerapan metode tim

dapat menciptakan kondisi ligkungan Penerapan


Metode Frekuensi Presentasi
kerja yang tidak efektif, sehingga dapat
Tim
memicu terjadinya burnout pada Baik 58 96,7
Cukup 2 3,3
perawat.
Kurang 0 0
Jumlah 60 100%
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa

Deskriptif Analitik dengan pendekatan terdapat perbedaan frekuensi antara

Cross Sectional. Penelitian ini penerapan metode tim baik, cukup dan

dilakukan di RSUD dr. Soeselo kurang. Data dalam tabel menunjukan

kabupaten Tegal. Total jumlah sebagian besar perawat pelaksana

responden yaitu 60 perawat pelaksana, melakukan penerapan metode tim

penelitian ini dilakukan di 9 ruang rawat dengan baik dengan presentasi sebanyak

inap yang memenuhi kriteria. 96,7% atau 58 orang. Hal ini

Pengumpulan data tiap variabel dikarenakan Semakin baik metode tim

menggunakan kuesioner penerapan yang diterapkan maka semakin kecil

metode tim yang berisi 20 pertanyaan perawat mengalami burnout.

dan kuesioner burnout menggunakan Tabel 4.2 Distribusi Responden


kuesioner Maslach Burnout Inventory Berdasarkan Burnout
(MBI) yang berisi 22 pertanyaan yang Burnout Frekuensi Presentasi
mencakup tiga skala yaitu emotional Tidak 5 8,3
Exhaustion (kelelahan emosional), burnout
Burnout 50 83,4
Depersonalisasi, Low Personal ringan
Accomplaishment (rendahnya Burnout 5 8,3
sedang
penghargan diri). Analisis yang Burnout 0 0
dilakukan adalah Uji Chi Square berat
Jumlah 60 100%
dengan membandingkan P.value dengan
varian eror 20% atau 0,2.
Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dikarenakan perawat pelaksana sudah
terdapat perbedaan frekuensi antara melakukan tugas dan perannya masing
tidak burnout, burnout ringan, dan – masing di ruangan. Hasil penelitian
burnout sedang. Sebagian besar perawat ini sejalan dengan penelitian Mogopa,
pelaksana yang mengalami burnout Linnie Pondaag, Rivelino, S. (2017)
ringan sebanyak 83,4% atau 50 orang. yang menunjukkan hasil penelitian
Hal ini ditunjukan pada kuesioner, penerapan metode tim sebagian besar
bahwa perawat pelaksana yang perawat pelaksana memiliki penerapan
mengalami burnout ringan sudah metode tim yang baik yaitu sebanyak 23
menerapkan metode tim yang baik di perawat (60,5%), hal ini dikarenakan
ruangan. teknik pengambilan sampel yang
digunakan sama yaitu simple random
Hasil analisis uji Chi Square
sampling.
menunjukkan dengan nilai p.value
Asumsi peneliti jika penerapan metode
0,000 ≤ 0,2, maka Ho; ditolak dan Ha;
tim di rumah sakit, tidak diterapkan dan
diterima. Sehingga bisa ditarik
dilakukan sesuai dengan tugas dan
kesimpulan yaitu terdapat hubungan
perannya masing – masing, maka
antara Penerapan Metode Tim Dengan
metode asuhan keperawatan
Burnout Perawat Pelaksana di Ruang
professional metode tim tidak bisa
Rawat Inap RSUD dr. Soeselo
diterapkan dengan hasil yang baik.
Kabupaten Tegal.
Hasil pada kuesioner penerapan metode
PEMBAHASAN tim menunjukan hasil penerapan metode
tim yang dilakukan pada 60 responden
Distribusi berdasarkan penerapan
sebagian besar penerapan metode tim
metode tim
baik. Hasil nya penerapan metode tim
Hasil penelitian menunjukan bahwa
baik sebanyak 58 responden, dan
terdapat perbedaan frekuensi antara
metode tim cukup sebanyak 2
penerapan metode tim baik, cukup dan
responden. Hal ini menunjukan bahwa
kurang. Data dalam tabel menunjukan
penerapan metode tim sudah dilakukan
sebagian besar perawat pelaksana
secara baik.
melakukan penerapan metode tim
dengan baik dengan presentasi sebanyak
96,7% atau 58 orang. Hal ini
Distribusi berdasarkan burnout dapat menimbulkan sesorang
perawat pelaksana mengalami burnout. Pada kuesioner
Hasil yang didapat pada penelitian ini Maslach Burnout Inventory
pada burnout perawat pelaksana dengan menunjukan hasil dari 60 responden
total 60 responden dapat diketahui tidak mengalami burnout sebanyak 5,
bahwa terdapat perbedaan frekuensi yang mengalami burnout ringan
antara tidak burnout, burnout ringan, sebanyak 50, dan burnout sedang
dan burnout sedang. Sebagian besar sebanyak 5.
perawat pelaksana yang mengalami
Hubungan Penerapan Metode Tim
burnout ringan sebanyak 83,4% atau 50
dengan Burnout Perawat pelaksana
orang. Hal ini dikarenakan jumlah
di ruang rawat inap RSUD dr.
perawat pelaksana lebih sedikit
Soeselo Kabupaten Tegal Tahun 2018
dibandingkan dengan jumlah pasien
yang ada di ruangan. Hasil penelitian Penelitian ini menggunakan uji Chi
burnout perawat pelaksana di RSUD dr. Square dengan hasil menunjukan nilai
Soeselo Kabupaten Tegal ini sejalan p. value 0.000 < 0.2, atau dapat
dengan penelitian Natsir (2015), hasil dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.
penelitian menunjukan perawat yang Sehingga hasil tersebut dapat
mengalami burnout rendah sebanyak 99 disimpulkan ada hubungan antara
orang (89,2%). Burnout dapat diartikan penerapan metode tim dengan burnout
dimana kondisi seseorang perawat pelaksana di ruang rawat inap
menghabiskan tenaga dan kehilangan RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal
energi baik secara psikis maupun fisik. tahun 2018.
Burnout terjadi dengan adanya
Hasil penelitian ini dengan judul
kelelahan fisik mental, dan emosional
Hubungan Penerapan Metode Tim
yang terus menerus. Gejala burnout
dengan Burnout Perawat pelaksana di
lainnya adalah seseorang mudah
ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo
mengalami pusing, tidak dapat
Kabupaten Tegal menunjukan bahwa
berkonsentrasi, dan mudah terserang
penerapan metode tim dari 60
penyakit (Poerwindari, 2010).
responden, yang menerapkan penerapan
Asumsi peneliti jika sesorang
metode tim baik didapatkan perawat
mengalami burnout maka ada hal yang
pelaksana yang tidak mengalami
burnout sebanyak 5 perawat, burnout kerjasama dan komunikasi yang tinggi
ringan sebanyak 48 dan burnout sedang antar anggota tim, banyak kegiatan
sebanyak 5. Penerapan metode tim yang keperawatan yang dilakukan oleh
cukup 2 perawat pelaksana mengalami perawat nonprofessional, ketua tim
burnout ringan. Dari hasil penelitian ini membutuhkan waktu yang banyak
didapatkan p = 0,000 < 0,2 yang untuk melakukan tugas manajerial,
menunjukan adanya hubungan seperti mengkaji, mendelegasikan, dan
penerapan metode tim dengan burnout mengatur kerja kelompok, menyulitkan
perawat pelaksana di ruang rawat inap ketua tim dalam menyampaikan tugas
RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal. karena harus melalui beberapa anggota
Perawat pelaksana sebagian besar tim, terlebih jika anggota tim sering
mengalami burnout ringan. Hal ini diubah. Dan jika Penerapan metode tim
dikarenakan responden menyatakan yang diterapkan hasilnya baik maka
bahwa emosinya terkuras karena menimbulkan keuntungan yaitu dapat
pekerjaan, dan merasakan kelelahan menciptakan kepuasan kepada pasien
fisik yang amat sangat diakhir kerja. dan perawat, dengan melakukan
Disisi lain responden mengaku merasa pelayanan asuhan keperawatan perawat
gembira setelah melakukan tugas memperlakukan pasien lebih dari
kepada klien secara langsung dan manusiawi dan memiliki perawat yang
responden merasa bahwa dirinya telah lebih mengenal serta memahami apa
mendapatkan dan mengalami banyak yang dibutuhkan, perawat lebih
hal yang berharga dalam pekerjaannya. mengenal pasien secara individu hal ini
dikarenakan perawat dalam menangani
Penerapan metode tim jika tidak
pasien dengan jumlah yang lebih sedikit
berjalan sesuai dengan konsep maka
yang dapat memungkinkan sekali
akan menimbulkan kerugian dalam
perawat dalam merawat pasien secara
pelaksanaanya, yaitu membutuhkan
komprehensif dan dapat melihat pasien
biaya yang banyak karena adanya
secara holistik, perawat terlihat lebih
distribusi tenaga perawat, penerapan
produktif dalam melakukan tugasnya
metode tim tergantung dengan
melalui kerjasama dan interaksi dalam
pengaturan pelaksanaannya, jika
tim, hal ini dapat memudahkan untuk
pengaturannya tidak baik maka tidak
efektif untuk dilakukan, membutuhkan
mengenali kemampuan anggota tim KESIMPULAN
secara optimal (Kuntoro, 2010).
1. Sebagian besar perawat pelaksana
Penelitian ini menunjukan bahwa di ruang rawat inap RSUD dr.
perawat pelaksana sebagian besar Soeselo Kabupaten Tegal
menerapkan metode tim dengan baik melakukan penerapan metode tim
sebanyak 58 perawat. Berdasarkan dengan baik.
realita di ruangan, penerapan metode 2. Sebagian besar perawat pelaksana
tim sudah dilakukan secara maksimal. di ruang rawat inap RSUD dr.
Hal ini dikarenakan pelaksanaan metode Soeselo Kabupaten Tegal
tim sudah dilakukan sesuai dengan mengalami burnout ringan.
tugas dan perannya masing – masing. 3. Ada hubungan antara penerapan
Selain itu, komunikasi dan kerja sama metode tim dengan burnout
antar anggota tim selalu dilakukan perawat pelaksana di ruang rawat
dengan baik dalam melakukan kegiatan inap RSUD dr. Soeselo Kabupaten
keperawatan di ruangan. Tegal tahun 2018.

asumsi peneliti semakin baik perawat SARAN


menerapkan metode tim maka
1. Aplikatif : Bagi Rumah Sakit
meminimalisir perawat pelaksana
Penelitian ini diharapkan rumah sakit pada
merasakan burnout. Semakin baik
Bag. Manajemen Keperawatan dapat
penerapan metode tim yang diterapkan
melakukan evaluasi terhadap metode
akan semakin kecil perawat pelaksana
asuhan keperawatan professional dengan
yang merasakan burnout. Hal ini
metode tim yang diterapkan di ruangan dan
dikarenakan adanya konsep yang dalam
menambah jumlah perawat agar setiap tim
pelaksanaan penerapan metode tim
nya terdapat 3 – 4 anggota tim sehingga
harus dilaksanakan sesuai dengan
perawat pelaksana tidak mengalami
konsep pelaksanaan metode tim. Jika
burnout. Selain itu rumah sakit dapat
penerapan metode tim tidak dilakukan
memilih metode asuhan keperawatan
sesuai dengan konsep maka akan
professional lain sebagai alternatif agar
menimbulkan kerugian dan
dapat diterapkan secara maksimal dan tidak
mengakibatkan burnout terjadi pada
menimbulkan burnout.
perawat pelaksana.
2. Keilmuan : Bagi Institusi Pendidikan tim dengan kinerja perawat
Penelitian ini diharapkan mahasiswa pelaksana diIrina C RSUP
dapat meneliti penerapan metode tim Prof.Dr.R.Kandou Manado.
dengan faktor yang berhubungan Jurnal Keperawatan Volume 5
berbeda mengenai manajemen Nomor 1, februari 2017. Diakses
keperawatan, agar metode asuhan Februari 2017.
keperawatan professional yang https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
diterapkan dapat diterapkan secara hp/jkp/article/view/14704/14272Di

maksimal. Data yang didapatkan dari akses Februari 2017.


penelitian ini dapat dijadikan sebagai https://ejournal.unsrat.ac.id/inde
referensi untuk mengetahui metode x.php/jkp/article/view/14704/14
asuhan keperawatan dengan metode 272.
tim.
Natsir (2015). Hubungan Antara Self
Efficacy dan Stres Kerja dengan
3. Metodologi : Bagi penelitian Burnout pada Perawat dalam
melakuka Asuhn Keperawatan
selanjutnya Penelitian ini diharapkan
pada RS Pemerintah di
dapat dijadikan sebagai bahan referensi Kabupaten Semarang.
untuk penelitian selanjutnya pada Poerwandari, K. (2010). Mengatasi
mahasiswa keperawatan dalam Burnout di Tempat Kerja.
menentukan variabel lain yang Http://www.
berhubungan dengan model asuhan
Portalhr.com/tips/2id223.htm.
keperawatan professional, pengambilan
Sitorus & Panjaitan (2011). Manajemen
sampel, serta teknik yang digunakan
Keperawatan: Manajemen
dalam penelitian Keperawatan di Ruang Rawat,
Jakarta, Sagung Seto.
DAFTAR PUSTAKA
Suarli, S. (2009). Manajemen
Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar
Manajemen Keperawatan. Keperawatan Dengan
Cetakan I : Yogyakarta : Muha Pendekatan Praktis. Jakarta :
Medika.
Erlangga.
Mogopa, C.P., Linnie Pondaag,
Suyanto.(2009). Mengenal kepemimpinan dan
Rivelino, S. (2017) (2017).
manajemen keperawatan di rumah sakit.
Hubungan penerapan metode
Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Você também pode gostar

  • Manajemen Penanganan Nyeri Non Farmakologi
    Manajemen Penanganan Nyeri Non Farmakologi
    Documento3 páginas
    Manajemen Penanganan Nyeri Non Farmakologi
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Sop Senam HT
    Sop Senam HT
    Documento2 páginas
    Sop Senam HT
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1
     Bab 1
    Documento6 páginas
    Bab 1
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan LP Berat Badan Lahir
    Laporan Pendahuluan LP Berat Badan Lahir
    Documento15 páginas
    Laporan Pendahuluan LP Berat Badan Lahir
    Moch. Haidir Ali
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Balik Hipertensi
    Lembar Balik Hipertensi
    Documento8 páginas
    Lembar Balik Hipertensi
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Yeni
    Tupoksi Yeni
    Documento1 página
    Tupoksi Yeni
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Kepala Ruang
    Tupoksi Kepala Ruang
    Documento3 páginas
    Tupoksi Kepala Ruang
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Yeni
    Tupoksi Yeni
    Documento7 páginas
    Tupoksi Yeni
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN MANAJEMEN RUANG MAWAR
    LAPORAN MANAJEMEN RUANG MAWAR
    Documento30 páginas
    LAPORAN MANAJEMEN RUANG MAWAR
    Yenni Sulistya
    50% (2)
  • Kuesioner Ispa
    Kuesioner Ispa
    Documento1 página
    Kuesioner Ispa
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Yeni
    Tupoksi Yeni
    Documento1 página
    Tupoksi Yeni
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Susunan Acara FGD
    Susunan Acara FGD
    Documento2 páginas
    Susunan Acara FGD
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Yeni
    Tupoksi Yeni
    Documento7 páginas
    Tupoksi Yeni
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Tupoksi Yeni
    Tupoksi Yeni
    Documento1 página
    Tupoksi Yeni
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
    DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
    Documento4 páginas
    DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
    Tutut Handayani
    Ainda não há avaliações
  • Askep Keluarga
    Askep Keluarga
    Documento18 páginas
    Askep Keluarga
    Titin Aeni
    Ainda não há avaliações
  • Tot Mengukur TD Revisi
    Tot Mengukur TD Revisi
    Documento8 páginas
    Tot Mengukur TD Revisi
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Kunjungan Gerontik
    Laporan Kunjungan Gerontik
    Documento6 páginas
    Laporan Kunjungan Gerontik
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Woc Bronkopneumonia
    Woc Bronkopneumonia
    Documento9 páginas
    Woc Bronkopneumonia
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Senam HT
    Leaflet Senam HT
    Documento3 páginas
    Leaflet Senam HT
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • LP Kunjungan Keluarga Edit
    LP Kunjungan Keluarga Edit
    Documento7 páginas
    LP Kunjungan Keluarga Edit
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • LP Kunjungan Keluarga Edit
    LP Kunjungan Keluarga Edit
    Documento7 páginas
    LP Kunjungan Keluarga Edit
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Tak
    Proposal Tak
    Documento13 páginas
    Proposal Tak
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Lap. MMD2
    Lap. MMD2
    Documento6 páginas
    Lap. MMD2
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Blik TBC
    Lembar Blik TBC
    Documento3 páginas
    Lembar Blik TBC
    Adhe12
    Ainda não há avaliações
  • Sop Senam HT
    Sop Senam HT
    Documento2 páginas
    Sop Senam HT
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Sop Senam HT
    Sop Senam HT
    Documento2 páginas
    Sop Senam HT
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Documento2 páginas
    Leaflet HT
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Documento7 páginas
    Sap Hipertensi
    Yenni Sulistya
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Blik TBC
    Lembar Blik TBC
    Documento3 páginas
    Lembar Blik TBC
    Adhe12
    Ainda não há avaliações