Você está na página 1de 13

Rasio-rasio Perbankan

Dalam kamus Perbankan (Institut Bankir Indonesia), edisi kedua tahun 1999: CAMEL
adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang
mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank, CAMEL merupakan tolok yang menjadi
obyek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank. CAMEL terdiri atas lima
criteria yaitu modal, aktiva, manajemen, pendapatan dan likuiditas.

1. Capital (Modal)

Suatu perusahaan perbankan dikatakan sehat apabila memiliki permodalan


yang kuat, dimana dengan modal tersebut bank mampu menjalankan operasionalnya
dan menjamin aset-aset yang bermasalah. Berkenaan dengan hal itu, penilaian
terhadap aspek modal dititikberatkan pada kecukupan dan komposisi modal, proyeksi
modal, kemampuan modal menutup aset bermasalah, serta rencana modal untuk
ekspansi usaha.

Tingkat kesehatan bank yang ditinjau dari aspek modal dapat dinilai atau diukur
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini merepresentasikan
kemampuan bank menggunakan modalnya sendiri untuk menutup penurunan aktiva
yang disebabkan oleh adanya kerugian-kerugian yang timbul atas penggunaan aktiva
tersebut. Nilai CAR dapat diperoleh dengan membandingkan antara modal sendiri
dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

ATMR merupakan penjumlahan dan nilai masing-masing aset atau aktiva


setelah dikalikan dengan bobot masing-masing risiko pada aset tersebut. Risiko aset
yang dimaksud adalah utang. Besar kecilnya utang jelas akan mempengaruhi nilai
CAR. Semakin kecil utang, maka nilai CAR akan semakin besar. Sebaliknya, jumlah
utang yang semakin besar akan berdampak pada nilai CAR yang semakin kecil.

Rule of thumb dari CAR adalah 8%. Artinya, jika nilai CAR suatu bank lebih
besar atau sama dengan 8%, maka kondisi keuangan bank dilihat dari aspek modal
tergolong sehat. Sebaliknya, apabila nilai CAR suatu bank kurang dari 8%
menunjukkan bahwa kondisi keuangan bank tersebut dalam kondisi yang tidak sehat.
Adapun formulasi dari penghitungan rasio modal ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1
CAR = (Modal/ATMR) x 100%

2. Asset quality (Kualitas aktiva)

Kualitas aktiva produktif mencerminkan kinerja keuangan perusahaan


perbankan. Penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan membandingkan antara aktiva
produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia. Pengukuran tingkat kesehatan bank berdasarkan aspek kualitas
aktiva salah satunya dapat dilihat dari rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) yang dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Rasio KAP = (aktiva produktif yang diklasifikasikan/total aktiva produktif) x 100%

Penghitungan aktiva produktif yang diklasifikasikan dilakukan dengan


berdasarkan pada ketentuan berikut ini.

 0% dari kredit lancar


 25% dari kredit dalam perhatian khusus
 50% dari kredit kurang lancar
 75% dari kredit yang diragukan
 100% dari kredit macet

Sementara hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek
kualitas aktiva didasarkan pada rentang nilai berikut.

 0,00% – <= 10,35%, bank dikategorikan sehat


 > 10,35% – <= 12,60%, bank dikategorikan cukup sehat
 > 12,60% – <= 14,85%, bank dikategorikan kurang sehat
 > 14,85%, bank dikategorikan tidak sehat

3. Management (Manajemen)

Penilaian tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen sifatnya kualitatif,


dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kinerja bank akan dianalisis
dengan menggunakan pertanyaan seputar kegiatan manajemen yang mencakup
manajemen umum strategi, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan,

2
budaya kerja, manajemen risiko, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan
lainnya. Semua itu akan bermuara pada kemampuan bank memperoleh laba.

Artinya, tak menutup kemungkinan tingkat kesehatan bank dari aspek


manajemen dapat diukur secara kuantitatif melalui penghitungan Net Profit Margin
(NPM). Rasio keuangan ini mengukur tingkat kemampuan bank dalam menghasilkan
laba bersih dari kegiatan operasional pokoknya. Formulasi penghitungan rasio NPM
adalah:

NPM = (laba bersih/pendapatan operasional) x 100%

Nilai yang digunakan acuan untuk menilai rasio NPM berada pada rentang 0 hingga 1.
Semakin besar nilai NPM atau mendekati 1 menandakan biaya yang dikeluarkan
semakin efisien, sehingga tingkat pengembalian laba bersih semakin besar. Artinya,
bank termasuk dalam kategori sehat. Demikian pula sebaliknya.

4. Earning (Pendapatan)

Bank yang sehat dan kinerjanya baik tentu akan dilihat dari kemampuannya
memperoleh pendapatan berupa laba. Semakin besar laba yang diperoleh
menunjukkan bahwa kinerja bank semakin baik dan kondisi keuangannya semakin
sehat.

Untuk mengukur kesehatan bank dari aspek pendapatan dapat menggunakan


rasio Return on Asset (ROA) dengan membandingka laba bersih yang dicapai dengan
total aktiva yang dimiliki bank. Berikut rumus penghitungan rasio ROA.

ROA = (laba bersih/total aktiva) x 100%

Kategori sehat tidaknya suatu bank dilihat dari aspek pendapatan didasarkan
pada rentang nilai berikut.

 = 1,215%, bank dikategorikan sehat


 = 0,999% – < 1,215%, bank dikategorikan cukup sehat
 = 0,765% – < 0,999%, bank dikategorikan kurang sehat
 < 0,765%, bank dikategorikan tidak sehat

3
5. Liquidity (Likuiditas)

Aspek likuiditas berkaitan dengan kemampuan bank membayar utangnya,


terutama utang jangka pendek. Semakin mampu suatu bank membayar utangnya,
maka semakin likuid bank tersebut. Pada aspek ini, penilaian ditekankan pada rasio
kewajiban bersih terhadap aktiva lancar dan rasio kredit terhadap dana yang diterima
bank.

Terkait dengan itu, Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu rasio
keuangan yang bisa mewakili penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari aspek
likuiditas. Formulasi penghitungan LDR dapat dirumuskan sebagai berikut.

LDR = {(total utang)/total deposit + ekuitas} x 100%

Nilai LDR yang semakin tinggi menunjukkan tingkat likuiditas bank yang
semakin rendah, karena jumlah utang semakin besar sehingga jumlah dana yang
diperlukan untuk membayar utang tersebut juga semakin besar.

Dengan demikian, semakin kecil nilai LDR, mengindikasikan bahwa bank


semakin likuid. Tingkat kesehatan bank dilihat dari aspek likuiditas didasarkan pada
rentang nilai LDR berikut.

 <= 94,75%, bank dikategorikan sehat


 94,75% – <= 98,50%, bank dikategorikan cukup sehat
 98,50% – <= 102,25%, bank dikategorikan kurang sehat
 102,25%, bank dikategorikan tidak sehat

Fungsi analisis CAMEL

Sejak diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004,


penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan menggunakan analisis CAMEL.
Analisis ini tak berfungsi menilai tingkat kesehatan bank saja, tetapi juga mengukur
kinerja sekaligus mendeteksi masalah-masalah yang berisiko mengganggu kelancaran
operasional bank.

4
Aspek-aspek dalam analisis CAMEL merupakan aspek yang paling banyak
memberikan pengaruh terhadap kondisi keuangan bank. Oleh sebab itu, analisis
CAMEL menjadi tolok ukur pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank
dalam menentukan tingkat kesehatan dan kinerja setiap perusahaan perbankan.

Rasio-rasio CAMEL mampu menggambarkan suatu hubungan antar-akun


dalam laporan keuangan yang sekaligus menunjukkan baik buruknya kondisi atau
posisi keuangan suatu bank. Bank yang sehat pastinya dapat memberikan layanan
finansial yang baik kepada masyarakat, baik dalam hal menjamin keamanan dana
simpanan maupun penyalurannya ke masyarakat dalam bentuk pinjaman.

Penerapan Rasio Keuangan Bank Pada Contoh Kasus


Laporan Keuangan Bank (laporan laba-rugi):
PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN
LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan Bunga
a. Hasil Bunga 456.000
b. Provisi & Komisi Kredit 48.000
Jumah Pendapatan Bunga 504.000
Beban Bunga
a. Beban bunga 255.000
b. Beban lain-lain 21.000
Jumlah Beban Bunga (276.000)
Pendapatan Bunga Bersih 228.000
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain kredit 27.000
Pendapatan Valas 690.000
Pendapatan lainnya 16.500
Jumlah pendapatan operasional 733.500
lainnya
Beban Operasional lainnya
Beban Administrasi & umum 59.250

5
Beban personalia 213.750
Beban operasional valas 225.000
Beban penyisihan aktiva produktif 159.000
Beban lainnya 9.000
Jumlah beban operasional lainnya (666.000)
Pendapatan/beban operasional 295.500
bersih
Pendapatan dan Beban non Operasional
Pendapatan non operasional 37.500
Beban non operasional (30.600)
Pendapatan non operasinal/Beban non 6.900
operasional
Laba-Rugi sebelum pajak 302.400
Taksiran pajak penghasilan perusahaan/bank (86.400)
Laba-Rugi tahun berjalan 216.000

PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN


NERACA
PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
AKTIVA
Kas 136.800
Rekening giro pada BI 961.200
Rekening giro pada BU (bank-bank lain) 330.000
Wesel, cek dan tagihan lainnya 14.250
Efek-efek (surab berharga) 240.000
Deposito berjangka 450.000
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm 3.750.000
Negeri/Rp)
Aktiva dalam Valas
Likuid 990.000
Pinjaman yang diberikan 1.620.000
Lainnya 1.200.000
Penyertaan 15.750

6
Inventaris 132.000
Rupa-rupa 180.000
Jumlah AKTIVA 10.020.000
PASIVA
Kewajiban
Rekening giro 2.506.500
Tabungan 450.750
Deposito berjangka 1.021.500
Kewajiban yang segera dibayar lainnya 122.250
Pinjaman yang diterima 1.530.000
Setoran jaminan 42.000
Kewajiban dalam Valas :
Segera dapat dibayar 2.176.500
Lainnya 1.215.750
Rupa-rupa 150.000
Jumlah Kewajiban 9.215.250
Modal
Modal disetor 2.250
Dana setoran modal 195.000
Cadangan umum 42.000
Cadangan lainnya 285.000
Sisa laba tahun lalu 64.500
Laba tahun berjalan 216.000
Total Modal 804.750
Jumlah PASIVA 10.020.000

Dari Laporan Keuangan diatas hitunglah kesehatan bank menurut anaisis CAMEL
(capital, assets, management, earning dan liquidity)!
Jawab :

1. Aspek Capital (permodalan)

Tingkat kecukupan modal dinyatakan dengan rasio kecukupan modal (capital


adequacy ratio). Hal ini diukur dengan 2 cara yaitu:

7
a. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
b. Membandingkan modal dengan aktiva beresiko

Catatan: standar BI CAR minimal 8% dikatakan Bank sehat

Jawab dengan cara Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga


Rumus : CAR = (Modal dan Cadangan) / (Giro + Deposito + Tabungan) x 100%
Catatan : Bank dikatakan sehat apabila hasil =10%

CAR = (804.750) / (2.506.500 + 1.021.500 + 450.750) x 100%


CAR = (804.750 / 3.978.750) x 100%
CAR = 20,22%

Jawab dengan Membandingkan modal dengan aktiva beresiko


Rumus :CAR = (total Modal) / (Aktiva) x 100%
Catatan : CAR minimal 8% dikatakan bank sehat

CAR = ( 804.750) / (122.250 + 1.530.000 + 42.000 + 2.176.500 + 1.215.750 +


150.000) x 100%
CAR = (804.750) / (5.236.500) x 100%
CAR = 15,36 %

2. Aspek Assets Quality (kualitas aset)


Perhitungan ini dilakukan dengan cara :
Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta
yang dimiliki bank)
Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.
Rumus :ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%
Total Loans :
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp) Rp. 3.750.000
Pinjaman yang diberikan Valas Rp. 1.620.000

Jawab:

8
ALR = (3.750.000 + 1.620.000) / (10.020.000) x 100%
ALR = 53,59%

3. Aspek Management
Dalam hal ini aspek yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen
kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas.
Perhitungannya sebagai berikut:
a. Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income)
Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%
Jawab:
Net Income = laba sebelum pajak – PPh
ROE = (216.000) / (804.750) x 100%
ROE = 26,84%

b. Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan


income dari pengelolaan asset)
Rumus : GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%
Jawab :
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 733.500

GRTA = (504.000 + 733.500) / (10.020.000) x 100%


GRTA = (1.237.500) / (10.020.000) x 100%
GRTA = 12,35%

c. Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
profitabilitas dan manajerial secara overall).
Rumus : NITA = (net income) / (total assets) x 100%
Jawab:
NITA = (216.000) / (10.020.000) x 100%
NITA = 2, 15%

9
d. Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit
bank)
Rumus : RRL = (interest income) / (total loans) x 100%
Jawab:
Interest income: Hasil Bunga + prvoisi & komisi kredit = 456.000 + 48.000 = 504.000

RRL = (504.000) / (3.750.000 + 1.620.000) x 100%


RRL = (504.000) /(5.370.000) x 100%
RRL = 9,38%

e. Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam


mengendalikan biaya-biaya)
Rumus : IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets) x 100%
Jawab:
Interest Expense = Beban bunga + beban2 lain = 255.000 + 21.000 = 276.000

Earning Assets :
Efek-efek (surat berharga) 240.000
Deposito berjangka 450.000
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp) 3.750.000
Pinjaman yang diberikan lainnya 1.620.000
Penyertaan 15.000
= 6.075.750

IMEA = (504.000 – 6.075.750) / (6.075.750) x 100%


IMEA = 3,75%

f. Interest Margin on Loans


Rumus: IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x
100%
Jawab:
IML = (504.000 – 276.000) / (5.370.000) x 100%
IML = 4,24%

10
g. Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola
asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aktiva
bank)
Rumus : LM = (total Assets) / (total equity) x 1 kali
Jawab:
LM = (10.020.000) / (804.750) x 1 kali
LM = 12,451 kali

h. Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank mengelola


asset dalam rangka menghasilkan operating income dan non-operating income)
Rumus : AU = (operating income + non operating income) / (total asset) x 100%
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 733.500

Non operating income : 37.500


AU = (504.000 + 733.500 + 37.500) / (10.020.000) x 100%
AU = 12,72%

4. Aspek Earning (Rentabilitas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas
yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara :
a. Gross Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni bank
setelah dikurangi biaya-biaya)
Rumus : GPM = (operating income – operating expense) / (operating income) x 100%
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 733.500 = 1.237.500

Operating expenses = Total beban bunga + total beban operasinal lainya


Operating expenses = 276.000 + 666.000 = 942.000

11
GPM = ( 1.237.500 – 942.000) / (1.237.500) x 100%
GPM = (295.500) / (1.237.500) x 100%
GPM = 23,87%

b. Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari
kegiatan operasi pokok bank)
Rumus : NPM = (net income) / (operating income) x 100%
Jawab:
NPM = (216.000) / (1.237.500) x 100%
NPM = 17,45%

5. Aspek Luquidity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka
semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

 Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada


para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling
likuid.

Rumus : QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%


Cash Assets:
Kas 136.800
Rekening giro pada BI 961.200
Rekening giro pada BU 330.000
Aktiva likuid dalam valas 990.000 = 2.418.000

Deposito = Giro + tabungan + deposito berjangka


Deposito = 2.506.500 + 450.750 + 1.021.500 = 3.978.750

QR = (2.418.000) / (3.978.750) x 100%


QR = 60,77%

 Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus


segera dibayar dengan harta likuid bank.

12
Rumus : CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%

Liquid assets:
Kas 136.800
Rekening giro pada BI 961.200
Rekening giro pada BU 330.000
Aktiva likuid dalam valas 990.000 = 2.418.000

Short term borrowing:


Rekening Giro 2.506.500
Kewajiban yang segera dibayar lainnya (Rp) 122.250
Kewajiban yang segera harus dibayar (valas) 2.176.500
= 4.805.250
Jawab:
CR = (2.418.000) / (4.805.250) x 100%
CR = 50,31%

REFERENSI

http://www.simulasikredit.com/analisis-camel-untuk-kesehatan-perbankan/

(Diakses pada Sabtu, 17 November 2018)

https://berbagica.blogspot.com/2016/10/contoh-makalah-rasio-keuangan-bank-
dan.html (Diakses pada Sabtu, 17 November 2018)

13

Você também pode gostar