Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Tujuan
Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda
dan menentukan genotipnya sendiri.
III. Metode
Alat dan bahan yang digunakan pda praktikum ini adalah alat tulis,
dan mahasiswa kelas Biologi B 2016. Langkah yang pertama yang dilakukan
diamati sisi atas jari-jari tangan apakah pada segmen digitalis tengah dari jari-
jari tangan tampak tumbuh rambut. Kemudian ditentukan termasuk kedalam
alel yang mana. Selanjutnya dicatat data kemunngkinan alel teman-teman
sekelas.
1 Agsa - 21 Dina H3
2 Deanita H5 22 Linda H5
3 Afrian H5 23 Sumiyati H5
4 Viola H4 24 Anisa H2
5 Novita H5 25 Fanani H1
6 Yustichia H4 26 Vicky H5
7 Dhisa H5 27 Adinda H5
8 Septi H2 28 Fitri H5
9 Retno H5 29 Fita H5
10 Amin H4 30 Herlinda H5
11 Ayu H5 31 Salma H5
12 Choirul H2 32 Diah H5
13 Nurwati H2 33 Anggita H5
14 Yuliana H5 34 Rinda H5
15 Imam H5 35 Nastititanya H4
16 Taqwaa H3 36 Alviati H5
17 Diana H1 37 Noor H4
18 Sekar H1 38 Farid H5
19 Riska H5 39 Syarah H2
20 Krisna H4
H1 3 7,89%
H2 5 13,15%
H3 2 5,26%
H4 6 15,78%
H5 X 22 57,89%
Keterangan:
Alel ganda (multiple alelmorfi) adalah adanya lebih dari satu alel pada
lokus yang sama. Lokus adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam
kromosom. Sepasang kromosom adalah homolog sesamanya, artinya
mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut alela. Alel adalah
gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dan memiliki
pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Dilihat dari pengaruh
gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan dalam
pengekspresian suatu sifat. Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang
terdapat pada lokus (tempat) tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan
mempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula
individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat
ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa atau aa, bergantung
kepada genotipe individu yang bersangkutan.
Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat
sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih
dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut alel ganda atau multiple
alelmorfi. Namun pada kenyataannya, peristiwa yang sebenarnya lebih umum
dijumpai adalah munculnya lebih dari dua macam alel pada suatu lokus
tertentu, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena
semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiple alleles). Meskipun demikian,
pada individu diploid, yaitu individu yang tiap kromosomnyaterdiri atas
sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya alel yang ada pada
suatulokus, yang muncul hanyalah sepasang (Evardone, 2006).
Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel,
sekalipun tidakada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua
macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa
mutasi gen. Stanfield (1983) mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah
menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam
suatu populasi mungkin dijumpai sejumlah besar alela” (Corebima, 1997).
Karena pada suatu organisme jumlah gen jauh lebih besar daripada jumlah
kromosom, maka tiap kromosom harus mengandung banyak gen. tempat pada
kromosom dimana terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alela yang
mengontrol suatu sifat tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-
masing kromosom yang homolog. Untuk memperagakan kebenaran teori
kromosom, kita harus mampu menghubungkan ada atau tidakadanya suatu sifat
tertentu dengan ada atau tidaknya suatu kromosom tertentu didalam sel-
selorganisme itu. Tetapi menurut teori kromosom, kedua alela yang
mengontrol pemunculansuatu sifat tertentu itu, terletak di lokus yang sama
pada dua kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog, secara visual
tidak dapat dibedakan satu sama lain. Dengandemikian dengan mengamati satu
anggota dari pasangan itu tidaklah mungkin untukmenyatakan apakah
kromosom tersebut mengandung alela tertentu atau tidak (Kimball,1983).
V. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa dari 38 mahasiswa kelas biologi B 2016 memiliki hasil
pengamatan yang bervariasi. 3 mahasiswa memiliki seri alel ganda H1 yang
memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. 5 orang
mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H2 , yaitu memiliki ciri terdapat
rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan jari
tengah. 2 orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H3, yaitu
memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan
jari tengah. 6 orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H4, yaitu
memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis
saja. Terakhir terdapat 22 mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H5, yaitu
memiliki ciri tidak terdapat rambut pada keempat jari. Sehingga diperoleh
presentase : H1= 7,89%, H2= 13,15%, H3= 5,26%, H4 = 15,78%, dan H5 =
57,89%. Data tersebut berarti menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5
bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi,
dapat dilihat urutan dominansinya yaitu H5>H4>H2>H1>H3.
VI. Diskusi
1. Kalau sepasang sejoli dengan genotip H 3 H1 dan H 3 H1 kawin,
bagaimanakah genotip dan fenotip keturunannya andaikata mereka
mempunyai 4 orang anak? Dibuat juga diagram persilangannya.
Jawab:
P ♂H 3 H1 >< ♀H 3 H1
Gamet H3 H3
H1 H1
F H 3 H 3 , H 3 H1 , H1 H 3 , H1 H1
Maka, fenotip keturunannya berdasarkan perkawinan antara H 3 H1 dan
H 3 H1 adalah:
H3H3 : rambut pada jari manis dan jari tengah
H 3 H1 dan H1 H 3 : rambut terdapat pada semua jari
H1 H1 : rambut terdapat pada semua jari
2. Mungkinkah golongan darah anak sama sekali berbeda dengan golongan
darah kepunyaan orang tua? Berikan buktinya!
Jawab:
Golongan darah anak dapat sama sekali berbeda dengan golongan darah
kepunyaan orang tua. Hal ini dapat terjadi apabila genotip kedua orang
tua heterozigot. Misalnya:
P ♂IA IO >< ♀IB IO
Gamet IA IB
IO IO
F IA IB ; IA IO ; IB IO ; IO IO
Berdasarkan diagram persilangan tersebut, dapat diketahui bahwa apabila
ayah memiliki golongan darah A dengan genotip heterozigot dan ibu
memiliki golongan darah B dengan genotip heterozigot (atau dapat pula
sebaliknya) maka keturunannya kemungkinan dapat memiliki golongan
darah yang sama sekali berbeda dengan golongan darah kedua orang
tuanya yaitu golongan darah AB dan O, disamping terdapat pula
kemungkinan keturunan yang bergolongan darah sama dengan orang
tuanya yaitu A dan B.
3. Dalam sebuah keluarga yang mempunyai 4 orang anak, 2 diantaranya
mempunyai golongan darah B, 1 orang AB dan 1 orang lagi A.
bagaimanakah kemungkinan fenotip kedua orang tuanya? Jelaskan
dengan buktinya!
Jawab:
Apabila dalam sebuah keluarga terdapat 4 orang anak dimana 2
diantaranya bergolongan darah B, 1 orang AB dan 1 orang lagi A, maka
kemungkinan fenotip kedua orang tuanya adalah bergolongan darah AB
dan B. Hal ini dapat dibuktikan melalui diagram persilangan berikut:
P ♂IA IB >< ♀IB IO
Gamet IA IB
IB IO
F IA IB ; IA IO ; IB IB ; IB IO
Daftar Pustaka
Cummings, Michael R.. 2009. Human Heredity: Principles and Issues, Ninth
Edition. USA: Illinois Institute of Technology.