Você está na página 1de 14

A.

LATAR BELAKANG
Kota merupakan suatu tempat dimana terjadinya konsentrasi penduduk dengan
berbagai macam aktivitasnya baik itu sosial, ekonomi, budaya, pemerintahan,
dan sebagainya dimana tempat itu terdapat jumlah penduduk yang sangat tinggi
tetapi ruang atau wilayahnya terbatas. Perencanaan kota mengacu pada
pengertian perencanaan secara umum sebagai proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam hal ini yang menjadi
domainnya sektor publik, yang dalam skala spasial objeknya adalah kota atau
kawasan perkotaan. Pertumbuhan perkotaan pada hakikatnya disebabkan oleh
pertambahan penduduk baik secara alamiah maupun migrasi serta perubahan
dan perkembangan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat kota. Perencanaan kota
pada dasarnya intervensi (campur tangan) terhadap perkembangan kawasan
perkotaan yang berlangsunng pesat seiring pertumbuhan penduduk.
Perencanaan Kota merupakan perencanaan fisik yang terpadu, karena
perencanaan kota mempunyai aspek yang sangat kompleks menyangkut aspek
sosial-budaya, ekonomi, dan politik dalam satu kesatuan wilayah fisik (ruang
kota). Perencanaan kota memiliki urgensi untuk dapat menyelesaikan persoalan,
Perencanaan kota juga memiliki urgensi untuk menata struktur dan relasi sosial
masyarakat karena berbeda dengan masyarakat perdesaan yang cenderung
homogeny, masyarakat perkotaan terdiri atas berbagai macam kelas dan etnis
(heterogen). Dalam hal ini, perencanaan kota juga memiliki fungsi untuk menjaga
stabilitas sosial.
Sebuah kawasan perkotaan selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan
walaupun tidak direncanakan sekalipun sesuai dengan berbagai kegiatan yang
ada serta dinamika masyarakatnya sendiri. Perkembangan kawasan perkotaan
memiliki potensi dan kekurangan masing-masing sehingga tidak dapat
disamakan. Kawasan perkotaan yang memiliki potensi besar akan cenderung
berkembang dengan cepat sedangkan kawasan perkotaan dengan kekurangan
atau potensi yang kecil akan cenderung mengalami perkembangan yang relatif
lambat. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kawasan perkotaan dikenali
dengan penggunaan tanah yang intensif, tingginya intensitas kegiatan, tingginya
mobilitas penduduk, yang menyebabkan kebutuhan tanah untuk pengembangan
dan pembangunan semakin meningkat.
Perkembangan kota tidak hanya meliputi kota-kota megapolitan dan metropolitan
saja tetapi juga telah mencapai kota-kota menengah dan bahkan kota-kota kecil
seperti kota kecamatan. Pengembangan wilayah di Indonesia, kota-kota kecil
tidak dapat begitu saja diabaikan dikarenakan potensinya yang dapat
mendukung untuk terjalinnya interaksi antara pusat pengembangan wilayah
dengan wilayah pendukungnya. Maka penataan kota bukan hanya pada kota
besar saja yang merupakan pusat pengembangan, tetapi juga kota-kota kecil
sehingga proses interaksi didalam wilayah pengembangan tersebut akan
berjalan efektif.

1. GAMBARAN UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN

Secara geografis, Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kota Makassar memiliki
posisi yang sangat strategis, karena terletak di tengah-tengah Kepulauan
Indonesia. Tentunya dilihat secara ekonomis daerah ini memiliki keunggulan
komparatif, dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran
internasional, disamping itu Kota Makassar telah pula ditetapkan sebagai pintu
gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Selain memiliki keunggulan dari letak geografis tersebut, Sulawesi Selatan juga
memiliki keunggulan lain dilihat dari sisi etnik budaya, dimana masyarakat
Sulawesi Selatan yang terdiri dari berbagai etnik budaya memiliki nilai-nilai luhur
yang diangkat dari nilai tradisional dan budaya lokal, dan secara universal dapat
dipadukan dengan cara pandang global. Nilai tersebut berfungsi sebagai rambu-
rambu/koridor dalam pelaksanaan semua aktivitas pembangunan yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Setidaknya ada tiga etnis
besar yang mewarnai nilai-nilai luhur tersebut, yaitu etnis bugis, makassar, dan
toraja, serta etnis mandar
1. Gambaran Umum Kecamatan Mariso
Kecamatan Mariso yang merupakan salah satu dari 14 Kecamatan yang ada di
Kota Makassar yang sedang tumbuh dan berkembang. Agar dalam
perkembangan fisik prasarana wilayahnya, fungsi kota dapat teroptimalkan
dengan baik maka perlu untuk diketahui kondisi infrastruktur yang ada diwilayah
tersebut. Dimaksudkan dengan menemukenali kondisi infrastruktur yang ada
maka dengan sendirinya permasalahan prasarana sebagai penopang segala
aktifitas dalam pemenuhan kebutuhan hidup penduduk di wilayah Mariso dapat
diketahui
a) Batas administratif dan Geografis
Secara geografis luas wilayah Kecamatan Mariso adalah 1,82 Km², secara
administrasi Kecamatan Mariso terbagi menjadi 9 Kelurahan dengan jumlah
lingkungan sebanyak 20 lingkungan, RW/RK sebanyak 46 dan RT sebanyak 212
RT. Adapun batas-batas Wilayah Kecamatan Mariso sebagai berikut :
o Sebelah Utara berbatasan dengan dengan Kecamatan Ujung Pandang
o Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mamajang
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tamalate
o Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Secara umum Kondisi perumahan di daerah-daerah tersebut memiliki perbedaan
antara yang berada di jalan utama dan di jalan-jalan lingkungan. Kondisi
perumahan, sarana, dan prasarana yang terdapat di jalan utama pada umumnya
masih tertata dengan baik belum ada campuran atau tumpang tindih antara
lokasi perumahan dan sarana, sedangkan yang berada di jalan-jalan lingkungan
terjadi percampuran antara sarana dan perumahan sehingga terkesan
kumuh. Begitu pula untuk prasarananya secara umum terlihat kurang memadai
jika kita melawati lokasi-lokasi tersebut sebagai contoh kondisi persampahan dan
drainase Hampir seluruh kelurahan yang ada di Permukiman Tanjung Bunga
tepatnya ke empat kelurahan di atas kondisi sampahnya sangat menggangu
masyarakat setempat. Dapat dikatakan seluruh TPS seperti kontainer,
sampahnya berserakan disekitar kontainer, drainase dipenuhi oleh sampah,
seakan memberikan kesan bahwa sampah sudah menjadi bagian yang tak
terpisahkan oleh suatu permukiman. Selain itu warga juga mengaku bahwa pada
saat musim hujan sering terjadi banjir. Prasarana air bersih bersumber dari PAM
dan air sumur namun tidak semua mesyarakat menikmati air PAM karena
persoalan biaya sedangkan untuk sumur baik itu sumur bor atu sumur gali
memang mudah untuk didapat namun air yang dihasilkan belum memenuhi
kriteria air bersih pada umumnya, kondisi eksisting di lapangan terdapat
beberapa masalah yang menyangkut kondisi sarana dan prasarana. Ada
beberapa prasarana di lokasi survey kami yang mengalami kerusakan, baik
ringan, sedang, maupun rusak berat, seperti kerusakan jalan yang
mengakibatkan kemacetan dan minimnya bak container yang mengalami
kerusakan sangat berat sehingga masyarakat memiliki kebiasaan membuang
sampah sembarangan baik di jariangan drainase sehingga ada beberapa kondis
drainase yang tidak berfungsi secara optimal.

Dengan adanya permasalahan prasarana di atas maka perlunya perhatian


pemerintah dan kesadaran masyarakat pada prasarana di lokasi study kami
Terdapat banyak permasalahan yang muncul jika di kaitkan dengan
pembangunan prasarana perkotaan di kota Makassar khususnya di kec. Mariso,
seperti terbatasnya anggaran pemerintah, yang mengakibatkan pembangunan
yang berjalan lambat sehingga baik sarana maupun prasarana terkesan kumuh
bahkan sampai rusak karena keterbatasan dana pemerintah utuk
memperbaikinya. Selain itu terbatasnya sumber daya manusia baik dari staf
pemerintah maupun masyarakat dalam pengelolahannya.

Perlu sebuah perencanaan perkotaan berkelanjutan yang matang agar


pembangunan tidak hanya berjalan dalam kurun waktu yang relative singkat
sehingga terkesan memboroskan biaya. Pemerintah harus cerdas dalam
mencari strategi masalah anggaran tersebut, peran pihak swasta dalam
berinvestasi seharusnya dapat di jadikan opsi pemecahan masalah ini, butuh
trasparansi biaya kepada maasyarakat luas agar tercipatanya sebuah interaksi
positif antara pemerintah dan masyarakat. Kemampuan SDM yang mampu di
butuhkan untuk mengatur sebuah kota dengan sejuata masalah, perlu
keterlibatan staf – staf pemerintah tersebut untuk penyusunan semua
perencanaan pembangunan, pelatihan SDM juga di butuhkan agar
pengembangan, pengaturan, dan pengendalian pembangunan berjalan optinal
serta meningkatnya riset di bidang perencanaan.

Urgensi dan manfaat analisis potensi wilayah adalah arti penting yang
mendorong perlunya dilaksanakan analisis potensi wilayah dan manfaat dari
hasil pelaksanaan yang langsung dapat dirasakan di berbagai bidang dalam
kehidupan masyarakat. Dari hasil pembahasan kelompok kami melalui analisis
terhadap data yang diperoleh, maka berikut kami uraikan tentang Urgensi dan
manfaat Analisis Potensi Wilayah dalam berbagai bidang .

Urgensi analisis potensi wilayah


Urgensi merupakan masalah yang bersifat mendesak yang sangat penting
sehingga perlu dilakukan oleh pemerintah daerah/setempat dalam mendorong
pelaksanaan pengembangan potensi wilayah yang dimilikinya, dapat kita lihat
melalui 3 perspektif , yaitu :
1. Analisis Potensi Wilayah Merupakan Perwujudan Amanat Konstitusi
Negara, Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Dasar konstitusi Negara yaitu pancasila dan UUD 1945 alinea keempat telah
mengamanatkan suatu pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Beragam
contoh peraturan yang telah lahir adalah salah satu wujud petunjuk teknis
penyelenggaraan pembangunan di Negara kita. Selain itu, peraturan-peraturan
tersebut juga merupakan bukti sahnya apa yang dilakukan pemerintah adalah
murni tugas dari Negara demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sejati
bukan karena dilatarbelakangi kepentingan tertentu.

Terkait dengan peningkatan daya saing daerah melalui analisa potensi wilayah,
sesungguhnya hal tersebut juga sudah merupakan amanat langsung konstitusi
Negara. Slah satunya dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004 pasal 1 ayat 1
bahwa ” Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia”, secara tersurat kata anpotwil memang tidak ada dalam pasal
tersebut, namun jika dikaji lebih dalam lagi , barulah kita dapat mengerti bahwa
pasal tersebut sudah menghendaki pentingnya suatu analisis potensi wilayah itu
sendiri.

Untuk menentukan masa depan yang lebih baik melalui pengelolaan sumber
daya yang ada maka diperlukan suatu kegiatan yang tidak hanya mengumpulkan
data namun juga telaah yang mendalam (analisa) terkait data tersebut sehingga
didapatkan informasi yang tepat guna menentukan urutan-urutan pilihan dalam
implementasi suatu kebijakan. Untuk itu suatu analisis potensi wilayah sangat
diperlukan karena metode yang ada di dalam anpotwil itu sudah sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan peraturan perundang-undangan, khususnya UU No.25
Tahun 2004. Lebih jelasnya dapat dipaparkan sebagai berikut :
Dalam pasal 8 dikatakan bahwa “ Tahapan Perencanaan Pembangunan
Nasional meliputi: a. penyusunan rencana; b. penetapan rencana; c.
pengendalian pelaksanaan rencana; dan d. evaluasi pelaksanaan rencana”.
Dalam Proses Umum Perencanaan, sebenarnya kedudukan anpotwil berada
pada tahap pengumpulan, pengolahan dan analisis data dimana dengan
menggunakan teknik dan metode yang tepat ,maka masalah, hambatan,
tantangan dan peluang yang ada dapat dipetakan dengan baik, akurat, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga penyusunan rencana
dapat berjalan dengan efektif dan efisien, yang akhirnya berimbas positif pada
penetapan rencana. Penyusunan rencana itu ibarat hulu maka penetapan
rencana adalah hilirnya, jika air dari hulu telah kotor maka air di bagian hilirnya
pun akan ikut kotor.
Hal ini tentu mempertegas peran sentral anpotwil dalam tahap pengumpulan
informasi yang sangat dibutuhkan tahap penyusunan rencana.
1. Penggalian potensi yang ada dari masing-masing wilayah yang
kemudian dikelola dan dimanfaatkan sebagai modal pembangunan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Perumpamaan sederhana sebagai penggambaran pentingnya analisis potensi
wilayah sebagai penggalian potensi suatu daerah adalah “Kita tidak akan
menemukan sesuatu yang kita cari dalam sebuah kotak yang berisi berbagai
macam benda, tanpa membuka kotak itu, melihat dengan teliti dan memasukkan
tangan kita dengan cekatan untuk mencari sesuatu yang kita butuhkan”.
Pembangunan suatu daerah dapat dilaksanakan dengan baik apabila modal
pembangunan yang dimiliki telah terpenuhi. Modal tersebut berwujud sumber
daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Setiap daerah
tentunya tidaklah sama, karakterisistik dan kondisi fisik maupun sosialnya
berbeda-beda. Untuk itu diperlukan pemetaan potensi dan analisis mendalam
melalui analisis potensi wilayah sehingga seluruh potensi yang ada dapat digali
kemudian dikelola dan dimanfaatkan menjadi sumber-sumber kekuatan modal
pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
1. Analisis potensi wilayah peningkatan daya saing suatu daerah dalam
menghadapi tantangan perekonomian global.
Perekonomian global kini terus mewabah hampir di seluruh Negara di dunia.
Jutaan produk dalam berbagai macam bidang yang telah dihasilkan merupakan
wujud nyata pengaruh dari sebuah sistem yang mendunia. Keterlibatan setiap
Negara dalam sistem ini hamper didorong oleh suatu motif yang sama yaitu
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dengan adanya suatu pertumbuhan ekonomi
yang pesat tentu mereka berharap akan berimbas positif bagi kesejahteraan
hidup masyarakatnya
Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumtif masyarakatnya
yang tinggi merupakan sasaran empuk bagi negara-negara kompetitor dengan
produk-produk berkualitas. Tingkat konsumtif yang tinggi tersebut sebenarnya
bukanlah suatu masalah jika yang diminati adalah produk lokal, namun
kenyataannya malah sebaliknya, dimana sebagian besar masyarakat kita terlena
dengan produk asing. Untuk itu, sudah seharusnya Negara ini menyiapkan
langkah-langkah strategis untuk mencegah buruknya pengaruh pasar global
yang kian besar.
Setiap daerah di Negara Indonesia tentu memiliki keadaan geografi, demografi
dan social budaya yang berbeda–beda serta keunikan tersendiri, ada yang kaya
akan kekayaan alam ,dan ada juga yang minim kekayaan alam. Seperti apapun
keadaannya, setiap daerah tentu dapat menghasilkan suatu nilai tambah bagi
siapapun yang mau dengan serius dan cerdas untuk mengolahnya. Sebagai
contoh coba bandingkan kondisi Negara ini dengan Jepang yang minim akan
kekayaan alam, dari keadaan infrastruktur,proporsi pendapatan devisa, atau
pengelolaan sektor BUMN atau BUMD menunjukkan bahwa jepang masih lebih
baik dari Indoesia. Hal ini menandakan bahwa sumber daya alam yang melimpah
bukanlah jaminan kemajuan suatu negara melainkan lebih pada usaha-usaha
apa yang dilakukan sumber daya manusia di daerah setempat yang mau dengan
serius dan cerdas untuk mengolah daerahnya.
Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman mutlak ada di suatu negara,
sekarang tinggal bagaimana pemerintah mengkombinasikan keempat hal
tersebut menjadi suatu formula mujarap untuk mengembangkan suatu potensi
yang masih tersembunyi dan jika dikembangkan dapat menghasilkan suatu
keuntungan yang menjanjikan masa depan yang lebih baik. Ketika empat elemen
diatas dapat dipetakan dengan baik dan benar maka hal ini akan memberikan
dampak yang positif terhadap ketersediaan informasi sebagai bahan dasar
perumusan suatu kebijakan pemerintah dalam menjalankan fungsi melayani,
membangun, memberdayakan masyarakat, serta membuat peraturan (Ryaas
Rasyid) sebagai langkah awal dalam mengantisipasi dampak buruk
perekonomian global.
Dalam perekonomian global, Pemerintah selalu dituntut untuk menghasilkan
suatu strategi khusus agar Indonesia tetap survive dalam mengarungi derasnya
arus globalisasi. Hal ini dikarenakan, Perekonomian global yang berazaskan
persaingan, dimana setiap Negara akan memunculkan suatu produk unggulan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan banyak umat sehingga menjadi senjata
ampuh mereka dalam meraup keuntungan dari Negara lainnya. Dengan alasan
itu,maka perlu dilakukan suatu analisis terhadap potensi wilayah di Negara kita
agar kita dapat mengetahui apa saja yang ada di Negara ini dan kemudian
mengolahnya dengan tepat. Sehingga , dapat menghasilkan suatu output yang
tidak kalah kualitasnya dengan produk–produk asing yang ada.
Sesuai dengan sistem pemerintahan yang ada di Negara kita, maka peningkatan
daya saing daerah menjadi krusial, mengingat dorongan konstitusi yang
memberikan kewenangan bagi daerah untuk mengelola kekayaan potensi yang
ada di daerahnya sehingga kesejahteraan daerah itu bertumpu pada seberapa
besar kemampuan mereka untuk bersaing. Untuk meningkatkan daya saing
daerah, maka setiap daerah perlu mengidentifikasi dan menganalisis potensi
wilayah terutama berbasis keunggulan lokal. Hal ini disebabkan oleh:
o Setiap komunitas/daerah/wilayah mempunyai potensi lokal yang unik
yang dapat membantu pengembangan ekonominya.
o Untuk membangun daya saing tiap komunitas/daerah diperlukan
pemahaman dan tindakan yang didasarkan atas kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki. Hal ini dimaksudkan
agar daerahnya bisa menarik kegiatan bisnis, kehadiran pekerja dan
lembaga yang menunjang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika
daya saing daerah itu meningkat maka daya saing nasional pun ikut
meningkat, sehingga Indonesia mampu menjadi aktor utama dalam
perekonomian global bukan menjadi pahlawan kesiangan yang secara
terus-terusan dan sukarela menjadi pembeli produk-produk asing
(impor).
Akhirnya, Pentingnya analisis potensi wilayah atau urgensi karena 3 alasan yaitu
sebagai perwujudan langsung pelaksanaan amanat peraturan perundang-
undangan yang ada di Negara ini yang akan membawa kita menuju cita-cita
kemerdekaan yang sejati, penggalian potensi-potensi yang dimiliki suatu daerah
sehingga dapat dimobilisir sebagai modal pembangunan, serta untuk membantu
daerah meningkatkan daya saing daerah melalui suatu penyusunan strategi jitu
dalam menghadapi perekonomian global

B. RUMUSAN MASALAH
Beradasarkan latar belakang di atas maka hal yang akan dibahas di sini
adalah tentang
1) Apakah kebutuhan fasilitas dan utilitas masyarakat di kecamatan Mariso
sudah terpenuhi ?
2) Apakah kondisi eksisting aspek fisik/infrastruktur masyarakat di Kecamatan
Mariso sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan ?
3) Apakah kondisi eksisting aspek non-fisik yang mencakup social, polititk,
budaya dan ekononmi masyarakat di Kecamatan Mariso sudah penanganan
yang baik ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari tugas perencanaan kota yaitu menyelesaikan masalah yang
ada di kecamatan mariso adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat di kecamatan Mariso untuk
fasilitas, utilitas sudah terpenuhi
2) Untuk mengetahui kondisi eksisting aspek fisik/infrastruktur masyarakat
di Kecamatan Mariso sudah sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan
3) Untuk mengetahui kondisi eksisting aspek non-fisik yang mencakup
social, polititk, budaya dan ekononmi masyarakat di Kecamatan Mariso
sudah penanganan yang baik,

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari tugas perencanaan kota yaitu survey lapangan adalah
sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan utilitas masyarakat di kecamatan
Mariso
b.
E. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari survey lapangan perencanaan kota yaitu sebagai
berikut:
1. Wilayah Survei
Ruang lingkup dari wilayah survey kecamatan mariso kami Kelurahan Kunjung
Mae.

2. Rencana Kegiatan Survei


Adapun kegiatan survey akan dilaksanakan mulai tanggal 09 November sampai
dengan November Tahun 2018. Untuk memperlancar dan mempercepat
penyusunan laporan hasil survey perencanaan kota dengan judul "Perencanaan
Kawasan Perkotaan di Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso Kota
Makassar” maka dalam penyusunan ini kami menyusun schedule pelaksanaan
kegiatan, seperti pada tabel berikut ini:

SCHEDULE SURVEY LAPANGAN PERENCANAAN KOTA


DI KECAMATAN MARISO, KELURAHAN KUNJUNG MAE KOTA MAKASSAR
Waktu Pengerjaan
(Terhitung Mulai Bulan November –
No. Tahapan Pengerjaan Kegiatan
Januari)
Bulan I Bulan II Bulan III
1 Persiapan Survey
2 Survey Lapangan
3 Tahap Analisis Hasil Survey
4 Tahap Rencana

3. Subtansi Survei
Adapun subtansi dari survey lapangan perencanaan kota ini yaitu sebagai
berikut:
a. Instansi Tujuan Survei :
Survei ini ditujukan kepada instansi sebagai berikut :
 Memperoleh data dengan mengunjungi laman instansi terkait.
 Kantor Kelurahan Kunjung Mae Kelurahan Panambungan Lette dan
Kelurahan Mariso
b. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam tugas mata kuliah perencanaan kota ini
yaitu data primer dan data sekunder yang bersumber dari beberapa instansi
terkait seperti : kantor kecamatan dan kantor kelurahan dan dengan
uraiannya sebagai berikut :
 Data primer : data yang diperoleh melalui pengamatan langsung pada
objek penelitian identifikasi masalah di lapangan.
 Data sekunder : data yang diperoleh melalui instansi terkait baik dalam
bentuk tabulasi maupun deskriptif.

A. Metodologi dan Pendekatan


1. Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan perencanaan kota ini yaitu sebagai berikut :
a. Tahapan Persiapan
Dalam tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Persiapan dasar, berupa pengkajian data dan literatur yang telah ada,
yang berkaitan dengan Perencanaan Kota yang hasilnya dapat berupa
asumsi dan hipotesa mengenai keadaan saat ini maupun keadaan
kedepannya.
 Persiapan teknis survey, berupa penyiapan peta-peta dasar, daftar data
dan daftar pertanyaan serta persiapan peralatan lainnya yang
diperlukan dalam menyusun laporan survei.

b. Tahapan Pengambilan Data Survey


Dalam tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Observasi (Survey Lapangan);
 Quesioner;
 Wawancara.

c. Tahapan Pengumpulan Data


Tahap awal dalam proses penyusunan hasil survey kawasan perkotaan ini
adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi
kawasan yang ada sekarang yaitu mencakup ciri/karakteristik fisik,
lingkungan/ekologi sumber daya alam, sumber daya buatan, kegiatan sosial
ekonomi, kependudukan dan unsur/komponen yang mempengaruhi
tumbuhnya suatu kawasan perkotaan dan perkembangannya.
Pada tahap pengumpulan data ini dilakukan berdasarkan data dan informasi
saat terakhir.
 Data/informasi Kebijaksanaan dan Sasaran Pembangunan kawasan
perkotaan :
 Tujuan, sasaran, strategi pembangunan, tantangan, kendala, dan
peluang pembangunan.
 Rencana-rencana masyarakat/swasta.
 Data/informasi Ekonomi kawasan perkotaan :
 Partisipasi angkatan kerja.
 Struktur pendanaan dan kemampuan pendanaan.
 Data/informasi Sosial kawasan perkotaan :
 Struktur dan kualitas sumberdaya manusia.
 Fungsi, tingkat pelayanan dan jangkauan pelayanan fasilitas sosial
 Sarana prasarana sosial yang berkaitan dengan perkembangan
penduduk.
 Data/informasi Kependudukan (Demografi) :
 Jumlah dan sebaran penduduk.
 Struktur, perubahan, mobilisasi/migrasi penduduk.
 Data/informasi Kondisi Fisik Lingkungan :
Topografi, morfologi, hidrologi, geologi tata lingkungan, klimatologi,
vegetasi.
 Data dan Informasi Sumberdaya buatan :
 Sarana prasarana transportasi.
 Sarana prasarana pengairan/irigasi.
 Sarana prasarana energi/listrik.
 Sarana prasarana telekomunikasi.

B. Metode Analisis
Adapun metode analisis yang kami gunakan di dalam menyusun laporan
perencanaan kota ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif/deskriptif.

C. Output/Keluaran
Adapun output atau keluaran dari laporan perencanaan kota ini yaitu sebagai
berikut :

1. Penjabaran faktor-faktor terkait perkembangan perkotaan yang begitu pesat


di sekitar kawasan Kelurahan Kunjung Mae
2. Penjelasan mengenai permasalahan perkotaan yang berada di sekitar
kawasa Kelurahan Kunjung Mae
3. Penjabaran solusi dalam mencegah permasalahan dan meningkatkan
kawasan perkotaan di sekitar Kelurahan Kunjung Mae
4. Referensi bagi penelitian berikutnya dalam menyusun laporan berikutnya.

“perjelas kawasan perencanaannya kalian, apakah kelurahan-kelurahan disekitar


Kel. Kunjung mae juga dimasukan atau hanya kel. Kunjung mae. Karena kalian
tulis instansi yang akan kalian datangi bukan cuman kel. Kunjung mae”.

Você também pode gostar