Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi saluran napas bawah yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Di Puskesmas Bebandem, Karangasem tercatat 39
dan 27 kasus tuberkulosis paru (TB paru) dengan pemeriksaan bakteri tahan asam
(BTA) positif berturut-turut pada tahun 2011 dan tahun 2012. Terdapat terdapat 26
kasus TB baru sejak bulan Januari 2013 sampai Juni 2013. Dua puluh lima kasus
diantaranya merupakan kasus TB paru. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di
wilayah kerja Puskesmas Bebandem, Karangasem. Penelitian menggunakan metode
deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian merupakan semua penderita TB paru
dengan pengecatan sputum BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Bebandem yang
sedang menjalani pengobatan rawat jalan, yaitu sejumlah 18 orang. Data dikumpulkan
menggunakan metode wawancara dengan kuesioner terstruktur dan data sekunder dari
Puskesmas. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabel dan
narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kepemilikan PMO sebesar
94.44%. Semua subjek yang memiliki PMO menyatakan bahwa PMO selalu
mengingatkan pasien untuk minum obat, mengingatkan untuk minum obat dan
mengecek dahak tepat waktu, serta menegur apabila tidak minum obat. Semua subyek
baik yang memiliki PMO maupun yang tidak memiliki PMO menyatakan patuh pada
petunjuk petugas kesehatan atau PMO. Selanjutnya didapat bahwa 94.44% responden
patuh minum obat dalam fase intensif OAT. Responden yang sedang dalam pengobatan
OAT fase lanjut juga menunjukkan tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi yaitu
sebesar 86.67%. Selain itu, tingkat kepatuhan terhadap jadwal pemeriksaan dahak dan
pengambilan obat didapatkan sebesar 100%.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah dunia. Berdasarkan laporan WHO tahun
kesehatan global, dimana hampir 2010 prevalensi TB diestimasikan
sepertiga populasi dunia terinfeksi sebesar 660.000, sedangkan estimasi
Mycobacterium tuberculosis dan insidensi sebesar 430.000 kasus baru
1 3
berisiko menderita TB . Setiap tahun pertahun . Jumlah kematian akibat TB
ada lebih dari 9 juta orang terdiagnosis diperkirakan sebanyak 61.000 kematian
3
TB dan 1,6 juta diantaranya meninggal pertahun.
1
akibat penyakit tersebut . Lebih dari World Health Organization
90% kasus dan kematian akibat TB di (WHO) merekomendasikan Directly
dunia terjadi di negara berkembang. Observed Treatment Short-course
Tujuh puluh lima persen kasus diderita (DOTS) sebagai strategi global untuk
2
pada kelompok usia produktif . mengendalikan angka kesakitan dan
Indonesia berada pada peringkat kelima kematian akibat TB. Strategi ini telah
negara dengan beban TB tertinggi di diadopsi oleh lebih dari 180 negara dan
dianggap sebagai pendekatan yang berturut-turut. Dua puluh lima kasus
paling tepat dan efektif dari segi biaya dari 26 kasus baru TB merupakan kasus
4
untuk pengendalian TB . Kepatuhan TB paru ditemukan pada interval
penelitian didapatkan gambaran obat pada dua bulan pertama fase intensif,
hanya satu orang subjek yang menyatakan
kepatuhan minum obat, meliputi ada
pernah lupa minum obat. Pada poin pertanyaan
atau tidaknya pengawas minum obat
kedua hanya 15 subjek yang relevan karena 3
(PMO), peran aktif PMO dalam
pasien lainnya masih menjalani pengobatan
pengobatan pasien, kepatuhan pasien
fase intensif. Dari 15 subjek yang menjalani
terhadap PMO, dan kepatuhan pasien
pengobatan
terhadap jadwal pengambilan obat dan
pemeriksaan dahak di Puskesmas.
fase lanjut, 13 diantaranya menyatakan mematuhi jadwal pemeriksaan dahak
selalu minum obat tiga kali seminggu. dan pengambilan obat.
Semua subyek menyatakan selalu
pengambilan dahak pada minggu jelas tentang aturan minum obat, (5)