Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Sendi bahu merupakan suatu persendian yang mempunyai pergerakan yang sangat
mobile ke berbagai arah sehingga memungkinkan terjadinya gangguan pada bahu. Gangguan
aktivitas fungsional bahu bersifat krepitasi yang diawali rasa nyeri yang timbul saat
Frozen shoulder secara terminologis berasal dari kata frozen yang berarti kaku dan
shoulder yang berarti bahu, sehingga frozen shoulder dapat diartikan sebagai kekakuan sendi
bahu. Menurut istilah, frozen shoulder merupakan gejala untuk semua gerakan gangguan
sendi bahu yang menimbulkan rasa nyeri dan keterbatasan gerak. Biasaya keluhan ini
disebabkan karena cedera yang relatif kecil pada bahu tetapi penyebab yang sering
berkembang belum jelas. Frozen shoulder juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan
primer dan frozen shoulder sekunder. Frozen shoulder dikatakan primer apabila penyebab
spesifik dari kondisi ini belum diketahui. Kemungkinan penyebab termasuk perubahan dalam
sistem kekebalan tubuh, atau ketidakseimbangan biokimia dan hormon. Penyakit seperti
diabetes mellitus, dan beberapa gangguan kardiovaskular dan neurologis juga dapat menjadi
faktor penyebab. Bahkan, pasien dengan diabetes memiliki risiko tiga kali lebih tinggi
terkena frozen shoulder daripada populasi umum. Frozen shoulder primer dapat
memengaruhi kedua bahu dan mungkin resisten terhadap sebagian besar bentuk perawatan.
Sedangkan frozen shoulder sekunder merupakan frozen shoulder yang telah diketahui
penyebabnya seperti kekakuan setelah cedera bahu, operasi, atau periode imobilisasi yang
berkepanjangan.
Secara epidemiologi frozen shoulder terjadi sekitar usia 40 - 65 tahun. Dari 2-5%
populasi sekitar 60% dari kasus frozen shoulder lebih banyak mengenai perempuan
dibandingkan dengan laki - laki. Frozen shoulder juga terjadi pada 10 - 20% dari penderita
diabetus millitus yang merupakan salah satu faktor resiko frozen shoulder (Miharjanto, et al.,
2010).
Frozen shoulder memiliki beberapa diagnosa banding antara lain: (1) tendinitis
supraspinatus, (2) tendinitis bisipitalis, (3) bursitis subakromialis, dan (4) ruptur rotator cuff
(Kuntono, 2004).
Pada kasus frozen shoulder, fisioterapi berperan untuk mengurangi nyeri, mencegah
kekakuan/keterbatasan sendi lebih lanjut, meningkatkan kekuatan otot sekitar bahu, dan
digunakan untuk memberikan terapi pada kasus ini adalah short wave diathermy, terapi
https://www.scribd.com/doc/315739184/Anatomi-Fungsional-Sendi-Bahu 9.27
https://silviaphysio.wordpress.com/2012/10/21/frozen-shoulder/ 9.30
http://eprints.ums.ac.id/25496/18/NASKAH_PUBLIKASI_.pdf 9.31
http://aiyutaka.blogspot.com/2013/02/makalah-frozen-shoulder.html 10.50
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersusun oleh 3 tulang utama yaitu clavicula, scapula, dan humerus yang
thoraks.
fibrous) dan secara fungsional terlibat pada gerakan elevasi, depresi, protraksi,
dimana sendi ini secara fungsional terlibat pada gerakan elevasi, depresi,
a. Sternoclavicular joint
bersendi dengan incisura clavicularis dari manubrium sternum dan cartilago costa
yang tebal dan kendor, serta diperkuat oleh ligamen sternoclavicular anterior dan
posterior. Selain ligamen sternoclavicular anterior dan posterior, sendi ini juga
kearah lateral dari costa I ke clavicula, dan lamina posterior yang memiliki serabut
sternoclavicular joint.
kedalam irregular joint atau plane joint dengan permukaan sendi yang hampir
rata, dimana permukaan acromion berbentuk konkaf dan ujung distal clavicula
bagian posterior dan superior sendi juga diperkuat oleh aponeurosis otot upper
sisi lateral dan serabut conoideum pada sisi medial) dan ligamen coracoacromialis
cavitas glenoidalis yang dangkal. Glenohumeral joint termasuk sendi ball and
socket joint dan merupakan sendi yg paling bebas pada tubuh manusia.
permukaan 3 – 4 kali lebih besar daripada fossa glenoidalis scapula yang dangkal
dan jika lengan ter-gantung ke bawah akan membentuk kantong kecil pada
Bagian atas kapsul diperkuat oleh lig. coracohumeral dan bagian anterior
kapsul diperkuat oleh 3 serabut lig. glenohumeral yang lemah yaitu lig.
glenohumeral superior, middle dan inferior. Ada 4 tendon otot yang memperkuat
Keempat otot tersebut dikenal dengan “rotator cuff muscle”, berperan sebagai
Selain rotator cuff muscle, stabilitas aktif sendi juga dibantu oleh tendon
superior dan anterior. Ketegangan dari rotator cuff muscle dapat menarik caput
humerus kearah fossa glenoidalis sehingga memberikan kontribusi yang
d. Suprahumeral joint
acromion dan ujung distal clavicula sedangkan dindingnya adalah ligamen coraco
overhead lengan.
e. Scapulothoracic joint
dinding thoraks, yang dibatasi oleh otot subscapularis & serratus anterior.
minor, serratus anterior & levator scapula. Otot-otot yang melekat pada scapula
shoulder. Sebagai contoh, ketika kopor/tas diangkat dari lantai maka otot
scapula.
extremitas melalui posisi yang tepat dari glenohumeral joint. Sebagai cntoh,
seluruh shoulder kearah posterior pada saat humerus horizontal abduksi dan
exorotasi selama fase persiapan melempar. Pada saat lengan dan tangan
a. Sternoclavicular joint
retraksi. Gerakan elevasi – depresi terjadi dalam bidang gerak frontal (axis
15o. Otot yang bekerja pada gerakan elevasi adalah upper trapezius dan
levator scapula, sedangkan otot yang bekerja pada gerakan depresi adalah
anterior, pectoralis minor, dan pectoralis major. Sedangkan otot yang bekerja
pada gerakan retraksi adalah rhomboid major et minor dan middle trapezius.
Meskipun demikian, keadaan diatas dibatasi oleh faktor utama, yakni panjang
lengan dan ruang dimana tubuh akan melakukan gerakan. Adanya kombinasi
dengan kontrolnya.
Shoulder joint adalah sendi proksimal pada anggota gerak atas yang
3 DKG dan terjadi pada 3 bidang gerak dengan axis-axis sebagai berikut :
exorotasi lengan.
transversalis/frontalis :
1) Extensi : 45 - 50°.
2) Fleksi : 180°, perlu dicatat posisi fleksi 180°, sama dengan Abduksi
180°.
4) Otot yang bekerja pada gerakan ekstensi adalah teres major, triceps
b. Gerakan Abduksi/Adduksi
trunkus, yang terjadi pada bidang gerak frontal dengan axis antero-
posterior, dimana saat Abduksi 180°, maka tangan akan vertikal di atas
1) Posisi awal, abduksi 90° sehingga lengan bawah pada bidang gerak
2) Eksorotasi 80 - 90°.
3) Endorotasi 90 - 95°.
teres minor.
1) Posisi awal, lengan bawah disamping tubuh dengan fleksi elbow 90o
2) Eksorotasi 80 - 90°.
3) Endorotasi 90 - 95°.
Pada gerakan ini akan turut melibatkan scapula pada thoraks, seperti :
1) Posisi awal
anterior.
2) Backward movement : rhomboid, trapezius (bagian transversal),
latissimus dorsi.
Otot yang bekerja adalah deltoid (serabut yang melekat pada spina
Otot yang bekerja adalah deltoid (serabut yang melekat pada spina
adalah :
3) Bidang gerak horizontal (fleksi dan ekstensi saat lengan Abduksi 90° )
a. Fase I : 0o – 90o
mekanikal.
Gerakan ini sekitar 150° (90° + 60° yang dihasilkan rotasi scapula) akan
pectoralis mayor.
berkontraksi.
a. Fase I : 0o – 50o/60o
dan endorotasi-eksorotasi.
3. Patologi
1. Definisi
Frozen shoulder secara terminologi terdiri atas frozen yang berarti
kaku dan shoulder yang berarti bahu, sehingga frozen shoulder dapat diartikan
keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) pada bahu. Mungkin timbul karena
atau riwayat trauma. Keluhan utama yang dialami adalah nyeri dan penurunan
kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan LGS terjadi baik secara
2. Etiologi
Frozen shoulder di klasifikasikan berdasarkan penyebabnya terdiri
pasien dengan diabetes memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terkena frozen
yaitu capsulitis adhesiva dimana gangguan terjadi di dalam sendi dan peri
cedera atau penyebab yang nyata. Ada pasien yang mengalami frozen
shoulder setelah trauma shoulder, tetapi ini bukan penyebab yang lazim.
Frozen shoulder paling sering terjadi pada orang yang berusia antara 40 –
b. Gangguan endokrin
Pasien yang mengalami cedera atau menjalani operasi pada bahu dan
disertai imobilisasi sendi bahu dalam waktu lama akan berisiko tinggi
a. Nyeri
seringkali ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri secara
berangsur-angsur bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada
sisi yang terkena. Setelah beberapa lama nyeri berkurang, tetapi sementara
itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama 6-12 bulan setelah
sendi glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Ini
Nyeri dirasakan pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari
2004).
4. Patolofisiologi
lama pada lengan yang diakibatkan karena adanya nyeri dan ketakutan dari
Shoulder.
dari kapsul sendi dan hilangnya lipatan ketiak yang normal serta
2014).
B. Tinjauan Assessment dan Pengukuran Fisioterapi
1. Palpasi
dan meraba bagian tubuh pasien. Bertujuan untuk mengetahui adanya spasme
otot, nyeri tekan, suhu lokal, tonus, oedema dan perubahan bentuk.
a. Gerak aktif
pasien untuk menetukan ada atau tidaknya nyeri dan keterbatasan gerak.
b. Gerak pasif
Gerak pasif merupakan gerak yang dibantu oleh terapis, pasien dalam
Pada pemeriksaan gerak pasif yang dilakukan, pada saat posisi pasien berdiri,
mendapatkan tahanan dari terapis, dan dari gerakan ini tidak menimbulkan
belakang kepala pada pola gerakan tersebut otot-otot abductor dan eksternal
kapsulitis adhesive bahu apley scratch tidak dapat dilakukan oleh pasien karena
4. Apprehension Test
Prosedur test yaitu paien duduk dengan posisi awal elbow fleksi 900. Praktikkan
meletakkan satu tangan untuk menggenggam wrist pasien dan tangan satunya
lengan pasien kea rah abduksi shoulder sekitar 900 dan full eksorotasi.
VAS adalah alat ukur digunakan untuk mengukur kuantitas dan kualitas
nyeri yang pasien rasakan, dengan menampilkan suatu kategorisasi nyeri mulai
dengan menentukan jarak di atas gari 10 cm dari titi “tidak nyeri”ke titik yang
ditandai oleh pasien, dengan range skor dari 0-100 mm. Skor yang lebih tinggi
mengindikaskan intensitas nyeri lebih besar. Sebagai alat ukur, VAS jelas bersifat
subjective, menghasilkan data interval dengan nilai-nilai rasio yang subjective
pula.
suatu otot atau sekelompok otot dalam menyiapkan gerakan serta kemampuannya
untuk menentukan otot atau gerakan yang dipengaruhi dan level weaknes yang
terjadi. MMT adalah sebuah metode untuk menilai fungsi dan kekuatan dari
menghasilkan suatu gerakan terkait gaya gravitasi dan tahanan manual melalui
7. Range Of Motion
dan pasif pada sendi atau serangkaian sendi dengan menghasilkan sudut gerak.
dalam banyak kasus. Respon dimonitoring pada saat istirahat, selama kegiatan,
1. SWD
elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave Diathermy biasa disebut dengan
2. Cold pack
Cold pack adalah gel beku yang digunakan fisioterapi untuk merawat
daerah yang nyeri dan peradangan. Cold pack dibalutkan pada handuk yang
basah dan diletakkan langsung pada daerah yang membutuhkan perawatan. Efek
dingin dari cold pack disalurkan ke kulit, otot dan jaringan tubuh pasien sehingga
menghambat atau memberikan efek blocking sinaps di PHC yang berasal dari
afferent nerve fibers bermyelin tipis dan tidak bermyelin sehingga persepsi
Melzack dan Wall menjelaskan efek stimulasi afferent nerve fibers bermyelin
tebal sebagai “gate control” theory yang intinya adala stimulasi secara selektif
Stimulasi nerve fibers bermyelin pada jaringan otot dan kulit menyebabkan
akan berkurang dengan bertambahnya waktu hal ini dikenal sebagai akomodasi
variasi frekuensi dan berkaitan dengan akut dan kronis kondisi adalah intensitas
relatif rendah, AMF relatif tinggi, specrum relatif lebar dan program spectrum
relatif “mild (lembut” untuk kondisi akut, dan intensitas relatif tinggi, AMF
relatif lebih rendah, spectrum relatif sempit dan program spectrum relatif
4. Manual therapy
darah, limfe dan saraf. Tujuan utama dari manual therapy adalah untuk
(gate control)
fungsi otot.
sakit.
5. Kinesio Tapping
oleh Dr. Kenzo Kase di Jepang sekitar 25 tahun yang lalu. Taping ini digunakan
untuk membantu kinerja otot, sendi dan jaringan ikat. Kinesio taping juga
cedera, serta mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Elastisitas dari taping ini
bisa dari 30% hingga 40% dengan efek yang berbeda. Taping ini bisa digunakan
Kinesio taping (KT) merupakan salah satu perekat yang digunakan oleh
2013: 24). Kinesio taping ini berbeda dengan taping/perekat yang sering
kulit tubuh manusia, serta dapat diregangkan hingga 140% dari panjang normal
Nama : Ny. R
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Alamat : Auri
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Anamnesis Khusus
Riwayat penyakit sekarang : 3 bulan yang lalu pasien mengeluhkan nyeri di bahu
D. Inspeksi/Observasi
1. Statis
2. Dinamis
b. Terdapat nyeri pada saat melakukan gerakan elevasi shoulder, dan ada
E. Tes Orientasi
keterbatasan
keterbatasan
eterbatasan
Gerakan Hasil
1. Palpasi : tidak ada nyeri tekan tendon supraspinatus, inraspinatus, teres minor dan
subscapularis
2. Apley scratch test : pasien tidak dapat melakukan karena ada nyeri
5. MMT
MMT Nilai
6. Pengukuran ROM
Aktif Pasif
S : 35O-00-1000 S : 38O-00-1100
F : 910-00-400 F : 930-00-440
T : 100-00-520 T : 140-00-580
Shoulder ”
2. Problematik Fisioterapi
a. Impairment
b. Activity Limitation
c. Participation Restriction
1. SWD
b. Persiapan alat
c. Teknik pelaksanaan
selesai
2. Interferential Current
b. Persiapan alat
1) Pastikan alat interferential terhubung dengan arus listrik
2) Pastikan ped dalam keadaan basah agar dapat menghantar arus dengan
baik
c. Teknik pelaksanaan
2) Letekkan ped pada daerah yang akan diterapi (shoulder bagian anterior
dan posterior)
3) Letakkan sandback di atas ped yang berfungsi sebagai pemberat agar ped
3. Cold pack
b. Teknik pelaksanaan
4. Manual therapy
b. Posisi FT dan peletakan tangan : kedua tangan fisioterapis berada pada lengan
c. Tehnik pelaksanaan
memberikan oscillasi.
2) Dilakukan sebanyak 5x repitisi
5. Tapping
b. Tehnik pelaksanaan
potong
Dalam hal home care program pasien diminta untuk selalu menggerakkan
bahu kirinya seperti menggergaji dan memegang handuk atau kain yang ditarik
dari arah belakang ( kedua lenngan pasien dalam posisi eksorotasi shoulder).
K. Evaluasi Fisioterapi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
lingkup gerak sendi (LGS) pada bahu. Mungkin timbul karena adanya trauma,
trauma. Keluhan utama yang dialami adalah nyeri dan penurunan kekuatan otot
penggerak sendi bahu dan keterbatasan LGS terjadi baik secara aktif atau pasif.
fisioterapis dalam hal ini memberikan intervensi yaitu short wave diathermy,
interferential current, exercise therapy, cold pack, tapping dan home care
program.
B. Saran
tentang frozen shoulder. Selain itu mahasiswa dapat melakukan tehnik assessment
https://www.scribd.com/doc/315739184/Anatomi-Fungsional-Sendi-Bahu 9.27
https://silviaphysio.wordpress.com/2012/10/21/frozen-shoulder/ 9.30
http://eprints.ums.ac.id/25496/18/NASKAH_PUBLIKASI_.pdf 9.31
http://aiyutaka.blogspot.com/2013/02/makalah-frozen-shoulder.html 10.50
http://eprints.ums.ac.id/20563/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 08.35
http://akrafpeduli.blogspot.com/2012/03/pemeriksaan-spesifik-pada-regio.html
https://dokumen.tips/documents/terapi-manualdoc.html
http://dicopydululaludipasteke.blogspot.com/2016/11/pengertian-dan-manfaat-kinesio-
taping.html
http://ueu201266030.weblog.esaunggul.ac.id/2013/09/09/19/