Você está na página 1de 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEBUTUHAN

PERSONAL HYGIENE

Disusun oleh: kelompok II


1. Abdul hamid
2. Ayu wulandari
3. Dede juliansah
4. Ahlan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


TA. 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh berbagai macam hal diantaranya kebudayaan,
sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan
zaman ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter,
2005).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (dalam Tarwoto & Wartonah
2006).

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pemenuhan defisit perawatan diri pada pasien?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan mahasiswa mengerti dan mengetahui
tentang asuhan keperawatan pada pasien terhadap pemenuhan defisit perawatan diri.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memahami konsep dasar personal hygiene
b. Mahasiswa memahami asuhan keperawatan personal hygiene secara teoritis
c. Mahasiswa memahami proses asuhan keperawatan kebutuhan personal hyhiene pada
pasien.
D. METODE
Metode yang digunakan antara lain:
1. Observasi
2. Waweancara dengan pasien
3. Studi dokumen dengan Rekam Medis pasien
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE
1. Definisi Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri
adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan kondisi kesehatan,
klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal
Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan.
Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik
terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan
perawatan diri.
2. Epidemologi
Pemenuhan kebutuhan personal hygine biasanya menyangkut tentang kebutuhan
untuk kebersihan diri secara mandiri. Gangguan pada personal hygine dapat terjadi pada
semua tingkat umur. Pasien yang tidak bisa bangun sendiri atau hanya tidur dirumah sakit
biasanya yang mengalami gangguan personal hygine.
3. Etiologi
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d. Ketidaknyamanan merasakan hubungan spasial
e. Ansietas
f. Kelemahan
4. Faktor Predisposisis
Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang melakukan personal hygiene
dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:
a. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.
Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene.
b. Praktik sosial.
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi
praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik
hygiene dari orang tua mereka.
c. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan
yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kosmetik. Perawat juga harus
menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang
dipraktikkan oleh kelompok sosial klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.
Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran
tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran
praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan
dapat memotifasi seseorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.
Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda
pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis.
Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g. Kondisi Fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene
pribadi.
5. Tanda dan Gejala
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
a. Kulit kepala kotor, rambut kusam, dan acak-acakan
b. Hidung dan telinga kotor
c. Gigi kotor disertai mulut bau
d. Rambut panjang dan tidak terawat
e. Kuku panjang dan tidak terawat
f. Badan dan pakaian kotor
g. Penampilan tidak rapi
6. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
 Amati kondisi rambut.
  Keadaan rambut yang mudah rontok.
 Keadaan rambut yang kusam.
 Tekstur rambut.
b. Kepala
 Amati dengan benar kebersihan kulit kepala
 Normosepal
 Ketombe
 Berkutu
 Kebersihan
 Apakah ada nyeri tekan
c. Mata
 Apakah mata kanan dan kiri simetris
 Konjungtiva ananemis
 Seklera aninterik
 Seklera pada kelopak mata.
d. Hidung
 Apakah pilek
 Apakah ada perubahan penciuman
 Kebersihan hidung
 Keadaan membrana mukosa apakah ada septum deviasi
e. Mulut
 Keadaan mukosa mulut
 Kelembapan
 Adanya lesi
 Kebersihan
f. Gigi
 Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut
 Apakah ada karang gigi
 Apakah ada carries
 Kebersihan.
g. Telinga
 Amati telinga kanan kiri apa simetris
 Apakah ada lesi
 Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
h. Kulit
 Amati kondisi kulit (tekstur, turgon, kelembaban)
 Apakah ada lesi
 Apakah ada luka
i. Kuku, Tangan, dan Kaki
 Amati kebersihan kuku
 Perhatikan adanya luka
j. Tubuh secara umum
 Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
 Perhatikan adanya klainan pada kulit pasien
7. Terapi
a. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien.
b. Ciptakan lingkungan yang mendukung.
c. Sikap keluarga.
d. Membantu klien untuk melakukan perawatan diri.
8. Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau
beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengalami
tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat
tekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan
menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala,
menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan
memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan pada pasien
dengan cara membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini
mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu
menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan keperawatan pada
pasien yang tidak mampu merawat kuku secara sendiri. Tujuannya adalah menjaga
kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.

B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS


Pengkajian
1. Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat pendidikan, agama, pekerjaan,
tanggal MRS, No registrasi, dll.
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat penyakit terdahulu
5. Riwayat kesahatan keluarga
6. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
7. Pola nutrisi-metabolik
8. Pola eleminasi
9. Pola aktivitas dan latihan
10. Pola kognitif dan persepsi
11. Pola persepsi - konsep diri
12. Pola tidur dan istirahat
13. Pola peran – hubungan
14. Pola seksual – reproduksi
15. Pola toleransi stress – koping
16. Pola nilai – kepercayaan
17. Riwayat keperawatan
a. Faktor yang mempengaruhi personal hygine
b. Pola kebersihan tubuh
c. Kebiasaan personal hygine (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki, perawatan
rambut, mata, hidung dan telinga.
18. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
c. Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga,
kuku, kaki, dan rambut akibat terapi.
d. Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi.
e. Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku,kaki, dan
rambut : warna, tekstur, turgon.
19. Data
DS (data subyektif) :
a. Malas beraktivitas
b. Intraksi kurang
c. Kegiatan kurang
d. Pasien merasa lemah.
DO (data obyektif) :
a. Badan dan pakaian kotor
b. Rambut kotor
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku kotor
Diagnosa Keperawatan yang mungkin akan muncul
Menurut NANDA 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan masalah
personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Defisit perawatan diri : makan
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Ketidaknyamanan

Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukan kemulut
2) Ketidakmampuan mengunyah makanan
3) Ketidakmampuan menghabiskan makanan
4) Ketidakmampuan menelan makanan

b. Defisit perawatan diri : mandi


Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Nyeri

Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi
2) Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
3) Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
4) Ketidakmampuan menjangkau sumber air
c. Defisit perawatan diri : berpakaian/berhias
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
2) Ketidakmampuan mengenakan sepatu
3) Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
4) Hambatan memilih pakaian

d. Defisit perawatan diri : eleminasi


Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan melakukan hygiene eleminasi yang tepat
2) Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
3) Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus
meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – hal yang disukai klien, kesehatan klien serta
keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang tepat
untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat:
1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan penampilan
tidak rapi
2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak mampu
ke toilet sendiri
3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai
dengan badan kotor dan bau
4. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan makanan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


dx
1. Setelah dilakukan asuhan
1. Kaji hambatan
1. Menyiapkan untuk
keperawatan selama ...x 24 partisipasi dalam meningkatkan kemandirian
jam, px mampu perawatan diri
mempertahankan kebersihan 2.
diri dan kerapian, dengan
2. Bantu pasien memilih Px mungkin membutuhkan
KH: pakaian berbagai bantuan dalam
1. Penampilan rapi persiapan memilih pakaian
2. Rambut rapi dan bersih
3. Jelaskan tentang cara3. Menambah pengetahuan
3. Mampu memakai pakaian
personal hygiene yang pasien dan keluarga
dan berhias secara mandiri
tepat mengenai perawatan diri
yang tepat

4. Memberikan kesempatan
4. Libatkan keluarga
kepada keluarga untuk
membantu pasien dan
memberikan motivasi
2 Setelah dilakukan asuhan
1. Kaji budaya pasien
1. Mngetahui kebiasaan px
keperawatan selama ...x 24 ketika mempromosikan dalam toileting
jam, px mampu aktivitas perawatan diri
melakukanaktivitas 2. Bantu pasien ke toilet Hambatan mobilitas
eleminasi secara tepat, menyebabkan px tidak
dengan KH: mampu melakukan
1. Px mampu duduk dan turun perawatan diri secara
dari toilet mandiri
3.
2. Px mampu membersihkan
Berikan pengetahuan
diri setelah eleminasi secara Mengetahui pentingnya
tentang personal
mandiri/dibantu personal hygiene bagi
hygiene
pasien

4. Libatkan keluarga 4. Memberikan kesempatan


kepada keluarga untuk
membantu pasien
3 Setelah dilakukan asuhan
1. Pantau integritas kult
1. Mengetahui kondisi kulit
keperawatan selama ...x 24 pasien secara umum
jam, px merasa nyaman dan
bersih dengan KH: 2. Bantu pasien mandi 2. Agar pasien merasa lebih
1. Kulit pasien tidak kotor nyaman dan segar
2. Tidak ada bau badan
3. Berikan pendidikan
3. Menambah wawasan pasien
3. Kuku pasien tidak panjang
kesehatan tentang dan keluarga tentang
dan kotor
perawatan diri pentingnya perawatan diri
4. Rambut bersih

4. Libatkan keluarga 4. Memberikan kesempatan


kepada keluarga untuk
membantu pasien
4 Setelah dilakukan asuhan
1. Identifikasi diet yang
1. Makanan disesuaikan
keperawatan selama ...x 24 diresepkan dengan kondisi klien
jam, px mampu makan
secara mandiri dan tepat, Bantu pasien
2. Pasien mungkin kesulitan
dengan KH: menyiapkan makanan mengambil makanan sendiri
1. Px mampu mengambil yang lunak
makanan sendiri
2. Px mampu makan sendiri Jelaskan tentang
3.
dengan rapi personal hygiene Menambah wawasan pasien
3. Px meampu tentang pola makan dan keluarga tentang persoal
mengungkapkan kepuasan hygiene: makan
makan
4 Kolaborasikan dengan
4. Memberikan kesempatan
keluarga
kepada keluarga untuk
membantu pasien

Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene berdasarkan
kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:
a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapi secara mandiri
b. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan
menyediakan perlengkapan mandi
d. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA.
Jakarta : MediAction

Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ediai 3.
Jakarta: Salemba Medika

Você também pode gostar

  • Laela Badria
    Laela Badria
    Documento7 páginas
    Laela Badria
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Komperhensif Ii
    Tugas Komperhensif Ii
    Documento1 página
    Tugas Komperhensif Ii
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Komperhensif Ii
    Tugas Komperhensif Ii
    Documento1 página
    Tugas Komperhensif Ii
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Hadijah Neuro
    Hadijah Neuro
    Documento33 páginas
    Hadijah Neuro
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Pengabdian Masyarakat
    Proposal Pengabdian Masyarakat
    Documento5 páginas
    Proposal Pengabdian Masyarakat
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Bu Dian
    Jawaban Bu Dian
    Documento6 páginas
    Jawaban Bu Dian
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • PERAN PUSKESMAS
    PERAN PUSKESMAS
    Documento26 páginas
    PERAN PUSKESMAS
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Sap Glukosa
    Sap Glukosa
    Documento9 páginas
    Sap Glukosa
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Alat Ukur Lansia
    Alat Ukur Lansia
    Documento9 páginas
    Alat Ukur Lansia
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Standar Yankes Emergency
    Standar Yankes Emergency
    Documento45 páginas
    Standar Yankes Emergency
    Eka Sapta Desiyana
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Komperhensif Ii
    Tugas Komperhensif Ii
    Documento1 página
    Tugas Komperhensif Ii
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Hipergikemia Bu Ruly
    Hipergikemia Bu Ruly
    Documento50 páginas
    Hipergikemia Bu Ruly
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Test Pengetahuan
    Test Pengetahuan
    Documento1 página
    Test Pengetahuan
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • LK DM Koe 1
    LK DM Koe 1
    Documento14 páginas
    LK DM Koe 1
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Sap Glukosa
    Sap Glukosa
    Documento9 páginas
    Sap Glukosa
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Bu Dian
    Jawaban Bu Dian
    Documento6 páginas
    Jawaban Bu Dian
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Pengabdian Masyarakat
    Proposal Pengabdian Masyarakat
    Documento5 páginas
    Proposal Pengabdian Masyarakat
    jumiyanti
    Ainda não há avaliações
  • Askep Tifoid
    Askep Tifoid
    Documento45 páginas
    Askep Tifoid
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Bu Dian
    Jawaban Bu Dian
    Documento6 páginas
    Jawaban Bu Dian
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Askep Tifoid
    Askep Tifoid
    Documento45 páginas
    Askep Tifoid
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Chapter I
    Chapter I
    Documento7 páginas
    Chapter I
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • DIARE PATWAY
    DIARE PATWAY
    Documento1 página
    DIARE PATWAY
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Swanson PDF
    Swanson PDF
    Documento43 páginas
    Swanson PDF
    Bobby Febri Krisdiyanto
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Komperhensif Ii
    Tugas Komperhensif Ii
    Documento1 página
    Tugas Komperhensif Ii
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Chapter I
    Chapter I
    Documento7 páginas
    Chapter I
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Angka Kecukupan Gizi
    Angka Kecukupan Gizi
    Documento11 páginas
    Angka Kecukupan Gizi
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Penilaian Status Gizi 2
    Penilaian Status Gizi 2
    Documento7 páginas
    Penilaian Status Gizi 2
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Angka Kecukupan Gizi
    Angka Kecukupan Gizi
    Documento11 páginas
    Angka Kecukupan Gizi
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • No 1 Idk
    No 1 Idk
    Documento31 páginas
    No 1 Idk
    LAELA BADRIA
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Molahidatidosa
    Makalah Molahidatidosa
    Documento15 páginas
    Makalah Molahidatidosa
    heni
    Ainda não há avaliações