Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SOEPRAOEN
POLITEKNIK KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Ruang : Dahlia
No kamar/ TT : 016
Biodata
Nama : Tn. X
Umur : 30 Th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Nama : Sumiati
b. Sosial
Hubungan px dengan keluarga baik terlihat dari keluarga yang sering
menemani px dan membawakan makanan setiap hari, hubungan px
dengan perawat baik terlihat dari rasa ingin tau px tentang keadaan dan
perkembangan px dan px sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
c. Spiritual
Px tidak terlihat beribadah.
6. Pola Aktifitas Sehari-hari (di rumh & di RS ) :
6. Aktifitas /latihan/ Mobilitas rutin px berwira Mobilitas rutinpx bed rest dan
usaha, pada saat waktu senggang mobilisasi diatas tempat tidu
Olahraga px merokok dan ngopi, mandi mandiri, pada saat waktu senggang
dilakukan px mandiri, pxmembaca koran, mandi
Lain-lain berpakaian mandiri, toileting dilakukan px dengan dibantu istri,
mandiri, makan minum mandiri. berpakaian dibantu istri, toileting
dibantu istri, makan minum dibantu
istri.
7. Pemeriksaan fisik :
- Rambut :
Rambut berwarna hitam, kebersihan terjaga, distribusi merata, tidak
ada kutu dan ada ketombe.
- Wajah :
Wajah tidak terdapat lesi, wajah px sedikit pucat.
- Mata :
Simetris antara kanan dan kiri, pupil isokor kanan dan kiri, pergerakan
bola mata normal, tidak ada gangguan pengelihatan, tidak
menggunakan alat bantu pengelihatan.
- Hidung :
Lubang hidung simetris, tidak terdapat sekret, tidak terdapat lesi, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
- Telinga :
Bentuk simetris, tidak ada nyeri/nyeri tekan, tidak ada gangguan
pendengaran.
- Leher :
Bentuk leher normal, bagian tengkuk terasa nyeri, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe.
f. Pemeriksaan Torak/Dada :
- Thorax
Inspeksi : Bentuk torak simetris dan pergerakannya simetris.
Palpasi : tidak ada bengkak dan nyeri pada torak.
Perkusi : Terdengar sonor diseluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara paru vesikuler diseluruh lapang paru.
- Paru
Inspeksi : pergerakan simetris, RR : 23x/menit, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
Palpasi : posisi paru simetris antara kiri dan kanan, didak ada
nyeri dan nyeri tekan.
Perkusi : terdengar sonor bdisluruh lapang paru.
Auskultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
wheezing (-) dan ronchi (-)
- Jantung
Inspeksi & Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nadi 90x/menit.
Perkusi : Terdengar suara pekak pada batas atas ICS II
line sternalis dextra sinistra dan batas bawah ICS V mid clavicula
sinistra
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar tunggal ‘’Lup Dup’’. S1
terdengar pada ICS IV line strenalis sinistra dan ICS V mid clavicula
line sinistra, S2 terdengar pada ICS II line strenalis dextra dan sinistra.
Tidak terdengar suara tambahan seperti mur-mur (-) dan gallop (-).
g. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : bentuk tampak achites, tidak ada benjolan.
Auskultasi : terdengar bising usus 7x/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri atau nyeri tekan.
Perkusi : terdapat suara tympani.
5 5
5 5
j. Pemeriksaan Neurologi :
- membuka mata : 4
- respond bicara : 5
- respond gerakan : 6
l. Penatalaksanan / Therapi :
Infus RL : 30 gtt/i
Furosemide : 1 amp/12 jam
Amlodepine : 2x10 mg
Cortimoxazole : 3x4 80 mg
B. laxadine : 3x1
Ludios : 2x1
Sohobion : 2x1
Malang, ……………….
Perawat
ANALISA DATA
II. Ketidak seimbangan Setelah dilakukan 1). Mengukur BB 1). Untuk mengetahui
nutrisi lebih dari tindakan 3x24 px secara berkala kenaikan atau
kebutuhan tubuh jam nyeri akut 2). Pantau asupan penurunan BB px
berhubungan dengan dapat berkurang makanan dan 2). Untuk mengetahui
asupan yang berlebih dengan kriteria minuman yang intake makanan
terhadap kebutuhan hasil: dikonsumsi px ataupun minuman
metabolik. 1). Px 3). Sediakan 3). Mengoptimalkan
menghabiskan makanan diit yang proses penyembuhan
makanan yang seimbang dan melalui diit tang tepat
diberikan mencukupi 4). Mengetahui
2). Px mau kebutuhan tubuh tindakan yang akan
mematuhi diit 4). Identifikasi dilakukan selanjutnya
yang dianjurkan pencetus asupan 5). Mengetahui asupan
3). BB px ideal berlebih pada px diit yang baik bagi px
dan kesehatan dan mengambil hipertensi
membaik sample darah px
untuk pemeriksaan
penunjang
6). Berkolaborasi
dengan ahli gizi
III. Kurangnya 1). Keluarga Memberi edukasi Agar dalam keluarga
pengetahuan dapat mengontrol dan bimbingan dapat saling
keluarga intake px pada kepada keluarga mengontrol asupan
berhubungan dengan saat dirumah untuk lebih makanan dan
asupan makanan dan 2). Keluarga memahami tentang minuman sehingga
minuman yang dapat membantu hipertensi. hipertensi tidak
dikonsumsi px pencegahan kambuh.
sehari-hari. Ditandai kambuhnya gejala
dengan keluarga hipertensi
selalu bertanya apa
yang menyebabkan
px hipertensi dan
yang harus
dilakukan agar px
cepat sembuh.
CATATAN KEPERAWATAN
Pagi
17 Mei I.II 07.15 1). Mengkaji skala nyeri dan mengukur TTV
2016 II 07.25 2). Pengambilan sample darah untuk pemeriksaan
penunjang
II 07.30 3). Memantau dan mengontrol asupan makan yang
dikonsumsi px
I 07.40 4). Memberi terapi obat deuritik dan B.Blocker
P.O
II 07.50 5). Mengidentifikasi pencetus asupan berlebih
pada px
I.II.III 08.00 6). Mengajarkan tehnik relaksasi untuk
mengurangi nyeri saat nyeri terasa
III 08.15 7). Memberi edukasi kepada px dan keluarga px
tentang tentang penyebab hipertensi
Siang
17 Mei I.II 14.00 1). Mengkaji skala nyeri dan mengukur TTV
2016 I 14.10 2). Mengganti cairan infus
II 14.20 4). Memantau dan mengontrol asupan makan yang
dikonsumsi px
I 14.35 5). Memberi terapi obat deuritik P.O
III 14.45 7). Memberi edukasi kepada px dan keluarga px
tentang apa saja faktor pencetus hipertensi
I.II.III 15.00 8). Mengajarkan tehnik relaksasi untuk
mengurangi nyeri
RUMAH SAKIT TK. II Dr. SOEPRAOEN
POLITEKNIK KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN