Você está na página 1de 53

MODUL I

PENGENALAN AUTODESK INVENTOR

A. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami manfaat Software SolidWorks 2016 di bidang desain Teknik Mesin.
2. Memulai SolidWorks 2016.
3. Memilih tamplate yang akan digunakan dalam desain gambar.
4. Memahami jendela kerja pada SolidWorks 2016.
5. Melakukan setting awal sebelum menggambar menggunakan SolidWorks 2016.

B. Teori
SolidWorks 2016 merupakan salah satu software teknik dari produk Dessault system
Corp. yang digunakan untuk keperluan engineering design and drawing. Autodesk
Inventor merupakan produk pengembangan dari SolidWorks 2015. SolidWorks 2016
memiliki beberapa kelebihan seperti:
1. Kemampuan design dan pengeditan dalam bentuk solid model (parametric solid
modeling) sehingga engineer dapat memodifikasi design tanpa harus melakukan
design ulang.
2. Kemampuan menganimasikan file assembly.

3. Kemampuan automatic create technical 2D drawing.

4. Material yang disediakan memberikan tampilan suatu part lebih riil.

5. Kemampuan mensimulasikan analisis tegangan dari produk desain.


Dari kelebihan-kelebihan di atas, maka pemakaian software SolidWorks 2016 akan
memberikan keuntungan dari segi efisiensi, efektifitas waktu dari produk yang kita
desain dapat dipercepat dan membantu mengurangi kesalahan dalam membuat desain
karena sudah mensimulasikan terlebih dahulu produk desain di komputer sebelum masuk
ke proses produksi massal
C. Memulai SolidWorks2016
Setelah program SolidWorks 2016 ter-install di komputer,
kita dapat memulai menggunakan SolidWorks 2016, sebagai berikut :

1. Memulai SolidWorks 2016 bisa dengan dua cara yaitu:


a. Melalui icon di desktop
Perhatikan Dekstop pada layar monitor, selanjutnya lakukan double-clicking pada
shortcut icon SolidWorks 2016.

Gambar 1.1 Icon Autodesk Inventor pada layar komputer


b. Melalui tombol start
Klik Start-Programs-SolidWorks 2016-SolidWorks 2016 x64 Edition

2. Setelah selesai proses, maka akan muncul tampilan jendela Autodesk Inventor

Professional 2015, selanjutnya klik toolbar New atau tekan CTRL+N.

Gambar 1.2 Tampilan awal SolidWorks2016


3. Selanjutnya muncul beberapa tampilan template seperti gambar dibawah i

Gambar 1.3 Tampilan kotak dialog New File


Macam-macam template pada kotak dialog New File antara lain:
 Part
Template ini dioperasikan untuk pembuatan sebuah part, baik pembuatan benda-
benda pejal maupun sheet metal
 Assembly
Tamplet ini dioperasikan untuk perakitan beberapa part yang sudah dibuat untuk
dijadikan suatu produk yg diinginkan. Template ini juga dapat membuat
komponen-komponen dasar langsung pada template assembly ini.
 Drawing
Template ini dioperasikan untuk membuat orthogonal drwaing atau gambar 2D
seacara otomatis yang kemudian dicetak atau di print.
Klik tempalte yang kita pilih, selanjutnya klik tab Create

4. Tampilan selanjutnya akan muncul jendela kerja SolidWorks 2016 seperti gambar 1.4

Gambar 1.4 Tampilan jendela kerja SolidWorks 2016

Keterangan:
• Menu Bar Pull Down
Pada menu bar terdapat menu-menu dasar dan menu utama yang menampilkan
toolbar-toolbar yang dapat digunakan untuk pembuatan file
• Graphic Window
Merupakan area bidang kerja untuk pembuatan object.
• Toolbar Standard
Merupakan kelompok toolbar umum seperti save, Open, New, Undo, Redo dan
sebagainya
• Panel Bar
Pada bagian ini seluruh toolbar SolidWorks diaktifkan untuk pembuatan part.
• Feature Manager
Pada Feature Manager terdapat urutan langkah pembuatan file (history), pada
browser ini kuia bisa melakukan pengeditan dari suatu file, selain itu pada panel ini
terdapat jenis esekusi perintah dan propertis dari setiap toolbar yang dugunakan
pada saat proses pembuatan suatu gambar.
• Head Up View Toolbar
Pada kelompok toolbar ini terdapat beberapa perintah untuk mengatur arah
pandangan dan tempilan dari obyek yang dibuat.
• Reference Triad
Merupakan tanda letak bidang gambar.
• Status Bar
Menampilkan pesan berupa teks untuk mempermudah langkah dalam bekerja
menggunakan SolidWorks.

D. SolidWorks Sketch Option


Untuk mempermudah pada saat pembuatan komponen, maka sebelum membuat sketch
terlebih dahulu kita setting Sketch.
Langkah pengaturan Skecth Option :
1. Klik Options pada Toolbar Standard (Sesuai gambar 1.5 ) | Options | System Optiions.

Gambar 1.5 Toolbar Standards Option


2. Klik tab Skecth, kemudian check list sesuai gambar 1.6
3. Klik Apply|Close.
Gambar 1.6 Kotak dialog System Option

E. Mengubah Satuan /Unit


Jenis satuan yang akan digunakan dapat kita atur sesuai kebutuhan untuk
pembuatan file part, assembly maupun drawing.

Langkah mengubah jenis satuan sebagai berikut:


1. Klik Options pada Toolbar Standard (Sesuai gambar 1.5 ) | Options | System Optiions
2. Klik Documents Properties
3. Klik tab Unit, pilih satuan yang akan digunakan dalam pembuatan gambar.
Klik Apply | Close.

Gambar 1.7 Kota dialog Document Properties Units


MODUL II
SKETCH DESIGN

A. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Memahami dan mengerti cara membuat sketch
b. Memahami jenis-jenis tool yang digunakan dalam pembuatan sketch.
c. Menggunakan toolbar draw, dimension dalam pembuatan sketch.

B. Membuat Sketch
Sketch memiliki peranan penting karena merupakan proses awal/dasar
dalam membuat gambar 3D Model, Orthogonal, Presentasi dan Assembly. Adapun
toolbar-toolbar dasar untuk membuat sketch seperti tampak gambar 2.1

Gambar 2.1 KelompokToolbar Skecth

Ketika pertama kali lembar kerja SolidWorks parts dibuka, maka langkah
selanjutnya untuk memulai membuat sketch adalah dengan memilih toolbar Sketch
kemudian menentukan bidang kerja ( Plane ) yang akan kita gunakan seperti tampak
pada gambar 2.2. selain membuat sketch pada plane, kita juga dapat membuat sketch
pada permukaan/bidang datar obyek 3D yang dibuat :

Gambar 2.2 Menentukan plane untuk membuat Sketch

Selain itu, kita juga dapat memulai membuat sketch pada bidang kerja dengan
cara mengklik salah satu plane yang tertdapat pada Feature Manager kemudian klik kanan
klik simbol Sketch .
Gambar 2.3 Memulai membuat Sketch pada Plane Features Manager

C. Mengenal Toolbar Sketch

1. Line
Line berfungsi membuat garis lurus berbagai arah baik secara vertikal, horizontal
maupun dengan arah yang lain. Cara membuatnya dengan mengklik titik awal dan
titik akhir. Apabila anda menginkan garis (line) yang anda buat menjadi sebuah garis
konstruksi, maka ketika anda akan membuat garis tersebut berilah tanda centang
pada pilihan For Construction pada Property Manager, seperti tampak pada gambar
2.4, dengan demikian garis yang dihsilkan akan berupa garis konstruksi.

Gambar 2.4 Membuat garis Konstruksi dengan Toolbar Line


2. Circle
Ada 2 cara untuk membuat lingkaran, yaitu Circle dan Parimeter Circle.

• Center Point Circle


Tentukan center point dari circle kemudian secara dinamis tentukan radius circle
dengan mengarahkan kursor dan mengkliknya seperti gambar 2.3.

Gambar 2.5 Membuat Center Point Circle

• Parimeter Circle
Metode lainnya membuat circle adalah dengan parimeter circle, pada metode ini
anda diharuskan menentukan tiga titik untuk menentukan diamter circle seperti pada
gambar 2.6.

Gambar 2.6 Membuat Parimeter Circle


3. Rectangle
Untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar. Di sini terdapat 5 cara
dalam membuat Rectangle, yaitu: Corner Rectangle, Center Rectangle, Three Point
Rectangle, Thre Point Center Rectangle, Parallelogram.
• Corner Rectangle

Tentukan titik pertama sebagai titik awal dari rectangle, kemudian tentukan titik
kedua untuk menentukan panjang serta lebarnya, seperti terlihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Membuat Corner Rectengular

 Center Rectangle
Tentukan titik pertama sebagai titik center dari Rectangle kemudian ditentukan
titik kedua untuk menentukan panjang serta lebar rectangle tersebut, seperti tampak
gambar 2.8

Gambar 2.8 Membuat Center Rectangle.

• 3 Point Corner Rectengle


Tentukan titik pertama sebagai titik awal rectangle, kemudian tentukan titik
kedua sebagai arah dan jarak untuk sisi pertama lalu tentukan titik ketiga untuk
menentukan jarak, seperti tampak pada gambar 2.9
Gambar 2.9 Membuat 3 Point Corner Rectengular

• 3 Point Center Rectangle


Tentukan titik pertama sebagai titik pusat rectangle, kemudian tentukan titik
kedua sebagai arah dan jarak untuk sisi pertama lalu tentukan titik ketiga untuk
menentukan jarak, sperti tampak pada gambar 2.10

Gambar 2.10 Membuat 3 Point Center Rectengular

• Parallelogram
Tentukan titik pertama sebagai titik awal jajran genjang, kemudian tentukan
titik kedua sebagai arah dan jarak untuk sisi pertama lalu tentukan titik ketiga untuk
menentukan jarak, seperti tampak gambar 2.11.

Gambar 2.11 Membuat Parallelogram


4. Arc
Toolbar Arc dipergunakan untuk membuat busur, ada 3 cara pembuatan busur
yaitu:
• Three Point Arc
Membuat busur dengan tiga titik yaitu dengan klik titik awal lalu titik akhir
kemudian tentukan radiusnya.

Gambar 2.12 Membuat Three Point Arc

• Tangent Arc
Tangent Arc digunakan untuk membuat busur yang tangensial terhadap
suatu garis/kurva yang sebelumnya sudah ada pada sketsa, dengan titik akhir (end
point) dari garis tersebut sebagai titik awal busur.
2
1

Gambar 2.13 membuat Tangent Arc

• Center Point Arc


Dalam membuat Center Point Arc dapat dilakukan denganmenentukan
center poin dari arc kemudian klik titik 2 dan 3 sehingga akan terbentuk busur.

Gambar 2.14 Membuat Center Point Arc


5. Fillet
Toolbar fillet digunakan untuk membuat bentuk radius/setengah lingkaran pada
sudut dari geometri. Pertama buatlah persegi atau 2 garis lurus yang titiknya saling
bertemu seperti pada gambar 2.15

Gambar 2.15 Sketch Rectangle


Tahapan selanjutnya pilih garis pertama dan garis kedua atau klik pertemuan
kedua garis tersebut. Nilai radiusnya kita bisa ubah pada Property manager, setelah itu
klik tombol centang pada property manager.

Gambar 2.16 Membuat Fillet

Gambar 2.17 Property Manager Fillet


6. Chamfer
Chamfer digunakan pada sudut dari sebuah profil untuk membuat sudut tersebut
patah dengan jarak tertentu. Chamfer hanya bisa diterapkan pada sudut yang terbentuk
dari garis lurus saja. Ada 3 cara untuk membuat chamfer yaitu Angle-distance, Distance-
distance dan Equal distance, seperti tampak pada gambar 2.19
Tombol distance and angle berfungsi untuk membuat chamfer dengan jarak dan
mempunyai sudut, jarak chamfer dapat anda tentukan pada kotak edit Distance dan dan
sudutnya dpat anda tentukan pada kota edit Angle. Sudut yang ditentukan tersebut diukur
dari sisi pertama yang dipilih.

Gambar 2.18 Chamfer Angle-Distance Property Manager


Tombol Distance-disntance digunakan jika anda membuat sebuah chamfer dengan
jarak yang berbeda dari kedua sisi chamfer, besar
ukuruan tersebut dapat anda tentukan pada Propert
Manager. Jarak yang ditentukan pada distannce 1
adalah jarak dari sisi pertama yang dipilih,
sedangkan jarak yang ditentukan distance 2 adalah
jarak dari sisi yang dipilh berikutnya.

Gambar 2.19 Chamfer Distance-distance Property Manager


Tombol equal distance berfungsi untuk membuat chamfer dengan jarak yang sama
antara sisi pertama dan sisi keuda yang dipilih. Sudut yang terbentuk adalah sebesar 45o.
Untuk ukuran chamfer dapat anda tentukan pada Property Manager.
Gambar 2.20 Chafer Equal distance Property Manager

Gambar 2.21 Contoh 3 Chamfer dengan cara berbeda

7. Text

Untuk membuat sketch berbentuk teks kita dapat menggunakan toolbar Text. Cara
untuk membuat text pada saat sketch yaitu tentukan permukaan atau plane yang akan
digunakan untuk membuat teks tersebut, kemudian pada Property Manager Text buatlah
teks yang diinginkann kemudian klik tanda centang, sperti pada gambar 2.22.

Apabila anda hendak mengubah jenis Fonts yang digunkan maka, anda dapat
menghilangkan centang pada Use Document Font, kemudian klik tombol Font... maka
akan tampak kotak dialog Choose Font.
Gambar 2.23 Choose Font

Gambar 2.22 Property Manager Text

8. Trim
Toolbar Trim berfungsi untuk memotong bagian obyek/garis sampai batas
perpotongan atau pada bagian yang dipilih lainnya. Ada beberapa option Trim yang ada
di SolidWorks 2016 ini yaitu Power Trim, Corner, Trim Away Inside, Trim Away Outside,
dan Trim To Closest. Cara menggunakan ke- 5 Trim tersebut sebagai berikut :
 Power Trim
Power trim dapat memotong bagian-bagian tertendu dengan cara mengklilk kiri
lalu tahan kemudian geser pada area yang akan dipotong.

Gambar 2.24 Penggunaan Power Trim


 Corner

Option Corner dapat memotong bagian-bagian tertentu dengan cara mengklik


batas-batas perpotongan obyeknya, seperti tampak pada gambar 2.25.

Gambar 2.25 Penggunaan Corner Trim

 Trim Away Inside

Option Trim Away inside dapat memotong sketch bagian dalam dengan cara
mengklik batas pemotong garis, kemudian mengklik garis-garis yang akan dipotong,
seperti tampak gambar 2.26.

Gambar 2.26 Penggunaan Trim Away Inside


 Trim Away Outside
Option Trim Away Outside dapat memotong sketch bagian luar dengan cara
mebgklik batas pemotong garis, kemudian klik garis garis yang akan dipotong, seperti
tampak gambar 2.27.

Gambar 2.27 Penggunaan Trim Away Outside


 Trim To Closest
Option Trim To Closest dapat memotong dan menghapus sketch secara
langsung. Caranya adalah dengan mengkilk garis yang akan dipotong atau dihapus
seperti gambar 2.28.
Gambar 2.28 Penggunaan Trim To Closest

9. Extend
Toolbar Extend berfungsi untuk memperpanjang obyek/garis sampai batas
perpanjangan yang paling dekat dengan obyek tersebut. Cara menggunakan tool Extend
adalah dengan mengklik obyek yang akan diperpanjang maka secara otomatis garis
tersebut akan bertambah panjang sampai batas perpanjangannya, seperti gambar 2.29.

Gambar 2.29 Penggunaan Extend

10. Offset
Offset merupakan salah satu cara mudah
untuk membuat sebuah sketch secara parallel seperti
garis maupun secara konsentris seperti busur atau
lingkaran. Untuk membuat offset pertama buatlah
sketch lingkaran atau persegi, kemudian klik icon
Offset akan muncul Property manager seperti
gambar 2.30.

Gambar 2.30 Offset Property Manager


Keterangan :
 Offset Distance
Digunakan untuk menentukan jarak offset yang akan dibuat.
 Add Dimensions
Digunakan untuk menampilkan dimensi hasil Offset.
 Reverse
 Digunakan untuk menentukan arah Offset
 Select Chain
Digunakan apabila anda hendak meng-Offset seluruh garis dalam
rangkaian garis-garis pada Sketch.
 Bi Directional
Digunakan untuk membuat offset dikedua arah baik dalam maupun luar
bagian dari obyek tersebut.
 Make Base Construction
Menjadikan obyek asli yang dioffset menjadi garis Konstruksi
Setelah itu klik garis yang akan di offset, kemudian klik tombol atau icon akan
muncul hasil Offset seperti gambar 2.31

Gambar 2.31 Penggunaan Offset

11. Mirror
Toolbar Mirror digunakan untuk membuat pencerminan dari obyek tertentu
yang dicerminkan terhadap sebuah garis lurus. Toolbar mirror dapat membuat sebuah
obyek yang simetrisanatar obyek asli dengan hasil pencerminannya. Cara
menggunakannya yaitu :
 Buatlah sketch dengan obyek tertentu
 Buatlah garis dimana sebagai titik pusat atau garis digunakan untuk mirror
seperti gambar 2.32
 Klik icon mirror akan muncul Mirror Property Manager
 Klik garis yang akan dicerminkan
 Klik Mirror About pada property manager
 Klik garis tengah pada sketch untuk membuat Mirror
 Klik akan muncul hasil seperti gambar 2.32

Garis Tengah

Gambar 2.32 Penggunaan Mirror

12. Linear Sektch Pattern


Linear Sketch Pattern adalah salah satu metode untuk memperbanyak obyek
dengan pola yang terarur dan menyusun duplikat obyeknya dalam baris dan kolon.
Ketika anda memilih Toolbar Sketch Pattern, maka akan muncul Property Manager Linear
Pattern, seperti gambar 2.33

Gambar 2.23 Linear Sketch Pattern Prperty Manager


Cara menggunakan fasilitas Linear Sketch Pattern dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
 Buatlah sketch dengan obyek lingkaran atau lainnya untuk di perbanyak
menngunakan Linear Sketch Pattern.

 Klik Icon Linear Sketch Pattern pada Sketch Toolbar, kemudian tentukan

spacing 1 dan Nmber Of Instances pada Direction 1 dan Direction 2 isi


sesuai kebutuhan atau yang diinginkan.

 Klik Entities Pattern , kemudian klik garis-garis atau sketch yang akan
diperbanyak lebih jelasnya perhatikan gambar 2.32
 Klik tombol maka akan muncul hasil dari Linear Sketch Pattern seperti gambar
2.33

Gambar 2.33 Penggunaan Linear Sketch pattern

13. Circular Sketch Pattern


Circular Sketch Pattern adalah salah satu cara untuk memperbanyak obyek
dengan pola melingkar secara teratur. Cara ini digunakan untuk mempermudah dan
mempersingkat waktu dalam pembuatan sketch, adapun cara untuk menggunakan
Sketch Tool Circular Sketch pattern ini sebagai berikut:
 Buatlah satu obyek Sketch yang akan diperbanyak
 Buatlah point sebagai center dalam penggunaan Circular Sketch Pattern Seperti
gambar 2.34

Center Points

Gambar 2.34 Pembuatan Circular Sketch Pattern Center Points

 Klik icon Circular Pattern pada toolbar Sketch akan muncul Properties Manager
Circular Pattern.

 Klik Kotak Entities to Pattern pada Property Manager, kemudian klik obyek
yang akan diperbanyak
 Klik Reverse Direction pada Property manager, kemudian klik point yang sudah
dibuat sebagai center atau ttitik acuan dalam penggunaan Circular Sketch Pattern

 Tentukan jumlah obyek yang diperbanyak pada Number Of Instance .


 Klik apabila sudah selesai mengatur Property Manager, kemudian akan muncul
hasilnya seperti gambar 2.35

Gambar 2.35 Penggunaan Circular Sketch Pattern

14. Convert Entities


Sama halnta Project Geometry di Autodesk Inventor fasilitas dari SolidWorks yang
sangat penting guna mempermudah proses pembuatan obyek 3d adalah Convert
Entities. Fungsi dari Convert Entities yaitu menampilkan Edge, Vertex, Work Geometry
atau Sketch Geometry dari permukaan solid model, sehingga dapat membantu pada saat
proses sketch selanjutnya.
Penggunaan Convert Entities ini adalah sebagai berikut :
 Buatlah sketch 2d kemudian jadikan obyek 3d.
 Buatlah sketch pada face atau permukaan obyek 3d tersebut
 Klik icon Convert Etities akan muncul Properties Manager dari Convert Entities
 Klik garis atau edge yang akan kalian gunakan dalam membantu sketch, atau pilih
face atau permukaan yang akan membantu dalam sektch.
 Klik apabila sudah selesai dalam pemilihan garis, maka akan muncul hasilnya
seperti gambar 2.36

Gambar 2.36 Penggunaan Convert Entities


Gambar diatas menunjukkan bahwa Convert Entities dapat memunculkan garis
dari edge maupun face yang kita pilih, walaupun letak sketch berada diatas dan face
atau edge dibawah, maka garis tersebut mengikuti letak sketch yaitu diatas.

15. Smart Dimension


Pembuatan sketch pada program SolidWorks tidak jauh berbeda dengan
membuat sketch dalam program CAD dan lainnya. Perbedaannya adalah di SolidWorks
sketch didahului dengan membuat obyek 2d terllebih dahulu baru diberi ukuran atau
Dimension. Tool ini berfungsi untuk memberikan ukuran atau dimensi pada sketch yang
kita buat, baik Linear, Angular, Radius, Diameter maupun aligned. Kelima jenis
dimension tersebut dalam penggunaannya cukup klik garis atau lingkaran yang akan
diberi ukuran, untuk angular klik dua garis yang membentuk sudut tersebut. Contoh dari
beberapa jenis dimension seperti gambar 2.37

Gambar 2.37 Jenis-jenis Dimension

D. Mengenal Toolbar Relations


Seperti halnya program Auto Cad, di dalam program SolidWorks ini juga terdapat
fasilitas Osnap yang berfungsi untuk membuat hubungan antara sketch yang satu dengan
yang lainnya, akan tetapi didalam program SolidWorks lebih dikenal dengan nama
Relations.
Seperti pada bahasan diatas, fungsi dari Toolbar Relations ini adalah untuk membuat
hubungan antara sektch yang satu dengan yang lainnya, misalnya sebuah garis sejajar
dengan garis yang lain, sebuah garis tegak lurus dengan garis yang lain, sebuah garis
bersinggungan dengan sebuah lingkaran, sebuah lingkaran bersinggungan dengan yang
lain, dan sebagainya.
Di dalam program SolidWorks ini, penguasaan terhadap toolbar-toolbar coinstrain ini
sangat diperlukan guna mempermudah dalam pembuatan sketch. Adpun jenis-jenis
toolbar Relations yauitu
1. Display/Delete Relations
Toolbar Display/Delete Realtions berfungsi untuk menampilkan dan menghapus
Relations yang terdapat pada rangkaian Sketch yang telah dibuat. Ketika kita
mengaktifkan toolbar Display/Delete Relations, maka akan tampak Property
Managernya, di dalam panel Relations akan tampak relation-relation yang terdepat
dalam sektch. Untuk menghapus Relations kita cukup mengklik Relationnya kemudian
mengklik tombol Delete.

Gambar 2.38 Penggunaan Display/Delete Relations


2. Add Relations
Toolbar Add Relations membuat hubungan antara sketch satu dengan sketch
lainnya, misal misalnya sebuah garis sejajar dengan garis yang lain, sebuah garis
tegak lurus dengan garis yang lain, sebuah garis bersinggungan dengan sebuah
lingkaran, sebuah lingkaran bersinggungan dengan yang lain, dan sebagainya. Di
Tolbar Add Relations ini kita dapat membuat berbagai macam Relations antara lain :
a) Horizontal & Vertical Relations
Untuk mengubah garis yang berada dalam posisi miring menjadi lurus
secara horizontal maupun vertical dapat dilakukan dengan menggunakan
Relations Horizontal & Relations Vertical.
Untuk menggunakan Relations Horizontal & Relations Vertical dapat
dilakukan dengan memilih atau mengklik toolbar Add Relations klik atau pilih
garis yang akan dibuat lurus horizontal maupun vertikal, kemudian pada
Property Manager pada panel Add Relations klik simbol Horizontal atau
Vertikal Seperti gambar 2.39.

Gambar 2.39 Penggunaan Horizontal & Vertical Relations pada Line


(garis)
Selain untuk mengubah kedudukan garis menjadi Horizontal maupun
Vertikal, kedua Relations ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah kedudukan
dua titik center sebuah lingkaran atau busur menjadi horizontal atau vertikal.
Caranya adalah dengan mengklik kedua titik center dari lingkaran maupun
busur, kemudian pada Property Manager klik Horizontal atau Vertical
seperti gambar 2.40.

Center Points

Center Points

Gambar 2.40 Penggunaan Horizontal & Vertical Relations lingkaran


b) Colinier Relations
Apabila anda hendak meratakan kedudukan dua garis lurus atau lebih,
maka anda dapat menggunakan Colinier Relations yaitu dengan melakukan
mengklik garis-garis yang akan diratakan kedudukannya kemudian pada
Property Manager pada panel Add Relations klik Colinier.

Gambar 2.41 Penggunaan Coliner Relations


c) Coradial Relations
Apabila anda hendak menyamakan titik center dan dimensi dari dua buah
lingkaran atau Arc, maka anda dapat menggunakan Coradial Relations.
Caranya adalah dengan mengklik kedua lingkaran atau Arc kemudian pada
Property Manager pada panel Add Relations klik Coradial.

Gambar 2.42 Penggunaan Coradial Relations


d) Perpendicular
Perpendicular Relations dapat mengubah posisi garis-garis yang ditentukan
menjadi tegak lurus. Untuk menggunakan Perpendicular Relations dapat
dilakukan dengang memilih dua buah garis yang akan dijadikan tegak lurus,
kemudian pada Property Manager klik Perpendicular seperti gambar 2.43

Gambar 2.43 Penggunaan Perpendicular Relations


e) Parallel
Parallal pada Add Relations berfungsi untuk mensejajarkan garis dengan
garis acuannya tanpa harus menghapus garis tersebut. Untuk menggunakan
Parallel pada Add Relations ini dengan cara klik garis acuan dan garis yang
disejajarkan kemudian pada Property Manager klik Parallel seperti gambar
2.44.

Gambar 2.44 Penggunaan Parallel pada Add Relations


f) Tangent
Tangent Relations berfungsi untuk menyinggungkan 2 buah obyek, baik
antara dua buah lingkaran muapun lingkaran dengan garis. Untuk
menggunakan Tangent Relations dapat dilakukan dengan cara menggklik dua
buah obyek yang akan disinggungkan kemudian pada Property Manager klik
Tangent seperti gambar 2.44
Gambar 2.44 Penggunaan Tangent Relations
g) Concentric Relations
Apabila anda hendak menyamakan titik center dari kedua buah lingkaran
atau arc, maka anda dapat menggunakan Concentric Relations. Cara untuk
menggunakan fasilitas ini adalah dengan mengklik Arc atau lingkaran
tersebut kemudian pada Property Manager di panel Add Relations klik
Concentric seperti gambar 2.45.

Gambar 2.45 Penggunaan Concentric Relations


h) Midpoint Relations
Apabila anda hendak menyatukan suatu point terhadap titik tengah dari
sebuah garis lurus, maka anda dapat memanfaatkan Midpoint Relations. Point
yang dimaksud dapat berupa endpoint dari sebuah garis atau center points
dari sebuah lingkaran dan busur.
Cara untuk menggunakan fasilitas ini adalah dengan mengklik points
tersebut dan garis lurusnya kemudian pada Property Manager pada panel Add
Relations klik Midpoint seperti gambar 2.46
EndPoint

Line
Center Point

Line

Gambar 2.46 Penggunaan Midpoint Relations


i) Intersectons Relations
Intersections Relations berfungsi untuk menyatukan dua buah garis
terhadap sebuah point baik emdpoint atau centerpoint suatu sketch. Cara
untuk menggunakan fasilitas ini adalah dengan mengklik kedua buah garis
dan sebuah point, kemudian pada Property Manager pada panel Add
Relations klik Intersections seperti gambar 2.47.

EndPoint

Gambar 2.47 Penggunaan Intersections Relations


j) Coincident Relations
Fungsi dari Coincident Relation hampir sama dengan Colinier Relations yaitu
untuk meratakan kedudukan, bedanya dengan Colinier Relations dengan
Coincident Relation yaitu di Coincident Relation dapat meratakan kedudukan
garis deng points.
Cara untuk menggunakan fasilitas ini adalah dengan mengklik garis dan
points yang akan disejajarkan, kemudian pada Property Manager pada panel
Add Relations klik Coincident seperti gambar 2.48

Center Point

Gambar 2.48 Penggunaan Coincident Relations


k) Equal
Equal digunakan untuk menyamakan dua atau lebih dimensi obyek baik
berupa garis, lingkaran atau busur dengan ketentuan obyek yang sama.
Untuk menggunakan equal Relations dapat dilakukan dengan cara berilah
dimensi pada salah satu obyek sebagai acuan ukuran dimensi, kemudian klik
kedua obyek tersebut, pada Property Manager pada panel Add Relations klik
Equal seperti gambar 2.49.
Gambar 2.49 Penggunaan Equal Relations
l) Symmetric
Symmetric Relations digunakan untuk menyimmetriskan obyek baik berupa
garis, lingkaran, atau busur terhadap sevuah centerline yang ditentukan
dengan obek yang sama. Cara untuk menggunakan Symmetric Relations
dengan membuat garis center yang diletakkan ditengah kedua obyek yang
ingin disimmetriskan, klik kedua garis dan centerline, kemudian pada
Property Manager pada panel Add Relations klik Symmetric seperti gambar
2.49.

Gambar 2.49 Penggunaan Symmetric Relations


m) Fix
Fix Relations digunakan untuk menetapkan posisi dan orientasi dari sebuah
sektch atau point pada posisi yang diinginkan, artinya apabila anda
menggunakan Fix Relations pada sebuah obyek sketch, maka obyek sketch
tersebut tidak dapat dipindahkan atau diubah-ubah dalam posisi dan
ukurannya.
Untuk menggunak Fix Relations anda cukup mengklik obyek sketch
tersebut, kemudian pada property manager pada panel Add Relations klik
Fix.
n) Merge Points
Salah satu Relation yang sangat penting dan banyak digunakan adalah
Merga Points Relations, karena fasilitas ini berfungsi untuk
menyatukan/menempelkan 2 buah obyek dengan menghubungkan kedua
poin ( endpoint atau center point ) dari kedua obyek tersebut.
Cara untuk menggunakan fasilitas ini dengan mengklik kedua point dari
obyek ( endpoint atau center point ) tersebut, kemudian pada Property
Manager pada panel Add relations klik Merge seperti gambar 2.50.

Point 1

Point 2

Gambar 2.50 Penggunaan Merge Point Relations


o) Pierce
Pierce Relations digunakan untuk menyatukan point ( Sketch Point atau
Center Point) suatu sketch dengan endpoint dari Axis, Edge, dan Line dari
sektch yang berbeda.
Untuk menggunakan Pierce Relations, anda cukup mengklik mengklik point
point ( Sketch Point atau Center Point) dari sketch yang diinginkan lalu klik
Axis, Edge, dan Line dari sektch yang berbeda, kemudian pada Property
Manager pada panel Add Relations klik Pierce seperti gambar 2.51.
Center Point

Line

Gambar 2.51 Penggunaan Pierce Relations pada sketch yang berbeda


E. Soal Latihan
Buatlah 2D sketch dari gambar berikut.
MODUL III
PART DESIGN
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Memahami part dan jenis-jenisnya.
b. Memahami tool-tool yang digunakan dalam pembuatan part.
c. Menggunakan tool extrude, revolve, hole, shell, sweep, loft, ribs, coil dalam
pembuatan part.
d. Membuat bidang kerja baru pada part.

B. Part Autodesk SolidWorks 2016


Part (profil 3D) merupakan kelanjutan Sketch (profil 2D), pada Solidworks 2016 gambar
Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
• Solid, yaitu objek yang padat.
• Surface, yaitu obyek hanya berupa kulit.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa
kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface.

Gambar 3.1 Part Design


Beberapa tool untuk membuat Part adalah sebagai berikut:

1. Extrude Boss/Base
Extrude berfungsi untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah
profil 2D sehingga menjadikan profil tersebut menjadi bentuk 3D dengan ukuran
tertentu. Cara untuk membuat atau menggunakan Extrude Boss/Base yaitu pertama
buatlah sketch yang ujungnya menyambung seperti persegi, lingkaran, segitiga dan
bentuk lainnya. setelah itu exit sketch kemudian buka menu tool Features klik Extrude
Boss/Base atur tinggi atau tebal dari profil tersebut pada Property Manager setelah
itu klik tombol centang.
Gambar 3.2 Property Manager Extrude Boss/Base

Gambar 3.3 Penggunaan Extrude Boss/Base

2. Extrude Cut
Extrude Cut berfungsi untuk memotong atau melubangi part 3d yang sudah ada. Cara
untuk menggunakan atau membuat Extrude Cut yaitu buatlah part 3d terlebih dahulu
kemudian buat sketch di face/permukaan profil tersebut, exit sketch buka menu features
tool klik Extrude Cut kemudian atur kedalaman atau tebalnya pada Property Manager.

Gambar 3.4 Penggunaan Extrude Cut


3. Revolve Boss/Base
Revolve Boss/Base berfungsi untuk membuat benda/part yang berbentuk silindris.
Cara untuk menggunakan atau membuat Revolve Boss/Base yaitu buatlah sketch
dengan garis pusat atau center line sebagai titik acuan adan titik tengah part. Garis
sketch harus saling menyambung dengan center line atau saling bertemu unjung garis
tersebut. Exit sketch, kemudian buka menu tool Features klik Revolve Boss/Base klik
tanda centang otomatis akan terbentuk part silindris, seperti tampak gambar 3.5

Gambar 3.5 2d Sketch Revolve dan 3d Revolve


4. Revolve Cut
Revolve Cut berfungsi untuk memotong melingkar benda/part yang telah dibuat. Cara
utnuk menggunakan atau membuat Revolve Cut yaitu :
 Buatlah sketch di face/permukaan part yang akan dipotong
 Buatlah sketch dengan garis tengah atau center line dan obyek yang akan
memotong part tersebut seperti gambar 3.6

Center Line

Obyek 1

Gambar 3.6 2d Sketch Revolved Cut


 Kemudian exit sketch
 Klik Revolved Cut pada deretan menu features
 Klik obyek 2d sketch untuk memotong part tersebut
 Klik kolom axis pada Properties Manager , kemudian klik axis atau center line
yang telah dibuat
 Klik maka akan muncul hasil dari Revolved Cut seperti gambar 3.7

Gambar 3.7 Penggunaan Revolved Cut

5. Loft
Fungsinya untuk membuat dengan perpaduan beberapa bentuk di sketch yang sama
dan dengan plane atau sketch yang berbeda. Untuk membuat atau menggunakan tool
Loft sebagai berikut :
 Buatlah sketch di plane yang diinginkan
 Bualah obyek berbentuk lingkaran atau bentuk lainnya
 Buatlah sketch di plane lainnya untuk membuat obyek baru
 Kemudian buatlah sketch garis bantu di plane yang dapat menghubungkan sketch
1 dan sketch 2, seperti gambar 3.8

Sketch 2 Sketch 3 /
Center Line

Sketch 1

Gambar 3.8 ketch 2D Penggunaan Loft


 Gambar 3.8 menggunakan center line atau garis penghubung sehingga bentuk
penghubung loft nanti mengikuti garis penghubung tersebut. Tanpa garis
penghubung loft dapat digunakan, tapi bentuk loft akan lurus obyek 1 dengan
obyek 2 tersebut.
 Langkah selanjutnya klik loft pada menu utama
 Kemudian pada Property Manager pada kotak profile klik kedua obyek tersebut
 Klik pilihan Center Line Parameters pada Property Manager, pada kotak Center
Line Parameters klik garis pada sketch 3 tersebut
 Klik maka akan muncul hasil dari penggunaan Loft seperti gambar 3.9

Gambar 3.9 Penggunaan Loft

6. Swept
Swept berfungsi untuk membuat part dengan bentuk sesuai dengan bentuk garis
bantunya. Untuk membuat atau menggunakan fasilista Swept ini dapat dilakukan dengan
cara sebagi berikut :
 Buatlah sketch di plane yang diinginkan
 Buatlah satu obyek berbentuk lingkaran atau bentuk lainnya
 Buat sketch garis alur di plane yang berbeda dengan menggunakan line dan
tersembung dengan obyek yang telah dibuat sebelumnya, seperti gambar 3.10

Center Line
Line / Obyek 1
Garis alur

Gambar 3.10 2D Sketch Swept


 Setelah membuat sketch seperti gambar 3.10, maka exit sketch, klik swept pada
menu utama maka akan muncul Property Manager seperti gambar 3.11

Gambar 3.11 Swept Property Manager


 Klik kotak berwarna biru, kemudian klik obyek yang berbentuk lingkaran
 Klik kotak berwarna pink, kemudian klik garis alur tersebut
 Klik maka akan muncul hasilnya seperti gambar 3.12

Gambar 3.12 Penggunaan Swept

7. Rib
Rib berfungsi untuk membuat sirip atau penguat part. Rib biasanya berada di tengah
dua bagian part. Cara untuk menggunakan Rib sebagai berikut :
 Buatlah skecth yang digunakan untuk penggunaan dari tool Rib, kemudian jadikan
sketch tersebut menjadi 3D
 Buatlah sketch yang dapat membuat garis penghubung antara bagian kedua part
 Buatlah garis penghubung seperti gambar 3.13, ujung garis tersebut harus melekat
atau menempel pada kedua Edge part tersebut.

Edge 1

Line
Edge 2

Gambar 3.13 Pembuatan garis Rib


 Kemudian exit sketch,klik garis tersebut, kemudian klik icon Rib pada menu utama,
akan muncul Property Manager seperti gambar 3.14

Gambar 3.14 Rib Property Manager


 Setelah itu isikan ketebalan Rib pada kotak Rib Thickness
 Klik maka bentuk Rib akan seperti garis penghubung seperti gambar 3.15
Gambar 3.15 Penggunaan Rib

8. Shell
Shell digunakan untuk memotong bagian part sisi luar, sisi dalam, dan kedua sisi
dengan ketebalan tertentu. Cara untuk membuat atau menggunakan tool Shell ini
sebagai berikut :
 Buatlah part 3d dengan bentuk tertentu, seperti gambar 3.16

Gambar 3.16 3d Part Silinder


 Klik icon Shell, kemudian akan muncul Property Manager seperti gambar 3.17

Gambar 3.17 Shell Property Manager


 Klik kotak Face to Remove, kemudian klik face atau permukaan dari part tersebut
 Isi besar pemotongan pada kota Thicness
 Klik maka akan muncul hasilnya seperti gambar 3.18

Gambar 3.18 Penggunaan Shell


MODUL IV
ASSEMBLY DESIGN

A. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami fungsi dari assembly
2. Memahami tool-tool yang akan digunakan dalam proses assembly
3. Mampu melakukan dan menggunakan fungsi tool-tool assembly

B. Pengenalan Asssembly
Pada bagian ini kita akan mengenal dan menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah
disediakan oleh SolidWorks dalam proses Assembly Parts. Untuk membuat atau
menjalankan gambar kerja Assembly dapat dilakukan dengan cara klik File l New l
kemudian pada kotak dialog New file pilih template Assembly lalu klik Ok.

Gambar 4.1 Kotak Dialog New SolidWorks Document


Setelah itu akan tampil layar kerja Assembly seperti pada gambar 4.2, pada layar
kerja terdapat Property Manager Begin Assembly, dengan demikian anda dapat langsung
bekerja membuat gambar Assembly, dengan mengklik tombol Browse anda dapat
menentukan dan memasukkan part-part yang akan dirakit
Gambar 4.2 Layar Kerja Assembly
Untuk mempermudah pada saat proses pembuatan gambar Assembly, terlebih
dahulu kita melakukan pengaturan pada System Option Assembly. Caranya Klik menu
Tools l Options l System Option l Assemblies, kemudian pada Assemblies Field
berilah tanda centang pada option Move Components by Dragging yang bertujuan
pada saat proses assemly, komponen-komponen dapat dipindah atau digeser hanya
dengan di-drag (tahan Mouse kiri + Geser). Tampilan dari Optiom Assemblies seperti pada
gambar 4.3

Gambar 4.3 Kotak dialog System Option Assemblies

C. Insert Component
Toolbar Insert Components berfungsi untuk memasukkan part-part yang akan
dirangkai dalam sebuah Assembly Drawing. Cara penggunaannya adalah dengan mengklik

toolbar Insert Components Kemudian pada Property Manager Insert Components klik
tombol Browse, kemudian tentukan lokasi file part yang akan dirangkai, pilih part-part
yang akan di rangkai, klik tombol Open, seperti gambar 4.4
Gambar 4.4 Poperty Manager Insert Components dan Folder Parts
Setelah itu klik pada area layar kerja Assembly, maka part akan masuk ke layar
kerja Assembly tersebut. Anda dapat memasukkan komponen-komponen yang akan
diassembly secara langsung lebih dari 1 buah komponen yaitu dengan cara membuka
lembar kerja Assembly yang akan digunakan, kemudian pada jendela explorer komputer
anda bukalah folder dimana anda menyimpan komponen yang akan di rakit, kemudian
tekan tombol CTRL pada Keaybord dan klik komponen-komponen tersebut lalu drag dan
geser ke lembar kerja Assembly, seperti ditampilkan pada gambar 4.5, maka komponen-
komponen akan masuk ke lembar kerja Assembly.

Gambar 4.5 Memasukkan beberapa komponen Assembly

D. Fix and Float Components


Pada saat kita memasukkan part ke jendela kerja Assembly, maka part pertama
secara otomatis akan terkunci (Fix) sehingga part tersebut tidak bisa dpindah-pinda atau
digeser sama sekalai, tujuanya adalah sebagai acuan perakitan (Assembly) pada saat
proses perakitan dengan part yang lain.
Untuk membuka dan mengunci komponen tesebut dapat dilakukan dengan cara
mengklik Part kemudian klik kanan lalu klik Fix untuk Mengunci dan Klik Float untuk
membuka kunci, seperti gambar 4.6

Gambar 4.6 Penggunaan Fasilitas Float dan Fix

E. Mate
Toolbar Mate befungsi untuk menggabungkan atau menyambungkan part-part yang
telah dibuat, sehingga terintegrasi satu sama lain samapai pada posisi dan fungsi
mekanisme sesuai yang direncanakan. Terdapat beberapa jenis StandartMate yeng dapat
digunakan dalam SolidWorks yaitu :
1. Concentric Mate
Mate ini berfungsi untuk mencenterkan dua buah komponen yang memiliki bagian
bagian silindris. Untuk menggunakan Concentric Mate ini buatlah dua part silidris yang
akan dicenterkan, kemudian masukkan ke jendel kerja Assembly. Jadikan salah satu
komponen Fix agar menjadi patokan saat mate, kemudian klik icon mate akan
muncul Mate Property Manager, klik icon Concentric Mate , klik 2 permukaan
silindris dari 2 komponen tersebut. Komponen akan tercenter secara otomatis seperti
gambar 4.7
Face 2

Face 1

Gambar 4.7 Penggunaan Mate Concentric


Apabila terjadi kesealahan atau posisi tidak seuai dengan keinginan, maka dapat
diputar posisinya dengan menggunakan Mate Alignment pada Property Manager Mate
dengan mengaktifkan Aligned atau anti Aligned, letaknya berada dibawah Property
Manager.

2. Coincident Mate
Mate ini berfungsi untuk menggabungkan atau menempelkan dua buah permukaan
komponen, baik dengan jarak kerenggangan (gap) tertentu ataupun tanpa jarak
antara kedua permukaan tersebut. Cara untnuk menggunakan Coincident Mate ini
yaitu:
 Masukkan dua komponen yang akan dirangkai
 Klik icon Mate akan muncul Property Manager Mate
 Klik icon Coincident Mate yang ada pada Property Manager Mate
 Klik kedua permukaan yang akan ditempelkan seperti gambar 4.8

Face 1
Face 2

Gambar 4.8 Pemlilihan Face 1 dan Face 2


 Kemudian klik anti Aligned berguna untuk menempelkan dua permukaan,
sedangkan Aligned untuk meratakan kedudukan permukaan
 Klik tanda akan muncul hasil dari Coincident Mate seperti gambar 4.9

Gambar 4.9 Penggunaan Coincident Mate

3. Distance Mate
Seperti halnya coincident, mate ini berfungsi untuk menggabungkan dua
permukan dari kedua komponen dengan jarak tertentu. Mate distance ini dapat
dilakukan hampir sama dengan mengklik 2 face dari 2 komponen yang akan di rakit,
kemudian klik icon Distance Manager di Distance Mate ini memasukkan besar
kerenggangan pada property manager seperti gambar 4.10. Pada Distance Property
Manager ada tombol Flip Dimension sebagai pengatur arah positif atau negatifnya
Distance Mate tersebbut.

Gambar 4.10 Distance Mate Property Manager


4. Angle Mate
Mate ini berfungsi untuk menggabunggkan dua komponen dengan kemiringan
sudut tertentu atau memiliki hubungan kesejajaran dengan komponen/plane lain.
Cara menggunakan Angle Mate ini sebagai berikut :
 Buatlah dua komponen atau part yang akan diassembly
 Buka assembly dan masukkan kedua part ke lembar kerja assembly
 Klik icon Mate pada toolbar
 Klik kedua permukaan yang akan di Angle Mate seperti gambar 4.11
 Klik simbol Angle isikan sudut yang akan digunakan pada Property
Manager Mate.
 Klik tanda komponen akan sejajar sesuai sudut yang sudah ditentukan
seperti gambar 4.11

Face 2

Face 1

Gambar 4.11 Penggunaan Angle Mate


5. Perpendicular Mate
Mate ini digunakan untuk membuat kedudukan 2 buah permukaan menjadi tegak
lurus (90o) selain menggunakan Mate Angle. Cara menggunakan Mate ini yaitu :
 Buatlah dua komponen atau part yang akan diassembly
 Buka assembly dan masukkan kedua part ke lembar kerja assembly
 Klik icon Mate pada toolbar
 Klik kedua permukaan yang akan di Perpandicular Mate seperti gambar 4.12
 Klik icon Perpendicular Mate pada Mate Property Manager
 Klik hasil mate akan muncul, kedua permukaan sejajar dengan sudut 90o
seperti gambar 4.12
Face 2

Face 1

Gambar 4.12 Penggunaan Perpendicular Mate


6. Tangent Mate
Mate ini digunakan untuk menyinggung 2 permukaan silindris dari 2 komponen
yang berbeda sehingga terjadi interkoneksi baik gerkan maupun posisi dari dua
komponen tersebut.
 Buatlah dua komponen atau part yang berbentuk silidndris
 Buka assembly dan masukkan kedua part ke lembar kerja assembly
 Klik icon Mate pada toolbar
 Klik kedua permukaan yang akan di Tangent Mate seperti gambar 4.13

 Klik Icon Tangent Mate pada Mate Property Manager


 Klik hasil mate akan muncul dan kedua permukaan komponen tersebut
akan bersinggungan seperti gambar 4.13

Face 1

Face 2

Gambar 4.13 Penggunaan Tangent Mate


F. Assembly Toolbox
Pada sub bab ini kita akan membahas tentang fasilitas yang ada di SolidWorks
khususnya Assembly yaitu Toolbox. Fungsi dari Toolbox ini adalah untuk mempuat
part seperti baut, mur, dan gear secara otomatis, tidak perlu membuat part secara
manual, dan bisa langsung di rakit ( Assembly ) dengan part yang lain. Cara untuk
menggunakan Toolbox ini sebagai berikut:
 Buka aplikasi SolidWorks, kemudian buat lembar kerja Assembly baru
 klik icon libary pada kanan lembar kerja Assembly seperti gambar 4.14
dibawah

Gambar 4.14 Libary Tool


 Kemudian klik toolbox
 Pilih Standart dimensi yang akan digunakan
 Akan muncul beberapa pilihan Seperti Gear, Baut, Mur dll. Seperti gambar
4.15 dibawah ini

Gambar 4.15 Tollbox Assembly


Adapun cara penggunaan dari berbagai macam toolbox yang tersedia sebagai
berikut :
1. Gear
Gear merupakan suatu komponen penting dalam mesin yang berfungsi untuk
mentransfer energi yang berupa putaran dari gerakan piston hingga ke roda
penggerak. Adapun cara untuk menggunakan atau membuat gear di lembar kerja
Assembly sebagai berikut :
 Buka aplikasi SolidWorks, dan buatlah lembar kerja Assembly baru
 Klik libary, kemudian pilih standart dimensi ISO karen di Indonesia Rata-
rata Menggunakan ISO
 Klik Gear, kemudian sebagai contoh klik Spur Gear ( Roda gigi lurus ), klik
dan drag Spur Gear ke lembar kerja Assembly
 Akan muncul Property Manager dari Gear tersebut seperti gambar 4.16

Gambar 4.16 Gear Property Manager


 Atur Property Manager seperti yang diinginkan
 Buatlah dua gear yang berbeda ukuran dan jumlag giginya untuk di
Assembbly
 Kemudian buatlah klik mate, klik kedua permukaan gear, klik front plane
 Klik Coincident Mate, agar kedua permukaan mengahadap ke Front Plane
 Buatlah Sketch di Front Plane
 Buatlah 2 lingkaran, yang pertama diameternya sama dengan diameter
dalam gear yang besar, lingkaran kedua diameter lingkaran sama dengan
diameter luar gear, kemudian tangen kedua lingkaran dan sejajarkan titik
sumbu kedua lingkaran tersebut seperti gambar 4.17

Gambar 4.17 Garis Lingkaran sebagai Garis Bantu


 Assembly kan titik kedua titik pusat lingkaran dengan kedua titik pusat
gear dengan menggunakan concentric mate pada tiap gear.
 Kedua gear akan menyatu dengan kedua gigi saling menindih seperti
gambar 4.18

Gambar 4.18 Assembly Gear

Você também pode gostar