Você está na página 1de 1

"ANDA MILIK SIAPA?

"
By: Haganta Tarigan

(1 Korintus 7: 22-23; Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 571, 574)

Pasal 570 KUHPerdata mengatakan bahwa hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan
suatu benda dan bertindak bebas atas kegunaan benda itu. Sadarkah kita bahwa kita yang telah
ditebus oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib adalah menjadi milik dari Allah itu sendiri
dan Allah memiliki hak untuk bertindak bebas terhadap kita ciptaanNya.

Bacaan kita pada 1 Korintus 7 ayat 22-23 mengatakan bahwa kita adalah milik Tuhan karena kita
sudah dibayar dengan lunas. Frasa orang bebas menjelaskan bahwa kita sudah terbebas dari
dosa yang sebelumnya kita adalah hamba atasnya. Mengapa terbebas? Ya, karena dosa itu
sesungguhnya adalah penderitaan atau hukuman atau pidana itu sendiri, Yohanes 3:19
mengatakan: "Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Jangan kita
berpikir bahwa hukuman hanya ketika kita berada dalam neraka.

Dosa telah mengakibatkan Allah seakan-akan kehilangan hak revindicatie-Nya (Pasal 574 BW):
"Permintaan kembali yang didasarkan kepada hak milik ini dinamakan revindicatie", dan
menjadi Vicarious Liability dalam pidana/kesalahan/dosa kita ATAU secara hukum perdata telah
menebus kita dengan cara Overdracht dengan perjanjian obligatoir darahNya/Perjanjian Darah.

Sekali lagi penyalibanNya sudah membebaskan kita dari hukuman itu dan menjadikan kita milik
kepunyaanNya. Bahkan hak milik dalam hukum dipandang sebagai hak yang benar-benar mutlak
yang tidak dapat diganggu gugat (droit inviolable et sacre). Artinya jelas bahwa kita tidak bisa
menghambakan diri kepada dua tuan, karena jika demikian maka kita akan mencintai yang satu
dan membenci tuan yang lain (Lukas 16: 13). Tidak ada status quo dalam kepemilikan kita
dihadapan Allah atau Mamon. Menjadi milik Kristus bukan hanya kita menyalibkan keinginan
daging kita tetapi memberikan diri kita untuk hidup dipimpin oleh RohNya (Galatia 5: 25-26).

Sang pemilik Agung kita yang adalah Kristus itu sendiri memiliki hak untuk bertindak bebas
terhadap kita, Maka jangan pernah membatasi rendah kuasaNya hanya pada saat terpenuhinya
keinginan kita saja, hanya pada saat kita sembuh saja saja. Karena Pemilik Sejati itu memiliki
kebebasan untuk bertindak terhadap benda yang dimilikinya maka dalam hal sembuh atau sakit
itu bergantung kepada kerelaan kehendakNya, yang jelas karena dia adalah Kebenaran itu
sendiri maka apapun yang dilakukannya adalah Kebenaran itu sendiri Kita yang adalah ciptaan
tidak akan pernah bisa lebih tinggi dari pencipta dan tidak akan pernah bisa mengintervensi
sang pencipta. Kesembuhan sejati kita adalah sembuhnya kita dari penyakit sejati kita, yaitu
dosa (Yesaya 53: 4).

Você também pode gostar