Você está na página 1de 103

ANALISIS BEBAN KERJA

DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA


PADA PT RIAP INDONESIA

Oleh
HARTINI TRESNADIJAYA
H 24077021

 
 
 

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

 
RINGKASAN

HARTINI TRESNADIJAYA. H 24077021. Analisis Beban Kerja dan


Kebutuhan Sumber Daya Manusia pada PT Riap Indonesia. Dibawah bimbingan
SITI RAHMAWATI.

Perekonomian bisnis yang semakin berkembang menuntut perusahaan


untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar yang memerlukan respon cepat dan
fleksibel dalam meningkatkan pelayanan terhadap klien. Pentingnya peranan
sumber daya manusia bagi suatu perusahaan menyebabkan perlunya pengelolaan
dan pengorganisasian sumber daya yang ada secara terarah agar dapat
memberikan sumbangan positif bagi peningkatan produktivitas perusahaan. PT
Riap Indonesia merupakan sebuah perusahaan jasa konsultan yang didirikan untuk
merespon transformasi hubungan antara sumber daya alam dengan sumber daya
manusia secara global yang seringkali berkonsekuensi terhadap degradasi
lingkungan hidup. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran beban kerja, sehingga
optimalisasi karyawan dalam bekerja tercapai. Hal tersebut melatarbelakangi
perlunya perusahaan melakukan analisis beban kerja karyawan dan menentukan
kebutuhan sumber daya manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan (1)
mengidentifikasi deskripsi pekerjaan pegawai di PT Riap Indonesia, (2)
mengidentifikasi perbedaan antara jumlah pegawai yang ada dengan jumlah
pegawai berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja, (3) menganalisis
beban kerja pegawai pada setiap divisi yang ada di PT Riap Indonesia, (4)
memberikan solusi alternatif bagi perusahaan dalam menentukan penempatan
pegawai. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis beban
kerja dan analisis deskriptif. Hasil penelitian antara lain deskripsi pekerjaan dari
masing-masing pegawai pada setiap divisi yang ada di PT Riap Indonesia sudah
jelas dan ditentukan oleh perusahaan. Hal ini mengakibatkan setiap pegawai
sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya setiap hari kerja. Terjadi
perbedaan jumlah sumber daya manusia yang ada dengan jumlah sumber daya
manusia berdasarkan perhitungan analisis beban kerja. Disini terjadi penumpukan
beban kerja pada beberapa pegawai, sementara ada diantara pegawai yang lain
yang beban kerjanya tidak terlalu berat. Beban kerja pada setiap divisi sudah
dihitung berdasarkan waktu produktif standar perusahaan. Pada umumnya total
beban kerja yang diemban setiap pegawai berada dibawah standar waktu produktif
yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja, maka
solusi alternatif untuk pegawai yang beban kerjanya dibawah standar total beban
kerjanya maka perlu dipindah ke divisi baru yaitu Divisi Pemasaran.

 
ANALISIS BEBAN KERJA
DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
PADA PT RIAP INDONESIA

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
HARTINI TRESNADIJAYA
H 24077021

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

 
Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia pada
PT Riap Indonesia
Nama : Hartini Tresnadijaya
NIM : H 24077021

Menyetujui:
Dosen Pembimbing,

(Dra. Siti Rahmawati, M.Pd)


NIP: 19591231 198601 2 003

Mengetahui:
Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)


NIP: 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus:

 
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Ciamis pada tanggal 17 Oktober 1983,


Provinsi Jawa Barat. Penulis bernama lengkap Hartini Tresnadijaya adalah anak
ketiga dari tiga bersaudara pasangan Rd. Cece Iskandar Hendrawijaya dan I.
Tresnayanti (alm).
Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri III Banjarangsana
tahun 1990 dan lulus tahun 1996. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri I Panjalu dan lulus tahun 1999. Pada tahun 1999 Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri II Ciamis dan lulus
tahun 2002. Kemudian pada tahun yang sama Penulis melanjutkan studi di Institut
Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB pada Fakultas Kehutanan
Program Studi Diploma III Ekowisata dan lulus tahun 2005 dengan memperoleh
gelar Ahli Madya atau A.Md. Tahun 2007 penulis diterima pada Program Sarjana
Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Selain melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor penulis juga bekerja di PT Riap Indonesia
yang berada di Kota Bogor. Perusahaan ini merupakan tempat penulis
mengadakan penelitian. Sebelumnya penulis pernah bekerja di FM I Boutique &
Hotel Jakarta.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang berjudul Analisis Beban
Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia pada PT Riap Indonesia disusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat Sarjana Ekonomi pada
Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Era globalisasi mengakibatkan persaingan usaha semakin ketat sehingga
perusahaan harus mengoptimalkan kinerja setiap sumber daya manusia yang ada.
Salah satu langkahnya yaitu dengan melaksanakan pengukuran beban kerja.
Beban kerja yang tepat yaitu beban kerja yang sesuai dengan standar jam kerja
yang ditetapkan oleh perusahaan akan memacu pegawai untuk bekerja lebih
produktif. Kebutuhan sumber daya manusia dapat ditentukan dari hasil
pengukuran beban kerja. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang tepat
akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pegawai dan pada akhirnya
berimplikasi terhadap efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga
dengan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Bogor, Agustus 2010
Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah
memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai selesainya skripsi ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan
kepada Penulis.
2. Prof. Dr. Ir. WH Limbong, MS dan Ibu Erlin Trisyulianti, STP, M.Si, selaku
dosen penguji yang telah menyediakan waktu untuk menguji Penulis dan
memberikan masukan-masukan untuk perbaikan skripsi ini.
3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM, yang telah memberikan masukan kepada
Penulis pada tahap Quality Control.
4. Segenap jajaran, Staf dan Karyawan PT Riap Indonesia yang telah mengijinkan
Penulis untuk melaksanakan penelitian dan atas kesediannya dalam mengisi
kuesioner penelitian.
5. Keluarga tersayang dan suami tercinta Bapak Bayu Hadi Kusumo yang telah
memberikan kasih sayang, dukungan dan do’a yang tulus bagi Penulis.
6. Ketua Departemen Manajemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc beserta Dosen
dan Staf Administrasi yang telah membantu kelancaran Penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

v
DAFTAR ISI

Halaman
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia .................................................. 4
2.2. Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia .................................... 7
2.3. Beban Kerja........................................................................................ 11
2.4. Menentukan Jumlah Tenaga Kerja..................................................... 12
2.5. Tinjauan Studi Terdahulu................................................................... 14
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran........................................................................... 15
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 17
3.3. Jenis Data dan Sumber Data .............................................................. 17
3.4. Metode Pengambilan Sampel............................................................. 17
3.5. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 18
3.6. Pengolahan dan Analisis Data............................................................ 19
3.6.1 Skala Likert .............................................................................. 19
3.6.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner............................ 21
3.6.3 Penghitungan Beban Kerja....................................................... 22
3.6.4 Penghitungan Jumlah Tenaga Kerja ........................................ 23
3.6.5 Analisis Deskriptif ................................................................... 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 25
4.2. Deskripsi Pekerjaan............................................................................ 27
4.2.1 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi .................................... 27
4.2.2 Divisi Analisis Sosial dan Budaya ........................................... 28
4.2.3 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi .................................. 29
4.2.4 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan ..................... 29
4.2.5 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG ............................ 30
4.2.6 Divisi Rumah Tangga .............................................................. 31

vi
4.2.7 Divisi Keuangan dan Verifikasi ............................................... 32
4.2.8 Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan ......................... 33
4.3. Profil Pegawai .................................................................................... 34
4.3.1 Jenis Kelamin Pegawai ............................................................ 34
4.3.2 Umur Pegawai .......................................................................... 35
4.3.3 Lama Bekerja Pegawai............................................................. 36
4.3.4 Pendidikan Terakhir Pegawai .................................................. 37
4.4. Persepsi Pegawai Terhadap Beban Kerja........................................... 38
4.5. Analisis dan Pengukuran Beban Kerja............................................... 39
4.5.1 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Ekonomi
dan Investasi............................................................................. 39
4.5.2 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Sosial
dan Budaya............................................................................... 41
4.5.3 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Biofisik
dan Konservasi ......................................................................... 44
4.5.4 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Legal Formal
dan Kelembagaan ..................................................................... 46
4.5.5 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Penginderaan
Jauh dan SIG ............................................................................ 48
4.5.6 Pengukuran Beban Kerja Divisi Rumah Tangga .................... 51
4.5.7 Pengukuran Beban Kerja Divisi Keuangan
dan Verifikasi ........................................................................... 54
4.5.8 Pengukuran Beban Kerja Divisi Administrasi, Legal
dan Kelembagaan ..................................................................... 56
4.6. Implikasi Manajerial .......................................................................... 59
4.6.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia .......................................... 59
4.6.2 Solusi Alternatif dari Permasalahan yang Ada ........................ 59
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ................................................................................................. 60
2. Saran ............................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 62

vii
DAFTAR TABEL

No Halaman
1. Bobot nilai jawaban pegawai ....................................................................... 20
2. Nilai skor rataan ........................................................................................... 20
3. Jumlah pegawai berdasarkan divisi.............................................................. 34
4. Distribusi pegawai berdasarkan jenis kelamin ............................................. 35
5. Umur pegawai PT Riap Indonesia, 2010 ..................................................... 36
6. Lama bekerja pegawai PT Riap Indonesia, 2010 ......................................... 37
7. Pendidikan terakhir pegawai PT Riap Indonesia, 2010 ............................... 37
8. Persepsi pegawai terhadap beban kerja ........................................................ 38
9. Perbandingan jumlah pegawai PT Riap Indonesia, 2010 ............................ 59

viii
DAFTAR GAMBAR

No Halaman
1. Kerangka pemikiran ................................................................................... 16

ix
DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman
1. Struktur organisasi PT Riap Indonesia....................................................... 62
2. Kuesioner penelitian .................................................................................. 63
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner .............................................. 65
4. Perhitungan waktu kerja efektif selama satu tahun
(Peraturan dan Tata Tertib PT Riap Indonesia, 2004) .............................. 70
5. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi.................... 71
6. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Sosial dan Budaya .......................... 73
7. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi.................. 75
8. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Legal formal dan Kelembagaan ...... 77
9. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG ............ 78
10. Beban kerja pegawai Divisi Rumah Tangga .............................................. 81
11. Beban kerja pegawai Divisi Keuangan dan Verifikasi .............................. 84
12. Beban kerja pegawai Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan ......... 87

x
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perekonomian bisnis yang semakin berkembang menuntut perusahaan


untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar yang memerlukan respon cepat
dan fleksibel dalam meningkatkan pelayanan terhadap klien. Manajemen
usaha yang tepat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien, serta dapat menekan serendah mungkin faktor-faktor yang
menghambat operasi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hal penting yang
dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah sumber daya
manusia.
Sumber daya manusia pada dasarnya dapat dianggap sebagai alat
penggerak bagi kehidupan suatu perusahaan disamping faktor produksi
lainnya. Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi suatu perusahaan
menyebabkan perlunya pengelolaan dan pengorganisasian sumber daya
manusia yang ada secara terarah agar dapat memberikan sumbangan positif
bagi peningkatan produktivitas perusahaan.
Mengelola sumber daya manusia bukan pekerjaan yang mudah,
persoalan yang terjadi adalah cara mengelola sumber daya tersebut agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Perencanaan, pengadaan, pemeliharaan,
pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan yang sebaik-baiknya dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan visi dan
misi perusahaan dengan ruang lingkup dan kuantitas klien, maka
permasalahan yang timbul adalah cara memaksimalkan beban kerja setiap
sumber daya manusia agar dapat turut serta mendukung dan meningkatkan
mutu perusahaan.
Manajemen yang baik harus dilengkapi dengan adanya kontrol
internal, hal ini dilaksanakan untuk menjamin bahwa segala sesuatunya
berjalan sesuai dengan ketentuan. Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
setiap sumber daya manusia yang ada sudah bekerja sesuai standar
operasional prosedur perusahaan atau sebaliknya. Analisis ini juga
  2 
 

dilaksanakan untuk memastikan manajemen telah membuat kebijakan yang


tepat dan dapat mengurangi resiko dalam menempatkan sumber daya
manusia. PT Riap Indonesia merupakan sebuah perusahaan jasa konsultan
yang didirikan untuk merespon transformasi hubungan antara sumber daya
alam dengan sumber daya manusia secara global yang seringkali
berkonsekuensi terhadap degradasi lingkungan hidup. PT Riap Indonesia
bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sumber daya alam,
sementara terdapat sumber daya manusia dalam hal ini klien PT Riap
Indonesia yang ingin memanfaatkan sumber daya alam tersebut. PT Riap
Indonesia memiliki dua departemen yaitu Departemen Korporat dan
Departemen Operasional. Idealnya masing-masing departemen memiliki
peran dan fungsinya sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang sudah
ditetapkan. Namun pada kenyataannya ada penumpukan beban kerja pada
bagian-bagian tertentu. Hal ini menyebabkan pekerjaan tidak dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai dengan masa kerja pada setiap pekerjaan yang
dilaksanakan.
Salah satu cara agar manajemen usaha dapat berjalan efektif dan
efisien adalah melalui peningkatan sumber daya manusia. Sumber daya
manusia dalam hal ini perlu dikelola dengan baik dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran beban kerja,
sehingga optimalisasi karyawan dalam bekerja tercapai. Hal tersebut
melatarbelakangi perlunya perusahaan melakukan analisis beban kerja dan
menentukan kebutuhan sumber daya manusia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas maka


perumusan masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi pekerjaan pegawai yang ada di PT Riap Indonesia?
2. Berapa besar perbedaan jumlah pegawai yang ada dengan kebutuhan
jumlah pegawai berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang sudah
ditentukan oleh perusahaan?
  3 
 

3. Berapa besar beban kerja yang ditanggung oleh pegawai pada setiap divisi
yang ada di PT Riap Indonesia?
4. Bagaimana solusi alternatif yang dapat diambil dari permasalahan yang
ada di PT Riap Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian


ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi deskripsi pekerjaan pegawai di PT Riap Indonesia.
2. Mengidentifikasi perbedaan antara jumlah pegawai yang ada dengan
jumlah pegawai berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja.
3. Menganalisis beban kerja pegawai pada setiap divisi yang ada di PT Riap
Indonesia.
4. Memberikan solusi alternatif bagi perusahaan dalam menentukan
penempatan pegawai.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagi perusahaan, dapat menjadi referensi studi perencanaan kebutuhan
sumber daya manusia lebih lanjut dan dapat meminimalkan resiko yang
mungkin terjadi serta membantu perusahaan agar dapat meningkatkan
pengendalian internal.
2. Bagi para praktisi, studi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pembanding dalam penyusunan sistem perencanaan sumber daya
manusia melalui analisis beban kerja pada kondisi dan situasi yang serupa.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

PT Riap Indonesia terdiri atas dua departemen, yaitu Departemen


Korporat yang mencakup tiga divisi dan Departemen Litbang dan
Operasional yang mencakup lima divisi. Struktur Organisasi PT Riap
Indonesia terdapat pada Lampiran 1. Ruang lingkup penelitian ini terbatas
pada menghitung beban kerja pegawai pada tahun 2010 dan menentukan
banyaknya sumber daya manusia yang diperlukan untuk ditempatkan pada
ke-dua departemen tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan


pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan
dimasa depan. Perencanaan sumber daya manusia ialah langkah-langkah
tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat,
semuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang
telah dan akan ditetapkan.
Hasibuan (2001) menyatakan sumber daya manusia adalah semua
manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan
terwujudnya tujuan organisasi. Bilamana organisasi diartikan sebagai
suatu perusahaan ekonomi, maka sumber daya manusia diartikan semua
orang yang terlibat termasuk yang bekerja untuk mencapai tujuan
perusahaan. Handoko (2001) menyatakan perencanaan sumber daya
manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada
organisasi diwaktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tenaga kerja yang timbul oleh kondisi-kondisi tersebut.
Pandangan umum ini mengandung arti bahwa ada empat kegiatan yang
saling berhubungan yang membentuk sistem perencanaan sumber daya
manusia yang terpadu (integrated): persediaan sumber daya manusia
sekarang, peramalan (forecast) suplai dan permintaan sumber daya
manusia, rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu-individu
yang berkualifikasi dan berbagai prosedur pengawasan serta evaluasi
untuk memberikan umpan balik kepada sistem.
Perencanaan sumber daya manusia akan dapat dilakukan dengan
baik dan benar jika perencanaannya mengetahui apa dan bagaimana
sumber daya manusia itu. Sumber daya manusia atau man power
  5 
 

merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya


manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya
kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan daya fisiknya.
Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Perencanaan merupakan inti dari manajemen
dan merupakan dasar bagi setiap jenis aktivitas organisasi, karena semua
kegiatan organisasi bersangkutan diarahkan kepada rencana tersebut,
dengan perencanaan memungkinkan para pengambil keputusan dapat
menggunakan sumber daya manusia yang ada secara optimal.
Perencanaan dikatakan sebagai suatu proses untuk memutuskan tujuan-
tujuan yang akan dicapai selama periode waktu yang akan datang dan apa
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sehingga
dengan demikian perencanaan haruslah mendahului semua aktivitas
manajemen agar organisasi dapat sukses dalam mencapai tujuan. Adanya
perencanaan sumber daya manusia, maka kegiatan seleksi, pelatihan dan
pengembangan serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan sumber
daya manusia akan lebih terarah. Perencanaan sumber daya manusia
diproses oleh perencana dan hasilnya menjadi rencana. Pada suatu
rencana ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar
kontrol. Tanpa rencana, kontrol tidak dapat dilaksanakan dan tanpa
kontrol pelaksanaan rencana baik atau salah tidak dapat diketahui
(Hasibuan, 2005).
Beberapa pengertian dari perencanaan sumber daya manusia dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Umar (2005) mendifinisikan perencanaan sumber daya manusia
sebagai suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja
untuk suatu periode tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas
dengan cara-cara tertentu.
2. Handoko (2001) mendefinisikan perencanaan sumber daya manusia
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu
  6 
 

yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga


kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
3. Dessler (2006) mendefinisikan perencanaan pekerjaan atau personel
adalah proses menentukan posisi yang akan diisi dalam perusahaan dan
bagaimana mengisinya.
Hasibuan (2005) menyatakan perencanaan sumber daya manusia
ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan dan nasional.
Perencanaan sumber daya manusia penting bagi setiap orang karena hal
ini dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Perencanaan sumber
daya manusia penting bagi setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan
daya guna dan hasil guna dalam mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan sumber daya manusia perusahaan juga akan dapat menilai
perusahaan maju atau tidak, serta dapat melakukan kontrol terhadap
pegawai. Sebagai tahap pertama dari proses perencanaan kepegawaian,
peramalan permintaan sumber daya manusia memang memegang peranan
yang sangat penting dalam rangka penetapan kebutuhan sejumlah
pegawai. Perkiraan sumber daya manusia/pegawai adalah suatu proses
perkiraan untuk menetapkan kebutuhan jumlah pegawai pada masa yang
akan datang dan akan menjadi dasar bagi penerimaan pegawai,
pemindahan pegawai (mutasi), promosi, latihan dan pengembangan.
Perkiraan kepegawaian bertujuan untuk memperoleh jumlah dan tipe
pegawai yang tepat guna dan mengerjakan tugas yang tepat pada waktu
yang tepat.
Sumarsono (2003) menyatakan sistem perencanaan tenaga kerja
meliputi kegiatan investasi persediaan sumber daya manusia, perkiraan
permintaan dan penawaran untuk masa yang akan datang dan perencanaan
pengisian lowongan melalui penarikan, seleksi penempatan dan
pengembangan karyawan. Sistem perencanaan tenaga kerja pada pokoknya
meliputi peramalan permintaan dan penawaran karyawan. Secara terperinci
sistem ini terdiri dari empat kegiatan utama yang saling berhubungan, yaitu:
1. Inventarisasi persediaan tenaga kerja, untuk menilai tenaga kerja yang
ada sekarang dan menganalisa pemanfaatannya.
  7 
 

2. Forcasting tenaga kerja, untuk memprediksi permintaan dan


penawaran tenaga kerja dalam perolehan tenaga kerja yang terampil.
3. Penyusunan rencana-rencana tenaga kerja untuk memadukan
permintaan dan penawaran tenaga kerja pada masa yang akan datang.
4. Pengendalian dan evaluasi, untuk memberikan umpan balik kepada
sistem dan monitor derajat pencapaian tujuan dan sasaran perencanaan
tenaga kerja.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya
perencanaan sumber daya manusia antara lain (Hasibuan, 2005):
1. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia yaitu menekan
terjadinya pemborosan karena tidak efektifnya penggunaan sumber
daya manusia.
2. Membantu meyakinkan bahwa, aktivitas sumber daya manusia bersifat
proaktif dengan cara mengantisipasi dan tanggap terhadap perubahan
lingkungan internal maupun eksternal.
3. Memusatkan aktivitas pada tujuan organisasi dan sumber daya
manusia.
4. Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis.
5. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya manusia.
Kesimpulan dari beberapa definisi perencanaan sumber daya
manusia di atas adalah perencanaan sumber daya manusia pada dasarnya
merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya untuk
mendapatkan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat pada waktu yang
tepat sesuai kebutuhan organisasi guna mendukung tercapainya tujuan
organisasi.

2.2. Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Pentingnya perkiraan pegawai bagi suatu perusahaan dapat


dikemukakan sebagai berikut (Hasibuan, 2005):
1. Perkiraan pegawai merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan
tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi guna mendukung
pelaksanaan rencana stratejik perusahaan.
  8 
 

2. Semua aspek perusahaan sangat tergantung dari kualitas


perencanaannya dimana perencanaan sangat tergantung pada perkiraan
masa depan.
Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan manajemen
sumber daya manusia pada suatu perusahaan adalah adanya perkiraan
pegawai yang tepat, penataan dan pengelolaan secara teratur dan terencana.
Terutama pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang seperti PT
Riap Indonesia. Hal ini sangat diperlukan bagi perusahaan agar sumber daya
manusia yang ada dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Pemilihan metode atau teknik peramalan kebutuhan sumber daya
manusia dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: (1) tipe organisasi, (2)
ukuran organisasi, (3) perubahan organisasi, (4) penyebaran organisasi
dan (5) akurasi informasi. Organisasi yang berbeda mempunyai
kebutuhan sumber daya manusia yang berbeda, sehingga ramalan harus
dibuat bersesuaian. Penelitian yang bertujuan melihat kondisi yang akan
datang dapat dilakukan dengan cara memproyeksikan atau meramalkan
(forecast). Peramalan jangka pendek biasanya dianggap lebih reliabel
daripada ramalan jangka panjang karena banyak terjadi atau timbulnya
keadaan yang berada di luar kontrol atau harapan (Umar, 2005).
Perkiraan sumber daya manusia yang baik adalah jika dapat
meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan hasil analisis
informasi yang diperolehnya. Peramalan biasanya untuk lima tahun yang
akan datang. Apabila ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu baik
dan benar, karena dapat membaca situasi masa yang akan datang dengan
baik (Hasibuan, 2005).
Handoko (2001) menyatakan idealnya organisasi harus
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan personalia jangka pendek
maupun jangka panjang melalui perencanaan. Rencana-rencana jangka
pendek menunjukkan berbagai kebutuhan tenaga kerja yang harus
dipenuhi selama satu tahun yang akan datang. Sedangkan rencana-rencana
jangka panjang mengestimasi situasi sumber daya manusia untuk dua,
  9 
 

lima, atau kadang-kadang sepuluh tahun yang akan datang. Perencanaan


sumber daya manusia ini memungkinkan organisasi untuk:
1. Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia.
2. Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi
diwaktu yang akan datang secara efisien.
3. Melakukan pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis.
4. Mengembangkan informasi dasar manajemen personalia untuk
membantu kegiatan-kegiatan personalia dan unit-unit organisasi
lainnya.
5. Mengkoordinasikan program-program manajemen personalia yang
berbeda-beda, seperti rencana-rencana penarikan dan seleksi.
Hasibuan (2005) membedakan peramalan sumber daya manusia
perkiraan jangka pendek (short term forecasting) dan perkiraan jangka
panjang (long term forecasting).
1. Peramalan sumber daya manusia jangka pendek; pada umumnya
memprediksi kebutuhan sumber daya manusia untuk periode satu tahun
atau paling lama dua tahun. Tanggung jawab dalam peramalan jangka
pendek biasanya ada pada penyelia dan atau manajer yang
bersangkutan adalah merupakan orang yang paling mengerti dalam
membuat judgment atas staffing untuk mencapai tujuan unitnya.
Dengan mengetahui tujuan unitnya maka seorang manajer unit harus
mampu mengantisipasi sumber daya manusia, finansial apa yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam jangka waktu
berikutnya. Teknik perkiraan jangka pendek dapat didasarkan atas dua
teknik perkiraan antara lain:
a. Teknik perkiraan kebutuhan sumber daya manusia atas dasar
anggaran
Anggaran perusahaan memberikan wewenang finansial untuk
penambahan jumlah sumber daya manusia, berdasarkan data
anggaran dan ditambah ekstrapolasi perubahan persediaan
karyawan, maka dapat dilakukan estimasi kebutuhan sumber daya
manusia dalam jangka pendek. Anggaran suatu perusahaan adalah
  10 
 

mewakili rencana aktivitas bisnis dimasa yang akan datang yang


mencakup sumber daya keuangan dan modal serta kebutuhan
sumber daya manusia. Kualitas peramalan jangka pendek pada
umumnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan para manajer dalam
membuat estimasi yang akurat. Banyak manajer menggunakan
kebiasaan-kebiasaan dalam menentukan kebutuhan staf.
b. Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)
Metode analisis beban kerja adalah suatu teknik perkiraan pegawai
dengan menggunakan informasi mengenai beban kerja yang
sesungguhnya atas dasar analisis pekerjaan terhadap kerja yang
perlu diselesaikan. Dalam teknik ini diperlukan penggunaan rasio
atau pedoman-pedoman penyusunan staf standar (staffing model)
untuk menentukan kebutuhan pegawai. Work load analysis
mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun jenis pegawai yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasional. Penetapan jumlah
karyawan harus diperhitungkan secara cermat supaya karyawan
yang akan diterima tepat sesuai dengan volume pekerjaan. Jika
jumlah karyawan terlalu banyak, maka akan terjadi pemborosan
(pengangguran tak kentara), sedangkan jika jumlah karyawan
kurang, maka pekerjaan tidak dapat selesai tepat pada waktunya.
Metode penetapan karyawan dapat dilakukan dengan cara non
ilmiah yakni jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan
atas perkiraan-perkiraan saja. Bukan atas perhitungan yang cermat
dari volume pekerjaan dan standar prestasi kerja. Metode ilmiah
dapat menghasilkan jumlah karyawan yang akan diterima betul-
betul atas perhitungan dan analisis beban kerja (work load analysis)
serta standar prestasi kerja. Analisis beban kerja adalah penentuan
jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
2. Perkiraan sumber daya manusia jangka panjang; pada umumnya
memprediksi kebutuhan sumber daya manusia untuk periode sekurang-
kurangnya lima tahun atau lebih dan dalam peramalan ini biasanya
  11 
 

dikaitkan dengan perkiraan kemungkinan terjadinya perubahan-


perubahan diluar organisasi misalnya perubahan teknologi, ekonomi
dan lain-lain. Metode perkiraan sumber daya manusia terdiri dari
pendekatan Top down, pendekatan Bottom-up dan kombinasi dari
kedua pendekatan tersebut. Ketiga metode tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Pendekatan Top Down Planning; dalam hal ini didasarkan pada
pengalaman Top Manajer dan para Eksekutif, dasar analisisnya
dalam business plan, kondisi kepegawaian dan organisasi.
Penentuan kebutuhan sumber daya manusia biasanya menggunakan
analisis menurut beberapa skenario (baik atau buruk). Penetapan
perkiraan kebutuhan sumber daya manusia tersebut kemudian
diimplementasikan di seluruh jajaran organisasi bersangkutan.
b. Pendekatan Bottom-up Planning; dalam hal ini manajer hanya
memberikan petunjuk, sedangkan masing-masing unit organisasi
dapat memprakirakan kebutuhan sumber daya manusia unitnya
sendiri yang kemudian dijumlahkan guna mendapatkan hasil
perkiraan kebutuhan sumber daya manusia keseluruhan organisasi.
c. Kombinasi dari kedua pendekatan tersebut yaitu, pimpinan unit
mengajukan usul kebutuhan sumber daya manusia di unitnya,
kemudian dinegosiasikan dengan manajer atasannya guna
memperoleh kesepakatan.

2.3. Beban Kerja

Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan
norma waktu (Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK 01/2006).
Metode paling akurat untuk peramalan jangka pendek adalah menggunakan
informasi mengenai muatan pekerjaan (work content) sesungguhnya
berdasarkan analisis pekerjaan terhadap kerja yang perlu diselesaikan. Teknik
analisis beban kerja (workload analysis) ini memerlukan penggunan rasio-
rasio atau pedoman-pedoman penyusunan staf stnadar dalam upaya
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan personalia. Analisis beban kerja
  12 
 

mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun tipe-tipe karyawan yang


diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Langkah
pertamanya adalah mengidentifikasi seberapa banyak keluaran yang hendak
dicapai organisasi. Hal ini selanjutnya diterjemahkan kedalam jumlah jam
kerja karyawan pada setiap kategori pekerjaan yang akan diperlukan untuk
mencapai tingkat keluaran tersebut. Apabila tingkat keluaran diperkirakan
berubah, maka perubahan pekerjaan dapat diramalkan dengan mengkalkulasi
berapa banyak jam kerja karyawan yang dibutuhkan.
Analisis beban kerja adalah suatu teknik manajemen yang
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai
tingkat efisiensi dan efektivitas kerja organisasi berdasarkan volume kerja
(Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2008). Beban kerja
tersebut diperoleh dari hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
Volume kerja adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harus atau
dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Norma waktu adalah waktu
yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi
normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan suatu
tahapan proses penyelesaian pekerjaan. Efektivitas dan efisiensi kerja
adalah perbandingan antara bobot/beban kerja dan jam kerja efektif dalam
rangka penyelesaian tugas dan fungsi organisasi (Peraturan Menteri
Keuangan No. 140/PMK 01/2006).

2.4. Menentukan Jumlah Tenaga Kerja

Permintaan atau kebutuhan sumber daya manusia organisasi diwaktu


yang akan datang adalah pusat kegiatan perencanaan kepegawaian. Hampir
semua perusahaan harus membuat prediksi kebutuhan-kebutuhan karyawan
diwaktu yang akan datang. Berdasarkan pengertian ini perencanaan sumber
daya manusia merupakan kegiatan penentuan jumlah (kuantitas) dan jenis
(kualitas) karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara
optimal (Handoko, 2001).
Ditinjau dari segi pengelolaan sumber daya manusia, maka suatu
dimensi yang sangat penting adalah pandangan yang dianut mengenai
sumber daya manusia sebagai individu, sumber daya manusia sebagai
  13 
 

kolektivitas atau entitas dan hubungan antara masing-masing individu


sumber daya manusia dengan kolektivitas atau masyarakat. Kolektivitas
manusia adalah sekumpulan manusia yang diciptakan untuk menciptakan
tujuan tertentu sesuai dengan rencana yang tidak mungkin dicapai oleh
orang per orang. Pencapaian tujuan yang dimaksud diperlukan unsur-
unsur suatu proses, yaitu informasi, energi dan materi yang berkaitan
dengan operasi sistem tersebut untuk menghasilkan output yang
dihasilkan (Hasibuan, 2001).
Penentuan jumlah tenaga kerja yang tepat pada posisi yang tepat
pula merupakan salah satu bentuk perbaikan kualitas sumber daya
manusia dalam perusahaan terutama karena peran strategis sumber daya
manusia sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi perusahaan yaitu
perencanaan; yang meliputi penentuan tujuan dan standar, menetapkan
sistem dan prosedur, serta menetapkan rencana atau proyeksi untuk masa
depan, pengorganisasian; yang meliputi pemberian tugas khusus kepada
setiap sumber daya manusia, membangun divisi/departemen,
mendelegasikan wewenang kepada sumber daya manusia, menetapkan
analisis pekerjaan, membangun komunikasi, manajemen staf; yang
meliputi penetapan jenis atau tipe sumber daya manusia yang akan
ditempatkan, merekrut calon karyawan, mengevaluasi kinerja,
mengembangkan, melatih dan mendidik karyawan, kepemimpinan; yang
meliputi pengupayaan agar orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya, meningkatkan semangat kerja,
memotivasi kerja karyawan, pengendalian; yang meliputi penetapan
standar pencapaian hasil kerja, standar mutu, melakukan review atas hasil
kerja, melakukan tindakan perbaikan sesuai kebutuhan, pengawasan dan
pelaksana operasional perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan
dan administrasi; yang meliputi melakukan audit terhadap kemungkinan
adanya ketidakcocokan dalam pelaksanaan ataupun sistem prosedur yang
berlaku sehingga tidak menimbulkan resiko yang tidak baik bagi
perusahaan dimasa depan (Rivai, 2004).
  14 
 

2.5. Tinjauan Studi Terdahulu

Setyawan (2008) mengemukakan bahwa PT Telkom harus dapat


bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi
untuk mencapai pengelolaan usaha yang efektif, efisien dan produktif melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Persepsi pegawai tentang analisis
pekerjaan sudah baik, mereka telah mengetahui dengan pasti deskripsi
pekerjaan dan sfesifikasi pekerjaan mereka. Persepsi karyawan tentang
kondisi pekerjaan juga baik. Jumlah karyawan yang efektif dan efisien untuk
bekerja di MDF adalah 9 (sembilan) orang, berarti manajemen harus
menambah 1 (satu) orang karyawan. Solusi permasalahan terkait beban kerja
pada seksi MDF adalah dengan memberi instruksi kepada petugas lapangan
untuk menghargai jam kerja MDF, menambah peralatan kerja dan
meminimalisir peminjaman peralatan kerja oleh unit lain dan pengaturan
waktu pemberian tugas dari manajemen agar tidak bersamaan dengan target
yang tinggi.
Lituhayu (2008) mengemukakan agar kinerja individu maupun
organisasi dapat mencapai tujuan perusahaan, maka harus terdapat kesesuaian
beban kerja dengan kemampuan masing-masing individu. Pendistribusian
beban kerja oleh perusahaan tidak merata, terdapat karyawan yang kelebihan
dan kekurangan beban kerja. Hasil dari perhitungan beban kerja menunjukkan
bahwa karyawan yang memiliki beban kerja paling berat berada di divisi
Operation dan Sales. Pada divisi ini diperlukan tambahan karyawan sebanyak
3 (tiga) orang, 1 (satu) orang untuk divisi Operation dan 2 (dua) orang untuk
divisi Sales. Selain 2 (dua) divisi tersebut HRD juga memerlukan tambahan 1
(satu) orang karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan divisi tersebut. Kinerja
karyawan tergolong masih baik, hasil ini diperoleh dari persepsi rata-rata
karyawan.
 

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana


dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran,
perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis
kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan.
Pegawai bukan mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat
dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan
perusahaan. Pegawai baru akan bermanfaat dan mendukung tujuan
perusahaan jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Pegawai yang
kurang mampu, kurang cakap dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan
tidak selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu biasanya ada kesenjangan
antara jumlah pegawai dengan volume beban kerja. Kualitas dan kuantitas
pegawai harus sesuai dengan volume beban kerja yang ada di perusahaan,
supaya lebih efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan. Penempatan
pegawai juga harus tepat sesuai dengan keinginan dan keterampilannya.
Dengan demikian, gairah kerja dan kedisiplinan akan lebih baik serta efektif
menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
Beban kerja yang ditetapkan harus cukup atau sesuai dengan standar
jam kerja optimal. Setiap unit kerja atau jabatan masing-masing memiliki
beban kerja yang berbeda-beda, sehingga jumlah pegawai harus disesuaikan
dengan beban kerja yang diberikan pada setiap unitnya. Apabila terdapat
ketidaksesuaian antara volume beban kerja dengan jumlah pegawai yang ada
maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan pegawai.
Adanya perbedaan antara beban kerja standar dengan beban kerja riil
menyebabkan perlunya analisis beban kerja. Penelitian ini diawali dengan
mengidentifikasi deskripsi pekerjaan. Selain itu juga dilakukan analisis beban
kerja dan kebutuhan sumber daya manusia melalui pengukuran beban kerja.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui volume beban kerja dan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Cara inilah yang dapat menghasilkan
  16 
 

kesesuaian antara jumlah pegawai dengan volume beban kerja. Hasil analisis
ini menjadi rekomendasi bagi pihak manajemen perusahaan sebagai bahan
perencanaan sumber daya manusia.
Kerangka pemikiran disusun dalam bentuk bagan alir. Aliran proses
pemikiran dari rumusan diatas tersaji pada Gambar 1 berikut:

PT Riap Indonesia

Visi dan Misi

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai Volume Beban Kerja

Beban Kerja Standar Perbedaan  Beban Kerja Riil

Analisis dan Pengukuran Beban Kerja Deskripsi Pekerjaan

Penghitungan Jumlah Tenaga Kerja

Rekomendasi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


  17 
 

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Manajemen PT Riap


Indonesia yang terletak di Jalan Purbasari No. 185 Gunung Batu Bogor.
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada Bulan Maret sampai
dengan Juni 2010. PT Riap Indonesia dipilih sebagai tempat penelitian
karena masalah yang timbul di perusahaan ini adalah mengenai penentuan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada setiap bagian.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber
pertama yaitu dari pegawai berupa hasil wawancara dan pengisian
kuesioner. Kemudian data sekunder merupakan data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer
maupun oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. Data
sekunder ini digunakan untuk diproses lebih lanjut, selain itu juga data
sekunder diperoleh dari buku-buku, media elektronik seperti internet dan
data pegawai yang diperoleh dari perusahaan. Sumber data primer berupa
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sumber data sekunder berupa sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui orang lain atau
melalui dokumen.

3.4. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode sensus,


yakni dilaksanakan terhadap seluruh anggota populasi, dalam hal ini
adalah pegawai PT Riap Indonesia pada setiap divisi. Metode ini
digunakan karena populasinya kecil dan mudah dijumpai. Tahapan
pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan kuesioner terhadap sumber daya manusia.
2. Observasi atau pengamatan langsung terhadap sumber daya manusia.
3. Wawancara secara mendalam yang dilakukan terhadap subyek kasus.
  18 
 

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode. Metode


pengumpulan data yang akan digunakan antara lain:
1. Metode pengamatan/observasi, metode ini menuntut adanya
pengamatan peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan instrumen berupa
pedoman penelitian dalam bentuk lembar pengamatan. Metode ini
dilaksanakan denga cara terstruktur menggunakan pedoman tujuan
pengamatan, semakin jelas struktur pedoman pengamatannya semakin
tinggi derajat reliabilitas datanya. Pengamatan terbatas pada pokok
masalah saja sehingga fokus perhatian lebih tajam pada data yang lebih
relevan. Pengamatan dengan cara tidak tersrtuktur bukan berarti tidak
direncanakan. Cara ini lebih fleksibel dan terbuka dimana peneliti
dapat melihat kejadian secara langsung pada tujuannya. Suplemen data
dapat digunakan untuk tambahan analisis.
2. Metode pertanyaan, metode ini sangat efektif dalam pendekatan survey
dan lebih reliabel jika pertanyaan-pertanyaannnya terarah dengan baik
dan efektif. Metode ini berbentuk wawancara baik terstruktur maupun
tidak terstruktur yaitu dengan melaksanakan wawancara untuk
mendapatkan informasi. Selain itu juga dilaksanakan dengan cara
pengisian kuesioner yaitu dengan membagikan kuesioner kepada
pegawai agar dapat mengisi formulir isian secara obyektif. Penulis
mengumpulkan data mengenai deskripsi pekerjaan yang ada di PT Riap
Indonesia. Penulis juga membagikan kuesioner kepada setiap pegawai
untuk mengetahui setiap aktivitas pekerjaan yang dilaksanakan berkaitan
dengan deskripsi pekerjaan. Kuesioner penelitian terdapat pada Lampiran
2.
3. Metode kepustakaan, yaitu pada tahap persiapan mencari data tentang
tinjauan pustaka dan profil perusahaan. Tahap berikutnya adalah tahap
pelaksanaan untuk melengkapi data sumber daya manusia perusahaan
tersebut.
  19 
 

Data yang diambil pada penelitian ini terdiri dari data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif dapat diperoleh dalam bentuk
kuesioner, sedangkan data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara
mendalam dan pengamatan langsung.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dikumpulkan selama penelitian merupakan informasi.


Kuesioner yang telah diisi karyawan dan dokumen-dokumen lain merupakan
contoh data mentah yang dihasilkan dari proses pengumpulan data di
perusahaan. Diperlukan tindakan teknis agar data tersebut siap diolah lebih
lanjut. Analisis data merupakan tindakan mengolah data sehingga menjadi
informasi yang bermanfaat.
3.6.1 Skala Likert
Sugiyono (2004) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif. Menurut Kinnear (1988) dalam Umar
(2005), skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-
tidak baik. Pegawai diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal
berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu misalnya lima atau tujuh.
Skala likert digunakan untuk mengubah data kualitatif dalam kuesioner
menjadi data kuantitatif. Skala ini mengukur tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan pegawai terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner (Istijanto, 2006). Kemungkinan jawaban tidak hanya setuju
dan tidak setuju. Melainkan dapat dibuat dengan banyak kemungkinan.
Caranya adalah dengan mengumpulkan sejumlah pertanyaan berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti (Rangkuti, 1997). Pegawai diharuskan
memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia tersebut.
Kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Kedua, membuat
  20 
 

skor total setiap jawaban. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner
dengan skala likert tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1. Bobot nilai jawaban pegawai


Jawaban Pegawai Bobot Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, 2005

Bobot nilai pada setiap jawaban pegawai dihitung untuk mendapatkan


nilai rataan. Nilai rataan tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan pegawai
seperti yang tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai skor rataan
Skor Rataan Penilaian
1,0 – 1,8 Sangat Tidak Setuju
1,8 – 2,6 Tidak Setuju
2,6 – 3,4 Cukup Setuju
3,4 – 4,2 Setuju
4,2 – 5,0 Sangat Setuju
Sumber: Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, 2005

Cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut:


X bar = ……………………………………………………..……….(1)

Keterangan:
X bar = nilai rataan skor
Xi = skor nilai jawaban pegawai ke-i
ni = jumlah jawaban untuk skor i
n = jumlah pegawai

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian


untuk menentukan posisi tanggapan pegawai. Nilai rataan selang diperoleh
dengan rumus:
Rs = ........................................................................................................(2)

= = 0,8

Keterangan:
a = skor kategori terendah
b = skor kategori tertinggi
M = jumlah kategori
  21 
 

3.6.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner


Validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Validitas item ditunjukkan denga adanya
korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan
dilakukan dengan cara mengorelasikan antar skor item dengan skor total
item. Bila menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas
item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor
(penjumlahan dari beberapa faktor). Hasil perhitungan korelasi diperoleh
suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas
suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau
tidak. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, dilakukan
uji signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi
signifikan terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung
terhadap koefisien korelasi, dapat digunakan batas minimal korelasi 0,30.
Apabila ada suatu kasus item-item tidak berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan tidak valid) maka item tersebut harus dikeluarkan atau
diperbaiki (Prayitno, 2009).
Sebelumnya dilakukan uji coba pengambilan data berupa penyebaran
kuesioner sebanyak 30 kepada pegawai yang sejenis dengan pegawai
penelitian sebenarnya. Jawaban setiap pegawai direkap ke dalam software
SPSS versi 16 dengan nilai bobot skala likert untuk menguji keeratan
hubungan antara variabel yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
Perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson), analisis ini mengkorelasikan
masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan
dari keseluruhan item. Item-item yang berkorelasi signifikan dengan skor
total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam
mengungkap apa yang ingin diungkap. Hasil analisis mendapatkan nilai
korelasi antara skor item dengan skor total yaitu paling kecil adalah untuk
item 6 yakni 0,364. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel
pada signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 30, maka diperoleh r tabel
sebesar 0,361. Setelah dibandingkan dengan nilai r tabel, semua nilai item
  22 
 

lebih besar daripada nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrument tersebut valid.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
jika pengukuran tersebut diulang. Metode pengujian reliabilitas yang sering
digunakan dalam penelitian adalah Metode Alpha (Cronbach’s). Metode
Alpha cocok digunakan pada skor berbentuk skala (missal 1-4, 1-5) atau
skor rentangan (missal 0-20, 0-50). Uji signifikansi dilakukan pada taraf
signifikansi 0,05, artinya instrument dapat dikatakan reliable bila nilai alpha
lebih besar dari r kritis product moment atau bias menggunakan batasan
tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik (Prayitno, 2009).
Hasil uji reliabilitas kuesioner diperoleh nilai Alpha 0,666. Nilai r
kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 30,
diperoleh sebesar 0,361. Nilainya lebih besar dari 0,361 maka dapat
disimpilkan bahwa butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel. Hasil
uji validitas dan reliabilitas kuesioner terdapat pada Lampiran 3.
3.6.3 Penghitungan Beban Kerja
Formulir pengukuran beban kerja terdiri dari:
1. Formulir inventarisasi produk; digunakan untuk meninventarisasi data
tentang produk atau hasil kerja dari suatu unit kerja berdasarkan tugas,
fungsi dan rincian tugas unit kerja masing-masing.
2. Formulir rincian proses atas prosedur; digunakan untuk
menginventarisasi dan merinci proses atau prosedur yang dilaksakan
untuk mendapatkan suatu produk atau hasil kerja. Pada formulir ini
terdapat kolom atau lajur untuk menginventarisasi jumlah beban kerja,
standar waktu dan isi kerja untuk setiap bagian.
3. Formulir rekapitulasi; digunakan untuk menginventarisasi seluruh isi
kerja setiap produk serta pegawai yang telibat dalam menghasilkan
produk.
Menurut Hasibuan (2005), jumlah pegawai dapat dihitung
berdasarkan penghitungan analisis beban kerja serta standar prestasi
  23 
 

pegawai. Analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pegawai yang


diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu. Analisis beban kerja ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Analisis beban kerja = x satu orang …………………….(3)

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (2008), beban kerja


diperoleh dari hasil perkalian antara volume kerja dengan norma waktu.
Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk memperoleh
hasil kerja. Norma waktu merupakan waktu yang dipergunakan untuk
menyelesaikan tugas/kegiatan. Analisis beban kerja menggunakan metode
membandingkan beban kerja dengan jam kerja efektif per tahun.
3.6.4 Penghitungan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja memerlukan data mengenai sasaran
pekerjaan yang perlu dicapai secara total dan kemampuan karyawan
mencapai sasaran pekerjaan. Biasanya dalam rentang waktu satu tahun.
Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja
adalah metode beban kerja. Secara umum rumus beban kerja untuk
menghitung jumlah tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Jumlah tenaga kerja = ………(4)

Jumlah departemen pada setiap perusahaan ada kemungkinan


berbeda. Rumus tersebut perlu disesuaikan untuk setiap departemen yang
berlainan. Hal ini dikarenakan kriteria sasaran kerja mungkin berbeda antar
departemennya (Istijanto, 2006).
Rumus serupa untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja
yaitu dengan cara menghitung pegawai yang efisien dengan cara membagi
jumlah beban kerja dengan waktu produktif yang dikerjakan selama satu
tahun, dengan rumus sebagai berikut (Peraturan Menteri Keuangan No.
140/PMK 01/2006):

Jumlah karyawan efektif & efisien = .(5)


  24 
 

3.6.5 Analisis Deskriptif


Sugiyono (2004) menyatakan statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Menurut
Travers (1978) dalam Umar (2005), analisis deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian
dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pada penelitian ini analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan
cara yang digunakan untuk menyelidiki dan memecahkan masalah yang
tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi juga meliputi
analisis dan interpretasi data sampai pada kesimpulan dari kegiatan
penelitian. Dengan demikian maka akan diketahui mengenai beban kerja
pegawai dan kebutuhan sumber daya manusia pada perusahaan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Riap Indonesia atau disebut dengan Riapindo adalah Perseroan


Terbatas yang mengkhususkan dirinya sebagai konsultan pada bidang
manajemen dan pembangunan lingkungan. PT Riap Indonesia didirikan pada
tanggal 5 Juni 2002 atas Akta Notaris Ina Rosaina, SH. No. 3, serta disyahkan
atas Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No. C-13002.HT.01.01-Th.
2002 pada tanggal 16 Juli 2002.
Perusahaan ini didirikan untuk merespon transformasi hubungan
antara sumberdaya alam dengan sumber daya manusia secara global yang
seringkali berkonsekuensi terhadap degradasi lingkungan hidup. PT Riap
Indonesia berkomitmen untuk mendampingi dan memfasilitasi setiap
pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap lingkungan hidup, baik
masyarakat, pemerintah, pengusaha maupun pihak terkait lainnya, dalam
upaya mencapai kelestarian ekonomi, sosial budaya dan ekologi.
PT Riap Indonesia dikelola oleh para pemerhati muda Indonesia
terhadap lingkungan hidup dibawah pengawasan mekanisme kerja Rumah
Manajemen Korporasi Riapindo. Secara operasional Riapindo diperkuat oleh
5 bidang analisis, yakni (1) analisis ekonomi dan investasi, (2) analisis sosial
dan budaya, (3) analisis biofisik dan konservasi, (4) analisis legal formal dan
kelembagaan, serta (5) analisis penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis. Kultur korporat pada kelima divisi analisis ini selanjutnya menjadi
keharusan bagi setiap aktivitas program yang harus dilalui sebagai kontrol
atas kualitas setiap perkembangan pekerjaannya. Secara institusional
Riapindo didukung oleh 3 unit pelayanan, yakni (1) rumah tangga yang
meliputi SDM dan pengembangan, teknologi informasi dan database, yang
bertanggung jawab terhadap segala kepentingan manajemen organisasi, baik
internal maupun eksternal, (2) keuangan dan verifikasi, (3) administrasi, legal
dan kelembagaan.
  26 
 

Berdasarkan misi Riapindo dalam memberikan kesempatan bagi


terbentuknya kelompok-kelompok usaha mandiri pada simpul-simpul
manajemen dan pembangunan lingkungan secara terpadu, maka Riapindo
secara internal membentuk kelompok konsultatif yang disebut dengan
Consultative Group for the Integrated Management and Development of
Environment. Jumlah staf Departemen Korporat adalah 17 orang dan jumlah
staf Departemen Litbang dan Operasional adalah 19 orang pegawai tetap.
Proses bisnis yang berjalan di PT Riap Indonesia yang bergerak dalam
bidang jasa, tepatnya adalah sebagai konsultan kehutanan. Bersifat seperti
pengacara dengan kliennya, pengacara menggantikan posisi klien pada saat
mempresentasikan masalah. Salah satu tugasnya adalah mengajukan
permohonan izin areal untuk perusahaan, sampai dapat dikelola oleh
perusahaan tersebut. Sistem dimulai dari proses konsultasi oleh klien, klien
datang untuk menyatakan permasalahannya kepada bagian pemasaran.
Permasalahan yang dihadapi oleh klien akan dipecahkan oleh bagian
pemasaran. Bagian pemasaran akan mengusulkan rancangan yang dibuat
untuk menyelesaikan masalah klien. Rancangan yang dibuat oleh bagian
pemasaran akan diserahkan ke Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
Selanjutnya Departemen Kehutanan akan menganalisis rancangan tersebut,
kemudian memutuskan apakah rancangan tersebut diterima atau ditolak. Jika
rancangan tersebut diterima, maka Departemen Kehutanan akan memberikan
izin melalui bagian legal, formal dan kelembagaan untuk merealisasikan
rancangan tersebut.
Setelah mendapat izin dari Departemen Kehutanan, Departemen
Korporat PT Riap Indonesia akan menghitung berapa banyak dana yang
diperlukan untuk merealisasikan rancangan tersebut dan memberitahukan
kepada klien jumlah dana tersebut. Kemudian klien akan memberikan dana
yang diperlukan untuk menjalankan rancangan tersebut ke Departemen
Korporat PT Riap Indonesia. Departemen Korporat akan mengalokasikan
dana tersebut ke Departemen Litbang dan Operasional untuk menjalankan
rancangan yang dibuat oleh bagian pemasaran.
  27 
 

Departemen Litbang dan Operasional akan mengadakan rapat dengan


semua kepala-kepala bagian dan manajer untuk membuat tim proyek. Tim
proyek yang dibentuk, bertugas untuk membuat dokumen eksekusi proyek.
Tim proyek mulai mengerjakan proyek sesuai dengan dokumen eksekusi
proyek. Setelah proyek terselesaikan tim proyek tersebut harus membuat
laporan berita acara sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengerjaan
proyek tersebut kepada Departemen Litbang dan Operasional. Bagian ini
akan melakukan pengecekan kesesuaian laporan berita acara dengan
dokumen eksekusi proyek. Laporan berita acara diberikan kepada bagian
legal, formal dan kelembagaan, kemudian akan diserahkan kepada klien
sebagai hasil proyek tersebut.

4.2. Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan pada setiap divisi sudah tersusun dengan jelas dan
sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini mengakibatkan setiap pegawai
sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya setiap hari kerja. Tanggung
jawab setiap divisi pada umumnya sama yaitu menyelesaikan pekerjaan.
Cakupan pekerjaan pada setiap divisi ada yang tidak begitu luas, cukup luas
dan sangat luas. Pegawai pada umumnya belum tahu mengenai standar
pekerjaan yang ditetapkan perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja di PT Riap
Indonesia cukup nyaman. Guna terselesaikannya pekerjaan, maka setiap
pegawai perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan
divisinya masing-masing. Deskripsi pekerjaan pada setiap divisi lebih
jelasnya diuraikan dibawah ini.
4.2.1 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi
Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi secara umum mengerjakan
pekerjaan antara lain menyusun dokumen rencana kegiatan dan secara
khusus terkait metodologi pelaksanaan pengolahan dan analisis data,
mengkoordinasikan tim teknis meliputi kegiatan perencanaan sampai
dengan pengesahan terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah
statistik dan pengolahan data, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan
eksekusi pekerjaan dan perencanaan teknis pekerjaan, analisis dan
penyusunan dokumen kelola ekologi, kelola sosial dan kelola produksi, serta
  28 
 

faktor-faktor pendukung pembangunan hutan tanaman, kajian kondisi pasar


pembangunan hutan tanaman, penyusunan dokumen kondisi umum dan
sosial ekonomi masyarakat, analisis bidang prospek pasar dan pemasaran
hasil hutan, analisis finansial dan penyusunan kelayakan finansial hutan
tanaman dan melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek.
Setiap pegawai bertanggung jawab sebagai tenaga ahli bidang analisis
ekonomi dan investasi yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas, namun pekerjaan tersebut
sudah sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing pegawai.
Pekerjaan yang dilakukan pegawai sudah sesuai dengan standar perusahaan.
Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup kondusif sehingga pegawai
dapat bekerja dengan nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang
diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui cara menganalisis
ekonomi dan investasi, termasuk menghitung besaran yang harus
diinvestasikan pengusaha untuk mengelola suatu kawasan.
4.2.2 Divisi Analisis Sosial dan Budaya
Divisi Analisis Sosial dan Budaya secara umum mengerjakan
pekerjaan antara lain pembuatan rencana penataan areal kerja, tenaga ahli
bidang sosial penyusun dokumen KA-ANDAL, RKL, RPL IUPHHK-HTI,
melakukan kajian dibidang sosial dan bidang kesehatan masyarakat,
pengadaan dan penyusunan bahan presentasi serta ikut serta dalam kegiatan
rapat teknis, rapat komisi, melakukan pengamatan lapangan dan
pengumpulan data primer, pengolahan dan analisis data hasil pengumpulan
data primer, penyusunan dokumen, serta melakukan pelaporan hasil
pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab
sebagai tenaga ahli bidang analisis sosial dan budaya yang menghasilkan
pemaparan mengenai kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar kawasan
pengusahaan hutan. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas. Pegawai
pada divisi ini belum mengetahui hasil pekerjaannya sudah sesuai dengan
standar perusahaan atau belum. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini
cukup kondusif sehingga pegawai dapat bekerja dengan nyaman.
Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah
  29 
 

dan mengetahui cara bersosialisasi dengan masyarakat yang karakteristik


masyarakat setiap daerah/kawasannya cukup beragam.
4.2.3 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi
Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi secara umum mengerjakan
pekerjaan antara lain mengkoordinasikan tim teknis meliputi kegiatan
perencanaan sampai dengan pengesahan terutama hal-hal yang berkaitan
dengan masalah inventarisasi hutan, menyusun dokumen rencana kegiatan
dan secara khusus terkait metodologi pelaksanaan inventarisasi hutan,
memberikan masukan dalam perancangan sesuai keahlian, melakukan
kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dari tingkat Desa sampai
Kabupaten, melakukan kajian dibidang hidrologi dan biota air, melakukan
kajian dibidang biologi dan vegetasi, melakukan kajian dibidang fisika
kimia tanah, penyusunan dokumen pekerjaan, pengadaan dan penyusunan
bahan presentasi serta ikut serta dalam rapat teknis dan rapat komisi,
melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap
pegawai bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis data
biologi, fisika dan konservasi kawasan. Cakupan pekerjaan pada divisi ini
cukup luas, mulai dari pengamatan lapang, menguji sampel di laboratorium
dan menganalisisnya. Pegawai pada divisi ini sudah mengetahui bahwa
pekerjaannya sudah sesuai dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan
kerja pada divisi ini cukup tenang sehingga pegawai dapat bekerja dengan
nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini
adalah pernah dan mengetahui cara mengadakan pengamatan lapang dan
mengetahui berbagai jenis keanekaragaman hayati.
4.2.4 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan
Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan secara umum
mengerjakan pekerjaan antara lain mengkoordinasikan semua kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan dokumen rencana kegiatan mulai
dari tahap perencanaan dampai dengan tahap pengesahan, non-teknis
pelaksanaan kegiatan, mengontrol dan memfasilitasi hubungan dengan
pihak klien dan pihak Dirjen Planologi Kehutanan, penyusunan dan
pengurusan dokumen administrasi, pengadaan data dan alat untuk kegiatan
  30 
 

lapangan, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan eksekusi pekerjaan,


pengurusan dokumen administrasi dan perencanaan teknis pekerjaan,
pendampingan audiensi dan presentasi rencana kegiatan dengan pihak
Provinsi dan Departemen Kehutanan, menyususn kelengkapan, drafting dan
perbanyakan dokumen rencana kegiatan serta melakukan pelaporan hasil
pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab
untuk mengurus perizinan kawasan dan menyiapkan dokumen legal formal.
Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas karena harus berhubungan
baik dengan pihak pemerintahan maupun pihak pengusaha yang akan
mengusahakan suatu kawasan tertentu. Pegawai pada divisi ini sudah
mengetahui bahwa pekerjaannya sudah sesuai dengan standar perusahaan.
Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup nyaman. Pengalaman dan
pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengurus perizinan
pengusahaan kawasan.
4.2.5 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis
Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis
secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain pembentukan tim pelaksana
kegiatan, pembangunan rencana kerja dan strategi teknis, pengadaan dan
pengayaan bahan, data, informasi material esensial dan pendukung, baik
berupa referensi untuk kegiatan penafsiran dan pemetaan lainnya, menyusun
dokumen rencana kegiatan dan secara khusus melakukan pengadaan dan
kajian data spasial, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan eksekusi
pekerjaan, penyusunan, pengurusan dan perencanaan teknis pekerjaan,
melakukan pengamatan lapangan dan pengumpulan data primer, pemetaan
ulang (digitasi) peta areal kerja sesuai dengan lembar peta areal kerja,
analisis citra satelit landsat yang meliputi areal pencadangan terkini dan
ekstrapolasi penutupan lahan eksisting meliputi kegiatan, digitasi dan
geoprosesing, analisis data spasial berdasarkan hasil data primer dan data
sekunder, rekapitulasi hasil analisis, pendampingan uji kelayakan,
identifikasi, entry, analisa, prosesing, desain, layout, drafting peta
pendukung dokumen rencana kegiatan, mengajukan draft awal peta hasil
  31 
 

penafsiran citra kepada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, revisi dan


penyempurnaan peta hasil penafsiran citra setelah diperiksa dan diklarifikasi
oleh Dirjen Planologi Kehutanan, pengadaan dan penyusunan bahan
presentasi serta ikut serta dalam kegiatan rapat teknis, rapat komisi,
perbanyakan peta hasil penafsiran citra landsat dalam bentuk softcopy dan
hardcopy, pengesahan peta hasil penafsiran citra landsat dengan keluarnya
surat keputusan dari Dirjen Planologi Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi
dan pemantauan Sumberdaya Hutan, pelaporan hasil pekerjaan kepada
pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyediakan
data siap pakai dan peta tematik. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup
luas karena setiap pekerjaan sudah pasti memerlukan peta kawasan. Pegawai
pada divisi ini sudah mengetahui bahwa pekerjaannya sudah cukup sesuai
dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup
nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini
adalah pernah dan mengetahui cara pengamatan lapang, termasuk cara
menggunakan GPS dan melayout peta sesuai dengan kondisi kawasan.
4.2.6 Divisi Rumah Tangga
Divisi Rumah Tangga secara umum mengerjakan pekerjaan antara
lain melakukan inventarisasi peralatan dan barang, administrasi pengadaan
barang, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan
dan penghapusan barang, memberikan pelayanan dan dukungan administrasi
kepegawaian, peralatan, perlengkapan, pemeliharaan aset, persuratan dan
kerumahtanggaan, menyusun rencana kegiatan pedoman dalam
melaksanakan tugas, mendistribusikan tugas-tugas, mengikuti rapat-rapat
sesuai dengan bidang tugasnya, melakukan pengklasifikasian surat menurut
jenisnya, menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas dan pengelolaan
perpustakaan, mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan
rumah tangga, mengkoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan
dan pengelolaan keamanan lingkungan kantor. Setiap pegawai bertanggung
jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Cakupan
pekerjaan pada divisi ini tidak begitu luas karena pekerjaan pada umumnya
hanya terbatas pada lingkungan kantor saja. Adapun sewaktu-waktu pada
  32 
 

saat ada permintaan pembelian peralatan atau perlengkapan kantor barulah


pegawai pada divisi ini berada di luar kantor. Pegawai pada divisi ini belum
mengetahui adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan.
Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup nyaman. Pengalaman dan
pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah mengerti jaringan
komputer dan terbiasa menata alat dengan rapih.
4.2.7 Divisi Keuangan dan Verifikasi
Divisi Keuangan dan Verifikasi secara umum mengerjakan pekerjaan
antara lain menyusun rencana kegiatan keuangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas, mendistribusikan tugas-tugas, memantau, mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan, mengikuti rapat-rapat
sesuai dengan bidang tugasnya, menyiapkan bahan dan menyusun dokumen
pelaksanaan kegiatan dan anggaran, menyiapkan bahan atau data untuk
perhitungan anggaran dan perubahan anggaran, melakukan verifikasi
kelengkapan administrasi permintaan pembayaran, meneliti kelengkapan
uang persediaan, ganti uang, tambahan uang, pembayaran gaji, tunjangan
dan penghasilan lainnya, mengelola pembayaran gaji pegawai, melakukan
verifikasi harian atas penerimaan keuangan, melakukan akuntansi
pengeluaran dan penerimaan keuangan, melakukan verifikasi
pertanggungjawaban keuangan, menyiapkan bahan dan menyusun laporan
keuangan, menginventarisasi sumber-sumber penerimaan keuangan,
mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan menindaklanjuti laporan
hasil pemeriksaan. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyelesaikan
pekerjaannya masing-masing dan mengatur transaksi keuangan. Cakupan
pekerjaan pada divisi ini sangat luas karena pekerjaan pada umumnya
berhubungan dengan berbagai pihak seperti klien dan pegawai yang bekerja
pada setiap proyek yang berjalan. Pegawai pada divisi ini belum mengetahui
adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan.
Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini kurang nyaman, karena setiap
orang bebas keluar masuk ruangan bagian keuangan dan verifikasi.
Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah
  33 
 

memegang uang perusahaan dan membuat laporan keuangan beserta


pajaknya.
4.2.8 Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan
Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan secara umum
mengerjakan pekerjaan antara lain membuat dan mempersiapkan surat
internal dan eksternal perusahaan termasuk pembuatan surat perjanjian
kerjasama dan sejenisnya sesuai permintaan dari pegawai perusahaan,
membuat dan mempersiapkan form-form yang diperlukan untuk keperluan
administrasi secara keseluruhan, memeriksa dan mengurus keperluan legal
formal perusahaan termasuk untuk urusan pembaruan jika diperlukan,
melakukan pengarsipan administrasi secara tertib dan benar termasuk
mengontrol penempatan arsip-arsip administrasi keuangan perusahaan dan
sejenisnya yang bukan arsip yang ditangani pihak lain, melakukan
pendataan buku dan dokumen umum yang dimiliki oleh perusahaan,
melayani dan mencatat peminjaman buku ataupun penambahan buku dan
dokumen lainnya, melayani pengadaan buku berdasarkan ajuan dari pihak
perusahaan yang telah diautorisasi dan mengajukan permintaan dana,
menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai,
menyiapkan bahan dan mengelola adminstrasi surat tugas dan perjalanan
dinas pegawai, menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian
meliputi usul kenaikan pangkat, perpindahan, pensiun, penilaian
pelaksanaan pekerjaan, cuti, izin, masa kerja, peralihan status dan layanan
administrasi kepegawaian lainnya. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Cakupan pekerjaan pada divisi
ini tidak begitu luas karena pekerjaan pada umumnya berhubungan dengan
pegawai di lingkungan perusahaan sendiri. Pegawai pada divisi ini belum
mengetahui adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan,
oleh karena itu perlu adanya sosialisasi kepada seluruh pegawai.
Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini sangat nyaman. Pengalaman dan
pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui
cara pengadministrasian yang benar.
  34 
 

4.3. Profil Pegawai

Aspek demografi pegawai merupakan aspek penting yang dapat


digunakan untuk mengidentifikasi kinerja pegawai. Faktor demografi
pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam proses bekerja setiap
harinya. Analisa demografi pegawai diperlukan untuk mengetahui sifat dan
komposisi pegawai yang didasarkan pada jenis kelamin, umur, lama bekerja
dan pendidikan terakhir.
Melalui analisis demografi pegawai akan diketahui komposisi
pegawai. Dengan mengetahui komposisi pegawai, pihak manajemen dapat
menentukan kondisi kerja yang sesuai dengan keahlian pegawainya, sehingga
positioning pegawai menjadi lebih tepat. Pegawai PT Riap Indonesia
berjumlah 36 orang. Jumlah pegawai pada setiap divisi tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah pegawai berdasarkan divisi
No. Departemen Divisi Pegawai Persentase
(orang) (%)
Analisis Ekonomi dan Investasi 4 11
Analisis Sosial dan Budaya 6 17
Litbang dan
1. Analisis Biofisik dan Konservasi 3 8
Operasional
Analisis Legal Formal dan Kelembagaan 2 6
Analisis Penginderaan Jauh dan SIG 4 11
Rumah Tangga 7 19
2. Korporat Keuangan dan Verifikasi 2 6
Administrasi, Legal dan Kelembagaan 8 22
Jumlah 36 100
4.3.1 Jenis Kelamin Pegawai
Kepentingan untuk mengetahui karakteristik pegawai berdasarkan
jenis kelamin sangat bermanfaat dan berhubungan dengan detail informasi
yang ingin diperoleh, serta sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja.
Perempuan merupakan sosok yang lebih banyak berkomunikasi dengan
orang lain dibandingkan laki-laki. Kecenderungan ini disebabkan
perempuan cenderung memperhatikan informasi secara detail dan
memvisualisasikannya dalam berbagai bentuk.
Hasil analisis menunjukan bahwa pegawai perempuan yang bekerja
dalam penelitian ini sebesar 17 persen, sedangkan laki-laki sebesar 83
persen. Dominasi jumlah pegawai laki-laki disebabkan karena pada setiap
pekerjaan selalu ada kegiatan terjun ke lapangan, baik untuk mengumpulkan
data primer maupun untuk mengetahui kondisi sosial dan budaya
  35 
 

masyarakat. Kondisi ini terkait dengan jenis kegiatan dari setiap proyek
yang berkarakter tantangan, petualangan dan kekuatan fisik, sehingga
cenderung lebih mudah dikerjakan oleh laki-laki.
Kaum perempuan hanya bekerja pada bagian-bagian tertentu,
misalnya pada Departemen Korporat. Departemen ini jarang sekali bahkan
tidak pernah ditugaskan untuk pengamatan lapang, lain halnya dengan para
pegawai yang bekerja pada Departemen Litbang dan Operasional.
Departemen Korporat pada umumnya bertugas memberikan pelayanan bagi
pegawai Departemen Operasional, misalkan dalam hal administrasi,
keuangan dan rumah tangga.
Kecenderungan kemampuan 83 persen pegawai laki-laki untuk
bekerja sesuai pengalaman, keahlian dan pemahamannya setelah beberapa
lama ini selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh PT Riap Indonesia dalam
membangun kinerja yang terbaik. Persentase pegawai PT Riap Indonesia
berdasarkan jenis kelamin tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi pegawai berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Pegawai (orang) Persentase (%)
1. Laki-laki 30 83
2. Perempuan 6 17
Jumlah 36 100
4.3.2 Umur Pegawai
Faktor usia penting untuk dipahami karena pegawai yang berbeda
usia memiliki kebutuhan terhadap bentuk pekerjaan yang berbeda. Selain
itu, perbedaan usia dapat mengakibatkan perbedaan pada kinerja dan sikap
pegawai. Pada penelitian ini, tingkat usia dibagi dalam lima rentang usia,
yaitu (1) kurang dari 20 tahun, (2) 21-30 tahun, (3) 31-40 tahun, (4) 41-50
tahun, (5) lebih dari 51 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah
pegawai yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pegawai yang
berusia 21-30 tahun yaitu sebesar 61 persen. Selanjutnya diikuti oleh
kelompok usia 31-40 tahun yaitu sebesar 36 persen dan kelompok usia yang
kurang dari 20 tahun yaitu sebesar 3 persen. Umur pegawai tersaji pada
Tabel 5.
  36 
 

Tabel 5. Umur pegawai PT Riap Indonesia, 2010


No. Umur (tahun) Pegawai (orang) Persentase (%)
1. < 20 1 3
2. 21-30 22 61
3. 31-40 13 36
4. 41-50 0 0
5. >51 0 0
Jumlah 36 100
Besarnya persentase pengunjung dari kelompok usia 21-30 tahun
dan kelompok usia 31-40 tahun, berkaitan dengan karakter setiap individu
dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Khususnya pegawai pada
Departemen Litbang dan Operasional yang seringkali terjun ke lapangan
untuk mengadakan pengamatan lapang, pegawai yang secara langsung
berhubungan dengan masyarakat guna memperoleh data mengenai kondisi
sosial budaya masyarakat. Kelompok umur ini dapat dikatakan sebagai
kelompok umur produktif.
4.3.3 Lama Bekerja Pegawai
Pegawai akan mampu bekerja dengan baik dan bertahan beberapa
lama disuatu perusahaan apabila pekerjaan mereka sesuai dengan keahlian
yang dimiliki setiap pegawai. Selain itu ada juga faktor lain seperti imbalan
dan penghargaan yang diperoleh, serta adanya kenyamanan dalam bekerja.
PT Riap Indonesia sampai sekarang sudah berumur delapan tahun.
Persentase lama bekerja pegawai tertinggi yaitu pegawai yang sudah bekerja
selama 1-2 tahun yakni sebanyak 33 persen. Selanjutnya sebanyak 28 persen
pegawai yang sudah bekerja selama 3-4 tahun, diikuti sebanyak 25 persen
pegawai sudah bekerja selama 5-6 tahun. Persentase sebesar 8 persen
merupakan pegawai yang sudah bekerja selama < 1 tahun dan sisanya
sebanyak 6 persen adalah pegawai yang sudah bekerja > 6 tahun.
Dilihat dari persentase diatas maka dapat dikatakan dalam dua tahun
terakhir ada pertambahan jumlah pegawai yang cukup tinggi jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
perusahaan semakin maju dan dapat dipercaya untuk mengerjakan proyek-
proyek baik proyek pemerintah maupun proyek swasta. Banyak proyek yang
harus dikerjakan ini menimbulkan perlunya tambahan pegawai untuk
  37 
 

mengerjakan proyek tersebut. Persentase lama bekerja pegawai tersaji pada


Tabel 6.
Tabel 6. Lama bekerja pegawai PT Riap Indonesia, 2010
No. Lama Bekerja (tahun) Pegawai (orang) Persentase (%)
1. <1 3 8
2. 1-2 12 33
3. 3-4 10 28
4. 5-6 9 25
5. >6 2 6
Jumlah 36 100
4.3.4 Pendidikan Terakhir Pegawai
Tingkat pendidikan seseorang pada prinsipnya akan mempengaruhi
kebutuhan, nilai-nilai yang dianut, cara pandang dan persepsi terhadap suatu
persoalan. Selanjutnya, pegawai dengan tingkat pendidikan lebih baik,
sangat responsif terhadap informasi dibandingkan dengan yang
berpendidikan rendah. Pemahaman terhadap tingkat pendidikan pegawai
selanjutnya dapat dijadikan landasan pertimbangan dalam menerapkan
strategi analisis beban kerja pada PT Riap Indonesia.
Hasil analisis menunjukan bahwa mayoritas pegawai adalah pegawai
dengan tingkat pendidikan Sarjana sebesar 61persen. Pegawai dengan
tingkat pendidikan SMU menempati urutan kedua sebesar 22 persen, selain
itu tingkat pendidikan Diploma sebesar 11 persen, SMP sebesar 3persen,
sisanya SD sebesar 3 persen juga. Berdasarkan data kuesioner, pada
Departemen Litbang dan Operasional didominasi oleh pegawai yang
berpendidikan Sarjana. Hal ini terjadi karena pekerjaan dari setiap proyek
memang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang mampu menganalisis
setiap pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Pendidikan
terakhir pegawai tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7. Pendidikan terakhir pegawai PT Riap Indonesia, 2010
No. Tingkat Pendidikan Pegawai (orang) Persentase (%)
1. SD 1 3
2. SLTP 1 3
3. SMU 8 22
4. Diploma 4 11
5. Sarjana 22 61
Jumlah 36 100
  38 
 

4.4. Persepsi Pegawai Terhadap Beban Kerja


Penghitungan beban kerja diperlukan bagi perusahaan terutama pada
perusahaan yang diidentifikasi memiliki masalah mengenai penempatan
pegawai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pegawai. Hal ini dapat
diketahui dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak atasan seperti
direksi yang selama ini selalu memantau perkembangan dan kinerja dari
setiap pegawai maupun dari sebagian pegawai yang memiliki informasi
tersebut. Berita berupa permasalahan yang diperoleh dari pihak atasan
maupun dari sebagian pegawai perlu diketahui melalui beberapa pertanyaan
mengenai persepsi pegawai tentang beban kerja masing-masing pegawai.
Hasil yang diperoleh nantinya adalah merupakan rataan dari jawaban setiap
pegawai beserta penilaian atas skor rataan tersebut. Ada beberapa item
pertanyaan yang diajukan kepada setiap pegawai dalam rangka mengetahui
persepsi masing-masing pegawai terhadap beban kerjanya. Persepsi pegawai
terhadap beban kerja tersaji pada Tabel 8.
Tabel 8. Persepsi pegawai terhadap beban kerja
Skor
No. Indikator Beban Kerja Penilaian
Rataan
1. Beban kerja sehari-hari sudah sesuai dengan
3,92 Setuju
standar pekerjaan
2. Jumlah pegawai yang ada sudah cukup untuk
3,67 Setuju
menangani pekerjaan
3. Target yang harus dicapai dalam pekerjaan sudah
3,92 Setuju
jelas
4. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sudah
3,53 Setuju
cukup
5. Harus bekerja dengan teliti untuk menyelesaikan
3,33 Cukup Setuju
pekerjaan
6. Selalu mengerjakan pekerjaan yang sama tiap
3,58 Setuju
harinya
7. Pada jam istirahat saya tidak pernah mengerjakan
2,92 Cukup Setuju
pekerjaan
8. Dapat meninggalkan kantor ketika waktu kerja
3,75 Setuju
sudah selesai
9. Pada saat-saat tertentu saya sibuk dengan
4,25 Sangat Setuju
pekerjaan
10. Dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan 3,69 Setuju
Total Rataan Persepsi Pegawai Terhadap Beban
3,66 Setuju
Kerja
Tabel 8 menunjukan bahwa pada umumnya total rataan persepsi
pegawai terhadap beban kerja adalah 3,66 dengan penilaian dianggap setuju,
  39 
 

namun data ini baru secara umum, secara khususnya dapat dihitung secara
kuantitatif berapa beban kerja dari setiap pegawai. Selanjutnya dapat
ditentukan kesesuaian persepsi pegawai dengan beban kerjanya yang nyata.
Jumlah pegawai yang efektif dan efisien ini dapat ditentukan dengan cara
membagi total beban kerja pegawai per tahun dengan waktu kerja produktif
perusahaan per tahun.
4.5. Analisis dan Pengukuran Beban Kerja
Waktu kerja efektif pada setiap perusahaan dapat berbeda-beda,
tergantung acuan dari perusahaan tersebut dalam menentukan waktu kerja
efektifnya. PT Riap Indonesia memiliki peraturan tersendiri dalam
menentukan waktu kerja efektif. Hal ini disesuaikan dengan kondisi
perusahaan. Perhitungan waktu kerja efektif selama satu tahun di PT Riap
Indonesia terdapat pada Lampiran 4. Waktu kerja produktif dalam satu tahun
yang ditetapkan perusahaan adalah 1.286,4 jam. Pengaturan jam kerja yang
berlaku ialah 40 jam setiap minggu. Perusahaan yang memberlakukan 40 jam
kerja itu yang dibagi dalam 6 (enam) hari kerja dan ada pula yang
memberlakukan 5 (lima) hari kerja. PT Riap Indonesia sendiri
memberlakukan 40 jam kerjanya pada 5 (lima) hari kerja. Kesempatan untuk
istirahat selalu ada setiap harinya, misalkan untuk istirahat itu sendiri, untuk
shalat dan untuk makan. Salah satu perkembangan baru dalam hal kerja
dewasa ini ialah diberlakukannya waktu yang fleksibel (flexitime) yang
berarti bahwa para pegawai diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri
waktu masuk kantor dan waktu pulang dengan 2 (dua) catatan, yaitu jam kerja
dalam seminggu tetap harus mencapai 40 jam dan pada jam-jam puncak
kesibukan setiap orang harus berada di kantor pada waktu yang bersamaan.
Pengukuran beban kerja setiap divisi diuraikan di bawah ini.
4.5.1 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi
Tugas dan tanggung jawab Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi ini
cukup luas. Secara umum tugasnya adalah menganalisis ekonomi dan
investasi suatu proyek dari perusahaan yang akan dibangun pada suatu
kawasan. Pengukuran beban kerja Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi
terdapat pada Lampiran 5.
 

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana


dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran,
perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis
kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan.
Pegawai bukan mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat
dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan
perusahaan. Pegawai baru akan bermanfaat dan mendukung tujuan
perusahaan jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Pegawai yang
kurang mampu, kurang cakap dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan
tidak selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu biasanya ada kesenjangan
antara jumlah pegawai dengan volume beban kerja. Kualitas dan kuantitas
pegawai harus sesuai dengan volume beban kerja yang ada di perusahaan,
supaya lebih efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan. Penempatan
pegawai juga harus tepat sesuai dengan keinginan dan keterampilannya.
Dengan demikian, gairah kerja dan kedisiplinan akan lebih baik serta efektif
menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
Beban kerja yang ditetapkan harus cukup atau sesuai dengan standar
jam kerja optimal. Setiap unit kerja atau jabatan masing-masing memiliki
beban kerja yang berbeda-beda, sehingga jumlah pegawai harus disesuaikan
dengan beban kerja yang diberikan pada setiap unitnya. Apabila terdapat
ketidaksesuaian antara volume beban kerja dengan jumlah pegawai yang ada
maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan pegawai.
Adanya perbedaan antara beban kerja standar dengan beban kerja riil
menyebabkan perlunya analisis beban kerja. Penelitian ini diawali dengan
mengidentifikasi deskripsi pekerjaan. Selain itu juga dilakukan analisis beban
kerja dan kebutuhan sumber daya manusia melalui pengukuran beban kerja.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui volume beban kerja dan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Cara inilah yang dapat menghasilkan
  40 
 

Total beban kerja Pegawai 1 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi


adalah 1.296 jam per tahun, total ini berada diatas waktu produktif yang
ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu 1.286,4 jam per tahun. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 1 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi =   = 1,01 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 1


Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi diperoleh hasil 1 orang. Nilai beban
kerja yang berlebih masih dapat ditangani oleh pegawai tersebut.
Setiap pegawai mempunyai tugas dan tanggung jawab yang hampir
sama pada divisi ini. Total beban kerja Pegawai 2 Divisi Analisis Ekonomi
dan Investasi adalah 1.260 jam per tahun, total ini berada dibawah waktu
produktif yang ditetapkan perusahaan. Jumlah pegawai efektif dan efisien
adalah sebagai berikut:
Pegawai 2 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi =   = 0,98 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 2


Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan
beban kerja dapat ditutupi dengan cara membantu pegawai lain yang beban
kerjanya masih berlebih.
Pegawai 3 memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan
setiap harinya. Total beban kerja Pegawai 3 Divisi Analisis Ekonomi dan
Investasi adalah 1.068 jam per tahun, total ini berada dibawah waktu
produktif yang ditetapkan. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah
sebagai berikut:
Pegawai 3 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi =   = 0,83 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 3


Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi diperoleh hasil 1 orang. Sebaiknya
pegawai ini diberi pekerjaan tambahan agar lebih produktif.
Tugas dan tanggung jawab Pegawai 4 juga sama dengan pegawai lain.
Pengukuran beban kerja pada Pegawai 4 Divisi Analisis Ekonomi dan
Investasi dengan total beban kerja adalah 1.020 jam. Pegawai 4 juga berada
dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan meskipun nilainya tidak
  41 
 

terlalu jauh. Perlu adanya perhitungan jumlah ke-empat pegawai divisi ini,
sehingga apabila terjadi kelebihan atau kekurangan pegawai dapat diadakan
rotasi pegawai dengan cara menambahkan pada divisi yang menurut
perhitungan memang diperlukan penambahan pegawai karena total beban
kerjanya terlalu tinggi. Dilakukan pengurangan pegawai apabila pada suatu
divisi terdapat total beban kerja yang sangat rendah. Hal ini ditujukan agar
setiap pegawai dapat bekerja efektif, tidak banyak waktu yang terbuang
tanpa mengerjakan apa-apa. Selain itu juga dalam rangka mengefektifkan
biaya perusahaan yang ditujukan untuk membayar biaya pegawai yang
jumlahnya cukup besar. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai
berikut:
Pegawai 4 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi =   = 0,79 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 4


Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi diperoleh hasil 1 orang. Pegawai 4
adalah pegawai dengan jumlah beban kerja terendah pada divisi ini.
Total beban kerja dari ke-empat pegawai Divisi Analisis Ekonomi dan

Investasi ini = = 3,61 ≈ 4 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pun jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi adalah 4 orang.
Jumlah ini sudah dapat mengatasi semua beban kerja yang ada pada divisi
ini. Tidak perlu ada penambahan ataupun pengurangan jumlah pegawai pada
divisi ini.
4.5.2 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Sosial dan Budaya
Pengukuran beban kerja Divisi Analisis Sosial dan Budaya perlu
dilaksanakan karena pegawai yang berada pada divisi ini termasuk yang
paling banyak diantara jumlah pegawai lain pada Departemen Litbang dan
Operasional ini. Timbul dugaan adanya pegawai yang tidak bekerja secara
efektif, hal ini terlihat dengan adanya pegawai yang masih santai meskipun
ada juga pegawai pada divisi ini yang memang terlihat begitu sibuk. Hal
inilah yang mendorong dilaksanakannya pengukuran beban kerja pada
  42 
 

setiap divisi. Pengukuran beban kerja Divisi Analisis Sosial dan Budaya
terdapat pada Lampiran 6.
Total beban kerja Pegawai 1 Divisi Analisis Sosial dan Budaya
sebanyak 1.174 jam per tahun. Total ini berada dibawah waktu produktif
yang ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu 1.286,4 jam per tahun. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 1 Divisi Analisis Sosial dan Budaya = = 0,91 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 1


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang. Nilai beban kerja
masih kurang sehingga dapat ditambah pekerjaan lain.
Deskripsi pekerjaan setiap pegawai pada divisi ini hampir sama.
Perbedaannya terletak pada jumlah beban kerja masing-masing pegawai.
Hal ini terjadi karena karakteristik pegawai yang berbeda-beda, seperti lama
bekerja dari setiap pegawai berbeda, latar belakang pendidikan, pengalaman
dan keahlian setiap pegawai juga berbeda.
Total beban kerja Pegawai 2 Divisi Analisis Sosial dan Budaya
sebanyak 1.164 jam per tahun. Total ini berada dibawah waktu produktif
yang ditetapkan perusahaan yaitu 1.286,4 jam per tahun. Jumlah pegawai
efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 2 Divisi Analisis Sosial dan Budaya = = 0,90 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 2


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang. Nilai beban kerja
masih kurang sehingga masih ada waktu yang cukup senggang apabila
ditambahkan pekerjaan lain.
Berdasarkan deskripsi pekerjaan dari Pegawai 3 yang meliputi
pembuatan rencana penataan, menganalisis bidang sosial dan budaya,
menyusun bahan untuk presentasi, melakukan pengamatan lapang,
penyusunan dokumen dan melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan
proyek, maka pekerjaan ini dapat dikatakan cukup kompleks dan terstruktur.
Setiap pegawai harus dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut setiap
harinya.
  43 
 

Total beban kerja Pegawai 3 Divisi Analisis Sosial dan Budaya


sebanyak 1.062 jam per tahun. Total ini berada dibawah waktu produktif
yang ditetapkan perusahaan. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah
sebagai berikut:
Pegawai 3 Divisi Analisis Sosial dan Budaya = = 0,83 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 3


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang. Nilai beban kerja
masih kurang sehingga masih ada waktu senggang apabila ditambahkan
pekerjaan lain. Pegawai 3 ini merupakan pegawai yang sangat santai, tidak
terlalu banyak pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya, sehingga
adakalanya pegawai ini turut serta mengerjakan pekerjaan lain seperti
membuat desain dan tata letak/layout buku.
Tugas dan tanggung jawab Pegawai 4 juga sama dengan pegawai
lainnya pada divisi ini. Total beban kerjanya pun tidak begitu jauh dari
standar waktu produktif yang ditetapkan perusahaan per tahunnya yaitu
1.286,4 per tahun. Total beban kerja pegawai 4 divisi ini adalah 1.248 jam.
Pegawai 4 juga berada dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan
meskipun nilainya tidak terlalu jauh. Jumlah pegawai efektif dan efisien
adalah sebagai berikut:
Pegawai 4 Divisi Analisis Sosial dan Budaya =   = 0,97 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 4


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang.
Tugas dan tanggung jawab Pegawai 5 juga sama dengan pegawai
lainnya pada divisi ini. Dimulai dari pembuatan rencana, pelaksanaan
sampai pada pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Total
beban kerjanya 1.422 jam per tahun, total ini cukup tinggi dan melebihi
standar waktu produktif yang ditetapkan perusahaan per tahunnya yaitu
1.286,4. Pegawai 5 merupakan pegawai dengan beban kerja tertinggi
diantara pegawai yang lainnya pada divisi ini. Meskipun pegawai lainnya
juga tidak begitu jauh dibawah standar produktif per tahunnya. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
  44 
 

Pegawai 5 Divisi Analisis Sosial dan Budaya =   = 1,11 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 5


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang. Kelebihan beban
kerja dapat dibagi dengan pegawai lain yang beban kerjanya masih kurang.
Deskripsi pekerjaan dari Pegawai 6 yang meliputi pembuatan rencana
penataan, menganalisis bidang sosial dan budaya, menyusun bahan untuk
presentasi, melakukan pengamatan lapang, penyusunan dokumen dan
melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai harus
dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut setiap harinya. Pegawai 6 total
beban kerjanya sebanyak 1.164 jam. Terlihat jelas bahwa Pegawai 6 ini total
beban kerjanya dibawah standar per tahun perusahaan. Jumlah pegawai
efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 6 Divisi Analisis Sosial dan Budaya =   = 0,90 ≈ 1 orang

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 6


Divisi Analisis Sosial dan Budaya diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan
beban kerja dapat ditambah dengan pekerjaan dari pegawai lain, misalnya
dari Pegawai 5.
Total beban kerja dari ke-enam pegawai Divisi Analisis Sosial dan

Budaya ini = = 5,62 ≈ 6 orang

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Analisis Sosial dan Budaya adalah 6 orang. Jumlah
ini sudah dapat mengatasi semua beban kerja yang ada pada divisi ini. Tidak
perlu ada penambahan ataupun pengurangan jumlah pegawai pada divisi ini.
4.5.3 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi
Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi memiliki tugas dan tanggung
jawab khususnya pada bidang lingkungan. Setiap pegawai harus mampu
mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data setelah mereka
mengadakan pengamatan lapang. Hal-hal yang dikerjakan mengenai sifat
biologi, fisika dan kimia baik tanah, air dan udara serta lingkungan disekitar
  45 
 

tempat yang akan dijadikan kawasan hutan kelola. Pengukuran beban kerja
Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi terdapat pada Lampiran 7.
Total beban kerja Pegawai 1 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi
sebanyak 1.323 jam per tahun. Total ini berada diatas waktu produktif yang
ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu 1.286,4 jam per tahun. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 1 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi = = 1,03 ≈ 1 orang

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 1


Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi diperoleh hasil 1 orang. Nilai beban
kerja sudah melebihi waktu produktif yang ditetapkan perusahaan.
Penambahan kompensasi dapat menjadi salah satu imbalan yang tepat untuk
membayar kelebihan beban kerjanya.
Deskripsi pekerjaan setiap pegawai pada divisi ini hampir sama.
Perbedaannya terletak pada jumlah beban kerja masing-masing pegawai.
Hal ini terjadi karena karakteristik pegawai yang berbeda. Total beban kerja
Pegawai 2 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi adalah 1.068 jam per
tahun, total ini berada dibawah waktu produktif yang ditetapkan perusahaan.
Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 2 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi =  = 0,83 ≈ 1 orang

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 2


Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi diperoleh hasil 1 orang.
Kekurangan beban kerja dapat ditutupi dengan cara membantu pegawai lain
yang beban kerjanya masih berlebih.
Pegawai 3 memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan
setiap harinya. Total beban kerja Pegawai 3 Divisi Analisis Biofisik dan
Konservasi sebanyak 984 jam per tahun. Total ini jauh dibawah waktu
produktif yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya
ketidakseimbangan pekerjaan antara pegawai satu dengan pegawai lainnya
pada divisi yang sama. Keadaan ini dapat memperlihatkan bahwa ternyata
tingkat pendidikan juga cukup berpengaruh. Pegawai 1 berpendidikan S2
dapat dikatakan memiliki kemampuan lebih dalam hal menganalisis,
  46 
 

terutama latar belakang pendidikannya ini sesuai dengan yang seharusnya


dikerjakan. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 3 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi =  = 0,76 ≈ 1 orang

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai 3


Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi diperoleh hasil 1 orang.
Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan pekerjaan dari pegawai
lain, misalnya dari Pegawai 1.
Total beban kerja dari ke-tiga pegawai Divisi Analisis Biofisik dan

Konservasi ini = = 2,61 ≈ 3 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Analisis Biofisik dan konservasi adalah 3 orang.
Jumlah ini sudah dapat mengatasi semua beban kerja yang ada pada divisi
ini. Tidak perlu ada penambahan ataupun pengurangan jumlah pegawai pada
divisi ini.
4.5.4 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Legal Formal & Kelembagaan
Pekerjaan Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan ini dapat
dikatakan tidak terlalu berat, oleh sebab itu pegawai yang bertugas pada
divisi ini hanya dua orang. Meskipun demikian pegawai ini harus dapat
menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak, karena urusan legal
formal ini sangat erat hubungannya dengan pihak luar perusahaan. Jumlah
pegawai yang sedikit ini sudah cukup berfungsi dengan baik sehingga setiap
pekerjaannya dapat diselesaikan tepat waktu. Divisi Analisis Legal Formal
dan Kelembagaan memiliki tugas dan tanggung jawab khususnya pada
bidang legal formal. Setiap pegawai harus mampu mengkoordinasikan
semua kegiatan, mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data
sebelum ataupun setelah mereka mengadakan pengamatan lapang.
Pengukuran Beban kerja Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan
terdapat pada Lampiran 8.
Total beban kerja Pegawai 1 Divisi Analisis Legal Formal dan
Kelembagaan sebanyak 936 jam per tahun. Total ini berada dibawah waktu
  47 
 

produktif yang ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu 1.286,4 jam per
tahun. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 1 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan = = 0,73 ≈

1 orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien


Pegawai 1 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan diperoleh hasil 1
orang. Nilai beban kerja masih kurang sehingga dapat ditambah pekerjaan
lain.
Deskripsi pekerjaan setiap pegawai pada divisi ini hampir sama dan
cukup berat. Perbedaannya terletak pada jumlah beban kerja masing-masing
pegawai. Total beban kerja Pegawai 2 sebanyak 852 jam per tahun. Total
beban kerja pegawai ini berada dibawah standar waktu produktif perusahaan
per tahun. Intensitas pekerjaannya pun hanya berkala saja, tidak ada yang
bersifat rutin, karena memang hanya dilakukan sewaktu-waktu apabila
diperlukan. Persepsi pegawai tentang pekerjaan yang mereka lakukan, pada
umumnya mereka menjawab pekerjaannya sedang-sedang saja, tidak terlalu
berat, adapaun pekerjaan yang mereka anggap berat seperti kegiatan non-
teknis pelaksanaan kegiatan, ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
diluar pekerjaan operasional. Pegawai harus mengetahui mekanisme untuk
mengadakan dan melaksanakan proyek disuatu kawasan. Memfasilitasi
hubungan pihak klien dan pihak Departemen Kehutanan juga dianggap berat
karena tidak jarang adanya perbedaan pendapat antara klien yang ingin
mendirikan usahanya dengan pihak departemen yang mempunyai hak
pengaturan terhadap pengusahaan hutan. Membuat izin untuk mengadakan
alat di tempat proyek itu berasal juga dianggap berat karena untuk
membawa suatu alat atau bahan yang diperlukan di lapangan seperti bahan
kimia misalnya, diperlukan izin membawa bahan-bahan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya ketakutan bahan-bahan tersebut akan disalahgunakan.
Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 2 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan = = 0,66 ≈

1 orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien


Pegawai 2 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan diperoleh hasil 1
  48 
 

orang. Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan pekerjaan lain


disesuaikan dengan keahliannya.
Total beban kerja dari ke-dua pegawai Divisi Analisis Legal Formal
dan Kelembagaan ini = = 1,39 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan adalah
cukup 1 orang saja. Kelebihan kerjanya dapat diberikan tambahan
kompensasi untuk pegawai tersebut. Jumlah ini sudah dapat mengatasi
beban kerja yang ada pada divisi ini dengan cara memadatkan pekerjaan.
Perlu ada pengurangan jumlah pegawai pada divisi ini, untuk kemudian
salah satu pegawainya dapat dipindah ke bagian lain yang masih kekurangan
pegawai.
4.5.5 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG
Divisi berikutnya pada Departemen Litbang dan Operasional adalah
Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis (SIG).
Pengukuran beban kerja Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG terdapat
pada Lampiran 9.
Pegawai 1 bertugas membuat layout kawasan sehingga sebuah
kawasan dapat menghasilkan keuntungan baik bagi klien sendiri maupun
bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan pengusahaan tersebut.
Pegawai pada divisi ini pada umumnya menyatakan bahwa pekerjaan yang
mereka kerjakan sehari-hari cukup berat, apalagi pada saat pengamatan
lapang dalam rangka mengumpulkan data primer berupa mengambil titik
setiap batas kawasan yang menjadi areal proyek. Pengambilan titik pada
setiap batas kawasan ini menggunakan alat yang bernama Geografic
Positioning System (GPS), oleh sebab ini setiap pegawai harus menguasai
teknik menggunakan alat ini. Penggunaannya cukup rumit dan yang dirasa
berat lagi karena setiap pegawai harus bertanggung jawab menjaga GPS ini.
Divisi ini memerlukan cukup banyak pegawai karena tugas dan tanggung
jawab yang tertera pada deskripsi pekerjaannyapun cukup banyak. Selain itu
juga pekerjaan pada divisi ini memerlukan waktu yang cukup banyak guna
menghasilkan suatu produk berupa peta kawasan. Setiap proyek dapat
  49 
 

dipastikan akan selalu memerlukan divisi ini. Baik itu sebelum pekerjaan
dimulai, misalnya dalam rangka ingin mengetahui titik atau posisi dimana
kawasan proyek tersebut akan diadakan pada saat perencanaan, maupun
pada saat proyek itu dilaksanakan.
Total beban kerja Pegawai 1 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan
SIG adalah 2.301 jam per tahun, total ini berada jauh diatas waktu produktif
yang ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu 1.286,4 jam per tahun. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 1 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG = = 1,79 ≈ 2

orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai


1 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG diperoleh hasil 2 orang. Nilai
beban kerja yang berlebih sangat melebihi kapasitas dan kemampuan
pegawai. Perlu adanyan pembagian kerja yang cukup merata pada setiap
pegawai pada divisi ini, atau bisa diatasi dengan penambahan pegawai dari
divisi lain yang beban kerjanya masih kurang.
Setiap pegawai mempunyai tugas dan tanggung jawab yang hampir
sama pada divisi ini. Meskipun demikian total beban kerja masing-masing
pegawai berbeda-beda. Total beban kerja Pegawai 2 Divisi Analisis
Penginderaan Jauh dan SIG adalah 1.711 jam per tahun, total ini berada
diatas waktu produktif yang ditetapkan perusahaan. Jumlah pegawai efektif
dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 2 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG = = 1,33 ≈ 1

orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai


2 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG diperoleh hasil 1 orang.
Kelebihan beban kerja dapat diganti dengan tambahan kompensasi bagi
pegawai ini. Data ini dapat membuktikan bahwa memang beban kerja pada
divisi ini cukup berat. Perlu kebijakan dari manajemen perusahaan dalam
hal ini PT Riap Indonesia untuk menambah jumlah pegawai pada divisi ini
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang
memuaskan. Setiap pegawai dapat membagi tugasnya dengan adil sesuai
kemampuan dan keahliannya.
  50 
 

Pegawai 3 memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan


setiap harinya. Deskripsi pekerjaan pada divisi ini cukup kompleks antara
lain bertugas dalam pembentukan tim pelaksanaan kegiatan, pembangunan
rencana kerja dan strategi teknis, pengadaan bahan, data, informasi dan
material esensial pendukung, melakukan pengamatan lapangan, melakukan
pemetaan ulang peta areal kerja, menganalisis citra satelit, menganalisis data
spatial, mengajukan draft awal, merevisi apabila ada yang masih harus
disempurnakan, menyusun bahan presentasi, memperbanyak dokumen dan
melakukan pelaporan hasil kerja kepada pimpinan proyek. Total beban kerja
Pegawai 3 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG adalah 1.380 jam per
tahun, total ini berada diatas waktu produktif yang ditetapkan perusahaan.
Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai 3 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG = = 1,07 ≈ 1

orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai


3 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG diperoleh hasil 1 orang. Beban
kerjanya berada diatas waktu produktif perusahaan. Kelebihan beban kerja
Pegawai 3 ini tidak terlalu banyak sehingga dapat diganti dengan tambahan
kompensasi bagi pegawai ini. Pegawai 3 harus mampu mengefektifkan
waktunya untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab yang
sudah ditetapkan.
Tugas dan tanggung jawab Pegawai 4 juga sama dengan pegawai
lainnya pada divisi ini. Beban kerja yang cukup banyak namun tetap dapat
dilaksanakan dengan baik oleh setiap pegawai. Terlihat adanya perbedaan
total beban kerja pada masing-masing pegawai yang berjumlah empat orang
pegawai. Pegawai 4 memiliki total beban kerja sebanyak 1.050 jam per
tahun. Total ini berada dibawah standar waktu produktif per tahun yang
telah ditetapkan perusahaan. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah
sebagai berikut:
Pegawai 4 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG = = 0,82 ≈ 1

orang. Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai


  51 
 

4 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi diperoleh hasil 1 orang. Pegawai 4


adalah pegawai dengan jumlah beban kerja terendah pada divisi ini.
Total beban kerja dari ke-empat pegawai Divisi Analisis Penginderaan

Jauh dan SIG ini = = 5,01 ≈ 5 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pun jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG adalah 5 orang.
Jumlah yang ada sekarang adalah 4 orang, sementara beban kerjanya sangat
banyak. Perlu ada penambahan jumlah pegawai pada divisi ini sebanyak
satu orang.
4.5.6 Pengukuran Beban Kerja Divisi Rumah Tangga
Divisi Rumah Tangga ini merupakan bagian dari Departemen
Korporat. Cukup banyak pegawai yang bekerja pada divisi ini, namun
belum tentu semuanya dapat bekerja secara efektif dan efisien. Guna
mencapai tujuan kerja yang efektif dan efisien inilah perlu dihitung beban
kerja setiap pegawai pada divisi ini. Divisi Rumah Tangga ini diisi oleh
beberapa pegawai antara lain dipimpin oleh seorang manajer yang
membawahi beberapa bagian seperti bagian IT sebanyak dua orang, bagian
gudang sebanyak dua orang, satu orang office boy dan satu orang bagian
keamanan. Manajer Rumah Tangga mempunyai tanggung jawab penuh
terhadap beberapa pegawai dibawahnya. Jumlah beban kerja Manajer
Rumah Tangga cukup tinggi yaitu sebesar 1.332 jam per tahun. Total ini
melebihi standar waktu produktif PT Riap Indonesia yang hanya 1.286,4
jam per tahun. Pengukuran beban kerja Divisi Rumah Tangga terdapat pada
Lampiran 10. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Manajer Rumah Tangga =   = 1,04 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Manajer


Rumah Tangga diperoleh hasil 1 orang. Kelebihan beban kerja dapat diganti
dengan penambahan kompensasi untuk Manajer Rumah Tangga ini.
Pegawai IT 1 mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama
dengan Pegawai IT 2. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai
berikut:
  52 
 

Pegawai IT 1 =   = 0,48 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai IT 1


diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan
pekerjaan lain sesuai dengan keahliannya. Tugas dan tanggung jawab dari
Pegawai IT antara lain memeriksa dan memelihara fungsi server dan
jaringan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya, menjamin dan
melakukan backup sistem server minimal 1 (satu) kali seminggu dan data
yang disimpan di server minimal 1 (satu) kali seminggu, memeriksa dan
memelihara fungsi website perusahaan, memeriksa dan memelihara fungsi
jaringan listrik, telepon dan air kantor, memeriksa dan memelihara fungsi
bangunan kantor, mengajukan permintaan dana untuk perbaikan, serta
mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Pegawai IT 2 =   = 0,48 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Pegawai IT 2


diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan
pekerjaan lain sesuai dengan keahliannya, atau posisi ini dapat diisi oleh
satu orang pegawai saja. Satu pegawai lainnya dapat dipindah ke divisi lain
yang masih kekurangan pegawai.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Gudang antara lain memeriksa dan
menjaga keberadaan atau stok ATK, menerima, memproses dan mencatat
ajuan permintaan ATK dan penyewaan perlengkapan, memastikan gudang
selalu ada dalam pengawasan dan menguncinya diluar jam kantor serta
memegang kunci gudang dan tidak pernah memindahtangankan kepada
pihak lain, memastikan gudang selalu dalam pelayanan yang mencukupi
untuk kegiatan perusahaan secara keseluruhan, mengajukan permintaan
dana untuk penambahan stok ATK, mengikuti rapat-rapat sesuai dengan
bidang tugasnya. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Bagian Gudang 1 =   = 1,04 ≈ 1 orang.
  53 
 

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Bagian Gudang


1 diperoleh hasil 1 orang. Kelebihan beban kerja dapat diganti dengan
penambahan kompensasi.
Sama halnya dengan Bagian Gudang 1, Bagian Gudang 2 pun
memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan setiap harinya.
Total beban kerja Bagian Gudang 2 ini memang tidak terlalu tinggi. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Bagian Gudang 2 =   = 0,66 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Bagian Gudang


2 diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan
pekerjaan lain sesuai dengan keahliannya.
Tugas dan tanggung jawab Office Boy tidak terlalu banyak. Jumlah
pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Office Boy =   = 0,94 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Bagian Gudang


2 diperoleh hasil 1 orang. Kekurangan beban kerja dapat ditambah dengan
pekerjaan lain sesuai dengan keahliannya.
Tugas dan tanggung jawab Bagian Keamanan antara lain menjaga
properti yang dimiliki perusahaan, menjaga keamanan lingkungan kantor,
melaksanakan piket/jaga malam, pengawasan kepada tamu yang datang,
mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
Total beban kerja Bagian Keamanan sangat tinggi yaitu sebesar 1.476
jam per tahun. Total ini berada diatas waktu produktif yang ditetapkan oleh
perusahaan yaitu 1.286,4 jam per tahun. Hal ini disebabkan karena
keamanan memang sangat perlu diperhatikan terutama pada kantor yang
posisinya cukup strategis. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai

berikut: Bagian Keamanan = = 1,15 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Bagian


Keamanan diperoleh hasil 1 orang. Kelebihan beban kerja dapat diganti
dengan imbalan berupa tambahan kompensasi atau dapat juga dengan cara
  54 
 

membagi pekerjaan dengan pegawai yang memiliki beban kerja dibawah


waktu produktif yang ditetapkan oleh perusahaan.
Total beban kerja dari ke-tiga pegawai Divisi Rumah Tangga ini =

= 4,73 ≈ 5 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Rumah Tangga adalah 5 orang. Jumlah pegawai
yang ada sekarang adalah 7 orang. Perlu ada pengurangan sebanyak dua
orang pegawai, kemudian pegawai tersebut dapat dipindah ke divisi lain
yang masih kekurangan pegawai.
4.5.7 Pengukuran Beban Kerja Divisi Keuangan dan Verifikasi
Posisi Divisi Keuangan dan Verifikasi ini merupakan posisi yang
cukup penting di PT Riap Indonesia, karena dari posisi inilah dapat direkam
kondisi keuangan perusahaan. Posisi ini diisi oleh dua orang pegawai yaitu
satu orang Manajer Keuangan dan Verifikasi, serta satu orang Staf
Keuangan dan Verifikasi. Dua pegawai ini memiliki beban kerja yang
sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari total beban kerjanya yang melebihi
standar waktu produktif yang ditetapkan oleh PT Riap Indonesia. Secara
Rinci deskripsi pekerjaannya antara lain melakukan pengecekan seluruh
transaksi harian melalui cash opname minimal 3 (tiga) kali seminggu untuk
memeriksa keabsahan semua jenis transaksi berdasarkan bukti keuangan
yang bisa diterima secara akuntansi, memeriksa dan mempersiapkan laporan
pajak bulanan perusahaan, memberikan masukan mengenai peraturan
perpajakan yang berlaku, membuat faktur pajak, memberikan masukan
kepada pihak direksi berkenaan dengan alokasi dana mencakup perhitungan
keuangan secara akrual seperti perhitungan kewajiban pengeluaran dan
penerimaan, melakukan pelaporan posisi giro perusahaan, kas korporat,
terkait setiap minggunya atau atas dasar permintaan, pembuatan dan
penyajian laporan keuangan bulanan berupa Laporan Laba Rugi dan Neraca
keuangan korporat, konsolidasi dan melaporkannya kepada pihak direksi
ataupun komisaris atau atas dasar permintaan, memastikan adanya
keselarasan, kesamaan dan kekonsistenan pencatatan transaksi keuangan
  55 
 

dan informasinya di Departemen Korporat, melakukan pelaporan pajak


tahunan perusahaan, melakukan audit keuangan (bertindak sebagai internal
auditor perusahaan) terhadap korporat atas permintaan dari pihak direksi
ataupun komisaris, serta mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya. Pengukuran beban kerja Divisi Keuangan dan Verifikasi terdapat
pada Lampiran 11.
Tugas dan tanggung jawab Manajer Keuangan dan Verifikasi pada
umumnya adalah bertanggung jawab dalam urusan keuangan perusahaan
yang meliputi pembukuan hingga pelaporan keuangan dan perpajakan.
Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Manajer Keuangan dan Verifikasi =   = 1,02 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Manajer


Keuangan dan Verifikasi diperoleh hasil 1 orang. Kelebihan beban kerja
dapat diganti dengan imbalan berupa tambahan kompensasi.
Staf Keuangan dan Verifikasi pada umumnya bertanggung jawab
terhadap administrasi keuangan perusahaan yang meliputi kelengkapan
administrasi buku giro dan tabungan, juga pembuatan surat keuangan
misalnya invoice, serta bertanggung jawab sebagai pemegang uang
perusahaan dan pintu transaksi untuk permintaan uang yang sesuai dengan
peraturan dan tata tertib keuangan perusahaan. Total beban kerja Staf
Keuangan dan Verifikasi ini tergolong sangat tinggi. Hal ini menyebabkan
perusahaan perlu membagi beban kerja dengan pegawai yang lain.
Penambahan pegawai pada divisi ini pun sangat perlu dilakukan. Bagian
pajak pada beberapa perusahaan lain biasanya dipegang khusus oleh satu
orang, oleh sebab itu perlu adanya pemindahan pegawai dari divisi yang lain
untuk ditempatkan menjadi pegawai Divisi Keuangan dan Verifikasi,
khusus bidang perpajakan. Secara rinci deskripsi pekerjaan dari Staf
Keuangan dan Verifikasi ini antara lain melakukan pencatatan semua
pemasukan uang melalui giro perusahaan yang merupakan pemasukan
korporat yaitu pembayaran proyek bersama dengan pajaknya, pembayaran
piutang atau penerimaan utang dari pihak luar dan pemasukan lainnya
seperti sumbangan dan pembayaran proyek non budget (operasional
  56 
 

dan/atau budget kecil dan/atau waktu pendek), pencatatan pengeluaran uang


melalui giro perusahaan dengan autorisasi (dalam hal ini dan selanjutnya
adalah persetujuan dari pihak direksi) dan keberadaan pihak pengaju dalam
bentuk cek untuk semua kepentingan pembayaran kepada pihak luar,
menyediakan dan memproses kebutuhan administrasi keuangan seperti
invoice atau tagihan, bukti faktur pajak, bukti penerimaan dan sejenisnya,
serta mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. Total beban
kerja Staf Keuangan sebanyak 1.936 jam per tahun. Total beban kerja dapat
dikatakan sangat tinggi karena berada diatas standar waktu produktif
perusahaan per tahun. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai

berikut: Staf Keuangan dan Verifikasi = = 1,50 ≈ 2 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Staf Keuangan


dan Verifikasi diperoleh hasil dua orang. Kelebihan beban kerja dapat
diatasi dengan menambah satu orang pegawai.
Total beban kerja dari ke-dua pegawai Divisi Keuangan dan Verifikasi

ini = = 2,53 ≈ 3 orang.

Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Keuangan dan Verifikasi adalah tiga orang. Terjadi
kekurangan pegawai pada divisi ini. Pegawai yang ada sekarang hanya dua
orang, sedangkan berdasarkan perhitungan secara keseluruhan diperlukan
tiga orang pegawai pada divisi ini. Perusahaan harus menambah satu orang
pegawai untuk ditempatkan pada divisi ini misalkan khusus untuk bagian
perpajakan.
4.5.8 Pengukuran Beban Kerja Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan
Tugas dan tanggung jawab Divisi Administrasi, Legal dan
Kelembagaan cukup luas sehingga memerlukan cukup banyak pegawai.
Pekerjaannya dapat dibilang cukup sederhana, namun jika tidak ada yang
mengerjakan akan berdampak buruk bagi perusahaan. Tugas dan tanggung
jawab divisi ini secara umum adalah bertanggung jawab dalam urusan
administrasi bukan keuangan yang meliputi pengkodean dokumen, surat
  57 
 

menyurat internal dan eksternal perusahaan, serta urusan legal formal


perusahaan. Selanjutanya bertanggung jawab sebagai sekretaris direksi
termasuk pembuatan dan pengawasan jadwal kegiatan direksi dan
resepsionis kantor serta bertugas mengatur perpustakaan. Bertanggung
jawab untuk lobi non-teknis yang bersifat penting untuk kelancaran
birokrasi urusan perusahaan. Bertanggung jawab mengatur dan
menyediakan kebutuhan pegawai berkaitan dengan kebutuhan mobilisasi
dalam dan luar kota untuk keperluan kantor. Divisi ini diisi oleh delapan
orang pegawai. Seorang manajer membawahi tujuh orang pegawai
dibawahnya. Pengukuran beban kerja Divisi Administrasi, Legal dan
Kelembagaan terdapat pada Lampiran 12. Jumlah pegawai efektif dan
efisien adalah sebagai berikut:
Manajer Administrasi, Legal dan Kelembagaan =   = 0,75 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Manajer


Administrasi, Legal dan Kelembagaan diperoleh hasil satu orang.
Staf Administrasi, Legal dan Kelembagaan mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang tidak terlalu berat. Jumlah pegawai efektif dan efisien
adalah sebagai berikut:
Staf Administrasi, Legal dan Kelembagaan =   = 0,61 ≈ 1 orang.

Berdasarkan perhitungan jumlah pegawai efektif dan efisien Staf


Administrasi, Legal dan Kelembagaan diperoleh hasil satu orang.
Sekretaris mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak terlalu
berat. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Sekretaris =   = 1,09 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan jumlah

pegawai efektif dan efisien Sekretaris diperoleh hasil satu orang.


Sopir Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus
dikerjakan setiap harinya. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai
berikut: Sopir Direksi = = 1,00 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan

jumlah pegawai efektif dan efisien Sopir Direksi diperoleh hasil satu orang.
  58 
 

Sopir Perusahaan 1 mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak


terlalu berat. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut: 
Sopir Perusahaan 1 =   = 0,69 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan

jumlah pegawai efektif dan efisien Sopir Perusahaan 1 diperoleh hasil satu
orang.
Sopir Perusahaan 2 mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama
dengan Sopir Perusahaan 1. Berdasarkan perhitungan ternyata total beban
kerjanya pun sama yaitu 888 jam per tahun. Total ini berada dibawah
standar waktu produktif yang ditetapkan oleh PT Riap Indonesia yaitu
1.286,4 jam per tahun. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai
berikut:
Sopir Perusahaan 2 =   = 0,69 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan

jumlah pegawai efektif dan efisien Sopir Perusahaan 2 diperoleh hasil 1


orang.
Resepsionis mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak terlalu
berat. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Resepsionis =   = 0,71 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan jumlah

pegawai efektif dan efisien Resepsionis diperoleh hasil satu orang.


Bagian Perpustakaan juga mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
tidak terlalu berat. Total beban kerja bagian perpustakaan sebanyak 582 jam
per tahun. Jumlah pegawai efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Bagian Perpustakaan =   = 0,45 ≈ 1 orang. Berdasarkan perhitungan

jumlah pegawai efektif dan efisien Bagian Perpustakaan diperoleh hasil satu
orang.

Total beban kerja dari ke-delapan pegawai Divisi Administrasi, Legal

dan Kelembagaan ini = = 6,00 ≈ 6

orang. Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan jumlah pegawai yang


diperlukan pada Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan adalah enam
orang. Terjadi kelebihan jumlah pegawai pada divisi ini. Pegawai yang ada
  59 
 

sekarang delapan orang. Perusahaan harus mengurangi dua orang pegawai


dari divisi ini untuk dipindahkan ke divisi lain yang masih kekuarangan
pegawai.

4.6. Implikasi Manajerial

Secara umum, persepsi pegawai mengenai beban kerja sudah sesuai


dengan standar jam kerja perusahaan. Hal ini dapat diketahui dengan cara
mengajukan pertanyaan yang didalamnya terdapat beberapa indikator beban kerja.
Persepsi pegawai terhadap beban kerja terdapat pada Tabel 8.
4.6.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Beban kerja setiap pegawai merupakan tanggung jawab masing-
masing dari pegawai tersebut. Hasil yang diperoleh dari pembahasan
mengenai pengukuran beban kerja adalah perlu adanya pemindahan,
pengurangan dan penambahan pegawai pada masing-masing divisi.
Perbandingan jumlah pegawai PT Riap Indonesia tersaji pada Tabel 9.
Tabel 9. Perbandingan jumlah pegawai PT Riap Indonesia, 2010
Jumlah Sekarang Jumlah Diperlukan
Divisi
(orang) (orang)
Analisis Ekonimi dan Investasi 4 4
Analisis Sosial dan Budaya 6 6
Analisis Biofisik dan Konservasi 3 3
Analisis Legal-Formal dan Kelembagaan 2 1
Analisis Penginderaan Jauh dan SIG 4 5
Rumah Tangga 7 5
Keuangan dan Verifikasi 2 3
Administrasi, Legal dan Kelembagaan 8 6
Jumlah 36 33
4.6.2 Solusi Alternatif dari Permasalahan yang Ada
Jumlah pegawai yang terdapat pada PT Riap Indonesia sekarang
adalah 36 orang. Berdasarkan perhitungan beban kerja hanya diperlukan
sebanyak 33 pegawai pada saat ini. Pihak perusahaan perlu mengurangi
jumlah pegawai sebanyak tiga orang. Solusi alternatifnya adalah tiga orang
pegawai tersebut diberikan pelatihan pemasaran sehingga dapat mengisi
divisi pemasaran. Divisi ini dipandang perlu karena persaingan untuk
mendapatkan proyek semakin ketat. Banyak sekali perusahaan konsultan
baru yang didirikan akhir-akhir ini. Selama ini yang bertindak sebagai
marketing adalah para direktur perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut:
a. Deskripsi pekerjaan dari masing-masing pegawai yang ada di PT Riap
Indonesia sudah jelas dan ditentukan oleh perusahaan. Hal ini mengakibatkan
setiap pegawai sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya setiap hari
kerja.
b. Terjadi perbedaan jumlah sumber daya yang ada dengan jumlah sumber daya
berdasarkan perhitungan analisis beban kerja. Disini terjadi penumpukan
beban kerja pada beberapa pegawai, sementara ada diantara pegawai yang lain
yang beban kerjanya juga tidak terlalu berat.
c. Beban kerja pada setiap divisi sudah dihitung berdasarkan waktu produktif
standar perusahaan. Pada umumnya total beban kerja yang diemban setiap
pegawai berada dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan perusahaan.
d. Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja, maka solusi alternatif untuk
pegawai yang beban kerjanya dibawah standar total beban kerjanya maka
perlu dipindah ke divisi baru yaitu Divisi Pemasaran.

2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam rangka membangun perusahaan menjadi


lebih berkembang antara lain sebagai berikut:
a. Perlu adanya divisi baru yaitu Divisi Pemasaran. Hal ini diperlukan mengingat
semakin tingginya persaingan untuk mendapatkan proyek baik proyek swasta
maupun proyek pemerintah.
b. Analisis beban kerja perlu dilaksanakan oleh suatu perusahaan agar efektivitas
dan efisiensi sumber daya manusia dapat terwujud guna mencapai tujuan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dessler, G. 2006. Human Resource Management. Prentice Hall, Inc. Upper


Saddle River. New Jersey.
Handoko, T. H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE-
Yogyakarta. Yogyakarta.
Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendekatan Non Sekuler.
Muhammadiyah University Press. Surakarta.
Istijanto. 2006. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Lituhayu, R. 2008. Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan PT Lerindro
Internasional Jakarta. Skripsi. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis
Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah.
Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) di Lingkungan
Departemen Keuangan.
Priyatno, D. 2009. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service
Solution) Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Mediakom. Yogyakarta.
Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Rajagrafindo Perkasa. Jakarta.
Setyawan, T. 2008. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor, Skripsi.
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Siagian, S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Sumarsono, S. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
LAMPIRAN

 
62
 
Lampiran 1. Struktur organisasi PT Riap Indonesia

Rapat Umum Pemegang


Saham

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Direktur
Direktorat Litbang dan Operasional Direktorat Korporat

Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi Divisi Rumah Tangga

Divisi Analisis Sosial dan Budaya Divisi Keuangan dan Verifikasi

Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi Divisi Administrasi, Legal dan


Kelembagaan
Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan

Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG

Tim Kerja Proyek/Program


Ketua Pelaksana
Tenaga Ahli
Tenaga Teknis
Enumerator
63 
 

Lampiran 2. Kuesioner penelitian


KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA
PT RIAP INDONESIA

Nama Peneliti : Hartini Tresnadijaya


NRP : H 24077021
Departemen : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor

Kuesioner ini merupakan salah satu alat untuk memperoleh data mengenai beban kerja dan kebutuhan sumber
daya manusia PT Riap Indonesia. Data ini akan digunakan untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan sumber
daya manusia PT Riap Indonesia. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu/Saudara/i dapat meluangkan waktunya
untuk mengisi pertanyaan dan pernyataan yang tertera pada kuesioner ini. Atas segala perhatian dan
kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

IDENTITAS PEGAWAI

Jenis kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan


Umur : ........ tahun
Lama bekerja : ..................................................................................
Pendidikan terakhir : [ ] SD [ ] D1 [ ] SI
[ ] SMP [ ] D2 [ ] S2
[ ] SMU [ ] D3 [ ] S3

DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

Daftar pertanyaan berupa pertanyaan tertutup dan pernyataan terbuka. Pengisian kuesioner pada pernyataan
tertutup dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban dengan menunjukkan seberapa besar tingkat
persetujuan/ketidaksetujuan Bapak/Ibu/Saudara/i dengan memberi tanda ceklist (√) pada kotak jawaban yang
telah disediakan, pada hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Cukup dengan menjawab langsung sesuai
dengan keadaan yang Bapak/Ibu/Saudara/i alami atau apa yang terpikirkan pertama kali. Pengisian kuesioner
dengan pertanyaan terbuka dapat dilakukan dengan cara menuliskan jawaban dari pertanyaan yang ada sesuai
dengan keadaan yang Bapak/Ibu/Saudara/i alami.

Pertanyaan tentang Deskripsi Pekerjaan

1. Tuliskan penjelasan singkat tentang pekerjaan ________________________________________________


2. Apa yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban Bapak/Ibu/Saudara/i ____________________________
3. Seberapa luas cakupan pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i dan bagaimana dampaknya bagi perusahaan
______________________________________________________________________________________
4. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i sudah sesuai dengan standar perusahaan? ____________________
5. Bagaimana kondisi kerja yang Bapak/Ibu/Saudara/i rasakan? ____________________________________
6. Pengalaman dan pengetahuan apa yang sangat penting untuk melakukan pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i?
______________________________________________________________________________________
64 
 

Pernyataan mengenai Beban Kerja


Selama bekerja di PT Riap Indonesia mengalami hal-hal dibawah ini:
BEBAN KERJA
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Beban kerja saya sehari-hari sudah sesuai dengan standar pekerjaan saya
Jumlah pegawai yang ada saat ini sudah cukup untuk menangani
2.
pekerjaan yang ada
3. Target yang harus saya capai dalam pekerjaan saya sudah jelas
4. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya sudah cukup
5. Saya harus bekerja dengan teliti untuk menyelesaikan pekerjaan saya
6. Saya selalu mengerjakan pekerjaan yang sama tiap harinya
7. Pada jam istirahat saya tidak pernah mengerjakan pekerjaan saya
8. Saya dapat meninggalkan kantor ketika waktu kerja sudah selesai
9. Pada saat-saat tertentu saya sibuk dengan pekerjaan saya
10. Saya dapat menikmati pekerjaan yang saya lakukan
Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju CS = Cukup Setuju
S = Setuju SS = Sangat Setuju

Departemen : .....................
Divisi : .....................
Mohon jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan persepsi Anda.

Deskripsi Intensitas Persepsi tentang Pekerjaan Anda Alasan Frekuensi Waktu Rata-
Pekerjaan Pekerjaan tentang dalam rata
Rutin Berkala Sangat Ringan Sedang Berat Sangat Persepsi Satu Penyelesaian
Ringan Berat Pekerjaan Tahun Tugas
65 
 

Lampiran 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner


CORRELATIONS

/VARIABLES=BebanKerjaSesuai JumlahPeg.Cukup TargetJelas WaktuCukup BekerjaCepat PekerjaanSama IstirahatKerja SelesaiPulang


KadangS

ibuk MenikmatiPekerjaan TotalSkor

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 13-Aug-2010 03:54:59

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the

cases with valid data for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=BebanKerjaSesuai JumlahPeg.Cukup

TargetJelas WaktuCukup BekerjaCepat PekerjaanSama

IstirahatKerja SelesaiPulang KadangSibuk

MenikmatiPekerjaan TotalSkor

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.062

Elapsed Time 00:00:00.046


66 
 
[DataSet2]

Correlations

BebanKerja JumlahPeg. Target Waktu Bekerja Pekerjaan Istirahat Selesai Kadang Menikmati
Sesuai Cukup Jelas Cukup Cepat Sama Kerja Pulang Sibuk Pekerjaan TotalSkor

Beban Pearson
1 .234 .097 -.054 -.048 .031 .261 -.057 .212 .167 .427*
Kerja Correlation
Sesuai
Sig. (2-tailed) .214 .611 .778 .801 .870 .163 .767 .261 .378 .019

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Jumla Pearson
.234 1 .348 -.080 .180 -.016 -.191 .096 .122 .300 .423*
hPeg. Correlation
Cukup
Sig. (2-tailed) .214 .059 .675 .341 .934 .312 .614 .520 .107 .020

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Target Pearson
.097 .348 1 .141 .093 -.071 .044 .148 .137 -.082 .452*
Jelas Correlation

Sig. (2-tailed) .611 .059 .458 .624 .711 .817 .435 .470 .666 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Waktu Pearson
-.054 -.080 .141 1 .165 .275 -.031 .391* .393* -.144 .475**
Cukup Correlation

Sig. (2-tailed) .778 .675 .458 .382 .142 .872 .032 .032 .446 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bekerj Pearson
-.048 .180 .093 .165 1 .246 -.026 -.027 -.205 .253 .412*
aCepa Correlation
t
Sig. (2-tailed) .801 .341 .624 .382 .190 .890 .888 .278 .177 .024

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pekerj Pearson
.031 -.016 -.071 .275 .246 1 -.027 .032 .107 .260 .364*
aanSa Correlation
ma
Sig. (2-tailed) .870 .934 .711 .142 .190 .886 .865 .575 .166 .048

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Istirah Pearson
.261 -.191 .044 -.031 -.026 -.027 1 -.175 .097 .227 .374*
atKerj Correlation
a
Sig. (2-tailed) .163 .312 .817 .872 .890 .886 .355 .611 .227 .042

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Selesa Pearson
-.057 .096 .148 .391* -.027 .032 -.175 1 .347 -.046 .368*
iPulan Correlation
g
Sig. (2-tailed) .767 .614 .435 .032 .888 .865 .355 .060 .809 .045
67 
 
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Kadan Pearson
.212 .122 .137 .393* -.205 .107 .097 .347 1 .144 .517**
gSibu Correlation
k
Sig. (2-tailed) .261 .520 .470 .032 .278 .575 .611 .060 .448 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Menik Pearson
.167 .300 -.082 -.144 .253 .260 .227 -.046 .144 1 .451*
matiP Correlation
ekerja
an
Sig. (2-tailed) .378 .107 .666 .446 .177 .166 .227 .809 .448 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TotalS Pearson
.427* .423* .452* .475** .412* .364* .374* .368* .517** .451* 1
kor Correlation

Sig. (2-tailed) .019 .020 .012 .008 .024 .048 .042 .045 .003 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the


0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the


0.01 level (2-tailed).
68 
 
RELIABILITY

/VARIABLES=BebanKerjaSesuai JumlahPeg.Cukup TargetJelas WaktuCukup BekerjaCepat PekerjaanSama IstirahatKerja SelesaiPulang


KadangSibuk MenikmatiPekerjaan TotalSkor

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 13-Aug-2010 03:57:50

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=BebanKerjaSesuai JumlahPeg.Cukup
TargetJelas WaktuCukup BekerjaCepat PekerjaanSama
IstirahatKerja SelesaiPulang KadangSibuk
MenikmatiPekerjaan TotalSkor

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000


69 
 
[DataSet2]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.666 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

BebanKerjaSesuai 61.40 57.421 .331 .649

JumlahPeg.Cukup 61.00 57.517 .328 .649

TargetJelas 61.13 56.602 .347 .645

WaktuCukup 61.33 56.368 .376 .642

BekerjaCepat 61.27 56.340 .280 .651

PekerjaanSama 61.23 59.082 .287 .656

IstirahatKerja 61.93 56.340 .213 .661

SelesaiPulang 60.83 58.144 .265 .655

KadangSibuk 61.30 56.148 .429 .638

MenikmatiPekerjaan 61.00 57.862 .372 .648

TotalSkor 32.23 15.633 1.000 .470

SAVE OUTFILE='D:\SKRIPSI SIDANG FINAL\Variabel view & data view uji validitas & reliabilitas '+

'kuesioner beban kerja.sav'

/COMPRESSED.

DATASET ACTIVATE DataSet1.

DATASET CLOSE DataSet2.


70 
 

Lampiran 4. Perhitungan waktu kerja efektif selama satu tahun (Peraturan dan Tata
Tertib PT Riap Indonesia, 2004)

Jumlah hari menurut kalender dalam satu tahun 365 hari


Jumlah hari Sabtu dan Minggu 104 hari
Jumlah hari libur nasional 14 hari
Jumlah hari libur Idul Fitri 10 hari
Jumlah absent (cuti tahunan, sakit, khusus) 36 hari +

164 hari -

Hari kerja Efektif dalam satu tahun 201 hari


Satu hari kerja = 9 jam kerja – 1 jam (waktu istirahat) = 8 jam
Waktu efektif dalam satu tahun = 80% x 8 jam = 6,4 jam
Waktu produktif dalam satu tahun = 201 hari x 6,4 jam/hari = 1.286,4 jam

Jumlah karyawan efektif dan efisien =


71 
 

Lampiran 5. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi


Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah biasa dikerjakan
dan secara khusus terkait metodologi
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pelaksanaan pengolahan dan analisis
data
Mengkoordinasikan tim teknis Harus diadakan rapat
meliputi kegiatan perencanaan sampai tim teknis
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 24 x 2 jam
yang berkaitan dengan masalah
statistik dan pengolahan data
Mengontrol dan memfasilitasi Selalu diadakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan dan kontrol terhadap
Berkala Sedang 24 x 3 jam
perencanaan teknis pekerjaan kebutuhan fasilitas
kerja
Analisis dan penyusunan dokumen Perlu keahlian sesuai
kelola ekologi, kelola sosial, dan bidangnya
kelola produksi, serta faktor-faktor Berkala Berat 12 x 21 jam
pendukung pembangunan hutan
tanaman
Kajian kondisi pasar pembangunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 21 jam
hutan tanaman bidangnya
Penyusunan dokumen kondisi umum Harus mengumpulkan
Berkala Sedang 12 x 7 jam
dan sosial ekonomi masyarakat data dari masyarakat
Analisis bidang prospek pasar dan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
pemasaran hasil hutan bidangnya
Analisis finansial dan penyusunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
kelayakan finansial hutan tanaman bidangnya
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Pada saat konsinyasi
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader tim proyek
Total Beban Kerja Pegawai 1 1.296 jam
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah biasa dikerjakan
dan secara khusus terkait metodologi
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pelaksanaan pengolahan dan analisis
data
Mengkoordinasikan tim teknis Harus diadakan rapat
meliputi kegiatan perencanaan sampai tim teknis
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 24 x 2 jam
yang berkaitan dengan masalah
statistik dan pengolahan data
Mengontrol dan memfasilitasi Selalu diadakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan dan kontrol terhadap
Berkala Sedang 12 x 3 jam
perencanaan teknis pekerjaan kebutuhan fasilitas
kerja
Analisis dan penyusunan dokumen Perlu keahlian sesuai
kelola ekologi, kelola sosial, dan bidangnya
kelola produksi, serta faktor-faktor Berkala Berat 12 x 21 jam
pendukung pembangunan hutan
tanaman
Kajian kondisi pasar pembangunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
hutan tanaman bidangnya
Penyusunan dokumen kondisi umum Harus mengumpulkan
Berkala Sedang 12 x 7 jam
dan sosial ekonomi masyarakat data dari masyarakat
Analisis bidang prospek pasar dan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
pemasaran hasil hutan bidangnya
Analisis finansial dan penyusunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
kelayakan finansial hutan tanaman bidangnya
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Pada saat konsinyasi
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader tim proyek
Total Beban Kerja Pegawai 2 1.260 jam
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah biasa dikerjakan
dan secara khusus terkait metodologi
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pelaksanaan pengolahan dan analisis
data
72 
 

 
Lanjutan Lampiran 5
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Mengkoordinasikan tim teknis Harus diadakan rapat
meliputi kegiatan perencanaan sampai tim teknis
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 24 x 2 jam
yang berkaitan dengan masalah
statistik dan pengolahan data
Mengontrol dan memfasilitasi Selalu diadakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan dan kontrol terhadap
Berkala Sedang 24 x 3 jam
perencanaan teknis pekerjaan kebutuhan fasilitas
kerja
Analisis dan penyusunan dokumen Perlu keahlian sesuai
kelola ekologi, kelola sosial, dan bidangnya
kelola produksi, serta faktor-faktor Berkala Sedang 12 x 16 jam
pendukung pembangunan hutan
tanaman
Kajian kondisi pasar pembangunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 16 jam
hutan tanaman bidangnya
Penyusunan dokumen kondisi umum Harus mengumpulkan
Berkala Sedang 12 x 7 jam
dan sosial ekonomi masyarakat data dari masyarakat
Analisis bidang prospek pasar dan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 16 jam
pemasaran hasil hutan bidangnya
Analisis finansial dan penyusunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 16 jam
kelayakan finansial hutan tanaman bidangnya
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Pada saat konsinyasi
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader tim proyek
Total Beban Kerja Pegawai 3 1.068 jam
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah biasa dikerjakan
dan secara khusus terkait metodologi
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pelaksanaan pengolahan dan analisis
data
Mengkoordinasikan tim teknis Harus diadakan rapat
meliputi kegiatan perencanaan sampai tim teknis
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 12 x 2 jam
yang berkaitan dengan masalah
statistik dan pengolahan data
Mengontrol dan memfasilitasi Selalu diadakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan dan kontrol terhadap
Berkala Sedang 12 x 3 jam
perencanaan teknis pekerjaan kebutuhan fasilitas
kerja
Analisis dan penyusunan dokumen Perlu keahlian sesuai
kelola ekologi, kelola sosial, dan bidangnya
kelola produksi, serta faktor-faktor Berkala Berat 12 x 21 jam
pendukung pembangunan hutan
tanaman
Kajian kondisi pasar pembangunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 8 jam
hutan tanaman bidangnya
Penyusunan dokumen kondisi umum Harus mengumpulkan
Berkala Sedang 12 x 7 jam
dan sosial ekonomi masyarakat data dari masyarakat
Analisis bidang prospek pasar dan Perlu keahlian sesuai
Berkala Sedang 12 x 16 jam
pemasaran hasil hutan bidangnya
Analisis finansial dan penyusunan Perlu keahlian sesuai
Berkala Berat 12 x 21 jam
kelayakan finansial hutan tanaman bidangnya
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Pada saat konsinyasi
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader tim proyek
Total Beban Kerja Pegawai 4 1.020 jam
73 
 

Lampiran 6. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Sosial dan Budaya


Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 10 x 5 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Berat 12 x 24 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Berat 12 x 24 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
presentasi serta ikut serta dalam Berkala Sedang hard & soft copy 10 x 2 jam
kegiatan rapat teknis, rapat komisi
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 60 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 10 x 24 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Menggabungkan hasil
Berkala Sedang 12 x 5 jam
pekerjaan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 1 1.174 jam
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 12 x 3 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Berat 12 x 24 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Berat 12 x 16 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
presentasi serta ikut serta dalam Berkala Sedang hard & soft copy 12 x 3 jam
kegiatan rapat teknis, rapat komisi
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 80 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 12 x 24 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Menggabungkan hasil
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pekerjaan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 2 1.164 jam
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 6x 3 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Sedang 10 x 24 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Sedang 10 x 24 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
presentasi serta ikut serta dalam Berkala Sedang hard & soft copy 12 x 3 jam
kegiatan rapat teknis, rapat komisi
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 28 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 12 x 28 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Menggabungkan hasil
Berkala Sedang 12 x 5 jam
pekerjaan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 3 1.062 jam
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 12 x 3 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Berat 12 x 24 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Berat 12 x 24 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
Berkala Sedang 12 x 2 jam
presentasi, ikut serta rapat teknis hard & soft copy
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 80 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 12 x 24 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Menggabungkan hasil
Berkala Sedang 12 x 3 jam
pekerjaan
74 
 

Lanjutan Lampiran 6
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 4 1.248 jam
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 12 x 5 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Berat 12 x 28 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Berat 12 x 28 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
presentasi serta ikut serta dalam Berkala Sedang hard & soft copy 12 x 3 jam
kegiatan rapat teknis, rapat komisi
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 70 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 12 x 28 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Berkala Sedang Menggabungkan hasil 12 x 5 jam
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 5 1.422 jam
Pembuatan rencana penataan areal Hanya membuat
Berkala Sedang 12 x 3 jam
kerja rencana dengan tim
Analisis bidang sosial penyusun Harus dianalisis &
Berkala Berat 12 x 24 jam
dokumen mempunyai keahlian
Melakukan kajian di bidang sosial dan Harus mempunyai
Berkala Berat 12 x 24 jam
bidang kesehatan masyarakat keahlian
Pengadaan dan penyusunan bahan Harus disiapkan baik
presentasi serta ikut serta dalam Berkala Sedang hard & soft copy 3x 3 jam
kegiatan rapat teknis, rapat komisi
Melakukan pengamatan lapangan dan Perlu terjun langsung
Berkala Berat 3x 64 jam
pengumpulan data primer ke masyarakat
Pengolahan dan analisis data hasil Perlu keahlian yang
Berkala Berat 12 x 24 jam
pengumpulan data primer sesuai
Penyusunan dokumen Menggabungkan hasil
Berkala Sedang 3x 5 jam
pekerjaan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Saat konsinyasi tim
Rutin Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 6 1.164 jam
75 
 

Lampiran 7. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi


Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Mengkoordinasikan tim teknis Cukup berkoordinasi
meliputi kegiatan perencanaan sampai dengan tim
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 48 x 5 jam
yang berkaitan dengan masalah
inventarisasi hutan
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah menjadi tugas
dan secara khusus terkait metodologi Berkala Sedang dan tanggung jawab 12 x 4 jam
pelaksanaan inventarisasi hutan
Memberikan masukan dalam Perlu masukan yang
Berkala Berat 12 x 7 jam
perancangan sesuai keahlian tepat
Melakukan kegiatan sosialisasi dan Harus mengetahui
konsultasi publik dari tingkat desa – Berkala Berat karakter masyarakat 3x 49 jam
kabupaten
Melakukan kajian di bidang hidrologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 102 x 2 jam
dan biota air tajam
Melakukan kajian dibidang biologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 102 x 2 jam
dan vegetasi tajam
Melakukan kajian di bidang fisika Perlu analisis yang
Berkala Sedang 102 x 2 jam
kimia tanah tajam
Penyusunan dokumen pekerjaan Berkala Sedang Sudah biasa dikerjakan 12 x 7 jam
Pengadaan dan penyusunan bahan Sudah biasa dikerjakan
presentasi serta ikut serta dalam rapat Berkala Sedang 12 x 5 jam
teknis dan rapat komisi
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Hal yang perlu
Berkala Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader dilaksanakan
Total Beban Kerja Pegawai 1 1.323 jam
Mengkoordinasikan tim teknis Cukup berkoordinasi
meliputi kegiatan perencanaan sampai dengan tim
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 12 x 5 jam
yang berkaitan dengan masalah
inventarisasi hutan
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah menjadi tugas
dan secara khusus terkait metodologi Berkala Sedang dan tanggung jawab 12 x 3 jam
pelaksanaan inventarisasi hutan
Memberikan masukan dalam Perlu masukan yang
Berkala Berat 12 x 5 jam
perancangan sesuai keahlian tepat
Melakukan kegiatan sosialisasi dan Harus tahu karakter
konsultasi publik dari tingkat desa – Berkala Berat masyarakat 3x 56 jam
kabupaten
Melakukan kajian di bidang hidrologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
dan biota air tajam
Melakukan kajian dibidang biologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
dan vegetasi tajam
Melakukan kajian di bidang fisika Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
kimia tanah tajam
Penyusunan dokumen pekerjaan Berkala Sedang Sudah biasa dikerjakan 12 x 5 jam
Pengadaan dan penyusunan bahan Sudah biasa dikerjakan
presentasi serta ikut serta dalam rapat Berkala Sedang 12 x 3 jam
teknis dan rapat komisi
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Hal yang perlu
Berkala Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader dilaksanakan
Total Beban Kerja Pegawai 2 1.068 jam
Mengkoordinasikan tim teknis Cukup berkoordinasi
meliputi kegiatan perencanaan sampai dengan tim
dengan pengesahan terutama hal-hal Berkala Sedang 12 x 4 jam
yang berkaitan dengan masalah
inventarisasi hutan
Menyusun dokumen rencana kegiatan Sudah menjadi tugas
dan secara khusus terkait metodologi Berkala Sedang dan tanggung jawab 12 x 3 jam
pelaksanaan inventarisasi hutan
Memberikan masukan dalam Perlu masukan yang
Berkala Berat 12 x 4 jam
perancangan sesuai keahlian tepat
Melakukan kegiatan sosialisasi dan Harus tahu karakter
konsultasi publik dari tingkat desa – Berkala Berat masyarakat 3x 36 jam
kabupaten
Melakukan kajian di bidang hidrologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
dan biota air tajam
76 
 

Lanjutan Lampiran 7
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Melakukan kajian dibidang biologi Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
dan vegetasi tajam
Melakukan kajian di bidang fisika Perlu analisis yang
Berkala Sedang 100 x 2 jam
kimia tanah tajam
Penyusunan dokumen pekerjaan Berkala Sedang Sudah biasa dikerjakan 12 x 5 jam
Pengadaan dan penyusunan bahan Sudah biasa dikerjakan
presentasi serta ikut serta dalam rapat Berkala Sedang 12 x 3 jam
teknis dan rapat komisi
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Hal yang perlu
Berkala Sedang 12 x 4 jam
kepada proyek leader dilaksanakan
Total Beban Kerja Pegawai 3 984 jam
77 
 

Lampiran 8. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Mengkoordinasikan semua kegiatan Cukup berkoordinasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan dengan tiap divisi
penyusunan dokumen rencana Berkala Sedang 60 x 7 jam
kegiatan mulai dari tahap perencanaan
dampai dengan tahap pengesahan
Non-Teknis pelaksanaan kegiatan Berkala Berat Perlu keahlian tertentu 24 x 7 jam
Mengontrol dan memfasilitasi Haris dapat
hubungan dengan pihak klien dan berkomunikasi dengan
pihak Dirjen Planologi Kehutanan, Berkala Berat pihak lain 18 x 4 jam
penyusunan dan pengurusan dokumen
administrasi
Pengadaan data dan alat untuk Terkadang harus
kegiatan lapangan Berkala Berat meminjam alat dari 12 x 7 jam
luar
Mengontrol dan memfasilitasi Sudah biasa dikerjakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan,
Berkala Sedang 12 x 4 jam
pengurusan dokumen administrasi,
dan perencanaan teknis pekerjaan
Pendampingan audiensi dan presentasi Hanya sebatas
rencana kegiatan dengan pihak Berkala Sedang mendampingi 12 x 3 jam
Provinsi dan Departemen Kehutanan
Menyususn kelengkapan, drafting dan Sudah biasa dikerjakan
perbanyakan dokumen rencana Berkala Sedang 12 x 4 jam
kegiatan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Harus selalu ada
Berkala Sedang 12 x 5 jam
kepada proyek leader pelaporan
Total Beban Kerja Pegawai 1 936 jam
Mengkoordinasikan semua kegiatan Cukup berkoordinasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan dengan tiap divisi
penyusunan dokumen rencana Berkala Sedang 60 x 7 jam
kegiatan mulai dari tahap perencanaan
dampai dengan tahap pengesahan
Non-Teknis pelaksanaan kegiatan Berkala Berat Perlu keahlian tertentu 12 x 7 jam
Mengontrol dan memfasilitasi Haris dapat
hubungan dengan pihak klien dan berkomunikasi dengan
pihak Dirjen Planologi Kehutanan, Berkala Berat pihak lain 18 x 4 jam
penyusunan dan pengurusan dokumen
administrasi
Pengadaan data dan alat untuk Terkadang harus
kegiatan lapangan Berkala Berat meminjam alat dari 12 x 7 jam
luar
Mengontrol dan memfasilitasi Sudah biasa dikerjakan
kebutuhan eksekusi pekerjaan,
Berkala Sedang 12 x 4 jam
pengurusan dokumen administrasi,
dan perencanaan teknis pekerjaan
Pendampingan audiensi dan presentasi Hanya sebatas
rencana kegiatan dengan pihak Berkala Sedang mendampingi 12 x 3 jam
Provinsi dan Departemen Kehutanan
Menyususn kelengkapan, drafting dan Sudah biasa dikerjakan
perbanyakan dokumen rencana Berkala Sedang 12 x 4 jam
kegiatan
Melakukan pelaporan hasil pekerjaan Harus selalu ada
Berkala Sedang 12 x 5 jam
kepada proyek leader pelaporan
Total Beban Kerja Pegawai 2 852 jam
78 
 

Lampiran 9. Beban kerja pegawai Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan SIG
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Pembentukan tim pelaksana kegiatan Harus dibentuk tim
Berkala Berat 12 x 7 jam
yang sesuai
Pembangunan rencana kerja dan Menyamakan persepsi
Berkala Berat 12 x 7 jam
strategi teknis tim
Pengadaan bahan, data, informasi, dan Harus mengadakan
Berkala Berat 48 x 3 jam
material esensial dan pendukung data dari luar
Menyusun dokumen rencana kegiatan Perlu keahlian khusus
dan secara khusus melakukan Berkala Berat 12 x 2 jam
pengadaan dan kajian data spasial
Melakukan pengamatan lapangan dan Terjun langsung ke
Berkala Berat 30 x 7 jam
pengumpulan data primer lapangan
Pemetaan ulang (digitasi) peta areal Hanya mendigitasi
kerja sesuai dengan lembar peta areal Rutin Sedang 204 x 1 jam
kerja
Analisis citra satelit Landsat yang Analisis mengenai
meliputi areal pencadangan terkini citra landsat
dan ekstrapolasi penutupan lahan Rutin Sedang 204 x 1 jam
eksisting meliputi kegiatan,digitasi,
dan geoprocessing
Analisis data Spatial berdasarkan hasil Hanya menganalisis
Rutin Sedang 204 x 1 jam
data primer dan data sekunder data
Pendampingan uji kelayakan Dilaksanaka di
Berkala Berat Departemen 9x 3 jam
Kehutanan
Identifikasi, entry, analisa, prosesing, Harus pandai
desain, layout, drafting peta mengatur waktu
Rutin Sedang 204 x 1 jam
pendukung Dokumen Rencana
Kegiatan
Mengajukan draft awal peta hasil Harus menyerahkan
penafsiran citra kepada Direktorat Berkala Berat draft 12 x 4 jam
Jenderal Planologi Kehutanan
Revisi dan penyempurnaan peta hasil Hanya merevisi untuk
penafsiran citra setelah diperiksa dan penyempurnaan
Berkala Berat 12 x 21 jam
diklarifikasi oleh Dirjen Planologi
Kehutanan
Pengadaan dan penyusunan bahan Menyiapkan bahan
presentasi, ikut dalam kegiatan rapat Berkala Berat presentasi untuk rapat 12 x 21 jam
teknis & komisi
Perbanyakan peta hasil penafsiran Print out peta dan
citra landsat dalam bentuk softcopy Berkala Berat pengkopian ke CD 12 x 21 jam
dan hardcopy
Pengesahan peta hasil penafsiran citra Harus diajukan untuk
landsat dengan keluarnya surat disyahkan
keputusan dari Dirjen Planologi Berkala Berat 12 x 4 jam
Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi
dan pemantauan Sumberdaya Hutan
Pelaporan hasil pekerjaan kepada Konsinyasi dengan
Rutin Sedang 12 x 5 jam
proyek leader leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 1 2.301 jam
Pembentukan tim pelaksana kegiatan Harus dibentuk tim
Berkala Berat 12 x 5 jam
yang sesuai
Pembangunan rencana kerja dan Menyamakan persepsi
Berkala Berat 12 x 5 jam
strategi teknis tim
Pengadaan bahan, data, informasi, dan Harus mengadakan
Berkala Berat 24 x 3 jam
material esensial dan pendukung data dari luar
Menyusun dokumen rencana kegiatan Perlu keahlian khusus
dan secara khusus melakukan Berkala Berat 12 x 2 jam
pengadaan dan kajian data spasial
Melakukan pengamatan lapangan dan Terjun langsung ke
Berkala Berat 20 x 8 jam
pengumpulan data primer lapangan
Pemetaan ulang (digitasi) peta areal Hanya mendigitasi
kerja sesuai dengan lembar peta areal Rutin Sedang 201 x 1 jam
kerja
Analisis citra satelit landsat yang Analisis mengenai
meliputi areal pencadangan terkini citra landsat
Rutin Sedang 201 x 1 jam
dan ekstrapolasi penutupan lahan
eksisting meliputi kegiatan,digitasi
79 
 

Lanjutan Lampiran 9
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Analisis data Spatial berdasarkan hasil Hanya menganalisis
Rutin Sedang 201 x 1 jam
data primer dan data sekunder data
Pendampingan uji kelayakan Dilaksanaka di
Berkala Berat Departemen 3x 3 jam
Kehutanan
Identifikasi, entry, analisa, prosesing, Harus pandai
desain, layout, drafting peta mengatur waktu
Rutin Sedang 201 x 1 jam
pendukung Dokumen Rencana
Kegiatan
Mengajukan draft awal peta hasil Harus menyerahkan
penafsiran citra kepada Direktorat Berkala Berat draft 9x 3 jam
Jenderal Planologi Kehutanan
Revisi dan penyempurnaan peta hasil Hanya merevisi untuk
penafsiran citra setelah diperiksa dan penyempurnaan
Berkala Berat 9x 16 jam
diklarifikasi oleh Dirjen Planologi
Kehutanan
Pengadaan dan penyusunan bahan Menyiapkan bahan
presentasi, ikut dalam kegiatan rapat Berkala Berat presentasi untuk rapat 9x 16 jam
teknis & komisi
Perbanyakan peta hasil penafsiran Print out peta dan
citra landsat dalam bentuk softcopy Berkala Berat pengkopian ke CD 9x 16 jam
dan hardcopy
Pengesahan peta hasil penafsiran citra Harus diajukan untuk
landsat dengan keluarnya surat disyahkan
keputusan dari Dirjen Planologi Berkala Berat 9x 3 jam
Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi
dan pemantauan Sumberdaya Hutan
Pelaporan hasil pekerjaan kepada Konsinyasi dengan
Rutin Sedang 9x 4 jam
proyek leader leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 2 1.711 jam
Pembentukan tim pelaksana kegiatan Harus dibentuk tim
Berkala Berat 12 x 4 jam
yang sesuai
Pembangunan rencana kerja dan Menyamakan persepsi
Berkala Berat 12 x 4 jam
strategi teknis tim
Pengadaan bahan, data, informasi, dan Harus mengadakan
Berkala Berat 24 x 2 jam
material esensial dan pendukung data dari luar
Menyusun dokumen rencana kegiatan Perlu keahlian khusus
dan secara khusus melakukan Berkala Berat 12 x 2 jam
pengadaan dan kajian data spasial
Melakukan pengamatan lapangan dan Terjun langsung ke
Berkala Berat 12 x 8 jam
pengumpulan data primer lapangan
Pemetaan ulang (digitasi) peta areal Hanya mendigitasi
kerja sesuai dengan lembar peta areal Rutin Sedang 201 x 1 jam
kerja
Analisis citra satelit Landsat yang Analisis mengenai
meliputi areal pencadangan terkini citra landsat
dan ekstrapolasi penutupan lahan Rutin Sedang 201 x 1 jam
eksisting meliputi kegiatan,digitasi,
dan geoprocessing
Analisis data Spatial berdasarkan hasil Hanya menganalisis
Rutin Sedang 201 x 1 jam
data primer dan data sekunder data
Pendampingan uji kelayakan Dilaksanaka di
Berkala Berat Departemen 3x 2 jam
Kehutanan
Identifikasi, entry, analisa, prosesing, Harus pandai
desain, layout, drafting peta mengatur waktu
Rutin Sedang 201 x 1 jam
pendukung Dokumen Rencana
Kegiatan
Mengajukan draft awal peta hasil Harus menyerahkan
penafsiran citra kepada Direktorat Berkala Berat draft 9x 2 jam
Jenderal Planologi Kehutanan
Revisi dan penyempurnaan peta hasil Hanya merevisi untuk
penafsiran citra setelah diperiksa dan penyempurnaan
Berkala Berat 9x 8 jam
diklarifikasi oleh Dirjen Planologi
Kehutanan
Pengadaan dan penyusunan bahan Menyiapkan bahan
presentasi, ikut dalam kegiatan rapat Berkala Berat presentasi untuk rapat 9x 8 jam
teknis & komisi
80 
 

Lanjutan Lampiran 9 
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Perbanyakan peta hasil penafsiran Print out peta dan
Berkala Berat 9x 8 jam
citra landsat bentuk soft&hardcopy pengkopian ke CD
Pengesahan peta hasil penafsiran citra Harus diajukan untuk
landsat dengan keluarnya surat disyahkan
keputusan dari Dirjen Planologi Berkala Berat 9x 4 jam
Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi
dan pemantauan Sumberdaya Hutan
Pelaporan hasil pekerjaan kepada Konsinyasi dengan
Rutin Sedang 9x 4 jam
proyek leader leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 3 1.380 jam
Pembentukan tim pelaksana kegiatan Harus dibentuk tim
Berkala Berat 12 x 4 jam
yang sesuai
Pembangunan rencana kerja dan Menyamakan persepsi
Berkala Berat 12 x 3 jam
strategi teknis tim
Pengadaan bahan, data, informasi, dan Harus mengadakan
Berkala Berat 12 x 2 jam
material esensial dan pendukung data dari luar
Menyusun dokumen rencana kegiatan Perlu keahlian khusus
dan secara khusus melakukan Berkala Berat 12 x 2 jam
pengadaan dan kajian data spasial
Melakukan pengamatan lapangan dan Terjun langsung ke
Berkala Berat 3x 8 jam
pengumpulan data primer lapangan
Pemetaan ulang (digitasi) peta areal Hanya mendigitasi
kerja sesuai dengan lembar peta areal Rutin Sedang 201 x 1 jam
kerja
Analisis citra satelit Landsat yang Analisis mengenai
meliputi areal pencadangan terkini citra landsat
dan ekstrapolasi penutupan lahan Rutin Sedang 201 x 1 jam
eksisting meliputi kegiatan,digitasi,
dan geoprocessing
Analisis data Spatial berdasarkan hasil Hanya menganalisis
Rutin Sedang 201 x 1 jam
data primer dan data sekunder data
Pendampingan uji kelayakan Dilaksanaka di
Berkala Berat Departemen 3x 2 jam
Kehutanan
Identifikasi, entry, analisa, prosesing, Harus pandai
desain, layout, drafting peta mengatur waktu
Rutin Sedang 201 x 1 jam
pendukung Dokumen Rencana
Kegiatan
Mengajukan draft awal peta hasil Harus menyerahkan
penafsiran citra kepada Direktorat Berkala Berat draft 3x 2 jam
Jenderal Planologi Kehutanan
Revisi dan penyempurnaan peta hasil Hanya merevisi untuk
penafsiran citra setelah diperiksa dan penyempurnaan
Berkala Berat 3x 5 jam
diklarifikasi oleh Dirjen Planologi
Kehutanan
Pengadaan dan penyusunan bahan Menyiapkan bahan
presentasi, ikut dalam kegiatan rapat Berkala Berat presentasi untuk rapat 3x 5 jam
teknis & komisi
Perbanyakan peta hasil penafsiran Print out peta dan
citra landsat dalam bentuk softcopy Berkala Berat pengkopian ke CD 3x 5 jam
dan hardcopy
Pengesahan peta hasil penafsiran citra Harus diajukan untuk
landsat dengan keluarnya surat disyahkan
keputusan dari Dirjen Planologi Berkala Berat 3x 4 jam
Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi
dan pemantauan Sumberdaya Hutan
Pelaporan hasil pekerjaan kepada Konsinyasi dengan
Rutin Sedang 9x 4 jam
proyek leader leader proyek
Total Beban Kerja Pegawai 4 1.050 jam
81 
 

Lampiran 10. Beban kerja pegawai Divisi Rumah Tangga


Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Memeriksa dan mengoreksi ajuan Pada saat ada ajuan
pengadaan perlengkapan mengenai saja
kejelasan item sebagai perlengkapan
dan besaran harganya untuk kemudian Berkala Sedang 12 x 3 jam
dikembalikan kepada pengaju untuk
memperoleh autorisasi dari pihak
direksi
Mengajukan kebutuhan dana dan Pada saat ada
membelanjakannya sesuai dengan keperluan
ajuan yang telah di autorisasi, perlengkapan
Berkala Berat 12 x 3 jam
pelaporan berupa bukti belanja dan tambahan
kode perlengkapan dilaporkan untuk
pencatatan
Mencatat dan memeriksa kondisi Cukup berat karena
perlengkapan setiap bulannya suka ada perlengkapan
sedangkan untuk perlengkapan berupa Rutin Berat yang tidak ada di 48 x 3 jam
komputer dan kelengkapannya tempat
dilakukan setiap minggu
Menerima, memeriksa dan Pada saat ada ajuan
memproses ajuan dari pengguna saja
perlengkapan mengenai kekurangan Berkala Berat 12 x 3 jam
atau kerusakan yang tidak ditemukan
pada pemeriksaan rutin
Membuat ajuan dana jika diperlukan Harus cek keadaan
untuk perbaikan perlengkapan, jika perlengkapan terlebih
Berkala Berat 12 x 3 jam
tenyata dibutuhkan penggantian dulu
perlengkapan
Hanya melakukan pengadaan Waktu terbatas, harus
perlengkapan di luar kota 2 kali setiap pesan terlebih dahulu
minggunya yaitu pada hari Selasa dan
Kamis diluar hari libur, diluar jadwal
yang ditentukan, pengaju harus
mengalokasikan penambahan biaya Berkala Berat 96 x 3 jam
10% dari nilai total pengadaan atau
senilai minimal Rp. 50.000,00 per
pengadaan; biaya ini sepenuhnya
adalah hak pribadi bagian RT yang
menjalankan pengadaan
Mengatur jadwal kerja bawahannya Sebuah tanggung
Berkala Berat 48 x 2 jam
dan memastikan kinerjanya jawab besar
Bertanggung jawab menjaga Harus selalu ada di
dukungan bagian rumah tangga untuk tempat
Berkala Sedang 204 x 3 jam
kegiatan perusahaan secara
keseluruhan
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Mengikuti &
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya memberikan masukan
Total Beban Berja Banajer Bumah Tangga 1.332 jam
Memeriksa dan memelihara fungsi Sudah biasa
server dan jaringan baik perangkat Rutin Sedang dilaksanakan 204 x 1 jam
lunak maupun perangkat kerasnya
Menjamin dan melakukan backup Sudah biasa
sistem server minimal 1x seminggu dilaksanakan
Rutin Sedang 48 x 2 jam
dan data yang disimpan di server
minimal 1x seminggu
Memeriksa dan memelihara fungsi Harus selalu on line
Berkala Berat 12 x 2 jam
website perusahaan
Memeriksa dan memelihara fungsi Jarang ada masalah
Berkala Sedang 48 x 1 jam
jaringan listrik, telepon dan air kantor
Memeriksa dan memelihara fungsi Kerusakan harus
Berkala Berat 48 x 2 jam
bangunan kantor segera diperbaiki
Mengajukan permintaan dana untuk Apabila ada yang
Berkala Sedang 48 x 2 jam
perbaikan harus diperbaiki
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti rapat
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya saja
Total Beban Kerja Bagian IT 1 612 jam
Memeriksa dan memelihara fungsi Sudah biasa
server dan jaringan baik perangkat dilaksanakan
Rutin Sedang 204 x 1 jam
lunak maupun keras
82 
 

Lanjutan Lampiran 10
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Menjamin dan melakukan backup Sudah biasa
sistem server minimal 1x seminggu dan dilaksanakan
Rutin Sedang 48 x 2 jam
data yang disimpan di server minimal 1x
seminggu
Memeriksa dan memelihara fungsi Harus selalu on line
Berkala Berat 12 x 2 jam
website perusahaan
Memeriksa dan memelihara fungsi Jarang ada masalah
Berkala Sedang 48 x 1 jam
jaringan listrik, telepon dan air kantor
Memeriksa dan memelihara fungsi Kerusakan harus
Berkala Berat 48 x 2 jam
bangunan kantor segera diperbaiki
Mengajukan permintaan dana untuk Apabila ada yang
Berkala Sedang 48 x 2 jam
perbaikan harus diperbaiki
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti rapat
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya saja
Total Beban Kerja Bagian IT 2 612 jam
Memeriksa dan menjaga keberadaan Sudah biasa
atau stok ATK Rutin Ringan dilaksanakan setiap 204 x 1 jam
hari
Menerima, memproses, dan mencatat Apabila ada ajuan
ajuan permintaan ATK dan penyewaan Berkala Sedang ATK 96 x 2 jam
perlengkapan
Memastikan gudang selalu ada dalam Harus selalu diawasi
pengawasan dan menguncinya diluar setiap hari
jam kantor serta memegang kunci Rutin Berat 204 x 0,5 jam
gudang dan tidak pernah memindah
tangankan kepada pihak lain
Memastikan gudang selalu dalam Perlu pelayanan yang
pelayanan yang mencukupi untuk Rutin Sedang baik 204 x 1 jam
kegiatan perusahaan secara keseluruhan
Mengajukan permintaan dana untuk Apabila Stok barang
Berkala Berat 48 x 2 jam
penambahan stok ATK kosong
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Bagian Gudang 1 846 jam
Memeriksa dan menjaga keberadaan Sudah biasa
atau stok ATK Rutin Sedang dilaksanakan setiap 204 x 1 jam
hari
Menerima, memproses, dan mencatat Apabila ada ajuan
ajuan permintaan ATK dan penyewaan Berkala Berat ATK 96 x 2 jam
perlengkapan
Memastikan gudang selalu ada dalam Harus selalu diawasi
pengawasan dan menguncinya diluar setiap hari
jam kantor serta memegang kunci Rutin Sedang 204 x 0,5 jam
gudang dan tidak pernah memindah
tangankan kepada pihak lain
Memastikan gudang selalu dalam Perlu pelayanan yang
pelayanan yang mencukupi untuk Rutin Berat baik 204 x 1 jam
kegiatan perusahaan secara keseluruhan
Mengajukan permintaan dana untuk Apabila Stok barang
Berkala Sedang 48 x 2 jam
penambahan stok ATK kosong
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Bagian Gudang 2 846 jam
Menyediakan minuman bagi tamu Pada saat ada
ataupun pegawai pada jam kerja atas Rutin Sedang permintaan 603 x 0,25 jam
dasar permintaan
Membantu bagian administrasi dalam Pada saat ada
menjalankan tugas luar seperti Berkala Sedang permintaan 204 x 1 jam
photocopy dan sejenisnya
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar Sudah menjadi
Rutin Riangan 204 x 1 jam
kantor beserta fasilitas pendukungnya tanggung jawab
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti saja
Berkala Ringan 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Bagian Office Boy 864 jam
Menjaga properti yang dimiliki Harus bertanggung
Rutin Berat 204 x 2 jam
perusahaan jawab penuh
Menjaga keamanan lingkungan kantor Harus bertanggung
Rutin Berat 204 x 2 jam
jawab penuh
83 
 

Lanjutan Lampiran 10
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Melaksanakan piket/jaga malam Harus bertanggung
Rutin Berat 204 x 2 jam
jawab penuh
Pengawasan kepada tamu yang datang Pada saat ada tamu
Berkala Sedang 204 x 1 jam
datang
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Pada saat ada rapat
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Bagian Keamanan 1.476 jam
84 
 

Lampiran 11. Beban kerja pegawai Divisi Keuangan dan Verifikasi


Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Melakukan pengecekan seluruh Hanya melaksanakan
transaksi harian melalui cash opname pengecekan bukti
minimal 3 (tiga) kali seminggu untuk transaksi
Rutin Sedang 144 x 1 jam
memeriksa keabsahan semua jenis
transaksi berdasarkan bukti keuangan
yang bisa diterima secara akuntansi
Memeriksa dan mempersiapkan Sudah sesuai dengan
Rutin Sedang 12 x 3 jam
laporan pajak bulanan perusahaan tugas
Memberikan masukan mengenai Harus mencari
peraturan perpajakanyang berlaku Berkala Berat informasi tentang UU 12 x 6 jam
perpajakan
Membuat faktur pajak Hanya koordinasi
Rutin Sedang 192 x 1 jam
dengan klien
Memberikan masukan kepada pihak Perlu analisis
direksi berkenaan dengan alokasi dana keuangan perusahaan
mencakup perhitungan keuangan yang sedang berjalan
Berkala Berat 144 x 3 jam
secara akrual seperti perhitungan
kewajiban pengeluaran dan
penerimaan.
Melakukan pelaporan posisi Giro Hanya melakukan
perusahaan, kas korporat, terkait pengecekan di bank
Rutin Sedang 60 x 1 jam
setiap minggunya atau atas dasar dan melaporkan
permintaan
Pembuatan dan penyajian laporan Harus merekap semua
keuangan bulanan berupa Laporan transaksi pada setiap
Laba Rugi dan Neraca Keuangan bulan
korporat, konsolidasi dan Rutin Berat 12 x 5 jam
melaporkannya kepada pihak direksi
ataupun komisaris atau atas dasar
permintaan
Memastikan adanya keselarasan, Hanya menyamakan
kesamaan dan kekonsistenan data
Berkala Sedang 144 x 2 jam
pencatatan transaksi keuangan dan
informasinya di korporat
Melakukan pelaporan pajak tahunan Sangat Melaksanakan sesuai
Rutin 1x 35 jam
perusahaan berat keahlian
Melakukan audit keuangan (bertindak Dilaksanakan oleh satu
sebagai internal auditor perusahaan) orang
Berkala Berat 1x 21 jam
terhadap korporat atas permintaan
dari pihak direksi ataupun komisaris
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Harus hadir dan
Berkala Ringan 12 x 4 jam
bidang tugasnya memberi masukan
Total Beban Kerja Manajer Keuangan dan Verifikasi 1.316 jam
Pencatatan semua pemasukan uang Harus cek ke klien dan
melalui Giro perusahaan yang bank
merupakan pemasukan korporat yaitu
pembayaran proyek bersama dengan
pajaknya (bukan pembayaran berupa
penggantian), pembayaran piutang
Berkala Berat 48 x 2 jam
atau penerimaan utang dari pihak luar
(karyawan atau unit bisnis), dan
pemasukan lainnya seperti sumbangan
dan pembayaran proyek non budget
(operasional dan/atau budget kecil
dan/atau waktu pendek)
Pencatatan semua pemasukan uang Harus cek ke bank dan
melalui Giro perusahaan yang bukan melakukan
merupakan pemasukan korporat pentransferan
seperti pribadi, titipan untuk unit
bisnis untuk kemudian memproses
secepatnya penyaluran uang tersebut
(melakukan pengeluaran baik secara Berkala Berat 12 x 2 jam
bank ataupun kas) ke sasaran yang
dimaksud dengan sebelumnya
melakukan pemotongan 10% dari
total nilai uang yang masuk sebagai
alokasi untuk pembayaran Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
85 
 

Lanjutan Lampiran 11
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Pencatatan pengeluaran uang melalui Harus menunggu
Giro perusahaan dengan autorisasi autorisasi cek/giro
(dalam hal ini dan selanjutnya adalah kemudian melakukan
persetujuan dari pihak direksi) dan Berkala Berat pentransferan 24 x 1 jam
keberadaan pihak pengaju dalam
bentuk cek untuk semua kepentingan
pembayaran kepada pihak luar
Pencatatan dan menjalankan proses Harus ada autorisasi
penarikan uang di Giro perusahaan kemudian cek saldo
(pencairan cek) dengan Autorisasi dan kas
Berkala Sedang 24 x 1 jam
tanpa ada pihak pengaju untuk
maksud penambahan uang dalam
bentuk kas
Pencatatan dan menjalankan proses Perlu autorisasi
penyetoran uang ke Giro perusahaan
dengan autorisasi dan tanpa ada pihak Berkala Sedang 12 x 2 jam
pengaju untuk mengurangi jumlah
uang dalam bentuk kas
Pencatatan semua pemasukan uang Sudah menjadi tugas
secara kas dan setaranya yaitu bayar sehari-hari
tunai, bayar dengan cek, dan transfer
ke rekening tabungan non Giro yang
merupakan pemasukan korporat yaitu
pembayaran proyek bersama dengan
pajaknya (bukan pembayaran berupa
Rutin Ringan 204 x 2 jam
penggantian), pembayaran piutang
atau penerimaan utang dari pihak luar
(karyawan atau unit bisnis), dan
pemasukan lainnya seperti sumbangan
dan pembayaran proyek non budget
(operasional dan/atau budget kecil
dan/atau waktu pendek)
Pencatatan dan menjalankan proses Sudah menjadi tugas
pengeluaran uang kas tanpa autorisasi sehari-hari
dan tanpa ada pihak pengaju untuk
keperluan korporat yang hanya
Rutin Ringan 204 x 1 jam
mencakup pengeluaran untuk
overhead, administrasi dan pengadaan
ATK dengan jumlah per transaksi
tidak melebihi Rp.100.000,00
Pencatatan dan menjalankan proses Harus menunggu
pengeluaran uang kas dengan autorisasi, menhitung
autorisasi dan tanpa ada pihak pengaju PPh 21, melakukan
untuk keperluan korporat yang pentransferan
mencakup 1) pengeluaran untuk
overhead, administrasi dan pengadaan
ATK dengan jumlah per transaksi
Rutin Berat 204 x 2 jam
lebih dari Rp.100.000,00, 2)
pembayaran pajak (perusahaan
ataupun proyek korporat), 3)
pembayaran honorium, fee, ataupun
SHU untuk pihak luar, 4)pembayaran
piutang atau pemberian utang ke
pihak luar
Pencatatan dan menjalankan proses
pengeluaran uang kas dengan Sudah ada budget,
autorisasi dan keberadaan pihak sudah disiapkan
pengaju untuk keperluan korporat sebelumnya
yang mencakup 1) pengeluaran untuk
pengadaan perlengkapan (aset Berkala Sedang 102 x 1 jam
perusahaan berupa barang), 2)
keperluan pemasaran, 3) segala
pengeluaran berkaitan dengan
keperluan proyek korporat yang telah
sesuai dengan budgetnya
Menyediakan dan memproses
kebutuhan administrasi keuangan Harus berkomunikasi
seperti Invoice atau tagihan, bukti Berkala Berat dengan klien 48 x 2 jam
faktur pajak, bukti penerimaan, dan
sejenisnya
86 
 

Lanjutan Lampiran 11
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Melaporkan seluruh transaksi harian Hanya melaporkan
baik secara bank ataupun kas melalui transaksi kepada
cash opname minimal 3 (tiga) kali manajer keuangan
seminggu, untuk memeriksa Rutin Ringan 144 x 1 jam
keabsahan semua jenis transaksi
berdasarkan bukti keuangan yang bisa
diterima secara akuntansi
Memeriksa dan mempersiapkan Sudah ada format
laporan pajak bulanan perusahaan standar
termasuk didalamnya pembayaran Rutin Sedang 12 x 4 jam
PPN, pajak penghasilan (PPh) badan
dan PPh karyawan
Melakukan pengarsipan keuangan dan Hanya merapihkan
administrasinya secata tertib dan Berkala Ringan 96 x 1 jam
benar
Memastikan pemasukan yang Hanya melaksanakan
merupakan pengembalian kelebihan pencatatan dan
dana ajuan dari pengaju atas pemasukan uang
penggunaan aktual dicatat sebagai Berkala Ringan 48 x 1 jam
pengeluaran baik secara bank ataupun
kas untuk tipe pengeluaran yang sama
dengan ajuan sebelumnya
Melakukan transaksi internal dengan Harus menunggu
autorisasi yaitu transaksi utang- autorisasi dan cek
piutang antara korporat dengan keadaan keuangan
proyeknya (bridging), subsidi antara Berkala Berat untuk utang piutang 96 x 1 jam
korporat dan proyeknya, fee korporat
dari proyeknya, dan SHU korporat
dari proyeknya
Meminta ataupun mengecek ulang Hanya mengecek saja
ajuan pengeluaran yang telah di
autorisasi kepada pihak direksi jika
terdapat permasalahan ketersediaan
dana, adapun hasil dari proses ini Berkala Ringan 24 x 1 jam
diperlukan masukan dan autorisasi
dari pihak direksi mengenai
penyelesaian sumber dana yang akan
digunakan
Memastikan dalam suatu awal Hanya melakuka
transaksi (pemasukan ataupun pengecekan autorisasi
pengeluaran) proyek harus tersedia
dokumen yang di autorisasi oleh pihak
direksi yang menerangkan kepastian
adanya kontrak perjanjian tentang
proyek menyangkut penanggung Berkala Sedang 12 x 2 jam
jawab, nilai dan sistem pembayaran
proyek yang dimaksud, dan lampiran
budget proyek aktual. Tanpa adanya
dokumen tersebut, semua jenis
pengeluaran dialokasikan sebagai
biaya pemasaran korporat
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Hanya mengikuti rapat
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Staf Keuangan 1.936 jam
87 
 

Lampiran 12. Beban Kerja Pegawai Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Membuat dan mempersiapkan surat Sudah merupakan
internal dan eksternal perusahaan tugas sehari-hari
termasuk pembuatan surat perjanjian Berkala Sedang 102 x 1 jam
kerjasama dan sejenisnya sesuai
permintaan dari karyawan perusahaan
Membuat dan mempersiapkan form- Hanya memperbanyak
form yag dibutuhkan untuk keperluan Berkala Ringan 48 x 1 jam
administrasi secara keseluruhan
Memeriksa dan mengurus keperluan Berhubungan dengan
legal formal perusahaan termasuk pihak notaris
Berkala Ringan 12 x 3 jam
untuk urusan pembaharuan jika
diperlukan
Menjaga kekonsistenan bentuk Hanya melakukan
administrasi seperti format atau pengecekan
Berkala Ringan 24 x 1 jam
template surat dan form terutama
untuk kepentingan eksternal
Melakukan pengarsipan administrasi Sudah merupakan
secata tertib dan benar termasuk tugas sehari-hari
mengontrol penempatan arsip-arsip
Rutin Sedang 204 x 1 jam
administrasi keuangan perusahaan dan
sejenisnya yang bukan arsip yang
ditangani pihak lain
Membuat dan mempersiapkan kontrak Berhubungan dengan
kerja karyawan dan pegawai proyek leader & pegawai
Berkala Berat 48 x 5 jam
sesuai permintaan dari pihak direksi, proyek
atau penanggung jawab proyek
Melakukan pengarsipan administrasi Sudah merupakan
karyawan dan pegawai proyek Rutin Sedang tugas sehari-hari 204 x 1 jam
korporat secara tertib dan benar
Menyiapkan bahan dan mengelola Melihat data pegawai
administrasi kepegawaian meliputi
usul kenaikan pangkat, perpindahan,
pensiun, penilaian pelaksanaan Berkala Sedang 12 x 5 jam
pekerjaan, cuti, izin, masa kerja,
peralihan status, dan layanan
administrasi kepegawaian lainnya
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Selalu mengikuti rapat
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya
Total Beban Kerja Manajer Administrasi, Legal dan Kelembagaan 966 jam
Membuat dan mempersiapka surat Sudah biasa
internal dan eksternal perusahaan dilaksanakan
termasuk pembuatan surat perjanjian Berkala Sedang 102 x 1 jam
kerjasama dan sejenisnya sesuai
permintaan dari karyawan perusahaan
Membuat dan mempersiapkan form- Sudah biasa
form yang dibutuhkan untuk dilaksanakan
Berkala Ringan 48 x 2 jam
keperluan administrasi secara
keseluruhan
Memeriksa dan mengurus keperluan Harus berhubungan
legal formal perusahaan termasuk dengan pihak notaris
Berkala Sedang 12 x 3 jam
untuk urusan pembaruan jika
diperlukan
Melakukan pengarsipan administrasi Sudah menjadi
Rutin Sedang 204 x 1 jam
secara tertib dan benar kewajiban sehari-hari
Menyiapkan bahan, mengelola dan Sudah menjadi
Rutin Ringan 204 x 0,5 jam
menghimpun daftar hadir pegawai kewajiban sehari-hari
Menyiapkan bahan dan mengelola Sudah menjadi tugas
adminstrasi surat tugas dan perjalanan Berkala Sedang sehari-hari 192 x 1 jam
dinas pegawai
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Mengikuti rapat
Berkala Ringan 12 x 4 jam
bidang tugasnya korporat
Total Beban Kerja Staf Administrasi 780 jam
Mempersiapkan dan mengakomodasi Sudah biasa
kegiatan rapat korporat atas ajuan dari Berkala Sedang dilaksanakan 192 x 1 jam
pihak direksi
Menyusun agenda kegiatan dari pihak
direksi Rutin Sedang Perlu koordinasi 204 x 1 jam
88 
 

Lanjutan Lampiran 12
Persepsi Frekuensi Waktu Rata-rata
Intensitas Alasan tentang
Deskripsi Pekerjaan tentang dalam Satu Penyelesaian
Pekerjaan Persepsi Pekerjaan
Pekerjaan Tahun Tugas
Mempersiapkan kebutuhan kegiatan Perlu koordinasi
pemasaran secara umum (diluar dengan pihak pemasar
Berkala Sedang 192 x 2 jam
masalah keuangan) yang dilaksanakan
oleh pihak komite
Menyusun dan membuat konsep surat Sudah biasa
Berkala Sedang 192 x 1 jam
untuk keperluan direksi dilaksanakan
Menyimpan dokumen penting serta Hanya mengecek dan
Berkala Ringan 12 x 2 jam
memonitor validasinya mengarsipkan
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Sudah sering
Berkala Ringan 204 x 2 jam
bidang tugasnya mengikuti rapat
Total Beban Kerja Sekretaris 1.404 jam
Mengantar dan menjemput direksi Rutin Ringan Sudah menjadi tugas 204 x 0,5 jam
Menjaga kebersihan kendaraan Sudah menjadi tugas
Rutin Ringan 204 x 1 jam
operasional
Menservice kendaraan operasional Disesuaikan dengan
Berkala Sedang 12 x 2 jam
keadaan
Bertanggungjawab atas keamanan Sudah menjadi tugas
Rutin Ringan 204 x 2 jam
kendaraan operasional
Memeriksa kelengkapan dokumen Dilaksanakan sebelum
Berkala Sedang 102 x 1 jam
yang akan dibawa berangkat
Melakukan pengiriman dokumen Dilaksanakan apabila
Berkala Sedang 102 x 4 jam
ada perintah
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Mengikuti jalannya
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya rapat
Total Beban Kerja Sopir Direksi 1.296 jam
Mengantar dan menjemput staf Sudah menjadi tugas
Berkala Sedang 102 x 0,5 jam
perusahaan setiap hari
Menjaga kebersihan kendaraan Sudah menjadi tugas
Rutin Ringan 102 x 1 jam
operasional setiap hari
Menservice kendaraan operasional Berkala Sedang Hanya sewaktu-waktu 12 x 2 jam
Bertanggungjawab atas keamanan Hanya pada saat ada
Rutin Ringan 102 x 2 jam
kendaraan operasional kendaraan
Memeriksa kelengkapan dokumen Pada saat ada
yang akan dibawa Berkala Sedang dokumen yang harus 102 x 0,5 jam
diantar
Melakukan pengiriman dokumen Pada saat ada
Berkala Sedang dokumen yang harus 102 x 4 jam
diantar
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Mengikuti rapat sesuai
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya kondisi
Total Beban Kerja Sopir Perusahaan 1 888 jam
Mengantar dan menjemput staf Sudah menjadi tugas
Berkala Sedang 102 x 0,5 jam
perusahaan setiap hari
Menjaga kebersihan kendaraan Sudah menjadi tugas
Rutin Ringan 102 x 1 jam
operasional setiap hari
Menservice kendaraan operasional Berkala Berat Hanya sewaktu-waktu 12 x 2 jam
Bertanggungjawab atas keamanan Hanya pada saat ada
Rutin Berat 102 x 2 jam
kendaraan operasional kendaraan
Memeriksa kelengkapan dokumen Pada saat ada
yang akan dibawa Berkala Sedang dokumen yang harus 102 x 0,5 jam
diantar
Melakukan pengiriman dokumen Pada saat ada
Berkala Sedang dokumen yang harus 102 x 4 jam
diantar
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Mengikuti rapat sesuai
Berkala Sedang 12 x 4 jam
bidang tugasnya kondisi
Total Beban Kerja Sopir Perusahaan 2 888 jam
Menerima panggilan telepon, fax dan Sudah menjadi tugas
email perusahaan, serta membuat dan sehari-hari
Rutin Ringan 204 x 2 jam
menyampaikan catatan pesan jika
yang bersangkutan tidak hadir
Melakukant panggilan telepon, fax Sudah menjadi tugas
dan email perusahaan Rutin Ringan sehari 204 x 2 jam
Menerima tamu dan meneruskan Sudah menjadi tugas
keperluannya Rutin Ringan sehari 102 x 0,5 jam
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan Sudah menjadi tugas
bidang tugasnya Berkala Ringan sehari 12 x 4 jam
89 
 

Lanjutan Lampiran 12
Persepsi Alasan tentang Waktu Rata-rata
Intensitas Frekuensi dalam Satu
Deskripsi Pekerjaan tentang Persepsi Penyelesaian
Pekerjaan Tahun
Pekerjaan Pekerjaan Tugas
Total Beban Kerja Resepsionis 915 jam
Melakukan pendataan buku Sudah menjadi
dan dokumen umum yang Rutin Ringan tugas sehari-hari 204 x 2 jam
dimiliki oleh perusahaan
Melayani dan mencatat Hanya
peminjaman buku ataupun melakukan
Berkala Ringan 102 x 1 jam
penambahan buku dan pencetakan
dokumen umum lainnya
Melayani pengadaan buku Hanya
berdasarkan ajuan dari pihak mengusulkan
perusahaan yang telah di Berkala Sedang 24 x 1 jam
autorisasi dan mengajukan
permintaan dana
Mengikuti rapat-rapat sesuai Selalu
Berkala Sedang 12 x 4 jam
dengan bidang tugasnya mengikuti rapat
Total Beban Kerja Bagian Perpustakaan 582 jam

Você também pode gostar