Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELAS: B
NIM: 1822041014
JURUSAN: PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
“Begitu berat dan lelahnya kita jika harus melakukan berbagai amal tersebut setiap
harinya. Sehingga para sahabatpun bertanya, "Siapa yang sanggup melakukan,
wahai Rasulullah?" Maka beliau menjawab, "Jika ia tidak mampu, maka dua
rakaat Dhuha sudah mencukupinya." (HR Ahmad Abu Dawud)
Rasulullah SAW memberikan kemudahan kepada umatnya, bahwa semua shadaqah
yang dilakukan oleh anggota badan tersebut dapat diganti dengan dua rakaat shalat
Dhuha, karena shalat merupakan amalan semua anggota badan. Jika seseorang
mengerjakan shalat, maka setiap anggota badan menjalankan fungsinya masing-
masing. Demikian penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Daqiqil'Ied.
At Thayyibi menerangkan bahwa dengan mengerjakan empat rak'at di pagi hari, Allah
akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita dan menjauhkan kita dari semua yang
tidak kita inginkan hingga sore hari. Fadhilah lainnya, orang yang mengerjakannya
dimasukkan dalam golongan orang-orang yang kembali kepada Allah. Karena shalat
Dhuha adalah shalat awwabin, shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah
(bertaubat). Dalam hadits lain Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pahala orang
yang mengerjakan shalat Dhuha seperti orang yang mengerjakan umrah.
Menjadi kaya dengan shalat dhuha?
Ada diantara kaum muslimin yang begitu bersemangat mengerjakan shalat dhuha.
Namun ironisnya ketika mereka melaksanakan shalat wajib, justru malas-malasan dan
hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja. Shalat subuh dikerjakan jam
enam pagi dan salat asar hanya kalau sempat saja. Penyebabnya, ada tujuan lain ketika
mereka mengerjakannya yaitu ingin mendapatkan balasan di dunia, biar lancar
rezekinya dan menjadi orang yang kaya raya. Sehingga doa-doa yang
dipanjatkannyapun hanya dengan kelancaran rizki. Demikian fenomena yang sering
kita dapatkan di masyarakat. Dunia, mungkin saja mereka peroleh. Boleh jadi akan
semakin lancar rizkinya dan karirnya terus meningkat. Namun apa yang mereka
peroleh di akhirat? Qatadah ketika menafsirkan surat Hud: 15-16, ia berkata, "Barang
siapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan
shalehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika
di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai alasan untuknya.
Adapun seorang mukmin yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya mengharapkan
wajah Allah), selain akan mendapatkan balasan di dunia dia juga akan mendapatkan
balasannya di akhirat."
Luangkan waktu
Waktu pelaksanaan shalat Dhuha adalah ketika matahari mulai naik sepenggalan, kira-
kira seperempat jam setelah matahari terbit hingga waktu zawal (matahari tergelincir).
Dan waktu yang paling afdhal adalah ketika matahari mulai panas.