Você está na página 1de 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN

NOMOR : RSSI.B38/A/001.3/163/I/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PONEK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengurangi resiko angka kematian ibu


dan bayi dapat dilaksanakan melalui program penyelenggaraan
PONEK di RS Sakina Idaman;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan tersebut RS
Sakina Idaman menyelenggarakan pelayanan kedaruratan
maternal dan neonatus secara komprehensif dan terintegrasi;
c. Bahwa untuk itu diperlukan kebijakan penyeleggaraan PONEK
di RS Sakina Idaman dengan surat keputusan direktur RS
Sakina Idaman;
Mengingat : 1. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit
4. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
5. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Penyelenggaraan PONEK
24 jam
6. Perijinan Dinas Kabupaten Sleman Nomor :
503/11037/719A/DKS/2018 tentang Pemberian Izin Operasional
Rumah Sakit
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG
PENYELENGGARAAN PONEK DI RS SAKINA IDAMAN
Pasal 1
Mengesahkan dan memberlakukan program PONEK (Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensy Komprehensif) di RS Sakina Idaman
Yogyakarta untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi
Pasal 2
RS Sakina Idaman Yogyakarta melaksanakan program PONEK sesuai
dengan pedoman PONEK yang berlaku, dengan menerapkan langkah-
langkah pelaksanaan sebagai berikut:
a) Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan
ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
b) Mengembangkan kebijakan dan SPO pelayanan sesuai dengan
standar
c) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi
termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi
d) Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetric dan neonatus termasuk pelayanan
kegawatdaruratan (PONEK 24 Jam)
e) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina
teknis dalam melaksanakan IMD dan pemberian ASI Eksklusif
f) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya
g) Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode
Kangguru (PMK) pada BBLR
h) Melaksanakan system monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan
ibu
i) Ada regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PONEK 24
Jam, meliputi pula pelaksanaan rumah sakit sayang ibu dan bayi,
pelaksanaan ASI eksklusif (termasuk IMD), pelayanan metode
kangguru, dan SPO pelayanan Kedokteran untuk pelayanan
PONEK
j) Dalam rencana strategis (Renstra), rencana kerja anggaran (RKA)
rumah sakit, termasuk upaya peningkatan pelayanan PONEK 24
Jam
k) Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PONEK
antara lain rawat gabung
l) Pembentukan Tim PONEK
m) Tim PONEK mempunyai program kerja dan bukti pelaksanaannya
n) Terselenggaranya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
pelayanan PONEK 24 Jam, termasuk stabilisasi sebelum
dipindahkan
o) Pelaksanaan rujukan sesuai peraturan perundang-undangan
p) Pelaporan dan analisis meliputi:
 Angka keterlambatan operasi secsio caesaria (SC)
emergency (>30 menit)
 Angka keterlambatan penyediaan darah (>60 menit)
 Angka kematian ibu dan bayi
 Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini (IMD)
pada bayi baru lahir
Pasal 3
Segala biaya yang timbul akibat diberlakukannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada RSIA Sakina Idaman
Pasal 4
Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 17 Desember 2018
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, akan dilakukan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Yogyakarta

Pada tanggal 17 Desember 2018

Direktur,

RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN


Tembusan Kepada Yth : dr. H. Nur Muhammad Artha,M.Sc. M.Kes., Sp.A

1. Kepala Bagian Komite Medik


2. Kepala Unit yang Terkait

Você também pode gostar