Você está na página 1de 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

DENGAN HIPERTENSI

OLEH:

NAMA : RAMADHAYANTI

NPM : 1614201120625

KELAS : VII A

PRODI : S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

BANJARMASIN, 2017
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. Y
Alamat : JL. Sultan Adam
Pekerjaan KK : Swasta
Pendidikan KK : Tamat SD / Sederajat.
Tipe Keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)
Suku/Bangsa : Banjar, Indonesia
Agama : Islam
Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu dan 2 orang anak

No Nama JK Hubung Umur Status Imunisasi Ket


an
Dengan
KK
BCG Polio DPT Hep Campak
1 Ny. J P Ibu 50 tahun
2 An. Az L Anak 23 tahun
3 An. Aj L Anak 16 tahun
GENOGRAM

Keterangan :
= perempuan = Tinggal serumah
= laki-laki = pasien
= meninggal

Status sosial ekonomi keluarga :


Tn. Y merupakan seorang pekerja swasta dengan penghasilan Rp.
4500.000 perbulan selain itu Tn. Y juga mempunyai investasi lain berupa
perkebunan jeruk yang dipanen setiap bulannya dengan pemasukan Rp.
5000.000 perbulan, dan istri Tn .Y yaitu Ny. J hanya bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan Ny. J mengatakan mempunyai tabungan uang jika
sewaktu- waktu mempunyai keperluan mendadak.

Aktivitas rekreasi keluarga :


Keluarga Tn. Y melakukan rekreasi sekali dalam sebulan yaitu berupa
ziarah religi, selain itu setiap hari keluarga Tn. Y selalu meluangkan
waktu untuk menonto TV bersama serta berbincang- bincang.
II. Riwayat dan perkembangan keluarga saat ini
 Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tn.Y saat ini tinggal bersama dengan anggota keluarga yaitu istri Ny.
J berusia (50 tahun), An.Az berusia (23 tahun), An. Aj berusia (16
tahaun) dengan tahapan masuk pada tahap VI yaitu keluarga dengan
anak dewasa atau pelepasan ( launching center families ).

 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tuan suami atau yang sedang sakit dan memasuki
masa tua.
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
5. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6. Berperan suami istri, kakek, dan nenek.
7. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya.

 Riwayat kesehatan keluarga inti :


Saat ini Tn.Y dan ke dua anaknya tidak mengalami masalah kesehatan
namun Ny.J saat ini mengalami masalah kesehatan berupa darah
tinggi (hipertensi) dikarenakan pola makan Ny. J yang mengkonsumsi
ikan asin dan daging, dan dalam beberapa bulan terakhir Ny. J Tangan
kiri dan kaki kiri pegel-pegel kadang tidak bisa berjalan, lutut kanan
dan kiri sakit , kaki terasa dingin serta terkadang tidak bisa digerakan.

 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Ayah dari orang tua Tn.Y sudah meninggal dunia, dan tidak
mengalami masalah kesehatan. Dan ayah orang tua dari Ny.J juga
sudah meninggal dunia, dengan penyakit hipertensi dan stroke, Tn. Y
tidak memiliki penyakit turunan, Ny. Sudah menderita hipertensi sejak
2 tahun yang lalu. Tekanan darah akan naik bila klien dalam hari
tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-dagingan serta
terlalu banyak mengkonsumsi ikan asin
TD: 150/110 mmHg. N:80 x/menit S: 36 oC RR: 21x/ menit BB:60 kg
TB:152 cm.

III. Data Lingkungan


 Karakteristik Rumah :
1. Gambaran tipe tempat tinggal keluarga Tn.Y berupa rumah milik
sendiri dengan ukuran 8x12 meter persegi, gambaran interior dan
eksterior rumah Tn. Y meliputi : jumlah kamar 3 buah , ruang tamu,
dapur, dan memiliki wc serta kamar mandi terpisah dengan
bangunan rumah dengan ukuran 4x4 meter persegi. Ke 3 buah
kamar tadi memiliki masing- masing ventilasi udara berupa jendela,
penerangan memadai dengan lantai rumah berupa kayu yang di alasi
tikar atau karpet. Keluarga Tn.y merasa bahagia tinggal dirumah
nya serta menganggap rumahnya memadai bagi mereka.
2. Dapur keluarga Tn.Y memiliki suplai air dari PDAM untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya
3. Kamar mandi keluarga Tn.Y menyatu dengan WC sebagai
pemisah diberikan skat serta pintu untuk kamar mandi dan wc.
Denah :

A B

Keterangan :
A = Kamar
B = Ruang Tamu
C = Dapur
D = WC / Kamar mandi.

 Karakteristik tetangga dan Komunitas :


Keluarga Tn.Y hidup di lingkungan pedesaan. Sebagian besar dari
tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. Y adalah penduduk
asli yang merupakan mayoritas bekerja sebagai petani dan berkebun.
Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore dan malam
hari, dikarenakan pada pagi hari umumnya warga bekerja.
 Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga Tn.Y tidak pernah berpindah- pindah tempat tinggal.

 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga Tn.Y melakukan perkumpulan keluarga setiap hari yaitu
sebelum pergi bekerja pada waktu pagi berkumpul untuk sarapan dan
pada waktu malam hari, dan melakukan interaksi dengan masyarkat
jika ada acara- acara besar keagamaan maupun kegiatan kampung
misalnya: acara maulid, hari kemerdekaan, dll. Serta selalu berbincang-
bincang dengan tetangga jika ada waktu luang pada waktu sore hari.

 Sistem pendukung keluarga :


Hubungan keluarga Tn. Y dengan masyarakat cukup baik, karena
Tn.Y, istri dan anaknya mampu berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Keluarga tidak memiliki jaringan sosial keluarga seperti
asuransi kesehatan. Biasanya saat sakit keluarga Tn. Y hanya
memeriksakan ke puskesmas atau perawat desa (mantri desa).

IV. Struktur Keluarga


 Struktur Peran :
Tn.Y berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk
keluarganya. Ny.J berperan sebagai Ibu Rumah Tangga Ny.J juga
selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. Setiap pagi
juga Ny.J selalu menyiapkan sarapan untuk keluarganya dirumah
sebelum berangkat bekerja. An.Az berperan sebagai Mahasiswa di
Universitas swasta. Dan An Aj Saat ini bersekolah di Madrasah
Aliyah Negeri.

 Nilai atau norma keluarga :


Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Tn.Y adalah nilai-nilai agama
islam dan budaya Banjar Tn.Y dan Ny.J sudah mengajarkan kepada
anak-anaknya untuk shalat 5 waktu.. Nilai budaya Banjar yang
mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua.
Selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu
meminta izin apabila ingin pergi keluar rumah.

 Pola Komunikasi Keluarga :


Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipakai setiap hari adalah bahasa banjar. Frekuensi komunikasi antar
anggota keluarga cukup baik. Keluarga sering berbicara ketika malam
habis waktu mengerjakan sholat magrib bersama.

 Struktur Kekuatan Keluarga :


Pengendalian keluarga adalah Tn. Y sebagai kepala keluarga, keputusan
diambil sepenuhnya diambil oleh Tn. Y. Namun jika sewaktu- waktu
ada keputusan mendesak dan Tn. Y tidak ada maka keputusan dapat
diambil oleh Ny. J.

V. Fungsi Keluarga
 Fungsi Efektif :
Keluarga Tn.Y saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut
Ny.J dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru
beristirahat dan makan bersama. Ny.J selalu mengontrol perkembangan
anak-anaknya. Ny. J juga memberikan pesan kepada anak-anaknya agar
tidak macam-macam ketika kedua orang tuanya tidak ada.

 Fungsi Sosialisasi :
Interaksi antar anggota dalam keluarga sering dilakukan dan begitu
juga dengan masyarakat sekitarnya. Dan anak-anak Tn. Y juga sering
bermain dengan teman-teman sekitar rumahnya.
 Fungsi Reproduksi :
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Selain itu Ny. J
juga sudah lama tidak menstruasi lagi karena manopause dan faktor
usia yang sudah menginjak 50 tahun.

 Fungsi Ekonomi :
Tn. Y memliki pekerjaan swasta (pertanian dan berkebun) dan istrinya
yaitu Ny. J bekerja sebagai ibu rumah tangga.

 Perawatan Kesehatan :
Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. Y mengetahui kalau Ny. J menderita tekanan darah tinggi
keluarga hanya tahu makanan yang harus dihindari oleh Ny. J yaitu
makanan yang asin-asin dan daging.

 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.


Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya hanya diberikan obat
warung saja tanpa dibawa kefasilitas kesehatan untuk diperiksa.

 Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,


Dalam keluarga yang memperingatkan tentang penyakit Ny. J yaitu An.
Az. Namun Ny. J kadang tidak menghiraukan perkataan sang anak.
Serta keluarga akan merawat sesuai kemampuan yang dimilikinya.

 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.


Kondisi rumah rapi, bersih, dan penataaan ruangan cukup rapi. Serta
untuk sampah dibuang ke TPA terdekat.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan
dimasyarakat.
Tn. Y mengatakan kebiasaan keluarga akan diberi obat warung saja jika
sakit tanpa dibawa kefasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

VI. Stres dan koping keluarga


 Stressor jangka pendek dan panjang :
Bagi keluarga Tn .Y saat ini yang menjadi pikiran adalah tentang
pendidikan anak-anaknya saat ini. Serta keadaan Ny. J yang menderita
hipertensi

 Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Terkadang Tn. Y dan Ny. J berbicara bersama untuk membicarakan
terkait pendidikan anak-anak mereka. Dan keluarga sudah dapat
beradaptasi dengan penyakit hipertensi yang diderita oleh Ny.J

 Strategi koping yang digunakan :


Kedua orang tuanya sudah menyediakan aset untuk masa depa anak-
anak mereka berupa sawah dan perkebunan. Dan keluarga biasanya
berdiskusi dalam menghadapi masalah.

 Strategi adaptasi disfungsional:


Keluarga Tn. Y tidak pernah melakukan kekerasan, baik terhadap anak,
istri, dan anggota keluarga yang lain. Serta memberika ancaman dalam
meyelesaikan masalah.
VII. Pemeriksaam Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn. Y Ny. J An. Az An. Aj
fisik
Tekanan 120/80 mmHg 150/110 mmHg 110/80 mmHg 120/80 mmHg
darah
Nadi 86x/mnt 80x/mnt 80x/mnt 83x/mnt
Suhu 360C 360C 360C 360C
RR 22x/mnt 21x/mnt 24x/mnt 22x/mnt
BB 60 kg 60 kg 50 kg 40 kg

Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal


Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,
baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, Simetris, Simetris,
tidak anemis dan sklera konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
tidak ikterik, penglihatan anemis dan sklera anemis dan sklera anemis dan skler
kurang baik (kabur tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik,
ketika melihat) penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
Hidung Bersih, fungsi penghidu Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
tenggorokan gigi bersih, tidak ada berbau, gigi bersih, berbau, gigibersih, berbau, gigi bers
nyeri telan tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
telan telan telan
Telinga Simetris, pendengaran Simetris, Simetris, Simetris,
baik, tidak pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik
menggunakan alat bantu tidak menggunakan tidak menggunakan tidak menggunak
alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheez
Perut Tidak kembung, tidak Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung,
nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada kelainan Tangan kiri dan Tidak ada kelainan Tidak ada kelain
bentuk kaki kiri pegel- bentuk bentuk
pegel kadang tidak
bisa berjalan, lutut
kanan dan kiri sakit
, kaki terasa dingin

VIII. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan :


Harapan yang diinginkan keluarga Tn. Y yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisis Data

No Data penyebab Masalah

1 DS : - Ny. J mengatakan kaki dan tangan Nyeri Ketidakmampuan


pegal khususnya pada sebelah keluarga merawat
kanan, lemas, kaki sebelah kanan anggota keluarga
terkadang tidak bisa digerakkan yang sakit
DO : - Ny. S tampak lemah

- TD : 150/110mmHg

- S : 360C

- N : 80x/mnt

- RR : 21 x/mnt

2 DS : - Ny. J mengatakan “tangan” kaki Risiko tinggi Ketidakmampuan


saya sebelah kiri sering pegal, komplikasi keluarga merawat
lemes, dengkul kaki saya terasa anggota keluarga
pegel, kaki saya yang sebelah kiri yang sakit
terkadang sulit untuk bergerak,
Ny. J hanya membeli obat di
warung. Ny. J

- Tn. Y suami Ny. J mengatakan


bahwa istrinya memiliki tekanan
darah tinggi, tapi Tn. Y
tidak/kurang begitu mengerti
tentang hipertensi. Yang saya
tahu tekanan darah tinggi yang
tekanan darah di atas130 dan
tidak boleh makan daging, ikan
asin. Hanya itu yang Tn. Y tahu.
Sedang penyebab
hipertensi/tekanan darah tinggi,
penanggulangan dan pengertian
yang sesungguhnya saya tidak
tahu .

DO : - Tn. Y sering menanyakan masalah


istrinya.
- kaki kiri Ny. J terasa kaku

- BB Ny. J = 60 kg

- TD Ny. S 150/110 mmHg

- Nadi : 80 x/mnt

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan:


1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

3. Skoring Prioritas Masalah:


1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah. Skala : 3 1 3/3 x1=1 Ny. J mengatakan kaki dan


Aktual 3 tangan pegal khususnya pada
Resiko 2 sebelah kanan sakit , lemas,
kaki sebelah kanan terkadang
Potensial 1
tidak bisa digerakkan
Harapan keluarga adalah
1/2 x2=1 ingin agar Ny. J cepat
sembuh dan tidak sakit-
sakitan lagi
2. Kemungkinan 1 2
masalah dapat diubah.
Skala :Mudah 2
2/3x1=2/3 Keluarga mengatakan belum
Sebagian 1 tahu cara mencegah
terjadinya hipertensi agar Ny.
Tdk dapat 0
J tidak sering kambuh
3. Potensial masalah penyakitnya.
untuk dicegah 2 1 Penyakit Ny. J harus segera
Skala : Tinggi 3 2/2x1=1 ditangani karena penyakit Ny.
J sangat mengganggu
Cukup 2
aktivitasnya.
Rendah 1

4. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah berat
harus segera di
2 1
tangani 2

Ada masalah tp tdk


perlu ditangani 1

Masalah tidak
dirasakan 0

Jumlah skor = 3 2/3


2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah. 3 1 3/3x1=1 Keluarga Ny. J mengatakan


Skala : aktual Ny. J sakit hipertensi sejak
2 tahun yang lalu dan masih
½ x 2=1 sering kambuh
2. Kemungkinan
Keluarga Ny. J mengatakan
masalah dapat 1 2
Ny. J sangat bersemangat
diubah.
untuk membantu
Skala :
kesembuhan Ny. J dengan
sebagian
2/3x1=2/3 cara selalu mengingatkan
Ny. J untuk selalu hidup
sehat
3. Potensial 2 1
2/2x1=1 Tn. Y mengatakan belum
masalah untuk
mampu mengetahui cara
dicegah
pencegahan untuk penyakit
Skala : cukup
hipertensi.
4. Menonjolnya Penyakit hipertensi Ny. J
masalah. harus segera mendapat
2 1
Skala : masalah penanganan dari pelayanan
berat harus kesehatan agar Ny. J cepat
segera di sembuh.
tangani

Jumlah skor = 3 2/3


4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Skor
1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan 3 2/3
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan 3 2/3


ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi
Setelah Kognitif 1. Pelayanan Menjelaskan tentang
dilakukan kesehatan manajemen rumah
tindakan 2. Macam pelayanan sehat
keperawatan Afektif kesehatan :pengertian,ciri,cara
keluarga selama 1 3. Manfaat Mendorong keluarga
minggu/2 pelayanan melakukan penataan
minggu/3 Psikomoto kesehatan rumah yang sehat
keluarga mampu r 4. Mengungkapkan Gali pengetahuan
memelihara motivasi untuk keluarga untuk
kesehatn secara menggunakan menyebutkan cara
efektif yankes tradisional
rumah yang sehat menurukan hipertensi
Keluarga akan
Jelaskan cara
mengungkapkan
menurunkan
kesiapan terhadap
hipertensi secara
rencana alami Beri
pemeliharaan reinforcement
rumah keluarga untuk
Menurunkan mengulang Beri
hipertensi: reinforcement positif
pada keluarga
- Turunkan BB
- Kontrol tekanan
darah
- Olah raga
Menghindari stress

Diagnosa keperawatan :
2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi
Setelah dilakukan Kognitif Yaitu: Gali pengetahuan
tindakan keluarga untuk
Bawa ke tempat
keperawatan mengenal cara
pelayanan
selama 3 kali Afektif pengobatan hipertensi
kesehatan
pengkajian Jelaskan cara
(puskesmas)
keluarga pengobatan hipertens
diharapkan dapat Psikomotor Bawa ke bidan Beri motivasi pada
merawat anggota (tempat pelayanan keluarga untuk
keluarga yang kesehatan lain) mengulan Beri
sakit reinforcement positif
pada keluarga
D. Implementasi
Tanggal/ waktu Diagnosa keperawatan Implementasi
2 Oktober 2018 Nyeri berhubungan dengan Mengucap salam
ketidak-mampuan keluarga - Gali pengetahuan keluarga
dalam merawat anggota yang untuk menyebutkan
sakit penatalaksanaan penurunan
tensi secara alami
- Menjelaskan cara
menurunkan hipertensi secara
alami
Memberi motivasi keluarga
untuk mengulang
Memberi reinforcement (+) pada
keluarga
Menggali pengetahuan keluarga
untuk menyebutkan
penatalaksanaan hipertensi
apabila sudah tidak tertahankan
Menjelaskan pengobatan
hipertensi apabila sudah tidak
tertahankan
Beri motivasi pada keluarga
untuk mengulang
Reinforcement (+) pada keluarga

Menggali pengetahuan keluarga


tentang diit makanan yang
dianjurkan dan yang dihindari
Jelaskan tentang makanan yang
dianjurkan + dilarang
1. Dianjurkan
Keluarga mampu melakukan - pace - blimbing
perawatan pada anggota yang
- sledri - mentimun
sakit
2. Makanan yang dilarang
- kopi - daging
kambing
- alkohol - emping
- garam (+) - rokok
Beri motivasi keluarga untuk
mengulang yang sudah dijelaskan
Beri reinforcement positif pada
keluarga
Mengajarkan keluarga untuk
membuat jus mengkudu
Memotivasi keluarga untuk
membuat jus
Beri reinforcement positif pada
keluarga
Mengajarkan mengontrol tekanan
darah :
Pembalut dibaluntukan ke lengan
Pakai stetoskop  letakkan pada
arteri di lengan
Skrup pompa distel
Pompa sampai terdengar duk dan
sampai duk menghilang
Lalu turunkan duk 1 disebut
sistol dan duk II diastol
Memotivasi keluarga untuk
mencoba melakukan
Memberi reinforcement kepada
keluarga

E. Evaluasi ( Catatan perkembangan keluarga )


No. Diagnosa Tanggal jam Evaluasi Paraf
1. Nyeri berhubungan dengan 2 S:
ketidakmampuan keluarga oktober Klien mengatakan
merawat anggota keluarga 2018 masih pegel- pegel
yang sakit - Keluarga
mengatakan cara
penatalaksanaan
penurunan
tekanan darah di
rumah :
menurunkan
BB
hindari rokok
kuranggi
konsumsi garam
- Keluarga
mengatakan kalau
keluarga sakit di
bawa ke
puskesmas

O:
Keadaan umum
lemah
- Keluarga dapat
menyebutkan cara
penatalaksanaan
penurunan
hipertensi secara
alami
- Keluarga
mampu
menyebutkan apa
yang harus
dilakukan apabila
nyeri bertambah

A:
Masalah belum
teratasi

P:
Lanjuntukan
intervensi
2. Risiko tinggi komplikasi
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
S: Keluarga
mengatakan
tekanan darah
tinggi adalah
tekanan darah >
140/90 mmHg
-Keluarga
mengatakan
penyebab
hipertensi:
merokok, alkohol
-Keluarga
mengatakan tanda
dan gejala
hipertensi:Pusing,
penglihatan
kabur,pegel-pegel,
telingga
berdenggeng
-Keluarga
mengatakan
makanan
pantangan, yaitu:
durian, emping
dan kopi
-Keluarga
mengatakan
makanan yang
dianjurkan: pace,
timun, seledri

O: Keluarga
mampu membuat
jus mengkudu
-Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian
hipertensi
-Keluarga dapat
menyebutkan
penyebab
hipertensi
-Keluarga dapat
menyebutkan
pantangan dan
makanan yang
dianjurkan

A: Masalah
teratasi

P: Pertahankan
intervensi

Você também pode gostar